Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN TIMBUNAN DAN KONSTRUKSI PENAHAN TANAH

Turap

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1Soal Perencanaan Perkuatan Timbunan

Masalah kelongsoran terjadi pada pembangunan jalan tol Gempol-Pasuruan. Jalan Tol
tersebut memiliki ketinggian timbunan tegak yang bervariasi hingga ketinggian maksimal adalah
mencapai 9 meter. Pada sisi timbunan sudah dibangun dinding penahan tanah yang ternyata tidak
mampu menahan beban timbunan sehingga kelongsoran terjadi. Longsor terjadi setelah lokasi diguyur
hujan yang sangat lebat selama beberapa waktu. Foto kelongsoran timbunan di lapangan dapat dilihat
pada Gambar 1. Dinding Kerusakan timbunan
Timbunan yang
penahan tanah akibat kelongsoran
mengalami penurunan ±3 Dinding penahan
meter akibat kelongsoran tanah

Rumah yang mengalami


dampak kelongsoran
Dinding
penahan tanah

Gambar 1. Foto-foto kejadian longsor di jalan tol Gempol-Porong

Jurusan Teknik Sipil


1
Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
LAPORAN TIMBUNAN DAN KONSTRUKSI PENAHAN TANAH
Turap

Berdasarkan kasus kelongsoran di atas, saudara diminta untuk melakukan desain perkuatan timbunan
yang aman terhadap kelongsoran. Rencanakan perkuatan timbunan dengan berbagai tipe yaitu:
a. Perkuatan dinding penahan tanah beton seperti pada Gambar 2. (Perencanaan yang
saudara buat harus memenuhi control stabilitas dinding penahan yaitu geser, ambles dan
overall stability)
SFgeser = 1.5; SFambles=2.5; SFoveral=1.3
b. Perkuatan dinding penahan dengan menggunakan material geotextile (Perencanaan yang
saudara buat harus memenuhi control stabilitas internal maupun eksternal (termasuk
control overall stability))
SFinternal=1.3 ; SFgeser = 1.5; SFambles=2.5; SFoveral=1.3
c. Perkuatan turap apabila desain saudara di atas belum memenuhi control overall stability
(rencanakan turap saudara dengan maupun adanya jangkar. Silahkan saudara tentukan
sendiri spesifikasi turap yang akan digunakan dalam perencanaan) D = 1.2 Do

d. Tentukan desain mana yang saudara pilih sebagai altarnatif desain perkuatan timbunan
jalan yang kuat terhadap kelongsoran.
Tekanan tanah yang bekerja dihitung menggunakan asumsi Rankine dengan poin-poin perencanaan
adalah sebagai berikut:
 Cari besar tegangan tanah aktif dan pasif yang bekerja pada konstruksi penahan tanah
(buat hasil akhir perhitungan besar tegangan ini dalam bentuk tabel tapi jangan lupa
menyertakan hasil perhitungannya)
 Gambar arah dan besaran tegangan aktif dan pasif tersebut juga tegangan horizontal
akibat air tanah, kemudian cari besar dan tempat kedudukan gaya-gaya resultantenya

0.5 m ; 1.0 m
D E

t = 17
KN/m3
H1 Tanah urug sat = 19
sirtu KN/m3
o
H C MAT
 = 33 (Muka
sat air
= 19 tanah)
H2 Tanah urug KN/m3
 = 33o
sirtu
C=0
0.5 meter
Tanah asli lempung
Ho= 1.5
1 meter sat = 17.5 KN/m3;  = 3o
meter A O B C = 25 Kpa
B

Gambar 2. Potongan melintang jalan, dinding penahan tanah dan data lapisan tanah

Jurusan Teknik Sipil


2
Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
LAPORAN TIMBUNAN DAN KONSTRUKSI PENAHAN TANAH
Turap

