Anda di halaman 1dari 11

MUATAN SEDIMEN DASAR (BED LOAD)

PADA MUARA SUNGAI SEKANAK KOTA PALEMBANG

Reni Andayani 1, Zuul Fitriana Umari 2


1,2
Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Tridinanti Palembang
Email : reni_andayani@univ-tridinanti.ac.id

ABSTRAK
Sungai Sekanak berada pada posisi strategis didekat daerah wisata Benteng Kuto Besak dan padat
aktifitas seperti pasar, menimbulkan masalah baru pada Sungai Sekanak seperti, pendangkalan akibat
sedimentasi, dimana sedimentasi ini merupakan proses pembentukan atau pengendapan material
sedimen. Penelitian ini dilakukan di Muara Sungai Sekanak dengan tujuan untuk menganalisis besar
debit sedimen dasar. Sampel sedimen diambil dengan alat Water Sampler, selanjutnya dilakukan
pengujian analisis ayak sedimen dan analisis berat jenis sedimen di laboratorium Mekanika Tanah
Universitas Tridinanti. Dengan menggunakan data peta lokasi, curah hujan, morfologi sungai, dan
hasil pengujian laboratorium, selanjutnya dihitung muatan sedimen dasarnya dengan menggunakan
metode Frijlink. Hasil penelitian menunjukkan bahwa debit sedimen di muara Sungai Sekanak
sebesar 3.0x10-5 m3/dt/m.

Kata Kunci : Sedimen Dasar , Muara Sungai Sekanak, Frijlink.

ABSTRACT
Located Sekanak River in a strategic place near the tourist area of Benteng Kuto Besak and activity
intensively such as traditional market, creates new problem in Sekanak River, which is silting due to
sedimentation, where sedimentation is a process of forming or sedimentation of sedimentary material
in theory. This research was conducted in Estuary of Sekanak River with the aim of analyzing the size
of the basic sediment discharge. Sediment seals were taken using a Water Sampler device, then
sediment analysis and sediment specific gravity analysis were analyzed in the Land Mechanics
laboratory at University of Tridinanti. By using location map data, rainfall, morphology of river, and
laboratory test results, the basic sediment load were calculated over Frijlink method. The results
showed that the sediment discharge at the estuary of Sekanak River was 3.0x10-5 m3/dt/m.

Key Word : Sediment Load , Estuary of River, Frijlink Method.

PENDAHULUAN Kuto Besak dan padat aktifitas seperti


pasar, menimbulkan masalah baru pada
1.1 Latar Belakang Sungai Sekanak seperti, penumpukan
Salah satu anak sungai yang masih sampah walaupun sekarang Pemerintah
aktif di Kota Palembang yaitu Sungai Kota Palembang telah melakukan penataan
Sekanak. Sungai Sekanak yang berlokasi pada badan sungai. Selain itu, masalah lain
di Ilir Barat II ini memiliki panjang 2.000 yang ditimbulkan adalah pendangkalan
m, dengan lebar 2 - 14 m, dan akibat sedimentasi, dimana sedimentasi ini
kedalamannya 1 – 3 m. Berada pada posisi merupakan proses pembentukan atau
strategis didekat daerah wisata Benteng pengendapan material sedimen.

