Back
MASSA
> Why Calibration > SS Calibration > Tenik Calibration > Uncertainty > Caliper > Micrometer > Timbangan > Thermocuple
2
Anak Timbangan (Weights)
E1 E2 F1 F2 M1
Basis 3 x E1 3 x E2 3 x F1 3 x F2
Nominal in mg
Values Class E1 Class E2 Class F1 Class F2 Class M1 Class M2 Class M3
Tabel Maximum 50 kg 25 75 250 750 2500 8000 25000
Permissible Error, OIML
20 kg 10 30 100 300 1000 3000 10000
R111
10 kg 5 15 50 150 500 1600 5000
5 kg 2.5 7.5 25 75 250 800 2500
2 kg 1.0 3.0 10 30 100 300 1000
1 kg 0.50 1.5 5 15 50 160 500
500 g 0.25 0.75 2.5 7.5 25 80 250
200 g 0.10 0.30 1.0 3.0 10 30 100
100 g 0.05 0.15 0.5 1.5 5 16 50
50 g 0.030 0.10 0.30 1.0 3.0 10 30
20 g 0.025 0.080 0.25 0.8 2.5 8 25
10 g 0.020 0.060 0.20 0.6 2.0 6 20
5g 0.015 0.050 0.15 0.5 1.5 5 16
2g 0.012 0.040 0.12 0.4 1.2 4 12
1g 0.010 0.030 0.10 0.3 1.0 3 10
500 mg 0.008 0.025 0.08 0.25 0.8 2.5
200 mg 0.006 0.020 0.06 0.20 0.6 2.0
100 mg 0.005 0.015 0.05 0.15 0.5 1.6
50 mg 0.004 0.012 0.40 0.12 0.4
20 mg 0.003 0.010 0.03 0.10 0.3
10 mg 0.002 0.008 0.03 0.08 0.25
5 mg 0.002 0.006 0.020 0.06 0.20
2 mg 0.002 0.006 0.020 0.06 0.20
5
Definisi :
Timbangan adalah alat ukur untuk menentukan massa
suatu benda
8
Timbangan Class 2
9
Timbangan Class 3
10
III. KALIBRASI TIMBANGAN
1. Ruang Lingkup :
Prosedur ini digunakan untuk kalibrasi timbangan-timbangan mekanik
dan elektromagnetik
2. Dokumen Acuan
-The Calibration of Weight and Balances. Edwin C Morris & Kitty M K
Fen, Monograph 4. NML - CSIRO 2010
-Instruksi manual timbangan
3. Definisi
a. Repeatability of Reading
Ialah kemampuan ulang penunjukkan timbangan dari pengukuran
yang berulang untuk besaran yang sama yang dilakukan oleh orang
yang sama dengan metoda yang sama dalam interval waktu yang
relatif singkat.
11
b. Departure from Nominal Value
Ialah penyimpangan penunjukkan timbangan dari nilai skala nominal
d. Effect of Tara
Ialah pengaruh sistim tara pada timbangan yang memungkinkan
timbulnya perbedaan penunjukkan timbangan.
e. Built in mass
Ialah beban tetap yang berada di dalam timbangan yang digunakan
sebagai beban standar.
12
4. Standar Acuan :
Standar acuan yang digunakan untuk mengkalibrasi timbangan-
timbangan ini adalah anak timbangan standar yang memiliki
ketelitian yang lebih tinggi dari ketelitian timbangan.
Anak timbangan standar tersebut memeliki kelas sesuai persyaratan
OIML sbb:
Kelas E1, E2, F1, F2, M1, M2, M3
13
6. PROSEDUR KALIBRASI
15
6.2. Kalibrasi “Repeatability of Reading”
Caranya:
a. Nolkan timbangan dan catat penunjukan timbangan (z1)
b. Letakkan anak timbangan standar ½ kapasitas maksimal
timbangan pada pan dan catat penunjukkan timbangan (m1)
c. Angkat anak timbangan dari pan,catat penunjukkan (z2)
d. Ulangi langkah a dan b sampai 10 kali
e. Ulangi langkah a s/d c untuk kapasitas maksimum timbangan.
