Anda di halaman 1dari 117

PENGUKURAN & KALIBRASI

Back
MASSA
> Why Calibration > SS Calibration > Tenik Calibration > Uncertainty > Caliper > Micrometer > Timbangan > Thermocuple

www.sentral-sistem.com Remi Ramdha


Satuan Massa – Kilogram

Sejak tahun 1889, ditetapkan 1 kg massa adalah massa


dari kilogram prototipe internasional.
Sehingga definisi dari 1
kilogram adalah :
Massa prototipe kilogram
internasional yang dibuat dari
paduan 90% Platinum dan 10%
Iridium dengan densitas 21500
kg/m3 yang berbentuk silinder
berdiameter 39 mm dan tinggi
39 mm

2
Anak Timbangan (Weights)

 Menurut OIML (Organisasi Internasional Metrologi Legal)


, anak timbangan diklasifikasikan dari nilai nominal 1 mg
sampai 50 kg dan dibagi atas kelas :
E1, E2, F1, F2, M1, M2, M3. (OIML R111)

 Masing-masing kelas memiliki “Maximum Permissible


Error” atau toleransi kesalahan maksimumnya.

 Dasar sistem toleransi anak timbangan menurut OIML :

E1 E2 F1 F2 M1

Basis 3 x E1 3 x E2 3 x F1 3 x F2
Nominal in mg
Values Class E1 Class E2 Class F1 Class F2 Class M1 Class M2 Class M3
Tabel Maximum 50 kg 25 75 250 750 2500 8000 25000
Permissible Error, OIML
20 kg 10 30 100 300 1000 3000 10000
R111
10 kg 5 15 50 150 500 1600 5000
5 kg 2.5 7.5 25 75 250 800 2500
2 kg 1.0 3.0 10 30 100 300 1000
1 kg 0.50 1.5 5 15 50 160 500
500 g 0.25 0.75 2.5 7.5 25 80 250
200 g 0.10 0.30 1.0 3.0 10 30 100
100 g 0.05 0.15 0.5 1.5 5 16 50
50 g 0.030 0.10 0.30 1.0 3.0 10 30
20 g 0.025 0.080 0.25 0.8 2.5 8 25
10 g 0.020 0.060 0.20 0.6 2.0 6 20
5g 0.015 0.050 0.15 0.5 1.5 5 16
2g 0.012 0.040 0.12 0.4 1.2 4 12
1g 0.010 0.030 0.10 0.3 1.0 3 10
500 mg 0.008 0.025 0.08 0.25 0.8 2.5  
200 mg 0.006 0.020 0.06 0.20 0.6 2.0  
100 mg 0.005 0.015 0.05 0.15 0.5 1.6  
50 mg 0.004 0.012 0.40 0.12 0.4    
20 mg 0.003 0.010 0.03 0.10 0.3    
10 mg 0.002 0.008 0.03 0.08 0.25    
5 mg 0.002 0.006 0.020 0.06 0.20    
2 mg 0.002 0.006 0.020 0.06 0.20  
5  

1 mg 0.002 0.006 0.020 0.06 0.20    


II. TIMBANGAN

Definisi :
Timbangan adalah alat ukur untuk menentukan massa
suatu benda

• Menurut tingkat ketelitiannya standar OIML R76


membagi timbangan menjadi 4, yaitu:
1. Class 1 ( timbangan khusus)
2. Class 2 (Akurasi tinggi, u/ Lab)
3. Class 3 (Akurasi medium.timbangan untuk perdagangan)
4. Class 4 (Akurasi kasar. mis.timbangan mobil)

8
Timbangan Class 2

9
Timbangan Class 3

10
III. KALIBRASI TIMBANGAN
1. Ruang Lingkup :
Prosedur ini digunakan untuk kalibrasi timbangan-timbangan mekanik
dan elektromagnetik

2. Dokumen Acuan
-The Calibration of Weight and Balances. Edwin C Morris & Kitty M K
Fen, Monograph 4. NML - CSIRO 2010
-Instruksi manual timbangan
3. Definisi
a. Repeatability of Reading
Ialah kemampuan ulang penunjukkan timbangan dari pengukuran
yang berulang untuk besaran yang sama yang dilakukan oleh orang
yang sama dengan metoda yang sama dalam interval waktu yang
relatif singkat.
11
b. Departure from Nominal Value
Ialah penyimpangan penunjukkan timbangan dari nilai skala nominal

c. Effect of “off center loading”


Ialah pengaruh tidak sentrisnya letak beban pada pan timbangan

d. Effect of Tara
Ialah pengaruh sistim tara pada timbangan yang memungkinkan
timbulnya perbedaan penunjukkan timbangan.

e. Built in mass
Ialah beban tetap yang berada di dalam timbangan yang digunakan
sebagai beban standar.

12
4. Standar Acuan :
Standar acuan yang digunakan untuk mengkalibrasi timbangan-
timbangan ini adalah anak timbangan standar yang memiliki
ketelitian yang lebih tinggi dari ketelitian timbangan.
Anak timbangan standar tersebut memeliki kelas sesuai persyaratan
OIML sbb:
Kelas E1, E2, F1, F2, M1, M2, M3

5. Persiapan dan Identifikasi


- Baca instruksi penggunaan timbangan dari pabrik pembuat alat.
- Rekam spesifikasi teknik timbangan.
- Pastikan timbangan dalam kondisi bisa bekerja
- Set level / kerataan timbangan
- Pastikan dudukan timbangan tetap kokoh dan bebas dari getaran
- Pastikan tidak ada debu di atas pan
- Hidupkan timbangan selama + 30 menit untuk pemanasan.
- Siapkan anak timbangan standar yang sesuai.
- Lakukan “internal calibration” jika pada timbangan tersebut
tersedia menu kalibrasi internal.
- Pembacaan sebaiknya menunggu 20 detik atau lebih setelah
peletakan beban sampai konstan, baru kemudian hasilnya
direkam.