Rencanakan perkuatan yang saudara gunakan sehingga memenuhi persyaratan control stabilitas
dinding penahan berdasarkan data-data untuk masing-masing kelompok seperti yang tertera pada table
di bawah ini.
Kelompok H (meter) H1 (meter) H2 (meter)
1 9.5 0 9.5
2 7.5 0 7.5
3 8.5 0 8.5
4 6.5 0 6.5
5 - 2.5 4
6 - 5 1.5
7 - 3 4.5
8 - 6 1.5
9 - 3.5 5
10 - 7 1.5
11 - 4 5.5
12 - 8 1.5
13 - 5.5 4

Jurusan Teknik Sipil


3
Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
LAPORAN TIMBUNAN DAN KONSTRUKSI PENAHAN TANAH
Turap

BAB II
DASAR TEORI
1.2Dasar Teori
1.2.1 Umum
Dinding penahan tanah adalah suatu bangunan yang dibangun untuk mencegah
material agar tidak longsor menurut kemiringan alamnya dimana kestabilannya
dipengaruhi oleh kondisi topografinya. Jika dilakukan pekerjaan tanah seperti
penanggulan atau pemotongan tanah, terutama bila jalan dibangun berbatasan dengan
sungai atau danau maka konstruksi penahan itu dibangun untuk melindungi
kemiringan tanah dan melengkapi kemiringan dengan pondasi yang kokoh. Selain itu
DPT juga digunakan untuk menahan timbunan tanah serta tekanan-tekanan akibat
beban-beban lain seperti beban merata, beban garis, tekanan air dan beban gempa.
Bangunan dinding biasa digunakan untuk menopang tanah, batubara , timbunan bahan
tambang dan air.
Dinding penahan tanah sering kali digunakan hubungannya dengan jalan kereta api, jalan
raya, jembatan, kanal,dan banyak pekerjaan bangunan lainnya.
Kegunaan dari dinding penahan  tanah dapat dilihat pada gambar yaitu:
a. Digunakan pada daerah potongan (cut), daerah urugan (fill), maupun
kombinasinya.
b. Digunakan pada daerah yang perlu ditinggikan atau memerlukan elevasi
yang lebih tinggi untuk kepentingan pembuatan jalan, begitu pula bila
memerlukan daerah yang lebih rendah.
c. Memperluas dataran apabila tanahnya merupakan lereng.
d. Sebagai dinding saluran (canals) dan pintu air (locks).
e. Untuk menahan erosi.
f. Untuk menahan air tampungan (flood walls).
g. Sebagai pangkalan jembatan (bridge abutment).

Berdasarkan material yang digunakan, dikenal beberapa jenis dinding turap, seperti turap
kayu, turap beton, dan turap baja.
Penentuan jenis material dinding turap tergantung dari penggunaannya. Pertimbangan
untuk menggunakan jenis material tertentu pada dinding turap antara lain :
 Dinding Turap Kayu
Biasa digunakan pada bangunan tidak permanen, seperti bangunan perancah
untuk penggalian pondasi dan sebagainya. Untuk bangunan permanen,
pengawetan bahan dan perlindungan bahan terhadap pelapukan harus benar-
benar diperhatikan.
Penggunaan material kayu untuk dinding turap mempunya keuntungan dan
kerugian. Keuntungannya adalah bahan ini mudah dicari dan lebih murah
dibanding bahan lainnya. Sedangkan kerugiannya adalah masa pakai dari
material ini relatif pendek, serta diperlukan teknik pengawetan.

Jurusan Teknik Sipil


4
Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
LAPORAN TIMBUNAN DAN KONSTRUKSI PENAHAN TANAH
Turap

 Dinding Turap Beton


Biasa digunakan pada bangunan permanen atau pada detail-detail konstruksi yang
agak sulit. Keuntungan pemakaian jenis dinding turap ini adalah bisa dibuat ditempat,
sehingga waktu pelaksanaan lebih cepat karena tanpa tenggang waktu pemesanan dan
pengangkutan. Sedangkan kerugiannya adalah sulitnya pelaksanaan di lapangan
karena sering terjadi kebocoran-kebocoran.
 Dinding Turap Baja
Biasa digunakan pada bangunan permanen. Konstruksi dinding turap ini
lebih ringan, lebih mudah pelaksanaannya dilapangan, serta hasillnya lebih
baik dibanding yang lainnya. Sedangkan kerugiannya adalah biayanya yang
cukup mahal, adanya tenggang waktu pemesanan, dan bisa mengalami korosi.
Bahaya korosi ini dapat dicegah dengan memberikan catodic protection.

