t = 17 KN/m3
= 32o
H1 Tanah urug sirtu C=0
0.5 meter
Tanah asli lempung kaku
Ho= 1.5 meter
1 meter sat = 17.5 KN/m3; = 7o
C = 75 Kpa
A O B
B
Tembok penahan tanah dari beton bertulang seperti pada gambar di atas dibangun untuk
menahan urugan tanah sirtu dengan kemiring sudut = 15o; bila dianggap tekanan tanah
horizontal yang bekerja adalah seperti pada asumsi Rankine dan bekerja pada bidang BC
maka:
1. Cari besar tegangan tanah aktif dan pasif yang bekerja pada permukaan tembok
penahan tanah (buat hasil akhir perhitungan besar tegangan ini dalam bentuk tabel
tapi jangan lupa menyertakan hasil perhitungannya)
2. Gambar arah dan besaran tegangan aktif dan pasif tersebut juga tegangan horizontal
akibat air tanah, kemudian cari besar dan tempat kedudukan gaya-gaya
resultantenya (gaya aktif membentuk sudut , gaya pasif horizontal)
3. Tentukan stabilitas tembok penahan tanah terhadap:
a. Kemungkinan geser (Safety factor minimum 1,2)
b. Kemungkinan ambles (SFmin=3; ijin tanah = qult = 3)
4. Ulangi pertanyaan nomor 3 bila MAT di bagian aktif naik mencapai ED.
Rencanakan lebar B sehingga memenuhi persyaratan control stabilitas dinding penahan.
Kelompok H (meter) H1 (meter) H2 (meter)
1 9.5 0 9.5
2 7.5 0 7.5
3 8.5 0 8.5
4 6.5 0 6.5
5 - 2.5 4
6 - 5 1.5
7 - 3 4.5
8 - 6 1.5
9 - 3.5 5
10 - 7 1.5
Kelompok 8 – Kelas B
Timbunan dan Konstruksi Penahan Tanah
Departemen Teknik Sipil
Fakultas Teknik Sipil, Lingkungan dan Kebumian
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Asumsi :
B =9m
𝐻3
Tan β = 𝐵−1,5 𝑚
H3 = (B – 1,5 m) x tan β
= (9 – 1,5) m x tan (150)
= 2,010 m
Penyelesaian :
1. Tegangan Tanah Horizontal Aktif dan Pasif, dan Tegangan Air Tanah
- Mencari nilai Ka dan Kp
LAPISAN TANAH A
LAPISAN TANAH B
Aktif:
cos 𝛽−√𝑐𝑜𝑠 2 𝛽−𝑐𝑜𝑠 2 ∅
KaA = cos 𝛽 [ ]
cos 𝛽+√𝑐𝑜𝑠 2 𝛽−𝑐𝑜𝑠 2 ∅
cos 15−√𝑐𝑜𝑠 2 15−𝑐𝑜𝑠 2 32
= cos 15 [ ]
cos 15+√𝑐𝑜𝑠 2 15−𝑐𝑜𝑠 2 32
= 0,3405
∅
KaB = 𝑡𝑎𝑛2 (45 − 2)
7
= 𝑡𝑎𝑛2 (45 − 2)
= 0,7827
Pasif:
∅
KpB = 𝑡𝑎𝑛2 (45 + 2)
7
= 𝑡𝑎𝑛2 (45 + 2)
= 1,2776
Kelompok 8 – Kelas B
Timbunan dan Konstruksi Penahan Tanah
Departemen Teknik Sipil
Fakultas Teknik Sipil, Lingkungan dan Kebumian
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
LAPISAN II
