Anda di halaman 1dari 7

SOAL MC

1. Pahami teks drama berikut!


Romi : “Belajar! Rajin amat kau” (menyindir). “Sejak kapan kau berubah jadi kutu buku?”
Arif : “Aku belajar untuk menghadapi masa depan, kalau bukan dari sekarang kapan lagi. (Arif
mengambil kalkulator dari dalam tasnya) “Semester lalu raporku kurang memuaskan.”
Makna ungkapan kutu buku dalam kutipan tersebut adalah…
a. rajin belajar b. pintar belajar c. cerdik cendekia d. malas belajar e. pandai berbicara
2. Bacalah penggalan drama berikut
Ibu : Tidak menoleh benar mlam lebaran, lebaran Narto, dengarlah tabuh itu bersahut- sahutan
pada malam lebaran seperti ini dia pergi, pergi dengan tidak meninggalkan kata.
Gunarto : Agak kesal Ayah…?
Ibu : Keesokan harinya, hari lebaran sesudah sembahyang aku memafkan dosanya.
Gunarto : Kenapa ibu ingat juga waktu yang lampau, mengingat kapada orang yang tak pernah lagi
Ibu mengingat kita.
: Memandang Gunarto aku merasa ia masih ingat kita, Gunarto.
Yang tergambar dalam penggalan drama di atas adalah konflik…
a. sosial b. Budaya c. Fisik d. alam e. batin
Perhatikan Teks Drama Berikut untuk Menjawab Soal nomor 3-5
Van Dijk : Ingatlah, Tuan bertanggung jawab atas kematian mereka. Kalau tuan percaya pada perhitungan
setelah mati nanti, Tuan harus berpikir sekarang, apa yang akan Tuan pertanggungjawabkan
Moertomo kelak kepada Tuhan.
: Kami adalah bangsa yang bertakwa kepada Tuhan. Adalah keyakinan kami bahwa hak-hak yang
diberikan kepada kami oleh Tuhan harus kami bela. Bagi kami, tanah air adalah amanat Tuhan.
Van Djik Kami wajib menjaga dan menyelamatkannya. Perjuangan ini adalah perjuangan untuk
menegakkan keadilan Tuhan…
: Tuan mestinya jadi kyai, kapten!
(Bunga-bunga Bangsa oleh: Emil Sanossa)
3. Watak tokoh Moertomo dalam penggalan teks drama tersebut adalah…
a. kejam kepada siapa saja c. mementingkan diri sendiri e. wibawa terhadap bawahan
b. penghianat bangsa d. setia terhadap tanah air
4. Nilai yang terkandung dalam penggalan teks drama tersebut adalah…
a. Kepahlawanan b. Pendidikan c. Sosial d. kemanusiaan e. ketuhanan
5. Latar suasana pada penggalan teks drama tersebut adalah…
a. Menyenangkanb. Menyedihkan c. Mengerikan d. menegangkan e. mengharukan
Cermatilah dengan saksama kutipan cerpen berikut untuk soal nomor 6 dan 7.
Semuanya jadi pusat pasi tak berani berkata apa-apa lagi. Tahulah mereka sekarang apa jalan yang
diridhai Allah di dunia. Tapi Haji Saleh ingin juga kepastian apakah yang dikerjakan di dunia itu salah atau
benar. Tapi ia tak berani bertanya kepada Tuhan. Ia bertanya saja kepada malaikat yang menggiring mereka
itu.
“Salahkah menurut pendapatmu, kalau kami menyembah Tuhan di dunia?” tanya Haji Saleh.
“Tidak. Kesalahan engkau, karena engkau terlalu mementingkan dirimu sendiri. Kau takut masuk
neraka, karena itu kau taat bersembahyang. Tapi engkau melupakan kehidupan kaummu sendiri, melupakan
kehidupan anak istrimu sendiri, sehingga mereka itu kucar-kacir selamanya. Inilah kesalahanmu yang
terbesar, terlalu egoistis. Padahal di dunia engkau berkaum, bersaudara semuanya, tapi engkau tak
mempedulikan mereka sedikit pun.”
Robohnya Surau Kami, Ali Akbar Navis
6. Isi kutipan cerpen tersebut adalah…
a. Seseorang yang terlalu rajin beribadah sehingga mendapatkan ampunan.
b. Seseorang yang hanya mementingkan kehidupan akhirat saja sehingga tidak diridai Allah.
c. Seseorang yang mendapat murka dari Allah karena selalu berbuat zalim.
d. Seseorang yang menyia-nyiakan hidupnya karena selalu berbuat kerusakan di muka bumi.
e. Seseorang yang menuntut haknya karena telah menjalankan kewajibannya sebagai hamba Tuhan dengan
beribadah.
7. Amanat yang terdapat dalam kutipan tersebut adalah…
a. Hendaknya kita menyeimbangkan anatara kepentingan beribadah untuk kehidupan akhirat dengan usaha
untuk mencukupi kebutuhan hidup di dunia.
b. Sebaiknya kita mendahulukan usaha untuk memenuhi segala kebutuhan hidup di dunia baru kemudian
beribadah untuk kepentingan akhirat.
c. Manusia harus selalu beribadah baik di dunia maupun di akhirat agar mendapat pahala dan masuk ke
surga.
d. Kepentingan akhirat lebih utama dari kehidupan dunia, karena sesungguhnya hidup di dunia hanya
sementara saja.