1.2.2 Dinding Turap Cantilever


Yang dinamakan dinding turap kantilever adalah dinding penahan tanah yang
tidak menggunakan jangkar.
Dinding turap kantilever diperoleh dengan memancangkan turap tersebut pada
suatu kedalaman tertentu, Kestabilan dari dinding ini hanya merupakan mobilisasi
tekanan tanah lateral pasif sebagai antisipasi dari tekanan-tekanan yang bekerja pada
dinding tersebut diantaranya adalah tekanan aktif, tekanan pasif, serta tekanan residu
air. Tekanan aktif berusaha untuk mendorong sheet pile menjauh dari tanah
timbunannya. Sedangkan tekanan pasif didepan dan dibelakang dinding turap
berusaha menahan pergerakan. Kedua gaya inilah yang diperhitungkan dalam
perancangan dinding turap kantilever.

1.2.3 Dinding Turap Menggunakan Jangkar


Pada dinding turap berjangkar, dikenal system penjangkaran yang ikut menahan
tekanan-tekanan yang bekerja pada dinding turap. Sehingga terdapat dua analisis yaitu
analisi dindingnya sendiri dan analisis sistem penjangkarannya. Tetapi dalam
perancangan, kedua analisis ini perlu secara keseluruhan dilakukan.
1.2.4 Dinding Penahan Tanah
Dinding penahan tanah adalah suatu konstruksi yang fungsinya sama persis
seperti turap, yaitu untuk menahan tanah lepas atau alami dan mencegah keruntuhan
tanah yang miring atau lereng yang kemantapannya tidak dapan dijamin oleh lereng
tanah itu sendiri. Tanah yang tertahan memberikan dorongan secara aktif pada struktur
dinding sehingga struktur cenderung akan tergulling atau akan bergeser.
1.2.5 Geotextile
Geotextile adalah suatu bahan Geosynthetics (Geosintetik) yang tembus air, yang
dapat digunakan/ berfungsi sebagai separator (pemisah), filter, proteksi, dan
perkuatan. Bahan dasar pembuatannya dalah Poluesther atau Polyprophilene. Secara
umum terbagi menjadi dua jenis yaitu Non Woven dan Woven.

Jurusan Teknik Sipil


5
Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
LAPORAN TIMBUNAN DAN KONSTRUKSI PENAHAN TANAH
Turap

BAB III
PENYELESAIAN

0.5 m ; 1.0 m
(Muka air tanah)

Tanah urug
sat
sirtu= 19
KN/m3
 = 33o
C=0

Tanah asli lempung


sat = 17.5 KN/m3;  = 3o
C = 25 Kpa

Diketahui :

Tanah Urug Sirtu


γt : 17 kN/m3
γSAT : 19 kN/m3
ϴ : 33o
c :0
Tanah Asli Lempung
γSAT : 19 kN/m3
ϴ : 3o
c : 25 kPa

H1 :0m
H2 : 9,5 m
H3 : 9,5 m
H0 : 1,5 m

Jurusan Teknik Sipil


6
Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
LAPORAN TIMBUNAN DAN KONSTRUKSI PENAHAN TANAH
Turap

Metode Penyelesaian :

1. Mencari Ka dan Kp


Ka = tan2 (45 - )
2
Ka sirtu = 0.294801
Ka lempung = 0.900534


Kp = tan2 (45 + )
2
Kp sirtu = 3.39212
Kp lempung = 1.110453

2. Mencari σv dan σh

Jika titik tinjau berada diatas MAT


σ V =γ t × h

σ H =σ V × K a

Jika titik tinjau beradah dibawah MAT

σ V =(γ SAT −γ w )× h

σ H =( σ V × K a )−2 K a √ c

Contoh perhitungan :

