Anda di halaman 1dari 1

E.

KEANDALAN DAN AKURASI


Keandalan menurut dari pengukuran atau akurasi dari sebuah akurasi. Dibawah ini adalah
sumber-sumber kesalahan dari pengukuran yaitu sebagai berikut :
1. Operasi pengukuran ditetapkan dengan kurang tepat, aturan untuk menetapkan angka
untuk suatu properti biasanya terdiri dari seperangkat operasi.
2. Pengukur, mungkin saja salah mengartikan aturan, berat sebelah, atau menerapkan atau
membaca instrumennya secara tidak benar.
3. Instrumen, banyak operasi yang membutuhkan digunakannya instrumen fisik, seperti
penggaris atau termometer atau barometer, yang mungkin saja rusak.
4. Lingkungan, tempat dilaksanakannya operasi pengukuran dapat mempengaruhi hasilnya.
5. Atribut tidak jelas. Apa yang akan diukur mungkin tidak jelas, terutama apabila
pengukurannya melibatkan sebuah konsep yang tidak dapat diukur secara langsung.
Jika pengukuran sudah oasti memiliki kesalahan kecuali perhitangan mengapa laporan
bisa dianggap benar ? Karena kebanyakan orang mengharapkan kesempurnaan sementara hal
itu tidak mungkin, maka yang perlu dilakukan adalah membuat batasan dari kesalahan yang
diterima dan jika suatu pengukuran masih dalam batasan ini maka pengukuran tersebut
dianggap benar.
Pengukuran yang Dapat Diandalkan
Keandalan merujuk pada konsistensi yang terbukti dari baik suatu operasi untuk
menghasilkan hasil yang membanggakan maupun dari hasil itu sendiri dalam penggunaan
tertentu. Dalam statistik, keandalan menghendaki pengukuran yang dapat berulang atau dapat
dihasilkan kembali, dengan demikian menunjukkan konsistensinya.
Gagasan keandalan mencakup dua aspek: akurasi dan kepastian dari suatu pengukuran
dan kepercayaan perwakilan akan pernyataan dengan hubungannya dengan transaksi
ekonomi dan peristiwa yang terjadi. Dapat di simpulkan bahwa kehandalan dari suatu
pengukuran terkait dengan presisi akan suatu properti yang diukur secara spesifik dengan
menggunakan seperangkat operasi.
Pengukuran yang Akurat
Meskipun suatu prosedur pengukuran mungkin sangat handal, memberikan hasil yang
sangat akurat, pengukuran tersebut bisa jadi tidak menghasilkan hasil yang akurat.
Konsistensi dari hasil, presisi dan kehandalan belum tentu menghasilkan akurasi. Alasannya
adalah akurasi berhubungan dengan seberapa dekat suatu pengukuran dengan nilai
sebenarnya (true value) dari atribut yang diukur.

Anda mungkin juga menyukai