Sastra Indonesia XII BHS KTSP PASB Ganjil TP.2018/2019 *Hak Cipta Kemenag Lotim 2018 Page 1
e. Hendaknya sebagai manusia jangan menuntut hak saja sementara melupakan kewajiban sebagai mahluk
Tuhan di muka bumi.
Cermatilah kutipan cerita berikut untuk soal nomor 8 s.d. 10!
(1) Agaknya budaya modern yang memusingkan otak seorang guru desa seperti saya sudah demikian
berakarnya di hati anak-anak muda kita. (2) Dan yang lebih menakutkan sudah mulai menjalar dan menyentuh
anak desa, termasuk anak saya. (3) “Good morning Pak Marjuki, how are you hari ini?” tanya seseorang
mengagetkanku. (4) Rasa kegetku berubah jadi takjub, bingung, dan takut. (5) Di depanku berdiri sesosok
makhluk modern, mirip yang ada di sinetron televisi. (6) Aku begitu ketakutan sampai tidak bisa mengatakan
sepatah kata pun. (7) Ternyata sulur-sulur akar modernisasi mulai menjalar ke tempatku mengajar. (8)
Damainya hutan pinus di lereng gunung yang memagari dusun kecil ini mulai terusik oleh keganasan budaya
“gaul”. (9) Bahkan di depanku korban “gaul” seolah mau menerkamku. (10) Batapa tidak, Bu Guru Istikomah
datang dengan tampang baru, rambutnya yang ikal panjang hitam indah, kini berubah lurus bagai sapu ijuk kena
percikan cat cokelat.
8. Pembuktian watak tokoh “aku” yang pencemas dalam kutipan tersebut pada kalimat nomor ...
a. (1), (2), dan (8) b. (1), (4), dan (6) c. (2), (6), dan (7) d. (4), (6), dan (9) e. (4), (8), dan (10)
9. Pendeskripsian watak “aku” berdasarkan kutipan cerpen tersebut melalui ...
a. gambaran fisik tokoh c. ucapan tokoh lain e. tindakan tokoh
b. dialog antartokoh d. uraian pengarang
10. Sudut pandang yang digunakan oleh pengarang dalam kutipan cerpen tersebut adalah ...
a. orang pertama pelaku utama c. orang ketiga pelaku utama e. orang ketiga serba tahu
b. orang pertama pelaku sampingan d. orang ketiga pelaku sampingan
Cermatilah kutipan cerpen berikut untuk soal nomor 11 s.d. 13.
“Ini tidak adil! Ini tidak adil!” teriak saya pada Jumat dini hari itu. Saya tersedu-sedu di pojok ditunggu istri
yang ikut berlelehan air matanya tak mengerti. Saya memukul-mukul dinding sambil terus nerocos.
“Mengapa justru Bibit yang dipilih! Kenapa bukan saya bangkotannya. Kenapa bukan kamu, ibunya. Kenapa
bukan Joko, atau Jarot, atau Anting, atau Bening.” Istri serta merta memeluk saya sambil menangis sejadi-
jadinya. Sesungguhnya semesta ini digelar berdasarkan perikemanusiaan dan periketuhanan?
Bibit, satu-satunya harapan saya di dunia, harus saya buang. Jika dia sudah saya buang dan tidak lagi
merupakan bagian dari saya, tidak ada lagi alasan bagi Malaikat Izrail memburunya ...
(Dinding Anak, Danarto)
11. Konflik dalam kutipan tersebut adalah ...
a. kesalahan dan kekecewaan seseorang terhadap kejadian yang menimpanya
b. pertengkaran seseorang dengan istrinya yang sudah tua
c. perdebatan seseorang dengan anak-anaknya tentang kematian
d. merelakan hilangnya semua harapan masa depan
e. keinginan yang menggebu-gebu, tetapi tidak tercapai
12. Penyebab konflik yang dialami tokoh saya adalah ...
a. pertengkaran yang hebat antara suami istri d. kematian seorang anak yang disayangi
b. protes seseorang terhadap keadaan dirinya e. ketidakberdayaan seorang ayah dalam hidupnya
c. kesabaran istri menghadapi masalah
13. Peristiwa yang berupa akibat konflik yang dialami tokoh adalah ...
a. tokoh saya menganggap Tuhan tidak adil d. tokoh saya menjauhkan diri dari Tuhan
b. tokoh saya marah-marah terhadap istrinya e. tokoh Bibit diambil Malaikat Izrail
c. tokoh Bibit adalah bagian dari kehidupan tokoh saya
14. Bacalah kutipan cerita berikut!
(1) Lampu-lampu yang berkilauan terasa menusuk-nusuk matanya, sedangkan kebisingan kota menyayat-
nyayat hatinya. (2) Samar-samar dia sadari bahwa dia telah kehilangan adiknya. (3) Paijo tercinta, adiknya
yang sangat disayangi! (4) Pak Pong yang malang menatap kota dengan dendam di dalam hati. (5) Jakarta,
kesibukannya Bina Graha, gedung-gedung itu. ...
Latar suasana dalam kutipan di atas terdapat dalam kalimat nomor...
a. (1) b. (2) c. (3) d. (4) e. (5)
15. Cermatilah kutipan novel berikut!
Pagi itu Furqan iktikaf di masjid. Sejak Subuh ia masih belum beranjak dari tempat duduknya. Ia duduk
bersila membaca Sirah Nabawiyah sambil menunggu waktu Dhuha tiba. Ia menunggu sampai matahari
benar-benar terasa hangatnya.
Sejak peristiwa di hotel itu dan ia menyadari kekhilafannya, ia semakin banyak mendekatkan diri kepada
Sang Pencipta manusia dan alam semesta. Setelah meraih gelar masternya ia semakin memperkuat
ibadahnya. Seolah ingin menebus kelalaian yang selama ini diperbuatnya.
Ketika Cinta Bertasbih, Habiburrahman El Shirazy
Unsur ekstrinsik yang tergambar dalam kutipan novel tersebut adalah…
a. Psikologi b. Budaya c. Sosial d. politik e. religious

