Turap
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1Soal Perencanaan Perkuatan Timbunan
Masalah kelongsoran terjadi pada pembangunan jalan tol Gempol-Pasuruan. Jalan Tol
tersebut memiliki ketinggian timbunan tegak yang bervariasi hingga ketinggian maksimal adalah
mencapai 9 meter. Pada sisi timbunan sudah dibangun dinding penahan tanah yang ternyata tidak
mampu menahan beban timbunan sehingga kelongsoran terjadi. Longsor terjadi setelah lokasi diguyur
hujan yang sangat lebat selama beberapa waktu. Foto kelongsoran timbunan di lapangan dapat dilihat
pada Gambar 1. Dinding Kerusakan timbunan
Timbunan yang
penahan tanah akibat kelongsoran
mengalami penurunan ±3 Dinding penahan
meter akibat kelongsoran tanah
Berdasarkan kasus kelongsoran di atas, saudara diminta untuk melakukan desain perkuatan timbunan
yang aman terhadap kelongsoran. Rencanakan perkuatan timbunan dengan berbagai tipe yaitu:
a. Perkuatan dinding penahan tanah beton seperti pada Gambar 2. (Perencanaan yang
saudara buat harus memenuhi control stabilitas dinding penahan yaitu geser, ambles dan
overall stability)
SFgeser = 1.5; SFambles=2.5; SFoveral=1.3
b. Perkuatan dinding penahan dengan menggunakan material geotextile (Perencanaan yang
saudara buat harus memenuhi control stabilitas internal maupun eksternal (termasuk
control overall stability))
SFinternal=1.3 ; SFgeser = 1.5; SFambles=2.5; SFoveral=1.3
c. Perkuatan turap apabila desain saudara di atas belum memenuhi control overall stability
(rencanakan turap saudara dengan maupun adanya jangkar. Silahkan saudara tentukan
sendiri spesifikasi turap yang akan digunakan dalam perencanaan) D = 1.2 Do
d. Tentukan desain mana yang saudara pilih sebagai altarnatif desain perkuatan timbunan
jalan yang kuat terhadap kelongsoran.
Tekanan tanah yang bekerja dihitung menggunakan asumsi Rankine dengan poin-poin perencanaan
adalah sebagai berikut:
Cari besar tegangan tanah aktif dan pasif yang bekerja pada konstruksi penahan tanah
(buat hasil akhir perhitungan besar tegangan ini dalam bentuk tabel tapi jangan lupa
menyertakan hasil perhitungannya)
Gambar arah dan besaran tegangan aktif dan pasif tersebut juga tegangan horizontal
akibat air tanah, kemudian cari besar dan tempat kedudukan gaya-gaya resultantenya
0.5 m ; 1.0 m
D E
t = 17
KN/m3
H1 Tanah urug sat = 19
sirtu KN/m3
o
H C MAT
= 33 (Muka
sat air
= 19 tanah)
H2 Tanah urug KN/m3
= 33o
sirtu
C=0
0.5 meter
Tanah asli lempung
Ho= 1.5
1 meter sat = 17.5 KN/m3; = 3o
meter A O B C = 25 Kpa
B
Gambar 2. Potongan melintang jalan, dinding penahan tanah dan data lapisan tanah
Rencanakan perkuatan yang saudara gunakan sehingga memenuhi persyaratan control stabilitas
dinding penahan berdasarkan data-data untuk masing-masing kelompok seperti yang tertera pada table
di bawah ini.
Kelompok H (meter) H1 (meter) H2 (meter)
1 9.5 0 9.5
2 7.5 0 7.5
3 8.5 0 8.5
4 6.5 0 6.5
5 - 2.5 4
6 - 5 1.5
7 - 3 4.5
8 - 6 1.5
9 - 3.5 5
10 - 7 1.5
11 - 4 5.5
12 - 8 1.5
13 - 5.5 4
BAB II
DASAR TEORI
1.2Dasar Teori
1.2.1 Umum
Dinding penahan tanah adalah suatu bangunan yang dibangun untuk mencegah
material agar tidak longsor menurut kemiringan alamnya dimana kestabilannya
dipengaruhi oleh kondisi topografinya. Jika dilakukan pekerjaan tanah seperti
penanggulan atau pemotongan tanah, terutama bila jalan dibangun berbatasan dengan
sungai atau danau maka konstruksi penahan itu dibangun untuk melindungi
kemiringan tanah dan melengkapi kemiringan dengan pondasi yang kokoh. Selain itu
DPT juga digunakan untuk menahan timbunan tanah serta tekanan-tekanan akibat
beban-beban lain seperti beban merata, beban garis, tekanan air dan beban gempa.
Bangunan dinding biasa digunakan untuk menopang tanah, batubara , timbunan bahan
tambang dan air.
Dinding penahan tanah sering kali digunakan hubungannya dengan jalan kereta api, jalan
raya, jembatan, kanal,dan banyak pekerjaan bangunan lainnya.