VOL 06, NO. 03, BULAN JUNI, TAHUN 2020 133


Sedimen yang sering dijumpai di 1.2 Tujuan
dalam sungai, baik terlarut atau tidak
terlarut, adalah merupakan produk Tujuan penelitian ini adalah mengetahui
dari pelapukan batuan induk yang besarnya debit sedimen dasar (bed load)
dipengaruhi oleh faktor lingkungan, yang terdapat di Muara Sungai Sekanak
terutama perubahan iklim. Hasil dengan menggunakan Metode Frijlink.
pelapukan batuan induk tersebut kita kenal 1.3 Batasan masalah
sebagai partikel-partikel tanah. Adanya Batasan masalah dalam penelitian ini
transpor sedimen dari tempat yang yaitu analisis muatan sedimen dasar (bed
lebih tinggi ke daerah hilir dapat load) hanya dilakukan di Muara Sungai
menyebabkan pendangkalan waduk, Sekanak, analisis muatan sedimen hanya
sungai, saluran irigasi, dan terbentuknya membahas tentang sedimen dasar (bed
tanah-tanah baru di pinggir-pinggir sungai load) menyesuaikan dengan alat yang
(Asdak, 2004). Kerugian terbesar dari dimiliki untuk melakukan pengukuran dan
pendangkalan tersebut adalah banjir dan analisis muatan sedimen dasar (bed load)
terhambatnya lalu-lintas kapal pada saat menggunakan metode pendekatan yaitu
air surut. Frijlink.
Hal ini penting untuk diketahui
karena sebenarnya struktur sedimen METODOLOGI PENELITIAN
merupakan suatu catatan (record) tentang
proses yang terjadi sewaktu sedimen 2.1 Lokasi Penelitian
tersebut diendapkan. Umumnya proses itu
Penelitian dilakukan pada muara
merupakan hasil langsung dari gerakan
Sungai Sekanak yang berada di 28 Ilir, Ilir
media pengangkut. Namun demikian sifat
Barat II, Kota Palembang, Sumatera
fisik (ragam ukuran, bentuk dan berat
Selatan, dimana Sungai Sekanak itu
jenis) butiran sedimen itu sendiri
sendiri memiliki panjang 2.000 m, dan
mempunyai pengaruh pada proses mulai
lebar 2 - 14 m, serta kedalamannya 1 – 3 m
dari erosi, transportasi sampai ke
dengan luas DASnya sebesar 10,429841
pengendapan (Arta O. Boangmanalu,
km2. Lokasi penelitian yang berada di
2012).
muara Sungai Sekanak itu sendiri berada
Karena itu perlu dilakukan penelitian
di titik koordinat 2°59'40.2"S
untuk menghitung besar muatan sedimen
104°45'26.6"E. Titik poin lokasi
dasar (bed load) dengan Metode Frijlink.
penelitiannya dapat dilihat pada gambar 1.
Alasan pemilihan metode ini karena proses
dibawah ini :
perhitungannya yang lebih sederhana
dibandingkan dengan metode lain yaitu
Metode Meyer – Peter and Muller maupun
Metode Einstein, serta belum ada
penelitian sebelumnya yang dilakukan
pada Sungai Sekanak dengan Metode
Frijlink. Selain itu, penelitian ini juga
diharapkan dapat membantu pemerintahan
untuk melakukan antisipasi dalam
mengatasi dampak yang akan terjadi
dengan mengunakan hasil dari penelitian Gambar 1. Titik Poin Lokasi
ini sebagai acuannya. Penelitian

VOL 06, NO. 03, BULAN JUNI, TAHUN 2020 134


2.2 Tempat Penelitian 2.4 Pengumpulan Data Primer

Pada penelitian ini untuk memenuhi Data primer pada penelitian ini
kebutuhan data primer, peneliti melakukan diperoleh langsung dari lapangan, dengan
pengambilan semple sedimen di muara cara peninjauan langsung ke lokasi
Sungai Sekanak Kota Palembang. Setelah penelitian. Data tersebut berupa sampel
itu, dilanjutkan analisa dan pengujian di sedimen dasar. Selanjutnya akan diuji di
laboratorium Mekanika Tanah Teknik laboratorium Mekanika Tanah Universitas
Sipil Universitas Tridinanti Palembang. Tridinanti Palembang untuk mengetahui
analisis ayak sedimen dan berat jenis
sedimen yang ada.

2.3 Bagan Alir Penelitian Berikut ini prosedur pengambilan data


primer atau sampel sedimen langsung di
Bagan-bagan alir penelitian dapat dilihat lokasi penelitian :
pada Gambar 2 dibawah ini : 1. Menentukan titik lokasi pengambilan
sampel sedimen. Dalam penelitian ini,
titik lokasi pengambilan sampel
sedimen berada di muara Sungai
Sekanak.
2. Siapkan terlebih dahulu alat yang
akan digunkan dan pastikan alat
dalam kondisi baik serta layak pakai.
3. Selanjutnya pengambilan sampel
sedimen, dengan menurunkan water
sampler yang dalam kondisi tertutup
secara perlahan dan tegang lurus
dengan muka air sungai sedalam ¾
dari ketinggian permukaan air ke
dasar sungai.
4. Setelah sampai pada kedalaman yang
diinginkan, tarik tali penutup water
sampler dan tunggu sampai
gelembung yang menandakan bahwa
tabung water sampler telah terisi
penuh. Setelah itu lepaskan tali
penutup agar mulut tabung kembali
tertutup dan tarik tabung keatas.
5. Pindahkan sampel sedimen dari
tabung kedalam botol plastik dengan
bantuan corong air.

