Anda di halaman 1dari 26

TUGAS STRUKTUR BAJA

(diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Tugas Struktur Baja)

Disusun Oleh :

NURUL DULAMI

(09 1061 1010)

JURUSAN TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER
2013

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya ucapkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas segala rahmat
dan hidayah-Nya, saya dapat menyelesaikan tugas ini dengan judul TUGAS STRUKTUR BAJA
tepat waktu. Berbekal kemampuan dan pengetahuan, penulis menyusun tugas ini semaksimal
mungkin untuk memenuhi syarat mata kuliah Tugas Struktur Baja.
Penulisan tugas ini dapat terselesaikan dengan baik berkat bimbingan, saran, dan petunjuk
dari berbagai pihak. Oleh karena itu, saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
:

a. Bapak Muhtar S.T., M.T. selaku dosen pembimbing mata kuliah Tugas Struktur Baja
pada Jurusan Teknik Sipil di Universitas Muhammadiyah Jember yang telah
memberikan bimbingan, masukan terhadap penyusun.

b. Seluruh teman-teman Fakultas Teknik Sipil Angkatan 2009 yang telah turut membantu
dalam menyelesaikan tugas ini.
Penulis sangat menyadari meskipun tugas ini telah dipersiapkan sebaik-baiknya, namun
masih terdapat kekurangan dalam penulisan tugas ini. Untuk itu penulis mohon kritik dan saran yang
membangun dari pembaca demi perbaikan dalam penulisan tugas ini. Semoga tugas ini dapat
bermanfaat untuk kita semua. Amin.

Jember, 11 Desember 2012

Penulis

Nurul Dulami (0910611010) // Tugas Struktur Baja

BAB I
PERENCANAAN GORDING

Gording biasanya berupa profil siku atau juga channel untuk gording berupa siku,
ada rumus pendekatan untuk menentukan ukuran profil yang akan digunakan. Ukuran siku
pada sisi tegak lurus atap =

, sedangkan untuk ukuran siku pada bidang // atap

Sehingga apabila diketahui data perencanaan pada gambar yang terdiri dari,

Jarak antar kuda kuda

= 6 meter

Jarak overstek

= 0.6 meter

Bentang kuda kuda

= 12 meter

Panjang gudang

= 30 meter

= 320

Tinggi bangunan

= 6 meter

= 210000 Mpa = 2.1*106 kg/cm2

Maka untuk perencanaan gording, dapat digunakan profil baja minimum.


Sisi tegak lurus

= L = Jarak antar kuda kuda


45
45
= 13.3 cm

= 600
45

Sisi sejajar

=L
= Jarak antar kuda kuda
60
60
= 10 cm

= 600
60

Gunakan profil baja channel 180 70 8 11


Dengan spesifikasi sebagai berikut:

Ix

= 1350 cm4

Iy

= 114 cm4

= 22 kg/m

Luas profil

= 28 cm2

= 70 mm

= 180 mm

= 8 mm

Zx

= 150 cm3

Zy

= 22.4 cm3

= 11 mm

Nurul Dulami (0910611010) // Tugas Struktur Baja

ix

= 6.95 cm

iy

= 2.02 cm

fy

= 2400 kg / cm2

fu

= 3700 kg / cm2

Jika direncanakan menggunakan 6 buah gording,maka jarak masing-masingnya


adalah:

= 141.5 cm

1.1. Pembebanan Gording


1.1.1. Beban Mati
a. Beban sendiri gording

= berat gording
= 22 kg/m

b. Berat penutup atap


genteng

= 22 kg/m

= jarak antar gording * berat genteng


= 1.415 m * 50 kg/m2

= 70.75 kg/m +
92.75 kg/m

c. Berat plafond + gantung = Berat plafond *jarak antar gording


= 18 kg/m2 * 1.415
Berat Total

= 25.47 kg/m +
= 118.22 kg/m

d. Berat baut + plat simpul = 10 % * berat total


= 10 % * 118.22 kg/m
Berat mati total ( DL )

= 11.822 kg/m +
= 130.042 kg/m

e. Momen akibat beban mati

Akibat qx

Mx

= 1/8 *qx * L2
= 1/8 * ( 130.042 cos32 ) * jarak kuda kuda2
= 496.268 kgm

Akibat qy

My

= 1/8 *qy * ( 1/3L )2


= 1/8*(130.042 sin32 ) * (1/3jarak kuda-kuda)2
= 34.455 kgm

Nurul Dulami (0910611010) // Tugas Struktur Baja

1.1.2. Beban Hidup


Untuk analisa beban hidup, pilih salah satu saja antara beban pekerja atau beban air
hujan.
a. Beban pekerja

