Anda di halaman 1dari 58

ANALISA DESAIN TIANG PANCA

Reff : M. Noer Ilham (Alm)

A. DATA TANAH
DATA HASIL PENGUJIAN
No Kedalaman
z1 (m) z2 (m)
1 0.00 5.00
2 5.00 12.00
3 12.00 15.00
4 15.00 23.00
5 23.00 25.00
6 25.00 27.00
7 27.00 29.00
8 29.00 30.00

B. DATA BAHAN
Jenis tiang pancang :
Diameter tiang pancang,
Panjang tiang pancang,
Kuat tekan beton tiang pancang,
Berat beton bertulang,
Pa (Spesifikasi Pabrik)

C. TAHANAN AKSIAL TIANG PANCANG


1. BERDASARKAN KEKUATAN BAHAN
Luas penampang tiang pancang,
Berat tiang pancang,
Kuat tekan beton tiang pancang,
Kapasitas dukung nominal tiang pancang,

Faktor reduksi kekuatan,


Tahanan aksial tiang pancang,

2. BERDASARKAN DATA BOR TANAH (SKEMPTON)


a. Tahanan ujung
Tahanan ujung nominal dihitung dengan rumus :
Ab = Luas penampang ujung bawah tiang (m2),
cb = Kohesi tanah di bawah dasar tiang (kN/m2),
Nc = Faktor daya dukung.
Diameter tiang pancang,
Luas tampang tiang pancang,
Kohesi tanah di sekitar dasar tiang,
Faktor daya dukung menurut Skempton,
Tahanan ujung nominal tiang pancang :

b. Tahanan gesek
Tahanan gesek nominal menurut Skempton :
ad = faktor adhesi
cu = Kohesi tanah di sepanjang tiang (kN/m2)
As = Luas permukaan dinding tiang (m2).
Faktor adhesi untuk jenis tanah lempung pada tiang pancang yang nilainya tergantung dari
nilai kohesi tanah, menurut Skempton, diambil :
Diameter tiang pancang,
Luas permukaan dinding segmen tiang,
L1 = panjang segmen tiang pancang yang ditinjau (m).
Perhitungan tahanan gesek nominal tiang
No Kedalaman
z1 (m) z2 (m)
1 0.00 5.00
2 5.00 12.00
3 12.00 15.00
4 15.00 23.00
5 23.00 25.00
6 25.00 27.00
7 27.00 29.00
8 29.00 30.00
Tahanan gesek nominal tiang,

c. Tahanan aksial tiang pancang


Tahanan nominal tiang pancang,
Faktor reduksi kekuatan,
Tahanan aksial tiang pancang,

3. BERDASARKAN HASIL UJI SONDIR (BAGEMANN)


a. Tahanan ujung
Tahanan ujung nominal dihitung dengan rumus :
w = faktor reduksi nilai tahanan ujung nominal tiang,
Ab = luas ujung bawah tiang (m2),
qc = tahanan penetrasi kerucut statis yang merupakan nilai rata-rata dihitung dari 8.D di
atas dasar tiang sampai 4.D di bawah dasar tiang (kN/m 2),
Diameter tiang pancang,
Luas tampang tiang pancang,
Tahanan penetrasi kerucut statis rata-rata dari 8.D di atas dasar s.d. 4.D di bawah dasar
tiang pancang, qc =
Faktor reduksi nilai tahanan ujung nominal tiang,
Tahanan ujung nominal tiang pancang :
b. Tahanan gesek
Tahanan gesek nominal menurut Skempton dihitung dg rumus :
Af = Luas permukaan segmen dinding tiang (m2).
qf = tahanan gesek kerucut statis rata-rata (kN/m).
No Kedalaman
z1 (m) z2 (m)
1 0.00 5.00
2 5.00 12.00
3 12.00 15.00
4 15.00 23.00
5 23.00 25.00
6 25.00 27.00
7 27.00 29.00
8 29.00 30.00

c. Tahanan aksial tiang pancang


Tahanan nominal tiang pancang,
Faktor reduksi kekuatan,
Tahanan aksial tiang pancang,

4. BERDASARKAN HASIL UJI SPT (MEYERHOFF)


Kapasitas nominal tiang pancang secara empiris dari nilai N hasil pengujian SPT
menurut Meyerhoff dinyatakan dengan rumus :

dan harus £
Nb = nilai SPT di sekitar dasar tiang, dihitung dari 8.D di atas dasar tiang s.d 4.D di bawah
dasar tiang,
Ň = nilai SPT rata-rata di sepanjang tiang,
Ab = luas dasar tiang (m2)
As = luas selimut tiang (m2)
Pengaruh ujung tiang diasumsikan
Atas = 8
Bawah = 4
Berdasarkan hasil pengujian SPT diperoleh data sbb.
No Kedalaman
z1 (m) z2 (m)
1 0.00 5.00
2 5.00 12.00
3 12.00 15.00
4 15.00 17.00
5 17.00 20.00
6 20.00 25.00
7 25.00 27.00
8 27.00 30.00
Nilai SPT rata-rata di sepanjang tiang,
Nilai SPT di sekitar dasar tiang (8.D di atas dasar tiang s.d 4.D di bawah dasar tiang),