2.5 Pengumpulan Data Sekunder


Gambar 2. Bagan Alir Penelitian
Pengumpulan data sekunder diperoleh
dari berbagai instansi yang berkenaan
langsung dengan penelitian seperti :

VOL 06, NO. 03, BULAN JUNI, TAHUN 2020 135


1. Peta lokasi, didapat dari Departemen yang dapat dilakukan yaitu uji kecocokan
Pekerjaan Umum Direktorat Jenderal distribusi frekuensi dari sampel data
Sumber Daya Air Balai Wilayah terhadap fungsi distribusi peluang yang
Sungai Sumatera VIII. diperkirakan dapat menggambarkan atau
2. Data curah hujan 10 tahun, didapat mewakili distribusi frekuensi tersebut.
dari Badan Meteorologi, Klimatologi Perhitungan parameter statistik
dan Geofisika (BMKG) Kelas I didapat dengan rincian sebagai berikut :
Kenten Kota Palembang dan stasiun
∑𝑋
penakar hujan yang digunakan adalah 1. 𝑥̅ = 𝑛 𝑖
stasiun Plaju Kota Palembang. Penyelesaian :
3. Morfologi Sungai Sekanak Kota 1062.5
Palembang, didapat dari Badan 𝑥̅ =
10
Perencanaan Pembangunan Daerah
(BAPPEDA) Kota Palembang. = 106.25 mm

2.6 Pengujian Sampel Sedimen


Sampel sedimen yang telah diambil 2. Simpangan Baku (Sd)
dari lokasi penelitian selanjutnya akan Rumus :
diuji di laboratorium Mekanika Tanah ∑𝑛 {𝑋𝑖 − 𝑋̅ }2
Universitas Tridinanti Palembang. 𝑆𝑑 = √ 𝑖=1
𝑛−1
Pemeriksaan atau analisis di laboratorium
ini bertujuan untuk mengetahui Analisis Penyelesaian :
ayak sedimen dan berat jenis sedimen. 8368.63
𝑆𝑑 = √
10 − 1
= 30.50 mm
ANALISIS DAN PEMBAHASAN 3. KoefisienVariasi (Cv)
Rumus :
3.1 Curah Hujan 𝑆𝑑
𝐶𝑣 = ̅
Pada perhitungan analisis curah hujan 𝑋
Penyelesaian :
ini dibutuhkan data curah hujan yang 30.50
didapat dari Badan Meteorologi, 𝐶𝑣 =
106.25
Klimatologi dan Geofisika (BMKG) = 0.29
Kelas I Kenten Kota Palembang dengan 4. Koefisien Skweness (CS)
stasiun penakar hujan yang digunakan Rumus :
adalah stasiun Plaju. Menggunakan data 𝑛 ∑𝑛𝑖=1(𝑋𝑖 − 𝑋)3
runtun waktu (time series), bentang data 𝐶𝑠 =
yang didapat merupakan data curah hujan (𝑛 − 1)(𝑛 − 2)𝑆𝑑 3
10 tahun, dimana data tersebut Penyelesaian :
dikumpulkan secara berkala pada interval 10 (−91215.75)
𝐶𝑠 =
waktu dari tahun 2008-2017. (10 − 1)(10 − 2)(30.50)3
= ˗ 0.45
5. Koefisien Kurtosis
3.2 Parametik Statistik Rumus :
Setelah didapat curah hujan bulanan 𝑛 ∑𝑛𝑖=1(𝑋𝑖 − 𝑋)4
maksimum, maka tahapan selanjutnya 𝐶𝑘 =
(𝑛 − 1)(𝑛 − 2)(𝑛 − 3)𝑆𝑑 4

VOL 06, NO. 03, BULAN JUNI, TAHUN 2020 136


Penyelesaian :
Penyelesaian :
10 (19111154.54)
𝐶𝑘 = 10 ( −0.031933)
(10 − 1)(10 − 2)(10 − 3)(30.50)4 𝐶𝑠 =
(10 − 1)(10 − 2)(0.147)3
= 0.44 = - 1.40 mm