= 100 kg

b. Momen akibat beban hidup

Akibat px

Mx

= 1/4 *cos 32 px * L
= 1/4 * (100 cos32 ) * jarak kuda kuda
= 127.207 kgm

Akibat py

My

= 1/4 * sin 32 px * 1/3L


= 1/4 * (100 sin32 ) * 1/3jarak kuda kuda
= 26.495 kgm

1.1.3. Beban Angin


Untuk analisa beban angin, pada atap dengan kemiringan > 30 0 besar koefisien angin
adalah antara 0.5 - ( - 0.4 -

) dengan besar tekanan tiup 25 kg/m2

a. Tekanan angin

= 25 kg/m2

b. Muka angin tekan ( dipihak angin )


Beban angin tekan

= jarak antar gording * koefisien angin * tekanan

angin

= 1.415 * 0.5 * 25
= 17.6875 kg/m

c. Muka angin hisap ( dibelakang angin )


Koefisien angin hisap

= ( - 0.4

= - 0.506

Beban angin hisap

= jarak antar gording * koefisien angin * tekanan

angin

= 1.415 * -0.506 * 25
= -17.89975 kg/m

d. Momen akibat beban angin


Angin bekerja tegak lurus atap, jadi berupa q. Momen akibat angin hisap tidak
perlu dihitung karena mamperingan struktur.

Akibat angin tekan Mx

= 1/8 *beban angin tekan * L2


= 1/8 * 17.6875 * jarak kuda kuda2
= 79.593 kgm

Nurul Dulami (0910611010) // Tugas Struktur Baja

1.1.4. Kombinasi Pembebanan


Berdasarkan semua beban beban tersebut, struktur rangka baja harus mampu
memikul semua kombinasi pembebanan berikut sesuai SNI 03-1729-2002.
1. 1,4D
2. 1,2D + 1,6 L + 0,5 (La atau H)
3. 1,2D + 1,6 (La atau H) + (
4. 1,2D + 1,3 W +

LL

5. 1,2D 1,0E +

LL

LL

atau 0,8W)

+ 0,5 (La atau H)

6. 0,9D (1,3W atau 1,0E)


Keterangan:
D

= adalah beban mati yang diakibatkan oleh berat konstruksi


permanen, termasuk dinding, lantai, atap, plafon, partisi tetap,
tangga, dan peralatan layan tetap

= adalah beban hidup yang ditimbulkan oleh penggunaan gedung,


termasuk kejut, tetapi tidak termasuk beban lingkungan seperti
angin, hujan, dan lain-lain

La

= adalah beban hidup di atap yang ditimbulkan selama perawatan


oleh pekerja, peralatan, dan material, atau selama penggunaan
biasa oleh orang dan benda bergerak

= adalah beban hujan, tidak termasuk yang diakibatkan genangan

= adalah beban angin

= adalah beban gempa, yang ditentukan menurut SNI 031726 1989,


atau penggantinya

Dengan;

L=

0,5 bila L< 5 kPa, dan

L=1

bila L 5 kPa.

Death load (D)

Live load (L)

worker load (La)

Rain load (H)

Wind load (W)

Earthquake load (E)

496.268

127.207

79.593

694.7752

659.1251

862.7272

763.096

596.0216

550.1121

Combine 1

Combine 2

Combine 3

Combine 4

Combine 5

Combine 6

Tabel : Kombinasi pembebanan searah sumbu x ( kgm )

Nurul Dulami (0910611010) // Tugas Struktur Baja

Death load (D)

Live load (L)

worker load (La)

Rain load (H)

Wind load (W)

Earthquake load (E)

34.455

26.495

48.237

54.5935

83.738

55.0935

41.846

31.0095

Combine 1

Combine 2

Combine 3

Combine 4

Combine 5

Combine 6

Tabel : Kombinasi pembebanan searah sumbu y ( kgm )

1.2. Kontrol Gording


1.2.1. Kontrol Tegangan Ijin Gording

<

ijin

<

1600 kg/cm2

= 575.151 + 747.660

<

1600 kg/cm2

= 1322.811 kg/cm2

<

1600 kg/cm2 ( ok )

+
.

.
.

