Anda di halaman 1dari 25

Perancangan Geometrik Jalan

BAB III
PERENCANAAN ALINYEMEN VERTIKAL

Alinemen vertikal adalah perpotongan bidang vertikal dengan bidang


permukaan perkerasan jalan melalui sumbu 2 jalur 2 arah atau melalui tepi jalan
masing-masing perkerasan untuk jalan dengan median.Sering juga disebut
penampang memanjang jalan. Penarikan alinemen vertikal sangat dipengaruhi oleh
berbagai pertimbangan seperti:

a. Kondisi tanah dasar


b. Keadaan medan
c. Fungsi Jalan
d. Muka air banjir
e. Muka air tanah
f. Kelandaian yang masih memungkinkan
Perlu juga diperhatikan bahwa alinemen vertikal yang direncanakan itu akan
berlaku untuk masa yang panjang, sehingga sebaiknya alinemen vertikal tersebut
dapat dengan mudah mengikuti perkembangan lingkungan. Alinemen vertikal dapat
disebut juga penampang memanjang jalan yang terdiri dari garis-garis lurus dan
garis-garis lengkung.Garis lurus tersebut dapat datar, mendaki, atau menurun,
biasanya juga disebut landai.Landai jalan dinyatakan dalam persen (%).

Faktor-faktor yang mempengaruhi alinemen vertikal antara lain adalah :


a) Landai maksimum
Untuk mengatasi pengaruh perlambatan kendaraan truk terhadap arus
lalu lintas maka diterapkan landai maksimum untuk kecepatan tertentu.
b) Panjang kritis suatu kelandaian
Panjang batas kritis umumnya diamabil jika kecepatan truk berkurang
mencapai 30 – 70 % kecepatan rencana hingga 1 menit perjalanan, dan
truk bergerak dengan beban penuh.

37
Perancangan Geometrik Jalan

c) Lajur pendekatan
Yaitu lajur yang disediakan untuk truk yang bermuatan berat atau
kendaraan lain yang berjalan dengan kecepatan lebih rendah, sehingga
kendaraan lain dapat mendahului kendaraan yang lambat tanpa melalui
jalur lawan.

Pengertian suatu kelandaian ke kelandaian yang lain dilakukan dengan


menggunakan lengkung vertikal. Lengkung vertikal tersebut direncanakan
sedemikian rupa sehingga dapat memenuhi keamanan, kenyamanan dan drainase.
Jenis lengkung vertikal dilihat dari letak titik perpotongan kedua bagian
lurus(tangen), adalah :
1) Lengkung vertikal cekung
Yaitu lengkung dimana titk perpotongan kedua tangen berada di bawah
permukaan jalan.
2) Lengkung vertikal cembung
Yaitu lengkung dimana titik perpotongan antara kedua tangen berada di atas
permukaan jalan yang bersangkutan.

38
Perancangan Geometrik Jalan

1) Lengkung vertikal cekung


Penentuan lengkung vertikal cekung harus memperhatikan :
a) Jarak penyinaran lampu kendaraan
Di dalam perencanan umumnya tinggi lampu depan diambil 60 cm, dengan
sudut penyebaran sebesar 1o. Letak penyinaran lampu depan terbagi dua
yaitu:
 Jarak pandang akibat penyinaran lampu depan (< L)
 Jarak pandang akibat penyinaran lampu depan (> L)
b) Jarak pandangan bebas di bawah bangunan
Ruang bebas vertikal minimum 5 m, disarankan mengambil lebih besar
perencanan yaitu ±5,5 m, untuk memberi kemungkinan adanya lapisan
tambahan dikemudian hari
c) Persyaratan drainase
d) Kenyamanan mengemudi
e) Keluwesan bentuk

2) Lengkung vertikal cembung


Pada lengkung vertikal cembung, pembatasan berdasarkan jarak pandang dapat
dibedakan atas :
a) Jarak pandang berada seluruhnya dalam daerah lengkung (S < L)
b) Jarak pandang yang berada di luar dan didalam daerah lengkung (S > L)

Lengkung vertikal cembung yang panjang dan relatif datar dapat


menyebabkan kesulitan pada drainase, jika sepanjang jalan sipasang Kreb. Untuk
menghindari hal tersebut panjang lengkung vertikal biasanya dibatasi tidak
melebihi 50 A sehubungan dengan keperluan drainase, dimana A adalah perbedaan
aljabar landai. Panjang lengkung yang diambil untuk perencanaan sehubungan
dengan kenyamanan pemakaian kendaraan diisyaratkan tidak kurang dari 3 detik
perjalan.