Di titik E
Karena titik E berada dibawah muka air tanah, maka :
2
σ V =γ SAT x H 2= (19−10 ) x 9,5=85,5 kN /m

σ H =( σ V × K a )−2 K a √ c

¿ ( 85,5 x 0,2948 )−2 x 0,2948 x √ 0=25,20548 kN /m2

Aktif Pasif Akibat Air


Titik
ߪ௩ ߪு ߪ௩ ߪு ߪு
D 0 0 0
E 85,5 25,20548 0
95 158,182
E 85,5 29,54741 0
F 89,25 32,92441 0 0
A 96,75 39,67841 106,25 170,6746 0

Jurusan Teknik Sipil


7
Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
LAPORAN TIMBUNAN DAN KONSTRUKSI PENAHAN TANAH
Turap

3.1 Perencanaan Panjang Turap

A. Perencanaan Turap Kantilever


Gaya
Gaya-gaya yang bekerja pada tanah dapat diperoleh dengan menghitung luasan dari gambar
tegangan yang terjadi.

Pn=Luasan diagram tegangan

1
 Pa 1 ∆= x 29.55 x 9.5=119.73 kN
2
 Pa 2 ∎=29.55 x Dₒ=29.55 Dₒ kN
1
 Pa 3 ∆= x ( 39.68−29.54 ) x Dₒ=5.07 Dₒ kN
2
1 3
 Paair ∆= x ( 95+10 Dₒ ) x ( 9.5+ Dₒ )=(5 D ₒ +95 Dₒ ²+ 451.25) kN
2
1
 P pair ∆= x ( 10 Dₒ ) x ( Dₒ )=5 Dₒ ² kN
2
 P p 1 ∎=52.7 x Dₒ=52.7 Dₒ kN
1
 P p 2 ∆= x ( 7.5 ) x ( Dₒ ) x( Dₒ)=3.75 Dₒ ² kN
2

Jarak titik berat ke titik putar (titik O)

1
 Pa 1 ∆= x 9.5+ Dₒ=(3.17+ Dₒ)m
3
1
 Pa 2 ∎= xDₒ=0.5 Dₒ m
2
1
 Pa 3 ∆= x Dₒ=0.33 Dₒ m
3
1
 Paair ∆= x ( 9.5+ Dₒ ) =( 3.17+0.33 Dₒ ) m
2
1
 P pair ∆= x Dₒ=0.33 Dₒ m
3
1
 P p 1 ∎= x Dₒ=0.5 Dₒ m
2
1
 P p 2 ∆= x Dₒ=0.5 Dₒ m
3
Mencari Momen Terhadap Titik O (dasar turap)

M aktif =Pa x Jarak titik berat ke titik putar

Jurusan Teknik Sipil


8
Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
LAPORAN TIMBUNAN DAN KONSTRUKSI PENAHAN TANAH
Turap

M pasif =Pp x Jarak titik berat ke titik putar

Momen

 M P a 1=118.73 x ( 3.17+ Dₒ )=(379.13+119.73 Dₒ) kNm


 MP a 2=29.55 Dₒ +0.5 Dₒ=14.77 Dₒ ² kNm
 M P a 3=5.07 Dₒ+0.33 Dₒ=1.69 Dₒ ² kNm

 M P aair= ( 5 D ₒ 3 +95 D ₒ2 + 451.25 ) + ( 3.17+0.33 Dₒ )

