BAB III
PERENCANAAN ALINYEMEN VERTIKAL
37
Perancangan Geometrik Jalan
c) Lajur pendekatan
Yaitu lajur yang disediakan untuk truk yang bermuatan berat atau
kendaraan lain yang berjalan dengan kecepatan lebih rendah, sehingga
kendaraan lain dapat mendahului kendaraan yang lambat tanpa melalui
jalur lawan.
38
Perancangan Geometrik Jalan
39
Perancangan Geometrik Jalan
PPV
E
Naik Turun
B
+
q1 % -
q2 %
C D
Lengkung Vertikal
Parabola Biasa
40
Perancangan Geometrik Jalan
Landai Maksimum
3 4 5 6 7 8 10 12
(%)
48 20 15 12
Panjang Kritis (m) 330 250 170 120
0 0 0 5
q1 Besar Landai
Landai max hanya digunakan bila pertimbangan biaya sangat memaksa dan untuk
jarak yang pendek. Panjang kritis landai yang dimaksud adalah panjang yang masih
dapat diterima tanpa mengakibatkan gangguan jalannya arus lalu lintas (Panjang ini
mengakibatkan gangguan jalannya pengeras kecepatan max 25 Km/jam). Bila
pertimbangan biaya membuka memaksa, maka panjang kritis dapat dilampaui
dengan syarat ada jalur khusus untuk kendaraan berat :
Lengkung Vertikal
Pada setiap penggantian landai harus dibuat lengkung vertikal yang
memenuhi keamanan, kenyamanan dan drainase yang baik.Adapun
lengkung vertikal yang digunakan adalah lengkung parabola sederhana
seperti gambar.
- g2 +
+ g1 g
-
1
g
2
41
+ -
g1 g2
Perancangan Geometrik Jalan
Dimana :
EV = Penyimpangan dari titik potong kedua tangen ke lengkung
vertikal (disini Y’ = EV, untuk x = ½ L)
A = Perbedaan aljabar kedua tangen = g2 – g1
L = Panjang lengkung vertikal cembung, adapun panjang minimalnya
ditentukan berdasarkan :
Syarat pandangan henti & drainase (Grafik III PPGJR)
Syarat pandangan menyiap (Grafik IV PPGJR)
- g2 -
+ g1 g +
2 g
1
-
g2
+
g1
Analogi dengan penjelasan (a) hanya panjang lengkung vertikal cekung
ditentukan berdasarkan jarak pandang waktu, macam dan syarat drainase
sebagaimana tercantum dalam grafik V “PPGJR”
Catatan :
42
Perancangan Geometrik Jalan
43
Perancangan Geometrik Jalan
ALINYEMEN VERTIKAL
A. Profil Memanjang
Dalam pembuatan profil memanjang harus memperhatikan :
1. Nomor stasiun yang telah kita tetapkan, yang dibuat dalam arah horizontal
dengan jarak yang telah ditetapkan.
2. Jarak titik diambil dari gambar trase jalan yang kita inginkan,
pengaturannya diusahakan untuk volume galian dan timbunan sama.
3. Jarak langsung, diukur pada stasiun awal hingga ke stasiun akhir
4. Tinggi muka tanah digambarkan dengan garis hitam, didapat dari data muka
tanah perstasiun (berdasarkan peta situasi)
5. Tinggi muka jalan dihitung dari ketinggian trase jalan yang direncanakan
6. Selanjutnya akan kita dapatkan beberapa volume galian dan timbunan
(diusahakan sama), jika tidak memungkinkan usahakan volume galian 1,5
dari volume timbunan.
7. Dalam perhitungan kelandaian, harus sesuai dengan perencanaan sehingga
dalam perencanaan jalan jangan sampai melewati batas kelandaian
maksimum serta panjang kritisnya.
Panjang Landai maksimum dari tahap perencanaan jalan adalah sebagai
berikut :
44
Perancangan Geometrik Jalan
115
STA 2 + 460
110
105
100
95 STA 3 + 000
90
85 STA 0 + 570 STA 1 + 740
80
75
70
65
0 500 1000 1500 2000 2500 3000 3500 4000
45
Perancangan Geometrik Jalan
1. Lengkung Vertikal 1
Gambar profil muka tanah asli :
88
85
82 STA 0+570
79
76
73
70
67
0 1000
1,251 x( 85)²
= 120+3,5 x 85
= 21,641 m ( S>L ) → ok
46
Perancangan Geometrik Jalan
Lv 21,641
(
0 + 570-
2 ) (
=1+ 570-
2 )
=0+559 ,1793
Lv 21,641
(
0+ 570+
2 ) (
=0+ 570+
2
=0+5808207 )
Untuk menentukan lekuk tiap stasiun, menggunakan rumus sebagai berikut :
A 3, 918 2
Y '= X 2= X
200 . Lv 200 . 100
Elevasi
No
Stasiun Tanah X Y' Elevasi
.
