Anda di halaman 1dari 8

TUGAS MATA KULIAH ILMU MANTIQ

Dibuat Oleh: Wulan Maudina


Kelas : 5B Pendidikan Agama Islam
NIRM : 1207.19.2259

1. 20 Sifat yang Wajib Bagi Allah

a. Wujud adalah sifat wajib Allah SWT pertama yang berarti zat yang pasti “ada” dan
berdiri sendiri. Sifat wujud bermakna kehadiran Allah SWT bukan karena diciptakan
oleh siapapun dan tidak ada tuhan selain dia. Allah SWT pasti ada dan tidak bergantung
kepada siapapun karena dialah sang pencipta alam semesta. Bukti kehadiran dan wujud
Allah SWT adalah ciptaannya berupa langit dan bumi serta seisinya.
b. Qidam berarti terdahulu atau sebuah awal karena Allah SWT sudah ada terlebih dahulu
jauh sebelum apapun yang diciptakannya. Qidam berasal dari bahasa Arab yang berarti
terdahulu, artinya tidak ada yang terdahulu sebelum Allah SWT di dunia ini. Semua
yang ada di alam semesta ini adalah ciptaan Allah SWT sebagai awal dan pencipta dari
kehidupan sekaligus yang mengakhirinya. Sifat Qidam Allah SWT menunjukan dia
maha mengetahui segala sesuatu atas ciptaannya.
c. Baqa berasal dari bahasa Arab yang artinya kekal atau abadi. Sifat Baqa berarti Allah
SWT adalah maha kekal dan tidak akan perneh punah dan binasa. Allah SWT tidak akan
pernah mati layaknya ciptaannya karena kematian dan kebinasaan itu sendiri adalah
ciptaannya. Sifat Baqa menunjukan bahwa Allah SWT memiliki kebesaran dan kemuliaan
atas segala ciptaannya di muka bumi dan alam semesta.
d. Mukholafatul Lilhawaditsi berasal dari bahasa Arab yang berarti berbeda dengan
sesuatu yang baru atau makhluk lainnya. Sifat Mukholafatul Lilhawaditsi berarti Allah
SWT berbeda dengan makhluk- makhluk ciptaannya. Allah SWT adalah Yang Maha
Sempurna dan tidak aka nada satupun makhluk yang dapat menyerupainya. Mungkin
tidak asing jika manusia pasti memiliki kembaran di dunia ini, namun hal tersebut
berbeda dengan Allah SWT yang menjadi satu- satunya dan tidak ada yang bisa setara
dengan keagungannya.
e. Qiyamuhu Binafsihi berarti Allah SWT berdiri sendiri dan tidak memerlukan bantuan
dari siapun. Atas kehendaknya Allah SWT tidak akan pernah bergantung kepada
siapapun karena memiliki kebesaran atas segala ciptaannya.Tidak seperti makhluk lain,
Allah SWT tidak beranak pinak dan tidak memiliki sekutu. Allah SWT adalah
keagungan yang sebesar-besarnya di alam semesta.
f. Wahdaniah berarti Allah SWT tunggal atau esa karena tidak memiliki sekutu. Allah SWT
adalah tuhan Yang Maha Esa dan satu- satunya tuhan pencipta alam semesta. Sebagai umat
muslim, Grameds harus mengimani bahwa Allah SWT maha esa dan satu- satunya yang
dipercaya sebagai pencipta alam semesta beserta isinya. Itulah sebabnya jika umat muslim
menyekutukan Allah SWT maka musyrikkah dari imannya sebagai umat beragama islam
yang harus mengimani Allah SWT sebagai satu- satu sang pencipta.
g. Qudrat berarti Allah SWT adalah pemilik dan pemegang kuasa terhadap sesuatu. Allah
SWT adalah zat satu- satunya Yang Maha Kuasa atas apapun dan tidak ada satupun
makhluk lain yang bisa menandingi kekuasaan. Allah SWT mustahil tidak memiliki
kuasa atas alam semesta dan seisinya. Kekuasan Allah SWT mutlak dan tidak ada
batasan dan tidak ada yang membatasi, baik zatnya sendiri maupun makhluk
ciptaannya.
