Anda di halaman 1dari 38

INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL

FAKULTAS
TEKNIK SIPIL & PERENCANAN

KARTU ASISTENSI
Nama : .(~~.~r.'.0~ ....~.ar.~~.~ ........................................ .
Nomor Pokok 27...- Z.o\"'.+ .... o 5.c::(
.. ...................................................... " ..................... .

Jurusan : .~~ ...~:.r.,.L...........................................................


Mata Kuliah . \'°3>~ .....,e,.,v-r;-
IJ ■ ■ ■ ■ ■ ■ ■ ■ ■ .-,f, I ■ ■ f ■ ■ I I I ■ ■ ■ ■ I I
/4. ~
■ ■ ■ •I ■■■ ■ ■ ■ ■ ■ ■ ■ • ■ ■ ■ ■ ■ ■ ' • ■ ■ ■ ■ ■ ■ ■ ■ ■ ■ ■ ■ ■ ■ ■ ■ ■ ■ ■ ■ ■ ■ ■ ■ ■

Nama Asisten : .~~ 3. ~P~.9 ....<?~.~. e.~.:':~~ ., .. ~ ·..T...., ..\:-:-::. ~........... .

Uraian Tugas Parat


Tanggal
Asisten

(
4 5- 6 l4 t-eo - r Mar zuzu I\Oll::1111 VIOi\ 1
--·---· ·· -··- - 12 · -

5 7 9 14 Mar2020 Plntu Pengambil, Plntu Pembilas dan Kantong LL


.
8 16 21 Mar 2020 Uilan Tengah Semester
6 9 23 - 28 Mar 2020 Pondasl dan Lantai Muka
7
>---
10 - 12 30 Mar - 11 Ap___r 2020 Stabilitas I
8 13 14 13 - 25 Apr 2020 Penggambaran I
9 15 27 Apr - 2 Mel 2020 Pengumpulan Tugas I
16 Sesual Jadwal Uiian Akhlr Semester . ,, ,·,· J
•) Jim ada perubahan, akan d1bentahukan lewat papan pengumuman

Data Sungai
- Bentuk penampang sungai
• persegl * lebar
~m
- Material dasar sungal
* lempung * kerikil

-
-
Elevasi dasar sungai di udik bendung
=
Elevasi dasar sungai terdalam 300 m hilir bendung
:+.1~.(A
-+.s.o.:W
tf
- Lebar dasar sungai rata-rata di lokasi bendung = ··-l-f•···· m
- Kemiringan dasar sungai = .. .. o... uooi
- Kemiringan tebing sungai (1 : m) = ·····c::JvE,O I
- Koefisien kekasaran
a. Manning
@; Chezy
C. , Strickler
- Debit banjir rencana 100 tahunan (0 100th) = ..l. /1,_ ... m3/dt
Jaringan lrigasi
Intake ~ / kanan ·
Debit Kebutuhan Intake = ... .l'.'J.. ... m /dt
3
Elevasi Muka Air pada Bangunan Bagi I = + JCJ'
Jarak Bangunan Bagi I ke lokasi Bendung = .......<d .S
Kemiringan dasar saluran primer I
= .. () .• CJ (.,JJl '1- '
Kehilangan energl pada alat ukur debit
= -~-u.f;u,1
Kehilangan energi akibat bangunan bilas
= ... D.\,¼ ...
· Kehllangan energi pada bangunan pengambil
Waktu bilas lumpur = .... ~:t.: .. ,
= ....<j..... hari
Data Tanah
C
- cl>
= ~ 1,65 1,70 1,75
- y = 26 27 ~ 29 30 31
- Koeflsien Gempa = 1,60 1,65 &b 1,75
- Koetisien Bligh = 1,00(191,15
- Koefislen Lane =6,0 6,5 ~
=w 4.5 s.o
a Bendung
- Mercu

*2radius e,
Peredam Energi/Kolam Olak

& Shocklitsch * Cekung *MOO *MOS *MDL


* USSR (ll Ht Ill, IV)

tkah-langkah Pengerjaan
. Buat lengkung debit dan tentukan tinggi muka air banjir
Tentukan tinggi dan elevasi mercu bendung
Tentukan lebar bruto dan lebar efektif bendung
I Hitung tinggi muaka air akibat pembendungan dan buat lengkung debit setelah ada bendung
Tentukan elevasi tembok pangkal udik dan hmr bendung ..
Rencanakan detail mercu bendung
Rencanakan peredam energl I kolam olak bendung
Rencanakan bangunan pengambil I intake bendung
Rencanakan bangunan pembilas bendung dengan tipe pembilas bawah I under sluice
~ Rencanakan bangunan kantong lumpur (sandtrap)
. _ ,. -i- • -----1~ ..t- """"",..~i h.onl"funt'I
TUGAS ASISTENSI
SIA – 314 BANGUNAN AIR

Disusun untuk memenuhi syarat kelulusan mata kuliah


SIA – 314 Bangunan Air

Dosen Pengajar :
Yiniarti Eka Kumala, Ir., Dipl. HE

Asistem Dosen :
Bang Bang Respaty, ST., MT.

Disusun Oleh :
Gianda Marsedi.
[22-2017-054]

JURUSAN TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL
BANDUNG
2020

1
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb.
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat,
karunia, taufik, dan hidayah-Nya lah saya dapat menyusun dan menyelesaikan
Tugas Asistensi untuk mata kulaih SIA – 314 Bangunan Air ini dengan lancar.
Tidak lupa saya ucapkan terima kasih kepada ibu Yiniarti Eka Kumala, Ir., Dipl.
HE. dan bapak Bang Bang Respaty, S.T, M.T. yang telah membantu dan
membimbing saya dalam mengerjakan tugas ini.