Catat penunjukkan.
16
6.2. Kalibrasi “Repeatability of Reading”
17
f. Hitung Standar deviasi dengan rumus :
dengan :
= Standar Deviasi
ri = mi - zi
ri = selisih penunjukan timbangan
r = nilai rata-rata dari r
mi = penunjukan timbangan dengan beban
zi = penunjukkan timbangan tanpa beban
n = jumlah pembacaan (=10) 18
6.3. Kalibrasi “Scale Value”,”Departure from nominal scale value”, “uniformity of
scale”.
Caranya:
a. Timbangan di set pada titik nol dan catat penunjukan
timbangan (z1)
b. Anak timbangan standar diletakkan pada pan timbangan dan
catat penunjukkan timbangan (m1)
c. Ulangi langkah b (m2)
d. Ambil anak timbangan standar dari pan dan catat penunjukkan
timbangan (z2)
19
6.3.a. Kalibrasi “Scale Value”,”Departure from
nominal scale value”, “uniformity of scale”.
TITIK 100 gram
Caranya:
a. Nol-kan timbangan, catat penunjukkan.
b. Letakkan massa standar (M) yang massanya
sekitar 10%
kapasitas maksimum timbangan pada pan,
catat penunjukkan.
c. Berikan sentuhan ringan pada pan, maka
display berubah.
Diamkan sekitar 20 detik, kemudian catat
penunjukkan.
d. Angkat massa standar dari pan, catat
penunjukkannya tanpa
me-nolkan timbangan.
e. Hitung rata-rata dari dua pembacaan nol
sebelum dan sesudah
penggunaan massa (zi) dan dua pembacaan
massa yg digunakan (r i).
20
6.3.a. Kalibrasi “Scale Value”,”Departure from
nominal scale value”, “uniformity of scale”.
TITIK 200 gram
Caranya:
a. Nol-kan timbangan, catat penunjukkan.
b. Letakkan massa standar (M) yang massanya
sekitar 10%
kapasitas maksimum timbangan pada pan,
catat penunjukkan.
c. Berikan sentuhan ringan pada pan, maka
display berubah.
Diamkan sekitar 20 detik, kemudian catat
penunjukkan.
d. Angkat massa standar dari pan, catat
penunjukkannya tanpa
me-nolkan timbangan.
e. Hitung rata-rata dari dua pembacaan nol
sebelum dan sesudah
penggunaan massa (zi) dan dua pembacaan
massa yg digunakan (r i).
21
6.3.a. Kalibrasi “Scale Value”,”Departure from
nominal scale value”, “uniformity of scale”.
TITIK 500 gram
Caranya:
a. Nol-kan timbangan, catat penunjukkan.
b. Letakkan massa standar (M) yang massanya
sekitar 10%
kapasitas maksimum timbangan pada pan,
catat penunjukkan.
c. Berikan sentuhan ringan pada pan, maka
display berubah.
Diamkan sekitar 20 detik, kemudian catat
penunjukkan.
d. Angkat massa standar dari pan, catat
penunjukkannya tanpa
me-nolkan timbangan.
e. Hitung rata-rata dari dua pembacaan nol
sebelum dan sesudah
penggunaan massa (zi) dan dua pembacaan
massa yg digunakan (r i).
22
Kalibrasi “Scale Value”,”Departure from nominal scale value”,
“uniformity of scale”.
23
f. Kurangkan rata-rata pembacaan massa dengan rata-rata
pembacaan nol.
g. Ulangi langkah b s/d f dengan massa standar 20%, 30%
seterusnya hingga 100% kapasitas maksimum timbangan.
h. Hitung nilai koreksi maksimumnya.
Ci = Mi – (ri – zi)
6.4. Kalibrasi “Off Center Loading”
Caranya:
a. Letakkan anak timbangan standar di tengah pan dan catat
penunjukkan timbangan
b. Pindahkan anak timbangan standar ke posisi depan, belakang,
kiri dan kanan pan. Catat penunjukkan pada tiap posisi.
c. Hitung perbedaan maksimum di antara berbagai posisi.
25
6.4. Kalibrasi “Off Center Loading”
6.5. Kalibrasi “Effect of Tare”
Caranya:
a. Letakkan anak timbangan standar pada pan sesuai dengan
kapasitas maksimum TARE, kemudian nol kan timbangan
dengan sistem TARE.Catat.
b. Letakkan massa standar sesuai dengan nilai skala maksimum
dan catat penunjukan.
c. Hitung perbedaan antara penunjukan dengan sistem Tare
dengan penunjukan tanpa sistem Tare.
27
Edit by i-zOOm
6.6. Pemeriksaan “Hysteresis”
Caranya:
a. Nol-kan timbangan,z1
b. Letakkan massa standar setengah nilai skala maksimum M
pada pan, catat r1.
c. Tambahkan massa standar ekstra M’ hingga pembacaan
timbangan mendekati skala maksimum.
d. Angkat massa ekstra dan baca timbangan dengan massa M
tetap pada pan, catat r2.
e. Angkat massa M dan catat pembacaan nol z2.
f. Lakukan urutan kerja di atas sebanyak tiga kali dan hitung
rata-rata perbedaan: (r1 –r2) dan (z1 – z2)
28
Edit by i-zOOm
7. Model Matematis
K = Mstd – r
K = koreksi penunjukkan
Mstd = massa konvensional anak timbangan standar
r = rerata penunjukkan timbangan
29
8.6. Limit of Performance (F)
30
PENGUKURAN & KALIBRASI
Oven dan Furnace
Back
Sensor Suhu:
– Suatu sensor yang mengkonversikan perubahan energi termal suatu objek
menjadi energi listrik
– Energi termal per molekul dari material dinyatakan dalam derajat temperatur
tertentu
- Ujung
dingin
Balok
panas
Kalibrator alat enclosure
PENGUKURAN & KALIBRASI DIMENSI
(Digital Caliper atau Vernier Caliper)
Bac
k Basic training – level
> Why Calibration > SS Calibration > Tenik Calibration > Uncertainty > Caliper > Micrometer > Timbangan > Thermocuple
ww.sentral-sistem.com
> Why Calibration > SS Calibration > Tenik Calibration> Uncertainty > Caliper > Micrometer > Timbangan > Thermocuple
I. DIMENSI
• Definisi
Kalibrasi dimensi
adalah membandingkan
nilai kebenaran skala
suatu alat ukur
dimensi terhadap
standar ukur dimensi
yang mempunyai
tingkat akurasi lebih
tinggi yang tertelusur
ke standar nasional
atau internasional
43
Caliper 01/Rev 00 (c)Copyright, sentral sistem, Mei 2015
Ditinjau dari cara penggunaannya alat ukur
Dimensi dapat dibedakan menjadi:
44
Caliper 01/Rev 00 (c)Copyright, sentral sistem, Mei 2015
Alat ukur pembanding
Mempunyai daerah skala ukur terbatas, digu
nakan sebagai pembacaan besarnya selisih
suatu dimensi terhadap ukuran standar
Misalnya :
Dial Indikator, Dial test Indikator dan Dial
Thickness Gauge
45
Caliper 01/Rev 00 (c)Copyright, sentral sistem, Mei 2015
Prinsip Dasar Kalibrasi dan pengukuran
• Membandingkan alat
ukur terhadap
Standar
• Mengoreksi
penunjukkan alat
ukur
Alat ukur standar
Mampu memberikan/menunjukan suatu nilai
ukuran tertentu umumnya dipakai bersama -
sama dengan alat ukur pembanding untuk
menentukan dimensi suatu objek ukur Misalnya :
Gauge Block, Height Master, Dial gauge tester
47
Caliper 01/Rev 00 (c)Copyright, sentral sistem, Mei 2015
Sentral Sistem Calibration
Kawasan Industri Jababeka 1, Jl. Jababeka XIV Blok J-5R
Cikarang, Bekasi 17530, Jawa Barat
Tlp : 021 29067201-3 Fax: : 021 29067204.
www. Sentral-sistem.com, www.kalibrasi.sentral-sistem.com
48
Caliper 01/Rev 00 (c)Copyright, sentral sistem, Mei 2015
HAL PENTING DALAM PENGUKURAN
DIMENSI
Beberapa hal yang penting diperhatikan sebelum
melaksanakan pengukuran maupun pada saat
melakukan kalibrasi terhadap instrumen dimensi
1. Flat (kerataan)
2. Parallel (Kesejajaran)
3. Penekanan/Penarikan ketika mengukur
4. Pembacaan Skala
5. Lingkungan pengukuran (suhu .....muai panjang)
Untuk Keperluan pengukuran kalibrasi,dengan hanya
memiliki, ”sertifikat kalibrasi“ sudah cukup untuk bisa
menggunakan suatu intrument, yang dapat
dipertanggung iawabkan Termasuk juga jaminan
ketelusurannya (traceability).
49
Caliper 01/Rev 00 (c)Copyright, sentral sistem, Mei 2015
II. Dial, vernier, digital Caliper
50
Caliper 01/Rev 00 (c)Copyright, sentral sistem, Mei 2015
51
Caliper 01/Rev 00 (c)Copyright, sentral sistem, Mei 2015
Sentral Sistem Calibration
Kawasan Industri Jababeka 1, Jl. Jababeka XIV Blok J-5R
Cikarang, Bekasi 17530, Jawa Barat
Tlp : 021 29067201-3 Fax: : 021 29067204.
www. Sentral-sistem.com, www.kalibrasi.sentral-sistem.com
52
Caliper 01/Rev 00 (c)Copyright, sentral sistem, Mei 2015
Beberapa
jenis alat
vernier
caliper
53
Caliper 01/Rev 00 (c)Copyright, sentral sistem, Mei 2015
III. KALIBRASI DIGITAL CALIPER
1. Ruang Lingkup :
Prosedur ini digunakan untuk
kalibrasi dan verifikasi
digital & vernier Caliper
2. Dokumen Acuan
- JIS B 7507 - 1997
- ISO “ Guide to the Expression
of Uncertainty in
Measurement “ 1995
54
Caliper 01/Rev 00 (c)Copyright, sentral sistem, Mei 2015
Standar Acuan :
Standar acuan yang digunakan untuk mengkalibrasi digital caliper ini
adalah gaugeblock standar yang memiliki ketelitian yang lebih tinggi
dari ketelitian caliper.
Gauge Block tersebut memeliki kelas atau grade sesuai persyaratan
JIS sbb:
Grade 00 / K, 0, 1, dan 2
55
56
Caliper 01/Rev 00 (c)Copyright, sentral sistem, Mei 2015
- Hidupkan alat digital caliper atau lakukan pemanasan
selama + 30 menit.
- Siapkan gauge block standar yang sesuai.
57
Caliper 01/Rev 00 (c)Copyright, sentral sistem, Mei 2015
PROSEDUR KALIBRASI
58
Caliper 01/Rev 00 (c)Copyright, sentral sistem, Mei 2015
HAL PENTING DALAM PENGUKURAN
CALIPER
59
Caliper 01/Rev 00 (c)Copyright, sentral sistem, Mei 2015
TEKNIK KALIBRASI DIMENSI
60
Caliper 01/Rev 00 (c)Copyright, sentral sistem, Mei 2015
TEKNIK KALIBRASI DIMENSI
61
Caliper 01/Rev 00 (c)Copyright, sentral sistem, Mei 2015
Data Hasil pengukuran Outside
Fungsi : OUTSIDE
Pembacaan Alat (mm)
Gauge Nilai
Block rata- Stdev
Nominal rata
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
