Anda di halaman 1dari 10

78

Jurnal SAINTEK UNSA, Volume 2, Nomor 1, Februari 2017

ANALISIS SEDIMENTASI PADA BENDUNG BERINGEN SILA DESA STOWE BERANG KECAMATAN UTAN
KABUPATEN SUMBAWA

BADARUDDIN1, TRI SATRIAWANSYAH2, FATURRAHMAN3


Dosen Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Samawa Sumbawa Besar1,2
Mahasiswa Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Samawa Sumbawa Besar3

ABSTRAK
Bendung Beringin Sila merupakan salah satu bendung yang dibangun dengan biaya bantuan dari
luar negeri yaitu Overseas Economic Cooperation Fund (OECF) – Jepang, yang berlokasi di desa Stowe
Brang Kecamatan Utan Kabupaten Sumbawa yang digunakan sebagai sarana irigasi untuk mengairi
areal persawahan seluas 2.400 ha. Melihat kondisi saat ini, Bendung Beringin Sila mengalami
penumpukan sedimen di hulu bendung yang menutupi mercu bendung, bahkan saat banjir sekalipun
sedimen dapat terlihat. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui besarnya sedimentasi tahunan serta
mengetahui besar perbandingan sedimen dasar (Bed Load) dengan sedimen melayang (Suspended
Load).
Untuk menghitung besar debit aliran sungai pada Sub Daerah Aliran Sungai (DAS), digunakan
persamaan dasar manning yang pengaruhi oleh data curah hujan dari satu stasiun selama 5 tahun
terakhir. Kemudian diuji menggunakan metode Log Person Tipe III. Serta menghitung curah hujan dan
debit banjir.Besarnya sedimentasi permukaan pada Sub Daerah Aliran Sungai (DAS) Utan, digunakan
persamaan dasar yang dikenal dengan rumus Schoklitsch dan Forchemeir digunakan untuk
menganalisa Sedimen Dasar (Bed Load) dan Sedimen Melayang (Suspended Load) yang masuk ke
Bendung Beringin Sila.
Berdasarkan hasil analisa diperoleh besar Sedimen Dasar (QSD) pada saat debit normal sebesar
635712,105 ton/tahun, dan Sedimen Melayang (QSM) sebesar 1052356,320 ton/tahun, sedangkan pada
saat banjir maksimum (Qr) Sedimen Dasar (Bed Load) sebesar 635712,105 ton/tahun dan Sedimen
Melayang (Suspended Load) sebesar 4001918,400 ton/tahun.

Kata kunci: Sedimentasi, Aliran Sungai, Bendung, Debit Banjir

PENDAHULUAN bendung. Pola penyebaran sedimentasi


Air merupakan kebutuhan mutlak bagi tergantung pada topografi bendung dan
mahluk hidup terutama bagi manusia, hewan daerah aliran sedimen. Endapan sedimentasi
dan tumbuh-tumbuhan, seiring dengan pada dasar bendung dapat menyebabkan
bertambahnya jumlah penduduk,maka berkurangnya volume air efektif bendung yang
penggunaan air mesti mengalami peningkatan selanjutnya akan mempengaruhi umur
pula.Ini merupakan sebuah kondisi yang mana operasional bendung.
diantara satu dengan yang lainnya saling Bendung Beringin Sila terletak di desa
melengkapi. stowe brang Kecamatan Utan Kabupaten
Kendala dalam mengembangkan Sumbawa Nusa Tenggara Barat. Bendung
pertanian di Indonesia khususnya di pulau Beringin sila merupakan sebuah bendung yang
Sumbawa diantaranya terbatasnya di bangun dengan tujuan yaitu mengairi areal
ketersediaan air di musim kemarau dan irigasi seluas 2.400 ha, sejak dibangun bendung
terjadinya luapan dimusim penghujan. Untuk ini terjadi berbagai hal-hal sifatnya ilmiah,
menghindari hal tersebut, perlu dilakukan sehingga fungsi dan sifat bendung mengalami
penanganan dini terutama di Daerah Aliran perubahan.Adapun perubahan yang terjadi
Sungai (DAS) dengan cara reboisasi,konservasi adalah terjadinya penurunan jumlah
dan pembangunan bendung. ketersedian ataupun tampungan air dan hal itu
Salah satu faktor yang mempengaruh terjadi dari tahun ketahun sebagai akibat
berkurangnya air pada bendung adalah adanya penumpukan sedimen didasar bendung.
sedimentasi yang mengendap pada dasar
79
Jurnal SAINTEK UNSA, Volume 2, Nomor 1, Februari 2017