3
Pasif:
σ'v6 = ɣ2 . 0
=0
σ'v7 = σ'v1 + ɣ’2 (H0)
= 0 + (17,5-9,8) kN/m3 (1,5 m)
= 11,55 KN/m2
Kelompok 8 – Kelas B
Timbunan dan Konstruksi Penahan Tanah
Departemen Teknik Sipil
Fakultas Teknik Sipil, Lingkungan dan Kebumian
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Lapisan II:
σ'h atas = 𝜎′𝑣2 ∙ 𝐾𝑎𝐴 − 2𝐶 √𝐾𝑎𝐴
= 34,164 kN/m2 . 0,3405– 2.0.√0,3405
= 11,63 kN/m2
σ'h bawah = 𝜎′𝑣3 ∙ 𝐾𝑎𝐴 − 2𝐶 √𝐾𝑎𝐴
= 136,164 kN/m2 . 0,3405– 2.0.√0,3405
= 46,36 kN/m2
Lapisan III:
σ'h atas = 𝜎′𝑣3 ∙ 𝐾𝑎𝐴 − 2𝐶 √𝐾𝑎𝐴
= 136,164 kN/m2 . 0,3405– 2.0.√0,3405
= 46,36 kN/m2
σ'h bawah = 𝜎′𝑣4 ∙ 𝐾𝑎𝐴 − 2𝐶 √𝐾𝑎𝐴
= 149,964 kN/m2 . 0,3405– 2.0.√0,3405
= 51,06 kN/m2
Kelompok 8 – Kelas B
Timbunan dan Konstruksi Penahan Tanah
Departemen Teknik Sipil
Fakultas Teknik Sipil, Lingkungan dan Kebumian
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Lapisan IV:
σ'h bawah = 𝜎′𝑣4 ∙ 𝐾𝑎𝐵 − 2𝐶 √𝐾𝑎𝐵
= 149,964 kN/m2 . 0,7827– 2 . 75 kN/m2.√0,7827
= -15,33 kN/m2
σ'h = 𝜎′𝑣5 ∙ 𝐾𝑎𝐵 − 2𝐶 √𝐾𝑎𝐵
= 161,514 kN/m2 – 2 . 75 kN/m2.√0,7827
= -6,29 kN/m2
Pasif:
Lapisan V:
σ'h = 𝜎′𝑣6 ∙ 𝐾𝑝𝐵 + 2𝐶 √𝐾𝑝𝐵
= 0 + 2. 75 kN/m2.√1,2776
= 169,54 kN/m2
Titik 7:
σ'h = 𝜎′𝑣7 ∙ 𝐾𝑝𝐵 + 2𝐶 √𝐾𝑝𝐵
= 11,55 kN/m2 + 2. 75 kN/m2.√1,2776
= 184,30 kN/m2
Kelompok 8 – Kelas B
Timbunan dan Konstruksi Penahan Tanah
Departemen Teknik Sipil
Fakultas Teknik Sipil, Lingkungan dan Kebumian
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
σ'w7 = 𝐾𝑝𝑤 . 𝛾𝑤 . 𝐻
= 1. 9,8 kN/m3 . 1,5 m
= 14,7 kN/m2
2. Diagram Tegangan Tanah Horizontal Aktif dan Pasif, dan Tegangan Air Tanah
Kelompok 8 – Kelas B
Timbunan dan Konstruksi Penahan Tanah
Departemen Teknik Sipil
Fakultas Teknik Sipil, Lingkungan dan Kebumian
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Kelompok 8 – Kelas B
Timbunan dan Konstruksi Penahan Tanah
Departemen Teknik Sipil
Fakultas Teknik Sipil, Lingkungan dan Kebumian
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Pasif:
Pp1 = σ'h5 atas . H0
= 169,54 kN/m2 . 1,5 m
= 254,3162 kN/m’
Pw2 = ½ . σ'w7 . H0
= ½ .14,7 kN/m2 . 1,5 m
= 11,025 kN/m’
Kelompok 8 – Kelas B
Timbunan dan Konstruksi Penahan Tanah
Departemen Teknik Sipil
Fakultas Teknik Sipil, Lingkungan dan Kebumian