Diameter tiang pancang,


Panjang tiang pancang,
Luas dasar tiang pancang,
Luas selimut tiang pancang,

Kapasitas nominal tiang pancang,


Faktor reduksi kekuatan,
Tahanan aksial tiang pancang,

5. REKAP TAHANAN AKSIAL TIANG PANCANG


No Uraian Tahanan Aksial Tiang Pancang
1 Berdasarkan kekuatan bahan
2 Berdasarkan data bor tanah (Skempton)
3 Berdasarkan hasil uji sondir (Bagemann)
4 Berdasarkan hasil uji SPT (Meyerhoff)
Daya dukung aksial terkecil,

D. TAHANAN LATERAL TIANG PANCANG


1. BERDASARKAN DEFLEKSI TIANG MAKSIMUM (BROMS)
Tahanan lateral tiang (H) kategori tiang panjang, dapat dihitung dengan persamaan :
H = yo * kh * D / [ 2 * b * ( e * b + 1 ) ]
dengan, b = [ kh * D / ( 4 * Ec * Ic ) ]0.25
D = Diameter tiang pancang (m),
L = panjang tiang pancang (m),
kh = modulus subgrade horisontal (kN/m3),
Ec = modulus elastis tiang (kN/m2),
Ic = momen inersia penampang (m4),
e = Jarak beban lateral terhadap muka tanah (m),
yo = defleksi tiang maksimum (m).
b = koefisien defleksi tiang,
b*L=
Tahanan lateral nominal tiang pancang,

Faktor reduksi kekuatan,


Tahanan lateral tiang pancang,
2. BERDASARKAN MOMEN MAKSIMUM (BRINCH HANSEN)
Kuat lentur beton tiang pancang,
Tahanan momen,
Momen maksimum,
Kohesi tanah rata-rata di sepanjang tiang
No Kedalaman
z1 (m) z2 (m)
1 0.00 5.00
2 5.00 12.00
3 12.00 15.00
4 15.00 23.00
5 23.00 25.00
6 25.00 27.00
7 27.00 29.00
8 29.00 30.00
S L1 =
Kohesi tanah rata-rata,
f = Hn / [ 9 * ču * D ]
g = L - ( f + 1.5 * D )
My = Hn * ( e + 1.5 * D + 0.5 * f )
My = 9 / 4 * D * č u * g 2
Dari pers.(1) : f=
Dari pers.(2) : g=
g2 =

Dari pers.(3) : My =
My =
Dari pers.(4) : My =
Pers.kuadrat : 0=
Dari pers. kuadrat, diperoleh tahanan lateral nominal,

Mmax
Dari pers.(3) : My =

Pers.kuadrat : 0=
Dari pers. kuadrat, diperoleh tahanan lateral nominal,
Faktor reduksi kekuatan,
Tahanan lateral tiang pancang,

3. REKAP TAHANAN LATERAL TIANG


No Uraian Tahanan Lateral Tiang Pancang
1 Berdasarkan defleksi tiang maksimum
2 Berdasarkan momen maksimum

Diambil tahanan lateral tiang pancang,

Perhitungan Kebutuhan tiang pancang, Kelompok tiang dan Efisiensi kelompok tiang Menurut Mayerhoff 1956

Jenis tiang pancang :


Diameter tiang pancang,
Panjang tiang pancang,
Luas selimut
luas ujung tiang
Kuat tekan beton tiang pancang,
Berat beton bertulang,
Pa (Spesifikasi Pabrik)

Tahanan ujung tiang


Qptiang = 4

N-SPT di ujung tiang (Np)


8D
lokasi ujung tiang
4D
Np rata-rata
Qp

Tahanan selimut tiang


Qstiang = Astiang

N-SPT rata-rata di sepanjang tiang (N)

Cek kekuatan bahan tiang

Ptiang = đbahan
tegangan ijin beton (đ)

P Tiang

Daya dukung ultimate dan ijin

Qutiang = Qptiang
Qalltiang = Qutiang
sf
SF = ANGKA KEAMANAN

Qu =
Qall =
Berat tiang
Beban netto yang diijinkan

Kelompok tiang

Kebutuhan tiang

Np = V
Q tiang

V = 3,794.86
Np = 32.543

Dibulatkan =

Syarat spasi antar tiang


2.5 D < S > 3 D
Digunakan S =
SH =
Syarat spasi antar tiang (Menurut Teng 1962)
3D<S>5D
S =
SV =
Syarat spasi dari pile cap ke tiang
1.5 D < S > 2 D
Digunakan S S1 =
S1 =