Sedimen adalah pengendapan


material ke dalam bendung akibat
kerusakan lingkungan dan erosi yang
terjadi di daerah aliran sungai (DAS),
sehingga mengakibatkan pendangkalan di
daerah bendung,hal ini sangat berpengaruh
terhadap kinerja dan fungsi bendung.
Hingga saat ini volume sedimen yang
ada didasar bendung tersebut diperkirakan Gambar 1.lokasi penelitian
mencapai ribuan meter kubik, volume (Googgle earth, 2016).
sedimen itu tentu saja sangat berpengaruh
terhadap kinerja dan fungsi bendung
terutama pada fasilitas-fasilitas irigasi di
antaranya kesulitan dalam mengoperasikan
pintu dan mengganggu kecepatan air yang
menuju saluran irigasi.
Oleh karena itu penulis tertarik untuk
mengangkat permasalahan tersebut dan
untuk memenuhi dalam menyelesaikan
tugas akhir di program studi teknik sipil
fakultas teknik dan informatika universitas Gambar 2. Sedimentasi Bendung Beringin
samawa sumbawa besar dengan judul “ Sila (Dokumentasi Pribadi 2016)
Analisis Sedimentasi Pada Bendung
Beringin Sila Desa Stowe Brang Kecamatan
Utan Kabupaten Sumbawa “.

METODOLOGI
Metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah metode Analisa
deskriptif, yaitu dengan memaparkan Gambar 3. Sedimentasi di pintu Bendung
masalah – masalah yang ada, kemudian Beringin Sila (Dokumentasi Pribadi 2016)
mengumpulkan data yang ada, disusun,
dijelaskan dan akhirnya di analisa.
Sedangkan untuk sumber data diproleh dari
data primer dan data skunder, data primer
diproleh langsung di lapangan, sedangkan
data skunder di proleh dari dinas terkait
dalam hal ini UPT. Pengairan Kec. Utan -
Kab.sumbawa.
Gambar 4. kondisi sedimentasi waktu air
Lokasi Penelitian
normal ( Foto Pribadi,2016 )
Penelitian analisis volume
sedimentasi yang terjadi pada
bendungan Beringin Sila ini dilakukan di
Desa setowe Berang – Kec. Utan – Kab.
Sumbawa.

Gambar 5. kondisi sedimentasi waktu air


normal ( Foto Pribadi,2016 )
80
Jurnal SAINTEK UNSA, Volume 2, Nomor 1, Februari 2017