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Kelompok 8 – Kelas B
Timbunan dan Konstruksi Penahan Tanah
Departemen Teknik Sipil
Fakultas Teknik Sipil, Lingkungan dan Kebumian
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Kelompok 8 – Kelas B
Timbunan dan Konstruksi Penahan Tanah
Departemen Teknik Sipil
Fakultas Teknik Sipil, Lingkungan dan Kebumian
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
𝑇𝑚𝑎𝑥
SF =
Ph a
810,118 kN/m′
SF =
294,0332 kN/m′
SF = 2,75 > 1,2 .............................. (TIDAK GESER)
Σ𝑉 1548,4576 𝑘𝑁/𝑚′
=
𝐴 9𝑚 .1 𝑚
Σ𝑉
= 172,05085 𝑘𝑁/𝑚2
𝐴
Σ𝑉 Σ𝑀 Σ𝑉 Σ𝑀
𝐴
≥ 𝑊
; Maka digunakan rumus 𝜎 = 𝐴
± 𝑊
Σ𝑉 Σ𝑀
𝜎𝑚𝑎𝑥 = +
𝐴 𝑊
𝜎𝑚𝑎𝑥 = 172,0508𝑘𝑁/𝑚2 + 48,782 𝑘𝑁/𝑚2
𝝈𝒎𝒂𝒙 = 220,833 kN/m2
Σ𝑉 Σ𝑀
𝜎𝑚𝑖𝑛 = −
𝐴 𝑊
𝜎𝑚𝑖𝑛 = 172,0508 𝑘𝑁/𝑚2 − 48,782 𝑘𝑁/𝑚2
𝜎𝑚𝑖𝑛 = 123,2687 kN/m2
Kelompok 8 – Kelas B
Timbunan dan Konstruksi Penahan Tanah
Departemen Teknik Sipil
Fakultas Teknik Sipil, Lingkungan dan Kebumian
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
C = 75 kN/m2
q = H0 . γ’ = 1,5 m (17,5-9,8) kN/m3
= 11,55 kN/m2
SF min = 3
𝑞𝑢𝑙𝑡
𝜎𝑖𝑗𝑖𝑛 =
𝑆𝐹
667,089 kN/𝑚2
𝜎𝑖𝑗𝑖𝑛 =
3
𝝈𝒊𝒋𝒊𝒏 = 222,363 kN/m2
KONTROL:
𝝈𝒎𝒂𝒙 ≤ 𝝈𝒊𝒋𝒊𝒏
220,83299 kN/m2 ≤ 222,363 kN/m2..............................(TIDAK AMBLES)
KESIMPULAN
Sesuai hasil perhitungan dinding penahan tanah diatas, didapatkan B = 9 m untuk dapat
memenuhi persyaratan keamanan terhadap geser dan ambles. Karena B lebih besar dari 0,7H
maka diperlukan tiang pancang untuk perkuatan tambahan terhadap daya dukung tanah.
Kelompok 8 – Kelas B
Timbunan dan Konstruksi Penahan Tanah
Departemen Teknik Sipil
Fakultas Teknik Sipil, Lingkungan dan Kebumian
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Asumsi :
B = 15 m
𝐻3
Tan β = 𝐵−1,5 𝑚
H3 = (B – 1,5 m) x tan β
= (15 – 1,5) m x tan (150)
= 3,617 m
Penyelesaian :
1. Tegangan Tanah Horizontal Aktif dan Pasif, dan Tegangan Air Tanah
- Mencari nilai Ka dan Kp
LAPISAN TANAH A
LAPISAN TANAH B
Aktif:
cos 𝛽−√𝑐𝑜𝑠 2 𝛽−𝑐𝑜𝑠 2 ∅
KaA = cos 𝛽 [ ]
cos 𝛽+√𝑐𝑜𝑠 2 𝛽−𝑐𝑜𝑠 2 ∅
cos 15−√𝑐𝑜𝑠 2 15−𝑐𝑜𝑠 2 32
= cos 15 [ ]
cos 15+√𝑐𝑜𝑠 2 15−𝑐𝑜𝑠 2 32
= 0,3405
∅
KaB = 𝑡𝑎𝑛2 (45 − 2)
7
= 𝑡𝑎𝑛2 (45 − 2)
= 0,7827
Pasif:
∅
KpB = 𝑡𝑎𝑛2 (45 + )
2
2 7
= 𝑡𝑎𝑛 (45 + 2)
= 1,2776
Kelompok 8 – Kelas B
Timbunan dan Konstruksi Penahan Tanah
