Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH GREEN ARSITEKTUR

“ Arsitektur Bioklimatik ”

DISUSUN OLEH :

Andi Ahmad Firdaus


F221 20 007

PRODI S1 TEKNIK ARSITEKTUR


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS TADULAKO

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya,
penulis dapat menyelesaikan tugas makalah ini guna memenuhi tugas individu untuk
matakuliah Green Arsitektur yang berjudul "Arsitektur Bioklimatik" dengan tepat waktu.
Makalah ini bertujuan menambah wawasan tentang Arsitektur Bioklimatik bagi
para pembaca dan juga bagi penulis.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada ibu Dr.Eng. Puteri Fitriaty, ST., MT dan
Andi Jiba Rifai B., ST., MT selaku Dosen Mata Kuliah Green Arsitektur.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran dan
kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Palu, 25 Oktober 2022


Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................ i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
A. Latar Belakang. ............................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................................. 1
a. Apa pengertian Arsitktur Bioklimatik ? ............................................................... 1
b. Apa saja unsur-unsur Arsitektur Bioklimatik ? .................................................... 1
c. Apa prinsip desain Arsitektur Bioklimatik? ......................................................... 1
d. Bagaimana contoh penerapan Arsitektur Bioklimatik ? ....................................... 1
C. Tujuan .............................................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................ 2
a. Pengertian arsitektur Bioklimatik ...................................................................... 2
b. Unsur-unsur Arsitektur Bioklimatik .................................................................. 2
c. Prinsip dasar desain Bioklimatik .......................................................................4
d. Contoh penerapan arsitektur Bioklimatik .......................................................... 5
BAB III PENUTUP ................................................................................................ 7
Kesimpulan .............................................................................................................. 7
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 8

ii
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dunia Arsitektur dewasa ini juga dihadapkan pada suatu isu bau. Krisi
energi karena sumber daya alam yang dieksploitasi sejak industrialisasi dunia
kini terasa gejalanya. Perubahan iklim, pemanasan global, dan bencana lainnya
menjadi salah satu penyebabnya. Seprtinya pernyataan tentang isu berkelanjutan
melalui konferensi internasional yang menghasilkan pernyataan :
“... Sustainable development is development that meets the needs of the
present without compromising the ability of future generation to meet their own
needs...” (Bruntdland report, 1987)
Pemanasan global merupakan isu utama yang saat ini sedang di pecahkan
cara mengatasinya. Arsitektur juga dapat berefek negatif terhadap kondisi
lingkungan, oleh sebab itu perlu adanya konsep arsitektur baru yang ramah
lingkungan. Green Architecture merupakan salah satu solusinya. Bagian dari
arsitektur hijau adalah arsitektur Bioklmatik yang merupakan perancangan
gedung yang menyesuaikan dengan iklim tempat bangunan berada. Namun saat
ini sedikit yang mengetahui bahawa arsitektur bioklimatik juga memilki aspek
keindahan tersendiri yang juga memiliki fungsi yang menguntungkan bangunan
tersebut. Penting bagi arsitek-arsitek muda untuk mengetahui aspek estetika dari
arsitektur bioklimatik ini sehingga pada masa depan Indonesia dapat memiliki
bangunan yang ramah lingkungan serta sesuai dengan iklimnya.
B. Rumusan Masalah
a. Apa pengertian arsitktur Bioklimatik?
b. Apa saja unsur-unsur Arsitektur Bioklimatik?
c. Apa prinsip desain arsitktur Bioklimatik?
d. Bagaimana contoh penerapan arsitektur arsitktur Bioklimatik?
C. Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini ialah untuk mengetahui apa itu arsitektur
arsitktur Bioklimatik, apa saja unsur-unsur Arsitektur Bioklimatik,apa saja
prinsip desain Arsitktur Bioklimatik, dan bagaimana penerapan Arsitktur
Bioklimatik pada bangunan.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Arsitektur Biooklimatik