¿(1.67 D ₒ 3 +47.5 D ₒ2 + 451.25 Dₒ +1429) kNm


 M P pair =5 D ₒ2 x 0.33 Dₒ=1.67 Dₒ ³ kNm

 M P p 1 =52.69 Dₒ x 0.5 Dₒ=26.34 Dₒ ² kNm

 M P p 2 =3.75 Dₒ x 0.33 Dₒ=1.25 D ₒ 3 kNm

∑ Momen=¿ 0 kNm ¿

∑M =-1.25 D ₒ 3+37.62 D ₒ 2 +57098 Dₒ+1809.76=0 kNm


Dₒ = 41.84 m
D = 1,2 x 41.84 = 51 m

Desain Turap
∑M’ = -3.75 D ₒ2 +75.24 Dₒ+ 570.98=0 kNm
Dₒ = 25.9 m
Mmax = 20114.89 kNm
Memakai turap baja ST-48 dengan σallowable = 160000 kPa
Mmax 20114.89
S= = =0.126 m3=125718 cm ³
σallowable 160000
Didaptkan panjang Turap yaitu 51 m

Jurusan Teknik Sipil


9
Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
LAPORAN TIMBUNAN DAN KONSTRUKSI PENAHAN TANAH
Turap

B. Perencanaan Turap dengan Anchor


Mencari Nilai Momen pada titik O , yaitu 1.5 m dari permukaan Tanah Urug.

Gaya
Gaya-gaya yang bekerja pada tanah dapat diperoleh dengan menghitung luasan dari gambar
tegangan yang terjadi.

Pn=Luasan diagram tegangan

1
 Pa 1 ∆= x 29.55 x 9.5=119.73 kN
2
 Pa 2 ∎=29.55 x Dₒ=29.55 Dₒ kN
1
 Pa 3 ∆= x ( 39.68−29.54 ) x Dₒ=5.07 Dₒ kN
2
1 3
 Paair ∆= x ( 95+10 Dₒ ) x ( 9.5+ Dₒ )=(5 D ₒ +95 Dₒ ²+ 451.25) kN
2
1
 P pair ∆= x ( 10 Dₒ ) x ( Dₒ )=5 Dₒ ² kN
2
 P p 1 ∎=52.7 x Dₒ=52.7 Dₒ kN
1
 P p 2 ∆= x ( 7.5 ) x ( Dₒ ) x( Dₒ)=3.75 Dₒ ² kN
2

Jarak titik berat ke titik putar (titik O)

1
 Pa 1 ∆= x(9.5−1.5)=1.67 m
3
1
 Pa 2 ∎=( 9.5−1.5 ) + xDₒ=(8+0.5 Dₒ)m
2
2
 Pa 3 ∆=( 9.5−1.5 )+ xDₒ=(8+0.67 Dₒ)m
3
2
 Paair ∆= ( 9.5+ Dₒ )−1.5=( 5.33+ 0.67 Dₒ)m
3
2
 P pair ∆=( 9.5−1.5 ) + xDₒ=( 8+0.67 Dₒ) m
3
1
 P p 1 ∎=( 9.5−1.5 )+ xDₒ=(8+0.5 Dₒ)m
2
2
 P p 2 ∆= ( 9.5−1.5 ) + xDₒ=(8+0.67 Dₒ) m
3
Mencari Momen Terhadap Titik O (dasar turap)

M aktif =Pa x Jarak titik berat ke titik putar

Jurusan Teknik Sipil


10
Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
LAPORAN TIMBUNAN DAN KONSTRUKSI PENAHAN TANAH
Turap

M pasif =Pp x Jarak titik berat ke titik putar

Momen

 M P a 1=119.73 x 1.67=199.54 kNm


 MP a 2=29.55 Dₒ x ( 8+0.5 Dₒ )=( 236.38 Dₒ+ 14.77 Dₒ ²) kNm

 M P a 3=5.07 Dₒ x ( 8+ 0.67 Dₒ )=(40.52 Dₒ+3.38 Dₒ ²) kNm

 M P aair= ( 5 D ₒ 3 +95 D ₒ2 + 451.25 ) x ( 5.33+0.67 Dₒ )