Sastra Indonesia XII BHS KTSP PASB Ganjil TP.2018/2019 *Hak Cipta Kemenag Lotim 2018 Page 2
16. Cermatilah kutipan novel berikut!
Isa mengangkat bahunya. Dan tangannya menjentik-jentik tali biola.”Gesek biola kembali,” kata Saleh.
Guru Isa mengangkat biola, menekan dengan dagunya ke bioala, dan mengulang lagu Polonaise Heroic
ciptaan Chopin. Ini juga hanya bunyi saja, pikir Isa dalam hatinya. Aku sebagai pemain musik juga hanya
pemain kelas empat. Aku tidak bisa balas kasih jiwa hidup dalam musik ini. Hatinya pahit sebentar
memikirkan bahwa sebagai suami dia juga tidak sukses. Aku belum pernah sukses dalam hidup dengan
tidak menjadi guru-tidak dengan menjadi suami-tidak dengan menggesek biola. Dia melihat Saleh yang
asyik mendengarkan. Lebih enak seperti Saleh pikirnya. Tidak berpikir terlalu dalam-dalam. Tidak merasa
dengan hati dan jiwa terlalu dalam-dalam.
(Jalan Tak Ada Ujung, Muchtar Lubis)
Nilai moral yang terdapat dalam penggalan novel di atas adalah ...
a. Setiap guru harus pandai bermain biola. d. Guru tidak perlu malu belajar jadi orang lain.
b. Setiap manusia memiliki kelebihan dan kelemahan. e. Guru harus sukses menjadi suami.
c. Guru tidak perlu malu belajar kepada orang lain.
17. Cermatilah kutipan novel berikut!
Berapa kali ia berkunjung. Ia tidak berhasil memecahkan rahasia nama Ling Ling tampa menanyakanya.
Semenjak kunjungan-kunjungan ke rumah gadis itu, timbul harapan dalam hatinya agar ia tidaklagi
mendengar suara gamelan. Dan memang selama pertempuran dengan orang-orang PKI, sampai ke belora,
kembali ke daerah Purwodardi, tidak sekali juga ia mendengar suara gamelan. Ia memimpin pertempuran-
pertempuran itu dengan kemampuanya sendiri.
Unsur ekstrinsik yang tergambar dalam kutipan noveltersebut adalah...
a. Psikologi b. Budaya c. Agama d. biografi e. politik
Cermati kutipan hikayat berikut untuk soal nomor 18 s.d. 20!
Hatta beberapa lamanya sampailah umur Sadalab itu dua belas tahun, maka oleh Khojah Astor
diserahkannya mengaji pada seorang mualim. Adapun akan Sadalab itu terlalu sangat takabur hatinya, lagi
perangainya pun terlalu amat jahat. Dengan beberapa tipu daya mualim itu mengajar dia, tidak juga ia menurut
kata gurunya itu.
Sebermula maka datanglah pada suatu hari, Sadalab pun berkelahi dengan seorang budak temannya yang
bersama mengaji itu. Maka dipukul oleh Sadalab kepada budak itu dengan lohnya (meja kecil), pecah kepala
budak itu, berhamburan darahnya. ...
Setelah dilihat oleh Khojah Astor orang itu datang membawa anaknya, maka ia pun segeralah turun
mendapatkan bapak budak itu dengan takzimnya. Maka oleh Khojah Astor serta dipeluknya leher bapak budak
itu, seraya katanya “Hai Saudaraku! Terlalu sekali takjub perbuatan anak hamba ini. Melainkan maaflah Tuan
hamba. Bahwa yang kesalahan anak hamba dan dalam hati hamba, yang anak tuan hamba itu seperti anaklah
kepada hamba.”
Maka tatkala Khojah Astor berkata-kata itu, sangat merendahkan dirinya serta dibaikinya hatinya hati orang
itu; maka marahnya pun hilanglah, kepada hatinya kasihan melihat laku Khojah Astor itu,...
(Hikayat Bayan Budiman)
18. Isi cerita dalam kutipan tersebut adalah ...
a. Anak Khojah Astor bernama Sadalab berkelahi dengan temannya dan Khojah Astor meminta maaf kepada
orang tua anak itu dan mengakui bahwa Sadalab-lah yang besalah.
b. Sadalab sudah berumur dua belas tahun dan diserahkannya mengaji pada seorang mualim untuk
mengajarinya mengaji secara tekun.
c. Sadalab itu terlalu sangat sombong, amat jahat dan tidak mau mematuhi nasihat orang tuanya, apalagi
mendengar nasihat guru ngajinya.
d. Dengan beberapa tipu daya mualim mengajar Sadalab, tetapi ia tidak juga menurut kata gurunya sedikit
pun malah dia ajak berkelahi.
e. Sadalab berkelahi dengan seorang budak teman mengaji itu sehingga pecah kepala Sadalab oleh
temannya itu, dan darahnya bercucuran.
19. Nilai moral yang terkandung dalam kutipan tersebut adalah ...
a. Kewajiban orang tua yang mendidik anaknya bila sudah berumur dua belas tahun dan juga mengajarkan
sopan santun, mengaji, dan beribadah lainnya.
b. Perilaku Khojah Astor yang meminta maaf kepada orang tua anak yang berkelahi dengan anak Khojah
Astor dan mengakui bahwa anaknyalah yang bersalah.
c. Guru ngaji Sadalab sangat sabar menghadapi kelakuan murid-murid ngajinya dan tidak henti-hentinya
menasihati muridnya dengan kasih sayang.
d. Ibu Sadalab bernama Khojah Astor tidak mau meminta maaf kepada orang tua anak yang berkelahi dengan
anaknya dan tidak mengakui kesalahan anaknya.
e. Perilaku Khojah Astor yang selalu melindung anaknya dalam perkelahian, dan enggan meminta maaf
kepada orang tua anak tersebut.
20. Amanat yang terdapat dalam kutipan tersebut adalah ...
a. Seorang anak harus meminta maaf kepada orang tuanya atas kesalahan yang telah dilakukannya.
b. Bila seorang anak melakukan kesalahan, orang tua hendaknya jangan melindunginya atas kesalahannya.