Saya juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam tugas ini terdapat


kekurangan-kekurangan dan jauh dari apa yang diharapkan. Untuk itu, saya
berharap adanya kritik, saran dan usulan dari pembaca demi perbaikan di masa
yang akan datang,. Kritik konstruktif dari pembaca sangat saya harapkan untuk
penyempurnaan tugas selanjutnya.
Demikian yang dapat saya sampaikan. Semoga tugas ini dapat dipahami
dan bermanfaat. Mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata, dan isi tugas
yang tidak sesuai karena saya juga masih dalam proses belajar.
Wassalamualaikum wr.wb.

Tasikmalaya, 15 Juli 2020

Penyusun

2
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Bangunan air adalah bangunan yang digunakan untuk memanfaatkan dan
mengendalikan air di sungai maupun danau. Bentuk dan ukuran bangunan
tergantung kebutuhan, kapasitas maksimum sungai, dana pembangunan dan sifat
hidrolik sungai. Kebanyakan konstruksi bangunan air bersifat lebih masif dan
tidak memerlukan segi keindahan dibanding dengan bangunan-bangunan gedung
atau jembatan, dan perencanaan bangunannya secara detail tidak terlalu halus.
Permukaan bangunan air atau bagian depannya sebaiknya berbentuk lengkung
untuk menghindari kontraksi sehingga mempunyai efisiensi yang tinggi dan
mengurangi gerusan lokal (local scoure) di sekililing bangunan atau di hilir
bangunan.

1.2 Maksud dan Tujuan


Maksud dari tugas ini merupakan memahami perancangan Bendung yang
meliputi tinggi muka air, tinggi dan elevasi mercu, lebar bruto, lebar efektif,
perancangan mercu, perencanaan kolam olak, perencanaan bangunan pembilas,
hingga stabilitas bangunan tersebut.

1.3 Ruang Lingkup


Ruang lingkup dari penyusunan laporan tugas besar ini adalah data
sungai, jaringan irigasi, data tanah, dan data bendung yang digunakan

3
BAB II
TEORI DASAR

Dalam Standar Perencanaan Irigasi Kriteria Perencanaan Bagian Bangunan


KP-02, bendung adalah bangunan air yang dibangun melintang sungai atau
sudetan yang sengaja dibuat untuk meninggikan elevasi muka air untuk
mendapatkan tinggi terjun, sehingga air dapat disadap dan dialirkan secara
gravitasi ke daerah yang membutuhkan. Bendung sebagai pengatur muka air dapat
dibedakan menjadi bendung pelimpah dan bendung gerak. Bendung Kamijoro ini
sendiri adalah jenis atau tipe bendung pelimpah, maka dalam penelitian ini yang
dibahas adalah bendung pelimpah. Bendung pelimpah yaitu bangunan air yang
dibangun melintang di sungai, akan memberikan tinggi air minimum kepada
bangunan intake untuk keperluan irigasi. Merupakan penghalang selama terjadi
banjir dan dapat menyebabkan genangan di udik bendung (Dirjen Pengairan DPU
KP 02, 1986). Sedangkan bendung gerak adalah bendung yang dilengkapi pintu
air yang dapat dibuka maupun ditutup sesuai dengan kebutuhan debit air yang
akan dialirkan. Bendung ini dipergunakan untuk mengatur tinggi rendah debit air
sungai dengan pembukaan pintu-pintu yang terdapat pada bendung tersebut,
biasanya pembukaan dan penutupan pintu ini sudah menggunakan teknologi
komputer (Dirjen Pengairan DPU KP 02, 1986).
Bendung atau bangunan pelimpah adalah bangunan bendung yang dibangun
melintang sungai yang akan memberikan tinggi air minimum kepada bangunan
intake untuk keperluan irigasi. Bendung ini sendiri merupakan penghalang selama
banjir dan dapat menyebabkan genangan di hulu bendung. Menurut Dirjen
Pengairan DPU KP 02 (1986), bendung pelimpah ini terdiri dari antara lain:
1. Tubuh Bendung
Tubuh bendung merupakan ambang tetap yang berfungsi untuk
meninggikan taraf muka air sungai. Tubuh bendung ini diletakkan kurang
lebih tegak lurus arah aliran sungai saat banjir besar dan sedang.
Maksudnya agar arah aliran utama menuju bendung dan yang keluar dari
bendung terbagi merata. Sehingga tidak menimbulkan pusaran-pusaran

4
aliran di hulu bangunan pembilas dan intake, yang akibatnya dapat
menyebabkan gangguan penyadapan aliran air ke intake dan pembilasan
sedimen. Bila aliran utama yang keluar dari bendung ke hilir tidak merata,
maka yang berakibat menimbulkan penggerusan setempat di hilir bendung
lebih dalam di satu bagian dari bagian lainnya (Dirjen Pengairan DPU KP
02, 1986).
2. Lebar Bendung
Lebar bendung, yaitu jarak antara pangkal-pangkalnya (abutment),
sebaiknya sama dengan lebar rata-rata sungai pada bagian yang stabil.
Dalam hal ini banjir mean tahunan dapat diambil untuk menentukan lebar
rata-rata bendung. Lebar 8 maksimum bendung hendaknya tidak lebih dari
1,2 kali lebar rata-rata sungai pada ruas yang stabil (Dirjen Pengairan DPU
KP 02, 1986). Lebar efektif mercu (Be) dihubungkan dengan lebar mercu
yang sebenarnya (B), yakni jarak antara pangkal-pangkal bendung
dan/atau tiang pancang.
3. Mercu Bendung
Mercu bendung adalah bagian teratas dari tubuh bendung, dimana aliran
dari hulu dapat mengalir atau melimpah ke hilir. Fungsi mercu bendung itu
sendiri adalah sebagai penentu tinggi muka air minimum di sungai bagian
hulu bendung, 9 sebagai pengempang sungai dan sebagai pelimpah aliran
air. Letak mercu bendung dan tubuh bendung diusahakan tegak lurus arah
aliran sungai agar aliran yang menuju bendung terbagi merata (Dirjen
Pengairan DPU KP 02, 1986).
a. Mercu Ogee berbentuk tirai luapan bawah dari bendung ambang
tajam aerasi. Oleh karena itu mercu ini tidak akan memberikan
tekanan subatmosfir pada permukaan mercu sewaktu bendung
mengalirkan air pada debit rencana. Untuk debit yang lebih rendah
air akan memberikan tekanan ke bawah pada mercu (Dirjen
Pengairan DPU KP–02, 1986).
b. Bendung dengan mercu bulat memiliki koefisien debit yang jauh
lebih tinggi (44%) dibanding dengan koefisien bendung ambang
lebar. Pada sungai, ini akan memberikan keuntungan karena