h. Iradat berasal dari bahasa Arab yang artinya berkehendak. Sifat Iradat berarti Allah
SWT berkendak atas segala alam semesta dan seisinya. Allah SWT mustahil
melakukan sesuatu atas perintah dan paksaan dari makhluk lain. Jika Allah SWT sudah
berkendak maka tidak akan ada yang mustahil dan tidak yang bisa mencegahnya.
Segala hal yang ada di alam semesta ini berjalan dan terjadi atas kehendak Allah SWT
tanpa campur tangan siapapun.
i. Ilmu dalam bahasa Arab berarti mengetahui atas segala sesuatu. Sifat ilmu berarti
Allah SWT mengetahui segala hal dan tidak ada suatu hal apapun yang tidak diketahui
oleh Allah SWT. Pengetahuan dan kepandaian Allah SWT sangat sempurna, artinya
ilmu yang dimiliki Allah SWT tidak terbatas dan tidak juga dibatasi. Segala sesuatu
yang ada di alam semesta, baik yang tampak maupun gaib pasti diketahui Allah SWT.
Bahkan rahasia dalam hati manusia sekalipun Allah SWT mengetahuinya.
j. Hayat dalam bahasa Arab berarti hidup atau kehidupan. Sifat hayat berarti Allah SWT
maha hidup kekal abadi dan memberi kehidupan. Allah SWT hidup bukan karena
dihidupkan melainkan hidup dengan kehendaknya sendiri karena Allah SWT adalah
maha sempurna. Sifat hayat juga menunjukan bahwa Allah SWT tidak membutuhkan
hal-hal yang menghidupkan seperti makan, minum, tidur, istirahat, dan aktivitas hidup
manusia lainnya. Hidup Allah SWT kekal dan abadi tanpa mengalami kematian.
k. Sam’un dalam bahasa Arab berarti mendengar. Sifat Sam’un berarti Allah SWT maha
pendengar segala sesuatu yang ada di alam semesta. Baik hal-hal yang diucapkan
maupun yang disembunyikan dalam hati dan jiwa manusia sekalipun. Tidak ada bentuk
suara apapun yang tidak terdengar oleh Allah SWT walaupun suara lemah dan pelan
karena pendengaran Allah SWt tidak terbatas pada apapun. Berbeda dengan
pendengaran manusia yang terbatas pada frekuensi bunyi tertentu.
l. Basar dalam bahasa arab artinya melihat. Sifat Basar berarti Allah SWT Maha melihat
segala hal yang terjadi di alam semesta, baik yang tampak maupun yang
disembunyikan. Penglihatan Allah SWT tidak terbatas pada apapun dan mutlak tidak
terpengaruh pada jarak dan terhalang terhalang oleh apapun. Sifat Basar Allah SWT
perlu kita Imani agar selalu berhati-hati dalam berbuat di dunia karena kita tidak bisa
berbohong kepada Allah dan Dia akan selalu mengetahuinya.
m. Kalam dalam bahasa Arab artinya berfirman. Sifat kalam Allah SWT berarti dapat
berbicara dan berkata secara sempurna tanpa batasan dan bantuan apapun. Allah SWT
berfirman lewat kitabnya yang diturunkan kepada para nabi dan rasul. Pembicaraan
Allah SWT tentu berbeda dengan konsep pembicaraan dan pemahaman manusia karena
Allah tidak berpanca indra atau berorgan seperti manusia. Sifat kalam Allah SWT
sangat sempurna dan mutlak.