1.2.2. Kontrol Rasio Dimensi Elemen


Berdasarkan SNI 03-1729-2002, rasio antara lebar dengan ketebalan suatu elemen dan
penampang suatu komponen struktur dapat diklasifikasikan menjadi penampang kompak,
tak kompak, dan langsing.
Penampang kompak adalah bila b / t dan h / tw lebih kecil dari r.
Penampang langsing adalah bila b / t dan h / tw lebih besar dari r sehingga berpotensial
mengalami tekuk lokal.
a. Check kelangsingan penampang
Flens

= 3.181

Web

= 10.97

Nurul Dulami (0910611010) // Tugas Struktur Baja

( ok )

= 16.36

= 108.443

( ok )

b. Tentukan beban terfaktor yang dialami gording


Untuk menganalisa berapakah beban sebenarnya yang ditanggung oleh
gording dengan penggunaan baja profil 180.70.8.11 dapat dilakukan dengan
cara memilih kombinasi pembebanan yang terbesar seperti berikut.
Nu searah sb x

= 862.7272 kgm / jarak kuda-kuda


= 862.7272 / 6

Nu searah sb y

= 143.787 kg

= 83.738 kgm / jarak kuda-kuda


= 83.738 / 6

= 13.956 kg

1.2.3. Kontrol Masalah Tekuk Lokal


Jika penampang melintang suatu komponen struktur tekan telah cukup tipis, maka akan
ada kemungkinan timbul tekuk lokal. Jika tekuk lokal telah terjadi maka komponen struktur
tersebut tidak akan lagi mampu memikul beban tekan secara penuh, dan ada kemungkinan
pula struktur tersebut akan mengalami keruntuhan.

Bila kondisi tumpuan dianggap sendi - sendi, k = 1


a. Arah sumbu kuat ( sumbu x )
x

= 86.33
.

cx

=
= 0.92

0.25<cx < 1.2

maka

wx =

1.43

cx

= 1.453
Nn = Ag * fcr = Ag * ( fy / wx )
= 2800 * ( 240 / 1.453)
= 46249.1397 kg

Nurul Dulami (0910611010) // Tugas Struktur Baja

Nux

* Nn

143.787

= 0.003< 1

0.85 * 46249.1397

b. Arah sumbu lemah ( sumbu y )


y

= 297.029
297.029

cy

=
= 3.197

cy > 1.2

wy = 1.25 * cy2

maka

= 1.25 * 3.1972

= 12.776

Nn = Ag * fcr = Ag * ( fy / wy )
= 2800 * ( 240 / 12.776)
= 5259.862 kg
Nuy

* Nn

13.956

= 0.003 < 1

0.85 * 5259.862

Sehingga profil channel 180.70.8.11 cukup kuat untuk memikul beban terfaktor searah
sumbu x dan sumbu y sehingga tidak akan mengalami masalah tekuk lokal.

1.2.4. Kontrol Masalah Tekuk Lateral


Jarak penahan lateral ( Lb )
Lp

= 50 cm
= 1.76 * ry *

= 1.76 * 2.02 *

= 105.164 cm bentang pendek (Lb < Lp )


Mnx

= Mpx
= Zx * fy

= 150 * 2400 = 360000 kgcm


= 3600 kgm

Mny

= 1/4 * t * b 2 * fy
= * 1.1 * 72 * 2400

= 32340 kgcm
= 323.4 kgm

Nurul Dulami (0910611010) // Tugas Struktur Baja

Persamaan interaksi
+

0.26 + 0.287
0.547

<

<

<

<

(ok)

1.2.5. Kontrol Lendutan Profil


Jarak penahan lateral ( Lb ) = 50 cm
a. Akibat beban mati
( )

Sx

= 0.095
Sy

( )

(
.

= 0.41
b. Akibat beban hidup
( )

Sx

(
.

= 0.118
Sy

( )

(
.

= 0.504

Nurul Dulami (0910611010) // Tugas Struktur Baja

10

c. Resultan vektor
Si

) + (

<

ijin

= (0.095 + 0.118) + (0.41 + 0.504)

<

ijin

= 0.045369 + 0.835396

<

ijin

= 0.938 cm
ijin

= L / 250
= 600 / 250
= 2.4 cm

(ok)

Nurul Dulami (0910611010) // Tugas Struktur Baja

11

BAB II
PERENCANAAN TREKSTANG

Fungsinya adalah untuk memperkecil lendutan gording pada arah sumbu y, karerna
sumbu y profil gording adalah sumbu yang lemah. Untuk penutup kuat seperti genteng,
pemakaian trekstang tidak diperlukan. Profil trekstang dapat terbuat dari baja bulat ( besi
tulangan ) ulir maupun polos.
Jika trekstang menghubungkan gording sedemikian hingga bentang gording terbagi
menjadi tiga sama besar, maka jarak penggantung gording adalah 1/3 dari jarak antar kudakuda atau dari panjang gording. Berat dari trekstang tak perlu dimasukkan karena termasuk
ringan.