39
Perancangan Geometrik Jalan

Alinemen vertikal merupakan profil yang menggambarkan tinggi rendahnya


jalan terhadap muka tanah asli, sehingga memberikan gambaran terhadap
kemampuan kendaraan dalam keadaan naik dan bermuatan penuh (truk digunakan
sebagai kendaraan standar)
Alinemen vertikal sangan erat hubungannya dengan besarnya biaya
pembangunan , Biaya penggunaan kendaraan serta jumlah lalu lintas. Kalau pada
alinemen horizontal yang merupakan bagian kritis adalah tikungan, pada alinemen
vertikal yang merupakan bagian kritis justru pada bagian yang lurus.Kemampuan
pendakian dari kendaraan truk dipengaruhi oleh panjang pendakian (panjang kritis
landai) dan besar landai.

PPV

E
Naik Turun
B
+
q1 % -
q2 %
C D
Lengkung Vertikal
Parabola Biasa

40
Perancangan Geometrik Jalan

Landai Maksimum dan Panjang Maksimum Landai

Landai Maksimum
3 4 5 6 7 8 10 12
(%)
48 20 15 12
Panjang Kritis (m) 330 250 170 120
0 0 0 5

q1 Besar Landai

Landai max hanya digunakan bila pertimbangan biaya sangat memaksa dan untuk
jarak yang pendek. Panjang kritis landai yang dimaksud adalah panjang yang masih
dapat diterima tanpa mengakibatkan gangguan jalannya arus lalu lintas (Panjang ini
mengakibatkan gangguan jalannya pengeras kecepatan max 25 Km/jam). Bila
pertimbangan biaya membuka memaksa, maka panjang kritis dapat dilampaui
dengan syarat ada jalur khusus untuk kendaraan berat :

 Lengkung Vertikal
Pada setiap penggantian landai harus dibuat lengkung vertikal yang
memenuhi keamanan, kenyamanan dan drainase yang baik.Adapun
lengkung vertikal yang digunakan adalah lengkung parabola sederhana
seperti gambar.

a. Lengkung Vertikal Cembung

- g2 +
+ g1 g
-
1
g
2

41
+ -
g1 g2
Perancangan Geometrik Jalan

Bentuk persamaan umumnya :


−( g 2−g1 ) x2
Y '=
2L
Rumus vertikal cembung :
( A . L)
Y ' =EV =− [ 8 ] → A=g 2−g1

Dimana :
EV = Penyimpangan dari titik potong kedua tangen ke lengkung
vertikal (disini Y’ = EV, untuk x = ½ L)
A = Perbedaan aljabar kedua tangen = g2 – g1
L = Panjang lengkung vertikal cembung, adapun panjang minimalnya
ditentukan berdasarkan :
 Syarat pandangan henti & drainase (Grafik III PPGJR)
 Syarat pandangan menyiap (Grafik IV PPGJR)

b. Lengkung Vertikal Cekung

- g2 -
+ g1 g +
2 g
1

-
g2

+
g1
Analogi dengan penjelasan (a) hanya panjang lengkung vertikal cekung
ditentukan berdasarkan jarak pandang waktu, macam dan syarat drainase
sebagaimana tercantum dalam grafik V “PPGJR”
Catatan :

42
Perancangan Geometrik Jalan

 Pada alinemen vertikal tidak terlalu dibuat lengkung dengan jarak


pandang menyiap, tergantung :
Medan – Klasifikasi jalan – Pembiayaan
 Dalam menentukan harga A = g2 – g1 , ada 2 cara :
- Bila % ikut serta dihitung, maka rumus seperti diatas dapat
digunakan
- Bila % sudah dimasukkan dalam rumus
g2 −g1 )
Y ' =EV = {(
800 }
.L

