ABSTRACT
! "
:'$ #; < '' $ ) ' 5 # $
# ) / $0
bagian paling hilir dari muara sungai yang langsung 2.1.1Metode Perhitungan Sedimen
bertemu dengan laut. Sedangkan estuari adalah Beberapa persamaan atau metode yang
bagian dari sungai yang dipengaruhi oleh pasang digunakan dalam menghitung sedimen yaitu
surut. Muara sungai berfungsi untuk mengalirkan metode 1 metode 2 3 ' , metode
debit sungai terutama pada waktu banjir, ke laut. 4 dan metode ' .
Selain itu muara sungai juga harus melewatkan 1. Metode
debit yang ditimbulkan oleh pasang surut, yang bisa φ (Ct,Vs, U, v, ω, d) = 0
lebih besar dari debit sungai. sehingga muara
vs u ωd
sungai harus cukup lebar dan dalam. Ct = φ ' , ,
ω ω d
vs v s u ωd
Ct = φ " ) cr , ,
ω ω ω d
U = (g × DS)
1
2
U × d50
Re =
v
VCR 2,5
= + 0,66
Sumber : = )*
ω (
log U × d − 0,6
v
)
Gambar 2.1. Lokasi Titik Penelitian U × d 50
untuk 1,2 < < 70
2.1 Sedimen v
Sedimen adalah pecahan pecahan material VCR U × d 50
umumnya terdiri atas uraian batu)batuan secara = 2,05 untuk 70 <
ω v
fisis dan secara kimia. Partikel seperti ini Dimana
mempunyai ukuran dari yang besar (0 ) Ct: Total konsentrasi sedimen (ppm)
sampai yang sangat halus ( ), dan beragam Vs: Satuan daya aliran (ft/s)
bentuk dari bulat, lonjong sampai persegi. Hasil U : Kecepatan geser (ft/s)
sedimen biasanya diperoleh dari pengukuran v : Viskositas kinematik (ft/s)
sedimen terlarut dalam sungai (' ' d : Diameter tengah partikel (ft)
' $ )), dengan kata lain bahwa sedimen ω : Kecepatan jatuh sedimen (ft/s)
merupakan pecahan, mineral, atau material organik
yang ditransforkan dari berbagai sumber dan 2. Metode
diendapkan oleh media udara, angin, es, atau oleh 1
air dan juga termasuk didalamnya material yang 2 3
d 50 τo 2
diendapakan dari material yang melayang dalam air q s = 0,05γ, × V
2
atau dalam bentuk larutan kimia (Asdak, 2007) g γs − 1 (γs − γ )d 50
Sedimentasi sendiri merupakan suatu proses γ
pengendapan material yang ditranspor oleh media
air, angin, es, atau gletser di suatu cekungan. Delta Dengan
yang terdapat di mulut)mulut sungai adalah hasil τo= γDS G w = γWDV
dan proses pengendapan material)material yang
diangkut oleh air sungai, sedangkan bukit pasir Qs = W × q s Cn = Qs
Gw
(' ') yang terdapat di gurun dan di tepi
Dimana
pantai adalah pengendapan dari material)material
g : Percepatan gravitasi (ft/s2)
yang diangkut oleh angin.
S : Kemiringan
V : Kecepatan aliran rata – rata (ft/s)
210
! "
:'$ #; < '' $ ) ' 5 # $
# ) / $0
211
! "
:'$ #; < '' $ ) ' 5 # $
# ) / $0
Qa v γ
D (ft) W (ft) A (ft2) γs(lb/ft3)
(ft3/s) (ft2/s) (lb/ft3)
Data Primer : Data Sekunder : 0. 92
)Foto lapangan )Peta lokasi 33.13 2958.56 14.941,1 49707.4 '5 62.23 164.29
x10
)Sampel sedimen )Qt lapangan
0. 92
)Sampel air sungai )Suhu 47.23 754.4 7099,56 26062.1 '5 62.23 164.29
x10
0. 92
35.09 3083.2 22.113,76 81892 '5 62.23 164.29
x10
log
4. ANALISIS DATA V.S/ω Vcr.S/ω (V.S/ω ) log Ct
Ct
Qa (ft3/s)
Qt
Setelah data – data yang diperlukan didapat, (ppm) (lb/s)
Vcr.S/ω)
kemudian dilakukanlah perhitungan angkutan 0.00085 0.00064 )3.6782 1.1704 14.805 49707.35 45.8
sedimen dengan menerapkan metode atau rumus
persamaan yang telah diterangkan pada Bab II. Dari 0.00179 0.00064 )2.9404 2.6454 12.57 26062.11 33.74
hasil yang didapatkan diketahui bahwa metode atau 0.00068 0.00064 )4.4162 1.2193 35.15 81892 68.78
rumus persamaan mana yang hasilnya hampir
Sumber : Hasil perhitungan
mendekati angka yang didapat dilapangan.