n. Qadiran dalam bahasa Arab berarti kuasa. Sifat wajib Qadiran berarti Allah SWT maha
kuasa atas alam semesta dan seisinya. Kekuasaan Allah SWT tidak terbatas pada apapun
dan siapapun karena Dialah sang pencipta yang satu-satunya berkuasa atas kehidupan alam
semesta. Kuasa Allah SWT juga tidak akan pernah setara dan tertanggi oleh kekuatan
apapun di muka bumi. Sifat Qadiran Allah SWT perlu kita imani bahwa manusia hanyalah
makhluk lemah dan perlu berserah diri pada kekuatan dan kekuasaan Allah SWT.
o. Muridan dalam bahasa Arab artinya kehendak. Sifat wajib muridan berarti Allah SWT
Maha menghendaki atas segala keadaan dan kondisi yang menentukan apa-apa saja di alam
semesta. Allah SWT berkendak atas nasib dan takdir manusia dan alam semesta. Sifat
wajib muridan Allah SWT menyatu dengan sifat wajib iradat Allah SWT. Kehendak Allah
SWT besifat mutlak dan tidak terbatas.
p. Aliman dalam bahasa Arab artinya mengetahui. Sifat wajib aliman berarti Allah SWT
maha mengetahui segala sesuatu di alam semesta ini, baik yang sudah terjadi maupun
yang belum terjadi di muka bumi dan alam semesta. Tidak ada suatu hal apapun yang
tidak diketahui oleh Allah SWT dan tidak ada yang bisa disembunyikan darinya.
Bahkan Allah SWT mengetahui pikiran dan isi hati manusia. Allah SWT maha
mengetahui tanpa batasan dan tidak tertandingi oleh zat apapun.
q. Hayan dalam bahasa Arab artinya hidup. Sifat wajib hayyan berarti Allah SWT maha
hidup tanpa pernah tidur, lengha, lelah, apalagi mati. Allah SWT hidup kekal dan abadi
tidak terbatas oleh waktu, keadaan, dan tempat karena Allah SWT maha sempurna.
Sifat wajib hayyan Allah SWT menyatu dengan sifat wajib Allah SWT yakni sifat
hayat.
r. Sam’an dalam bahasa Arab artinya mendengar. Sifat wajib sam’an berarti Allah SWT
maha mendengar segala sesuatu yang ada di alam semesta. Tanpa terbatas pada tampak
tidak tampak, maupun keras pelannya suara tersebut. Allah SWT tentu bisa mendengar
ucapan, harapan, doa , bahkan bisikan suara hati manusia yang tidak bisa didengar oleh
orang lain. Pendengaran Allah SWT tidak terbatas dan terhalang oleh apapun. Sifat
wajib sam’an menyatu dengan sifat wajib Allah SWT yakni sifat sam’un.
s. Basiran dalam bahasa Arab artinya melihat atau mengawasi. Sifat wajib basiran berarti
Allah SWT selalu mengawasi semua hal yang terjadi di alam semesta termasuk gerak-
gerik dan tingkah laku manusia. Tidak ada hal apapun yang bisa lepas dari pengawasan
Allah SWT meskipun sudah tersembunyi sekalipun. Sifat wajib bashiran Allah SWT
menyatu dengan sifat basar.
t. Mutakaliman dalam bahasa arab artinya berfirman atau berkata-kata. Sifat wajib
mutakalliman berarti Allah SWT Maha berfirman atas segala rakhmatnya untuk alam
semesta sebagi ciptaannya. Firman Allah SWT diturunkan melalui para nabi dan rasul
yang menjadi makhluk pilihan yang dapat dipercaya untuk menyampaikan firman-
firmannya. Bukti Allah SWT berfirman adalah hadirnya Al-Quran sebagai pedoman umat
muslim di seluruh dunia. Sifat wajib Allah SWT muta’alimat menyatu dengan sifat kalam.

