(DIVERSITY)
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen dan Organisasi
Disusun Oleh:
Kelompok 10
Dwike Chandraderia 222016047
Aris Adi Prasetyo 222016071
Pang, Michael Dandy 232016001
Nevrita Salma Nilasari 232016065
Haditya Yudha Kosasih 232016133
Angela Nathania P. D. 232016293
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat-Nya
kami bisa menyelesaikan makalah yang berjudul Manajemen dalam Keberagaman. Makalah ini
disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Manajemen dan Organisasi.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga
makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan
makalah ini.
Semoga makalah ini memberikan informasi bagi masyarakat dan bermanfaat untuk
pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua.
Penyusun
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
3.1 Diversity/Keberagaman
Diversity/keberagaman dapat ditemukan di banyak tempat kerja dan organisasi dalam
negeri dan global, dan manajer di tempat-tempat kerja tentunya mencari cara untuk menghargai
dan mengembangkan keberagaman itu .
3.1.1 Apa itu Keberagaman di Tempat Kerja?
Definisi kita tentang keberagaman di tempat kerja yaitu cara-cara di mana
orang-orang dalam suatu organisasi berbeda dan mirip satu sama lain. Definisi kita
tidak hanya berfokus pada perbedaan, tapi kesamaan di antara karyawan. Ini
memperkuat keyakinan bahwa manajer dan organisasi harus memandang karyawan
memiliki kualitas yang sama serta perbedaan yang memisahkan mereka. Gambaran
tentang “apa itu” keberagaman di tempat kerja adalah karakteristik demografi yang
muncul saat kita cenderung berpikir tentang keberagaman usia, ras, jenis kelamin,
etnis, dan lain-lain hanya sebagian kecil dari pemahaman apa itu keberagaman.
Perbedaan demografi tersebut mencerminkan keberagaman pada tingkat
permukaan, yang mana perbedaan tersebut mudah dirasakan. Perbedaan tingkat
permukaan tersebut dapat mempengaruhi cara orang memandang orang lain.
Namun seiring waktu perbedaan-perbedaan ini menjadi kurang penting dan
keberagaman tingkat dalam yakni perbedaan nilai, kepribadian, dan sifat kerja
menjadi lebih penting. Perbedaan tingkat dalam ini dapat mempengaruhi cara orang
melihat manfaat kerja organisasi, berkomunikasi, bereaksi terhadap pemimpin,
bernegosiasi, dan berperilaku di tempat kerja.
3.1.2 Mengapa Mengelola Keberagaman Tenaga Kerja Itu Sangat Penting?
Manfaat tersebut terbagi dalam ke dalam tiga kategori utama:
a. Manfaat dalam people management/manajemen orang
Manfaat dalam manajemen orang yang dimiliki organisasi karena upaya
keberagaman di tempat kerja mereka yakni menarik dan mempertahankan
tenaga kerja berbakat. Organisasi menginginkan tenaga kerja berbakat karena
keterampilan, kemampuan, dan pengalaman orang-orang tersebut yang
membuat sebuah organisasi menjadi sukses. Manfaat lain dalam manajemen
orang yang penting adalah dengan lebih diandalkannya tim-tim karyawan di
tempat kerja, tim-tim kerja dengan berbagai latar belakang yang berbeda sering
membawa perspektif yang berbeda dan unik untuk dibahas, yang dapat
menghasilkan lebih banyak ide kreatif dan solusi. Penelitian terbaru
menunjukkan bahwa manfaat tersebut mungkin sulit didapat dalam tim yang
melakukan tugas saling tergantung satu sama lain selama jangka waktu yang
panjang. Situasi ini memberi lebih banyak kesempatan bagi konflik dan dendam
yang akan dibangun. Penelitian tersebut menunjukkan tim tersebut untuk
mendapat pelatihan dan pembinaan.
2
b. Manfaat dalam kinerja organisasi
Manfaat kinerja yang diperoleh organisasi dan keberagaman di tempat kerja
termasuk penghematan biaya dan perbaikan dalam fungsi organisasi.