Sastra Indonesia XII BHS KTSP PASB Ganjil TP.2018/2019 *Hak Cipta Kemenag Lotim 2018 Page 3
c. Berilah kasih sayang yang tulus kepada anak dan bimbinglah mereka agar mereka merasa diperhatikan.
d. Meminta maaflah apabila merasa bersalah kepada seseorang dan terimalah permintaan maaf orang
tersebut.
e. Janganlah terlalu memanjakan anak karena akan menjadikan anak tersebut nakal dan suka berkelahi
dengan temannya.
Cermati kutipan puisi berikut untuk soal nomor 21 dan 22.
Senja
...
Damai sentosa hening tenang,
Sunyi senyap alam sekarang
Suara angin tertahan-tahan
Bunga di kebun menutup kuntum
Lalu tidur di dalam ...,
Burung termenung mengingat ....,
Dalam sarang rasa dihukum.
Sanusi Pane
21. Larik bermajas yang tepat untuk melengkapi baris pertama bait pertama puisi tersebut adalah...
a. Malam turun perlahan-lahan d. Malam gelap tanpa bintang
b. Malam terang terang disinari bulan dan bintang e. Malam hari hujan deras
c. Malam-malam ada burung hantu
22. Kata berima yang tepat untuk melengkapi baris kedua dan ketiga bait kedua puisi tersebut...
a. terharu, senang c. menangis, gembira e. sedih, tertawa
b. merana, senang d. duka, suka
23. Cermati kutipan cerpen berikut!
Pada suatu hari, Rogo ketahuan mengambil telepon genggam temannya. Dia minta maaf dan berjanji tidak
akan mengulanginya lagi. Akan tetapi, sejak kejadian itu, Rogo tidak lagi dipercaya oleh teman-temannya,
seperti kata peribahasa, “...”
Peribahasa yang sesuai untuk melengkapi paragraf tersebut adalah ....
a. Sekali lancung keujian, seumur hidup orang tidak percaya.
b. Berat sama dipikul, ringan sama dijinjing.
c. Pikir dahulu pendapatan, sesal kemudian tidak berguna.
d. Di mana bumi diinjak di situ langit dijunjung
e. Berjalan peliharakan kaki, berbicara peliharakan lidah.
24. Cermati puisi angkatan ’66 berikut!
Oktober Hitam
(4)
Darah Ade, perempuan mungil itu
Menetes sepanjang tongkat ayahnya
Yang bertelekan di kuburan
Manahan berat beban cobaan
Tetapi tetap tegak bertahan