2. 20 Sifat Mustahil Bagi Allah


a. Adam dalam bahasa Arab artinya tidak ada. Sifat mustahil adam berarti Allah SWT
tidak mungkin tidak ada dalam konsep kehidupan karena dialah sang pencipta alam
semesta beserta isinya. Allah memiliki sifat wujud yang artinya pasti ada, maka
mustahil bagi Allah memiliki sifat adam yang artinya tiada atau ketiadaan. Segala hal
yang ada di di alam semesta ini hidup da nada karena Allah SWT, jadi mustahil jika
sang pencipta itu sendiri tidak ada.
b. Hudust dalam bahasa Arab artinya baru, awal atau permulaan. Sifat mustahil huduts
berarti Allah SWT tidak ada yang mendahului karena ada sebelum segala sesuatu ada
dan tercipta dengan sifat wajib Allah yang terdahulu atau sifat wajib qidam. Allah SWT
adalah permulaan dan mendahului segala yang ada dan kemudian menciptakan yang
ada- ada atas kehendak dan kekuasaan Allah SWT atas segala ciptaannya di dunia dan
alam semesta.
c. Fana dalam bahasa Arab artinya tidak kekal, kebinasaan, atau rusak. Sifat mustahil
fana berarti Allah SWT tidak mungkin binasa karena Allah SWT kekal dalam keabadiaan.
Kehadiran Allah SWT tidak ada permulaan dan tidak ada akhir atau kematian dan
kebinasaan karena Allah SWT akan kekal selama-lamanya. Sifat fana atau bersifat
sementara mustahil ada pada Allah SWT karena zatnya baqa atau kekal atas segala
keagungan dan kebesarannya atas alam semesta.
d. Mumatsalatu Lilhawaditsi dalam bahasa Arab artinya serupa atau menyerupai
makhluknya. Sifat mustahil mumatsalatu lil hawaditsi berarti Allah SWT tidak
mungkin serupa atau sama seperti makhluk- makhluk ciptaannya. Allah SWT sudah
pasti berbeda dengan makhluk ciptaannya, baik sifat dzat-nya ataupun perbuatan dan
perilakunya makhluknya yang psati memiliki kelemahan dan kekurangan.
e. Ihtiyaju lighairihi dalam bahasa Arab berarti berdiri dengan yang lain atau
membutuhkan orang lain. Sifat mustahil ihtiyaju lighairihi berarti Allah SWT maha
segalanya dan tidak mungkin bergantung pada makhluk lain karena baginyalah
kekuasaan atas segala alam semesta dan seisinya. Allah SWT Maha Agung dan maha
Berdiri Sendiri sehingga tidak membutuhkan pertolongan dari siapapun. Sifat mustahil
ihtiyaju lighairihi ini berkebalikan dengan sifat Allah SWT Qiyamuhu Binafsihi.
f. Ta’adud dalam bahasa Arab berarti berbilang. Sifat mustahil ta’addud Allah SWT
tidak terbilang karena Allah Maha Esa yakni dzat tunggal atas kebesarannya. Mustahil
bagi Allah SWT memiliki sifat ta-adud yang berarti lebih dari satu dan tidak pula
bersekutu atau beranak pinak. Sifat ta’adud berkebalikan dengan sifat Allah SWT
wahdaniyah yang bermana tunggal dan umat muslim wajib mempercaianya sebagai
sang pencipta satu- satunya.
g. Adzun dalam bahasa Arab artinya lemah. Sifat mustahil adzun berarti Allah SWT tidak
mungkin memiliki kelemahan sedikitpun atas apa-apa kehendak dan kekuasaannya.
Sifat mustahil adzun berkebalikan dengan sifat Allah SWT qudrat yang artinya Maha
Kuasa atas segala kekuatannya yang sempurna. Allah SWT mudah melakukan apapun
atas kehendak dan kebesarannya, sehingga mustahil baginya jika memiliki kelemahan
dan kekurangan di luar akal manusia sekalipun karena dialah yang menciptaknnya itu
sendiri.
h. Karahah dalam bahasa Arab artinya terpaksa. Sifat mustahil karahah Allah SWT berarti
tidak terpaksa dalam melaksanakan apa-apa yang telah dia kehendaki atas segala kebesaran
ciptaannya. Sifat mustahil karahah berkebalikan dengan sifat Allah SWT yang Iradat,
yakni berkehendak atas segala Sesuatu di alam semesta dan seisinya. Apapun kehendak
Allah SWT pasti terjadi dan tidak ada yang tidak mungkin bagi Allah SWT .
i. Jahlun dalam bahasa Arab artinya bodoh. Sifat mustahil jahlun berarti Allah SWT
tidak mungkin bersifat bodoh karena Allah Maha mengetahui segala segala sesuatu.
