Anda di halaman 1dari 11

SIFAT-SIFAT BAGI ALLAH SWT

Sebagai umat Islam tentunya kita perlu mengetahui hal-hal yang mustahil bagi Allah SWT.

Tuhan adalah Makhluk Yang Maha Sempurna dan Maha Terpuji tanpa ada kejelekan sedikitpun.

Mengetahui sifat-sifat Allah SWT merupakan salah satu wujud ketaatan kita sebagai umatnya, terhadap
kebesaran Allah SWT .

Dan juga, mengimani seluruh sifat-sifat Allah SWT merupakan rukun iman yang pertama dan wajib
dipahami oleh setiap muslim.

Sifat Allah SWT terbagi menjadi tiga yaitu:

1. Sifat wajib , merupakan sifat yang pasti dimiliki oleh Allah SWT.
2. Sifat yang mustahil adalah sifat yang tidak dapat ditemukan pada Allah SWT.
3. Hakikat Jaiz adalah hakikat kebebasan Tuhan untuk berbuat atau tidak berbuat sesuatu.

Penjelasan Sifat Mustahil Allah


1. Adam (Tidak ada atau tiada)
Mustahil jika Allah SWT memiliki sifat adam atau tidak ada. Apabila sifatnya adam maka tak
akan ada langit dan bumi, sedangkan Allah adalah Sang Maha Pencipta.

2. Huduts (Baru)
Mustahil Allah SWT bersifat baru atau permulaan. Karena setiap yang baru pasti akan ada
akhirnya. Hal itu tertulis dalam arti surat Al Hadid ayat 3:

"Dialah Yang Maha Awal yang sebelumnya tidak ada sesuatu, Maha Akhir yang sesudahnya
tidak ada sesuatu. Maha Zhahir yang di atasnya tidak ada sesuatu, Maha Batin yang tidak ada
sesuatu pun yang lebih tidak terjangkau dari-Nya. Tidak ada satu pun di bumi dan di langit yang
samar bagi Allah. Dia Maha Mengetahui segala sesuatu."

3. Fana (Binasa atau tidak kekal)


Mustahil apabila Allah SWT binasa, sesuai sifat wajib-Nya Allah SWT adalah kekal dan abadi
selamanya karena Ialah Yang Maha Agung. Hal tersebut terdapat dalam Surat Ar Rahman ayat
26-27, yang artinya:
"Semua yang ada di bumi itu akan binasa. Dan akan tetap kekal itu zat Tuhanmu yang
mempunyai kebesaran dan kemuliaan."

4. Mumatsalatuhu lil hawadits (Sama dengan makhluk-Nya)


Tidak ada satu pun makhluk di muka bumi yang bisa sama dengan kemampuan dan wujud Allah
SWT. Sebab Allah SWT Maha Sempurna.

"Dan tidak ada seorang pun yang setara dengan dia." (Al Ikhlas ayat 4)

5. Qiyamuhu bighoirih (Membutuhkan yang lain)


Allah SWT tidak mungkin bergantung dan membutuhkan orang lain karena sifatnya Maha Kuasa
jadi mustahil apabila bersifat qiyamuhu bighoirih.

"Sesungguhnya Allah SWT benar-benar Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta
alam." (Al Ankabut ayat 6)

6. Ta'adud (Berbilang)
Ta'adud adalah sifat kebalikan dari wahdaniyah yang bermakna tunggal. Mustahil apabila Allah
SWT bersifat lebih dari satu.

"Dialah Allah yang Maha Esa. Allah adalah Tuhan yang kepada-Nya segala sesuatu. Dia tiada
beranak dan tidak pula diperanakkan, dan tidak ada seorang pun yang setara dengan Dia." (Al
Ikhlas ayat 1-4)

7. Ajzun (Lemah)
Sifat ajzun merupakan kebalikan dari qudrat yang berarti Maha Kuasa, sedangkan Allah SWT
tidak bersifat lemah karena Maha Agung.
8. Karahah (Terpaksa)
Karahah bersifat terpaksa, sementara Allah SWT selalu menghendaki atas segala kebesaran
ciptaannya.

"Sesungguhnya keadaan-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu hanyalah berkata kepadanya;


jadilah! Maka terjadila ia." (Yasin ayat 82)

9. Jahlun (Bodoh)
Jahlun berarti bodoh dan itu mustahil bagi Allah SWT yang memiliki sifat ilmu karena Maha
Mengetahui Segalanya.

10. Mautun (Mati)


Mautun artinya mati. Sifat ini sama sekali tidak dimiliki Allah SWT sebab kematian dan
kebinasaan itu hanya ada pada ciptaan Allah SWT yang Maha Kuasa.