5
bangunan ini akan mengurangi tinggi muka air hulu selama banjir.
Harga koefisien debit menjadi lebih tinggi karena lengkung
streamline dan tekanan negatif pada mercu (Dirjen Pengairan DPU
KP–02, 1986)

6
BAB III
PERENCANAAN BANGUN BENDUNG
3.1 Tahap 1
B H A P R V Q
No. m S C
(m) (m) (m²) (m) (m) (m/s) (m³/s)
0 15 0 0.001 0.000 15.000 0.000 0.0002 55 0.000 0.0
1 15 0.5 0.001 7.500 16.000 0.469 0.0002 55 0.533 4.0
2 15 1 0.001 15.001 17.000 0.882 0.0002 55 0.731 11.0
3 15 1.5 0.001 22.502 18.000 1.250 0.0002 55 0.870 19.6
4 15 2 0.001 30.004 19.000 1.579 0.0002 55 0.977 29.3
5 15 2.5 0.001 37.506 20.000 1.875 0.0002 55 1.065 40.0
6 15 3 0.001 45.009 21.000 2.143 0.0002 55 1.139 51.3
7 15 3.5 0.001 52.512 22.000 2.387 0.0002 55 1.202 63.1
8 15 4 0.001 60.016 23.000 2.609 0.0002 55 1.256 75.4
9 15 4.5 0.001 67.520 24.000 2.813 0.0002 55 1.305 88.1
10 15 5 0.001 75.025 25.000 3.001 0.0002 55 1.347 101.1
11 15 5.561 0.001 83.446 26.122 3.194 0.0002 55 1.390 116.0
12 15 6 0.001 90.036 27.000 3.335 0.0002 55 1.420 127.9
13 15 6.5 0.001 97.542 28.000 3.484 0.0002 55 1.452 141.6
14 15 7 0.001 105.049 29.000 3.622 0.0002 55 1.480 155.5
15 15 7.5 0.001 112.556 30.000 3.752 0.0002 55 1.507 169.6
16 15 8 0.001 120.064 31.000 3.873 0.0002 55 1.531 183.8
17 15 8.5 0.001 127.572 32.000 3.987 0.0002 55 1.553 198.1
18 15 9 0.001 135.081 33.000 4.093 0.0002 55 1.574 212.6

Lengkung Debit
9.5
9
8.5
8
7.5
7
6.5
6
5.5
5
H (m)

4.5
4
3.5 Lengkung Debit
3
2.5
2
1.5
1
0.5
0
0 50 100 150 200 250
Q (m³/s)

7
TAHAP 1 : LENGKUNG DEBIT DAN TINGGI MUKA AIR BANJIR

Diketahui :
Bentuk penampang sungai
: Trapesium
Lebar dasar sungai rata-rata
: 15 m
kemiringan dasar sungai
: (I) 0.00021
Kemiringan tebing sungai
: (m) 0.001
Koed. Kekasaran chezy : 55
Q100th : 116 m3/det

Contoh Perhitungan :
AsumsiH = 2
A = (b+mh)h `
= (49+1×2)2
= 30.004 m2

P = b+2h(1+m2)^0,5
= 19.000 m

R = A/P
= 102/54,657
= 1.579 m

V = (1/n)×(R)^2/3×(I)^1/2
= (1/0,04)*(1,866)^2/3*(0,0039)^1/2
= 0.000 m/s

Q = V.A
= 2,367×102
= 0.01 m3/s

8
3.2 Tahap 2
TAHAP 2 : TINGGI DAN ELEVASI MERCU BENDUNG

Diketahui :
Elevasi dasar sungai di udik bendung = 65 m
Intake = kiri
Debit Kebutuhan Intake = 13 m3/s
Elevasi Muka Air pada Bangunan Bagi I = 79 m
Jarak Bangunan Bagi I ke lokasi Bendung = 95 m
Kemiringan dasar saluran primer I = 0.00021
Kehillangan energi primer akibat gesekan (H) = 0.01995 m
Faktor Keamanan (FK) = 0.1 m
Kehilangan energi pada alat ukur debit = 0.08033 m
Kehilangan energi akinat bangunan bilas = 0.4 m
Kehilangan energi pada bangunan pengambil = 0.2 m
Waktu bilas lumpur = 9 hari

Elevasi mercu bendung


- elevasi muka air pada Bangunan Bagi 1 = 79 m
- Jarak bangunan Bagi 1 ke lokasi bendung = 95 m
- Kehilangan energi pada alat ukur debit = 0.08033 m
- Kehilangan energi akibat bangunan bilas = 0.4 m
- Kehilangan energi pada bangunan pengambil = 0.2 m
- Faktor keamanan = 0.1
- Kemiringan saluran = 0.00021
elevasi mercu bendung = 79.80028 m

Tinggi pengempangan (P)


P = elevasi mercu bendung - elevasi dasar sungai di udik bendung
= 79.80028 - 70
P = 14.80028 m