Efisiensi kelompok tiang

Eg = 1

Jumlah baris
jumlah tiang dalam 1 baris

Eg
Tahanan aksial pertiang

Cek daya dukung kelompok tiang

Qtk

4. DATA PONDASI
a. Data Pile cap
Kuat tekan beton,
Kuat leleh baja tulangan deform ( ᴓ > 12 mm ),
Kuat leleh baja tulangan polos ( ᴓ ≤ 12 mm ),
Berat beton bertulang,

b. Data Dimensi Pondasi


Lebar kolom arah x,
Lebar kolom arah y,
Jarak tiang pancang tepi terhadap sisi luar beton,
Tebal pilecap,
Tebal tanah di atas pilecap,
Berat volume tanah di atas pilecap,
Posisi kolom (dalam = 40, tepi = 30, sudut = 20)

c. Data Beban Pondasi


Gaya aksial kolom akibat beban terfaktor,
Momen arah x akibat beban terfaktor.
Momen arah y akibat beban terfaktor.
Gaya lateral arah x akibat beban terfaktor,
Gaya lateral arah y akibat beban terfaktor,
Tahanan aksial tiang pancang,
Tahanan lateral tiang pancang,

d. Data Susunan Tiang Pancang


Susunan tiang pancang arah x :
No. Jumlah x
n (m)
1 6 1.08
2 6 2.16
3 6 3.23
4 6 4.31
5 6 5.39
6 6 0.00
7 6 -1.08
8 6 -2.16
9 6 -3.23
10 6 -4.31
11 6 -5.39

n= 66 S x2 =
Lebar pilecap arah x,
Lebar pilecap arah y,

Tahanan aksial per tiang

6. GAYA AKSIAL PADA TIANG PANCANG


Berat tanah di atas pilecap,
Berat pilecap,
Total gaya aksial terfaktor,
Lengan maksimum tiang pancang arah x thd. pusat,
Lengan maksimum tiang pancang arah y thd. pusat,
Lengan minimum tiang pancang arah x thd. pusat,
Lengan minimum tiang pancang arah y thd. pusat,
Gaya aksial maksimum dan minimum pada tiang pancang,

Syarat :

7. GAYA LATERAL PADA TIANG PANCANG


Gaya lateral arah x pada tiang,
Gaya lateral arah y pada tiang,
Gaya lateral kombinasi dua arah,
Syarat :

8. TINJAUAN GESER ARAH X


Jarak pusat tulangan terhadap sisi luar beton,
Tebal efektif pilecap,
Jarak bid. kritis terhadap sisi luar,
Berat beton,
Berat tanah,
Gaya geser arah x,
Lebar bidang geser untuk tinjauan arah x,
Tebal efektif pilecap,
Rasio sisi panjang thd. sisi pendek kolom,
Kuat geser pilecap arah x, diambil nilai terkecil dari V c yang diperoleh dari pers.sbb. :

Diambil, kuat geser pilecap,


Faktor reduksi kekuatan geser,
Kuat geser pilecap,
Syarat yang harus dipenuhi,

9. TINJAUAN GESER ARAH Y

Jarak pusat tulangan terhadap sisi luar beton,


Tebal efektif pilecap,
Jarak bid. kritis terhadap sisi luar,
Berat beton,
Berat tanah,
Gaya geser arah y,
Lebar bidang geser untuk tinjauan arah y,
Tebal efektif pilecap,
Rasio sisi panjang thd. sisi pendek kolom,
Kuat geser pilecap arah y, diambil nilai terkecil dari V c yang diperoleh dari pers.sbb. :

Diambil, kuat geser pilecap,


Faktor reduksi kekuatan geser,
Kuat geser pilecap,
Syarat yang harus dipenuhi,

10. TINJAUAN GESER DUA ARAH (PONS)

Jarak pusat tulangan terhadap sisi luar beton,


Tebal efektif pilecap,
Lebar bidang geser pons arah x,
Lebar bidang geser pons arah y,
Gaya geser pons akibat beban terfaktor pada kolom,
Luas bidang geser pons,
Lebar bidang geser pons,
Rasio sisi panjang thd. sisi pendek kolom,
Tegangan geser pons, diambil nilai terkecil dari f p yang diperoleh dari pers.sbb. :

Tegangan geser pons yang disyaratkan,


Faktor reduksi kekuatan geser pons,
Kuat geser pons,
Syarat :
11. PEMBESIAN PILECAP
a. Tulangan Arah X

Jarak tepi kolom terhadap sisi luar pilecap,


Jarak tiang thd. sisi kolom,
Berat beton,
Berat tanah,
Momen yang terjadi pada pilecap,