Sembilu telah mengiris langit


Menyayat-nyayat mega
Menurunkan grimis
Semu berbisik
Tiada henti
Menyebut nama-Mu

Kami pun terjaga dalam Oktober yang hitam


Bangkit dari kabut ilusi
Tahun-tahun meleleh, tangan ‘kan mengegak keadilan
Dalam deram tak tertahan-tahan
Taufik Ismail
Maksud bait pertama puisi tersebut adalah...
a. Tetesan darah seorang anak di kuburan ibunya.
b. Ketegaran seorang ayah atas kepergian anaknya untuk berjuang.
c. Kesedihan atas kepergian pejuang di medan laga.
d. Kepergian seorang perempuan yang mengharukan.
e. Kematian anak merupakan cobaan berat bagi ayahnya

Sastra Indonesia XII BHS KTSP PASB Ganjil TP.2018/2019 *Hak Cipta Kemenag Lotim 2018 Page 4
25. Bacalah kutipan pusisi berikut dengan cermat!
BENTENG
Sesudah siang panas yang meletihkan
Sehabis tembakan-tembakan yang tak bisa kita balas
Dan kita kembali ke kampus ini berlindung
Bersandar dan berbaring, ada yang merenung

Di lantai bungkus nasi bertebaran


Dari para dermawan tidak dikenal
Kulit duku dan pecahan kulit rambutan
Lewatlah disamping kontingen Bandung
Ada yang berjaket Bogor. Mereka dari mana-mana
Semuanya kumal, semuanya tak bicara
Tapi kita tak akan terpatahkan
Oleh seribu senjata dari seribu tiran