¿(3.33 D ₒ 3+ 90 D ₒ 2 +807.5 Dₒ+2406.7) kNm


 M P pair =5 D ₒ2 x ( 8+0.67 Dₒ ) =3.33 D ₒ3 +40 Dₒ ² kNm

 M P p 1 =52.69 Dₒ x ( 8+0.5 Dₒ ) =421.51 Dₒ+26.34 Dₒ ² kNm


 M P p 2 =3.75 Dₒ x ( 8+0.67 Dₒ )=2.5 Dₒ ³+ 30 Dₒ ² kNm

∑ Momen=¿ 0 kNm ¿

∑M = −2.5 D ₒ3 +38.15 D ₒ 2+662.89 Dₒ+ 2606.21=0 kNm


Dₒ = 26.66 m
D = 27 m

Desain Turap
∑M’ = −7.5 D ₒ2 +76.3 Dₒ+662.89=0 kNm
Dₒ = 15.77
Mmax = 12743.1
Memakai turap baja ST-48 dengan σallowable = 160000 kPa
Mmax 12743.1 3
S= = =0.0079 m =7964.4 cm ³
σallowable 160000
Didaptkan panjang Turap yaitu 27 m

Jurusan Teknik Sipil


11
Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
LAPORAN TIMBUNAN DAN KONSTRUKSI PENAHAN TANAH
Turap

3.2 Perencanaan Retaining Wall


I. Kontrol Geser

Fr
FS= ≥ 1,5
Ph

Fr=R . tan θ' +c ' . B+ Pp

 Menenentukan R

R=W s +W c + P v

W s=W s1 +W s 2

W s 1=Luas tanah1 . h1 . γ SAT 1=( B−1,5 ) . 9,5 .19


¿ 180,5 B−270,75 K N
W s 2=Luas tanah2 . h2 . γ SAT 2=( B−1,5 ) . 0,5 . 17,5
¿ 8,75 B−13,125 K N

W S=189,25 B−283,875 K N

W C =W C 1+ W C 2+ W C 3

W C 1=Luas beton1 .h 1 . γ c 1=10 .24=240 K N


1
W C 2=Luas beton2 . h2 . γ c 2= .0,5 .10 . 24=60 K N
2
W C 3=Luas beton3 . h3 . γ c 3=B .1 . 24=24 B K N

PV =Pa . sinβ=P a . sin 0=0

R=W s +W c + P v =213,25 B+16,125 K N

Jurusan Teknik Sipil


12
Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
LAPORAN TIMBUNAN DAN KONSTRUKSI PENAHAN TANAH
Turap

 Mentukan Fr

Fr=R . tan θ' +c ' . B+ Pp

2 2
θ' = θ= x 33=22
3 3
s
c ' =(0,5 0,75)c
d
c=c dibawah pondasi=25 kPa
c ' =0,5 . 25=12,5 kPa

F r=19,9469 B+70,148 k N

 Mencari Ph

Ph=P a . cosβ =P a . cos 0=Pa 1 + Pa 2 + Pa 3 + Pw =776,154 kN

Fr
FS= ≥ 1,5
Ph

19,9469 B+70,148 ≥ ( 776,6454 ) . 1,5


B ≥54,8869 m

∴ pakai B=55 m

II. Kontrol Ambles

SF=2,5
q uH
σ terjadi ≤
SF
σ max , min=
∑V ±∑ M
A W
1 2
.l .B
I 12 1
W= = = B2
1 1 6
B B
2 2

A=B . 1=B

Dengan mencoba coba terus menerus agar nilai B dapat menghasilkan


SF>2,5 ; maka nilai yang memenuhi adalah B=650 m .