Setelah dilakukan perhitungan Berdasarkan hasil perhitungan


distribusi dengan menggunakan parameter distribusi Log-Pearson III, diperoleh nilai
- parameter statistik, maka didapatkan Koefisien Skewness (𝐶𝑠 ) sebesar -1.40
nilai 𝐶𝑠 = ˗ 0.45 dan 𝐶𝑘 = 0.44, sebagai yang digunakan untuk mencari nilai 𝐾𝑡
syarat-syarat nilai pengujian dispersi yang pada perhitungan periode ulang tertentu
sesuai dengan jenis distribusi. menggunakan Log-Pearson III. Tabel
distribusi Log-Pearson III untuk koefisien
kemencengan (𝐶𝑠 ) dapat dilihat pada
3.3 Frekuensi Curah Hujan lampiran.

Prosedur untuk menentukan kurva Hujan bulanan maksimum periode


distribusi Log-Pearson III dijelaskan ulang ( T ) = 10 Tahun.
sebagai berikut : log 𝑋𝑡 = ̅̅̅̅̅̅̅ ̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅
log 𝑋 + 𝑘 (S log 𝑋)
log 𝑋𝑡 = 2.01 + (1.041 𝑥 0.147)
= 2.163
1. Rata – Rata (Log 𝑋𝑖 ) 𝑋𝑡 = Anti Log 2.163
Rumus : 𝑋𝑡 = 102.163
∑ 𝐿𝑜𝑔 𝑋𝑖
Log 𝑥̅ = 𝑋𝑡 = 145.546 mm/jam
𝑛

Penyelesaian :
20.07 3.4 Uji Chi - Kuadrat
𝑥̅ =
10 Pada pehitungan ini, uji Chi-Kuadrat
= 2.01 mm
2. Simpangan Baku (𝑆𝑑 ) dimaksudkan untuk menentukan apakah
Rumus : persamaan distribusi telah dapat mewakili
distribusi statistik sampel data yang
∑𝑛 {𝐿𝑜𝑔 𝑋𝑖 − 𝐿𝑜𝑔 𝑋̅}2 dianalisis.
𝑆𝑑 = √ 𝑖=1
𝑛−1
Hasil dari distribusi tersebut perlu
Penyelesaian :
diuji kecocokannya antara distribusi curah
0.1936 hujan terhadap fungsi distribusi peluang
𝑆𝑑 = √ yang diperkirakan dapat menggambarkan
10 − 1
atau mewakili distribusi frekuensi
= 0.147 mm tersebut.
3. Koefisien Kemencengan (𝐶𝑆 )
Rumus :
𝐶𝑠
𝑛 ∑𝑛𝑖=1{log( 𝑋𝑖 ) − log(𝑋)}3
=
(𝑛 − 1)(𝑛 − 2)𝑆𝑑 3