13
6. PROSEDUR KALIBRASI

6.1. Pemeriksaan nilai skala/massa kalibrasi (Pre-


adjusment check)

Untuk timbangan yang memiliki fasilitas Internal


Calibration, cukup dengan menggunakan fungsi
menu tersebut.
Jika tidak tersedia, maka harus dilakukan secara
manual sesuai instruksi manual dari pabrik
pembuat timbangan tersebut.
14
PROSEDUR KALIBRASI INTERNAL
dengan tombol cal

15
6.2. Kalibrasi “Repeatability of Reading”

Repeatability of Reading dikalibrasi dengan anak timbangan yang


massanya sekitar 1/2 kapasitas maksimal dan kapasitas maksimum.

Caranya:
a. Nolkan timbangan dan catat penunjukan timbangan (z1)
b. Letakkan anak timbangan standar ½ kapasitas maksimal
timbangan pada pan dan catat penunjukkan timbangan (m1)
c. Angkat anak timbangan dari pan,catat penunjukkan (z2)
d. Ulangi langkah a dan b sampai 10 kali
e. Ulangi langkah a s/d c untuk kapasitas maksimum timbangan.
Catat penunjukkan.
16
6.2. Kalibrasi “Repeatability of Reading”

Repeatability of Reading dikalibrasi dengan anak


timbangan yang massanya sekitar 1/2 kapasitas
maksimal dan kapasitas maksimum.

17
f. Hitung Standar deviasi dengan rumus :

 =  ri – r)2 / (n – 1) ]1/2

dengan :
 = Standar Deviasi
ri = mi - zi
ri = selisih penunjukan timbangan
r = nilai rata-rata dari r
mi = penunjukan timbangan dengan beban
zi = penunjukkan timbangan tanpa beban
n = jumlah pembacaan (=10) 18
6.3. Kalibrasi “Scale Value”,”Departure from nominal scale value”, “uniformity of
scale”.

Nilai nominal skala dikalibrasi dengan anak timbangan standar yg nilai


massanya sama dengan nilai nominal skala.

Caranya:
a. Timbangan di set pada titik nol dan catat penunjukan
timbangan (z1)
b. Anak timbangan standar diletakkan pada pan timbangan dan
catat penunjukkan timbangan (m1)
c. Ulangi langkah b (m2)
d. Ambil anak timbangan standar dari pan dan catat penunjukkan
timbangan (z2)
19
6.3.a. Kalibrasi “Scale Value”,”Departure from
nominal scale value”, “uniformity of scale”.
TITIK 100 gram

Untuk timbangan elektronik dilakukan kalibrasi


keseragaman skala (uniformity of scale), yaitu
semua rentang skala dikalibrasi dengan massa
standar. Minimal dilakukan 10 titik ukur dengan
increment yang sama.

Caranya:
a. Nol-kan timbangan, catat penunjukkan.
b. Letakkan massa standar (M) yang massanya
sekitar 10%
kapasitas maksimum timbangan pada pan,
catat penunjukkan.
c. Berikan sentuhan ringan pada pan, maka
display berubah.
Diamkan sekitar 20 detik, kemudian catat
penunjukkan.
d. Angkat massa standar dari pan, catat
penunjukkannya tanpa
me-nolkan timbangan.
e. Hitung rata-rata dari dua pembacaan nol
sebelum dan sesudah
penggunaan massa (zi) dan dua pembacaan
massa yg digunakan (r i).

20
6.3.a. Kalibrasi “Scale Value”,”Departure from
nominal scale value”, “uniformity of scale”.
TITIK 200 gram

Untuk timbangan elektronik dilakukan kalibrasi


keseragaman skala (uniformity of scale), yaitu
semua rentang skala dikalibrasi dengan massa
standar. Minimal dilakukan 10 titik ukur dengan
increment yang sama.

Caranya:
a. Nol-kan timbangan, catat penunjukkan.
b. Letakkan massa standar (M) yang massanya
sekitar 10%
kapasitas maksimum timbangan pada pan,
catat penunjukkan.
c. Berikan sentuhan ringan pada pan, maka
display berubah.
Diamkan sekitar 20 detik, kemudian catat
penunjukkan.
d. Angkat massa standar dari pan, catat
penunjukkannya tanpa
me-nolkan timbangan.
e. Hitung rata-rata dari dua pembacaan nol
sebelum dan sesudah
penggunaan massa (zi) dan dua pembacaan
massa yg digunakan (r i).

21
6.3.a. Kalibrasi “Scale Value”,”Departure from
nominal scale value”, “uniformity of scale”.
TITIK 500 gram

Untuk timbangan elektronik dilakukan kalibrasi


keseragaman skala (uniformity of scale), yaitu
semua rentang skala dikalibrasi dengan massa
standar. Minimal dilakukan 10 titik ukur dengan
increment yang sama.

Caranya:
a. Nol-kan timbangan, catat penunjukkan.
b. Letakkan massa standar (M) yang massanya
sekitar 10%
kapasitas maksimum timbangan pada pan,
catat penunjukkan.
c. Berikan sentuhan ringan pada pan, maka
display berubah.
Diamkan sekitar 20 detik, kemudian catat
penunjukkan.
d. Angkat massa standar dari pan, catat
penunjukkannya tanpa
me-nolkan timbangan.
e. Hitung rata-rata dari dua pembacaan nol
sebelum dan sesudah
penggunaan massa (zi) dan dua pembacaan
massa yg digunakan (r i).

22
Kalibrasi “Scale Value”,”Departure from nominal scale value”,
“uniformity of scale”.

23
f. Kurangkan rata-rata pembacaan massa dengan rata-rata
pembacaan nol.
g. Ulangi langkah b s/d f dengan massa standar 20%, 30%
seterusnya hingga 100% kapasitas maksimum timbangan.
h. Hitung nilai koreksi maksimumnya.

Ci = Mi – (ri – zi)
6.4. Kalibrasi “Off Center Loading”

Kalibrasi “off center loading” dilakukan dengan meletakkan anak


timbangan standar yang nilainya antara 1/2 dan 1/3 skala
maksimum di tengah pan kemudian dipindahkan ke posisi lainnya.

Caranya:
a. Letakkan anak timbangan standar di tengah pan dan catat
penunjukkan timbangan
b. Pindahkan anak timbangan standar ke posisi depan, belakang,
kiri dan kanan pan. Catat penunjukkan pada tiap posisi.
c. Hitung perbedaan maksimum di antara berbagai posisi.