Tak sempat lagi kita pikirkan


Keperluan-keperluan kecil seharian
Studi, kamar tumpangan dan percintaan
Kita tak tahu apa yang terjadi sebentar lama
Kita mesti siap saban waktu, tiap saban jam
Taufik Ismail
Nilai yang dominan yang terkandung dalam bait ketiga pusisi tersebut adalah...
a. Agama b. Moral c. Sosial d. budaya e. estetika
26. Bacalah penggalan puisi berikut dengan saksama!
Kemis Pagi
Hari ini kita tangkap tangan-tangan kebatilan
Yang selama inni mengenakan seragam kebesaran
Dan menaiki kereta-kereta kencana
Dan menggunakan materai kerajaan
Dengan suara lantang memperatas namakan
Kaula dukana yang berpuluh juta
Hari ini kita serahkan mereka Untuk digantung di tiang keadilan
Penyebar bisa ftnah dan dusta durjana
Bertaahun-tahun lamanya
Mereka yang merencanakan seratus mahliagai raksasa
Membeli benda-bendatanpa harga di manca negara
Dan memperoleh uang emas beratus juta...
Taufik Ismail
Kata bermakna lambang dalam puisi tetrsebut adalah...
a. dusta durjana c. mahligai raksasa d. benda tanpa harga e. mancanegara e. uang emas
Cermatilah kutipan novel berikut!
Rapiah dan mertuanya tidak pernah keluar rumah. Sekalipun orang yang datang bertandang sudah mengetahui
bahwa mereka tak usah lagi mengetuk pintu atau berseru-seru di beranda muka, melainkan bolehlah terus ke
belakang saja buat menemui orang rumah. Seorang pun di antara segala sahabat Hanafi tak datang ke rumahnya,
karena selama ini yang dicari oleh mereka Hanafi saja, sedang ahli warisnya yang lain hanyalah berguna buat
menyediakan hidangan belaka. Kedua perempuan itu, mertua dan menantu sedang asyik bekerja di dapur. Syafei
tidak nyenyak dalam buaian di beranda belakang diayun-ayun oleh si buyung.
(Salah Asuhan – Abdul Muis)
27. Unsur budaya Minangkabau yang tersurat dalam penggalan novel di atas adalah ....
a. masuk rumah orang perlu minta izin dahulu d. mertua dan menantu harus rukun dan damai
b. seorang menantu harus taat pada mertua e. tamu yang diterima hanya untuk suami saja
c. perempuan lebih banyak berperan dalam rumah tangga
Cermatilah kutipan berikut!
Membaca cerita-cerita yang ditulis oleh Hary B. Koriun, kita pasti akan menemukan gaya penulisan dan tema
yang khas. Baaik dalam cerita pendek maupun novel, tema kepepenulisan Hary tidak jauh-jauh dari persoalan
asmara yang dikerucutkan lagi kepada kesetiaan. Bukan tema perselingkuhan yang kini banyak disergap
beberapa novelis terkemuka. Namun karena arus cerita mengalir dengan indah maka pembaca akan
menemukan kekuatan narasi, sehingga pembaca akan terbuai setiap menjelajahi alinea demi alinea. Satu hal
lagi yang akhir-akhir ini mewarnai cerita-cerita Hary, adalah persoalan lingkungan, terutama hutan dan sungai.
28. Masalah yang diungkapkan dalam esai tesebut adalah...
a. Cerita yang ditulis oleh Hary B. Koriun, memiliki gaya penulisan dan tema yang khas dan disukai berbagai
kalangan, terutama dalam sajiannya.