Departemen Teknik Sipil
Fakultas Teknik Sipil, Lingkungan dan Kebumian
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
LAPISAN II
3
Pasif:
σ'v6 = ɣ2 . 0
=0
σ'v7 = σ'v1 + ɣ’2 (H0)
= 0 + (17,5-9,8) kN/m3 (1,5 m)
= 11,55 KN/m2
Kelompok 8 – Kelas B
Timbunan dan Konstruksi Penahan Tanah
Departemen Teknik Sipil
Fakultas Teknik Sipil, Lingkungan dan Kebumian
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Lapisan II:
σ'h atas = 𝜎′𝑣2 ∙ 𝐾𝑎𝐴 − 2𝐶 √𝐾𝑎𝐴
= 33,279 kN/m2 . 0,3405– 2.0.√0,3405
= 11,33 kN/m2
σ'h bawah = 𝜎′𝑣3 ∙ 𝐾𝑎𝐴 − 2𝐶 √𝐾𝑎𝐴
= 88,479 kN/m2 . 0,3405– 2.0.√0,3405
= 30,13 kN/m2
Lapisan III:
σ'h atas = 𝜎′𝑣3 ∙ 𝐾𝑎𝐴 − 2𝐶 √𝐾𝑎𝐴
= 88,479 kN/m2 . 0,3405– 2.0.√0,3405
= 30,13 kN/m2
σ'h bawah = 𝜎′𝑣4 ∙ 𝐾𝑎𝐴 − 2𝐶 √𝐾𝑎𝐴
= 102,279 kN/m2 . 0,3405– 2.0.√0,3405
= 34,83 kN/m2
Kelompok 8 – Kelas B
Timbunan dan Konstruksi Penahan Tanah
Departemen Teknik Sipil
Fakultas Teknik Sipil, Lingkungan dan Kebumian
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Lapisan IV:
σ'h bawah = 𝜎′𝑣4 ∙ 𝐾𝑎𝐵 − 2𝐶 √𝐾𝑎𝐵
= 102,279 kN/m2 . 0,7827– 2 . 75 kN/m2.√0,7827
= -52,65 kN/m2
σ'h = 𝜎′𝑣5 ∙ 𝐾𝑎𝐵 − 2𝐶 √𝐾𝑎𝐵
= 113,829 kN/m2 – 2 . 75 kN/m2.√0,7827
= -43,61 kN/m2
Pasif:
Lapisan V:
σ'h = 𝜎′𝑣6 ∙ 𝐾𝑝𝐵 + 2𝐶 √𝐾𝑝𝐵
= 0 + 2. 75 kN/m2.√1,2776
= 169,54 kN/m2
Titik 7:
σ'h = 𝜎′𝑣7 ∙ 𝐾𝑝𝐵 + 2𝐶 √𝐾𝑝𝐵
= 11,55 kN/m2 + 2. 75 kN/m2.√1,2776
= 184,30 kN/m2
σ'w5 = 𝐾𝑎𝑤 . 𝛾𝑤 . 𝐻
= 1. 9,8 kN/m3 . (3,617 + 6 + 1,5 + 1,5) m
= 123,65 kN/m2
Pasif:
σ'w6 = 𝐾𝑝𝑤 . 𝛾𝑤 . 𝐻
= 1. 9,8 kN/m3 . 0
=0
σ'w7 = 𝐾𝑝𝑤 . 𝛾𝑤 . 𝐻
= 1. 9,8 kN/m3 . 1,5 m
= 14,7 kN/m2
2. Diagram Tegangan Tanah Horizontal Aktif dan Pasif, dan Tegangan Air Tanah
Kelompok 8 – Kelas B
Timbunan dan Konstruksi Penahan Tanah
Departemen Teknik Sipil
Fakultas Teknik Sipil, Lingkungan dan Kebumian
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Pasif:
Pp1 = σ'h5 atas . H0
= 169,54 kN/m2 . 1,5 m
= 254,3162 kN/m’
Kelompok 8 – Kelas B
Timbunan dan Konstruksi Penahan Tanah
Departemen Teknik Sipil
Fakultas Teknik Sipil, Lingkungan dan Kebumian
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Kelompok 8 – Kelas B
Timbunan dan Konstruksi Penahan Tanah
Departemen Teknik Sipil
Fakultas Teknik Sipil, Lingkungan dan Kebumian