2.1. Pembebanan Trekstang


2.1.1. Beban Mati
a. Beban sendiri gording

= berat gording * jarak trekstang


= 22 kg/m * (1/3 * 6) m

b. Berat penutup atap

= 44 kg

= jarak antar gording * berat genteng * jarak trekstang


= 1.415 m * 50 kg/m2 * (1/3 * 6) m = 141.5 kg

genteng

Berat Total

= 185.5 kg

c. Berat baut + plat simpul = 10 % * berat total


= 10 % * 185.5 kg

= 18.55 kg

Berat mati total ( DL )

= 204.05 kg

d. Beban mati sumbu y


DLy

= sin30 * DL
= sin32 * 204.05 kg
= 108.13 kgm

2.1.2. Beban Hidup


Untuk analisa beban hidup, pilih salah satu saja antara beban pekerja atau beban air
hujan.
a. Beban pekerja

= 100 kg

b. Beban hidup sumbu y


Lay

= sin 32* La
= sin32 * 100 kg

Nurul Dulami (0910611010) // Tugas Struktur Baja

= 52.991 kg
12

2.1.3. Beban Angin


Untuk analisa beban angin, pada atap dengan kemiringan > 30 0 besar koefisien angin
) dengan besar tekanan tiup 25 kg/m2

adalah antara 0.5 ( - 0.4 -

= 25 kg/m2

a. Tekanan angin

b. Muka angin tekan ( dipihak angin )


Beban angin tekan

= jarak antar gording * koef * tek. angin * jarak


trekstang
= 1.415 * 0.5 * 25 * ( 6/3 )
= 35.375 kg

2.1.4. Kombinasi Pembebanan


Untuk analisa pembebanan total, gunakan kombinasi pembebanan yang ke 3, yaitu
pembebanan yang paling besar.
Ra = 1,2D + 1,6 (La atau H) + (

LL

atau 0,8W)

= 1.2 * 108.13 + 1.6 * 52.991 + 0.8 * 35.375


= 242.841 kg

2.1.5. Pembebanan Trekstang Miring


Tan-1

= jarak antar gording / jarak penggantung gording


= 1.415 / (6/3)
= 0.7075

= 35.279 0

Sin

= 0.577

Sin

= Ra / Rb

Rb

= 242.841 / 0.577
= 420.868 kg

2.2. Perencanaan Batang Tarik


Menurut

SNI 03-1729-2002, luas netto penampang (An) batang tarik tidak boleh

diambil lebih besar dari 85 % luas brutonya (Ag). Selain ketentuan tersebut, koefisien
reduksi U untuk beberapa penampang menurut manual dari AISC, adalah untuk penampang
profil selain I (termasuk penampang tersusun) dengan jumlah alat pengencang minimal 3
buah per baris, U = 0.85.

Nurul Dulami (0910611010) // Tugas Struktur Baja

13

Pu

= 420.868 kg

Berdasarkan kondisi leleh ( = 0.9 )


Pu

= * fy * Ag

420.868

= 0.9 * 2400 * Ag

Ag

= 0.1948 cm2

Berdasarkan kondisi fraktur ( = 0.75 )


Pu

= * fu * Ae

420.868

= 0.75 * 3700 * Ae

Ae

= 0.15166 cm2

Ae

= U * An

0.15166

= 0.85 * An

An

= 0.17842 cm2

An

= 0.85 * Ag

Ag

= 0.2099 cm2

Ambil luas penampang besi bulat polos yang paling kecil dengan perkiraan
ketahanan batang tarik yang terendah yaitu Ag = 2.0096 cm2. Sehingga diketahui
bahwa untuk dapat menahan beban sebesar 193.744 kg, diperlukan batang tarik
trekstang diameter 16mm.
t

< P / ( 0.75 * A )

1600

< 420.868 / ( 0.75 * 2.0096 )

1600

< 279.238

.................OK!!