Jenis peneltian Teknik Pengumpulan Data


Penelitian tentang menganalisis Teknik pengumpulan data yang di
sedimentasi pada Bendung Beringin gunakan dalam studi ini adalah :
Sila Desa Stowe Brang Kecamatan Utan 1. Metode Observasi
ini menggunakan metode penelitian Metode Observasi adalah
deskriptif kuantitatif. Penelitian pengamatan dan pencatatan
deskriptif merupakan dasar bagi semua sesuatu objek dengan
penelitian. Penelitian deskriptif dapat sistematika fenomena yang
dilakukan secara kuantitatif agar dapat diselidiki, seperti :
dilakukan analisis stastik. 1) Debit aliran sungai
Untuk menghitung debit aliran
Survey Lapangan sungai yaitu dengan cara :
Untuk menganalisa sedimentasi a. Mempersiapkan alat dan
dimulai dengan melakukan survey atau bahan, seperti :
pengamatan secara langsung di - Bola pimpong
lapangan terlebih dahulu, agar dapat - Patok
diketahui aspek-aspek penting yang - Tali rafia
melatar belakangi timbulnya gagasan - Stopwatch
untuk menganalisa tersebut. Aspek- - Alat tulis (buku dan
aspek tersebut meliputi : polpen )
a. Pengukuran lokasi b. Memasang patok 1
Tahapan ini adalah berupa disebelah kiri sungai,
pengukuran lapangan meliputi kemudian tegak lurus
pengambilan data panjang kearah seberang, patok 2.
lokasi penelitian, serta tinggi c. Menghubungkan antara
ketebalan sedimentasi yang pasak nomor 1 dengan
terjadi pada bendung Beringin patok nomor
Sila. 2menggunakan tali rafia.
b. Perhitungan data hasil d. Memastikan semua
pengukuran peralatan dengan kondisi
Tahapan ini adalah berupa baik dan siap digunakan.
perhitungan dari hasil e. Memulai dengan
pengukuran yang dilakukan di menghanyutkan bola
lapangan, dari hasil ini adalah pimpong dengan jarak 10
dasar untuk menentukan besar meter dari batas
sedimentasi yang terjadi pada pengukuran 1 ke arah hulu
Bendung Beringin Sila. sungai.
f. Menghidupkan stopwatch
Data Penelitian yang Diperlukan saat bola pimpong tepat
Data yang diperlukan untuk berada dibawah tali atas
menyelesaikan langkah-langkah daerah penampang 1.
penelitiam sesuai batasan dan g. Mematikan stopwatch
perumusan masalah adalah sebagai sesaat bola pimpong telah
berikut : mencapai tepat di bawah
1) Data peta topografi tali batas daerah
2) Data curah hujan penampang 2
3) Data dimensi bendung h. Mencatat waktu
4) Data perhitungan debit sungai menempuh jarak daerah
di lapangan penampang 1 ke daerah
5) Data perhitunganbesar penampang 2 ( t ).
angkutan sedimentasi
81
Jurnal SAINTEK UNSA, Volume 2, Nomor 1, Februari 2017

2) Dimensi Bendung kualitatif yang tingkat pekerjaannya


Untuk mengetahui dimensi mencakup pengumpulan data,
bendung yaitu dengan cara : menyusun data atau mengatur data,
a. Menyediakan roll meter mengolah data, atau menyajikan data
b. Mengukur lebar dan dan menganalisis data agar dapat
ketinggian kolam memberikan gambaran yang teratur,
tampungan pada bendung. ringkas, dan jelas, mengenai keadaan,
3) Dimensi Sungai peristiwa atau gejala tertentu sehingga
Untuk mengetahui dimensi dapat di tarik atau makna tertentu.
sungai yaitu dengan cara :
a. Mengukur lebar sungai Skema Penelitian

2. Metode dokumentasi Mulai


Metode dokumentasi adalah
pengumpulan data dengan cara Studi literatur
meminta data yang telah ada
sebelumnya, seperti : Pengumpulan data
1) Peta topografi
Untuk mengetahui lokasi
penelitian yang sebenarnya Data primer Data skunder
di perlukan peta kontur, peta (peng.lokasi) - peta lokasi
- Dimensi - Data teknis
kontur di minta di kantor
Bendung bendung
Bappeda Kabupaten - Debit Sungai - Data curah
Sumbawa. hujan
2) Dimensi bendung
Gambar potongan
bendung di peroleh dari
Analisis
Dinas Pekerjaan Data
UmumKabupaten Sumbawa.
3. Metode literatur atau
kepustakaan - Perhitungan volume Sedimen Dasar
Metode yang di gunakan dalam ( Bed Load )
- Perhitungan volume Sedimen
penelitian ini adalah metode Melayang
studi literatur ( kepustakaan ). (Suspended Load )
Literatur yang di maksud yaitu
dari buku yang diperoleh, dari Pembahasan
perpustakaan dan dari warnet.
Data-data dan teori-teori atau Kesimpulan dan Saran
temuan-temuan sebelumnya,
seperti : Selesa
a) Uji Konsistensi Data Hujan i
b) Analisis Distribusi HASIL PERHITUNGAN DAN PEMBAHASAN
c) Distribusi Hujan Untuk mengetahui besarnya
d) Analisis Hidrolika angkutan sedimentasi yang terjadi pada
e) Perhitungan sedimen dasar ( Bendung Beringin Sila Desa Stowe Brang
bad load ) Kecamatan Utan Kabupaten Sumbawa,
f) Perhitungan sedimen maka terlebih dahulu diperlukan data yang
melayang (suspended load) mencukupi untuk melakukan perhitungan
dalam menetukan besar angkutan
Teknik Analisis Data sedimentasi pada bendung pertama yang
Metode yang digunakan dalam dilakukan adalah pengumpulan data. Data
pengolahan data adalah deskriftif
82
Jurnal SAINTEK UNSA, Volume 2, Nomor 1, Februari 2017