25
6.4. Kalibrasi “Off Center Loading”
6.5. Kalibrasi “Effect of Tare”

Efek Tara dikalibrasi dengan mengamati penunjukan timbangan dengan


fasilitas tara dan bandingkan dengan penunjukan timbangan tanpa
fasilitas tara dengan menggunakan anak timbangan standar yang nilainya
sama dengan nilai skala

Caranya:
a. Letakkan anak timbangan standar pada pan sesuai dengan
kapasitas maksimum TARE, kemudian nol kan timbangan
dengan sistem TARE.Catat.
b. Letakkan massa standar sesuai dengan nilai skala maksimum
dan catat penunjukan.
c. Hitung perbedaan antara penunjukan dengan sistem Tare
dengan penunjukan tanpa sistem Tare.

27
Edit by i-zOOm
6.6. Pemeriksaan “Hysteresis”

Pemeriksaan Hysteresis ini diperlukan jika timbangan baru pertama kali


dikalibrasi atau setelah dilakukan “major repair”. Selanjutnya
pemeriksaan dilakukan jika dianggap perlu.

Caranya:
a. Nol-kan timbangan,z1
b. Letakkan massa standar setengah nilai skala maksimum M
pada pan, catat r1.
c. Tambahkan massa standar ekstra M’ hingga pembacaan
timbangan mendekati skala maksimum.
d. Angkat massa ekstra dan baca timbangan dengan massa M
tetap pada pan, catat r2.
e. Angkat massa M dan catat pembacaan nol z2.
f. Lakukan urutan kerja di atas sebanyak tiga kali dan hitung
rata-rata perbedaan: (r1 –r2) dan (z1 – z2)
28
Edit by i-zOOm
7. Model Matematis

K = Mstd – r

K = koreksi penunjukkan
Mstd = massa konvensional anak timbangan standar
r = rerata penunjukkan timbangan

29
8.6. Limit of Performance (F)

Adalah batas unjuk kerja timbangan, dimana nilai F ini menunjukkan


rentang toleransi dimana di dalamnya terdapat kemungkinan semua
pembacaan timbangan.

Dapat dihitung dengan menggunakan rumus:

F = 2,26.max + Kmax + Umax

max = Standar deviasi maksimum


Kmax= Koreksi maksimum (dari penyimpangan nilai skala)

30
PENGUKURAN & KALIBRASI
Oven dan Furnace
Back

> Why Calibration


TEMPERATURE
> SS Calibration > Tenik Calibration > Uncertainty > Caliper > Micrometer > Timbangan > Thermocuple

ww.sentral-sistem.com Remi Ramdhani


PRINSIP PENGUKURAN TEMPERATURE

Sensor Suhu:
– Suatu sensor yang mengkonversikan perubahan energi termal suatu objek
menjadi energi listrik
– Energi termal per molekul dari material dinyatakan dalam derajat temperatur
tertentu

Berdasarkan perubahan dalam dimensi phisik:


a) Bimetallic thermometer
b) Filled-bulb dan Glass-stem thermometer

Berdasarkan perubahan dalam sifat-sifat elektris:


a) RTD (Resistance Temperature Detector)
b) Thermistor
c) Thermocouple
d) Integrated Circuitry (IC) sensor

Berdasarkan perubahan dalam emisi(pancaran) radiasi thermal:


– Infrared thermometer
Thermocuple, 01/Rev 00 (c)Copyright. sentral sistem. Mei 2015
PRINSIP KERJA
Mengapa terjadi electromotive force??

Arus elektron akanmengalir


Ujung panas e +
dari ujungpanas ke ujung
dingin

- Ujung
dingin

Arah gerak electron jika logam dipanaskan

Thermocuple, 01/Rev 00 (c)Copyright. sentral sistem. Mei 2015


THERMOCOUPLE

emf = electromotive force

Thermocuple, 01/Rev 00 (c)Copyright. sentral sistem. Mei 2015


Adalah kegiatan yang
menghubungkan nilai yang
ditunjukkan oleh instrumen
ukur atau nilai yang diwakili
oleh bahan ukur dengan
nilai-nilai yang sudah
diketahui tingkat
kebenarannya (yang
berkaitan dengan besaran
yang diukur).

Ref : ISO/IEC Guide 17025:2005 & Vocabulary of


Kalibrasi alat ukur dengan media kalibrasi panas
( menggunakan media kalibrasi dry-well )

standar / master Alat yang dikalibrasi

Balok
panas
Kalibrator alat enclosure
PENGUKURAN & KALIBRASI DIMENSI
(Digital Caliper atau Vernier Caliper)
Bac
k Basic training – level
> Why Calibration > SS Calibration > Tenik Calibration > Uncertainty > Caliper > Micrometer > Timbangan > Thermocuple

ww.sentral-sistem.com
> Why Calibration > SS Calibration > Tenik Calibration> Uncertainty > Caliper > Micrometer > Timbangan > Thermocuple
I. DIMENSI

• Definisi
Kalibrasi dimensi
adalah membandingkan
nilai kebenaran skala
suatu alat ukur
dimensi terhadap
standar ukur dimensi
yang mempunyai
tingkat akurasi lebih
tinggi yang tertelusur
ke standar nasional
atau internasional
43
Caliper 01/Rev 00 (c)Copyright, sentral sistem, Mei 2015
Ditinjau dari cara penggunaannya alat ukur
Dimensi dapat dibedakan menjadi:

 Alat ukur langsung :


Mempunyai skala ukur yang memadai dan hasil
pengukurannya dapat langsung di baca pada
skala tersebut Misalnya: Steel ruler, Vernier
caliper dan micrometer

44
Caliper 01/Rev 00 (c)Copyright, sentral sistem, Mei 2015
 Alat ukur pembanding
Mempunyai daerah skala ukur terbatas, digu
nakan sebagai pembacaan besarnya selisih
suatu dimensi terhadap ukuran standar
Misalnya :
Dial Indikator, Dial test Indikator dan Dial
Thickness Gauge