Dalam Esiklopedia Nasional Indonesia, “Arsitektur adalah ilmu dan
seni merancang bangunan, kumpulan bangunan dan struktur lain yang
fungsional, terstruktur dengan baik serta memiliki nilai-nilai estetika”
(Ensiklopedia Nasional Indonesia, 1990).
Menurut Yeang Kenneth, “Bioclimatology is the study of the
relationship between climate and life, particulary the effect of climate on
the health and activity of living things”. Artinya, ”Bioklimatik adalah ilmu
yang mempelajari hubungan antara iklim dan kehidupan terutama efek dari
iklim pada kesehatan dan aktifitak sehari-hari”.
Bangunan bioklimatik adalah bangunan yang bentuk bangunannya
disusun oleh desain penggunaan teknik hemat energi yang berhubungan
dengan iklim setempat dan data meteorologi, hasilnya adalah bangunan
yang berinteraksi dengan lingkungan, dalam penjelmaan dan operasinya
serta penampilan berkualitas tinggi. (Yeang Kenneth tahun 1996).
Maka berdasarkan dari penjelasan di atas bisa kita simpulkan
Arsitektur Bioklimatik adalah suatu pendekatan yang mengarahkan arsitek
untuk mendapatkan penyelesaian desain dengan memperhatikan hubungan
antara bentuk arsitektur dengan lingkungannya dalam kaitan iklim daerah
tersebut.
B. Unsur-unsur Arsitektur Bioklimatik
1. Sirkulasi vertikal
a. Terdiri dari tangga, escalator, elevator, dumb waiters,
semua komponen tersebut berada di dalam core.
b. Sirkulasi vertikal berfungsi :
➢ Kekakuan struktural
➢ Pelindung matahari
➢ Pelindung Angin
➢ Emergency refuge zone
➢ Hubungan antara setiap lantai
Penempatan core pada bangunan bioklimatik harus pada sisi
bangunan (pheriphery core) .Untuk iklim tropis seperti di Jakarta
mempunyai banyak keuntungan yaitu :
➢ Tidak memerlukan ducting fire-fighting presuration.
➢ Dapat melihat keluar bangunan melalui lobby lift.

2
➢ Dapat memasukan ventilasi alami dan pencahayaan alami dalam
ruang core.
➢ Core dapat berfungsi sebagai pelindung matahari.
2. Vertical Landscaping
Keuntungannya :
➢ mempunyai nilai estetika untuk pengguna
bangunan dan menghasilkan produktifitas
kerja yang tinggi.
➢ Memperlunak fasade bangunan.
➢ Melindungi ruang dalam dan dinding luar
bangunan
➢ Meminimalkan radiasi panas pantulan sinar
matahari dan kaca ke dalam bangunan.
➢ Menyerap CO2 dan CO dari polusi udara
dan memberikan O2 melalui fotosintesis.
➢ Menghalangi pandangan dan menyerap
suara terutama pada skycourt.

3. Ventilasi
Penggunaan ventilasi pada bangunan bioklimatik lebih
mengutamakan ventilasi alami terutama pada lobby, elevator,
tangga dan toilet area.
Keuntungan ventilasi alami adalah:
a. untuk menambah kenyamanan pada periode kelembaban tinggi.
b. Untuk alasan kesehatan, menyediakan oksigen yang cukup.
c. Untuk kenyamanan penglihatan yang lebih baik pada penghuni
bangunan.
d. Untuk konservasi energi melalui pengurangan dan meniadakan
mekanikal ventilasi.

4. Dinding Luar Bangunan.


Aturan desain penutup luar bangunan.
a. Efesiensi energi maksudnya adalah kulit bangunan harus dapat
mengurangi pemakaian energi.
b. Penyediaan of sentral daylight untuk mengurangi radiasi matahari
langsung.
c. Meminimalkan penembusan udara dan kondensasi.
d. Penyediaan pemilihan warna,tekstur dan finising.
e. Dilengkapi dengan peralatan pembersih jendela otomatis.
f. Dapat mengakomodasikan pergerakan bangunan.
g. Meminimalkan beban pada rangka struktur.
h. Meminimalkan perlengkapan maintenance.