Kehilangan energi primer akibat gesekan = Jarak bangunan Bagi 1 ke lokasi bendung * kemiringan saluran
= 95 x 0.00021
Kehilangan energi primer akibat gesekan = 0.01995 m

3.3 Tahap 3
TAHAP 3 : LEBAR BRUTO DAN LEBAR EFEKTIF BENDUNG

Diketahui :
Lebar dasar sungai rata-rata = 15 m
Q 100 tahun = 116 m³/s
Tinggi banjir (Hb) = 5.561 m
Elevasi mercu bendung = 79.80028 m
Tinggi mercu bendung (P) = 14.80028 m
Intake = kiri
Kemiringan Tebing Sungai = 0.001
Mercu = Ogee

9
Lebar Bruto (bersih)
hn = 0,5 hb syarat : Bn < Bb < 1,2 Bn
= 0,5 x 5,561 15,00556< Bb <18,0067
= 2.7805 m Bb = 17 m (lebar bersih)

Bn = 2*m*hn + b
= 2*1*2,7805+ 15
= 15.00556 m

Lebar Pintu Pembilas = 1/10 Bb < b < 1/6Bb


= 1,7 < b < 2,833
diambil b = 2 m
Dipakai 3 pintu pembilas dengan lebar 1,5 m

Syarat Lebar Pilar = 0,8 - 1,2 m


Diambil Lebar pilar (b) = 1 m
Syarat Lebar Pintu = ≤2 m

Lebar efektif mercu bendung


B = B-2(n.Kp+Ka)Hi

keterangan :
Kp = Koefisien kontruksi pilar berujung bulat = 0.01
Ka = Koefisien konstruksi tembok pangkal = 0.2
n= Jumlah pintu = 3
B= Lebar mercu sebenarnya (Bb - n.b) = 14 m
Beff = 14- 2(3*0,01 + 0,2) Hi
= 14 - 0,46 Hi

Q = Cd*2/3*(2/3*g)^0,5*Beff*(Hi)^3/2
Keterangan :
Q= Debit (m³/s)
Cd = Koefisien debit (Co*C1*C2)
Co = 1.39 → Ogee
C1 = grafik
C2 = grafik
g= Gravitasi (9,81 m/s)
Hi = Tinggi energi di atas mercu (m)

Asumsi Cd = 2
116 = 2*2/3*(2/3*9,81)^0,5*(14-0,46Hi)*(Hi)^3/2
Hi = 1.88600 m

10
Cd awal Hi r P P/Hi Hi/r Co C1 C2 Cd akhir
2.00 1.886 1.3202 14.800 7.847 1.429 1.39 1.000 1 1.39
1.39 2.435 1.7047 14.800 6.077 1.429 1.39 1.000 1 1.39

asumsi Cd = 1,39
116 = 1.38*2/3*(2/3*9,81)^0,5*(57-0,46Hi)*(Hi)^3/2
Hi = 2.4353 m

Maka Beff = 55.879762 m

11
3.4 Tahap 4
TAHAP 4 : TINGGI MUKA AIR AKIBAT PEMBENDUNGAN DAN LENGKUNG DEBIT SETELAH ADA BENDUNG

Diketahui :
Jenis Mercu = Ogee
Cd awal ( asumsi ) = 2
Q 100 th = 116 m³/s
Tinggi mercu bendung
= 14.8 m
H banjir = 5.561 m
Hi = 2.435 m
R = 1.7047 m (bahan baku beton)
C0 = 1.39 → Ogee
C1 = 1 → (grafik)
C2 = 1 → (grafik)
Beff = 55.880 m

C Hi r P P/Hi Hi/r Co C1 C2 Cd akhir


2.00 1.886 1.3202 14.800 7.847 1.429 1.39 1.000 1 1.39

Cd awalHi r P P/Hi Hi/r Co C1 C2 Cd akhir


1.39 2.435 1.7047 14.800 6.077 1.429 1.39 1 1 1.39

Hi (m) Cd g (m/det) Beff (m) Q (m3/det)


0.5 1.39 9.81 55.880 46.819
0.75 1.39 9.81 55.880 86.012
1 1.39 9.81 55.880 132.424
1.25 1.39 9.81 55.880 185.068
1.5 1.39 9.81 55.880 243.279
1.75 1.39 9.81 55.880 306.566
2 1.39 9.81 55.880 374.552
2.25 1.39 9.81 55.880 446.931
2.435 1.39 9.81 55.880 503.171
2.685 1.39 9.81 55.880 582.617
2.935 1.39 9.81 55.880 665.854

Discharge Rating Curve After


2.5 Dam
2
Grafik
1.5 Lengk
Hi (m)

ung
1 Debit
Setel…
0.5

0
0.000 100.000 200.000 300.000 400.000 500.000
Q (m3/det)

12
3.5 Tahap 5
TAHAP 5 : ELEVASI TEMBOK PANGKAL UDIK DAN HILIR BENDUNG

Diketahui :
Hi = 2.435 m
Q 100 = 116 m³/s
B eff = 55.87976 m
Tinggi Mercu = 14.80028 m
Elevasi mercu = 79.80028 m
H 100 = H banjir = 5.561 m
Elev dasar sungai hilir = 61 m

Hd (tinggi energi rencana di atas mercu)

2,435 = hd + ((116^2)/((hd + 9,8)*55,87979)^2*2*9,81))


hd = 2.43353 m

Pengaruh tinggi pengempangan di udik bendung

= 0.120454 m³/s

= 2.434 m

Elevasi muka air di udik bendung


elevasi mercu + hd = 79,80028 + 2,43353
= 82.235 m

Elevasi garis energi


elevasi muka air di udik bendung + V²/2g = 82,235 + 0.0014675
= 5.8387 m

Elevasi tembok pangkal di udik bendung


elevasi muka air di udik bendung + 1 = 82,235 + 1
= 83.235 m

Pengaruh tinggi penampang di udik bendung

Keterangan :
I= Kemiringan dasar sungai = 0,00029
L= Panjang pengaruh pengempangan ke arah udik dari bendung