Sifat jahlun berkebalikan dengan sifat Allah SWT yang Ilmun yakni menguasai
pengetahuan dengan segala keagungan dan kekuasaannya sehingga tidak ada makhluk
apapun yang bisa bersembunyi darinya. Tidak ada yang tidak mungkin bagi Allah,
termasuk mengetahui hal-hal yang tidak tampak atau disembunyikan dalam hati dan
jiwa seseorang.
j. Maut dalam bahasa Arab artinya mati. Sifat mustahil maut berarti Allah tidak mungkin
mati atau binasa karena dzatnya kekal abadi atas kekuatannya yang sempurna.
Kematian atau kebinasaan adalah ciptaan Allah SWT jadi mustahil baginya binasa
dengan segala kekuatan dan kuasanya atas segala ciptaannya di alam semesta. Sifat
maut berkebalikan dengan sifat Allah SWT yang hayat, yakni hidup kekal dengan
keabadiaan kuasanya.
k. Shamamun dalam bahasa Arab artinya tuli. Sifat mustahil Shamamun berarti Allah
SWT tidak mungkin tidak mendengar karena Allah adalah Maha mendengar segala
sesuatu apa-apa yang terjadi di alam semesta. Tidak akan ada sesuatu hal pun yang
luput dari pandangan Allah SWT, bahkan yang disembunyikan atau hanya terucap
dalam do’a dan hari seseorang. Allah mampu mendengar semua hal bahkan yang tidak
terdengar oleh manusia atau makhluk lainnya. Sifat mustahil shamamun bekebalikan
dengan sifat Allah SWT yang sama’, yakni maha mendengar setiap yang diucapkan
maupun yang disembunyikan.
l. Ama dalam bahasa Arab artinya buta. Sifat mustahil ama berarti Allah SWT tidak
mungkin buta atau tidak bisa melihat apa-apa yang terjadi, bahkan yang kasat mata
sekalipun Allah mampu melihatnya. Sifat Ama berkebalikan dengan sifat Allah SWT
basar, yakni maha melihat dengan segala kekuasaannya tidak ada di alam semesta yang
akan luput dari penglihatannya.
m. Bakamun dalam bahasa Arab artinya bisu. Sifat mustahil bakmun berarti Allah SWT
tidak mungkin bisu atau diam, karena Allah SWT bersifat kalam, yakni berfirman bagi
keselamatan dan tuntunan hidup bagi manusia. Atas keagungannya, Allah SWT
berfirman melalui seorang makhluk yang mulia baginya, yakni para nabi dan rosul
yang dapat dipercaya. Mustahil bagi Allah SWT tidak berkata-kata atas segala yang
telah terjadi dan tercipta atas kekuasaannya.
n. Ajiza dalam bahasa Arab artinya lemah. Sifat mustahil kaunuhu ajizan berarti Allah SWT
tidak mungkin memiliki kelemahan karena Dia memiliki kekuatan dan kekuasaan yang
sempurna bagi kebesaran alam semesta dan isinya. Sifat ajiza berkebalikan dengan sifat
Allah SWT yang qadiran, yakni berkuasa atas segala alam semesta dan apa-apa ciptaannya.