43
Perancangan Geometrik Jalan

ALINYEMEN VERTIKAL

A. Profil Memanjang
Dalam pembuatan profil memanjang harus memperhatikan :
1. Nomor stasiun yang telah kita tetapkan, yang dibuat dalam arah horizontal
dengan jarak yang telah ditetapkan.
2. Jarak titik diambil dari gambar trase jalan yang kita inginkan,
pengaturannya diusahakan untuk volume galian dan timbunan sama.
3. Jarak langsung, diukur pada stasiun awal hingga ke stasiun akhir
4. Tinggi muka tanah digambarkan dengan garis hitam, didapat dari data muka
tanah perstasiun (berdasarkan peta situasi)
5. Tinggi muka jalan dihitung dari ketinggian trase jalan yang direncanakan
6. Selanjutnya akan kita dapatkan beberapa volume galian dan timbunan
(diusahakan sama), jika tidak memungkinkan usahakan volume galian 1,5
dari volume timbunan.
7. Dalam perhitungan kelandaian, harus sesuai dengan perencanaan sehingga
dalam perencanaan jalan jangan sampai melewati batas kelandaian
maksimum serta panjang kritisnya.
Panjang Landai maksimum dari tahap perencanaan jalan adalah sebagai
berikut :

Landai Max (%) 3 4 5 6 7 8 10 12


Panjang Kritis (m) 480 330 250 200 170 150 125 120

44
Perancangan Geometrik Jalan

115
STA 2 + 460
110
105
100
95 STA 3 + 000
90
85 STA 0 + 570 STA 1 + 740
80
75
70
65
0 500 1000 1500 2000 2500 3000 3500 4000

45
Perancangan Geometrik Jalan

1. Lengkung Vertikal 1
Gambar profil muka tanah asli :

Profil Muka Tanah Lengkung Vertikal 1


91

88

85

82 STA 0+570

79

76

73

70

67
0 1000

Pada Stasiun 570 diketahui data sebagai berikut :


Elevasi = 80 m
g1= 2,105 %
g2= 0,855 %
A = g1 - g2
= 2,105 % - 0,855 %
= 1,251% (Cembung)

Dengan kecepatan rencana 60 km/jam jarak pandang henti = 85 m


 Jarak penyinaran lampu
AS ²
L = 120+3,5 s

1,251 x( 85)²
= 120+3,5 x 85
= 21,641 m ( S>L ) → ok

46
Perancangan Geometrik Jalan

Titik PLV (Peralihan Lengkung Vertikal) :

Lv 21,641
(
0 + 570-
2 ) (
=1+ 570-
2 )
=0+559 ,1793

Titik PPV (Pusat Perpotongan Vertikal ) : 0+570


Titik PTV (Peralihan Tangen Vertikal ) :

Lv 21,641
(
0+ 570+
2 ) (
=0+ 570+
2
=0+5808207 )
Untuk menentukan lekuk tiap stasiun, menggunakan rumus sebagai berikut :
A 3, 918 2
Y '= X 2= X
200 . Lv 200 . 100
Elevasi
No
Stasiun Tanah X Y' Elevasi
.
Asli
461,79
1 0 + 5 77,722 0 0 77,722
483,43 -
2 0 + 6 78,178 21,641 0,0135 78,164
505,07 -
3 0 + 7 78,633 43,282 0,0541 78,579
526,71 -
4 0 + 8 79,089 64,923 0,1217 78,967
548,35 -
5 0 + 9 79,544 86,564 0,2164 79,328
108,20 -
6 0 + 570 80 5 0,3381 79,662
591,64 -
7 0 + 1 80,185 86,564 0,2164 79,969
613,28 -
8 0 + 2 80,370 64,923 0,1217 80,248
634,92 -
9 0 + 3 80,555 43,282 0,0541 80,501
656,56 -
10 0 + 4 80,740 21,641 0,0135 80,727
678,20
11 0 + 5 80,925 0 0 80,925

47
Perancangan Geometrik Jalan

81.0

7
80.0 6
5

79.0 3 Elevasi Lengkung Vertikal


2 Elevasi Tanah Asli

78.0

77.0
500 520 540 560 580 600 620 640

48
Perancangan Geometrik Jalan

2. Lengkung Vertikal 2
Gambar profil muka tanah asli :

Profil Muka Tanah Lengkung Vertikal 2


110

105

100

95

90
STA 1+740
85

80
570 770 970 1170 1370 1570 1770 1970 2170 2370

Pada Stasiun 1 +740 diketahui data sebagai berikut :


Elevasi = 90 m
g1= 0,855 %
g2= 2,778 %
A = g1 - g2
= -0,855 % - 2,778%
= 1,923% (Cekung)