Penghematan biaya bisa signifikan karena organisasi yang menumbuhkan
keberagaman tenaga kerja mengurangi turn-over (pengunduran diri) karyawan,
absensi, dan tuntutan hukum. Kinerja organisasi dapat ditingkatkan melalui
keberagaman di tempat kerja karena peningkatan kemampuan pemecahan
masalah dan fleksibilitas sistem. Sebuah organisasi dengan tenaga kerja yang
beragam dapat memanfaatkan berbagai keterampilan dan kemampuan dan fakta
bahwa tenaga kerja itu pasti ada yang beragam mengharuskan proses dan
prosedur menjadi lebih akomodatif dan inklusif.
c. Manfaat strategi
Organisasi juga mendapatkan manfaat secara strategis dari tenaga kerja
yang beragam. Salah satu manfaat strategis yang penting adalah dengan tenaga
kerja yang beragam. Organisasi dapat lebih mengantisipasi dan memberi
respons perubahan kebutuhan konsumen. Beragam karyawan akan membawa
sudut pandang dan pendekatan yang beragam untuk membuka kesempatan
yang dapat memperbaiki cara organisasi menawarkan jasa dan produknya pada
konsumen. Misalnya meningkatkan populasi orang-orang hispanik maka upaya
organisasi untuk memasarkan produk dan jasa tersebut juga meningkat.
Organisasi yang telah menemukan karyawan hispanik mereka menjadi sumber
wawasan yang subur. Sebuah tenaga kerja yang beragam juga dapat menjadi
sumber keunggulan kompetitif yang kuat, terutama karena inovasi tumbuh
subur di lingkungan seperti itu. Inovasi tidak pernah mudah, tetapi dalam dunia
yang global, hal ini bahkan lebih menantang. Memimpin industri harus
menemukan cara untuk menghasilkan perdebatan yang hidup untuk
menciptakan ide-ide baru. Penelitian menunjukkan beragam sudut pandang
untuk membantu mencapai hal itu. Keberagaman menghidupkan inovasi
membantu bisnis menghasilkan produk dan layanan baru.
Dari sudut pandang etika , keberagaman tenaga kerja dalam mengelola hal tersebut secara
efektif adalah hal yang benar untuk dilakukan. Banyak budaya juga menunjukkan keyakinan etika
yang kuat bahwa orang yang beragam harus memiliki akses kesempatan yang sama. Manajer perlu
untuk melihat keberagaman di tempat kerja sebagai cara untuk membawa suara yang berbeda ke
meja untuk membangun sebuah lingkup didasarkan pada hubungan yang saling percaya.
3
a. Jumlah Penduduk Dunia
Total populasi dunia pada tahun 2010 diperkirakan mencapai hampir 7 miliar
orang. Namun, jumlah itu diperkirakan mencapai 9 miliar pada tahun 2050, di mana
pada tahun itu PBB memprediksi jumlah penduduk akan stabil atau mencapai
puncaknya setelah tumbuh selama berabad-abad pada tingkat yang sangat cepat. Alasan
utama yang menyebabkan perubahan besar ini adalah penurunan tingkat kelahiran
dengan semakin majunya ekonomi negara - negara. Namun, negara-negara
berkembang di Afrika, Asia, Amerika Latin, Karibia, dan Oseania memiliki tingkat
kelahiran tetap tinggi. Salah satu manfaat hal tersebut adalah banyak dari negara-negara
ini mungkin mengalami "bonus demografi:. meningkatnya proporsi orang-orang muda
yang memasuki dunia kerja, yang tentunya akan meningkatkan produktivitas dan
pertumbuhan ekonomi”.
b. Populasi yang Semakin Tua
Tren demografi ini adalah salah satu hal yang sangat penting untuk organisasi.
"Populasi dunia kini mengalami penuaan pada tingkat belum pernah terjadi
sebelumnya." Ketika populasi dunia sedang mengalami penuaan, beberapa realitas tren
ini sulit dimengerti. Misalnya, orang berusia 65 dan yang lebih tua akan segera melebihi
jumlah anak di bawah usia 5 untuk pertama kalinya dalam sejarah. Implikasi dari tren
ini untuk masyarakat dan bisnis sangat mendalam – dari perubahan struktur dalam
keluarga ke pergeseran pola kerja dan pensiun ke tantangan-tantangan ekonomi baru
yang didasarkan pada tuntutan peningkatan pada program hak sosial, berkurangnya
pasokan tenaga kerja, dan penurunan jumlah tingkat tabungan global. Pergeseran
demografi tersebut akan membentuk kembali tenaga kerja global dan tempat kerja.
Sekali lagi, manajer dan organisasi perlu memahami bagaimana perubahan tersebut
dapat mempengaruhi kebijakan dan praktik kerja di masa depan.