Lebar pilecap yang ditinjau,


Tebal pilecap,
Jarak pusat tulangan thd. sisi luar beton,
Tebal efektif plat,
Kuat tekan beton,
Kuat leleh baja tulangan,
Modulus elastis baja,
Faktor distribusi teg. beton,

Faktor reduksi kekuatan lentur,

Rn
Rasio tulangan yang diperlukan,

Rasio tulangan minimum,


Rasio tulangan yang digunakan,
Luas tulangan yang diperlukan,
Diameter tulangan yang digunakan,
Jarak tulangan yang diperlukan,
Jarak tulangan maksimum,
Jarak tulangan yang digunakan,
Digunakan tulangan,
Luas tulangan terpakai,

b. Tulangan Arah Y

Jarak tepi kolom terhadap sisi luar pilecap,


Jarak tiang thd. sisi kolom,
Berat beton,
Berat tanah,
Momen yang terjadi pada pilecap,

Lebar pilecap yang ditinjau,


Tebal pilecap,
Jarak pusat tulangan thd. sisi luar beton,
Tebal efektif plat,
Kuat tekan beton,
Kuat leleh baja tulangan,
Modulus elastis baja,
Faktor distribusi teg. beton,

Faktor reduksi kekuatan lentur,

Rn
Rasio tulangan yang diperlukan,

Rasio tulangan minimum,


Rasio tulangan yang digunakan,
Luas tulangan yang diperlukan,
Diameter tulangan yang digunakan,
Jarak tulangan yang diperlukan,
Jarak tulangan maksimum,
Jarak tulangan yang digunakan,
Digunakan tulangan,
Luas tulangan terpakai,

c. Tulangan Susut
Rasio tulangan susut minimum,
Luas tulangan susut arah x,
Luas tulangan susut arah y,
Diameter tulangan yang digunakan,
Jarak tulangan susut arah x,
Jarak tulangan susut maksimum arah x,
Jarak tulangan susut arah x yang digunakan,
Jarak tulangan susut arah y,
Jarak tulangan susut maksimum arah y,
Jarak tulangan susut arah y yang digunakan,
ANALISA DESAIN TIANG PANCANG

LABORATORIUM (DATA BOR TANAH) SONDIR


Jenis cu y Ø qr
Tanah (kN/m2) (kN/m3) ( ... ▫ ) (kN/m2)
clay 10.00 8.62 0 4.62
clay 15.00 8.62 0 5.62
clay 17.00 9.62 15 7.62
calyey silty sand 25.00 9.62 15 10.62
calyey sand 30.00 9.62 15 12.62
calyey sand 45.00 10.62 20 19.62
sand 61.00 11.62 25 27.62
sand 65.00 13.62 30 31.62

Beton bertulang tampang lingkaran


D= 0.40
L= 17.00
fc' = 25
wc = 24
Pa= 180

A = p / 4 * D2 = 0.1257
Wp = A * L * wc = 51.27
fc' = 25000

Pn = 0.30 * fc' * A - 1.2 * Wp = 881


f= 0.50
f * Pn = 440.48

Pb = Ab * cb * Nc

D= 0.40
A b = p / 4 * D2 = 0.1257
cb = 63.00
Nc = 9
Pb = Ab * cb * Nc = 71.251

Ps = S [ ad * cu * As ]

→ ad = 0.2 + [ 0.98 ] cu
D= 0.400
As = p * D * L 1

L1 As cu ad Ps
(m) (m2) (kN/m2) (kN)
5.0 6.2832 10.00 1.02 63.905
7.0 8.7965 15.00 0.94 123.841
3.0 3.7699 17.00 0.91 58.277
8.0 10.0531 25.00 0.80 201.933
2.0 2.5133 30.00 0.75 56.208
2.0 2.5133 45.00 0.60 68.184
2.0 2.5133 61.00 0.49 75.367
1.0 1.2566 65.00 0.47 38.306
686.021
Ps = S ad * cu * As = 686.021

Pn = Pb + P s = 757.27
f= 0.50
f * Pn = 378.64

Pb = w * Ab * qc

D= 0.40
A b = p / 4 * D2 = 0.1257

42 kg/cm2 → qc = 4200
w= 0.50
P b = w * A b * qc = 263.894
Ps = S [ A s * q f ]
A s = p * D * L1

L1 As qf Ps
(m) (m2) (kN/m2) (kN)
5.0 6.2832 4.62 29.03
7.0 8.7965 5.62 49.44
3.0 3.7699 7.62 28.73
8.0 10.0531 10.62 106.76
2.0 2.5133 12.62 31.72
2.0 2.5133 19.62 49.31
2.0 2.5133 27.62 69.42
1.0 1.2566 31.62 39.73
P s = S [ A s * qf ] = 404.13