Perhitungan dilakukan dengan menggunakan
beberapa metode yaitu : b. Metode
a. Metode 1 Tabel 4.4. Perhitungan Metode 2 3 '
b. Metode 2 3 '
1
2
3
c. Metode 4 τo 0,05γs d 50 τo 2
qs
Lokasi
(lb/ft2) V (lb/fts2) (γs− γ) ×d50
2 γs (lb/fts)
d. Metode ' g − 1
γ
212
! "
:'$ #; < '' $ ) ' 5 # $
# ) / $0
Qs Cn Qt
Ct (ppm) Qa (ft3/s)
(lb/s) (ppm) (lb/s)
213
! "
:'$ #; < '' $ ) ' 5 # $
# ) / $0
Tabel 4.10. Persentase perbedaan debit sedimen Jumlah angkutan sedimen total di muara
Persentase Rata – rata Sungai Komering dengan menggunakan metode
Metode Lokasi 4 dari hasil perhitungan didapatkan 122,77
perbedaan (%) perbedaan (%)
1
lb/s. Yang terdiri dari 3 titik yaitu titik 1 = 41,07.
21,04
Titik 2 = 36,54 dan titik 3 = 45,16
Metode Yang 2 10,83 37,87
3 81,76 7. SARAN
1 59,80
Metode Englund Pada penelitian untuk tugas akhir kali ini,
2 19,39 59,85 penulis menggunakan 4 metode perhitungan
and Hansen
3 100,36 angkutan sedimen. Untuk penelitian lebih lanjut
1 8,53 disarankan menambah metode lain sehingga dapat
Metode Bagnold 2 3,43 10,43 dilihat perbandingan hasil yang lebih beragam.
3 19,43 Karena walaupun metode Bagnold memberikan
1 94,39
hasil yang paling mendekati Qt lapangan tetapi
Metode Laursen 2 82,01 masih memiliki persentase perbedaan yang cukup
95,96
3
besar.
85,62
Sebelum melakukan penelitian sebaiknya data
Sumber : Hasil perhitungan
yang akan digunakan dilengkapi terlebih dahulu
5. Pembahasan agar perhitungan dapat dilakukan dengan akurat.
Pada tahapan menghitung total debit sedimen, Selain itu bila ingin mengembangkan penelitian
didapatkan hasil yang berbeda pada tiap titik untuk tentang muara sungai bisa dilakukan dengan
masing – masing metode. Nilai total debit sedimen menggunakan software computer untuk hasil yang
yang dihasilkan yaitu untuk metode Yang sebesar lebih maksimal.
148.32 lb/s. Metode Englund and Hansen sebesar
181.47 lb/s. Metode Bagnold sebesar 122.77 lb/s.
8. DAFTAR PUSTAKA
Metode Laursen sebesar 20.32 lb/s
Setelah didapat nilai debit angkutan sedimen Chow, Ven Te, 3 0
maka dilanjutkan dengan tahapan menghitung Erlangga, Jakarta, 1992.
persentase perbedaan debit sedimen antara kondisi Mokonio, Olviana, Analisis Sedimentasi di
di lapangan dengan hasil yang didapatkan dari Muara Sungai Saluwangko Desa Tounelet
perhitungan. Nilai rata – rata perbedaan persentase Kecamatan Kakas Kabupaten Minahasa. Jurnal
debit yang dihasilkan yaitu untuk metode Yang Sipil Statik ISSN, 2337 – 6732, 2013.
sebesar 37,87 %. Metode Englund and Hansen
Sarwan, Kajian Laju Angkutan Sedimen Pada
sebesar 59.85 %. Metode Bagnold sebesar 10.43 %.
Metode Laursen sebesar 82.01 % Sungai – Sungai di Sumatera Selatan. Institut
Berdasarkan hasil analisis diatas maka dapat Teknologi Bandung, Bandung, 2008.
dilihat dan ditentukan metode mana yang paling Saud, Ismail, Prediksi Sedimentasi Kali Mas
cocok untuk diterapkan pada muara sungai Surabaya. Jurnal Aplikasi ISSN, 1907 ) 753X,
komering sesuai dengan perbandingan Qt lapangan 2008.
dan Qt perhitungan. Dalam perhitungan tersebut,
Soemarto, C.D. 3 2 ' # .
metode Bagnold yang paling sesuai karena
memiliki perbedaan persentase terkecil terhadap Erlangga, Jakarta, 1993.
debit sedimen dilapangan yaitu 10,43 %. Standar Nasional Indonesia. No. 03 – 3424
Tahun 1994. ) > / , ? '
/ $ .
6. KESIMPULAN Yang, Chih Ted, $ ) ' ) * -
Dari hasil perhitungan untuk debit angkutan / ,) , . The McGraw Hill Companies,
sedimen total di Muara Sungai Komering Kota Singapore, 1996.
Palembang dengan menggunakan 4 metode, maka Yiniarti, ? ) ) # * < ) $ .
metode Bagnold yang paling sesuai. Karena setelah Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan
dilakukan analisis, hasil yang didapat memiliki Perencanaan, ITB, Bandung, 2001.
persentase perbedaan paling kecil dibandingkan
dengan 3 metode lainnya yaitu 10,43 %.
214
! "
:'$ #; < '' $ ) ' 5 # $
# ) / $0
215
! "