Δh = P + h - Hb
= 9.8 + 2,435 - 5,561
= 11.674 m

L= 111176.7 m

Elevasi sungai dasar hilir akibat degradasi = Elevasi dasar sungai hilir - degradasi
degradasi 1 - 2 = 61 - 1,5
diambil 1,5 m = 59.5 m

Elevasi muka air di hilir bendung = Elevasi dasar sungai hilir + H banjir
= 61 + 5,561
= 66.561 m

13
Elevasi garis energi di udik bendung
79.80028
elevasi mercu + Hi = + 2.435
= 82.236 m

Pengaruh tinggi penampang di udik bendung


s= 0.00021
∆h= P+Hb-Hi
= 17.926 m
L = panjang pengaruh penampang kearah udik dari satu bendung
= (2*∆h)/s = 170723.6 m

3.6 Tahap 6
Tahap 6
Merencanakan Detail Mercu Bendung

Hd : 2.43353 m
Hi : 2.435 m
Jenis Mercu : Ogee

1.) Titik Upstream


R1 = 1.216765 m
R2 = 0.486706 m
D1 = 0.6862555 m
D2 = 0.4258678 m

2.) Titik Downstream

Tegak :
K = 2
n = 1.85

Xn = K * Hd(n-1) * y
X1,85 = 2 * ( 2,43353)(0,85) * Y
Y = X1,85 = X1,85
(0,85)
2 * ( 2,43353 ) 4.2592
(x)
dy 1,85
= = 1 maka X = 2,3462 m
dx 4.259231
2,34621,85
Y = = 1.136322
2 * ( 2,43353 )(0,85)
maka X maks = 2,3462 m
maka Y maks= 1,13632 m

14
X (m) Y (m)
-0.52 -0.6
-0.52 -0.066
0 0
0.5 -0.065127336
1 -0.234784167
1.5 -0.497092985
2 -0.846397355
2.3462 -1.137219013
3 -1.792021132
4 -3.051264031
5 -4.610662293
6 -6.460239498
7 -8.592116947
8 -10.99981248
9 -13.67783776
10 -16.6214461
11 -19.82646433
12 -23.28917534
13 -27.00623281
14 -30.97459749
15 -35.19148835
16 -39.65434434
17 -44.36079392
18 -49.30863043
19 -54.49579183
20 -59.92034394
21 -65.58046637

0
-1 -0.5 0 0.5 1 1.5 2 2.5
-0.2

-0.4

-0.6

-0.8

-1

-1.2

15
3.7 Tahap 7
TAHAP : PEREDAM ENERGI / KOLAM OLAK BENDUNG (VLUGTER)

Diketahui :
Elevasi dasar sungai udik = 65 m 65
Tinggi pengempangan = 14.80028 m
Hi = 2.435 m
elevasi dasar sungai hilir = 61 m 61
degradasi = 2
Hb = 5.561 m

Z = (elevasi dasar sungai udik + P + H) - ((elevasi dasar sungai hilir - degradasi)+hb))


= 17.67 m

Z/H = 17,67/2,435
= 7.25766 m

syarat
4/3 < z/h < 10 maka D = L = R = 1,1 z + Hi
a = 0,15 H (H/z)^0,5

1/3 < z/h < 4/3 maka D = L = R = 0,6H + 1,4 z


a = 0,2 H (H/z)^0,5

D = L = R = 1,1(17,67) + 2,435
= 21.87734
a = 0,15 (2,435)*(2,435/17,67)^0,5
= 0.135596

hc = 2/3H
= 1.623533
syarat
0,5 < z/hc < 2 didapat t = 2,4 hc + 0,4z
2 < z/hc < 15 didapat t = 3hc + 0,1z

z/hc = 8,13/1,444
= 10.88649

t = 3*1,444+0,1*8,13
= 6.638058

3.8 Tahap 8
Kapasitas = 15.6 m3/s
untuk mengetahui lebar dan tinggi bukaan,bisa menggunakan rumus debit pengambilan melalui
aliran bawah
d = 0,15 - 0,25 Diambil 0.2
p = 0,5 - 1,5 m Diambil 1
z = 0,15 - 0,3 m Diambil 0.15
μ = 0,8 - 0,9 m Diambil 0.9
t = 0,1 m Diambil 0.1

Q = μ ×ba × √(2 ×𝑔 ×𝑧 )
15 = 0,9 × ba × √(2 ×9,81 ×0,15 )
ba = 9,715 m

menggunakan tipe kondisi hidraulik aliran bebas


Elev Man = 79.7 m

sehingga didapat tinggi bukaan tipe aliran bebas ( tinggi tenggelam )


a = 13.65 m ( Elev Man - z + t ) - ( Elev mercu udik + p )
ba = 9.715 m
b = 0.7117 m = 0.8 m

16
3.9 Tahap 9
TAHAP 9 : PEMBILAS BENDUNG
Perencanaan ini menggunakan pintu tipe pembilas underslice
Pintu Pembilas bawah ( underslice )
1/10 ( Bb ) ≤ 1/6 ( Bb) = 1/10 ( 17) ≤ 1/6 ( 17 )
= 1.7 ≤ 2.8333333
= Diambil 2 m

Direncanakan Pintu Pilar = 1 buah L=1m


Direncanakan Jumlah Pilar = 1 buah L=1m
Kontrol Kecepatan Pembilas
Kecepatan Untuk Mengangkat Sedimen
Dimana :
Diameter Sedimen ( d ) = 0.01 m ( pasir : 0,0042 - 0,02)
Koefisien Sedimen ( c ) = 3,2 - 5,5 Diambil 4
Vc = 0.6 m/s