VOL 06, NO. 03, BULAN JUNI, TAHUN 2020 137


Tabel 1. Pengukuran Data Curah Hujan 1. Presentase 20%
𝑋𝑖 diurutkan dari 1
No 𝑋𝑖 (mm) Log 𝑋𝑖 𝑃(𝑥) = 20% diperoleh T = 𝑃 =
besar - kecil (𝑥)
1
1 46.0 151.0 2.18 = 5 𝑇𝑎ℎ𝑢𝑛
0.20
2 89.0 138.0 2.14 2. Presentase 40%
3 151.0 134.0 2.13 1
𝑃(𝑥) = 40% diperoleh T = 𝑃 =
(𝑥)
4 95.0 115.0 2.06 1
5 115.0 105.5 2.02
= 2.5 𝑇𝑎ℎ𝑢𝑛
0.40
6 134.0 104.0 2.02 3. Presentase 60%
1
7 85.0 95.0 1.98 𝑃(𝑥) = 60% diperoleh T = 𝑃 =
(𝑥)
8 138.0 89.0 1.95 1
= 1.67 𝑇𝑎ℎ𝑢𝑛
0.60
9 104.0 85.0 1.93 4. Presentase 80%
10 105.5 46.0 1.66 1
𝑃(𝑥) = 80% diperoleh T = =
𝑃(𝑥)
1
Selanjutnya menghitung jumlah kelas = 1.25 𝑇𝑎ℎ𝑢𝑛
0.80
dengan jumlah data (n) 10 tahun.
Kelas Distribusi (K) = 1 + 3.3 Log n Setelah diketahui interval kelas untuk
= 1 + 3.3 Log 10 distribusi Log-Pearson III, maka dapat
= 4.5 ≈ 5 Kelas dilakukan analisis uji distribusi
probabilitas Chi-Kuadrat seperti pada
Setelah didapatkan kelas sebanyak 5 tabel 2 di bawah ini :
kelas, maka dapat dihitung derajat
kebebasan ( 𝐷𝑘 ) dan 𝑋 2 𝑐𝑟 dengan Tabel 2. Analisis Uji Distribusi
parameter (p) = 2, sehingga didapat : Probabilitas Chi-Kuadrat
Periode Curah
Log 𝐾𝑡
𝐷𝑘 = K – ( p + 1 ) Ulang 𝑆 𝐿𝑜𝑔 𝑋̅ log 𝑋𝑡 Hujan
𝑥̅
Hujan (mm/jam)
=5–(2+1)
5 0.832 2.132 135.519
=2
2.5 0.326 2.058 114.288
2.01 0.147
Menggunakan data yang ada seperti, 1.67 -0.940 1.872 74.473
jumlah data (n) = 10, α = 1%, dan 𝐷𝑘 = 2, 1.25 -2.423 1.654 45.082
maka didapat nilai 𝑋 2 𝑐𝑟 sebesar 9.210
(tabel nilai parameter Chi-Kuadrat Kritis Prosedur dalam menentukan nilai
( 𝑋 2 𝑐𝑟 ) pada lampiran). Langkah 𝐾𝑡 yang tidak terdapat m tabel distribusi
selanjutnya menghitung kelas distribusi. Log-Pearson III menggunakan prinsip
Diketahui nilai 𝐷𝑘 = 2, 𝑋 2 𝑐𝑟 = 9.210, dan interpolasi, sebagai berikut :
jumlah kelas = 5, maka nilai kelas ( 𝑋 − 𝑋1 )
1 𝑌 = 𝑌1 + 𝑥 (𝑌2
distribusi itu sendiri adalah 5 𝑥 100% = (𝑋2 − 𝑋1 )
20%. − 𝑌1 )
1. Periode ulang hujan 2.5
Setelah diketahui nilai kelas Penyelesaian :
dristribusinya sebesar 20%, maka dapat 𝑌 = 0.2250 +
( 2.5−2)
ditentukan interval distribusi 20%, 40%, 𝑥 (0.832 − 0.2250) =
(5− 2)
60%, dan 80%.
0.326