Pn = Pb + P s = 668.03
f= 0.50
→ f * Pn = 334.01

Pn = 40 * Nb * Ab + Ň * As
Pn = 380 * Ň * Ab
4.D di bawah

D = 320 cm =
D = 160 cm =

Nilai SPT L1 L1 * N
N (m)
2 5.0 10.0
4 7.0 28.0
4 3.0 12.0 13.8 =
4 2.0 8.0 17 Ujung tiang
4 3.0 12.0 18.6 =
8 5.0 40.0
8 2.0 16.0
8 3.0 24.0
30.0 150.0
Ň= 3.50

Nb = 15.00
D= 0.40
L= 17.00
A b = p / 4 * D2 = 0.1257
As = p * D * L = 21.3628
Pn = 40 * Nb * Ab + Ň * As = 150.168128841592
Pn < 380 * Ň * Ab = 167.13
Pn = 150.17
f= 0.50
→ f * Pn = 75.08

f * Pn
440.48
378.64
334.01
75.08
f * Pn = 75.08

H = yo * kh * D / [ 2 * b * ( e * b + 1 ) ]
b = [ kh * D / ( 4 * Ec * Ic ) ]0.25
D= 0.40
L= 17.00
kh = 26720
Ec = 4700 * Ö fc' * 103 = 23500000
Ic = p / 64 * D = 4
0.001257
e= 0.20
yo = 0.010
b = [ k h * D / ( 4 * Ec * I c ) ] 0.25
= 0.548453335278315
9.32 > 2.5 maka termasuk tiang panjang (OK)

H = yo * kh * D / [ 2 * b * ( e * b + 1 ) ] = 87.81
f= 0.50
→ f * Hn = 43.90
fb = 0.40 * fc' * 103 = 10000
W = Ic / (D/2) = 0.00628
My = fb * W = 62.83

L1 cu cu * L1
(m) (kN/m2)
5.0 10.00 50.00
7.0 15.00 105.00
3.0 17.00 51.00
8.0 25.00 200.00
2.0 30.00 60.00
2.0 45.00 90.00
2.0 61.00 122.00
1.0 65.00 65.00
30.0 Scu*L1 = 743.00
ču = S [ cu * L1 ] / S L1 = 24.7666666666667
pers.(1)
pers.(2)
pers.(3)
pers.(4)
0.0112157918349 * Hn
16.40 -0.011215792 * Hn
0.000126 * Hn2 -0.367877972184836 * Hn + 268.96
9 / 4 * D * cu = 22.290
Hn * ( 0.800 0.00561 * Hn )
0.00561 * Hu2 0.80000 * Hn
0.00280394795873 * Hu2 -8.2000 * Hn 5995.118
0.00280 *H u
2
9.0000 * Hn -5995.118
Hn = 566.235
f= 6.351
Mmax = Hn * ( e + 1.5 * D + 0.5 * f ) = 2251.001
> My → Termasuk tiang panjang (OK)
Hn * ( 0.800 0.00561 * Hn )
0.00561 * Hn
2
62.83 = 0.80000
0.00561 * H + 0.80000 * Hn
2
n -62.83
Hn = 56.312
f= 0.50
→ f * Hn = 28.16

f * Hn
43.90
28.16
Tahanan lateral tiang terkecil, f * Hn = 28.16
→ f * Hn = 20.00

enurut Mayerhoff 1956

Beton bertulang tampang lingkaran


D= 40.00
L= 17.00
As= 292.78
Ap= 1.72
fc' = 25
wc = 24
Pa 180

* Aptiang * Np

= 4
= 4
= 4
= 4
= 27.555610667 ton = 270.17

* N
50

N = 3.5

Qs = 18.8272 ton =

* Atiang fc1 =
= 0.25 - 0.33 *
= 63.73225
= 101971.6
= 101.9716 ton = 999.98

+ Qstiang

ANGKA KEAMANAN (2.5-4) diambil SF=

Qp + Qs = 454.73
Qu/SF = 181.892
= 65.28
= Qall
= 116.612

Kn

66 buah
2.66
1.064 m

3.82
1.528

2
0.8

- Ø (n-1)m+(m-1)n
90 m*n

Ø = arc.tan 0.305851840909859
= 17.01

= 6
= 11

= 0.670752516 = 67%
= Pn * eg
= 295.45 Kn

= Eg * n *
= 5,162.37 Kn AMAN (OK)

fc' = 20
fy = 390
fy = 240
wc = 24

bx = 3.3
by = 3.30
a= 0.80
h= 1.10
z= 1.21
ws = 25.00
as = 40

Puk = 300.00
Mux = 40.00
Muy = 45.00
Hux = 50.00
Huy = 60.00
f * Pn = 440.48
f * Hn = 20.00

