Anda di halaman 1dari 9

PERENCANAAN DRAINASE DI DESA KOTARINDAU, KEC DOLO

SELATAN, KAB SIGI, SULAWESI TENGAH

Pendahuluan
Pembangunan suatu gedung atau infrastruktur pada suatu daerah atau kawasan
sebaiknya perlu memperhatikan infrastruktur pendukung seperti saluran drainase
agar tidak mengganggu aktivitas dan kenyamanan pengguna dan menyebabkan
kerusakan pada gedung atau infrastruktur itu sendiri. Kelebihan air hujan pada
suatu daerah atau kawasan dapat menimbulkan suatu masalah yaitu banjir atau
genangan air, sehingga diperlukan adanya saluran drainase yang berfungsi
menampung air hujan dan kemudian mengalirkannya ke kolam penampungan atau ke
sungai.Saluran drainase di jalan Poros Palu-Kulawi tepatnya (Depan Pesantren
Alkhairat Dolo – Puskesmas Kotapulu) untuk melengkapi prasarana dari jalan
tersebut. Berdasarkan identifikasi lapangan kapasitas terbukti masih adanya genangan
air di jalan tersebut dan disekitar pemukiman pada saat hujan. Guna mengendalikan
terjadinya genangan, maka perlu dilakukan Analisa kelayakan terhadap drainase yang
ada untuk mengetahui kapasitas saluran sehingga dapat ditentukan dimensi saluran
rencana dengan Panjang saluran 1500m.

Metode Penelitian
Metode dalam penulisan ini menggunakan metode Metode observasi, Metode
dokumentasi dan Metode literatur atau kepustakaan. Data – data yang digunakan
dalam penelitian ini berasal dari beberapa instansi terkait. Langkah-langkah
penyusunan tugas ini adalah :
1. Pengumpulan data yaitu data curah hujan, data penduduk dan data hidrolika.
2. Pengolahan data, urutan pengolahan data yaitu :
a) Analisis Hidrologi (analisa data curah hujan).
b) Perhitungan kapasitas saluran eksisting.
c) Pehitungan debit rencana.
d) Perencanaan dimensi saluran (jika tidak memenuhi).
Data Penelitian

Gambaran Lokasi Perencanaan Drainase


1. Data Curah Hujan
Tabel Data Curah Hujan Maksimun Tahun 2008-2018
No Tahun Curah Hujan(Xi), mm
1 2008 130.2
2 2009 142.8
3 2010 199
4 2011 161.5
5 2012 114.3
6 2013 142
7 2014 166
8 2015 152
9 2016 119
10 2017 112.5
11 2018 187.3
Sumber: Stasiun Meteorologi Mutiara palu

2. Jumlah Penduduk Dolo


Proyeksi Jumlah Penduduk
Jumlah Penduduk
No Tahun (Jiwa)
1 2016 21973
2 2017 22031
3 2018 22126
4 2019 22280
Sumber: Badan Pusat Stastistik Kabupaten Sigi

Pengolahan Data
Analisa Distribusi Frekuensi
Tujuan dari perhitungan curah hujan harian maksimum adalah untuk mendapatkan
curah hujan rencana pada setiap periode ulang yang diinginkan. Sebelum
menentukan metode apa yang digunakan untuk mengitung curah hujan rencana
terlebih dahulu dilakukan analisa frekuensi terhadap data curah hujan.

Perhitungan Metode Distribusi Log Pearson Type III


Metode Log Person Type III didasarkan pada perubahan data yang ada dalam
bentuk logaritma. Distribusi ini digunakan karena fleksibilitasnya.
Mentransformasikan data curah hujan harian maksimum kedalam harga
logaritmanya.
Rekapitulasi Tabel Data Curah Hujan Maksimun berdasarkan Ranking
No Tahun Curah Hujan(Xi), mm
1 2010 199
2 2018 187.3
3 2014 166
4 2011 161.5
5 2015 152
6 2009 142.8
7 2013 142
8 2008 130.2
9 2016 119
10 2012 114.3
11 2017 112.5
Hasil Analisa

Pengolahan Data Curah Hujan


(LogXi-
No Xi Log Xi LogXi-Xr (LogXi-Xr)² Xr)³
1 199.0 2.2989 0.136 0.0186 0.0025
2 187.3 2.2725 0.110 0.0121 0.0013
3 166.0 2.2201 0.058 0.0033 0.0002
4 161.5 2.2082 0.046 0.0021 0.0001
5 152.0 2.1818 0.019 0.0004 0.0000
6 142.8 2.1547 -0.008 0.0001 0.0000
7 142.0 2.1523 -0.010 0.0001 0.0000
8 130.2 2.1146 -0.048 0.0023 -0.0001
9 119.0 2.0755 -0.087 0.0076 -0.0007
10 114.3 2.0580 -0.104 0.0109 -0.0011
11 112.5 2.0512 -0.111 0.0124 -0.0014
Σ 1626.6 3.2113 0.000 0.0698 0.0009
Xr(Rata-Rata) 2.163      
Hasil Analisa