tersebut diambil dari berbagai sumber, Curah Hujan Rerata Daerah


yakni data primer dan data sekunder. Perhitungan curah hujan rerata
daerah menggunakan metode rata-
Analisis Hidrologi rata aljabar. Untuk urutan hujan
Analisis Hujan harian maksimum tahunan dan
Data hujan yang digunakan hasil perhitungan hujan maksimum
adalah data hujan harian dari hasil harian rata-rata tahunan disajikan
pengamatan 1 stasiun hujan yang pada rabel 4 dan 5.
berpengaruh pada tebing yang
berada di Desa Stowe brang Tabel 2. Hujan harian maksimum tahunan
kecamatan utan yakni stasiun HUJAN HARIAN
STASIUN
hujan Kecamatan utan. Data curah TAHUN BULAN TANGGAL
UTAN
MAKSIMUM
RATA-RATA
hujan yang digunakan yaitu data April 2 126 126
2011
curah hujan tahun 2011sampai Mei 2 72 72
Januari 12 60 60
dengan 2015. 2012
Maret 16 61 61
Uji Konsistensi Data 2013
Februari 28 125 125
Desember 12 50 50
Uji konsistensi dilakukan dengan 80
September 18 80
menggunakan metode RAPS 2014
Desember 18 80 80

(Rescaled Adjusted Partial 2015


Februari 24 38 38
Maret 22 27 27
Sums).Metode ini menguji ketidak
panggahan data suatu stasiun
Tabel 3. Hujan Maksimum Harian
berdasarkan data dari stasiun itu
Rata-Rata Tahunan
sendiri dengan mendeteksi
HUJAN
pergeseran nilai rerata (mean). HUJAN
MAKSIMUM
NO TAHUN BULAN TANGGAL RATA-RATA
Hasil uji konsistensi data curah HARIAN
HARIAN RATA-
RATA
hujan untuk stasiun Kecamatan 1 2011 April 2 126 99
Utan. Perhitungan uji konsistensi Mei 2 72
Januari 12 60
data curah hujan dapat dilihat 2 2012
Maret 16 61
60.5

dibawah ini dengan menggunakan 3 2013


Februari 28 125
87.5
Desember 12 50
pers. (2.1) sampai (2.5) September 18 80
4 2014 80
X =Xi/n =5852/5= Desember 18 80
Februari 24 38
1.170 5 2015
Maret 12 27
32.5

