Anda di halaman 1dari 5

SIFAT WAJIB ALLAH SWT

1. Wujud (Ada)

Sifat wajib Allah SWT yang pertama adalah ‘wujud’ yang artinya ‘ada’. Maksudnya, Allah adalah zat yang
pasti ada, Dia berdiri sendiri, tidak diciptakan oleh siapapun dan tidak ada Tuhan selain Allah Ta’ala.
Bukti bahwa Allah SWT itu ada adalah terciptanya alam semesta dan seisinya.

Allah SWT berfirman: “Allah-lah yang menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya
dalam enam masa, kemudia ia bersemayam di atas ‘Arsy. Tidak ada bagi kamu selain daripada-Nya
seorang penolongpun dan tidak (pula) seorang pemberi Syafa’at 1190. Maka kamu tidak
memperhatikan?” (QS As-Sajadah: 4).

2. Qidam (Awal)

Qidam memiliki arti terdahulu. Maksudnya, Allah SWT adalah sang pencipta yang menciptakan alam
semesta beserta isinya. Oleh karena itu, tidak ada pendahulu atau yang mengawali selain Allah SWT.
Allah SWT tidak diciptakan karena menjadi zat pertama yang mengawali semua hal.

Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam Alquran: “Dialah Yang Awal dan Yang Akhir, Yang Zhahir dan Yang
Bathin, dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu.” (QS Al-Hadid: 3).

3. Baqa’ (Kekal)

Sifat wajib Allah yang selanjutnya adalah ‘Baqa’’ yang artinya kekal. Allah itu Maha kekal, tidak akan
punah dan binasa atau mati. Tidak ada akhir bagi Allah SWT.

Sebagaimana disampaikan oleh Allah SWT: “Tiap-tiap sesuatu pasti binasa, kecuali Allah. BagiNya-lah
segala penentuan, dan hanya kepadaNya-lah kamu dikembalikan.” (QS Al-Qasas: 88).

4. Mukholafatul Lilhawaditsi (Berbeda dengan Makhluk Ciptaannya)

Karena Allah SWT adalah yang penciptakan, maka Allah SWT sudah pasti jauh berbeda dengan makhluk-
makhluk ciptaanya. Tidak ada satupun yang mampu sebanding denganNya dan mampu menyerupai
keagunganNya.

Hal ini dijelaskan dalam Alquran: “Tidak ada satupun yang serupa dengan Dia dan Dialah yang Maha
Mendengan dan Melihat.” (QS Asy-Syura: 11).
5. Qiyamuhu Binafsihi (Berdiri Sendiri)

Qiyamuhu Binafsihi menjadi sifat wajib Allah selanjutnya. Memiliki arti ‘berdiri sendiri’, sesungguhnya
Allah SWT Ta’ala berdiri sendiri, tidak bergantung oleh siapapun dan tidak membutuhkan bentuan
karena Allah SWT adalah sang pencipta.

Alquran menjelaskan: “Sesungguhnya Allah benar-benar Maha kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari
alam semesta.” (QS Al-Ankabut: 6).

6. Wahdaniyah (Tunggal)

Maksudnya, Allah-lah satu-satunya tuhan pencipta alam semesta. Sebagaimana dijelaskan dalam
Alquran: “Seandainya di langit dan di bumi ada tuhan – tuhan selain Allah, tentulah keduanya itu akan
binasa.” (QS Al-Anbiya: 22).

7. Qudrat (Berkuasa)

Sebagai pencipta, Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu dan tidak ada yang bisa menandingi kekuasaan-
Nya. Seperti tertera dalam Alquran: “Sesungguhnya Allah berkuasa atas segala sesuatu.” (QS Al-Baqarah:
20).

8. Iradat (Berkehendak)

Allah Maha Berkehendak atas segala sesuatu. Oleh karena itu, kejadian apapun pasti terjadi atas
kehendak Allah SWT. Penjelasan dalam Alquran yakni: “Sesungguhnya keadaan-Nya apabila Dia
menghendaki sesuatu hanyalah berkata kepadanya: ‘Jadilah!’, maka terjadilah.” (QS Yasiin: 82).

9. ‘ilmun (Mengetahui)

Allah SWT Maha Mengetahui atas segala sesuatu baik yang tampak maupun yang tidak tampak. Allah
SWT berfirman: “Dan sesungguhnya kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang
dibisikan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya.” (QS Qaf : 16).

