(Rela)
Ar-Ridhaa (Rela)
Dalil
Dalil
Q. 35:2. Apa saja yang Allah anugerahkan kepada manusia berupa rahmat,
maka tidak ada seorangpun yang dapat menahannya; dan apa saja yang
ditahan oleh Allah maka tidak seorangpun yang sanggup untuk
melepaskannya sesudah itu. Dan Dia-lah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bij
aksana.
Dalil
Hadits. Imam Ahmad meriwayatkan dari Ibnu Umar bahwa Rasulullah
SAW bersabda," Kunci-kunci kegaiban ada lima dan hanya diketahui
Allah, "sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan
tentang hari kiamat. Dan Dialah yang menurunkan hujan dan
mengetahui apa yang ada dalam rahim . Dan dada seorang pun yang
dapat mengetahui apa yang akan diusahakannya esok. Dan tiada
seorangpun yang dapat mengetahui di bumi mana is akan mati.
Sesunguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal."
Q. 6:59. Dan pada sisi Allah-lah kunci-kunci semua yang ghaib; tak
ada yang mengetahuinya kecuali Dia sendiri, dan Dia mengetahui apa
yang di daratan dan di lautan, dan tiada sehelai daunpun yang
gugur melainkan Dia mengetahuinya (pula), dan tidak jatuh sebutir
bijipun dalam kegelapan bumi dan tidak sesuatu yang basah atau yang
kering, melainkan tertulis dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfuzh).
Q. 11:6. Dan tidak ada suatu binatang melatapun di bumi melainkan Allah-
lah yang memberi rezkinya, dan Dia mengetahui tempat berdiam binatang
itu dan tempat penyimpanannya. Semuanya tertulis dalam kitab yang nyata
(Lauh Mahfuzh).
Kejadian yang pasti dan tak dapat dihindari ini disebut Qadha' dan
Qadar. la merupakan bahagian dari rukun iman yang enam. Setiap
muslim wajib mengimaninya merupakan kebaikan (menguntungkan)
maupun keburukan (meru-gikan) terhadap dirinya. Iman ini membuat
kita sadar dan tidak sombong terhadap apa-apa yang dimiliki serta
tidak kecewa terhadap apa-apa yang lepas dari kita. Ketentuan Allah
SWT membuat kita tdak sombong dengan apa yang diperoleh dan
kita tidak kecewa dengan apa yang tidak kita dapati.
Dalil
Hadits. Pernyataan Rasulullah tentang Iman, " dan engkau beriman
dengan Qadar baik maupun buruk".
Q. 57:22. Tiada suatu bencanapun yang menimpa di bumi dan (tdak pula)
pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauh
Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu
adalah mudah bagi Allah.
A.3. Laa Yus'alu `Ammaa Yaf'al (Allah SWT Tidak Ditanya Tentang
Apa yang Dikerjakannya)
Dalam bersikap terhadap qadha' dan Qadar Allah SWT, manusia tidak
berhak menyalahkan atau menuduh Allah SWT Sebab sebagai yang
maha pencipta dia berbuat sesuai dengan kehendakNya tanpa
seorangpun dapat mempro-sesNya. Allah SWT tdak dapat ditanya
tentang apa yang diperbuatNya terhadap makhluk. Allah SWT
berbuat sekehendakNya tidak mengikuti peraturan siapapun selain
diriNya. Semua kepunyaan Allah SWT, Allah SWT bebas memberi ampun
ataupun mengazab hambaNya yang durhaka dan menentang Allah.
Dalil
Q. 21:23. Dia tidak ditanya tentang apa yang diperbuatNya, dan merekalah
yang akan ditanyai.
Q. 2:284. Kepunyaan Allah-lah segala apa yang ada di langit dan apa yang
ada di bumi. Dan jika kamu melahikan apa yang ada di dalam hatimu atau
kamu menyembunyikannya, niscaya Allah akan membuat perhitungan
dengan kamu tentang perbuatanmu itu. Maka Allah mengampuni siapa
yang dikehendaki-Nya dan menyiksa siapa yang dikehendaki-Nya; dan
Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.
Dalil
Dalil
Dalil
Semua ketentuan dan peraturan Allah SWT yang tidak tertulis di alam
semesta itu disebut Sunnatullah. Sifatnya tetap, tidak berubah dan tidak
berganti. Tetapi Allah SWT sendiri dapat meru-bahnya seperti pada
mukjizat para Nabi. Kita mesti me-nyebutnya Sunnatullah dan bukan
hukum alam atau hukum sains eksak. Sunnatullah tidak mengalami
perubahan atau pergantian sedikitpun karena sunnatullah bersifat tetap,
pasti, objketif dan tepat. Seperti halnya yang disebut hukum alam yang
memiliki karakteristik tepat dan pasti itu sebenarnya sunnatullah
kauniyah yang ada di alam. sunnatullah qauliyah tun tidak memiliki
perubahan. Ketentuan Allah ini mengena kepada semua manusia
kecuali yang dikehendakiNya seperti Nabi Ibrahim yang tidak hangus
dimakan api bahkan selamat dengan izin Allah SWT Walaupun demikian,
Nabi Ibrahim juga mengikuti sunnatullah sehingga terselamat dari api
di antaranya sunnatullah qauliyah yang Allah janjikan. Nabi Musa
mampu membelah laut dengan izin Allah SWT, dan ini merupakan
sunnatullah yang secara teknologi dan pengetahuan dapat dijelaskan
secara baik, walaupun pada saat itu sulit untuk diterangkan.