Max Sk** = 2,236


Min Sk** = -2,236 Perhitungan Curah Hujan
Q = Max Sk** - Min Rancangan
Sk** Perhitungan curah hujan
= 2,236* - (2,236) rancangan ini menggunakan
= 4,898 m3/detik metode Log pearson type III,
R = 2,449 m3/detik metode ini paling sering digunakan
Q / √ n = 0,816< Q / √ n table 95 % dalam perhitungan curah hujan
= 1,140 ok ! rancangan dikarenakan metode ini
dapat digunakan tanpa harus
Tabel 1. Uji konsistensi data stasiun Utan memenuhi syarat dari koefisien
SK* (Xi- DY2 (Xi- SK**
kemencengan ( skewnes) dan
No TAHUN HUJAN (Xi) ABS.SK**
X) X)2/n S*/(DY2 )0,5 koefisien kepuncakan ( kurtosis)
1 2011 1346 1346 362343.2 2.236 2.236
2 2012 1226 1226 300615.2 2.236 2.236
atau dengan arti kata lain metode
3 2013 1346 1346 362343.2 2.236 2.236 Log Pearson type III Cs dan Ck nya
4 2014 1012 1012 204828.8 2.236 2.236
5 2015 922 922 170016.8 2.236 2.236
bebas.
∑ 5 5852 1400147 2.236 2.236 Adapun langkah – langkah
perhitungannya :
83
Jurnal SAINTEK UNSA, Volume 2, Nomor 1, Februari 2017

a. Mengubah data hujan harian 97,326 mm/jam ( dapat dilihat


maksimum tahunan dalam pada tabel 4.8 ). Untuk perhitungan
bentuk logaritma dapat digunakan pers. (2.11)
b. Hitung nilai rata – rata logaritma untuk perhitungan waktu
c. Hitung besarnya Standar Deviasi konsentrasi (tc) :
d. Hitung koefisien kemencengan tc = to + td
(Cs) to = 5 menit ( untuk daerah
e. Hitung anti log t untuk permukaan diperkeras ) = 0,083
mendapatkan curah hujan jam
rencana dengan kala ulang T. td = 0,0195 L 0,77
√I
Tabel 4. Perhitungan Deviasi Standar Dan td = 0,0195x 4700,77
Koefisien Kemencengan (Cs) √0,002

No Xi Log Xi
Log xi - Log
X
(Log Xi-Log X)2 (Log Xi-Log X)2 = 24,3587 menit = 0,4059 jam
1 60.5 1.7818 -0.1383 0.0191 -0.0026 tc = 0,083 + 0,4059 = 0.4889 jam
2 80 1.9031 -0.0170 0.0003 0.0000
3 87.5 1.9420 0.0220 0.0005 0.0000 dengan rumus monobe dapat dicari
4 95 1.9777 0.0577
5 99 1.9956 0.0756
0.0033
0.0057
0.0002
0.0004
intesitas hujan jam – jaman sebagai
Jumlah 9.6002 0 0.0289 -0.0020 berikut yaitu dengan menggunakan
Rerata 1.9200
S Log X 0.0851
pers.(2.11)
Cs -0.0004 I = R24x 242/3
24 tc
f. Menghitung Faktor Frekuensi K
= 97,326 x 242/3
Berdasarkan nilai Cs, faktor
24 0,4889
frekuensi pada kala ulang dapat
= 54,439 mm / jam
diperoleh dengan interpolasi
Koefisien Aliran Permukaan (C)
faktor frekuensi distribusi Log
Berdasarkan tabel 2.3
pearson type III koefisien
penggunaan lahan di Kecamatan
asimetri Cs positif. Contoh
Utan,maka koefisien pengaliran
perhitungan k sebagai berikut,
ditentukan sebagai berikut :
yaitu menggunakan pers. (2.6)
Cm= C1 x A1 + C2 x A2+ ........ + Cn x An
sampai (2.10)
A1 + A2 + ......... + An
k=-2,17+-0,0004–0,2x-2,104-
Cm= 6,784 x 0,5 +0,35x39,116+0,35x
2,178
0,162....... + 0,5 x 0,03
0,3 – 0,2
6,784 + 39,116 + 0,162 ........... + 0,03
=-2,326
Cm= 0,372
g. Menghitung curah hujan
Debit Banjir Maksimum
rancangan untuk kala ulang
Perhitungan debit banjir
yang telah ditentukan dengan
maksimum metode ini
mengubah log Xt menjadi anti
menggunakan pers.(2.17)
log dengan menggunakan
Qr = 0,2778 . C .I . A:
persamaan 2.8 . hasil
Koefisien limpasan (C)= 0,372
perhitungan dapat dilihat pada
Intensitas hujan ( I5)= 54,439mm /
tabel 4.5
jam
Luas DAS ( A )= 61km2 (data
Tabel 5. Curah Hujan Rancangan DAS Utan
bendung beringin sila)
Tr
(Tahun)
Pr
(%)
Cs S Log X Log X K Log X t Xt Sehingga debit puncak dengan
2
5
50
20
-0.0004
-0.0004
0.0851
0.0851
1.9200
1.9200
-0.039
0.828
1.917
1.990
82.326
97.326
kala ulang 5 tahun dengan
metode rasional diperoleh besar :
Intensitas Hujan Jam – Jaman Q5= 0,2778 . C .I . A
Besar hujan rancangan untuk = 0,2778 . 0,372 . 0,054439.
kala ulang 5 tahun adalah X5= 61000
84
Jurnal SAINTEK UNSA, Volume 2, Nomor 1, Februari 2017