Tidak ada yang tidak mungkin bagi Allah, jika dia berkehendak maka terjadilah. Tidak ada
yang bisa menandingi atau setara dengan kekuatan Allah SWT yang paling sempurna atas
segala kebesaran dan keagungannya.
o. Kaunuhu muridan dalam bahasa Arab artinya terpaksa atau keterpaksaan. SIfat
mustahil kaunuhu muridan berarti Allah SWT tidak mungkin terpaksa atas segala
ciptaan nya karena ia memiliki kekuasaan dan berkehendak atas segala sesuatu. Tidak
ada yang bisa menghentikan kehendak Allah, termasuk menolong, ikut campur, atau
menandingi urusan Allah SWT yang sempurna. Sifat mustahil kaunuhu muridan
berkebalikan dengan sifat Allah yang muridan, yakni Maha Menghendaki.
p. Kaunuhu jahilan dalam bahasa Arab artinya bodoh. SIfat mustahil jahlun berarti Allah
SWT tidak mungkin bodoh atau tidak berpengetahuan. Segala pengetahuan, keilmuan
adalah ciptaan Allah SWT sehingga mustahil baginya bersifat bodoh. Sifat jahilun
berkebalikan dengan sifat Allah yang aliman, yakni Maha Mengetahui segala hal dan
pengetahuan yang tidak terbatas oleh apapun.
q. Kaunuhu mayitan dalam bahasa Arab artinya bisa mati. Sifat mustahil kaunuhu
mayitan berarti Allah SWT tidak mungkin mati, binasa, hilang, dan tergantikan oleh
apapun karena Allah SWT kekal abadi dalam kesempurnaan kekuatannya. Mustahil
bagi Allh untuk tidur, istirahat, dan dalam keadaan mati. Sifat kaunuhu mayitan
berkebalikan dengan sifat Allah yang hayyan, yakni Maha Hidup kekal abadi tanpa
kekurangan apapun.
r. Kaunuhu ashamma dalam bahasa Arab artinya ketulian. Sifat mustahil kaunuhu
ashamma berarti Allah SWT tidak mungin tulis atau tidak mendengar apapun. Allah
SWT maha mendengar atas segala yang terjad baik yang tampak maupun yang
disembunyikan dalam hati atau jiwa seseorang. Itulah sebabnya mustahil bagi Allah
jika tidak mendengar doa para umatnya karena dialah maha mendengar segala sesuatu.
s. Kaunuhu ama dalam bahasa Arab artinya buta. Sifat mustahil kaunuhu ama berarti
Allah SWT tidak mungkin buta atau tidak bisa melihat. Allah SWT selalu mengawasi
makhluk-maklhuknya dan tidak ada yang bisa lepas dari penglihatan Allah SWT. Tidak
ada yang bisa membatasi penglihatan Allah SWT, itulah sebabnya Allah mengetahui
segala yang diperbuat oleh manusia meskipun tidak ada seorangpun yang
mengetahuinya.
t. Kaunuhu abkam dalam bahasa arab artinya bisu. Sifat mustahil kaunuhu abkam
berarti Allah SWT tidak mungkin bisa sejalan dengan sifat mustahil Allah SWT
bakamun. Sifat mustahil ini berkebalikan dengan sifat Allah yang mutakaliman, yakni
maha berkata atau berfirman. Atas segala kekuatan dan keagungannya, Allah SWT
terus memberitakan firman bagi makhluk-makhluknya agar selamat dari dunia dan
akhirat. Segala firmannya telah tertulis dalam kitab suci Al-Quran atas peran para nabi
dan rasul untuk menyampaikannya kepada umat manusia.

3. Sifat Jaiz Bagi Allah


Selain sifat wajib dan mustahil, umat Muslim perlu mengimani sifat jaiz bagi Allah
SWT. Jaiz secara sederhana memiliki arti boleh. Sifat jaiz Allah hanya ada satu, yakni fi'lu
kulli mumkinin au tarkuhu yang artinya Allah mungkin mengerjakan sesuatu atau
meninggalkannya.
Allah SWT menciptakan segala sesuatu tanpa paksaan, sebab Ia memiliki sifat Qudrat
(kuasa) dan Iradath (kehendak). Maka boleh-boleh saja bagi Allah untuk meniadakan sesuatu
sesuai kehendak-Nya.

Anda mungkin juga menyukai