"Dan bertakwalah kepada Allah yang hidup kekal, yang tidak mati, dan bertasbihlah dengan
memuji-Nya. Dan cukuplah Dia Maha Mengetahui dosa-dosa hamba-hamba-Nya." (Al Furqan
ayat 58)

11. As Shummun (Tuli)


Mustahil Allah SWT bersifat as shummun atau tuli. Sesungguhnya Allah SWT Maha Mendengar
dan Maha Mengetahui Segalanya.

"Katakanlah: Mengapa kamu menyembah selain daripada Allah, sesuatu yang tidak dapat
memberi mudharat kepadamu dan tidak pula memberi manfaat. Dan Allah lah yang Maha
Mendengar lagi Maha Mengetahui." (Al Maidah ayat 76)
12. Al Umyun (Buta)
Tidak mungkin Allah SWT memiliki sifat buta. Sebab hanya Allah SWT yang mampu melihat
segalanya di muka bumi ini, termasuk makhluk tak kasatmata.

"Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang ghaib di langit dan bumi. Dan Allah Maha
Melihat apa yang kamu kerjakan." (Al Hujurat ayat 18)

13. Al Bukmun (Bisu)


Sesuai sifat wajibnya kalam yaitu berkata-kata, maka Allah SWT tidak mungkin memiliki sifat
bisu atau berdiam saja. Keberadaan Al Quran menjadi bukti bahwa Allah itu mustahil memiliki
sifat bisu.

14. Kaunuhu Ajizan (Zat yang lemah)


Dikarenakan Allah SWT bersifat Maha Kuasa Segalanya, jadi mustahil apabila mempunyai sifat
seperti zat lemah.

"Hampir-hampir kilat itu menyambar penglihatan mereka. Setiap kali kilat itu menyinari mereka,
mereka berjalan di bawah sinar itu, dan bila gelap menimpa, mereka berhenti. Jika Allah
menghendaki, niscaya Dia melenyapkan pendengaran dan penglihatan mereka. Sesungguhnya
Allah berkuasa atas segala sesuatu." (Al Baqarah ayat 20)

15. Kaunuhu Mukrahan (Zat yang terpaksa)


Mustahil Allah SWT bersifat terpaksa karena segala yang ada di muka bumi ini tercipta atas
semua kehendaknya.

16. Kaunuhu Jahilan (Zat yang sangat bodoh)


Allah SWT tidak mungkin bodoh karena sesungguhnya Maha Berpengetahuan, bahkan ilmunya
tidak terbatas sebab Maha Mengetahui Segalanya.
17. Kaunuhu Mayyitan (Zat yang mati)
Allah SWT tidak akan pernah mati, binasa, atau musnah. Hanya Allah SWT satu-satunya yang
kekal, abadi, dan tidak tidur.

18. Kaunuhu Ashomma (Zat yang tuli)


Mustahil bagi Allah SWT mempunyai sifat tuli, sedangkan hanya kuasa-Nya yang mampu
mendengar seluruh suara-suara makhluk ciptaannya di muka bumi.

19. Kaunuhu A'ma (Zat yang buta)


Tidaklah Allah SWT memiliki sifat buta, sebab Allah mampu melihat dan mengawasi semua
perbuatan makhluk-makhluk-Nya.

20. Kaunuhu Abkam (Zat yang bisu)


Sifat mustahil bagi Allah SWT yaitu tidak mungkin bisu. Sebagaimana hal itu ada dalam arti
Surat An Nisa ayat 164 yang berbunyi:

"Dan Kami telah mengutus Rasul-Rasul yang sungguh telah kami kisahkan tentang mereka
kepadamu dahulu, dan Rasul-Rasul yang tidak kami kisahkan tentang mereka kepadamu. Dan
Allah telah berbicara kepada Musa dengan langsung."

SIFAT-SIFAT WAJIB BAGI ALLAH SWT

1. Wujud (ada)

Sifat Allah yang pertama adalah wujud yakni ada dengan sendirinya. Ketika percaya pada Allah,
kita dapat merasakan keberadaannya dari seluruh isi di alam semesta ini.
"Allah-lah yang telah menciptakan langit dan bumi dan menurunkan air hujan dari langit,
kemudian dengan air itu, Dia mengeluarkan berbagai buah-buahan sebagai rezeki untukmu."
(QS. Ibrahim, ayat 14:32)

2. Qidam (terdahulu)

Allah itu terdahulu dan tidak didahului keberadaan-Nya oleh sesuatu apa pun. Sebab Dia adalah
Dzat yang tidak ada permulaannya.