10 10.00 10.00 9.99 10.00 9.99 9.99 10.00 10.00 10.00 10.00 10.00 0.0048
70 70.00 69.99 70.00 69.99 70.00 70.00 69.99 69.99 69.99 70.00 70.00 0.0053
150 149.99 149.98 149.98 149.99 149.99 149.99 149.99 149.98 149.99 149.99 149.99 0.0048
Max
stdev 0.0089
62
Caliper 01/Rev 00
(c)Copyright,
sentral sistem,
Mei 2015
Kalibrasi, outside dan verifikasi
63
Caliper 01/Rev 00 (c)Copyright, sentral sistem, Mei 2015
Persiapan kalibrasi Inside
Caliper
64
Caliper 01/Rev 00 (c)Copyright, sentral sistem, Mei 2015
TEKNIK KALIBRASI DIMENSI
65
Caliper 01/Rev 00 (c)Copyright, sentral sistem, Mei 2015
TEKNIK KALIBRASI DIMENSI
10 9.99 9.98 9.99 9.99 9.98 9.98 9.99 9.99 9.98 9.99 9.99 0.0052
70 69.97 69.98 69.98 69.97 69.98 69.98 69.97 69.98 69.98 69.98 0.0050
150 149.92 149.93 149.93 149.93 149.92 149.93 149.93 149.92 149.92 149.92 149.93 0.0053
Max
stdev 0.0089
67
Caliper 01/Rev 00 (c)Copyright, sentral sistem, Mei 2015
TEKNIK KALIBRASI DIMENSI
68
Caliper 01/Rev 00 (c)Copyright, sentral sistem, Mei 2015
TEKNIK KALIBRASI DIMENSI
69
Caliper 01/Rev 00 (c)Copyright, sentral sistem, Mei 2015
TEKNIK KALIBRASI DIMENSI
70
Caliper 01/Rev 00 (c)Copyright, sentral sistem, Mei 2015
TEKNIK KALIBRASI DIMENSI
71
Caliper 01/Rev 00 (c)Copyright, sentral sistem, Mei 2015
TEKNIK KALIBRASI DIMENSI
72
Caliper 01/Rev 00 (c)Copyright, sentral sistem, Mei 2015
TEKNIK KALIBRASI DIMENSI
73
Caliper 01/Rev 00 (c)Copyright, sentral sistem, Mei 2015
Persiapan kalibrasi Inside caliper dgn gauge block
standar
74
Caliper 01/Rev 00 (c)Copyright, sentral sistem, Mei 2015
Report
Outside
0 0.00 0.00
10 10.00 0.00
20 20.00 0.00
30 29.99 0.01
40 39.99 0.01
50 50.00 0.00
70 70.00 0.00
80 79.99 0.01
0 0.00 0.00
10 9.99 0.01
20 19.99 0.01
30 29.97 0.03
40 39.97 0.03
50 49.97 0.03
70 69.98 0.02
80 79.97 0.03
77
Caliper 01/Rev 00 (c)Copyright, sentral sistem, Mei 2015
PENGUKURAN & KALIBRASI
Back
PRESSURE
> Why Calibration > SS Calibration > Tenik Calibration > Uncertainty > Caliper > Micrometer > Timbangan > Thermocuple
National
standards DIMENSIONAL MEASUREMENT of Primary mass dimensional measurement of Piston
National
PISTON AT PTB standard at NML at NML Metrology
Institute
E2 MASS STD AT
KIM LIPI
Pressure Balance Pressure Balance Hydraulic Pressure Balance Pneumatic pressure balance
DITMET SUCOFINDO (4, 12, 30, 70, 120, 400 Mpa; (-80 kPa s/d 3 Mpa; 0.015%P)
(200 Mpa; 0.03%P) (120 Mpa; 0.03%P) 0.02%P) at KIM LIPI at KIM LIPI
Accredited
calibration
Industrial Pressure Standard (DWT) di Laboratorium Kalibrasi dan industri labs., testing
labs.,
industry’s cal.
Working workshops
standard
s
Pressure Test Gauge di laboratorium kalibrasi dan industri
Testing labs.,
Measuring industries, and
instrument other users
s ALAT UKUR TEKANAN DALAM BERBAGAI BIDANG (pressure transducer, safety valve, altimeter, barometer, etc)
March 2, 2000 Figure 1. Traceability chart for pressure measurement in Indonesia KSNSU-BSN
STANDAR PENGUKURAN TEKANAN
F gV ghA
P gh
A A A
ALAT UKUR TEKANAN
c. Kelinieran (Linearity)
ALAT UKUR TEKANAN
Kalibrasi
kPa Normal 1.40 2.00 0.7 1.00 0.7000 4.90E-01
standar
Variasi
°C Rect. 2.00 1.732 1.1547 -0.16 -0.1859 3.46E-02
Temperatur
Beda level
m Rect. 0.001 1.732 0.00058 7.82 0.0045 2.04E-05
acuan
Variasi
percepatan m/s2 Rect. 2.45E-04 1.732 0.00014 714.29 0.101 1.02E-02
grav. Lokal
Daya baca kPa Rect. 2.00 1.732 1.1547 1.00 1.1547 1.33E+00
Daya ulang
kPa Rect. 2.00 1.732 1.1547 1.00 1.1547 1.33E+00
pembacaan
Jumlah 3.20
Ketidakpastian baku gabungan, uc,
1.79
kPa
Faktor cakupan, k untuk & CL 95 %
SUMBER-SUMBER
KETIDAKPASTIAN
• Benda ukur
• Peralatan bantu
• Metoda pengukuran
• Kondisi lingkungan
- Spesifikasi pabrik
Tipe A Tipe B
(berasal dari proses kalibrasi) (berasal dari luar proses kalibrasi)
Pengukuran berulang
Sertifikat Standard
Regressi linear
Resolusi
Metode kalibrasi
Spesifikasi alat
Kondisi lingkungan
Buku / jurnal penelitian
Personil penguji
Alat bantu / Media
IDENTIFIKASI SUMBER KETIDAKPASTIAN
• Sumber-sumer ketidakpastian yg berkaitan dengan proses pengukuran harus dapat
diidentifikasi dengan baik untuk menghindari taksiran ketidakpastian yg
overestimate maupun underestimate.
• Cause and effect diagram
mi mk
U95drift U95drift
mi mk V
mi mk
kalibrasi kalibrasi
repeatability
repeatability
V
kalibrasi
mi mk temperatur
kalibrasi kalibrasi V
repeatability
repeatability U95drift
repeatability
U95
kalibrasi
temperatur
V
Calibration Measurement
Capability kalibrasi temperature
10 x Pengulangan
pengukuran
u = stdev
Resolusi alat , UUT
U = ½ Resolusi Type A
1. Pengulangan
pengukuran/
repeatability
3. Resolusi Alat ,
UUT
n s t andar
d ak p a stia
Keti ib r at or,
ka l
asi
4. Stability
U = U95 librasi) d ia kal ib r
media
ik at ka r m e ia
( dari s
ert i f Fakto ability med il)
U = st cobaan kec
per
( dari
Calibration Measurement
Capability kalibrasi pressure
x Pengulangan
pengukuran
u = stdev
Resolusi alat , UUT Type A
U = ½ Resolusi 1. Pengulangan pengukuran
2. Standar
3. Resolusi
d ar ia s i nol
t ian sta n
o r dev 4. Deviasi nol
kp as Fakt std
Ketida librator, ala t d an
t erisis
ka t or H y s
= U 95 F ak 5. Hysterisis
U
kal ib r asi)
i s ert ifikat
( dar
Distribusi kemungkinan
• Distribusi Normal
Ditemukan bahwa kejadian-kejadian alami kebanyakan memiliki sifat acak yg
memperlihatkan kurva sebaran berbentuk bel simetrik.
Interval kepercayaan 95 %
Batas Batas
Kepercayaan Kepercayaan
95 % 95 %
-U +U
U U
k k
• Distribusi Segi-4
Distribusi ini didasarkan pada asumsi bahwa ada batas berhingga dari
tersebarnya nilai-nilai, tetapi tidak cukup informasi yg menunjukan nilai-nilai
mana saja yg lebih mungkin, sehingga diambil kebolehjadian yg sama untuk
setiap nilai. Rentang sebaran biasanya dapat dipandang simetris disekitar
nilai rata-rata.