= 343,396 m3 / det = 3,6572 x 38,24


= 139,851 m3/ detik
Perhitungan debit sungai
Analisis Sedimentasi
Analisis Sedimen Dasar ( Bed Load )
Persamaan untuk menganalisis
besarnya sedimen dasar ( bed load )
dapat menggunakan pers. ( 2.18 )
dan pers. (2.19)
Lebar Penampang Sungai (B)=47 m
Kedalaman air( h) = 0,80 m
Gambar 6. Penampang Sungai Kecepatan aliran ( V ) = 3,6572
m/detik
a) Lebar sungai (x) Kemiringan sungai( S ) = 0,023
x = B + b = 51 + 47 = 49 Diameter partikel sedimen(D) =64
2 2 mm
b) Kemiringan dinding sungai ( m ) Maka perkiraan besarnya
m= sedimen dasar sungai utan dengan
menggunkan rumus Schoklitsh.
m=1
qs= 2,500 x S2/3 .(qcr– q )
c) Luas penampang basah ( A )
q= h x V
A= (b+m.h). h
= 0,80 x 3,6572
= (47+ 1. 0,8 ).0,8
=2,9258m2/detik
= 38,24 m2
d) keliling basah sungai ( P ) qcr= 0,6 .
P= b + 2h (m2+1)0,5
= 0,6 .
= 47 + 2 x 0,8(12+1)0,5
= 49,262m2 = 0,8020m2/detik
e) jari – jari hidrolis ( R ) qs= 2,5. S2/3 . (qcr – q)
R= A = 2,5 . (0,023)2/3 .( 0,8020 – 2,9258 )
P = 0,4289 kg/m.detik
= 38,24 GB = B x qs
49,262 = 47 . 0,4289
= 0,7763 m = 2,0158 kg/detik
f) Kemiringan sungai = 20,1583 x 10-3 ton/detik
Untuk satu hari
S=
= 24 .3600 .20,1583 x 10-3
Dengan : = 1741,677ton/hari
Δh = beda elevasi Untuk satu tahun
L = Panjang = 365 .1741,677
5,9m = 635712,105 ton/tahun
Analisis sedimen layang ( suspended
252m load )
a. Persamaan untuk menganalisis
S= besarnya sedimen layang
= (suspended load) pada saat
debit normal dapat
= 0,023
menggunakan pers. ( 2.20 )
a) Debit aliran sungai ( Q )
Gravitasi ( g ) = 9,8 m/s
Q =V x A
Kedalaman air ( h ) = 0,80 m
= ( 1/n x R 2/3 x S½ ) x A
Kemiringan ( S ) = 0,023
= ( 1/0,04 x 0,77632/3 x 0,023½ )x
38,24
85
Jurnal SAINTEK UNSA, Volume 2, Nomor 1, Februari 2017