Kegunaan dari dinding penahan tanah dapat dilihat pada gambar yaitu:
a. Digunakan pada daerah potongan (cut), daerah urugan (fill), maupun
kombinasinya.
b. Digunakan pada daerah yang perlu ditinggikan atau memerlukan elevasi
yang lebih tinggi untuk kepentingan pembuatan jalan, begitu pula bila
memerlukan daerah yang lebih rendah.
c. Memperluas dataran apabila tanahnya merupakan lereng.
d. Sebagai dinding saluran (canals) dan pintu air (locks).
e. Untuk menahan erosi.
f. Untuk menahan air tampungan (flood walls).
g. Sebagai pangkalan jembatan (bridge abutment).
Berdasarkan material yang digunakan, dikenal beberapa jenis dinding turap, seperti turap
kayu, turap beton, dan turap baja.
Penentuan jenis material dinding turap tergantung dari penggunaannya. Pertimbangan
untuk menggunakan jenis material tertentu pada dinding turap antara lain :
Dinding Turap Kayu
Biasa digunakan pada bangunan tidak permanen, seperti bangunan perancah
untuk penggalian pondasi dan sebagainya. Untuk bangunan permanen,
pengawetan bahan dan perlindungan bahan terhadap pelapukan harus benar-
benar diperhatikan.
Penggunaan material kayu untuk dinding turap mempunya keuntungan dan
kerugian. Keuntungannya adalah bahan ini mudah dicari dan lebih murah
dibanding bahan lainnya. Sedangkan kerugiannya adalah masa pakai dari
material ini relatif pendek, serta diperlukan teknik pengawetan.
BAB III
PENYELESAIAN
0.5 m ; 1.0 m
(Muka air tanah)
Tanah urug
sat
sirtu= 19
KN/m3
= 33o
C=0
Diketahui :
H1 :0m
H2 : 9,5 m
H3 : 9,5 m
H0 : 1,5 m
Metode Penyelesaian :
1. Mencari Ka dan Kp
❑
Ka = tan2 (45 - )
2
Ka sirtu = 0.294801
Ka lempung = 0.900534
❑
Kp = tan2 (45 + )
2
Kp sirtu = 3.39212
Kp lempung = 1.110453
2. Mencari σv dan σh
σ H =σ V × K a
σ V =(γ SAT −γ w )× h
σ H =( σ V × K a )−2 K a √ c
Contoh perhitungan :
Di titik E
Karena titik E berada dibawah muka air tanah, maka :
2
σ V =γ SAT x H 2= (19−10 ) x 9,5=85,5 kN /m
σ H =( σ V × K a )−2 K a √ c
1
Pa 1 ∆= x 29.55 x 9.5=119.73 kN
2
Pa 2 ∎=29.55 x Dₒ=29.55 Dₒ kN
1
Pa 3 ∆= x ( 39.68−29.54 ) x Dₒ=5.07 Dₒ kN
2
1 3
Paair ∆= x ( 95+10 Dₒ ) x ( 9.5+ Dₒ )=(5 D ₒ +95 Dₒ ²+ 451.25) kN
2
1
P pair ∆= x ( 10 Dₒ ) x ( Dₒ )=5 Dₒ ² kN
2
P p 1 ∎=52.7 x Dₒ=52.7 Dₒ kN
1
P p 2 ∆= x ( 7.5 ) x ( Dₒ ) x( Dₒ)=3.75 Dₒ ² kN
2
1
Pa 1 ∆= x 9.5+ Dₒ=(3.17+ Dₒ)m
3
1
Pa 2 ∎= xDₒ=0.5 Dₒ m
2
1
Pa 3 ∆= x Dₒ=0.33 Dₒ m
3
1
Paair ∆= x ( 9.5+ Dₒ ) =( 3.17+0.33 Dₒ ) m
2
1
P pair ∆= x Dₒ=0.33 Dₒ m
3
1
P p 1 ∎= x Dₒ=0.5 Dₒ m
2
1
P p 2 ∆= x Dₒ=0.5 Dₒ m
3
Mencari Momen Terhadap Titik O (dasar turap)
Momen
∑ Momen=¿ 0 kNm ¿
Desain Turap
∑M’ = -3.75 D ₒ2 +75.24 Dₒ+ 570.98=0 kNm
Dₒ = 25.9 m
Mmax = 20114.89 kNm
Memakai turap baja ST-48 dengan σallowable = 160000 kPa
Mmax 20114.89
S= = =0.126 m3=125718 cm ³
σallowable 160000
Didaptkan panjang Turap yaitu 51 m
Gaya
Gaya-gaya yang bekerja pada tanah dapat diperoleh dengan menghitung luasan dari gambar
tegangan yang terjadi.