3
5. Sistem Struktur
Penggunaan struktur pada bangunan bioklimatik tergantung pada
penggunaan system tinggi tiap lantai dan ukuran elemen layout
struktur vertical terdiri dari elemen service core dan kolom dan
juga dipengaruhi oleh syarat struktur untuk menahan beban mati,
angin dan gempa serta sitem kekakuan bangunan. Struktur juga
dapat dikombinasikan dengan sistem low energi.
6. Mekanikal dan Energi.
M&E meliputi system AC, ventilasi, system pemanasan,
penyediaan air, listrik dan penerangan, telekomunikasi, sewage,
system sanitasi, system komputer, system keamanan dan intelligent
building system. Tujuan utama dari bangunan bioklimatik ialah
untuk mengurangi ketergantungan pemakaian bangunan pada
system M&E dan untuk mengurangi penggunaan energi bangunan
melalui system passive low energy.
Ketentuan desain M&E pada bangunan bioklimatik :
➢ M&E harus ekonomis untuk dibangun dan dioperasikan,
efisien dan meminimalkan penggunaan energi selama
konstruksi dan selama kelangsungan hidup bangunan.
➢ M&E harus tinggi tingkat Kenyamanan hunian,
temperatur, akustik, dan pencahayaan.
➢ M&E harus meminimalkan biaya operasional dan
maintanance dengan penggunaan material yang
berkualitas.
➢ M&E harus memaksimalkan penggunaan ruang dengan
mengurangi daerah equipment dan memaksimalkan
efisiensi structural.
➢ M&E harus memperhatikan lingkungan dengan pemilihan
system instalasi yang tidak berisik, tidak polusi,
menggunakan material bebas CFC dan mengurangi
produksi CO2.

C. Prinsip Desain Arsitektur Bioklimatik


Penampilan bentuk arsitektur sebagian besar dipengaruhi oleh
lingkungan setempat
• Meminimalkan ketergantungan pada sumber energi yang tidak dapa
diperbaharui.
• Penghematan energi dari segi bentunk bangunan, penempatan
bangunan, dan pemilihan material.
• Mengikuti pengaruh dari budaya setempat.

4
Hal-hal yang harus dipehatikan dalam mendesain dengan tema
bioklimatik strategi pengendalian iklim
• Memperhatikan keuntungan matahari
• Meminimalkan perlakuan aliran panas
• Meminimalkan pembesaran bukaan/bidang terhadap
matahari
• Memperhatikan ventilasi
• Memperhatikan penguapan pendinginan, sistem atap.

D. Penerapan Arsitektur Bioklimatik pada Bangunan

Bioclimatic Skycraper in ‘El Dahab’ Island


By Mohamed Hassan

Terinspirasi oleh Ken Yeang, yang menyatakan bahwa “pencakar


langit bioklimatik adalah bangunan tinggi yang bentuk bangunannya
dikonfigurasi oleh desain, menggunakan teknik energi rendah pasif untuk
berhubungan dengan data iklim dan meteorologi situs, menghasilkan
bangunan tinggi yang interaktif terhadap lingkungan, rendah energi dalam
perwujudan dan operasi, dan kinerja berkualitas tinggi”, gedung pencakar
langit ini dihasilkan melalui analisis kondisi iklim situs menggunakan
arsitektur parametrik dan algoritmik.
Studi lingkungan diterjemahkan ke Grasshopper untuk menghasilkan
bentuk yang diinginkan. Analisis jalur Matahari digunakan untuk
menghasilkan sistem struktur berarsir voronoi sementara studi aerodinamis
digunakan untuk merancang kelengkungan profil menara. Sel fotovoltaik,

5
turbin angin, dan sistem pengumpulan air adalah beberapa aspek ramah
lingkungan dari proposal tersebut.

6
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari penjelasan di atas, dapat diambil satu kesimpulan bahwa
arsitektur bioklimatik merupakan arsitektur yang berlandaskan pada
pemikiran minimalisasi penggunaan energi tanpa membatasi/mengubah
fungsi bangunan, kenyamanan dan produktifitas penghuninya dengan
memanfaatkan sains dan teknologi modern. Dicapai melalui sinergi antara
metode pasif dan aktif dengan materiall dan instrumen hemat energi.

7
DAFTAR PUSTAKA
https://www.evolo.us/bioclimatic-skyscraper-in-el-dahab-island/
Ensiklopedia Indonesia, 1990

http://archiholic99danoes.blogspot.com/2011/05/arsitektur-bioklimatik.html

Dr. Ir. M. Syarif Hidayat M.Arch,“ARSITEKTUR TROPIS”-Pusat


Pengembangan Bahan Ajar – UMB

Anda mungkin juga menyukai