Debit aliran sungai ( Q ) = Qt = Qsd + Qsm


139,851 m3/detik =635712,105 + 1052356,320
U* =√ = 1688068,425 ton/tahun
=√ b. Analisis sedimen total pada
= 0,0576m/detik sungai beringin sila pada saat
Maka jumlah sedimen melayang banjir
persatuan lebar yakni : Qt = Qsd + Qr
=635712,105+ 4001918,40
qss= 0,54 . . = 4637630,505 ton/tahun
= 0,54 . .
3 PEMBAHASAN
= 2,1595m / detik.
Dari pengamatan di lapangan sedimen
Sehingga debit total sedimen
yang terdapat disekitar areal bendung bila
melayang persatuan lebar
tidak dilakukan penanganan yang lebih
adalah :
serius, maka dapat menyebabkan
Gss = qss . s . B
pendangklan alur sungai di sekitar bendung
= 0,5680 . 1,25 . 47
serta dapat merusak fungsi bending.
= 33,370kg/detik
Besar volume sedimen dasar (bed load)
= 33,370 . 10-3 . 24. 3600
pada saat debit normal sebesar 635712,105
= 2883,168 ton/hari
ton/tahun dan sedimen melayang
= 1052356,320ton/tahun
(suspended load) sebesar 1052356,320
a. Menghitung debit sedimen
ton/tahun, sedangkan pada saat debit
melayang pada saat banjir
banjir maksimum besar volume sedimen
dengan menggunakan
dasar ( bed load ) sebesar 635712,105
pers.(2.20)
ton/tahun dan sedimen melayang
Gravitasi ( g ) = 9,8 m/s
(suspended load) sebesar 4001918,400
Kedalaman air ( h ) = 0,80 m
ton/tahun.
Kemiringan (S ) = 0,023
Total sedimen yang terdapat di sekitar
Q banjir(Qr)= 343,396m3/s
areal bendung pada saat debit normal
U* =√ sebesar 6325698,93ton/tahun, dari
=√ permasalahan yang ada tentang
= 0,4246m/detik sedimentasi di daerah sekitar tubuh
Maka jumlah sedimen bendung menjadi masalah yang serius
melayang persatuan lebar karena sebagian dari sedimentasi yang ada
yakni : dapat mempengaruhi fungsi dan kinerja
qss= 0,54 . - bendung serta mengakibatkan efektifitas
tubuh bendung tidak stabil/terguling
= 0,54 . - Untuk mengatasi masalah tersebut,
3
= 2,1600m / detik. perlu dilakukan pengerukan dan
Sehingga debit total sedimen pengangkutan sedimen dari dasar
melayang persatuan lebar bendung, setelah dilakukan pengerukan
adalah : dan pengangkutan sedimen maka bendung
Gss = qss . s . B dapat di manfaatkan sebagai sumber irgasi
= 2,1600 . 1,25 . 47 persawahan oleh masyarakat sekitar secara
= 126,900kg/detik optimal tanpa adanya endapan sedimen
= 126,900 . 10-3 . 24. 3600 yang dapat mengahambat aliran air irigasi
= 10964,160 ton/hari dan tidak terjadinya pendangkalan arus
= 4001918,400 ton/tahun sungai di sekitar bendung sehingga air
Analisis sedimen total ( Qt ) sungai tidah mudah meluap ke daerah
a. Analisis sedimen total pada sepanjang alur sungai pada musim hujan
sungai Beringin Sila pada saat pada debit air yang tinggi.
normal
86
Jurnal SAINTEK UNSA, Volume 2, Nomor 1, Februari 2017