45
Caliper 01/Rev 00 (c)Copyright, sentral sistem, Mei 2015
Prinsip Dasar Kalibrasi dan pengukuran

• Membandingkan alat
ukur terhadap
Standar

• Mengoreksi
penunjukkan alat
ukur
 Alat ukur standar
Mampu memberikan/menunjukan suatu nilai
ukuran tertentu umumnya dipakai bersama -
sama dengan alat ukur pembanding untuk
menentukan dimensi suatu objek ukur Misalnya :
Gauge Block, Height Master, Dial gauge tester

47
Caliper 01/Rev 00 (c)Copyright, sentral sistem, Mei 2015
Sentral Sistem Calibration
Kawasan Industri Jababeka 1, Jl. Jababeka XIV Blok J-5R
Cikarang, Bekasi 17530, Jawa Barat
Tlp : 021 29067201-3 Fax: : 021 29067204.
www. Sentral-sistem.com, www.kalibrasi.sentral-sistem.com

 Alat ukur bantu


Intrument yang
berperan penting
dalam membantu
melaksanakan suatu
proses pengukuran
Misalnya : Surface
plate, Stand holder
micrometer.

48
Caliper 01/Rev 00 (c)Copyright, sentral sistem, Mei 2015
HAL PENTING DALAM PENGUKURAN
DIMENSI
 Beberapa hal yang penting diperhatikan sebelum
melaksanakan pengukuran maupun pada saat
melakukan kalibrasi terhadap instrumen dimensi
1. Flat (kerataan)
2. Parallel (Kesejajaran)
3. Penekanan/Penarikan ketika mengukur
4. Pembacaan Skala
5. Lingkungan pengukuran (suhu .....muai panjang)
 Untuk Keperluan pengukuran kalibrasi,dengan hanya
memiliki, ”sertifikat kalibrasi“ sudah cukup untuk bisa
menggunakan suatu intrument, yang dapat
dipertanggung iawabkan Termasuk juga jaminan
ketelusurannya (traceability).
49
Caliper 01/Rev 00 (c)Copyright, sentral sistem, Mei 2015
II. Dial, vernier, digital Caliper

• Alat Ukur Langsung


Mempunyai skala ukur
yang memadai dan hasil
pengukurannya dapat
langsung di baca pada
skala tersebut

50
Caliper 01/Rev 00 (c)Copyright, sentral sistem, Mei 2015
51
Caliper 01/Rev 00 (c)Copyright, sentral sistem, Mei 2015
Sentral Sistem Calibration
Kawasan Industri Jababeka 1, Jl. Jababeka XIV Blok J-5R
Cikarang, Bekasi 17530, Jawa Barat
Tlp : 021 29067201-3 Fax: : 021 29067204.
www. Sentral-sistem.com, www.kalibrasi.sentral-sistem.com

52
Caliper 01/Rev 00 (c)Copyright, sentral sistem, Mei 2015
Beberapa
jenis alat
vernier
caliper

53
Caliper 01/Rev 00 (c)Copyright, sentral sistem, Mei 2015
III. KALIBRASI DIGITAL CALIPER

1. Ruang Lingkup :
Prosedur ini digunakan untuk
kalibrasi dan verifikasi
digital & vernier Caliper

2. Dokumen Acuan
- JIS B 7507 - 1997
- ISO “ Guide to the Expression
of Uncertainty in
Measurement “ 1995

54
Caliper 01/Rev 00 (c)Copyright, sentral sistem, Mei 2015
Standar Acuan :
Standar acuan yang digunakan untuk mengkalibrasi digital caliper ini
adalah gaugeblock standar yang memiliki ketelitian yang lebih tinggi
dari ketelitian caliper.
Gauge Block tersebut memeliki kelas atau grade sesuai persyaratan
JIS sbb:
Grade 00 / K, 0, 1, dan 2

55

Caliper 01/Rev 00 (c)Copyright, sentral sistem, Mei 2015


Pembersihan gauge block standar

56
Caliper 01/Rev 00 (c)Copyright, sentral sistem, Mei 2015
- Hidupkan alat digital caliper atau lakukan pemanasan
selama + 30 menit.
- Siapkan gauge block standar yang sesuai.

57
Caliper 01/Rev 00 (c)Copyright, sentral sistem, Mei 2015
PROSEDUR KALIBRASI

Pemeriksaan nilai skala Maksimum ,


setting Nol (Pre-adjusment check)
Untuk Dial digital yang memiliki fasilitas
zero, cukup dengan menggunakan
fungsi menu tersebut, dengan
memastikan adjusment check
Jika jenis dial, maka harus dilakukan
secara manual sesuai yaitu dengan
pemeriksaan berulang pada fungsi nol
dengan memastikan pergerakan angka
kembali pada titik nol setiap habis
diperformance.

58
Caliper 01/Rev 00 (c)Copyright, sentral sistem, Mei 2015
HAL PENTING DALAM PENGUKURAN
CALIPER

59
Caliper 01/Rev 00 (c)Copyright, sentral sistem, Mei 2015
TEKNIK KALIBRASI DIMENSI

60
Caliper 01/Rev 00 (c)Copyright, sentral sistem, Mei 2015
TEKNIK KALIBRASI DIMENSI

61
Caliper 01/Rev 00 (c)Copyright, sentral sistem, Mei 2015
Data Hasil pengukuran Outside
Fungsi : OUTSIDE                      
Pembacaan Alat (mm)  
Gauge Nilai
Block rata- Stdev
Nominal rata
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10  

0 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.0000  

10 10.00 10.00 9.99 10.00 9.99 9.99 10.00 10.00 10.00 10.00 10.00 0.0048  

20 20.00 20.00 19.99 19.99 20.00 20.00 0.0055  

30 29.99 30.00 30.00 29.99 29.99 29.99 0.0055  

40 39.98 39.99 39.99 39.99 39.99 39.99 0.0045  

50 49.99 50.00 50.00 49.99 50.00 50.00 0.0055  

70 70.00 69.99 70.00 69.99 70.00 70.00 69.99 69.99 69.99 70.00 70.00 0.0053  

80 79.99 80.00 80.00 79.98 80.00 79.99 0.0089  

100 100.00 99.99 100.00 99.99 100.00 100.00 0.0055  

125 125.00 124.99 124.99 125.00 125.00 125.00 0.0055  

150 149.99 149.98 149.98 149.99 149.99 149.99 149.99 149.98 149.99 149.99 149.99 0.0048  

