Anda di halaman 1dari 13

RANGKUMAN

PELAT ATAU SLAB


Mutiara insani dwi syafitri
XI DPIB 2
1. Ringkasan tentang plat ( slab ) beton

Menurut israr, pelat atau slab adalah elemen bidang tipis yang menahan
beban beban transversal melalui aksi lentur ke masing-masing tumpuan.
Pada konstruksi beton bertulang, pelat digunakan sebagai lantai, atap
gedung, lantai jembatan, lapis perkerasan jalan raya dan landasan
pesawat terbang di bandara. Hal ini terjadi karena pelat merupakan
elemen struktur penahan beban vertikal yang rata dan dapat dibuat
dengan luasan yang cukup besar
2. Macam-macam tulangan plat berdasarkan fungsinya

a. Tulangan pokok : tulangan dalam arah/sejajar jalur momen lentur yang ditinjau.

b. Tulangan berbagi : tulangan dalam arah gerak lurus jalur momen lentur yang ditinjau, atau
pengertian yang lain yaitu tulangan yang dipasang pada pelat yang mempunyai satu macam
tulangan pokok dan pemasangannya tegak lurus dengan tulangan pokok.

c. Tulangan susut : tulangan yang dipasang untuk melawan penyusutan atau pemuaian dan
pemasangannya berhadapan dan tegak lurus dengan tulangan pokok dengan jarak dari pusat
ke pusat tulangan susut maksimal 40cm.
3. Macam-macam tulangan plat berdasarkan penempatanya

a. Tulangan tumpuan, yaitu tulangan yang berada di sekitar tumpuan, yang menumpang pada
balok. Daerah ini di ambil sepanjang 1/4 kali panjang bentang pendek (Lx).

b. Tulangan lapangan, yaitu tulangan yang berada di tengah bentang. Daerah ini merupakan
area sisa dari daerah tumpuan.

c. Tulangan ekstra, biasanya tulangan ekstra ini tidak dipasang di sepanjang balok, tapi hanya
di sekitar area yang membutuhkan saja.
4. Ringkasan tentang plat ( slab ) beton sistem plat satu arah

Penulangan pelat satu arah :

Konstruksi pelat satu arah.Pelat dengan tulangan pokok satu arah ini akan dijumpai
jika pelat beton lebih dominan menahan beban yang berupa momen lentur pada
bentang satu arah saja.Contoh pelat satu arah adalah pelat kantilever (luifel) dan
pelat yang ditumpu oleh 2 tumpuan.
Karena momen lentur hanya bekerja pada 1 arah saja, yaitu searah bentang L (lihat gambar di
bawah), maka tulangan pokok juga dipasang 1 arah yang searah bentang L tersebut. Untuk menjaga
agar kedudukan tulangan pokok (pada saat pengecoran beton) tidak berubah dari tempat semula
maka dipasang pula tulangan tambahan yang arahnya tegak lurus tulangan pokok. Tulangan
tambahan ini lazim disebut : tulangan bagi. (seperti terlihat pada gambar di bawah).

Kedudukan tulangan pokok dan tulangan bagi selalu bersilangan tegak lurus, tulangan pokok
dipasang dekat dengan tepi luar beton, sedangkan tulangan bagi dipasang di bagian dalamnya dan
menempel pada tulangan pokok.Tepat pada lokasi persilangan tersebut, kedua tulangan diikat kuat
dengan kawat binddraad. Fungsi tulangan bagi, selain memperkuat kedudukan tulangan pokok, juga
sebagai tulangan untuk penahan retak beton akibat susut dan perbedaan suhu beton.
 
5. Ringkasan tentang plat ( slab ) beton sistem plat dua arah

Penulangan pelat dua arah :

Konstruksi pelat 2 arah.Pelat dengan tulangan pokok 2 arah ini akan dijumpai jika pelat beton
menahan beban yang berupa momen lentur pada bentang 2 arah. Contoh pelat 2 arah adalah pelat
yang ditumpu oleh 4 sisi yang saling sejajar. Karena momen lentur bekerja pada 2 arah, yaitu
searah dengan bentang (lx) dan bentang (ly), maka tulangan pokok juga dipasang pada 2 arah yang
saling tegak lurus(bersilangan), sehingga tidak perlu tulangan lagi. Tetapi pada pelat di daerah
tumpuan hanya bekerja momen lentur 1 arah saja, sehingga untuk daerah tumpuan ini tetap
dipasang tulangan pokok dan bagi, seperti terlihat pada gambar dibawah. Bentang (ly) selalu
dipilih > atau = (lx), tetapi momennya Mly selalu < atau = Mlx, sehingga tulangan arah (lx)
(momen yang besar ) dipasang di dekat tepi luar (urutan ke-1).
6. Ringkasan tentang syarat plat ( slab ) beton

Syarat pada Pelat Beton :

A. Konstruksi lantai beton tulang harus memperhatikan arah panjang dan lebar
ruangannya. Pad jarak lebar atau jarak terdekat dipasang tulangan pokok dan tulangan
pembagi.

B. Semua pelat lantai bersatu dengan balok portal atau balok induk dan juga balok
anaknya, sampai ke pembesian tangga, kantilever, lisplang, dan sebagainya. Seluruh
struktur pelat lantai hingga ke balok ditumpu oleh kolom konstruksi dan rangka
bangunannya.
C. Ujung-ujung kolom bersatu dengan balok balok dan balok portal. Semua komponen terpasane
satu dengan cara lain dengan cara yang masuk saling mengait satu dengan lainnya, di antaranya
memakai hak atau tekukan pembesian di tempat-tempat'sesuai peraturan beton bertulang.
 
D. Pelaksanaan dan persiapan pengecoran beton bertulang tetap mengikuti ketentuan peraturan
Beton Bertulang pada SNI 2847-2013.
 
E. Syarat tebal pelat beton (t) adalah sebagai berikut.

• Atap pelat> 70 mm.


• Pelat lantai> 120 mm.
F. Syarat pembetonan seperti berikut.

● Pembesian ditambahkan tulangan silang minimum memakai besi ø8.


● Jika tebal pelat lebih dari 25 cm misalnya untuk dermaga di pelabuhan,
pemasangan tulangan rangkap atas dan bawah.
● Pada balok tinggi di atas 40 cm, perlur, dipasang tulangan ekstra.
● Jarak pembesian untuk tulangan pokok yang sejajar dipasang antara 2,5 cm s./d.
20 cm.
● Semua pembesian pada pelat lantai harus terbungkus dengan beton minimal 1 cm
atau sebelum dilakukan pengecoran agar tahu beton (decking).
7. Ringkasan tentang simbol atau notasi
penggambaran plat atau slab.

Simbol atau notasi penggambaran pelat yaitu penyampaian informasi pada


gambar detail pelat memerlukan simbol atau notasi pelat guna mempermudah.
Simbol atau notasi ini perlu diseragamkan agar tidak terjadi multimakna atau
perbedaan maksud dari pembuat gambar kepada para pembaca gambar. Berikut
ini beberapa simbol yang biasanya digunakan pada gambar detail pelat.
 
Simbol yang paling penting yaitu mengenai maksud leta penulangan sebagaimana
keterangan berikut.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai