Anda di halaman 1dari 14

11.

KALIBRASI

I. PENDAHULUAN
Kalibrasi adalah kegiatan untuk membandingkan besaran diukur yang
ditunjukkan oleh sebuah piranti ukur, terhadap besaran yang ditunjukkan
oleh piranti standar yang setara ataupun yang lebih tinggi ketelitiannya.
Apabila piranti ukur itu digunakan dalam kegiatan produksi, transaksi,
penetapan

nilai

dsb.

akan

terjamin

kesesuaian

dengan

ukuran

standarnya.Kalibrasi juga dapat memastikan adanya kesesuaian antara


kinerja sebuah piranti ukur dengan spesifikasi teknis yang diterbitkan
oleh pabrik, maupun dengan standar ukur.
Diterimanya standar kualitas ISO 9000 menyebabkan meningkatnya
tuntutan

komersial

akan

kalibrasi

yang

tertelusur

dari

perangkat

pengukuran dan pengujian. Tujuan standarisasi adalah untuk memastikan


bahwa produk-produk yang dibuat di sebuah negara akan dapat diterima
dan diakui di negara-negara lain. Pengakuan itu berdasarkan standar
pengukuran, metoda maupun praktek yang disepakati. Pengembangan
kalibrasi hingga ke standar nasional atau internasional memastikan
bahwa pengukuran yang dilakukan di berbagai tempat, pada waktu yang
berlainan, akan cocok satu sama lain pada tingkat dan tujuan yang
berlainan.
Apa yang perlu dikalibrasi ?

Besaran listrik: Voltmeter, amperemeter, ohm-meter, power meter,


kapasitansi meter, osiloskop, ..

Besaran tekanan:Pressure gauge, manometer, pressure indicator, ..

Besaran suhu: Oven, incubator, deep freezer, termometer, termokopel,


..

Besaran dimensi: Massa, berat, panjang, luas, volume,..

Dan seterusnya.

Pengetahuan apa saja yang diperlukan?

Elemen fungsional dalam instrumen pengukuran

Model operasi analog dan digital

Materi Pelatihan Manajemen Laboratorium 2005

11-1

Metode simpangan

Kalibrasi statik dan metode pengukuran

Sensitivitas dan linieritas

Akurasi, presisi, bias pada instrumen pengukuran

Penetapan nilai 0 (zeroing) dan span.

Metrologi

Statistik dan ketidakpastian hasil pengukuran

Kesalahan dan simpangan hasil pengukuran

Penaksiran komponen ketidakpastian

Faktor cakupan ketidakpastian

II. KETIDAKPASTIAN PENGUKURAN


Dalam

era

global

diperlukan

metoda

untuk

mengevaluasi

dan

menyatakan ketidakpastian yang dapat diterima di seluruh dunia.


Pedoman ketidakpastian bagi lab. penguji dan kalibrasi memenuhi
persyaratan SNI-19-17025-2000 tentang Persyaratan Umum Kompetensi
Laboratorium Penguji dan Kalibrasi yang sesuai dengan Guide to the
Expression of Uncertainty in Measurement.
1. Best Measurement Capability (BMC) merupakan faktor penting
dalam
akreditasi Lab. Kalibrasi.
Sistem Akreditasi Laboratorium bermanfaat untuk:

Meningkatkan

kepercayaan

pelanggan

terhadap

mutu

pelayanan

Memberikan kemudahan akses bagi calon pelanggan

Memberikan jaminan terhadap kehandalan dan keakuratan data

Memberikan pengakuan kompetensi laboratorium

Memberikan keuntungan pemasaran

Merupakan cara untuk pemenuhan kebutuhan pelanggan

Merupakan cara untuk meningkatkan dan memelihara kinerja


laboratorium

Meningkatkan keberterimaan di pasar internasional

Materi Pelatihan Manajemen Laboratorium 2005

11-2

2. Istilah dan Definisi

Nilai benar: Nilai yang konsisten dengan definisi besaran.

Pengukuran:

Serangkaian

operasi

yang

bertujuan

untuk

mendapatkan nilai suatu besaran.

Kesalahan: Hasil pengukuran dikurangi nilai sebenarnya dari


besaran ukur.

Ketidakpastian:

Parameter

hasil

pengukuran

yang

memberikan karakter sebaran nilai-nilai yang secara layak


dapat diberikan pada besaran ukur.