10. Hayat (Hidup)

Allah Maha Hidup, tidak akan pernah binasa ataupun musnah. Dia kekal selamanya. “Dan bertakwalah
kepada Allah yang hidup (kekal) yang tidak mati, dan bertasbihlah dengan memuji-Nya.” (QS Al-Furqon:
58).
SIFAT MUSTAHIL ALLAH SWT

1. Adam (Tiada)

Sifat mustahil Allah Swt. yang pertama adalah Adam yang berarti tiada.

Sifat ini ditunjukkan oleh dalil naqli yang berbunyi:

“Allah-lah yang meninggikan langit tanpa tiang yang kamu lihat, kemudian Dia bersemayam di atas Arasy
dan menundukkan matahari dan bulan. Masing-masing beredar hingga waktu yang ditentukan. Allah
mengatur urusan, menjelaskan tanda-tanda, supaya kamu meyakini pertemuan dengan Tuhanmu.” (QS
Ar-Ra’d : 2)

2. Huduts (Ada yang Mendahului)

Arti huduts adalah ada yang mendahului, dan dibuktikan pada surat Al-Hadid ayat 3 yang berbunyi:

“Dialah Yang Awal dan Yang Akhir, Yang Zhahir dan Yang Bathin, dan Dia Maha Mengetahui segala
sesuatu.”

3. Fana (Musnah)

Allah Swt. tidak mungkin musnah.

ini dijelaskan pada surat Ar-Rahman ayat 26-27, yang berbunyi :

“Semua yang ada di bumi itu akan binasa. Dan tetap kekal Wajah Rabbmu yang mempunyai kebesaran
dan kemuliaan.”

4. Mumatsalatu Lil Hawaditsi (Ada yang Menyamai)

sifat mustahil allah dijelaskan di al quran

Allah SWT menciptakan seluruh isi alam semesta, dan tidak ada sesuatu yang menandinginya.
ini diterangkan pada surat Asy-Syura ayat 11:

“Tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan Dia dan Dialah yang Maha Mendengar dan Melihat.”

5. Ta’adud (Berbilang)

Allah Swt. tidak memiliki sekutu, tidak beranak, dan tidak diperanakkan seperti pada surat Al-Baqarah
ayat 163 yang berbunyi:

“Dan Tuhanmu adalah Tuhan Yang Maha Esa; Tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia.
Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.”

6. Ajzun (Lemah)

Dalam Al-Quran dijelaskan:

“Hampir-hampir kilat itu menyambar penglihatan mereka. Setiap kali kilat itu menyinari mereka, mereka
berjalan di bawah sinar itu, dan bila gelap menimpa mereka, mereka berhenti. Jikalau Allah
menghendaki, niscaya Dia melenyapkan pendengaran dan penglihatan mereka. Sesungguhnya Allah
berkuasa atas segala sesuatu.” (QS Al Baqarah, ayat 20)

7. Ihtiyaju Lighairihi (Memerlukan yang Lain)

Dalam surat Al Ankabut ayat 6, dijelaskan bahwa Allah itu Maha Kaya.

Ia tidak membutuhkan bantuan untuk menciptakan alam semesta.

Penjelasan yang sama juga disebutkan pada surat Al-Isra ayat 111 yang berbunyi:

“Dan katakanlah segala puji bagi Allah Yang tidak mempunyai anak dan tidak mempunyai sekutu dalam
kerajaan-Nya dan Dia bukan pula hina yang memerlukan penolong dan agungkanlah Dia dengan
pengagungan yang sebesar-besarnya.”

8. Karahah (Terpaksa)

Allah berhak atas segala sesuatu dan tidak ada yang bisa menandingi Dia sebagaimana dijelaskan pada :

“Sesungguhnya keadaan-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu hanyalah berkata kepadanya: “Jadilah!”
maka terjadilah ia.” (QS Yasiin: 82)
9. Jahlun (Bodoh)

Sangat mustahin bagi Allah untuk bersifat bodoh.

Sifat ini berkebalikan dengan sifat wajib Allah dan sifat rasul, fatanah, yang berarti cerdas.

10. Mautun (Mati)

sifat mustahil allah

Allah SWT bersifat kekal yang berarti Ia tidak akan pernah mati.

Sifat mustahil Allah SWT ini dijelaskan pada surat Al-Baqarah ayat 255 yang berbunyi:

“Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus
mengurus (makhluk-Nya). Tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di
bumi. Tidak ada yang dapat memberi syafa’at di sisi Allah tanpa izin-Nya. Allah mengetahui apa-apa yang
di hadapan mereka dan di belakang mereka. Dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah
melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi dan Allah tidak merasa berat
memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar.”

Anda mungkin juga menyukai