Jurusan Teknik Sipil


13
Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
LAPORAN TIMBUNAN DAN KONSTRUKSI PENAHAN TANAH
Turap

∑ M =di tabel=−7938,04 K N m
Tanah F (KN/m) Jarak (m) M di titik O
Pa1 119,726 -4,666666667 -558,7213901
Pa2 44,32111 -0,75 -33,24083309
Pa3 7,598254 -0,5 -3,799126753
pa w 605 -3,666666667 -2218,333333
Pp1 79,03351 0,75 59,27513205
Pp2 9,369443 0,5 4,684721706
pp w 11,25 0,5 5,625

Gravitasi F (KN/m) Jarak (m) M di titik O


Ws 57878,63 0,75 43408,9688
Wc1 240 -324 -77760
Wc2 = 60 -324,667 -19480
Wc3 = 15600 0 0
ww = 64850 0,75 48637,5

1
q ult =c . N c +q . N q + . γ SAT . B . N γ
2

Untuk θ=3 ° nilai N c , N q , N γ bisa dilihat di table Terzaghi


N c =6,62
N q =1,35
N γ =0,06

q ult =542,188 K N
σ max=213,388
σ min=213,168

σ max . SF ≤ q ult

533,469 ≤542,167 (OK!)

Jurusan Teknik Sipil


14
Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
LAPORAN TIMBUNAN DAN KONSTRUKSI PENAHAN TANAH
Turap

3.3 Perencanaan Geotextile


I. Internal Stabilitas
Z sigma v ka sigma hs sigma hq sigma h Tall sv sv pakai jumlah
9,5 85,5 0,294801 25,20548 0 25,20548 14,90909 0,45 0,25 2
9 81 0,294801 23,87887 0 23,87887 14,90909 0,48 0,25 4
8 72 0,294801 21,22566 0 21,22566 14,90909 0,54 0,5 2
7 63 0,294801 18,57246 0 18,57246 14,90909 0,61 0,5 2
6 54 0,294801 15,91925 0 15,91925 14,90909 0,72 0,5 2
5 45 0,294801 13,26604 0 13,26604 14,90909 0,86 0,5 2
4 36 0,294801 10,61283 0 10,61283 14,90909 1,08 1 1
3 27 0,294801 7,959624 0 7,959624 14,90909 1,44 1 1
2 18 0,294801 5,306416 0 5,306416 14,90909 2,16 1 1
1 9 0,294801 2,653208 0 2,653208 14,90909 4,32 1 1

T ult =32,8 K N / m
Tu 32,8
T all = = =14,909 K N /m
FSid . FScr . FScd . FSbd 1.1 x 2 x 1 x 1

T all 14,9
Sv = = =0,45 m
SF . σ h . l 1,3 . 25,205

Sv pakai=0,25 m

Layer H Z sv sigma h Le Le pakai Lr Lr pakai L Lo Lo pakai


18 9,5 9,5 0,25 25,20548 0,135918 1 0 1 1 0,059285 1
17 9,5 9,25 0,25 24,54217 0,136811 1 0,135739 1,14 2 0,059285 1
16 9,5 9 0,25 23,87887 0,136811 1 0,271478 1,28 2 0,059285 1
15 9,5 8,75 0,25 23,21557 0,136811 1 0,407217 1,41 2 0,059285 1
14 9,5 8,5 0,25 22,55227 0,136811 1 0,542956 1,55 2 0,059285 1
13 9,5 8,25 0,25 21,88897 0,136811 1 0,678695 1,68 2 0,059285 1
12 9,5 8 0,5 21,22566 0,273622 1 0,814434 1,82 2 0,118569 1
11 9,5 7,5 0,5 19,89906 0,273622 1 1,085911 2,09 3 0,118569 1
10 9,5 7 0,5 18,57246 0,273622 1 1,357389 2,36 3 0,118569 1
9 9,5 6,5 0,5 17,24585 0,273622 1 1,628867 2,63 3 0,118569 1
8 9,5 6 0,5 15,91925 0,273622 1 1,900345 2,91 3 0,118569 1
7 9,5 5,5 0,5 14,59264 0,273622 1 2,171823 3,18 4 0,118569 1
6 9,5 5 0,5 13,26604 0,273622 1 2,443301 3,45 4 0,118569 1
5 9,5 4,5 0,5 11,93944 0,273622 1 2,714778 3,72 4 0,118569 1
4 9,5 4 1 10,61283 0,547243 1 2,986256 3,99 4 0,237139 1
3 9,5 3 1 7,959624 0,547243 1 3,529212 4,53 5 0,237139 1
2 9,5 2 1 5,306416 0,547243 1 4,072168 5,08 6 0,237139 1
1 9,5 1 1 2,653208 0,547243 1 4,615123 5,62 6 0,237139 1