Rentang
Rentang
Paruh a
Frekuensi
kejadian
1
2a
-a +a
a a
3 3
• Distribusi Segi-3
Distribusi ini didasarkan pada adanya keyakinan bahwa nilai-nilai yg lebih
dekat ke nilai rata-rata memiliki kebolehjadian yg lebih tinggi, dan nilai-nilai
yg lebih dekat dengan batas rentang kebolehjadiannya berkurang menuju nol.
Rentang
Rentang
Paruh a
Frekuensi
kejadian 1
a
-a +a
a a
6 6
• Distribusi bentuk – U
Distribusi ini didasarkan pada adanya keyakinan bahwa nilai-nilai yg lebih dekat
dengan batas rentang memiliki kebolehjadian yg lebih tinggi, dan nilai-nilai yg
lebih dekat ke nilai rata kebolehjadiannya berkurang.
Frekuensi
kejadian
1
a
-a +a
a a
2 2
EVALUASI KETIDAKPASTIAN BAKU TIPE-A
• Pengukuran berulang
n
1
Rerata : x
n
x
i 1
i
n
(xi x)2
Simpangan baku : s( x i ) i 1
n 1
Derajat kebebasan : n 1
Data dari beberapa kali pengukuran
(tipe-A)
– Standar Deviasi n 1 2
1 2, s 2
s
n -1
i 1
x i x
x
_ 1, s1
• maka, _ , X
– estimasi nilai ukur: X -~ x +~
– ketidakpastian standar: u =
ESDM s/n
– derajad kebebasan: = n – 1
Data non pengukuran
(tipe-B)
• diperoleh, f(x)
– Nilai Tengah: X
R
– Rentang paruh (semi-range): a
– keraguan nilai a: R(%)
Estimasi distribusi probabilitas x
• maka, a
– estimasi nilai ukur: X f(x)
– ketidakpastian standar: u = R
segi-4 (rectangular) = s/3
segi-3 (triangle) = s/6 x
X a
U-shape = s/2
– derajad kebebasan: 2 (x-a) x (x+a)
1 100
v
2 R
Analisis Data untuk Laporan (step-1)
• Analisis
– Hasil Ukur: X X X X
ci maka : c1 ; c2 ; ....
– koefisien sensitivitas: X i X 1 X 2
c 2 . u 2 .....
2 2 2
uc c i . u i c 1 . u 1
– Ketidakpastian kombinasi: i
(X1, X2, …dst tidak berkorelasi) 4 4
uc uc
eff 4
4 4
c i u i c 1 u 1 c 2 u 2
– Derajat Kebebasan Efektif: i i 1
2
.....
KOEFISIEN SENSITIFITAS
f
ci
x i
KETIDAKPASTIAN BAKU GABUNGAN
2
uc (y) c i u ( x i )
i 1
2
N
u c ( y ) c i u ( x i )
i 1
• Untuk penggunaan praktis dalam bidang pengujian, aturan sederhana dapat berikut
dapat digunakan untuk model pengukuran yg sering dijumpai dalam pengukuran
alalitik :
> Jika model hanya mencakup penjumlahan atau pengurangan dari besaran yg
berbeda,
misal , y ( p q r ...)
uc (y) u( p)
2
u ( q ) 2 u ( r ) 2 ...
n. y
uc (y) .u (a )
a
DERAJAT KEBEBASAN EFEKTIF
Setiap komponen ketidakpastian mempunyai derajat kebebasan yg tepat
- untuk nilai rata-rata dari n pengukuran :
n 1
- untuk nilai yg terkait dengan penarikan kurva :
n
- untuk ketidakpastian yg ditaksir berdasarkan pengetahuan tentang suatu
batas rentang ± a : 2
R
1
2 100
- Untuk ketidakpastian gabungan, derajat kebebasan efektif dapat dihitung
dengan rumus Welch-Sutterthwaite :
4
uc
eff
n 4
ui ( yi )
i 1 i
10
Tabel distribusi t-student,s
t-test table.pdf
U k .u c ( y )
PELAPORAN KETIDAKPASTIAN
1
2
3
4
Sums
Ketidakpastian bentangan, U