Jika pintu dibuka setinggi Pembilas bawah ( under slice )


Tinggi Bukaan ( y ) = 0,3 - 1,5 diambil 0.9 m
μ = 0.8 ( jika dibuka penuh )
Tinggi Pengempangan (P) = 14.80028 m
Q = 12.087415 m3/s

Direncanakan 3 pintu
A = 0.9 m2
V = 13.430461 m/s
V > Vc ok

Jika Pintu dibuka setengah Pembilas bawah ( under slice )


y = 0.9 m
μ = 0.65
P = 14.8 m
Q = 9.816 m3/s
Direncanakan 3 pintu
A 0.9 m2
V 10.907 m/s
V > Vc ok

17
3.10 Tahap 10
TAHAP 10 : KANTONG LUMPUR
Waktu Pembilas ( T ) = 9 hari
= 9 × 24 ×3600
= 777600 dt

Volume Kantong Lumpur (V) = 0,0002 × Qi × T


= 0,0002 × 13 × 777600
= 2021.76 m3

Qn = Qi = 13 m3/s
L * B = Qn /w
w dipeoleh dari grafik halaman 104 dengan do = (0,06 - 0,07) diambil 0.06
t ( suhu kamar ) = 30
sehingga di peroleh w = 4 mm/s jadi 0.004 m/s

Qn
L ×B =
w
13
L×B=
0.004
L×B= 3250 m2
L/B > 8 maka L ≥ 8
8B ×B = 3250
B = 20.156 m ( SOLVER )
Dan L = 8×B
8 ×20.156
L = 161.248 m
Penentuan In (eksploitasi normal, kantong lumpur hampir penuh)
Vn = 0.4 m/s ( untuk mencegah vegetasi dan partikel-partikel
yang lebih besar tidak langsung menghadap hilir intake )

Penentuan In (eksploitasi normal, kantong lumpur hampir penuh)


Vn = 0.4 m/s ( untuk mencegah vegetasi dan partikel-partikel
yang lebih besar tidak langsung menghadap hilir intake )
Koefisien kekasaran Manning = 0,04
Qn 13
An = = = 32.5 m2
Vn 0.4
An 32.5
Hn = = = 1.61242 m
b 20.156
Pn = b+2hn√(1+𝑚^2) = 20.156 + 2(1.6124)×√(1+4^2) = 33.452382 m

An 32.5
Rn = = = 0.97153 m
Pn 33.4524
V = 1/𝑛×𝑅^(2/3)×𝐼^(1/2)
0,4 = 1/0,04×〖0,97153〗^(2/3)×𝐼^(1/2)
Is = 0.00026605

18
Penentuan In (eksploitasi normal, kantong lumpur hampir penuh)
Vn = 0.4 m/s ( untuk mencegah vegetasi dan partikel-partikel
yang lebih besar tidak langsung menghadap hilir intake )
Koefisien kekasaran Manning = 0,04
Qn 13
An = = = 32.5 m2
Vn 0.4
An 32.5
Hn = = = 1.61242 m
b 20.156
Pn = b+2hn√(1+𝑚^2) = 20.156 + 2(1.6124)×√(1+4^2) = 33.452382 m

An 32.5
Rn = = = 0.97153 m
Pn 33.4524
V = 1/𝑛×𝑅^(2/3)×𝐼^(1/2)
0,4 = 1/0,04×〖0,97153〗^(2/3)×𝐼^(1/2)
Is = 0.00026605

Panjang Kantong Lumpur


b = 20.156 m
Volume (V) = 2021.76 m3
V = ( 0,5 * B * L ) + 0,5 ( Is - In ) L^2 * B
2021.76 = ( 0,5 * 20.156 * L ) + 0,5 ( 0,0039235 - 0,00026605 ) * L^2 * 20.156
L = 134 m
Dimensi Kantong Lumpur
B = 20.156 = 21 m
L = 161.248

19
3.11 Tahap 11
 Lantai Muka
LANTAI MUKA
Segmen Lv Lh 1/3Lh Lv + Lh Lv + 1/3Lh △H Bligh △H Line
A-B 3.5478 0 0 3.5478 3.5478 0.5913 0.70956
B-C 0.000 0.374 0.125 0.3744 0.1248 0.0624 0.02496
C-D 0.500 0.626 0.209 1.1256 0.708533 0.1876 0.141707
D-E 0.000 4.666 1.555 4.6662 1.5554 0.7777 0.31108
E-F 0.500 0.500 0.167 1 0.666667 0.166667 0.133333
F-G 0.000 2.000 0.667 2 0.666667 0.333333 0.133333
G-H 1.000 0.000 0.000 1 1 0.166667 0.2
H-I 0.000 1.000 0.333 1 0.333333 0.166667 0.066667
I-J 1.000 0.000 0.000 1 1 0.166667 0.2
J-K 0.000 1.000 0.333 1 0.333333 0.167 0.066667
K-L 0.500 0.000 0.000 0.5 0.5 0.083333 0.1
L-M 0.000 1.015 0.338 1.0145 0.338167 0.17 0.067633
M-N 4.048 0.000 0.000 4.048 4.048 0.674667 0.8096
N-O 0.000 1.039 0.346 1.039 0.346333 0.173167 0.069267
O-P 1.500 0.501 0.167 2.0014 1.667133 0.333567 0.333427
P-Q 0.000 0.500 0.167 0.5 0.166667 0.083333 0.033333
Q-R 3.000 0.000 0.000 3 3 0.5 0.6
R-T 0.000 2.848 0.949 2.848 0.949333 0.474667 0.189867
T-U 0.500 0.500 0.167 1 0.666667 0.166667 0.133333
U-V 0.000 2.000 0.667 2 0.666667 0.333333 0.133333
V-W 0.500 0.500 0.167 1 0.666667 0.166667 0.133333
W-X 0.000 5.000 1.667 5 1.666667 0.833333 0.333333
X-Y 0.500 0.500 0.167 1 0.666667 0.166667 0.133333
Y-Z 0.000 2.000 0.667 2 0.666667 0.333333 0.133333
Z-AA 0.500 0.500 0.167 1 0.666667 0.166667 0.133333
AA-AB 0.000 7.000 2.333 7 2.333333 1.166667 0.466667
AB-AC 0.500 0.500 0.167 1 0.666667 0.166667 0.133333
AC-AD 0.000 2.000 0.667 2 0.666667 0.333333 0.133333
AD-AE 0.500 0.500 0.167 1 0.666667 0.166667 0.133333
AE-AF 0.000 6.000 2.000 6 2 1 0.4
AF-AG 0.500 0.500 0.167 1 0.666667 0.166667 0.133333
AG-AH 0.000 1.000 0.333 1 0.333333 0.166667 0.066667
AH-AI 1.000 0.000 0.000 1 1 0.166667 0.2
AI-AJ 0.000 31.348 10.449 31.348 10.44933 5.224667 2.089867
Ʃ 20.096 75.917 25.306 96.0129 45.4015 16.00215 9.0803

