Anda di halaman 1dari 6

Gambar 3.

Dinding Penahan Tanah Type Cantilever (Cantilever retaining wall)


Sumber : http://eprints.polsri.ac.id/3392/3/BAB%20II.pdf
 Dinding Penahan Tanah Type Counterfort (counterfort wall)
Dinding ini terdiri dari dinding beton bertulang tipis yang di bagian dalam dinding
pada jarak tertentu didukung oleh pelat/dinding vertikal yang disebut counterfort (dinding
penguat). Ruang di atas pelat pondasi diisi dengan tanah urug. Apabila tekanan tanah aktif
pada dinding vertical cukup besar, maka bagian dinding vertical dan tumit perlu disatukan
( kontrafort ) Kontrafort berfungsi sebagai pengikat tarik dinding vertical dan ditempatkan
pada bagian timbunan dengan interfal jarak tertentu. Dinding kontrafort akan lebih
ekonomis digunakan bila ketinggian dinding lebih dari 7 meter.
Gambar 4. Dinding Penahan Tanah Type Kounterfort (counterfort wall)
Sumber : http://eprints.polsri.ac.id/3392/3/BAB%20II.pdf

Gambar 5. Dinding Penahan Tanah Tipe Konterfort (counterfort wall)


Sumber : http://eprints.polsri.ac.id/3392/3/BAB%20II.pdf
Perencanaan dimensi dinding penahan tanah sistem kontrafort yaitu lebar 0,45 H s/d
0,75 H. Kontrafort dapat ditempatkan pada jarak 0,30 H s/d 0,60 H, dengan tebal tidak
kurang dari 20 cm. Tinggi kontrafort sebaiknya sama dengan tinggi dinding vertikal; tetapi
bila diinginkan ketinggian yang lebih kecil, dapat dikurangi dengan 0,12 H s/d 0,24 H.
Gambar 6. Dinding Penahan Tanah Tipe Konterfort (counterfort wall)
Sumber : Hardiyatmo,2014

 Dinding Penahan Tanah Type Buttress (Butters Wall)


Dinding Buttress hampir sama dengan dinding kontrafort, hanya bedanya bagian
kontrafort diletakkan di depan dinding. Dalam hal ini, struktur kontrafort berfungsi
memikul tegangan tekan. Pada dinding ini, bagian tumit lebih pendek dari pada bagian
kaki. Stabilitas konstruksinya diperoleh dari berat sendiri dinding penahan dan berat tanah
diatas tumit tapak. Dinding ini dibangun pada sisi dinding di bawah tertekan untuk
memperkecilgaya irisan yang bekerja pada dinding memanjang dan pelat lantai. Dinding
ini lebih ekonomis untuk ketinggian lebih dari 7 meter. Kelemahan dari dinding ini adalah
penahannya yang lebih sulit daripada jenis lainnya dan pemadatan dengan cara rolling pada
tanah di bagian belakang adalah jauh lebih sulit.
Gambar 7. Dinding Penahan Tanah Type Buttress (Butters Wall)
Sumber : http://eprints.polsri.ac.id/3392/3/BAB%20II.pdf

1. Beban Bekerja pada Dinding Penahan Tanah


Beban adalah sebuah gaya yang dipikul oleh struktur bangunan. Jenis-jenis beban yang
bekerja pada bangunan struktur antara lain:
 Beban Mati
Beban mati adalah beban dengan besar yang konstan dan berada pada posisi yang
sama setiap saat. Beban ini terdiri dari berat sendiri struktur dan beban lain yang melekat
pada struktur secara permanen.
 Beban Hidup
Beban hidup adalah seluruh beban tidak tetap yang dapat mempengaruhi berat
bangunan dan atau unsur bangunan. Jenis beban hidup lain adalah angin, tekanan tanah,
tekanan air, beban lumpur, dan beban yang disebabkan oleh pelaksanaan konstruksi.
Analisa perhitungan gaya-gaya yang bekerja pada konstruksi dinding penahan meliputi:
 Gaya vertikal akibat berat sendiri dinding penahan tanah diperhitungkan
berdasarkan dimensi dan berat jenis dari konstruksi dinding penahan tanah.
Gambar 8. Tekanan tanah dalam kondisi diam (at rest)
Sumber : Das, 1993

 Gaya luar yang bekerja pada dinding penahan tanah yaitu beban vertikal akibat
pengaruh beban hidup merata kendaraan ringan di atas tanah timbunan dimana
dalam hal ini beban hidup merata tersebut akan berpengaruh terhadap beban gaya
horisontal akibat tekanan tanah aktif.

 Gaya akibat tekanan tanah aktif diperhitungakan dari gaya horisontal yang timbul
akibat beban urugan tanah kembali pada sisi dalam konstruksi dinding penahan
tanah.
Q = 0,5 ton/m2

W2

W1

Gambar 9. Gaya luar yang bekerja pada dinding penahan tanah


Sumber : Das, 1993
 Gaya akibat tekanan tanah pasif diperhitungkan dari gaya horisontal yang timbul
akibat tahanan tanah dasar sungai pada kaki dinding penahan.

W3

Gambar 10. Gaya akibat tekanan tanah pasif


Sumber : Das, 1993

Gambar 11. Tegangan terhadap dinding


Sumber : http://pdf-search-engine.com

Anda mungkin juga menyukai