Max
                      stdev 0.0089
62  

  Caliper 01/Rev 00
  (c)Copyright,
  sentral sistem,
  Mei 2015
                   
Kalibrasi, outside dan verifikasi

63
Caliper 01/Rev 00 (c)Copyright, sentral sistem, Mei 2015
Persiapan kalibrasi Inside
Caliper

64
Caliper 01/Rev 00 (c)Copyright, sentral sistem, Mei 2015
TEKNIK KALIBRASI DIMENSI

65
Caliper 01/Rev 00 (c)Copyright, sentral sistem, Mei 2015
TEKNIK KALIBRASI DIMENSI

Caliper 01/Rev 00 (c)Copyright, sentral sistem, Mei 2015 66


Data Hasil pengukuran Inside
Fungsi : INSIDE                        
Gauge Pembacaan Alat (mm) Nilai  
Block rata- Stdev
Nominal rata
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10  

0 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.0000  

10 9.99 9.98 9.99 9.99 9.98 9.98 9.99 9.99 9.98 9.99 9.99 0.0052  

20 19.98 19.98 19.99 19.99 19.99 19.99 0.0055  

30 29.98 29.97 29.98 29.97 29.97 29.97 0.0055  

40 39.96 39.96 39.97 39.98 39.96 39.97 0.0089  

50 49.97 49.98 49.97 49.97 49.98 49.97 0.0055  

70   69.97 69.98 69.98 69.97 69.98 69.98 69.97 69.98 69.98 69.98 0.0050  

80 79.96 79.97 79.97 79.96 79.97 79.97 0.0055  

100 99.96 99.96 99.97 99.97 99.96 99.96 0.0055  

125 124.95 124.95 124.94 124.95 124.96 124.95 0.0071  

150 149.92 149.93 149.93 149.93 149.92 149.93 149.93 149.92 149.92 149.92 149.93 0.0053  
Max
                      stdev 0.0089  
                        67
   
Caliper 01/Rev 00 (c)Copyright, sentral sistem, Mei 2015
TEKNIK KALIBRASI DIMENSI

68
Caliper 01/Rev 00 (c)Copyright, sentral sistem, Mei 2015
TEKNIK KALIBRASI DIMENSI

69
Caliper 01/Rev 00 (c)Copyright, sentral sistem, Mei 2015
TEKNIK KALIBRASI DIMENSI

70
Caliper 01/Rev 00 (c)Copyright, sentral sistem, Mei 2015
TEKNIK KALIBRASI DIMENSI

71
Caliper 01/Rev 00 (c)Copyright, sentral sistem, Mei 2015
TEKNIK KALIBRASI DIMENSI

72
Caliper 01/Rev 00 (c)Copyright, sentral sistem, Mei 2015
TEKNIK KALIBRASI DIMENSI

73
Caliper 01/Rev 00 (c)Copyright, sentral sistem, Mei 2015
Persiapan kalibrasi Inside caliper dgn gauge block
standar

74
Caliper 01/Rev 00 (c)Copyright, sentral sistem, Mei 2015
Report
Outside

Penunjukan Standar Penunjukan Alat Koreksi

(mm) (mm) (mm)

0 0.00 0.00

10 10.00 0.00

20 20.00 0.00

30 29.99 0.01

40 39.99 0.01

50 50.00 0.00

70 70.00 0.00

80 79.99 0.01

100 100.00 0.00

125 125.00 0.00

150 149.99 0.01


75
Caliper 01/Rev 00 (c)Copyright, sentral sistem, Mei 2015
Report
Inside

Penunjukan Standar Penunjukan Alat Koreksi

(mm) (mm) (mm)

0 0.00 0.00

10 9.99 0.01

20 19.99 0.01

30 29.97 0.03

40 39.97 0.03

50 49.97 0.03

70 69.98 0.02

80 79.97 0.03

100 99.96 0.04

125 124.95 0.05

150 149.93 0.07


76
Caliper 01/Rev 00 (c)Copyright, sentral sistem, Mei 2015
Ditinjau
penunjukan
pembacaan
skala Jangka
sorong
(Caliper)
dapat
dibedakan
menjadi:

77
Caliper 01/Rev 00 (c)Copyright, sentral sistem, Mei 2015
PENGUKURAN & KALIBRASI

Back
PRESSURE
> Why Calibration > SS Calibration > Tenik Calibration > Uncertainty > Caliper > Micrometer > Timbangan > Thermocuple

ww.sentral-sistem.com Remi Ramdhani


DEFINISI TEKANAN

“ Tekanan adalah besarnya gaya tiap satu satuan luas “

Model matematis dari definisi tekanan dapat dinyatakan


dengan:
F mg
P  
A A
Dimana:
P adalah tekanan
M adalah massa
A adalah luas permukaan
SATUAN PENGKURAN TEKANAN

Dalam sistem SI satuan tekanan dinyatakan dengan


Pascal (Pa)
2
F (N ) m ( kg ) g ( m / s )
P ( Pa )  2
 2
A (m ) A (m )

Satuan pengukuran tekanan yang sering digunakan dalam praktek


pengukuran antara lain:
bar (105 Pa); psi=lbf/in2 ( 6894,76 Pa); mbar (102 Pa); kgf/cm2 (98066,
5 Pa); atm (1,01325 x 105 Pa); mmH2O (9,80665 Pa); torr=mmHg (133,
322 Pa); inH2O (249,089 Pa); in Hg ( 3386,96 Pa)
KETERTELUSURAN PENGUKURAN TEKANAN
Definition of metre Definition of kg CGPM 1983
International
convention

National
standards DIMENSIONAL MEASUREMENT of Primary mass dimensional measurement of Piston
National
PISTON AT PTB standard at NML at NML Metrology
Institute
E2 MASS STD AT
KIM LIPI