Dengan kecepatan rencana 60 km/jam jarak pandang henti = 85 m


 Jarak penyinaran lampu
120+3,5. S
L = 2. S− A
120+(3,5.85)
= 2.85− 1,923

49
Perancangan Geometrik Jalan

= -47,10 m ( S>L ) → ok

 Jarak pandang bebas dibawah bangunan


3480
L = 2.s- A

3480
= 2.85 -
1,923
= -1639,6 m ( S>L ) → ok
 Kenyamanan pengemudi
A .V 2
L=
380
1,923.602
=
380
= 18,22 m
Dari tiga perhitungan diambil yng terbesar dan memenuhi syarat yaitu 18,22 m
Untuk kecepatan 60 km/jam direncanakan panjang landai (Lv) = 18,22 m.

50
Perancangan Geometrik Jalan

Titik PLV (Peralihan Lengkung Vertikal) :

Lv 18,22
(
1 + 740-
2 ) (
=1+ 740-
2 )
=1+730 , 891

Titik PPV (Pusat Perpotongan Vertikal ) : 1+740


Titik PTV (Peralihan Tangen Vertikal ) :

Lv 18,22
(
1 + 740+
2 ) (
=1+ 740+
2 )
=1+749 , 109

Untuk menentukan lekuk tiap stasiun, menggunakan rumus sebagai berikut :


A 3,918 2
Y '= X 2= X
200. Lv 200 . 100
Elevasi
No
Stasiun Tanah X Y' Elevasi
.
Asli
1 1 + 648,9 89,2211 0 0 89,2211
667,1 89,3768 0,0175 89,3943
2 1 + 2 8 18,22 2 9
685,3 89,5326 0,0700 89,6027
3 1 + 4 6 36,44 7 3
703,5 89,6884 0,1576
4 1 + 6 4 54,66 7 89,8461
721,7 89,8442 90,1245
5 1 + 8 2 72,88 0,2803 2
0,4379 90,4379
6 1 + 740 90 91,1 6 6
758,2 90,5061 90,7864
7 1 + 2 5 72,88 0,2803 5
776,4 0,1576 91,1699
8 1 + 4 91,0123 54,66 7 7
794,6 91,5184 0,0700 91,5885
9 1 + 6 5 36,44 7 3
812,8 92,0246 0,0175 92,0421
10 1 + 8 1 18,22 2 2
92,5307 92,5307
11 1 + 831,1 6 0 0 6

51
Perancangan Geometrik Jalan

93
11

10
92
9
8
91 7
6
5 Elevasi Lengkung Vertikal
Elevasi Tanah Asli
90 4
3
1 2

89

88
640 660 680 700 720 740 760 780 800 820 840

52
Perancangan Geometrik Jalan

3. Lengkung Vertikal 3
Gambar profil muka tanah asli:

Profil Muka Tanah Lengkung Vertikal 3


120
115
STA 2+460
110
105
100
95
90
85
80
1500 1700 1900 2100 2300 2500 2700 2900 3100 3300

Pada Stasiun 2 + 460 diketahui data sebagai berikut :


Elevasi = 110 m
g1= 2,778 %
g2= -1,852 %
A = g1 - g2
= 2,778 % - (-1,852 %)
= -4,630% (Cembung)
Dengan kecepatan rencana 60 km/jam jarak pandang henti = 85 m
399
L = 2.s- A

399
= 2.85 -
4,630
= 83,82 m ( S>L ) → ok
Jadi untuk kecepatan 60 km/jam direncanakan panjang landai (Lv)
= 83,82m.

53
Perancangan Geometrik Jalan

Titik PLV (Peralihan Lengkung Vertikal) :

Lv 83,82
(
2 + 460-
2 ) (
=2+ 460-
2 )
=2+418 , 089

Titik PPV (Pusat Perpotongan Vertikal ) : 2+460


Titik PTV (Peralihan Tangen Vertikal ) :

Lv 83,82
(
2 + 460+
2 ) (
=2+ 460+
2 )
=2+ 501, 911

Untuk menentukan lekuk tiap stasiun, menggunakan rumus sebagai berikut :