Asli
461,79
1 0 + 5 77,722 0 0 77,722
483,43 -
2 0 + 6 78,178 21,641 0,0135 78,164
505,07 -
3 0 + 7 78,633 43,282 0,0541 78,579
526,71 -
4 0 + 8 79,089 64,923 0,1217 78,967
548,35 -
5 0 + 9 79,544 86,564 0,2164 79,328
108,20 -
6 0 + 570 80 5 0,3381 79,662
591,64 -
7 0 + 1 80,185 86,564 0,2164 79,969
613,28 -
8 0 + 2 80,370 64,923 0,1217 80,248
634,92 -
9 0 + 3 80,555 43,282 0,0541 80,501
656,56 -
10 0 + 4 80,740 21,641 0,0135 80,727
678,20
11 0 + 5 80,925 0 0 80,925
47
Perancangan Geometrik Jalan
81.0
7
80.0 6
5
78.0
77.0
500 520 540 560 580 600 620 640
48
Perancangan Geometrik Jalan
2. Lengkung Vertikal 2
Gambar profil muka tanah asli :
105
100
95
90
STA 1+740
85
80
570 770 970 1170 1370 1570 1770 1970 2170 2370
49
Perancangan Geometrik Jalan
= -47,10 m ( S>L ) → ok
3480
= 2.85 -
1,923
= -1639,6 m ( S>L ) → ok
Kenyamanan pengemudi
A .V 2
L=
380
1,923.602
=
380
= 18,22 m
Dari tiga perhitungan diambil yng terbesar dan memenuhi syarat yaitu 18,22 m
Untuk kecepatan 60 km/jam direncanakan panjang landai (Lv) = 18,22 m.
50
Perancangan Geometrik Jalan
Lv 18,22
(
1 + 740-
2 ) (
=1+ 740-
2 )
=1+730 , 891
Lv 18,22
(
1 + 740+
2 ) (
=1+ 740+
2 )
=1+749 , 109
51
Perancangan Geometrik Jalan
93
11
10
92
9
8
91 7
6
5 Elevasi Lengkung Vertikal
Elevasi Tanah Asli
90 4
3
1 2
89
88
640 660 680 700 720 740 760 780 800 820 840
52
Perancangan Geometrik Jalan
3. Lengkung Vertikal 3
Gambar profil muka tanah asli:
399
= 2.85 -
4,630
= 83,82 m ( S>L ) → ok
Jadi untuk kecepatan 60 km/jam direncanakan panjang landai (Lv)
= 83,82m.
53
Perancangan Geometrik Jalan
Lv 83,82
(
2 + 460-
2 ) (
=2+ 460-
2 )
=2+418 , 089
Lv 83,82
(
2 + 460+
2 ) (
=2+ 460+
2 )
=2+ 501, 911
54
Perancangan Geometrik Jalan
55
Perancangan Geometrik Jalan
115
113
111
109
107
95
2000 2200 2400 2600 2800
56
Perancangan Geometrik Jalan
4. Lengkung Vertikal 4
Gambar profil muka tanah asli :
112
108
100
2450 2750 3050 3350 3650 3950
57
Perancangan Geometrik Jalan
3480
= 2.85 -
2,306
= -1338,85 m ( S>L ) → ok
Kenyamanan pengemudi
A .V 2
L=
380
2,306.602
=
380
= 21,850 m
Dari tiga perhitungan diambil yng terbesar dan memenuhi syarat yaitu 21,850 m
Untuk kecepatan 60 km/jam direncanakan panjang landai (Lv) = 21,850 m.
58
Perancangan Geometrik Jalan
Lv 21,850
(
3 + 000-
2 ) (
=3+ 000-
2 )
=2+989 , 075
Lv 21,850
(
3 + 00 0+
2 ) (
=3+ 00 0+
2 )
=3+ 010 ,925
59
Perancangan Geometrik Jalan
60
Perancangan Geometrik Jalan
105
104
103
1
102 2 Elevasi Lengkung Vertikal
Elevasi Tanah Asli
3
4 5
101 6
7 8 9 10 11
100
99
880 930 980 1030 1080
61