Evaluasi

ketidakpastian

ketidakpastian

dengan

baku

tipe

analisis

A:

statistik

Metoda
dari

evaluasi

serangkaian

pengamatan.
3. Konsep Umum Pengukuran

Tujuan pengukuran adalah untuk menentukan nilai besaran


ukur.

Yang dimaksud dengan proses pengukuran adalah suatu proses


yang meliputi spesifikasi besaran ukur, metoda pengukuran dan
prosedur pengukuran.

Ketidakpastian adalah ukuran sebaran yang secara layak dapat


dikaitkan dengan nilai terukur.

Kesalahan

pengukuran

terdiri

dari

dua

komponen,

yaitu

komponen acak dan dan komponen sistematik.


4. Sumber Ketidakpastian Pengukuran

Definisi besaran ukur yang tidak lengkap

Realisasi definisi besaran ukur yang tidak sempurna.

Pengambilan sampel yang tidak mewakili keseluruhan besaran


ukur yang didefinisikan.

Bias personil dalam membaca peralatan analog.

Resolusi dan diskriminasi peralatan.

Nilai yang diberikan pada standar pengukuran atau bahan


acuan.

Nilai konstanta dan parameter lain yang diperoleh dari sumber


luar

Materi Pelatihan Manajemen Laboratorium 2005

11-3

Variasi pengamatan berulang terhadap besaran ukur dalam


kondisi yang tampak sama.

Materi Pelatihan Manajemen Laboratorium 2005

11-4

5. Klasifikasi komponen ketidakpastian

Tipe

A:

yang

dievaluasi

dengan

analisis

statistik

dari

serangkaian pengamatan

Tipe B: yang dievaluasi dengan cara selain analisis statistik dari


serangkaian pengamatan.

Alternatif istilah yang digunakan dalam klasifikasi komponen


ketidakpastian:
o

Komponen ketidakpastian yang berasal dari pengaruh


acak

Komponen ketidakpastian yang berasal dari pengaruh


sistematik

6. Pemodelan Pengukuran

Model pengukuran memerlukan pernyataan yang jelas tentang


besaran

yang

menunjukkan

diukur,
hubungan

dan

pernyataan

antara

nilai

kuantitatif

besaran

ukur

yang
dan

parameter bebas dimana besaran ukur tersebut bergantung.

Suatu fungsi yang menghubungkan besaran diukur dengan


besaran masukan disebut dengan model pengukuran.

Contoh model pengukuran: Y = f(X1,X2,.,XN)

7. Identifikasi Sumber Ketidakpastian

Menggunakan cause and effect diagram

Tulis persamaan matematis lengkap yang mewakili proses


pengukuran berdasarkan hasil pemodelan pengukuran. Contoh:
pengukuran

densitas

cairan

menggunakan

metode

penimbangan:

Model matematis: = (misi-mkosong)/V

Tambahkan faktor lain yang mempengaruhi pengukuran ke


dalam diagram.

Kontribusi ketidakpastian:
o

Kalibrasi timbangan

Repeatability penimbangan

Kalibrasi labu ukur

Repeatability pengukuran volume

Materi Pelatihan Manajemen Laboratorium 2005

11-5

Pengaruh temperatur terhadap kapasitas labu ukur

Materi Pelatihan Manajemen Laboratorium 2005

11-6

Perlu perhatian lebih lanjut:

Sertifikasi kalibrasi timbangan: ketidakpastian dari sertifikasi


kalibrasi timbangan, drift timbangan yang diperoleh dari riwayat
kalibrasi timbangan.

Sertifikasi labu ukur: ketidakpastian dari sertifikasi kalibrasi labu


ukur, drift kapasitas labu ukur yang diperoleh dari riwayat
kalibrasi labu ukur.

Pengukuran

temperatur

lingkungan:

ketidakpastian

dari

sertifikasi kalibrasi termometer, sebaran temperatur ruang yang


diperoleh dari hasil monitoring.

Berikutnya

adalah

melakukan

klasifikasi

komponen

ketidakpastian yang berkaitan dengan sumber tersebut untuk


menentukan metode evaluasi.
8. Evaluasi Ketidakpastian Baku tipe A

Bila

pengukuran

simpangan

diulangi

baku-nya

menggambarkan sebaran

beberapa

dapat

kali,

dihitung.

nilai

rata-rata

Simpangan

dan
baku

nilai yang dapat digunakan untuk

mewakili seluruh populasi nilai terukur.