1
Pa 1 ∆= x 29.55 x 9.5=119.73 kN
2
Pa 2 ∎=29.55 x Dₒ=29.55 Dₒ kN
1
Pa 3 ∆= x ( 39.68−29.54 ) x Dₒ=5.07 Dₒ kN
2
1 3
Paair ∆= x ( 95+10 Dₒ ) x ( 9.5+ Dₒ )=(5 D ₒ +95 Dₒ ²+ 451.25) kN
2
1
P pair ∆= x ( 10 Dₒ ) x ( Dₒ )=5 Dₒ ² kN
2
P p 1 ∎=52.7 x Dₒ=52.7 Dₒ kN
1
P p 2 ∆= x ( 7.5 ) x ( Dₒ ) x( Dₒ)=3.75 Dₒ ² kN
2
1
Pa 1 ∆= x(9.5−1.5)=1.67 m
3
1
Pa 2 ∎=( 9.5−1.5 ) + xDₒ=(8+0.5 Dₒ)m
2
2
Pa 3 ∆=( 9.5−1.5 )+ xDₒ=(8+0.67 Dₒ)m
3
2
Paair ∆= ( 9.5+ Dₒ )−1.5=( 5.33+ 0.67 Dₒ)m
3
2
P pair ∆=( 9.5−1.5 ) + xDₒ=( 8+0.67 Dₒ) m
3
1
P p 1 ∎=( 9.5−1.5 )+ xDₒ=(8+0.5 Dₒ)m
2
2
P p 2 ∆= ( 9.5−1.5 ) + xDₒ=(8+0.67 Dₒ) m
3
Mencari Momen Terhadap Titik O (dasar turap)
Momen
∑ Momen=¿ 0 kNm ¿
Desain Turap
∑M’ = −7.5 D ₒ2 +76.3 Dₒ+662.89=0 kNm
Dₒ = 15.77
Mmax = 12743.1
Memakai turap baja ST-48 dengan σallowable = 160000 kPa
Mmax 12743.1 3
S= = =0.0079 m =7964.4 cm ³
σallowable 160000
Didaptkan panjang Turap yaitu 27 m
Fr
FS= ≥ 1,5
Ph
Menenentukan R
R=W s +W c + P v
W s=W s1 +W s 2
W S=189,25 B−283,875 K N
W C =W C 1+ W C 2+ W C 3
Mentukan Fr
2 2
θ' = θ= x 33=22
3 3
s
c ' =(0,5 0,75)c
d
c=c dibawah pondasi=25 kPa
c ' =0,5 . 25=12,5 kPa
F r=19,9469 B+70,148 k N
Mencari Ph
Fr
FS= ≥ 1,5
Ph
∴ pakai B=55 m
SF=2,5
q uH
σ terjadi ≤
SF
σ max , min=
∑V ±∑ M
A W
1 2
.l .B
I 12 1
W= = = B2
1 1 6
B B
2 2
A=B . 1=B
∑ M =di tabel=−7938,04 K N m
Tanah F (KN/m) Jarak (m) M di titik O
Pa1 119,726 -4,666666667 -558,7213901
Pa2 44,32111 -0,75 -33,24083309
Pa3 7,598254 -0,5 -3,799126753
pa w 605 -3,666666667 -2218,333333
Pp1 79,03351 0,75 59,27513205
Pp2 9,369443 0,5 4,684721706
pp w 11,25 0,5 5,625
1
q ult =c . N c +q . N q + . γ SAT . B . N γ
2
q ult =542,188 K N
σ max=213,388
σ min=213,168
σ max . SF ≤ q ult
T ult =32,8 K N / m
Tu 32,8
T all = = =14,909 K N /m
FSid . FScr . FScd . FSbd 1.1 x 2 x 1 x 1
T all 14,9
Sv = = =0,45 m
SF . σ h . l 1,3 . 25,205
Sv pakai=0,25 m
L=Le + Lr
S v .σ h . SF
Le = untuk di timbunan
2¿¿
S v .σ h . SF
Le = untuk di dasar timbunan
2¿¿
[ ( )]
Lr =( H −Z ) x tan 45− =0
3
2
L pakai =Le + Lr (bulatkan ke satuanmeter )
II. Sliding
Resisting Force
FS=
Driving Force
¿1¿¿
¿ 46,66
FSmin =1,5
Geotextile diperpanjang hingga FS>1,5
Didapat L=7 m dengan FS=1,501
q ult
FS=
q aktual
1
q ult =c . N c +q . N q + . γ SAT . B . N γ
2
q ult =169,175
q aktual=γ SAT . Adiatas geotextile +c
¿ 19 . (7 . 9,5 )+25
¿ 205,5
BAB 4
KESIMPULAN
Setelah dilakukan analisa dengan beberapa metode perencanaan, baik itu dengan
menggunakan Turap, Retaining Wall, maupun Geotextile; dapat kami simpulkan bahwa metode
dinding penahan tanah yang paling cocok dalam karakteristik tanah dalam kasus tersebut adalah
dengan menggunakan Turap dengan menggunakan angkur. Dikarenakan :
Metode Turap tanpa angkur memiliki nilai D 0=51 m
Metode Turap dengan angkur memiliki nilai D 0=27 m
Metode Retaining Wall memiliki nilai D 0=650 m
Metode Geotextile memiliki nilai D 0=665 m