VOL 06, NO. 03, BULAN JUNI, TAHUN 2020 138


2. Periode ulang hujan 1.67 menggunakan distribusi Log-Pearson III
𝑌 = −3.2710 + dapat digunakan.
( 1.67−1.01)
(2− 1.01)
𝑥 (0.2250 − (−3.2710)) = Data curah hujan yang didapat dari
- 0.940 BMKG Kelas I Kenten merupakan data
3. Periode ulang hujan 1.25 curah hujan bulanan maksimum, sehingga
𝑌 = −3.2710 + metode yang dipakai untuk mendapatkan
( 1.25−1.01)
𝑥 (0.2250 − (−3.2710)) = data dalam satuan waktu dapat
(2− 1.01)
menggunakan metode Mononobe.
- 2.423
Apabila data hujan jangka pendek tidak
tersedia, yang ada hanya data hujan
Selanjutnya menghitung nilai 𝑋 2
bulanan, maka intensitas hujan dapat
dengan menggunakan interval curah hujan
dihitung.
pada tabel 2 dengan hasil perhitungannya
Dengan data yang dimiliki seperti
dapat dilihat pada tabel 3, sebagai berikut
nilai periode ulang 10 tahun diperoleh
:
curah hujan rencana sebesar 145.546
mm/jam, kemiringan lahan rata-rata (S)
Tabel 3. Perhitungan Nilai 𝑋 2
sebesar 2.42%, dan panjang lintasan air
(𝑂𝑖 (𝑂𝑖 − 𝐸𝑖 )2 (L) sebesar 6.5 km, maka terlebih dahulu
No Interval 𝐸𝑖 𝑂𝑖 dicari nilai t dengan menggunakan metoda
− 𝐸𝑖 )2 𝐸𝑖
1 >135.519 2 2 0 0 kirpich, sebagai berikut :
114.288
2 - 2 2 0 0 Rumus :
135.519 0.06628𝐿0.77
3
74.473 -
2 5 9 4.5 𝑡𝑐 =
114.288 𝑆 0.385
45.082 - Penyelesaian :
4 2 1 1 0.5
74.473 0.06628(6.5)0.77
5 < 45.082 2 0 4 2 𝑡𝑐 = = 1.174 𝑗𝑎𝑚
(0.0242)0.385
2
Jumlah 10 10 14 𝑋 = 7
Setelah didapatkan nilai t maka dapat
∑𝑛 10
Nilai 𝐸𝑖 didapat dari : ∑ 𝐾 = =2 dilanjutkan dengan melakukan
5
Nilai 𝑂𝑖 didapat dari : frekuensi nilai perhitungan nilai intensitas hujannya,
𝑋𝑖 yang telah diurutkan dari besar – kecil. seperti dibawah ini:
Rumus :
Dari perhitungan nilai 𝑋 2 yang 2
terdapat pada tabel 3. diatas, diperoleh 𝑋 2 𝑅24 24 3
𝐼= .[ ]
dengan nilai 7 < nilai 𝑋 2 𝑐𝑟 dengan nilai 24 𝑡
9.210, sehingga dapat disimpulkan bahwa
Penyelesaian :
distribusi tersebut dapat diterima. 2
145.546 24 3
𝐼= .[ ]
24 1.174
= 45.340 mm/jam.
3.5. Intensitas Hujan
3.6 Perhitungan Koefisien Gabungan
Pada pehitungan uji Chi-Kuadrat
yang telah dilakukan sebelumnya, didapat Luas daerah aliran sungai (DAS) pada
hasil kesimpulan yang menyatakan bahwa Sungai Sekanak Kota Palembang sebesar
perhitungan periode ulang dengan 10,429841 km2. Sebagian besar wilayah

VOL 06, NO. 03, BULAN JUNI, TAHUN 2020 139


Sekanak didominasi oleh pemukiman. 3.7 Perhitungan Debit Puncak
Selain itu, tata guna lahan (land use)
lainnya digunakan sebagai sarana Setelah diketahui nilai dari intensitas
komersial/niaga, perkantoran, dan curah hujan dan koefisien gabungan,
pendidikan. selanjutnya dapat dihitung nilai debit
Hasil analisis tutupan lahan (land banjir puncak atau disebut juga dengan
covers) menunjukkan bahwa, sekitar debit limpasan (run off). Berdasarkan
71,97% dari wilayah Sekanak merupakan periode ulang 10 tahun, luas DAS
area terbangun (built-up area), sisanya 1042.9841 Ha, intensitas curah hujan (I)
adalah 13,92% merupakan lahan kosong 45.340 mm/jam, dan koefisien pengaliran
(barren land), 10,88% merupakan gabungan (𝐶𝑔𝑎𝑏 ) 0.775, maka dapat dihitung
vegetasi, dan 3,23% badan air (water debit puncaknya dengan menggunakan
body). metode rasional (Suripin 2004) , sebagai
Pada tabel 4. menjelaskan berikut :
perhitungan penggunaan lahan dan 𝑄𝑃 = 0.0028. 𝐶. 𝐼. A
koefisien aliran pada Daerah Aliran sungai
Sekanak Kota Palembang secara = 0.0028 x 0.775 x 45.340 x
terperinci, sebagai berkut : 1042.9841
= 102.617 m3/dt
Tabel 4. Tata Guna Lahan dan Nilai
Koefisien Aliran Sungai Sekanak
3.8 Perhitungan Sedimen Dasar
DAS = 10,429841 km2
No Komposisi Nilai C Seperti yang telah dijelaskan
% km2
Area
sebelumnya, pada perhitungan analisis
1 71.97 7.506 0.88 sedimen dasar (bed load) ini, data-data
Terbangun
Lahan yang diperlukan antara lain :
2 13.92 1.452 0.46
Kosong 1. Data analisis curah hujan
3 Vegetasi 10.88 1.135 0.42 Pada proses perhitungan analisis
4 Badan Air 3.23 0.337 1.00 curah hujan, data akhir yang
Jumlah 100 10.430 diperoleh yaitu debit puncak ( 𝑄𝑃 )
dengan nilainya sebesar 102.617
Dari tabel 4. diatas dapat dihitung m3/dt.
nilai koefisien pengaliran gabungan, 2. Data analisis ayak sedimen
seperti berikut ini : Pada proses analisis ayak sedimen ini,
data akhir yang diperoleh yaitu
Rumus : diameter butiran sedimen. Hasil
∑𝑛
𝑖−1 𝐶𝑖 𝐴𝑖
selengkapnya dijelaskan pada tabel 5.
𝐶𝑔𝑎𝑏 = ∑𝑛
𝑖−1 𝐴𝑖 dibawah ini :