Simpangan baku adalah suatu taksiran sebaran populasi dimana n


nilai tersebut diambil.

Taksiran sebaran dari rata-rata populasi dapat dihitung dari


simpangan baku rata-rata eksperimental (ESDM)

Nilai rata-rata dan experimental variance

9. Evaluasi Ketidakpastian Baku Tipe B


Evaluasi ini meliputi:

Data pengukuran sebelumnya

Pengalaman dengan, atau pengetahuan umum tentang tingkah


laku, sifat instrumen dan bahan yang relevan

Spesifikasi pabrik

Data yang diberikan dalam sertifikat atau laporan lainnya.

Ketidakpastian yang diberikan untuk data acuan yang diambil dari


data book.

Materi Pelatihan Manajemen Laboratorium 2005

11-7

Contoh paling sederhana: penggunaan ketidakpastian yang dilaporkan


dalam sertifikat standar

Materi Pelatihan Manajemen Laboratorium 2005

11-8

10. Koefisien sensitifitas

Merupakan

salah

satu

aspek

dalam

evaluasi

ketidakpastian

pengukuran yang menimbulkan kesulitan

Koefisien ini mengkonversikan semua komponen ketidakpastian ke


dalam satuan yang sama dengan satuan besaran ukur

Koefisien sensitifitas memberikan skala fungsi pembobot untuk


setiap komponen ketidakpastian; yang menjelaskan bagaimana
taksiran keluaran bervariasi dengan perubahan nilai taksiran
masukan.

Kadang-kadang dapat ditentukan secara eksperimental.

11. Ketidakpastian Baku Gabungan

Ini diambil untuk mewakili taksiran simpangan baku (estimated


standard deviation) dari hasil pengukuran, yang diperoleh dengan
menggabungkan ketidakpastian baku dari setiap taksiran masukan
berdasarkan pendekatan deret Taylor orde satu dari model
pengukuran.

Korelasi dapat terjadi jika pengukuran yang sama digunakan lebih


dari

sekali

dalam

proses

pengukuran

yang

sama,

namun,

pengaruhnya terhadap ketidakpastian baku gabungan positip.


12. Derajat Kebebasan Efektif

Diperlukan untuk memberikan indikasi kehandalan penaksiran


ketidakpastian.

Derajat kebebasan efektif yang tinggi mewakili jumlah pengukuran


yang besar, sebaran yang sempit, dan keyakinan yang tinggi
terhadap nilai tersebut.

13. Ketidakpastian Bentangan


Diperoleh dengan cara mengalikan uc(y) dengan faktor cakupan yang
dinyatakan dengan simbol t atau k.

Praktek

internasional

yang

biasa

diterapkan

adalah

dengan

memberikan tingkat kepercayaan sekitar 95% (95.45%).

Untuk tingkat kepercayaan tertentu, nilai faktor cakupan bervariasi


terhadap derajat kebebasan efektif.

Materi Pelatihan Manajemen Laboratorium 2005

11-9

Dalam banyak kasus, nilai k=2 dapat digunakan bila derajat


kebebasan cukup besar, yaitu lebih besar atau sama dengan 30.

Materi Pelatihan Manajemen Laboratorium 2005

11-10

14. Pelaporan ketidakpastian


Dalam pelaporan hasil pengukuran, informasi berikut sebaiknya
diberikan:

Ketidakpastian bentangan beserta faktor cakupan dan tingkat


kepercayaan.

Deskripsi metode pengukuran yang digunakan untuk menghitung


hasil pengukuran dan ketidakpastian.

Nilai dan sumber semua koreksi dan konstanta yang digunakan


baik dalam perhitungan dan analisis ketidakpastian.

Hubungan fungsional Y=f(X1,X2,)

Dalam melaporkan hasil kalibrasi atau hasil uji beserta ketidakpastian,


sebaiknya memperhatikan:

Nilai

numerik

dari

ketidakpastian

pengukuran

sebaiknya

dinyatakan dalam dua significant digit.