Walaubagaimanapun Allah memberikan kekecualian kepada para
Rasulnya berupa mukjizat.
Dalil
Hadits. Said bin Jubeir berkata-dia juga meriwayatkan dari Ibnu Abbas.
Ibnu Abbas berkata,"Tatkala Ibrahim dilemparkan, maka malaikat
penjaga hujan berkata,"begitu aku diperintahkan menurunkan hujan,
langsung aku menurunkannya."Ibnu Abbas berkata,"Adalah perintah
Allah lebih cepat dari perintah malaikat. Allah berkata,"Hai api,
dinginlah dan menjadi keselamatan bagi Ibrahim." Ibnu Abbas
berkata,"Kalaulah Allah Azza wa Jalla tidak mencatakan,'dan menjadi
keselamatan', niscaya dinginnya api melukai Ibrahim".
Dalil
Dalil
dan telah Kami turunkan bersama mereka Al Kitab dan neraca (keadilan)
supaya manusia dapat melaksanakan keadilan. Dan Kami ciptakan besi
yang padanya terdapat kekuatan yang hebat dan berbagai manfaat bagi
manusia, (supaya mereka mempergunakan besi itu) dan supaya Allah
mengetahui siapa yang menolong (agama) Nya dan rasulrasul-Nya padahal
Allah tidak dilihatnya. Sesungguhnya Allah Maha Kuat lagi Maha Perkasa.
Dalil
Q. 42:15. Maka karena itu serulah (mereka kepada agama itu) dan
tetaplah sebagaimana diperintahkan kepadamu dan janganlah
mengikuti hawa nafsu mereka dan katakanlah: "Aku beriman
kepada semua Kitab yang diturunkan Allah dan aku diperintahkan
supaya berlaku adil di antara kamu. Allah-lah Tuhan kami dan Tuhan
kamu. Bagi kami amal-amal kami dan bagi kamu amal-amal kamu. Tidak
ada pertengkaran antara kami dan kamu, Allah mengumpulkan
antara kita dan kepada-Nyalah kembali (kita) ".
Hadits. Pernyataan Rasulullah, "yang halal itu jelas dan yang haram itu juga
jelas, dan di antara keduanya ada yang mutasyabihat".
Dalil
Q. 18: 29. Dan katakanlah: "Kebenaran itu datangnya dari Tuhanmu; maka
barangsiapa yang ingin (beriman) hendaklah is beriman, dan barangsiapa
yang ingin (kafir) biarlah is kafir". Sesungguhnya Kami telah sediakan bagi
orang-orang zalim itu neraka, yang gejolaknya mengepung mereka. Dan jika
mereka meminta minum, niscaya mereka akan diberi minum dengan air
seperti besi yang mendidih yang menghanguskan muka. Itulah minuman
yang paling buruk dan tempat istirahat yang paling jelek.
Q. 24:1. (Ini adalah) satu surat yang Kami turunkan dan Kami wajibkan
(menjalankan hukum-hukum yang ada di dalam) nya, dan Kami turunkan
di dalamnya ayat-ayat yang jelas, agar kamu selalu mengingatinya.
Dalil
Q. 21:23. Dia tidak ditanya tentang apa yang diperbuat Nya, dan
merekalah yang akan ditanyai.
Q. 102:8. kemudian kamu pasti akan ditanyai pada hari itu tentang
kenikmatan (yang kamu megah-megahkan di dunia itu).
Q. 4:79. Apa saja ni`mat yang kamu peroleh adalah dari Allah, dan apa saja
bencana yang menimpamu, maka dari (kesalahan) dirimu sendiri. Kami
mengutusmu menjadi Rasul kepada segenap manusia. Dan cukuplah Allah
menjadi saksi.
Q. 42:30. Dan apa musibah yang menimpa kamu maka adalah
disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan
sebagian besar (dari kesalahankesalahanmu).
Dalil
Q. 33:36. Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin dan tidak
(pula) bagi perempuan yang mukmin, apabila Allah dan Rasul-Nya
telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan
(yang lain) tentang urusan mereka. Dan barangsiapa mendurhakai
Allah dan RasulNya maka sungguhlah dia telah sesat, sesat yang nyata.
Q. 4:65. Maka demi Tuhanmu, mereka (pada hakekatnya) tidak
beriman hingga mereka menjadikan kamu hakim dalam perkara yang
mereka perselisihkan, kemudian mereka tidak merasa keberatan
dalam had mereka terhadap putusan yang kamu berikan, dan mereka
menerima dengan sepenuhnya.
3. Al-Iimaan (Keyakinan)