Sastra Indonesia XII BHS KTSP PASB Ganjil TP.2018/2019 *Hak Cipta Kemenag Lotim 2018 Page 5
b. Tema penulisan Hary berkisar pada persoalan asmara, kesetiaan, atau perselingkuhan yang sedang marak
digandrungi para penulis terkemuka.
c. Bila cerita mengalir dengan indah maka pembaca akan menemukan kekuatan narasi.
d. Kepedulian Hary B. Koriun berkisar pada persoalan asmara baik dalam cerita pendek maupun novel dan
persoalan lingkungan.
e. Yang ppenting, akhir-akhir ini yaang mewarnai cerita-cerita Hary adalah persoalan lingkungan terutama
hutan, sungai, dan sebagianya.
Cermatilah kutipan berikut!
Konflik bermula saat Kalid membakar base camp milik PT Riau Maju Timber yang beroperasi di sekitar
daerah Rimbo Pematang, yang masyarakatnya banyak menderita akibat eksplorasi hutan yang dilakukan oleh
pengusaha tersebut. Dampaknya setiap tahun menenggelamkan kampungp-kampung sepanjang aliran Sungai
Indragiri, lalu saat musim kemarau datang membakar dan mengeringkan sawah ladang. Hingga suatu ketika
banjir bandang menerjang rumah dan menghanyutkan abah Kalid. Kematian seorang ayah semakin menyalakan
api untuk segera membakar dan mengakhiri sepak terjang perusahaan yang mendapatkan lisensi sebagai
pemegang HPH dari pemerintah. Hingga suatu malam bangunan dalam bese camp menyala, ada api yang
membakar, seperti dada kalid yang dibakar dendam.
Nyanyian Dendam dan Asmara yang Memabukkan, oleh M. Badri
29. Kalimat kritik yang sesuai dengan kutipan tersebut adalah...
a. Sesuatu yang membosankan dan kurang dapat menarik perhatian karena penyajian dan urutan cerita yang
lazim dan selalu diulang-ulang oleh pengarang, dan terkesan konvensional.
b. Sepak terjang pengarang dalam menyelesaikan cerita cukup memaksakan karena jalan cerita terasa tidak
logis, oleh karena itu cerita kurang menarik, apalagi untuk para remaja.
c. Tidak ada yang aneh, yang baru, yang unik, dan yang memberikan kesan yang baru dalam sajian.
d. Sajian cerita mengungkapkan fakta karena dalam kenyataan hidup peristiwa dalam cerita itu dapat terjadi,
tetapi dalam penyampaiannya pengarang mempertimbangkan nilai-nilai sastra.
e. Teranglah bahwa cerita yang disajikan adalah cerita yang sudah tidak asing atau sudah sering diungkap,
apalagi setelah reformasi, hampir sering muncul cerita seperti itu.
30. Cermatilah kalimat-kalimat untuk rangkaian panggalan cerpen berikut!
(1) Aku berdandan habis-habisan, mengecat kuku, dan berpakaian sebagaimana lazimnya Yanki.
(2) Jarum itu, dipanaskan dengan geretan dan dimasukkan ke dalam antiseptic.
(3) Ketika aku masuk SMP sebulan kemudian, aku sudah melubangi telingaku menggunakan jarum mesin jahit.
(4) Dengan penampilan seperti itu, tak seorang pun berani mengolok-olokku dan dengan demikian gangguan
terhadapku pun berhenti sama sekali.
(5) Namun aku tetap masuk sekolah setiap hari.
Susunan rangkaian peristiwa yang tepat untuk panggalan cerpen di atas adalah…
a. 1, 5, 4, 3, 2 b. 2, 1, 5, 4, 3 c.3, 2, 1, 5, 4 d. 4, 2, 3, 1, 5 e. 5, 4, 3, 2, 1
31. Bacalah kutipan cerpen ini dengan seksama!
Gadis itu berada di kebun anggrek. Ia mencium aroma asap jerami dibakar. Menghirup bau tanah basah
sawah habis dibajak. Mencuri pandang pada Ismail, lelaki kurus dengan hidung belang memucat, bibir tipis dan
jarang berbincang.
Kalimat yang tepat untuk mengganti kalimat yang bercetak miring yang menyatakan latar tempat adalah…
a. Ulfha berada di bunga-bunga yang mekar d. Gadis itu berlari-lari di tengah kebun
b. Gadis itu berdiri di pematang sawah e. Gadis itu mendaki gunung
c. Gadis memantulkan keceriaanya
32. Perhatikan pantun di bawah ini!
Beras putih dimakan merpati
Bilik kecil ampaian kain
Tuan seorang pelita hati
…………………………
Larik yang sesuai dengan pantun di atas untuk mengisi titik-titik tersebut adalah…..
a. Biarlah aku mencari yang lain c. Tak berpaling pada yang lain e. Kita bersama menual kain
b. Sampai kapanpun akan kunanti d. Kita hidup sampai mati
33. Perhatikan puisi di bawah ini!
Pada zaman dahulu kala
Tersebutlah sebuah cerita
Sebuah negeri yang aman sentosa
Dipimpin sang raja nan bijaksana
Jenis puisi di atas termasuk……
a. Pantun b. Gurindam c. Syair d. Balada e. Puisi modern
34. Muntah aku melihat perangaimu yang tak pernah berubah !
Kalimat di atas menggunakan majas…..
a. Ironi b. Sinisme c. Hiperbola d. Metafora e. Alegori