Susunan tiang pancang arah y :


n*x 2
No. Jumlah y n * y2
(m2) n (m) (m2)
6.97 1 11 1.56 26.63
27.89 2 11 3.11 106.53
62.75 3 11 0.00 0.00
111.56 4 11 -1.56 26.63
174.31 5 11 -3.11 106.53
0.00 6 11 4.67 239.69
6.97
27.89
62.75
111.56
174.31

97.62 n= 66 S y2 = 133.16
Lx = 12.38
Ly = 9.38

440.48
f * Pn(group) 295.45 kN

Ws = Lx * Ly * z * ws = 3512.76
Wc = Lx * Ly * h * wc = 3065.68
Pu = Puk + 1.2 * Ws + 1.2 * Wc = 8194.14
xmax = 3.23
ymax = 3.11
xmin = 1.08
ymin = 0.00

pumax = Pu / n + Mux* xmax / Sx2 + Muy* ymax / Sy2 = 126.53


pumin = Pu / n + Mux* xmin / Sx2 + Muy* ymin / Sy2 = 124.60
pumax ≤ f * Pn
126.53 < 295.45 → 0

hux = Hux / n = 0.76


huy = Huy / n = 0.91
humax = Ö ( hux2 + huy2 ) = 1.18
humax ≤ f * Hn
1.18 < 20.00 → AMAN (OK)
d' = 0.100
d = h - d' = 1.000
c x = ( Lx - b x - d ) / 2 = 4.040
W1 = cx * Ly * h * wc = 1000.433
W2 = cx * Ly * z * ws = 1146.330
Vux = 3 * pumax - W1 - W2 = -1767.172
b = Ly = 9380
d= 1000
bc = bx / by = 1.0000

Vc = [ 1 + 2 / bc ] * √ fc' * b * d / 6 * 10-3 = 20974.318


Vc = [ as * d / b + 2 ] * √ fc' * b * d / 12 * 10 =
-3
21898.559
Vc = 1 / 3 * √ fc' * b * d * 10 =-3
13982.878
Vc = 13982.878
f = 0.75
f * Vc = 10487.159

f * Vc ≥ Vux
10487.159 > -1767.172 AMAN (OK)

d' = 0.100
d = h - d' = 1.000
c y = ( Ly - b y - d ) / 2 = 2.540
W1 = cy * Lx * h * wc = 830.153
W2 = cy * Lx * z * ws = 951.217
Vuy = 3 * pumax - W1 - W2 = -1401.779
b = Lx = 12380
d= 1000
bc = bx / by = 1.0000

Vc = [ 1 + 2 / bc ] * √ fc' * b * d / 6 * 10-3 = 27682.522


Vc = [ as * d / b + 2 ] * √ fc' * b * d / 12 * 10-3 = 24134.627
Vc = 1 / 3 * √ fc' * b * d * 10 = -3
18455.014
Vc = 18455.014
f = 0.75
f * Vc = 13841.261

f * Vc ≥ Vux
13841.261 > -1401.779 AMAN (OK)

d' = 0.100
d = h - d' = 1.000
B x = bx + d = 4.300
B y = by + d = 4.300
Puk = 300.000
A p = 2 * ( Bx + B y ) * d = 17.200
bp = 2 * ( B x + B y ) = 17.200
bc = bx / by = 1.0000

fp = [ 1 + 2 / bc ] * √ fc' / 6 = 2.236
fp = [ as * d / bp + 2 ] * √ fc' / 12 = 1.612
fp = 1 / 3 * √ fc' = 1.491
fp = 1.491
f = 0.75
f * Vnp = f * Ap * fp * 103 = 19230.18
f * Vnp ≥ Puk
19230.185 > 300.000 AMAN (OK)

c x = ( Lx - b x ) / 2 = 4.540
ex = cx - a = 3.740
W1 = cx * Ly * h * wc = 1124.249
W2 = cx * Ly * z * ws = 1288.202

Mux = 3 * pumax * ex - W1 * cx / 2 - W2 * cx / 2 = -4056.594


b = Ly = 9380
h= 1100
d' = 100
d = h - d' = 1000
fc' = 20
fy = 390
Es = 2.00E+05
b1 = 0.85
rb = b1* 0.85 * fc’/ fy * 600 / ( 600 + fy ) = 0.022455322455323
f = 0.80
Rmax = 0.75 * rb * fy * [1-½*0.75* rb * fy / ( 0.85 * fc’ ) ] = 5.299
Mn = Mux / f = -5070.742
Rn = Mn * 10 / ( b * d ) =
6 2
-0.54059
< Rmax (OK)

r = 0.85 * fc’ / fy * [ 1 - Ö {1 – 2 * Rn / ( 0.85 * fc’ ) } ] = -0.0014


rmin = 0.0025
r= 0.0025
As = r * b * d = 23450.00
D 16
s = p / 4 * D * b / As =
2
80
smax = 200
s= 80
D 16 - 80
As = p / 4 * D * b / s =
2
23574.51

c y = ( Ly - b y ) / 2 = 3.040
ey = cy - a = 2.240
W1 = cy * Lx * h * wc = 993.569
W2 = cy * Lx * z * ws = 1138.465