L=Le + Lr

Jurusan Teknik Sipil


15
Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
LAPORAN TIMBUNAN DAN KONSTRUKSI PENAHAN TANAH
Turap

S v .σ h . SF
Le = untuk di timbunan
2¿¿
S v .σ h . SF
Le = untuk di dasar timbunan
2¿¿

0,25 . 25,2 .1,3


Le =
2 2
(25+ 9,5. 17,5 . tan 3 x + 0+9,5 .19. tan 33 . )
3 3

[ ( )]
Lr =( H −Z ) x tan 45− =0
3
2
L pakai =Le + Lr (bulatkan ke satuanmeter )

II. Sliding

Resisting Force
FS=
Driving Force

Mencari Resisting Force


C a=0,8 c=0,8 .25=20
∑ W =W 1 +W 2 +W 3+W 4 +W 5 +W 6=698,25 K N
( )2
3 (
2
)
Pa sin θ x =119,726 . sin 33 x =65,207 K N
3

Resisting Force= panjang geotextile ¿ ¿

¿1¿¿

¿ 46,66

Mencari Driving Force


Pa cosθ=119,726 . cos 33.( 23 )=111,008
resisting
FS= =0,42
driving

FSmin =1,5
Geotextile diperpanjang hingga FS>1,5
Didapat L=7 m dengan FS=1,501

Jurusan Teknik Sipil


16
Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
LAPORAN TIMBUNAN DAN KONSTRUKSI PENAHAN TANAH
Turap

Panjang Resisting Driving


SigmaW delta Ca FS
Geotextil Force Force
1 763,4575 2 20 46,66052 111,008 0,420335
2 381,7287 2 20 66,66052 111,008 0,600502
3 254,4858 2 20 86,66052 111,008 0,780669
4 190,8644 2 20 106,6605 111,008 0,960836
5 152,6915 2 20 126,6605 111,008 1,141003
6 127,2429 2 20 146,6605 111,008 1,32117
7 109,0654 2 20 166,6605 111,008 1,501338

III. Cek Ambles

q ult
FS=
q aktual
1
q ult =c . N c +q . N q + . γ SAT . B . N γ
2

Untuk θ=3 ° nilai N c , N q , N γ bisa dilihat di table Terzaghi


N c =6,62
N q =1,35
N γ =0,06

q ult =169,175
q aktual=γ SAT . Adiatas geotextile +c
¿ 19 . (7 . 9,5 )+25
¿ 205,5

FS=0,82 (not OK!)

Dicari hingga FS>2,5

Didapat L=665 m dengan FS=2,504

Jurusan Teknik Sipil


17
Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
LAPORAN TIMBUNAN DAN KONSTRUKSI PENAHAN TANAH
Turap

BAB 4
KESIMPULAN

Setelah dilakukan analisa dengan beberapa metode perencanaan, baik itu dengan
menggunakan Turap, Retaining Wall, maupun Geotextile; dapat kami simpulkan bahwa metode
dinding penahan tanah yang paling cocok dalam karakteristik tanah dalam kasus tersebut adalah
dengan menggunakan Turap dengan menggunakan angkur. Dikarenakan :
 Metode Turap tanpa angkur memiliki nilai D 0=51 m
 Metode Turap dengan angkur memiliki nilai D 0=27 m
 Metode Retaining Wall memiliki nilai D 0=650 m
 Metode Geotextile memiliki nilai D 0=665 m

∴ Turap tanpa angkur dengan D0=27 m

Jurusan Teknik Sipil


18
Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan
Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Anda mungkin juga menyukai