Standar Deviasi Σ(LogXi-Xr)²


Sd =
n-1

= 0.083550598
Koef.
Kemencengan nΣ(LogXi-Xr)³
Cs = (n-1)(n-2)(Sd)³
0.181225735
=

Tabel Koef. Kemencengan


Keterangan G
K2 -0.033
K5 0.830
K10 1.301
Sumber: Tabel Koefisien

Periode Ulang
Dengan menggunakan rumus LogXT = Xr + K. Sd
Maka didapat hasilnya sebagai beriku :
LogX2 = 2.163 + (-0.033x0.083551) = 2.1598

LogX2 = 2.1598
LogX5 = 2.2319
LogX10= 2.2712

Nilai Xt
Keterangan (Tahunan) Tinjauan(mm)

2 144.470

5 170.562

10 186.739
Hasil Analisa
Perencanaan Debit Saluran
a. Data yang diketahui :
1) Luas Total (A) : 2km²
2) Luas Daerah Pengaliran : 1km²
3) Panjang Saluran (L) : 1500m
4) Kemiringan Dasar Saluran (S) : 0.002
5) Koefisien Pengaliran (c) : 0.5
b. Saluran Primer

Waktu Konsentrasi

0,385
0,87 x L²
tc =
1000 x S
0,385
tc = 0,87 x
1500²
1000
x0,002

202.4924ja
tc =
m

Intensitas Curah Hujan

Rumus Mononobe

24

R
I= 24 tc


170.562 24
I= 202.4924
24

I
= 1.7148 mm/jam

Debit Rencana
Qr = 0,278 x C x I x A
= 0,278 x 0,5 x 1,7148 x 2
= 0,4767 m³/det

Debit Air Buangan

Proyeksi Jumlah Penduduk


Jumlah Penduduk
No Tahun (Jiwa)
1 2016 21973
2 2017 22031
3 2018 22126
4 2019 22280
Sumber: Badan Pusat Stastistik Kabupaten Sigi

Metode Eksponensial
Pn = Po.e^r.n
Pn ₌e^r.
Po n
Log Pn
₌r.n Log e
= Po
Log Pn - Log Po
r=
n.Log e
Log22280
r= -Log21973
4.Log.2,7182818
0.35
=
%

Proyeksi Jumlah Penduduk Tahun 2020


Metode Geometrik
Pn = Po(1+r)^n
P2020 = 21973(1+0.35)^5
= 22356.75 Jiwa

Qb = Pn x 80 % x Kab
A

Pn = 79 Jiwa
Kab = 0,003 lt/dt/jiwa
Maka :

Qb = 79 x 0.8 x 0.003
2
Qb = 0,0948 lt / dt / jiwa
Kapasitas Debit Rencana
Qtr = Qr + Qb
= 0,4767 + 0,0948
= 0,5715 m³/det
Perhitungan Dimensi Saluran Terhadap Curah Hujan
a. Kemiringan Dasar Saluran (s) = 0,002
b. Koefisien Manning (n) = 0,018

1) Luas Penampang Basah (A) = h²


2) Keliling Basah (P) = 3h
3) Jari – Jari Hidrolik (R) = ⅓h
4) Debit Saluran (Q) =

2
1
V = . R3 √S
n
2
1 1
V= . R 3 √ 0,002
0,018 3
2
V =0,8282h 3 m³/det
2
0,5715=h2 .0,8282 h 3
h = 1,0351 m
h=b
Lebar Dasar Saluran = 1 x 1,0351 = 1,0351 m
Tinggi Jagaan = 25% x 1,0351 = 0.2588 m
Tinggi Saluran = 1,0351 x 0,2588 = 1,2938 m

Kesimpulan

Dapat disimpulkan dimensi penampang persegi yang direncanakan mampu untuk


menampung dan mengalirkan debit rencana kala ulang 5 tahun sehingga
mengurangi terjadinya genangan air yang ada di jalan poros palu – kulawi
tepatnya di depan Pesantren Alkhaerat Dolo.

Saran

1. Diharapkan kepada Pemerintah dan masyarakat untuk melakukan


pemeliharaan rutin drainase agar dapat berfungsi secara efisien sesuai
rencana.
2. Daerah kajian merupakan daerah yang dilalui oleh seluruh masyarakat
antar Desa, Kecamatan, Kabupaten bahkan Provinsi dari pejalan kaki,
kendaraan ringan bahkan kendaraan umum sehingga jika terjadi genangan
maka banyak masyarakat yang akan mengeluhkan dan terkena dampaknya.
3. Pemerintah perlu membentuk sistem pengawasan drainase kota yang
dilakukan oleh petugas khusus.

Anda mungkin juga menyukai