20
SEBELUM LANTAI MUKA
EL. MERCU 252.685
EL.AMBANG HILIR 246
Koef.Bligh 6
Koef.Lane 5
△H 6.685 m

BLIGH 60.165 >>>13


0 60.165 60.165
L ada Lantai mukaL perlu
LANE
0 33.425 33.425
L ada Lantai mukaL perlu

SETELAH LANTAI MUKA


BLIGH
96.0129 > 60.165
LANE
45.4015 < 33.425

 Beban Sendiri
Berat Besar Lengan Momen
Gaya Luas
Jenis Gaya (ton) Momen terhadap
A1 1.328 2.4 3.187 0.187 0.596
A2 0.125 2.4 0.300 0.541 0.162
A3 10.329 2.4 24.790 3.020 74.865
A4 0.904 2.4 2.170 1.016 2.204
A5 0.905 2.4 2.172 5.023 10.910
A6 1.105 2.4 2.652 6.657 17.654
A7 1.524 2.4 3.658 5.916 21.638
A8 0.125 2.4 0.300 6.000 1.800
A9 7.096 2.4 17.030 7.166 122.040
A10 2.548 2.4 6.115 8.666 52.994
A11 1.548 2.4 3.715 9.666 35.911
A12 1.063 2.4 2.551 10.673 27.229
A13 6.015 2.4 14.436 9.170 132.378
A14 8.443 2.4 20.263 12.137 245.934
A15 7.572 2.4 18.173 9.752 177.221
A16 0.376 2.4 0.902 12.555 11.330
A17 0.750 2.4 1.800 12.972 23.350
A18 0.522 2.4 1.253 11.776 14.753
A19 0.405 2.4 0.972 12.244 11.901
A20 0.210 2.4 0.504 12.859 6.481
A21 0.413 2.4 0.991 12.804 12.691
Ʃ 127.934 170.800 1004.044

21
 Beban Gempa
Berat Koefisien Besar Lengan Momen
Gaya Luas
Jenis Gempa Gaya (ton) Momen terhadap
G1 1.328 2.4 1.1 3.506 1.774 6.220
G2 0.125 2.4 1.1 0.330 0.333 0.110
G3 10.329 2.4 1.1 27.269 1.476 40.248
G4 0.904 2.4 1.1 2.387 2.771 6.613
G5 0.905 2.4 1.1 2.389 2.771 6.620
G6 1.105 2.4 1.1 2.917 4.044 11.797
G7 1.524 2.4 1.1 4.023 2.024 8.143
G8 0.125 2.4 1.1 0.330 0.333 0.110
G9 7.096 2.4 1.1 18.733 1.774 33.233
G10 2.548 2.4 1.1 6.727 2.274 15.297
G11 1.548 2.4 1.1 4.087 2.774 11.337
G12 1.063 2.4 1.1 2.806 3.024 8.486
G13 6.015 2.4 1.1 15.880 4.295 68.203
G14 8.443 2.4 1.1 22.290 6.993 155.871
G15 7.572 2.4 1.1 19.990 6.339 126.717
G16 0.376 2.4 1.1 0.993 4.548 4.515
G17 0.750 2.4 1.1 1.980 4.298 18.174
G18 0.522 2.4 1.1 1.378 9.179 13.163
G19 0.405 2.4 1.1 1.069 9.552 9.717
G20 0.210 2.4 1.1 0.554 9.088 5.290
G21 0.413 2.4 1.1 1.090 9.541 10.403
Ʃ 23.1 140.7278 89.205 560.2664

 Hidrostatis MAB

Momen Momen
Lengan Lengan
Berat terhadap terhadap
Luas Berat air Momen Momen
Gaya Gaya Z akibat Z akibat
(m²) (t/m²) X Y
(ton) Momen Momen
(m) (m)
X (ton.m) Y (ton.m)
H1 3.7 1 3.7 7.446 27.550
H2 6.014 1 6.014 7.891 47.456
H3 2.437 1 2.437 9.958 24.268
V1 2.065 1 2.065 12.501 25.815
V2 1.527 1 1.527 11.197 17.098
V3 1.527 1 1.527 10.614 16.208
V4 1.527 1 1.527 9.449 14.429
V5 1.527 1 1.527 8.867 13.540
V6 1.527 1 1.527 7.702 11.761
V7 1.527 1 1.527 7.12 10.872
V8 0.374 1 0.374 6.249 2.337
V9 0.763 1 0.763 6.104 4.657
V10 0.379 1 0.379 5.957 2.258
V11 9.252 1 9.252 3.024 27.978
V12 4.021 1 4.021 3.024 12.160
V13 0.886 1 0.886 3.548 3.144
JUMLAH 162.255 99.274