KESIMPULAN Bambang Triatmodjo, 1998, Studi


Dari hasi analisis sedimentasi yang Keseimbangan Air di Pulau Jawa,
terjadi pada Bendung Beringin Sila Forum Teknik No. 1, Tahun XX Edisi
mengahasilkan beberapa kesimpulan yaitu : Februari.
1. Besar volume sedimen dasar (bed Bambang Triatmodjo, 1998,
load) pada debit normal sebesar Pengembangan Sumber Daya Air di
635712,105 ton/tahun dan DAS Bo-gowonto-cokroyasan,
sedimen melayang (suspended Forum Teknik Jilid 22, No. 2,
load) sebesar 1052356,320 Januari
ton/tahun dengan Q total sebesar Bella, Resnie 2011.“Analisis Perhitungan
1688068,425 ton/tahun. Muatan Sedimen (Bed Load) pada
2. Besar volume sedimen dasar (bed Muara Sungai Lilin Kabupaten Musi
load) pada debit banjir maksimum Banyuasin”. Skripsi Jurusan Teknik
sebesar 635712,105 ton/tahun dan Sipil, Universitas Sriwijaya.
sedimen melayang (suspended Chow V.T., Maidment D.R., Mays
load) sebesar L.W.,1988, Applied Hydrology,
4001918,400ton/tahun dengan Q Mc.Graw-hill Book Company,
total sebesar 4637630,505 Singapore.
ton/tahun. Christady, Hary, 2012.“ Tanah Longsor
SARAN dan Erosi”. Gadja Mada Universitas
1. Sebaiknya pemerintah Kabupaten Press, Yogyakarta.
Sumbawa, melalui koordinasi Dinas Purnama, A, 2015. Konsentrasi Sedimen
Pekerjaan Umum Kabupaten Suspensi pada Belokan 57°
Sumbawa untuk lebih Saluran Terbuka, Jurnal Unsa
memperhatikan masalah Progress. Vol.1, No.3, Oktober,
sedimentasi yang terjadi pada Universitas Samawa, Sumbawa
Bendung Beringi Sila seperti Besar.
melakukan pengerukan dan Purnama, A, 2016. Analisis Distribusi
pemeliharaan secara rutin setiap Kecepatan Dan Sedimen Pada
tahun, sehingga kapasitas air pada Tikungan 55° Saluran Terbuka
bendung dapat tetap mengairi
Tampang Segi Empat, Jurnal Unsa
lahan pertanian di Kecamatan Utan
sesuai dengan areal rencana awal. Progress. Vol.21, No.3, Juli,
2. Unuk masyarakat lebih pro aktif Universitas Samawa, Sumbawa
dalam menjaga kelestarian hutan Besar.
terutama disekitar radius hulu Rezki, Silvia, 2012, “ Analisis Sedimen
bendung. Pada Bendung Kakiang Kecamatan
3. Perlu ada penelitian selanjutnya Moyo Hilir Kabupaten Sumbawa”.
sebaiknya meneruskan penelitian Skripsi, universitas samawa.
mengenai pengendalian Seta, A.K.Konservasi Sumber Daya Tanah
sedimentasi. dan Air Cetakan Kedua. Penerbit
Kalam Mulia : Jakarta
DAFTAR PUSTAKA Soemarto, C.D. 1995, Hidrologi Teknik.
Alimudin L, Aisyah. 2012. Pendugaan Penerbit Usaha Nasional: Surabaya.
Sedimen pada DAS Mamasa Soewarno, 1995, Hidrologi, Aplikasi
Provinsi Sulawesi Barat. Skripsi. Metode Statistik Untuk Analisa
Makasar. Tanggal Akses 20 juli Data, Penerbit Nova, Bandung.
2012 Sri Harto Br.,1981, Mengenal Dasar
Asdak.C, 2007.Hidrologi dan Pengelolaan Hidrologi Terapan, Keluarga
Daerah aliran sungai. Universitas Mahasiswa Teknik Sipil,
Gadjah Mada : Yogyakarta Yogyakarta.
87
Jurnal SAINTEK UNSA, Volume 2, Nomor 1, Februari 2017

Sri Harto Br.,. 1993. Analisis Hidrologi.


Jakarta : Gramedia Pustaka Utama
Sri Harto Br., 2000, Hidrologi, Teori-
Masalah-Penyelengaraan, Nafiri
Offset, Yogyakarta.
Triatmodjo,B,2008.”Hidrologi Terapan”.
Beta Offset Yogyakarta, Cetakan
Pertama,Yogyakarta.http://triwahy
ukuningsih.wodpress.com/2011/08
/14/soal-1-dinding-penahan-
tanah/(Tanggalakses 6 september
2016)

Anda mungkin juga menyukai