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Kelompok 8 – Kelas B
Timbunan dan Konstruksi Penahan Tanah
Departemen Teknik Sipil
Fakultas Teknik Sipil, Lingkungan dan Kebumian
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
WC= AC x γ
AC= 15 x 1
= 15 x 24 0 + 0
= 15
= 360
WD= AD x γ
AD=½x13,5x3,081
= 24,42x9,2 3 - -673,906
= 24,417
= 224,635
WE= AE x γ
AE= 13,5 x 6
= 81x9,2 0,75 - -558,9
= 81
= 745,2
Tanah WF= AF x γ’
AF= 13,5 x 1,5
= 20,25x9,2 0,75 - -139,725
= 20,25
= 186,3
WD= AD x γ’
AG= 13,5 x 0,5
= 6,75x7,7 0,75 - -38,9813
= 6,75
= 51,975
PV= 50,1043 7,5 - -375,782
∑V 1858,215
Tekanan Pp1 254,3162369 0,75 - -190,73718
tanah
Pp2 11,06691028 0,50 - -5,5334551
horizontal
(pasif) Pw2 11,025 0,5 - -5,5125
∑ -397,0774
𝑇𝑚𝑎𝑥
SF =
Ph a
1500,03 kN/m′
SF =
967,0553 kN/m′
SF = 1,55 > 1,2 .............................. (TIDAK GESER)
Kelompok 8 – Kelas B
Timbunan dan Konstruksi Penahan Tanah
Departemen Teknik Sipil
Fakultas Teknik Sipil, Lingkungan dan Kebumian
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Σ𝑉 1858,215 𝑘𝑁/𝑚′
=
𝐴 15 𝑚 . 1 𝑚
Σ𝑉
= 123,88 𝑘𝑁/𝑚2
𝐴
Σ𝑉 Σ𝑀 Σ𝑉 Σ𝑀
≥ ; Maka digunakan rumus 𝜎 = ±
𝐴 𝑊 𝐴 𝑊
Σ𝑉 Σ𝑀
𝜎𝑚𝑎𝑥 = +
𝐴 𝑊
𝜎𝑚𝑎𝑥 = 123,881 𝑘𝑁/𝑚2 + 102,8567 𝑘𝑁/𝑚2
𝝈𝒎𝒂𝒙 = 226,7377 kN/m2
Σ𝑉 Σ𝑀
𝜎𝑚𝑖𝑛 = −
𝐴 𝑊
𝜎𝑚𝑖𝑛 = 123,881 𝑘𝑁/𝑚2 − 102,8567 𝑘𝑁/𝑚2
𝜎𝑚𝑖𝑛 = 21,0242 kN/m2
Kelompok 8 – Kelas B
Timbunan dan Konstruksi Penahan Tanah
Departemen Teknik Sipil
Fakultas Teknik Sipil, Lingkungan dan Kebumian
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
(7−5)
Nc = 7,3 + (10−5) (9,6 − 7,3)
= 8,22
(7−5)
Nq = 1,6 + (10−5) (2,7 − 1,6)
= 2,04
(7−5)
Nγ = 0,5 + (10−5) (1,2 − 0,5)
= 0,78
C = 75 kN/m2
q = H0 . γ’ = 1,5 m (17,5-9,8) kN/m3
= 11,55 kN/m2
SF min = 3
𝑞𝑢𝑙𝑡
𝜎𝑖𝑗𝑖𝑛 =
𝑆𝐹
685,107 kN/𝑚2
𝜎𝑖𝑗𝑖𝑛 =
3
𝝈𝒊𝒋𝒊𝒏 = 228,369 kN/m2
KONTROL:
𝝈𝒎𝒂𝒙 ≤ 𝝈𝒊𝒋𝒊𝒏
226,7377 kN/m2 ≤ 228,369 kN/m2..............................(TIDAK AMBLES)
KESIMPULAN
Sesuai hasil perhitungan dinding penahan tanah diatas, didapatkan B = 15 m untuk dapat
memenuhi persyaratan keamanan terhadap geser dan ambles. Karena B lebih besar dari 0,7H
maka diperlukan tiang pancang untuk perkuatan tambahan terhadap daya dukung tanah.
Kelompok 8 – Kelas B
Timbunan dan Konstruksi Penahan Tanah