2.3. Kontrol Kelangsingan


L

= 141.5 + 200
= 244.994 cm

> L / 500

1.6

> 244.994 / 500

1.6

> 0.489

(ok)

Nurul Dulami (0910611010) // Tugas Struktur Baja

14

BAB III
PERENCANAAN IKATAN ANGIN

Ikatan angin digunakan untuk mengatasi gaya gaya yang bekerja sejajar arah
memanjang gudang sebagai akibat dari adanya tekanan angin karena angin yang bekerja
tegak lurus memanjang dapat ditahan oleh balok dan kolom. Tekanan tiup angin harus
diambil minimum 25 kgm-2 kecuali untuk daerah yang terletak hingga 5 km dari tepi laut.

3.1. Pembebanan
Jarak antar gording

= 1.415 m

Tekanan angin

= 25 kgm-2

Angin tekan

=C*A*P

Panjang r1

= 1.415 * 2

= 2.83 m

Panjang r2

= 1.415 * 3

= 4.245 m

a. Y1

= sin * r1
= sin32 * 2.83 m

b. Y2

= sin * ( r1 + r2 )
= sin32 * ( 2.83 + 4.245 )

c. X1

= 3.749 m

= cos * r1
= cos32 * 2.83 m

d. X2

= 1.499 m

= 2.399 m

= cos * ( r1 + r2 ) X1
= cos32 * ( 2.83 + 4.245 ) 2.399
= 5.999 2.399

e. A1

= * X1 * Y1
= * 2.399 * 1.499

f. A2

= 22.3625 kg

=C*A*P
= 0.5 * 6.748 * 25

i. R

= 6.748 m2

=C*A*P
= 0.5 * 1.798 * 25

h. WA2

= 1.798 m2

= * X2 * Y2
= * 3.6 * 3.749

g. WA1

= 3.6 m

= 84.35 kg

= WA1 + WA2
= 22.3625 + 84.35

Nurul Dulami (0910611010) // Tugas Struktur Baja

= 106.7125 kg
15

j. W1

= 1/3 * WA1
= 1/3 * 22.3625

k. W2

= 7.454 kg

= 2/3 * WA2
= 2/3 * 84.35

= 56.233 kg

Ditinjau dari tampak atas rangka atap dengan menggunakan rumus kesetimbangan titik
buhul didapatkan;
V = 0
R W1 S1 sin

=0

106.7125 7.454 S1 sin32

=0

S1

= 187.308 kg

3.2. Kontrol Tegangan


Coba menggunakan besi diameter 12 mm untuk ikatan angin
A= * * d 2
= * * 1.2 2
= 1.13 cm2
= S1 / A
= 187.308 / 1.13
= 165.759 kg/cm2

< 1600 kg/cm2

(ok)

Nurul Dulami (0910611010) // Tugas Struktur Baja

16

BAB IV
PERENCANAAN KUDA-KUDA
Rangka atap dapat menumpu pada kolom atau balok beton, dimana perletakannya
dianggap sendi-rol, atau dapat menumpu pada kolom baja. Untuk menentukan pembebanan
total yang terjadi secara tipikal pada rangka kuda-kuda, cara mudahnya adalah dengan
menjumlahkan seluruh kombinasi pembebanan yang dipikul oleh gording, trekstang, dan
ikatan angin untuk dapat menentukan dimensi profil yang sebaiknya digunakan.

4.1. Pembebanan
4.2.1. Beban Mati
Gording

= 22 kg/m

Penutup atap

= 70.75 kg/m

Plafon + penggantung = 18 kg/m


= 110.75 kg/m * 6 m ( jarak kuda kuda )
= 664.5 kg
Trekstang + ik. Angin = 10 % * 664.5 kg/m = 66.45 kg
Berat mati total DL = 730.95 kg

4.2.2. Beban Hidup (Beban Pekerja)


Dimana beban pekerja pada tiap titik bekerja adalah sebesar 100 kg

4.2.3. Beban Angin


Q

= 25 kg/m2 * 0.5 * 6 m * 1.415 m


= 106.125 (di pihak angin)

Qh

= sin 32 * Q
= sin 32 * 106.125
= 56.23 kg (di pihak angin)

Qv

= cos32 * Q
= cos32 * 106.125
= 89.99 kg (di pihak angin)

= 25 kg/m2 * ( -0.4 32/300 ) * 6 m * 1.415 m


= -107.3985 kg (di belakang angin)

Nurul Dulami (0910611010) // Tugas Struktur Baja

17

Qh

= sin 32 * Q
= sin 32 * (-107.3985 )
= - 56.9125 kg (di belakang angin)

Qv

= cos32 * Q
= cos32 * ( -107.3985 )
= - 91.079 kg (di belakang angin)

