Anda di halaman 1dari 5

Inflationary Gap dan Deflationary Gap

PENGANTAR EKONOMI MAKRO


Dr. Sabri Nurdin, S.E.,M.M

Pendahuluan

Pada dasarnya setiap perusahaan akan selalu berusaha untuk memperbesar kapasitas
produksinya. Demikian juga pembangunan ekonomi bagi suatu negarajuga akan selalu berusaha
untuk memperbesar kapasitasproduksi Negara tersebut.
Kapasitas produksi pada perekonomian suatu Negara menunjukkan batas kemampuan untuk
menghasilkan barang-barang atau jasa-jasa.
Masalah yang penting perlu diketahui terlebih dahulu yaitu bahwa kemampuan suatu
perekonomian dalam menghasilkan barang-barang dan jasa-jasa kadang-kadang menggunakan
factor produksi secara penuh kadang-kadang tidak penuh.
Oleh karena itu ada 3 (tiga) kemungkinan :
Pertama, apabila kapasitas produksi nasional belum digunakan secara penuh dan permintaan
barang-barang dan jasa-jasa sudah tidak bertambah lagi maka keadaan perekonomian Negara
ini dinamakan “ Under employment”
Kedua, apabila kapasitas produksi nasional sudah digunakan secara penuh dan permintaan
barang-barang dan jasa-jasa habis diminta oleh seluruh masyarakat maka keadaan
perekonomian Negara ini dinamakan “ Full employment”
Ketiga, apabila kapasitas produksi nasional belum digunakan secara penuh tetapi permintaan
barang-barang dan jasa-jasa masih terus bertambah maka perekonomian Negara ini disebut
“Over employment”
Perekonomian yang mengalami over employment inilah yang cendrung untuk
menimbulkan inflasi. Untuk mengetahui sampai seberapa jauh besar over employment atau
under employment dapat dijelaskan dengan mengunakan analisa inflationary gap dan
deflationary gap.
Ciri inflationary gap adalah apabila dalam perekonomian menunjukkan bahwa investasi
lebih besar dari pada saving pada tingkat full employment. Cirri deflationary gap adalah apaila
dalam perekonomian menunjukkan bah investasi lebih kecil dari pada saving tingkat full
employment.
Hal ini dapat dijelaskan apabila memperhatikan contoh di bawah ini :
Diketahui fungsi konsumsi suatu Negara pertahun adalah sebagai berikut :
C = 60 + 0,75Y
I = 40 miliar
Ditanyakan :
a. Berapa rupiah besarnya inflationary gap atau deflationary gap apabila kapasitas
produksi nasional sebesar 300 miliar
b. Berapa rupiah besarnya inflationary gap atau deflationary gap apabila perekonomian
suatu Negara mempunyai kapasitas produksi nasional sebesar 500 miliar
c. Tunjukkan dalam gambar
Jawaban
a. Perekonomian suatu Negara yang mempunyai kapasitas produksi nasional sebesar 300
miliar per tahun fungsi saving pada tingkat full employment adalah:
S = - a + ( 1 – b)Y
= - 60 + ( 1 – 0,75)Y
= - 60 + (0,25)300
= - 60 + 75
= 15 miliar
Jadi besarnya saving tersebut adalah 15 miliar, karena Investasi ( I ) = 40 miliar, maka
perekonomian Negara tersebut terjadi inflationary gap, karena Investasi lebih besar sari
Saving atau 40 miliar lebih besar dari 15 miliar, maka inflationary gap tersebut sebesar:
IG = ( 400 miliar – 15 miliar ) = 25 miliar
b. Perekonomian suatu Negara yang mempunyai kapasitas produksi nasional sebesar 500
miliar per tahun, fungsi savingnya pada tingkat full employment adalah :

S = - a + ( 1 – b)Y
= - 60 + ( 1 – 0,75)Y
= - 60 + (0,25)500
= - 60 + 125
= 65 miliar
Jadi besarnya saving tersebut adalah 65 miliar.
Karena besarnya Investasi (I) sebesar 40 miliar sedangka saving (S) sebesar 65 miliar,
maka Investasi (I) lebih kecil dari saving (S) maka terjadi deflationary gap, deflationary
gab sebesar
DG = 65 miliar – 40 miliar = 25 miliar
Inflationary Gap dan Deflationary Gap ini dapat digambarkan sebagai berikut

Defplationary Gap
C, I, S, DG, IG Y=C
C+I
Infplationary Gap
C

S
100

60

0 Y / tahun
240 300 400 500

- 60

Soal Latihan

1. Diketahui fungsi konsumsi per tahun :


C = 40 miliar rupiah + 0,80Y
I = 20 miliar rupiah
Ditanyakan :
a. Berapa besar pendapatan nasional keseimbangan
b. Berapa besarnya konsumsi ekuilibrium
c. Berapa besar saving ekuilibrium
d. Berapa besarnya angka pengganda investasi (KI)
e. Gambarkan

2. Diketahui pendapatan nasional ekuilibrium setelah adanya investasi sebesar 500


miliar rupiah sedangkan pendapatan nasional ekuilibrium sebelum adanya investasi
400 miliar rupiah Marginal propensity to consume sebesar 75%
Ditanyakan :
a. Berapa besarnya angka pengganda investasi
b. Berapa besarnya investasi yang harus disediakan
c. Fungsi konsumsi bila besar konsumsi pada saat pendapatan nasional adalah nol
sebesar 100 miliar rupiah
d. Gambarkan
3. Diketahui fungsi konsumsi Negara per tahun
C = 25 miliar rupiah + 0,75Y
I = 50 miliar rupiah
Ditanyakan :
a. Berapa besarnya inflationary gap atau deflationary gap apabila besarnya
kapasitas proiduksi nasional sebesar 200 miliar dan 400 miliar
b. Gambarkan

Anda mungkin juga menyukai