Muy = 3 * pumax * ey - W1 * cy / 2 - W2 * cy / 2 = -2390.407


b = Lx = 12380
h= 1100
d' = 100
d = h - d' = 1000
fc' = 20
fy = 390
Es = 2.00E+05
b1 = 0.85
rb = b1* 0.85 * fc’/ fy * 600 / ( 600 + fy ) = 0.022455322455323
f = 0.80
Rmax = 0.75 * rb * fy * [1-½*0.75* rb * fy / ( 0.85 * fc’ ) ] = 5.299
Mn = Muy / f = -2988.009
Rn = Mn * 10 / ( b * d ) =
6 2
-0.24136
< Rmax (OK)

r = 0.85 * fc’ / fy * [ 1 - Ö {1 – 2 * Rn / ( 0.85 * fc’ ) } ] = -0.0006


rmin = 0.0025
r= 0.0025
As = r * b * d = 30950.00
D 16
s = p / 4 * D2 * b / A s = 80
smax = 200
s= 80
D 16 - 80
As = p / 4 * D * b / s =
2
31114.33

rsmin = 0.0014
Asx = rsmin* b * d = 13132
Asy = rsmin* b * d = 17332
ᴓ 12
sx = p / 4 * Æ2 * b / Asx = 81
sx,max = 200
sx = 81
sy = p / 4 * Æ * b / Asy =
2
81
sy,max = 200
sy = 81
SPT
Nilai SPT
N
2
4
4
4
4
8
8
8

m
m
MPa
kN/m3
Ton

m2
kN
kPa

kN

kN

m
m2
kN/m2
kN

kN

kN

kN

m
m2

kN/m2

kN
kN

kN

(kN)
(kN)

3.2
1.6

8D

4D
m
m
m2
m2
kN
kN
kN

kN

kN

m
m
kN/m3
kN/m2
m4
m
m
m

kN

kN
kN/m2
m3
kNm

kN/m2

kN
m
kNm

* Hu

kN

kN
kN
kN

cm
m
ft2
ft2
MPa
kN/m3
Ton
Kn

184.56

0.25

Kn

2.5

Kn
Kn
Kn
-
kN

11
11.704
11.704
9.168

Qtiang

MPa
MPa
MPa
kN/m3

m
m
m
m
m
kN/m3

kN
kNm
kNm
kN
kN
kN
kN

m
m
kN
kN
kN
m
m
m
m

kN
kN

kN
kN
kN
m
m
m
kN
kN
kN
mm
mm

kN
kN
kN
kN

kN

m
m
m
kN
kN
kN
mm
mm

kN
kN
kN
kN

kN

m
m
m
m
kN
m2
m

MPa
MPa
MPa
MPa
kN

m
m
kN
kN

kNm
mm
mm
mm
mm
MPa
MPa
MPa

kNm

mm2
mm
mm
mm
mm

mm2

m
m
kN
kN

kNm
mm
mm
mm
mm
MPa
MPa
MPa

kNm
mm2
mm
mm
mm
mm

mm2

mm2
mm2
mm
mm
mm
mm
mm
INI Yang KDUA

PERHITUNGAN MOMEN ABUTMENT DAN PILE CAP

beban vertikal = 50 Kn
Luas abutmen (B) = 2.28587 m2
Panjang abutmen (L) = 12.38 M
Panjang Pile (I) = 12.38 M
Tinggi Pile = 1.1 M
Lebar Pile = 9.38 M
berat jenis beton = 24 kN/m3

ini yang katiga


Perhitungan luas Abutment

No Bentuk P L Luas
(m) (m) (m2)

1 Persegi Panjang 0.07 0.1 0.007


2 Persegi Panjang 0.1 0.05 0.005
3 Persegi Panjang 0.15 0.03 0.0045
4 Persegi Panjang 0.43 1.738 0.74734
5 Segitiga 0.05 0.6566 0.03283
6 Persegi Panjang 0.33 0.67 0.2211
7 Segitiga 0.035 0.43 0.01505
8 Segitiga 0.035 0.43 0.01505
9 Persegi Panjang 12.38 0.1 1.238
∑A= 2.28587

Menghitung Momen Abument = A *


= 2.28587 *
= 679.1777 Kn

Perhitungan Momen Pile Cap = B *


= 3065.684 Kn
Momen vertikal = 50 Kn
Total Momen Vertikal = Moment abutment
= 3794.862
8.3466

B = 9.38
b1 = 0.03
b2 = 0.07
b3 = 0.05
b4 = 0.28
Total
1.407
3.0954
b3 = 0.05
b4 = 0.28
total