Sastra Indonesia XII BHS KTSP PASB Ganjil TP.2018/2019 *Hak Cipta Kemenag Lotim 2018 Page 6
35. Peribahasa yang tepat untuk menggambarkan orang yang merusak kebahagiaan keluarga orang lain….
a. Bagai air di daunt alas c. Bagai monyet mendapatkan bunga e. Bagai asap dan api
b. Bagai benalu di pohon manga d. Bagai anjing dan kucing
36. Seorang perempuan di tengah kerumunan menenangkan istriku yang lagi menangis. “Sabar. Terus
dikompres aja. Itu sedang dipanggilkan dokter. Katanya. Pelan-pelan panasnya turun. Kejang-kejangnya
pelan-pelan hilang. Anakku tampak lemas sekali. Aku lega. Tetapi istriku tidak berhenti menangis.
Mustafa Ismail: Lelaki yang Menangis
Nilai yang terkandung dalam panggalan cerpen di atas adalah….
a. Budayab. Agama c. Moral d. Religi e. pendidikan
Cermatilah panggalan cerita beriku untuk menjawab soal nomor 41-43
Sisa kejadian tiga tahun lalu boleh jadi masih terserak di mata karang. Boleh jadi masih berserak-serak di
sudut kenangannya. Tapi kabar baik itu pasti akhirnya tiba, membawa janji perubahan yang menyenangkan,
lihatlah, semenyakitkan apa pun kejadian itu dia terlihat tetap tidak berubah. Dia masih setampan dulu.
Trie Liye
37. Peribahasa yang sesuai dengan isi penggalan novel tersebut adalah…
a. Sebodoh-bodoh keledai, tidak akan dua kali terantuk pada satu batu.
b. Seperti ayam, kias pagi makan pagi, kias petang makan petang.
c. Maksud hati memeluk gunung, apa daya tangan tak sampai.
d. Yang dikejar tida dapat, yang dikandung berceceran.
e. Tak lekang oleh panas, tidak lupuk oleh hujan
38. Tahapan alur pada panggalan cerita tersebut adalah…
a. Perkenalan b. Permasalahan c. Klimaks d.Antiklimaks e.Penyelesaian
39. Amanat yang terdapat pada panggalan cerita tersebut adalah…
a. Jangan memikirkan apa yang telah terjadi pada kita.
b. Jangan menyesali apa yang telah terjadi pada kita.
c. Tetaplah tersenyum meskipun orang menghina kita.
d. Petiklah pelajaran dari setiap cobaan yang menimpa kita.
e. Sebaiknya kita menghibur diri bila ada yang menyakiti kita.
40. Kaulah kendil Kemerlap
Jenis rima yang terdapat pada baris puisi di atas adalah
a. Aliterasi b. Asonansi c. Mutlak d. Musikalisasi e. Semuanya salah

SOAL ESAI
Perhatikan panggalan drama di bawah ini untuk menjawab soal no 46 dan 47
Kopral Dullah : ”Awas kamu, ya!”
Prajurit Amin : ”Kenapa, Pak?”
Kopral Dulah : ”Lapor lagi, saya bakar tempat ini!”
Prajurit Amin : ”Saya tidak lapor, Pak.Sungguh mati, Pak.”
Kopral Dullah : ”Siapa lagi selain pelayan itu?”
Prajurit Amin : ”Saya sungguh tidak tahu,Pak.”
Kopral Dulah : ”Bohong kamu!”
Prajurit Amin : ” Sungguh mati, Pak.”
41. Identifikasi penokohan para tokoh yang terdapat dalam kutipan drama di atas!
Bacalah puisi berikut dengan saksama !
Ya Allah
Humid Jabar
Ya Allah Ya Akbar
Ya Allah Ya Akbar
Ya Allah Ya Akbar
Ya Allah Ya Akbar
Ya Allah Ya Akbar
Ya Allah Ya Akbar
Ya Allah Ya Akbar
Sebelum maut itu datang, Ya Allah punahkanlah badai raguku
42. Apa Makna Kata Badai dalam puisi kontemporer di atas?
43. Jelaskan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam mendeklamasikan puisi!
44. Buatlah contoh penggalan cerpen yang berisikan konflik antar tokoh (maksimal 50 Kata).
45. Butlah contoh penggalan drama yang watak tokohnya terdiri dari protagonis dan antagonis.

Sastra Indonesia XII BHS KTSP PASB Ganjil TP.2018/2019 *Hak Cipta Kemenag Lotim 2018 Page 7

Anda mungkin juga menyukai