Hal ini tertulis dalam firman Allah berbunyi, "Dialah yang awal, yang akhir." (QS. Al Hadid,
ayat 3).

3. Baqa (kekal)

Semua ciptaan Allah memiliki masa proses untuk binasa atau hancur, sedangkan Allah sendiri
tidak, sebab ia kekal dan tidak berubah-ubah selama-lamanya.

"Segala sesuatu pasti binasa, kecuali Allah." (QS. Al Qasas, ayat 88).

4. Mukhalafatu lil hawaditsi (berbeda dengan semua makhluk)

Allah Yang Maha Pencipta dan mampu menciptakan segala isi di alam semesta, sehingga Dzat
inilah yang berkuasa membuat berbagai wujud mahkluk di muka bumi.

"Tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan Dia." (QS.Asy Syura, ayat 11)

"Dan tidak ada sesuatu yang setara dengan Dia." (QS. Al Ikhlas, ayat 4)

5. Qiyamuhu binafsihi (berdiri sendiri)

Allah berdiri sendiri dengan segala kemampuan yang sempurna, sehingga tidak butuh bantuan
apa pun. Berbeda dengan makhluk-Nya yang hanya bisa mengandalkan pertolongan Allah.

"Wahai manusia! kamulah yang memerlukan Allah, dan Allah Dialah Yang Mahakaya (tidak
memerlukan sesuatu), Maha Terpuji." (QS. Fatir, ayat 15).
6. Wahdaniyyah (Maha Esa)

Allah itu Esa atau satu. Mustahil jika terdapat dua Tuhan. Apabila hal itu terjadi maka seluruh
alam semesta ini akan hancur dan terjadi malapetaka.

"Seandainya pada keduanya (di langit dan di bumi) ada Tuhan lain selain Allah, tentu keduanya
telah binasa." (QS. Al Anbiya, ayat 22)

7. Qudrat (berkuasa)

Tak terhitung bukti-bukti dari kekuasaan Allah dan tidak ada yang mampu menandinginya.
Mulai dari manusia sejak zaman kenabian sampai saat ini, miliaran lebih benda-benda langit, dan
banyak lagi.

"Milik Allah kerajaan langit dan bumi dan apa yang ada di dalamnya, dan Dia Maha Kuasa atas
segala sesuatu." (QS. Al Maidah, ayat 120)

8. Iradat (berkehendak)

Allah mempunyai sifat berkehendak, sehingga apa yang dikehendakinya mutlak dari Allah dan
tidak ada satu pun yang bisa menghalangi atau melarang-Nya.

"Sesungguhnya, urusannya apabila Dia menghendaki sesuatu, Dia hanya berkata kepadanya.
Jadilah! Maka jadilah sesuatu." (QS. Yasin, ayat 82)

9. Ilmu (mengetahui)

Manusia perlu belajar supaya mendapat pengetahuan dan ilmu. Tapi tidak dengan Allah, karena
Dia Yang Maha Mengetahui segalanya apa pun yang terjadi di langit dan bumi.

"Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu." (QS. Al Mujadalah, ayat 7)


10. Hayat (hidup)

Allah Ta'ala adalah Maha Hidup. Sebab hanya Dia yang kekal dan abadi. Allah jugalah yang
mampu menghidupkan segala sesuatunya. Tanpa didahului oleh-Nya, tentu tidak akan ada
kehidupan seperti saat ini.

"Dialah yang hidup kekal, tidak ada Tuhan selain Dia, maka sembahlah Dia dengan tulus dan
ikhlas beragama kepadanya." (QS. Gafir, ayat 65)

11. Sama' (mendengar)

Apa pun suara yang diucapkan makhluknya, hanya Allah sebaik-bainya Maha Mendengar.
Meski itu tanpa suara Dialah Yang Maha Mengetahuinya.

"Ya Allah, terimalah (amal) dari kami. Sungguh, Engkaulah Yang Maha Mendengar, Maha
Mengetahui." (QS. Al Baqarah, ayat 127)

12. Bashar (melihat)

Segala sesuatu hal kecil, besar, bahkan tersembunyi semua itu dapat terlihat jelas oleh Allah
tanpa perlu alat bantu apa pun. Sekalipun dalam hati manusia, tak luput dari penglihatan Allah.

"Dan Allah Maha Melihat apa yang mereka kerjakan." (QS. Al Maidah, ayat 71)

13. Kalam (berkata-kata atau berfirman)

Tidak seperti manusia yang perlu belajar terlebih dahulu untuk bisa berkata sesuatu, Allah
berkomunikasi dengan bahasanya yang disebut kalamullah atau firman Allah.