Nurul Dulami (0910611010) // Tugas Struktur Baja

18

BAB V
DESIGN KOLOM
Data-data Yang Digunakan;
memakai WF,
WF 250.175.7.11
56.24
A
=
6120
Ix
=
984
Iy
=
10.4
ixo =
4.18
iyo =
502
Wx =
113
Wy =
momen max (mx1) =
momen max (mx2) =
gaya aksial mak (P) =

cm2
cm4
cm4
cm
cm
cm3
cm3
5780
5807
5705

CEK TEKUK KOLOM


jepit - sendi
K=
panjang batang (L) =
jadi, L . K
=
Check :

0.7
600
420

Kgf-m =
Kgf-m =
Kgf
=

578000 kg-cm
580700 kg-cm
5705 kg

cm
cm

N/A + Mx/Wx

< 1600

kg/cm2

1258.213

< 1600

kg/cm2

Check terhadap dua syarat lagi,


x
=
Lkx/ixo
40.38462
y
=
Lky/iyo
100.4785
x

=
=

0.6+0.4(Mx1/Mx2)
0.99814

nx

E * A / N

=
=

2*A*E/(1.5N*x2)
83.43439

wx
wy

=
=

1.144 (tabel profil baja)


2.036 (tabel profil baja)

Syarat;
wx*N/A+x*nx/(nx-1)*Mx/Wx

< 1600

kg/cm2

1284.67572
Syarat lain;

< 1600

kg/cm2

wy*N/A
206.532361
Jadi profil

< 1600

kg/cm2

< 1600

kg/cm2

WF 250.175.7.11

dapat dipakai

Nurul Dulami (0910611010) // Tugas Struktur Baja

19

BAB VI
DESIGN KAKI KUDA
Data-data Yang Digunakan;
memakai WF,
56.24
A
=
6120
Ix
=
984
Iy
=
10.4
ixo =
4.18
iyo =
502
Wx =
113
Wy =
momen max (mx1) =
momen max (mx2) =
gaya aksial mak (P) =

WF 250.175.7.11
cm2
cm4
cm4
cm
cm
cm3
cm3

CEK TEKUK KOLOM


sendi - sendi
K=
panjang batang (L) =
jadi, L . K
=
Check :

2802
5807
4487

1
600
600

N/A + Mx/Wx
1236.556

Kgf-m =
Kgf-m =
Kgf
=

cm
cm
< 1600
< 1600

Check terhadap dua syarat lagi,


x
=
Lkx/ixo
57.69231
y
=
Lky/iyo
143.5407
x

=
=

0.6+0.4(Mx1/Mx2)
0.793008

nx

=
=
=

E * A / N
2*A*E/(1.5N*x2)
51.98054

kg/cm2
kg/cm2

wx
wy

Syarat;
wx*N/A+x*nx/(nx-1)*Mx/Wx
1031.54281
Syarat lain;
wy*N/A
< 1600
314.903787
< 1600

kg/cm2
kg/cm2

Jadi profil

dapat dipakai

WF 250.175.7.11

280200 kg-cm
580700 kg-cm
4487 kg

< 1600
< 1600

Nurul Dulami (0910611010) // Tugas Struktur Baja

=
=

1.206 (tabel profil baja)


3.947 (tabel profil baja)

kg/cm2
kg/cm2

20

BAB VI
DESIGN SAMBUNGAN BAUT

Data-Data Yang Digunakan;


Baut A325
db
Beban mati
Beban hidup

=
=
=

22
0.731
0.1

Kombinasi beban mati + hidup


1.2* DL + 1.6*LL
Pu
=
1.0372
=
0.75(0.5*fub)m*Ab
Rnv =
11.75439375
=

mm
ton
ton

ton
ton

Coba pakai 10 baut (5 buah per baris)


y2

Tu

=
=

4(1602 + 802)
mm3

128000
Mu*y
y2
=
=
=

Vu

0.442 *150*160
128000
0.194475 ton
Pu
N
0.10372 ton

Periksa interaksi geser dan tarik


Ft
= (807-1.5fuv)
= (807-1.5Ruv/Ab)
= 632.498763
Gunakan ft = 621 Mpa
= *ft*Ab
=
17.6957055

Rnt
Tu

<

Rnt

< Rnv

< 621
< 621
Mpa

ton

(ok)

ANALISA SAP NYA GAK BISA DI UNGGAH. HITUNG


SENDIRI YAAAA

Nurul Dulami (0910611010) // Tugas Struktur Baja

22

LAMPIRAN

Nurul Dulami (0910611010) // Tugas Struktur Baja

26

Anda mungkin juga menyukai