A 4 ,159 2
Y '= X 2= X
200 . Lv 200 . 100
Elevasi
No
Stasiun Tanah X Y' Elevasi
.
Asli
1 2 + 2040,9 98,3574 0 0 98,3574
2124,7 100,685 100,491
2 2 + 2 9 83,82 -0,194 9
2208,5 103,014 - 102,238
3 2 + 4 4 167,64 0,7762 3
2292,3 - 103,596
4 2 + 6 105,343 251,46 1,7464 6
2376,1 107,671 - 104,566
5 2 + 8 5 335,28 3,1047 8
- 105,148
6 2 + 2460 110 419,1 4,8511 9
2543,8 108,447 -
7 2 + 2 7 335,28 3,1047 105,343
2627,6 106,895 - 105,148
8 2 + 4 3 251,46 1,7464 9
2711,4 - 104,566
9 2 + 6 105,343 167,64 0,7762 8
2795,2 103,790 103,596
10 2 + 8 6 83,82 -0,194 6
102,238 102,238
11 2 + 2879,1 3 0 0 3

54
Perancangan Geometrik Jalan

55
Perancangan Geometrik Jalan

115

113

111

109

107

105 Elevasi Lengkung Vertikal


Elevasi Tanah Asli
6 7 8
103 5 9
4 10
101
3 11
2
99
1
97

95
2000 2200 2400 2600 2800

56
Perancangan Geometrik Jalan

4. Lengkung Vertikal 4
Gambar profil muka tanah asli :

Profil Muka Tanah Lengkung Vertikal 4


116

112

108

104 STA 3+000

100
2450 2750 3050 3350 3650 3950

Pada Stasiun 3 +00 diketahui data sebagai berikut :


Elevasi = 105 m
g1= -1,852 %
g2= 0,455 %
A = g1 - g2
= -1,852 % - (0,455 % )
= -2,306% (Cekung)

57
Perancangan Geometrik Jalan

Dengan kecepatan rencana 60 km/jam jarak pandang henti = 85 m


 Jarak penyinaran lampu
120+3,5. S
L = 2. S− A
120+(3,5.130)
= 2.85− 2,306
= -11,02 m ( S>L ) → ok
 Jarak pandang bebas dibawah bangunan
3480
mL = 2.s- A

3480
= 2.85 -
2,306
= -1338,85 m ( S>L ) → ok
 Kenyamanan pengemudi
A .V 2
L=
380
2,306.602
=
380
= 21,850 m
Dari tiga perhitungan diambil yng terbesar dan memenuhi syarat yaitu 21,850 m
Untuk kecepatan 60 km/jam direncanakan panjang landai (Lv) = 21,850 m.

58
Perancangan Geometrik Jalan

Titik PLV (Peralihan Lengkung Vertikal) :

Lv 21,850
(
3 + 000-
2 ) (
=3+ 000-
2 )
=2+989 , 075

Titik PPV (Pusat Perpotongan Vertikal ) : 3+000


Titik PTV (Peralihan Tangen Vertikal ) :

Lv 21,850
(
3 + 00 0+
2 ) (
=3+ 00 0+
2 )
=3+ 010 ,925

Untuk menentukan lekuk tiap stasiun, menggunakan rumus sebagai berikut :


A 5 ,544 2
Y '= X 2= X
200 . Lv 200 . 100
Elevasi
No
Stasiun Tanah X Y' Elevasi
.
Asli
890,75 83,5033 83,5033
1 2 + 0 1 0 0 1
912,60 83,0986
2 2 + 0 5 21,85 -0,007 83,0916
934,45 82,6939 -
3 2 + 0 9 43,7 0,0282 82,6658
956,30 82,2893 -
4 2 + 0 2 65,55 0,0634 82,2259
978,15 81,8846 - 81,7719
5 2 + 0 6 87,4 0,1127 1
- - 88,2888
6 3 + 0 100 890,75 11,711 3
100,099 - 99,9866
7 3 + 21,85 4 87,4 0,1127 7
100,198 - 100,135
8 3 + 43,7 8 65,55 0,0634 4
100,298 - 100,270
9 3 + 65,55 3 43,7 0,0282 1
100,397 100,390
10 3 + 87,4 7 21,85 -0,007 6
100,497 100,497
11 3 + 109,25 1 0 0 1

59
Perancangan Geometrik Jalan

60
Perancangan Geometrik Jalan

105

104

103

1
102 2 Elevasi Lengkung Vertikal
Elevasi Tanah Asli
3
4 5
101 6
7 8 9 10 11

100

99
880 930 980 1030 1080

61

Anda mungkin juga menyukai