Allah berfirman melalui kitab yang diturunkan oleh perantara para Nabi. Al Quran menjadi tanda
keberadaan Allah dan bukti bahwa Allah berkata-kata atau berfirman.
"Dan tidaklah patut bagi seorang manusia bahwa Allah akan berbicara kepadanya kecuali dengan
perantaraan wahyu atau dari belakang tabir atau dengan mengutus utusan (malaikat) lalu
diwahyukan kepadanya dengan izin nya apa yang dikehendakinya. Sungguh Dia Maha Tinggi,
Maha Bijaksana." (QS. Asy Syura, ayat 51)

14. Qadiran (Mahakuasa)

Allah adalah Dzat paling berkuasa di seluruh alam semesta. Hanya Allah yang mampu
menciptakan segala sesuatunya.

15. Muridan (Maha Berkehendak)

Semua yang ingin dikehendaki oleh Allah dapat terjadi atas izinnya sendiri, tanpa ada yang bisa
menolak takdir atau kehendak-Nya.

16. Aliman (Maha Mengetahui)

Manusia dan makhluk lain ciptaan Allah memiliki keterbatasan dalam mengetahui sesuatu.
Namun tidak dengan Allah, yang tidak diketahui makhluknya justru telah diketahui olehnya.

17. Hayyan (Maha Hidup)

Allah adalah satu-satunya Dzat Maha Hidup dan mampu menghidupi. Sifat ini sama dengan
kekal yaitu abadi dan tidak akan musnah. Ia selalu mengawasi hamba-hamba-Nya dan tak pernah
tidur.

18. Sami'an (Maha Mendengar)

Pendengaran makhluk ciptaan Allah sangat terbatas. Berbeda dengan-Nya yang Maha
Mendengar lagi Maha Mengetahui. Tak ada sesuatu pun yang terlewatkan bagi Allah dan tidak
ada yang dapat melampaui pendengaran-Nya.

19. Bashiran (Maha Melihat)

Hanya Allah yang mampu melihat dan mengawasi berbagai keadaan setiap umat dan seluruh
alam semesta. Untuk itu, sudah seharusnya kita selalu berbuat kebaikan.
20. Mutakalliman (Maha Berkata-kata)

Urutan ke-20 sifat wajib Allah yang terakhir yaitu Dzat Maha Berkata-kata atau berfirman.
Sebagaimana firman Allah telah tertulis dalam seluruh isi Al Quran dan hadis.

Sifat Jaiz adalah salah satu pembagian sifat Allah SWT yang perlu dikenali umat Islam. Sifat jaiz
adalah salah satu macam sifat Allah SWT selain sifat wajib dan sifat mustahil. Seperti yang telah
disebutkan sebelumnya, sifat jaiz adalah kebebasan yang dimiliki Allah SWT sebagai tuhan
semesta alam. Sifat jaiz adalah kebebasan untuk berbuat segala sesuatu atau tidak berbuat
sesuatu hanya sesuai dengan kehendak-Nya yang mutlak.

Allah mungkin berbuat segala sesuatu atau mungkin meninggalkannya (tidak berbuat). Oleh
karena itu, Allah memiliki kebebasan berbuat atau meninggalkan tanpa ada yang memaksa.
Contoh sifat jaiz adalah ketika Allah SWT menjadikan seseorang yang rendah menjadi terhormat
ataupun sebaliknya. Contoh lainnya dari sifat jaiz adalah Allah SWT dapat menjadikan orang
yang sehat tiba-tiba menjadi sakit, begitu pula sebaliknya.

sifat wajib Allah dikelompokkan menjadi empat bagian, yaitu sifat Nafsiyah, Salbiyah, Ma'ani,
dan Ma'nawiyah.

Sifat Nafsiyah adalah sifat yang berhubungan dengan Dzat Allah. Ada satu sifat Nafisyah, yaitu
wujud.

Sifat Salbiyah adalah sifat yang meniadakan adanya sifat sebaliknya atau tidak sesuai dengan
kesempurnaan Dzat-Nya. Terdapat lima sifat Salbiyah, yaitu qidam, baqa, mukhalafatu lil
hawaditsi, qiyamuhu binafsihi, dan wahdaniyyah.

Sifat Ma'ani adalah sifat abstrak yang wajib ada pada Allah. Terdapat tujuh sifat Ma'ani, yaitu
qudrat, iradat, ilmu, hayat, sama', bashar, kalam.

Sifat Ma'nawiyah adalah sifat wajib Allah yang berkaitan dengan sifat Ma'ani. Tujuh sifat
Ma'nawiyah yaitu qaadiran, muridan, 'aaliman, hayyan, sami'an, bashiiran, mutakalliman.

Anda mungkin juga menyukai