Anda di halaman 1dari 26

BALOK LENTUR

Balok terbagi dua yaitu balok biasa dan balok tinggi

Balok lentur umumnya merujuk pada struktur yang


ditempatkan secara horizontal, dibebani pada arah
vertikal, tegak lurusnya.
Mekanisme Lentur
Akibat perbedaan rasio bentang terhadap tinggi (L/h), maka
perilakunya dalam memikul beban menjadi berbeda.

Perilaku balok biasa dan balok tinggi berbeda


Profil Gilas panas (Hot Rolled)
Berbentuk Profil I dan profil IWF
Profil Built Up (balok tinggi)
Rasio Lebar – Tebal dan Klasifikasi
Elemen penyusun profil diklasifikasi sebagai (AISC

2010) :
1.Kompak
2.Non Kompak
3.Langsing

Klasifikasi elemen pelat penyusun profil balok


sangat penting karena menentukan langkah
hitungan dan formulasi yang dipakai
1.Kompak(MP)
Profil WF hot rolled buatan pabrik masuk pada kategori profil

kompak

2.Non Kompak (My<Mp)


Mempunyai efisisensi satu tingkat lebih kecil dibanding
penampang kompak dan ketika dibebani serat tepi
terluarnya dapat mencapai tegangan leleh
3.Langsing (M<My)
Konfigurasi profil yang tidak efisien ditinjau dr segi
pemakaian material
Perilaku Penampang berdasarkan klasifikasi
Pengaruh kelangsingan sayap terhadap kuat
lentur (SNI 03 1729-2015)
Menurut AISC 2010
PERENCANAAN PELAT GIRDER/PELAT LANGSING

• Plate girder/balok tinggi/ elemen


langsing adalah suatu balok besar yang
dibuat dari susunan elemen- elemen
pelat yang disatukan dengan alat
penyambung.
• Plate girder dibuat untuk mencapai
penataan bahan yang lebih efisien
dibandingkan dengan balok profil
pabrikasi/penampang gilas panas biasa.
 Plate girder sebenarnya adalah “balok
tinggi”, yang mempunyai ukuran h/tw >
lr atau badan balok langsing.
2
• Plate girder biasanya digunakan untuk gelagar lantai gedung, gelagar jembatan
dan gelagar crane bangunan gudang
• Beban yang diterima oleh girder biasanya sangat besar, sehingga jika
menggunakan profil hasil pabrikasi (profil standart/profil gilas panas), akan
menghasilkan berat sendiri yang cukup besar sehingga tidak efisien.
• Salah satu jalan untuk mengurangi berat sendiri yaitu dengan cara
mempertinggi profil (membuat profil yang tidak standart).
• Beberapa contoh bentuk plate girder :

3
• Alat penyambung plate girder sekarang banyak menggunakan sambungan las,
tetapi masih ada juga yang menggunakan sambungan baut

• Untuk jembatan jalan raya dengan bentang > 24 m, penggunaan plate girder
akan lebih ekonomis. (24 – 46 m)
• Untuk jembatan KA / beban berat, plate girder umumnya digunakan untuk
bentang 15 – 40 m.
• Dengan perkuatan di beberapa bagian, plate girder untuk bentang jembatan
sampai dengan 200 m

4
• Tebal plat biasanya konstan. Tinggi plat web dapat konstan atau
menjadi lebih tinggi didaerah yang gaya gesernya besar. Plate girder
yang tingginya tidak konstan biasanya hanya digunakan pada struktur
bentang panjang
Untuk efisiensi, pada plate girder dimungkinkan untuk membuat variasi
penampang di sepanjang bentang.
Untuk daerah yang dominan gaya geser, maka penampang plate girder dapat
dibuat dengan ketebalan pelat sayap tipis dan pelat badan tebal. Sedangkan
untuk daerah yang dominan momen maka plate girder dapat dibuat dengan
pelat sayap tebal dan pelat badan tipis.

• Selain memvariasikan bentuk penampang, plate girder juga memungkinkan


variasi mutu pelat pembentuk yaitu sayap dan badan. Untuk daerah dominan
geser maka mutu pelat badan dibuat lebih tinggi dibandingkan mutu pelat
sayap. Sedangkan untuk daerah momen maka mutu pelat sayap lebih tinggi
dibandingkan mutu pelat badan. Hal ini disebut “Hybrid Girder”

5
6
• Penampang plate girder menahan beban kombinasi dari gaya geser dan
momen lentur.
• Fungsi utama dari sayap atas dan bawah plate girder adalah untuk menahan
gaya aksial tekan dan tarik yang timbul dari bekerjanya momen lentur
• Fungsi utama dari pelat badan adalah untuk menahan gaya geser.

6
KUAT MOMEN

Mu≤ᵩb.Mn

Momen Pelat Badan langsing

7
8
9
1
0
KUAT GESER
Vu≤ ᵩb.Vn

1
1
Kuat Geser Pelat Badan langsing

1
2
1
3
1
4

Anda mungkin juga menyukai