Bila pembulatan menyebabkan nilai numerik turun lebih dari 5%


maka sebaiknya dilakukan pembulatan ke atas.

Untuk

meminimalkan

kesalahan

pembulatan,

dalam

proses

penggabungan ketidakpastian sebaiknya digunakan paling sedikit


satu significant digit lebih banyak.

Nilai

numerik

dalam

pelaporan

hasil

pengukuran

dan/atau

pengujian sebaiknya dibulatkan ke significant digit terakhir dari


ketidakpastian bentangan yang dilaporkan.
15. Kesesuaian dengan spesifikasi

Untuk laporan kalibrasi, klausul 5.10.4.2. dari SNI-19-17025-2000


menyatakan:. Bila pernyataan kesesuaian dibuat, ketidakpastian
pengukuran harus diperhitungkan.

Ilustrasi: hasil pengukuran diameter batang silinder adalah 0,50


mm sedangkan batas spesifikasi adalah antara 0,45 mm 0,55
mm, dalam kondisi ini dapat disimpulkan bahwa batang silinder
tersebut

memenuhi

persyaratan

tanpa

memperhatikan

ketidakpastian pengukuran.

Bila tidak terdapat kriteria, spesifikasi pengujian dan/atau kalibrasi,


permintaan pelanggan, persetujuan atau kode praktek, pendekatan

Materi Pelatihan Manajemen Laboratorium 2005

11-11

yang dapat dipergunakan untuk menyatakan kesesuaian maka


pernyataan kesesuaian dengan spesifikasi dapat dinyatakan bila
batas spesifikasi tidak dilanggar oleh hasil pengujian, dengan
tingkat kepercayaan 95%.
16. Ringkasan prosedur evaluasi

Tentukan model matematis proses pengukuran

Tentukan taksiran nilai besaran masukan

Lakukan identifikasi semua sumber ketidakpastian

Evaluasi ketidakpastian baku tipe A untuk besaran ukur yang


diperoleh dari pengamatan berulang

Evaluasi ketidakpastian baku tipe B berdasarkan informasi yang


tersedia.

Evaluasi koefisien sensitifitas untuk setiap besaran masukan.

Hitung ketidakpastian baku gabungan.

Evaluasi derajat kebebasan efektif

Hitung ketidakpastian bentangan dari hasil pengukuran.

Laporkan hasil pengukuran

Lakukan evaluasi penilaian kesesuaian

17. Evaluasi Best Measurement Capability (BMC)


Didefinisikan sebagai: ketidakpastian terkecil yang dapat dicapai oleh
laboratorium dalam lingkup akreditasinya, dalam melakukan kalibrasi
rutin standar pengukuran yang mendekati ideal yang digunakan untuk
mendefinisikan, merealisasikan, memelihara atau mereproduksi suatu
satuan dari besaran ukur tersebut atau satu atau lebih nilai-nilainya;
atau peralatan ukur yang mendekati ideal yang digunakan untuk
mengukur besaran tersebut.
BMC dipengaruhi oleh:

Pendidikan, pelatihan dan pengetahuan teknis personel

Kondisi lingkungan laboratorium kalibrasi.

Pemeliharaan peralatan, termasuk interval kalibrasi dan verifikasi

Metode kalibrasi

Standar acuan dan alat ukur

Materi Pelatihan Manajemen Laboratorium 2005

11-12

Peralatan bantu

Teknik pengukuran

Besaran berpengaruh

Spesifikasi peralatan yang dapat dikalibrasi oleh laboratorium

Materi Pelatihan Manajemen Laboratorium 2005

11-13

Laboratorium kalibrasi harus:

Memiliki personel manajerial dan teknis dengan wewenang dan


sumber daya yang diperlukan untuk keperluan kalibrasi

Memiliki pengaturan untuk memastikan agar manajemen dan


personelnya

bebas

dari

pengaruh

dan

tekanan

komersial,

keuangan dan tekanan intern dan ekstern.

Memiliki

kebijakan

dan

prosedur

untuk

memastikan

adanya

perlindungan atas kerahasiaan informasi dan hak kepemilikan


pelanggan

Menentukan tanggung jawab, wewenang dan hubungan antar


semua personel pengelola.

Memiliki manajemen teknis

Materi Pelatihan Manajemen Laboratorium 2005

11-14

Anda mungkin juga menyukai