Penyelesaian :

VOL 06, NO. 03, BULAN JUNI, TAHUN 2020 140


Tabel 5. Hasil Pengujian Analisis Ayak Pada proses analisis berat jenis
Sedimen sedimen ini, data akhir yang diperoleh
yaitu berat jenis sedimen. Hasil
Jumlah
Diameter
Agregat
Agregat % Kumulatif selengkapnya dijelaskan pada tabel 6.
No Tertinggal
Tertingal dibawah ini :
Saringan
Saringan Gr % (Gram) Tertinggal Lolos
(mm)
4 4.750 0 0 0 0 100 Tabel 6. Hasil Pengujian Analisis Berat
20 0.850 0 0 0 0 100 Jenis Sedimen
40 0.425 0 0 0 0 100
No Simbol Berat Satuan Keterangan
80 0.180 0 0 0 0 100
Berat
100 0.150 0 0 0 0 100 1 W1 43.5 gr
Piknometer
120 0.125 0.7 10.45 0.7 10.45 89.55 Piknometer
2 W2 143.5 gr
200 0.075 2.3 34.33 3.0 44.78 55.22 + Air
Pan 3.7 55.22 6.7 100.00 0.00 Piknometer
3 W3 51.3 gr
+ Sedimen
Jumlah 6.7 100.00
Piknometer
4 W4 139.2 gr + Air +
Sedimen
Berat
Perhitungan nilai setiap parameter 5 W5 7.8 gr Sedimen
pada tabel diatas, yaitu : Kering
a. % Agregat tertinggal : 6 𝛾𝑠 0.64 gr/cm3
Berat Jenis
0.7 Sedimen
𝑥 100% = 10.45
6.7
b. Jumlah agregat tertinggal : Perhitungan nilai setiap parameter
Jumlah agregat tertinggal + pada tabel diatas, yaitu :
agregat tertinggal a. Berat sedimen kering (W5) :
0.7 + 2.3 = 3.0 W3 – W1 = 51.3 - 43.5 = 7.8
c. % Kumulatif tertingal : b. Berat jenis sedimen (𝜌𝑠 ) :
(𝑊3−𝑊1)
% kumulatif tertinggal + % 𝛾𝑠 = (𝑊2−𝑊1)−(𝑊4−𝑊3)
agregat tertinggal (51.3−43.5)
10.45 + 34.33 = 44.78 𝛾𝑠 = (143.5−43.5)−(139.2−51.3)
d. % Kumulatif lolos : = 0.64 gr/cm3
100 - % kumulatif tertinggal
100 - 10.45 = 89.55 Setelah didapat hasil perhitungan
dari masing-masing analisis laboratorium
Dari pengujian analisis ayak sedimen yang dibutuhkan, selanjutnya menghitung
ini juga diperoleh berupa nilai diameter parameter-parameter pendukung lainnya,
butiran untuk : yaitu :
𝑑50 = 0.04 mm a. Kecepatan Aliran (V) :
𝑑90 = 0.127 mm 𝐷𝑒𝑏𝑖𝑡 𝑃𝑢𝑛𝑐𝑎𝑘 (𝑄𝑃 )
𝑉=
Grafik pengujian analisis ayak 𝐷𝐴𝑆 (𝐴)
sedimen persen lolos saringan 𝑑50 dan 102.617
𝑑90 terlampir. =
10429841
= 9.8𝑥10−6 𝑚/𝑑𝑡
3. Data analisis berat jenis sedimen