RUSKA 2485 PRIMARY PRESSURE STD AT KIM LIPI


Primary pressure standards at NML
( s/d 150 Mpa ; 0.005%P) Accredited
Reference calibration
standards laboratories

Pressure Balance Pressure Balance Hydraulic Pressure Balance Pneumatic pressure balance
DITMET SUCOFINDO (4, 12, 30, 70, 120, 400 Mpa; (-80 kPa s/d 3 Mpa; 0.015%P)
(200 Mpa; 0.03%P) (120 Mpa; 0.03%P) 0.02%P) at KIM LIPI at KIM LIPI

Accredited
calibration
Industrial Pressure Standard (DWT) di Laboratorium Kalibrasi dan industri labs., testing
labs.,
industry’s cal.
Working workshops
standard
s
Pressure Test Gauge di laboratorium kalibrasi dan industri

Testing labs.,
Measuring industries, and
instrument other users
s ALAT UKUR TEKANAN DALAM BERBAGAI BIDANG (pressure transducer, safety valve, altimeter, barometer, etc)

March 2, 2000 Figure 1. Traceability chart for pressure measurement in Indonesia KSNSU-BSN
STANDAR PENGUKURAN TEKANAN

Standar Primer untuk Tekanan Tinggi adalah


Pressure Balance, atau secara umum lebih sering
disebut sebagai Dead Weight Tester (DWT)
Standar primer adalah realisasi dari definisi suatu
besaran
Dari definisinya, tekanan
adalah besarnya gaya tiap
satu satuan luas, dalam suatu
sistem Pressure Balance:
F mg
Gaya berat satu set beban
merupakan realisasi dari Gaya;
P  
dan luasan sistem piston
A A
silinder merupakan realisasi
dari satuan luas
STANDAR PENGUKURAN TEKANAN

Standar Primer untuk Tekanan Rendah adalah


Manometer pipa U
Dari definisinya, tekanan adalah besarnya gaya tiap satu
satuan luas, dalam suatu sistem Manometer pipa U:
Gaya direlisasikan sebagai gaya hidrostatis dari fluida
pengisi; dan satuan luas direalisasikan sebagai luas
penampang pipa U

F gV ghA
P     gh
A A A
ALAT UKUR TEKANAN

Alat ukur tekanan yang mengukur secara langsung


besaran tekanan dengan keseimbangan gaya, sebagai
contoh adalah DWT dan manometer pipa U, yang
merupakan standar primer tekanan
ALAT UKUR TEKANAN

Alat ukur tekanan yang mengukur besaran tekanan


secara tidak langsung:
• Dengan sensor elastis yang mengkonversikan
tekanan menjadi suatu respons mekanik,
misalnya: Bourdon pressure gauge, diphragma,
spiral, helix, dll
ALAT UKUR
TEKANAN

• Dengan sensor elektromekanik, dimana besaran


tekanan dikonversikan menjadi sinyal listrik, jenis
alat ukur tekanan ini dapat dibedakan lagi
menjadi manometer dengan indikator analog
atau digital, pressure transducer dan pressure
transmitter
5. FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH
DALAM KALIBRASI

Beberapa sumber yang dapat menimbulkan kesalahan yang besamya


perlu diketahui melalui kalibrasi:

a. Setting titik nol

b. Nilai skala penuh (full scale value)

c. Kelinieran (Linearity)

d. Penguatan atau Transduction Coefficient

e. Efek dari lingkungan sekitar pengukuran (misalnya: suhu,


kelembaban, getaran mekanis, medan elektromagnetik, tingkat
penerangan, r.f.Interference, dsb)
 
f. Variasi dalam catu daya dan deraunya (Noise)
g. Respon terhadap kejutan yang terjadi pada besaran yang diukumya
(impuls response)
h. Frequency respone
i.Step response dan response terhadap besaran stimulus lainnya
j.Tingkat tegangan maksimum yang aman
k.Tahanan kebocoran ke ground
l.Tegangan Baterai

 
ALAT UKUR TEKANAN

Pressure transducer mengkonversikan tekanan yang


diukur menjadi sinyal listrik analog yang proporsional
dengan perubahan tegangan, output pressure transducer
bisa berupa:
1. tegangan,
2. arus, atau
3. frekuensi

Pressure transmitter terdiri dari suatu pressure


transducer dan suatu modul untuk pengkondisian dan
penguatan sinyal yang dihasilkan oleh transducer,
informasi output dari pressure transmitter dapat berupa:
1. Tegangan (5V; 10 V)
2. Arus (4 A – 20 mA)
3. Format digital (RS 232)
KALIBRASI ALAT UKUR
TEKANAN

Evaluasi Komponen Ketidakpastian

Dalam kalibrasi bourdon pressure gauge terdapat lima komponen


ketidakpastian yang berarti, yaitu:
1. Ketidakpastian baku kalibrasi standar
2. Ketidakpastian baku karena variasi temperatur
3. Ketidakpastian baku dari variasi perbedaan level acuan
4. Ketidakpastian baku karena variasi percepatan gravitasi lokal
5. Ketidakpastian baku karena daya baca terhadap divisi bourdon
pressure gauge
6. Ketidakpastian baku karena daya ulang pembacaan bourdon
pressure gauge
KALIBRASI ALAT UKUR
TEKANAN
Tabel Uncertainty
Budget

Distribus ui ci uici ( uiCi ) ²


Komponen Satuan U Pembagi
i

Kalibrasi
kPa Normal 1.40 2.00 0.7 1.00 0.7000 4.90E-01
standar
Variasi
°C Rect. 2.00 1.732 1.1547 -0.16 -0.1859 3.46E-02
Temperatur
Beda level
m Rect. 0.001 1.732 0.00058 7.82 0.0045 2.04E-05
acuan
Variasi
percepatan m/s2 Rect. 2.45E-04 1.732 0.00014 714.29 0.101 1.02E-02
grav. Lokal
Daya baca kPa Rect. 2.00 1.732 1.1547 1.00 1.1547 1.33E+00
Daya ulang
kPa Rect. 2.00 1.732 1.1547 1.00 1.1547 1.33E+00
pembacaan
Jumlah 3.20
Ketidakpastian baku gabungan, uc,
1.79
kPa
Faktor cakupan, k untuk  & CL 95 %
SUMBER-SUMBER
KETIDAKPASTIAN

• Standar atau acuan

• Benda ukur

• Peralatan bantu

• Metoda pengukuran

• Kondisi lingkungan

• Personil pelaku pengukuran


5. KLASIFIKASI KOMPONEN KETIDAKPASTIAN

Berdasarkan teknik evaluasinya, komponen ketidakpastian pengukuran


dapat diklasifikasikan menjadi komponen ketidakpastian Tipe A dan
komponen ketidakpastian Tipe B.