3.3.1 Umur
Pergeseran usia adalah hal yang pasti terjadi pada setiap angkatan kerja. Maka
dari itu sebuah organisasi membutuhkan program dan kebijakan yang memberikan
perlakuan yang adil dan setara bagi karyawan yang bekerja baik yang lebih muda
atau tua. Hal ini tentunya menjadi tantangan utama sebagai seorang manajer di
sebuah perusahaan untuk mengatasi masalah tersebut maka hal mendasar yang
harus dilakukan adalah mengatasi kesalahan persepsi terhadap tenaga kerja.
kesalahan persepsi atau anggapan terhadap tenaga kerja biasanya adalah mereka
yang beranggapan bahwa pekerja yang berusia muda lebih bersemangat dalam
bekerja, mudah beradaptasi dengan lingkungan, lebih mudah menerima
perkembangan teknologi, serta memiliki keinginan dan ambisi yang kuat dalam
melakukan pekerjaannya. Disisi lain tenaga kerja yang lebih tua dianggap memiliki
kualitas yang baik dalam perusahaan termasuk pengalaman, penilaian, etos kerja
4
yang kuat serta komitmen untuk melakukan pekerjaan yang berkualitas. Padahal
anggapan tersebut belum tentu benar.
Maka dari itu manajer harus sebisa mungkin menciptakan lingkungan kerja
yang nyaman tanpa adanya diskriminasi usia sehingga para karyawan dapat bekerja
lebih baik dan produktivitas perusahaan pun meningkat.
3.3.4 Kecacatan/Kemampuan
5
mengelola tenaga kerja penyandang cacat, manajer perlu untuk menciptakan dan
memelihara suatu lingkungan di mana karyawan merasa nyaman dan terakomodasi
dalam mengungkapkan kebutuhan mereka yang memungkinkan individu
penyandang cacat untuk melakukan pekerjaan mereka dan diperlakukan adil oleh
mereka yang lebih sempurna.
3.3.5 Agama
6
benda. Pendapat prasangka tersebut dapat membuat segala macam keputusan dan sikap
tidak akurat.
Prasangka adalah salah satu hasil dari bias pribadi kita, yaitu keyakinan yang
terbentuk sebelumnya, pendapat, atau penilaian terhadap seseorang atau sekelompok orang.
Stereotip adalah faktor utama dalam prasangka, yaitu menilai seseorang
berdasarkan persepsi seseorang tentang sebuah kelompok di mana orang itu tergabung di
dalamnya, biasanya tidak faktual, dan mendistorsi penilaian kita.
Diskriminasi adalah akibat dari prasangka dan stereotip, yaitu ketika seseorang
bertindak sesuai dengan sikap dari prasangka mereka terhadap orang-orang yang menjadi
sasaran prasangka mereka secara merugikan.
7
fungsi mentoring, yakni pengembangan karier dan dukungan sosial. Tujuan program
mentoring adalah memberi dukungan kepada beragam kelompok karyawan pada
pekerjaan mereka menyosialisasikan pada nilai kebudayaan perusahaan dan perubahan
demi perkembangan dan kemajuan perusahaan.
Beberapa keuntungan mentoring:
8
KESIMPULAN
1. Definisi keberagaman sudah diperluas menjadi lebih inklusif dan mengenali gambaran
karakteristik yang meliputi umur, jenis kelamin, ras dan etnis, kemampuan, agama,
orientasi seksual dan identitas jenis kelamin, dan jenis keberagaman lain. Kompleksitas
yang terjadi dalam mengelola keberagaman tenaga kerja ini menjadikan managing
diversity sebagai kunci utama keterampilan manajemen.
2. Beberapa keuntungan dari keberagaman adalah penggunaan bakat tenaga kerja lebih
optimal, meningkatkan pemahaman tentang pelanggan, dan mengurangi pengunduran diri
karyawan, absensi, dan tuntutan hukum.
3. Di samping ada banyaknya keuntungan, ada dua tantangan yang dihadapi dalam
mengelola keberagaman adalah prasangka sendiri dan “langit-langit kaca”.
4. Dengan adanya keberagaman dalam tenaga kerja, perlu diciptakan inisiatif-inisiatif
keberagaman, yaitu komitmen manajemen puncak terhadap keberagaman, mentoring,
pelatihan keterampilan keberagaman, dan kelompok sumber daya karyawan.
9
DAFTAR PUSTAKA
Robbins, Stephen P. and Mary Coulter. (2012). Management. (Eleven Edition). UK: Pearson
Education.
John A. Pearce II and Richard B. Robinson, Jr. (1998). Strategic Management. (Fifth Edition).
USA. (Agus Maulana, Penerjemah.). Bina Rupa Aksara.
Sukanto Rekso Hadiprojo. (1996). Manajemen Strategik (Business Policy) Pendekatan Kasus.
Yogyakarta: BPFE.
Thomas I.Wheelen and J. David Hunger. (2000). Strategic Management, Business Policy.
(Seventh Edition). USA.
Agus Sri Wahyudi. (2001). Manajemen Stratejik, Pengantar Proses Berfikir Strategi. Bina Rupa
Aksara.
10