22
 T. Lumpur dan Tanah
Akibat Tekanan Lumpur

φ 28 o
Bj Lumpur 1.7 kN/m3

P pengempang 2.685 m
Titik Berat 0.895 m
Ka 0.361033
Jarak Lengan Momen 13.2217 m
Ps 53.64645 kNm

alas GHKa 1.647937


tinggi 2.685
luas segitiga 2.212356 kN
lengan 13.2217 m
Momen 29.25111 kNm

Akibat Tekanan Tanah

Ka 0.361033
Kp 2.769826

h 6.548 m
Pa 13.15781 kN
Momen 28.71912 kNm

h 0.5 m
Pp 0.588588 kN
Momen 0.098098 kNm
-0.0981

P 12.56923 kN
Mn 28.62102 kNm

23
LAMPIRAN

24
A
TEMBOK PANGKAL

B MERCU BENDUNG B
KOLAM OLAK

RIP RAP BATU

TANGGA

PINTU PENGAMBIL
JEMBATAN
JEMBATAN
PILAR PINTU PILAR
A UNDER SLUICE PEMBILAS

INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL


JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN

TITLE
Gambar Potongan
PROJECT KELAS Gambar
BANGUNAN AIR
DRAWING BY
GIANDA MARSEDI ( 22 - 2017 - 054 )
SCALE
1 : 100 G
PINTU PENGAMBIL

PILAR

TANGGA

DPT

PELAT

UNDER SLUICE

POTONGAN A - A

PILAR

+ 254.035 MAB JEMBATAN

TANGGA

+ 252.585 MAN

SAYAP

POTONGAN B - B
C

INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL


JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN

TITLE
Gambar Potongan
PROJECT KELAS Gambar
BANGUNAN AIR
DRAWING BY
GIANDA MARSEDI ( 22 - 2017 - 054 )
SCALE
1 : 100 G
Hd=1.4500
+256.135 MUKA AIR UDIK
2.6570 =deltaH

1.2070 =hc
q=4.156m^3/s/m

31.3480
+241.111 MUKA AIR HILIR
AI +249 AJ

1.0000 R
AF AE AB AA X W T
AG Y U
AH AD AC Z V 3.7418

2.0000 5.0000 2.0000


1.0000 6.0000 2.0000 7.0000 2.8480
O N 4.8858 =T
0.5000 0.5000 90° 0.3742
0.5000 0.5000
0.5000 0.5000 0.5000

+246
P
Q A

M L

K J

I H

E D B
G F C

INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL


JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN

PROJECT SCALE
BENDUNG 1 : 100
DRAWING BY
GIANDA MARSEDI ( 22 - 2017 - 054 )
31.3480

AI +249 AJ

1.0000 R
AF AE AB AA X W T
AG Y U
AH AD AC Z V

2.0000 2.0000 5.0000 2.0000


1.0000 6.0000 7.0000 2.8480

0.5000 0.5000 0.5000 0.5000

INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL


JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN

PROJECT SCALE
LANTAI MUKA 1 : 100
DRAWING BY
GIANDA MARSEDI ( 22 - 2017 - 054 )
SKALA PARAF JUDUL GAMBAR NAMA NRP

skala 1:100 PONDASI GIANDA MARSEDI 22 - 2017-054


INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL

2.6850

+249
R

3.7418

3.0000
O N
90°
1.5000
+246
P
Q A
1.0480

0.5000
M L

K J 3.5478
1.0000

I H
1.0000
0.5000 E D B
G F C

1.0396 1.0145

1.0000 1.0000 2.0000


0.3744
0.5000

0.5014
0.5000
4.6662 0.6256
SKALA PARAF JUDUL GAMBAR NAMA NRP

skala 1:100 Stabilitas Akibat Beban Sendiri GIANDA MARSEDI 22 - 2017-054


INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL

A21

A18
A19

A20

90°
A14 A15

A16
A17 A6

A11
A12

A13 B
A5
A4
A10
A7 A3 A2 A1
A9
A8
SKALA PARAF JUDUL GAMBAR NAMA NRP

skala 1:100 Stabilitas Tekanan Hidrostatik (Muka Air Normal) GIANDA MARSEDI 22 - 2017-054
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL

+252.41

3.4100

Ph

90°

B
SKALA PARAF JUDUL GAMBAR NAMA NRP

skala 1:100 Stabilitas Tekanan Tanah dan Lumpur GIANDA MARSEDI 22 - 2017 -054
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL

2.6850

Ps

90°

+246
6.5480

Pa 3.5478

Pp

0.5000 Pp
B
SKALA PARAF JUDUL GAMBAR NAMA NRP

skala 1:100 MERCU BENDUNG 2 RADIUS GIANDA MARSEDI 22 - 2017-054


INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL

m
R1=0.29cm

5c
72
0.
2=
R
1

P= 2.6850 1
SKALA PARAF JUDUL GAMBAR NAMA NRP

skala 1:100 Stabilitas Akibat Beban Gempa GIANDA MARSEDI 22 - 2017-054


INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL

G19
G21
G18
G20

G14

G15

G16 90°
G17 G13 G6

G12 G4
G11 G5
G10
G7
G1
G9
G3

G8
B G2
SKALA PARAF JUDUL GAMBAR NAMA NRP

skala 1:100 Stabilitas Tekanan Hidrostatik (Muka Air Banjir) GIANDA MARSEDI 22-2017-054
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL

+254.035

H3

V1
H2
H1 V2

V3
V4

V5

V6

V7 V8

V10

V11,V12
V9

V13
B

Anda mungkin juga menyukai