Anda di halaman 1dari 11

Ervianda Surya Kencana 165020301111038

Siwi Mardlatus Syarifah 165020301111048


Dwita Ayu Putri 165020301111093
Emmelia Adinda 165020307111015
Kasus Dhana Widyatmika


Dhana adalah bekas PNS di Kantor Pelayanan Pajak
Penanaman Modal Asing Enam ke Kantor Pelayanan Pajak
Wajib Pajak Besar Dua. Ia adalah PNS golongan III/c namun
diduga memiliki kekayaan hingga Rp60 miliar. Harta yang
dilaporkan Dhana ke KPK hanya Rp1,23 miliar.
Kasus Dhana

Pertama, menerima uang Rp3,4 miliar atas pengurusan pajak
kurang bayar PT Mutiara Virgo tahun 2003-2004 dan
menerima Mandiri Traveller Cheque (MTC) senilai Rp750 juta
dari pegawai Pemkot Batam
Kasus Dhana

Kedua, Dhana selaku Ketua Tim Pemeriksa pajak PT Kornet
Trans Utama memaksa direksi perusahaan memberi Rp1
miliar guna mengurangi kewajiban pajak

Ketiga, Diduga melakukan pencucian uang kedalam bisnis
mobil untuk memanipulasi keuangan
KASUS PT. ANCORA MINING
SERVICE (PT. AMS)

KASUS PT. AMS

 PT. Ancora Mining Service (PT. AMS) dilaporkan melakukan pengemplangan
dan penggelapan pajak. Perusahaan ini merupakan milik Kepala Badan
Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Gita Wiryawan. Dalam laporan
keuangan per tanggal 31 Desember 2008 ditemukan kejanggalan, yaitu:
 Dalam laporan keuangan tersebut tidak terdapat pergerakan investasi, atau tidak
ada kegiatan investasi, tetapi dalam laporan laba rugi perusahaan membekukan
penghasilan Rp. 34.942.600.000,-
 Di dalam neraca tersebut, PT. AMS mengaku tidak memiliki utang, namun
anehnya dalam laporan laba rugi ditemukan pembayaran bunga sebesar Rp.
18.346.170.191,-
 Ditemukan adanya bukti pemotongan pajak senilai Rp. 5.331.840.000,- dari
PT.Multi Nitrotama Kimia (anak perusahaan Ancora Resources/OKAS) dimana
tidak ada kejelasan atas transaksi apa pemotongan pajak tersebut dilakukan.

 Pada bulan Juli 2009, dalam rangka pertandingan Golf President Cup, Yayasan
Ancora menerima sumbangan sebesar Rp. 110 ribu US Dollar dari perusahaan
tambang PT. Middle East Company (MEC) yang berbasis di Singapura dan
Jakarta. Sumbangan kedua diterima oleh yayasan Ancora dari perusahan yang
sama setelah Gita masuk dalam daftar pejabat setingkat menteri menggantikan
Mahmud Mutfi, pada bulan Oktober 2009, PT. MEC mentransfer 500 ribu US
Dollar.
 Sumbangan-sumbangan tersebut penuh dengan kejanggalan, yaitu: PT. MEC
mempunyai yayasan serupa dengan yayasan Ancora, mengapa sumbangan itu
tidak diberikan kepada yayasan miliknya?. Sumbangan tersebut diberikan
kepada yayasan Ancora yang diduga tidak memiliki NPWP, sehingga
berpotensi menimbulkan kerugian negara.
DUGAAN

 Pada kasus PT. Ancora Mining Service terdapat dua kemungkinan
ketidak-cocokan antara laporan keuangan dan arus lalu lintas uang
yang ada, yaitu perusahaan secara sengaja telah menggunakan jasa
akuntan baik internal maupun akuntan publik untuk mengeluarkan
laporan keuangan yang tidak benar. Kemungkinan kedua adalah
perusahaan menjadi korban dari tindak kejahatan pemalsuan yang
dilakukan sendiri oleh akuntannya.

 Jika dapat dibuktikan bahwa perusahaan telah melakukan perbuatan
pemalsuan laporan keuangan sebagaimana diperdugakan, maka
perusahaan dapat dikenakan tuduhan melakukan pemalsuan
berdasarkan Pasal 263 (1), 263 (2), dan 378 KUHP, di mana pengguna
dan pelaku pemalsuan dapat diancam hukuman penjara selama enam
tahun.
 Selain itu perusahaan juga dapat langsung dikaitkan dengan tuduhan
penggelapan pajak sesuai dengan Pasal 55 Undang-undang no. 5 tahun
2011 tentang Akuntan Publik jo pasal 24 Undang-undang No. 15 tahun
2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan
Negara.

Anda mungkin juga menyukai