L * Bj
12.38 * 24

L * H * Bj

+ Moment Pile cap + Momen vertikal


b3 0.05
b4 0.28
0.33

-
0.43
4.1733 0.444915
INI YANG PERTAMA M TULIS

H = 17.38 L = 12.38
0.2814 h1 = 0.1 1.738
0.6566 h2 = 0.05 0.869
0.469 h3 = 0.03 0.5214
2.6264 h4 = 0.1 1.738
4.0334 h5 = 0.1 1.738
h6 = 0.5 8.69
h7 = 0.07 1.2166
0.619 h8 = 0.1 1.738
3.4664 total 2.9546 5.3466
4.0854
0.57
0.33
- b3+b4

3.0954 15.2944

2.0856

#REF!
0.9 0.7
0.9 0.9
1.2 1.6
1.2
#REF! #REF!
#REF!

b =

b1 0.03 =
b2 0.07 =
b3 0.05 =
b4 0.28 =
#REF!
PERHITUNGAN MOMEN ABUTMENT DAN PILE CAP

beban vertikal = 50 Kn
Lebar abutmen (B) = 4.0334 M

Panjang abutmen (L) = 12.38 M

Tinggi Abutmen (H) = 14.4254 M


Panjang Pile (I) = 12.38 M
Tinggi Pile = 2.0856 M

Lebar Pile = 5.3234 M


berat jenis beton = 24 kN/m3
PENURUNAN
Penurunan tiang tunggal dengan metode semi empiris

Metode semi empiris : S = ss + sp +

Ket : S = Penurunan total


ss = Penurunan deformasi aksial tiang
sp = Penurunan dari ujung tiang
sps = Penurunan tiang akibat beban akibat beban yang dilakukan

Penurunan akibat deformasi aksial


S = ∫Qp * Qs⌡ * L
Ap * E

= 270.17 * 184.56 * 17.00


Ap*E
=
sps

akibat beban yang dilakukan


Penurunan tiang tunggal
•Penurunan akibat beban kerja vertikal Q w
•S = S1+S2 +S3
•S : Penurunan total
•S1 : Penurunan batang tiang
•S2 : Penurunan tiang akibat beban di ujung tiang
•S3 : Penurunan tiang akibat beban yang tersalurkan sepanjang tiang

•Menentukan S1
•Qwp: beban yang dipikul ujung tiang akibat beban kerja
•Qws: beban yang dipikul selimut tiang akibat beban kerja
•L : panjang tiang S1 
 Q wp 
•Ap : Luas penampang tiang
•Ep : modulus elastisitas tiang
A

•Qwp: beban yang dipikul ujung tiang akibat beban kerja =


•Qws: beban yang dipikul selimut tiang akibat beban kerja =
•L : panjang tiang =
•Ap : Luas penampang tiang =
•Ep : modulus elastisitas tiang =
ℓ =

s1 = 0.27017 + 0.18456 * 0.5


1256.637 * 19.364917
= 0.27017 + 156.876
24334.67
= 0.276617 cm

•Menentukan S2 Vesic (1977) semi empiris

Qw pC p
S2 
Dq p
•qp : tahanan ujung batas tiang = 71.251321383 KN/M2=
•Cp: koefisien empiris = 0.03

S2 = 0.27017 * 0.03
= 40 * 0.0712513214
= 0.008105
2.850053
= 0.002844 CM

•Menentukan S3 Vesic (1977)

Qw sC s S3 = 0.0001202538
S3 
Lq p

 L
Cs   0.93 0.16 C p = 0.0789228954
 D
Jadi penurunan tiang tunggal = 0.279581 cm
PENURUNAN TIANG KELOMPOK
•S3 Vesic (1969)
•Sg(e) : penurunan elastik tiang grup
•Bg : lebar tiang kelompok 938 cm
•D : diameter satu tiang dalam kelompok 40 cm
•S : penurunan ealstik tiang tunggal 0.2795806999 cm

Bg
S g (e) 
Ds
sg = 2.560501 cm

KONSOLIDASI
S1 
 Q wp  Qw s  L
Ap E p

270.17 Kn/m2= 0.27017 Kn/cm2


184.56 Kn/m2= 0.18456 Kn/cm2
1700 cm
1256.63706143592 Kn/cm2
19.364917 Kn/cm2
0.5

* 1700

Nilai Cp (Vesic, 1977)


Jenis Tanah Tiang Pancang Tiang Bor
Pasir(padat-lepas) 0.02-0.04 0.09 – 0.18
Lempung(kaku-lunak) 0.02 – 0.03 0.03 – 0.06
Lanau(padat-lepas) 0.03 -0.05 0.09 – 0.12

0.071251321383417 kn/cm2

Anda mungkin juga menyukai