• Komponen ketidakpastian Tipe-A


Dievaluasi dengan analisis statistik dari sekumpulan data pengukuran,
yg antara lain meliputi :

- Simpangan baku rata-rata eksperimental

- Simpangan baku eksperimental pooled

- Regresi linier dan teknik statistik lainnya


• Komponen ketidakpastian Tipe-B
Dievaluasi dengan metode selain analisis statistik dari sekumpulan
data pengukuran, biasanya berdasarkan penetapan ilmiah
menggunakan informasi yg relevan antara lain meliputi :

- Data pengukuran sebelumnya

- Pengalaman dan pengetahuan

- Spesifikasi pabrik

- Data dari sertifikat kalibrasi

- Ketidakpastian yg ditetapkan berdasarkan databook


Ketidakpastian (Uncertainty)

Sumber-sumber ketidakpastian dari pengukuran


Uc

Tipe A Tipe B
(berasal dari proses kalibrasi) (berasal dari luar proses kalibrasi)

Pengukuran berulang
Sertifikat Standard
Regressi linear
Resolusi
Metode kalibrasi
Spesifikasi alat
Kondisi lingkungan
Buku / jurnal penelitian
Personil penguji
Alat bantu / Media
IDENTIFIKASI SUMBER KETIDAKPASTIAN
• Sumber-sumer ketidakpastian yg berkaitan dengan proses pengukuran harus dapat
diidentifikasi dengan baik untuk menghindari taksiran ketidakpastian yg
overestimate maupun underestimate.
• Cause and effect diagram
mi mk
 U95drift U95drift
mi mk V
mi mk
kalibrasi kalibrasi
 repeatability
repeatability

V
kalibrasi
mi mk temperatur
kalibrasi kalibrasi V
repeatability
repeatability U95drift
 repeatability
U95
kalibrasi
temperatur
V
Calibration Measurement
Capability kalibrasi temperature
10 x Pengulangan
pengukuran
u = stdev
Resolusi alat , UUT
U = ½ Resolusi Type A
1. Pengulangan
pengukuran/
repeatability

3. Resolusi Alat ,
UUT
n s t andar
d ak p a stia
Keti ib r at or,
ka l
asi
4. Stability
U = U95 librasi) d ia kal ib r
media
ik at ka r m e ia
( dari s
ert i f Fakto ability med il)
U = st cobaan kec
per
( dari
Calibration Measurement
Capability kalibrasi pressure
x Pengulangan
pengukuran
u = stdev
Resolusi alat , UUT Type A
U = ½ Resolusi 1. Pengulangan pengukuran

2. Standar

3. Resolusi

d ar ia s i nol
t ian sta n
o r dev 4. Deviasi nol
kp as Fakt std
Ketida librator, ala t d an
t erisis
ka t or H y s
= U 95 F ak 5. Hysterisis
U
kal ib r asi)
i s ert ifikat
( dar
Distribusi kemungkinan
• Distribusi Normal
Ditemukan bahwa kejadian-kejadian alami kebanyakan memiliki sifat acak yg
memperlihatkan kurva sebaran berbentuk bel simetrik.

Interval kepercayaan 95 %

Batas Batas
Kepercayaan Kepercayaan
95 % 95 %

-U  +U
U U
 
k k
• Distribusi Segi-4
Distribusi ini didasarkan pada asumsi bahwa ada batas berhingga dari
tersebarnya nilai-nilai, tetapi tidak cukup informasi yg menunjukan nilai-nilai
mana saja yg lebih mungkin, sehingga diambil kebolehjadian yg sama untuk
setiap nilai. Rentang sebaran biasanya dapat dipandang simetris disekitar
nilai rata-rata.

Rentang

Rentang
Paruh a

Frekuensi
kejadian

1
2a

-a  +a
a a
 
3 3
• Distribusi Segi-3
Distribusi ini didasarkan pada adanya keyakinan bahwa nilai-nilai yg lebih
dekat ke nilai rata-rata memiliki kebolehjadian yg lebih tinggi, dan nilai-nilai
yg lebih dekat dengan batas rentang kebolehjadiannya berkurang menuju nol.

Rentang

Rentang
Paruh a

Frekuensi
kejadian 1
a

-a  +a
a a
 
6 6
• Distribusi bentuk – U
Distribusi ini didasarkan pada adanya keyakinan bahwa nilai-nilai yg lebih dekat
dengan batas rentang memiliki kebolehjadian yg lebih tinggi, dan nilai-nilai yg
lebih dekat ke nilai rata kebolehjadiannya berkurang.

Frekuensi
kejadian

1
a
-a  +a

a a
 
2 2
EVALUASI KETIDAKPASTIAN BAKU TIPE-A

• Pengukuran berulang
n
1
Rerata : x 
n
 x
i 1
i
n

 (xi  x)2
Simpangan baku : s( x i )  i 1

n 1

Simpangan baku rata-rata eksperimmental : s( x i )


s( x ) 
n

Ketidakpastian baku Tipe-A : u (xi )  s( x )

Derajat kebebasan :   n 1
Data dari beberapa kali pengukuran
(tipe-A)

• asumsi distribusi probabilitas Normal, f(x) fungsi distribusi


diperoleh, probabilitas
– jumlah pengukuran: n
n
– Nilai Rata-rata: 1
x 
n
 x
i 1
i