VOL 06, NO. 03, BULAN JUNI, TAHUN 2020 141


b. Radius Hidraulik (R) KESIMPULAN DAN SARAN
:
4.1 Kesimpulan
1
A = 2 𝑥4𝑥(12.65 + 9.34)= 43.98
Kesimpulan yang dapat diambil dari
m2 penelitian ini perhitungan debit sedimen
pada muara Sugai Sekanak dengan
P = b + (2 x 4.33)=9.34+8.66= 18m menggunakan metode Frijlink sebesar
3.0x10-5 m3/dt/m, dalam 1 hari debit
𝐴 43.98 sedimennya sebesar 2.592 m3/hari/m, dan
R=𝑃= = 2.44 𝑚
18
dalam 1 tahun besar nilai debit sedimenya
c. Nilai Kekerasan Butiran (Ks) : mencapai 946.08 m3/tahun/m.
𝑉
𝐾𝑆 = 4.2 Saran
𝑅𝑏2⁄3∗ 𝐼 1⁄2
−6
9.8𝑥10
𝐾𝑆 = ⁄ ⁄2 Penelitian yang dilakukan ini pada
2.442 3 ∗ 0.02421
= 3.48𝑥10−5 𝑚/𝑑𝑡 dasarnya masih belum cukup sempurna,
d. Koefisien Akibat Kekerasan Butiran sehingga saran untuk mendukung
(K’s) : kesempurnaan penelitian ini sangat
26 dibutuhkan. Saran untuk melengkapi
𝐾′𝑠 = penelitian ini antara lain :
𝑑901⁄6
26 1. Dalam penelitian ini hanya
𝐾′𝑠 = 1⁄6
= 36.67 𝑚/𝑑𝑡 menggunakan satu metode
0.127
e. Ripple Factor (𝜇) : perhitungan angkutan sedimen dasar
𝐼 𝐾𝑆 3⁄2 (Bed Load), untuk meningkatkan
𝜇 = ( ′) = ( ′ ) ketelitian, disarankan penelitian
𝐼 𝐾𝑆
3
selanjutnya menggunakan lebih dari
3.48𝑥10−5 2
𝜇= ( ) = 9.5𝑥10 −7 satu metode perhitungan, guna untuk
36.67 mendapatkan perbandingan hasil
yang lebih akurat.
3.9 Debit Sedimen Dasar
2. Dalam penelitian ini hanya
Setelah perhitungan parameter- melakukan perhitungan pada
parameter diatas, berikut ini perhitungan angkutan sedimen dasar saja, maka
debit sedimen dasarnya, yaitu : sangat disarankan untuk penelitian
qb selanjutnya agar melakukan
𝜌𝑠 − 𝜌𝑤 𝑑𝑚(50) perhitungan angkutan sedimen
= 𝑑𝑚(50) √𝑔. 𝜇. 𝑅. 𝐼 𝑥 5 exp [−0.27 ( ) ]
𝜌𝑤 𝑔. 𝜇. 𝑅. 𝐼 layangnya juga, dengan menggunakan
peralatan seperti Sediment Sampler
= 3.0x10-5 m3/dt/m U.S.D.H.48 dan Current Meter agar
dapat menghitung sedimen total.
Perhitungan dalam 1 hari :
qb = 24 x 60 x 60 x 3.0x10 -5
= 2.592 m3/hari/m DAFTAR PUSTAKA
Perhitungan dalam 1 Tahun : Asdak Chay, 2004. Hidrologi dan
qb = 365 x 2.592 Pengelolaan Daerah Aliran Sungai,
= 946.08 m3/tahun/m

VOL 06, NO. 03, BULAN JUNI, TAHUN 2020 142


Gadjah Mada University Press,
Yogyakarta.

Arta O. Boang Manalu, 2012, Kajian Laju


Angkutan Sedimen Pada Sungai
Wampu, Universitas Sumatera
Utara.

Data Curah Hujan 10 Tahun 2008-2017,


Badan Meteorologi, Klimatologi
dan Geofisika (BMKG) Kelas I
Kenten Kota Palembang.

Morfologi Sungai Sekanak Kota


Palembang, Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah
(BAPPEDA) Kota Palembang

Peta lokasi, Departemen Pekerjaan Umum


Direktorat Jenderal Sumber Daya
Air Balai Wilayah Sungai
Sumatera VIII.
Suripin, 2004, Sistem Drainase Perkotaan
yang Berkelanjutan, Yogyakarta:
Andi.

VOL 06, NO. 03, BULAN JUNI, TAHUN 2020 143

Anda mungkin juga menyukai