– Standar Deviasi n 1 2
1 2, s 2
s
n -1

i 1
x i x
x
_ 1, s1
• maka, _ , X
– estimasi nilai ukur: X -~  x  +~
– ketidakpastian standar: u = 
 ESDM  s/n
– derajad kebebasan:  = n – 1
Data non pengukuran
(tipe-B)
• diperoleh, f(x)
– Nilai Tengah: X
R
– Rentang paruh (semi-range): a
– keraguan nilai a: R(%)
 Estimasi distribusi probabilitas x
• maka, a
– estimasi nilai ukur: X f(x)

– ketidakpastian standar: u =  R
 segi-4 (rectangular)  = s/3
 segi-3 (triangle)  = s/6 x
X a
 U-shape  = s/2
– derajad kebebasan: 2 (x-a)  x  (x+a)
1 100 
v   
2 R 
Analisis Data untuk Laporan (step-1)

• Data yang dimiliki:


– X1, u1, 1; X2, u2, 2; ….. dst.
– Model Pengukuran: X = f (X1, X2, X3, …)

• Analisis
– Hasil Ukur: X X X X
ci  maka : c1  ; c2  ; ....
– koefisien sensitivitas: X i X 1 X 2
    c 2 . u 2   .....
2 2 2
uc c i . u i  c 1 . u 1 
– Ketidakpastian kombinasi: i
(X1, X2, …dst tidak berkorelasi) 4 4
uc uc
 eff  4
 4 4
c i u i  c 1 u 1  c 2 u 2 
– Derajat Kebebasan Efektif:  i i 1

2
 .....
KOEFISIEN SENSITIFITAS

• mengkonversikan semua komponen ketidakpastian ke dalam satuan


yg sama dgn besaran satuan ukur.

• Memberikan skala fungsi pembobot untuk setiap komponen


ketidakpastian

• Evaluasi koefisien sensitifitas dapat dilakukan berdasarkan turunan


parsial dari fungsi yg mewakili model matematis pengukuran, yaitu :

f
ci 
x i
KETIDAKPASTIAN BAKU GABUNGAN

• Ketidakpastian baku gabungan dari suatu pengukuran, dinotasikan dengan


uc(y), diambil untuk mewakili taksiran simpangan baku dari hasil pengukuran
yg diperoleh dgn menggabungkan ketidakpastian baku dari setiap taksiran
masukan berdasarkan pendekatan deret Taylor orde satu dari model
pengukuran.

• Untuk besaran masukan yg tidak berkorelasi :


N

 
2
uc (y) c i u ( x i ) 
i 1

• Untuk besaran masukan yg berkorelasi :

2
 N

u c ( y )   c i u ( x i ) 
 i 1 
• Untuk penggunaan praktis dalam bidang pengujian, aturan sederhana dapat berikut
dapat digunakan untuk model pengukuran yg sering dijumpai dalam pengukuran
alalitik :

> Jika model hanya mencakup penjumlahan atau pengurangan dari besaran yg
berbeda,
misal , y  ( p  q  r  ...)
uc (y)  u( p)
2
 u ( q ) 2  u ( r ) 2  ...

> Jika model mencakup perkalian atau pembagian besaran yg berbeda,


misal , y  p . q . r ...
2 2
 u( p)   u (q ) 
2
 u (r ) 
uc (y)  y          ...
 p   q   r 

> Jika model mencakup suatu fungsi pangkat-n,


misal , y  a
n

n. y
uc (y)  .u (a )
a
DERAJAT KEBEBASAN EFEKTIF
Setiap komponen ketidakpastian mempunyai derajat kebebasan yg tepat
- untuk nilai rata-rata dari n pengukuran :

  n 1
- untuk nilai yg terkait dengan penarikan kurva :

 n 
- untuk ketidakpastian yg ditaksir berdasarkan pengetahuan tentang suatu
batas rentang ± a : 2
 R 
1
  
2 100 
- Untuk ketidakpastian gabungan, derajat kebebasan efektif dapat dihitung
dengan rumus Welch-Sutterthwaite :
4
uc
 eff
 n 4
ui ( yi )

i 1  i
10
Tabel distribusi t-student,s
t-test table.pdf

 TK. 68.30% TK. 95% TK. 99 %


1 1.84 12.71 63.66
2 1.32 4.30 9.92
3 1.20 3.18 5.84
4 1.14 2.78 4.60
5 1.11 2.57 4.03
6 1.09 2.45 3.71
7 1.08 2.36 3.50
8 1.07 2.31 3.36
9 1.06 2.26 3.25
10 1.05 2.23 3.17
11 1.05 2.20 3.11
12 1.04 2.18 3.05
13 1.04 2.16 3.01
14 1.04 2.14 2.98
15 1.04 2.13 2.95
16 1.03 2.12 2.92
17 1.03 2.11 2.90
18 1.03 2.10 2.88
19 1.03 2.09 2.86

1.00 1.96 2.58
KETIDAKPASTIAN BENTANGAN

• Ukuran ketidakpastian perlu untuk memenuhi kemungkinan yg


memadai yg diistilahkan dengan ketidakpastian bentangan, yg
dinyatakan dengan simbol U, dan diperoleh dari mengalikan uc(y)
dengan faktor cakupan, yg dinyatakan dengan simbol t atau k.

U  k .u c ( y )
PELAPORAN KETIDAKPASTIAN

• Dalam pelaporan hasil pengukuran, informasi berikut sebaiknya


diberikan :

- Ketidakpastian bentangan beserta faktor cakupan dan tingkat


kepercayaan.

- Deskripsi metoda pengukuran yg digunakan untuk menghitung hasil


pengukuran dan ketidakpastiannya.

- Nilai dan sumber semua koreksi dan konstanta yg digunakan, baik


dalam perhitungan dan analisis ketidakpastian.

- Hubungan fungsional Y = f(X1, X2, …) dan beberapa koefisien


sensitifitas tertentu yg ditentukan secara eksperimental sebaiknya
diberikan.
Uncertainty Budget

No. Komponen Unit Distribusi U Pembagi i ui ci u ici (u ici)2 (u ici)4 / i

1                      

2                      

3                      

4                      

Sums    

Ketidakpastian baku gabungan, u c    

Derajat kebebasan efektif,  eff.    

Faktor cakupan, k untuk tingkat kepercayaan 95%    

Ketidakpastian bentangan, U    

Anda mungkin juga menyukai