Anda di halaman 1dari 12

Teori Akuntansi (Accounting Theory)

Mohammad Syafriel, SE,. MM,. Ak, CA

Session 5
Measurement Theory
Pentingnya Measurement dalam Teori Akuntansi

Pengukuran memiliki peran penting dalam teori akuntansi. Ini merupakan konsep kunci yang digunakan dalam
mengumpulkan informasi keuangan dan menggambarkan kinerja suatu entitas bisnis.
• Mengukur Kinerja Keuangan: Pengukuran adalah alat utama untuk menilai kinerja keuangan suatu perusahaan.
• Pengambilan Keputusan: Informasi keuangan yang diperoleh melalui pengukuran menjadi dasar penting dalam
pengambilan keputusan. Pemilik bisnis menggunakan data ini untuk menilai profitabilitas dan kesehatan keuangan
perusahaan mereka.
• Pemenuhan Regulasi dan Standar: Pengukuran juga berkaitan erat dengan pemenuhan regulasi dan standar akuntansi.
Entitas bisnis diharuskan untuk mengikuti standar akuntansi yang berlaku, seperti Standar Akuntansi Keuangan (SAK) atau
International Financial Reporting Standards (IFRS).
• Transparansi dan Akuntabilitas: Pengukuran yang tepat dan transparan dalam akuntansi meningkatkan tingkat
akuntabilitas entitas bisnis. Ini memungkinkan pemangku kepentingan untuk memahami dengan jelas posisi keuangan dan
hasil usaha perusahaan.
• Evaluasi Kinerja: Pengukuran yang akurat juga memungkinkan perbandingan kinerja antara berbagai periode waktu dan
entitas yang berbeda. Ini membantu dalam mengevaluasi pertumbuhan, perkembangan, dan kemajuan entitas bisnis seiring
waktu.
• Evaluasi Risiko: Pengukuran juga membantu dalam mengevaluasi risiko yang terkait dengan operasi bisnis. Melalui
pengukuran aset dan kewajiban, perusahaan dapat mengidentifikasi risiko potensial yang perlu diatasi.
Skala Pengukuran

Skala adalah cara untuk mengukur dan mengkategorikan data dalam statistik dan pengukuran. Terdapat empat jenis skala yang
umum digunakan, yaitu skala nominal, ordinal, interval, dan ratio. Mari kita jelaskan masing-masing dari skala-skala ini:
• Skala Nominal: Skala nominal adalah skala pengukuran yang digunakan untuk mengkategorikan data ke dalam kelompok-
kelompok atau kategori tanpa adanya urutan atau peringkat tertentu. Contoh Jenis kelamin, warna mata, atau kategori
produk
• Skala Ordinal: Skala ordinal mengurutkan data dalam kategori-kategori dengan mengindikasikan peringkat relatif atau
tingkat. Namun, perbedaan antara peringkat ini tidak selalu sama. Contoh dari skala ordinal adalah peringkat kepuasan
pelanggan (sangat puas, puas, kurang puas, tidak puas) atau tingkat pendidikan (SD, SMP, SMA, sarjana).
• Skala Interval: Skala interval memiliki ciri-ciri skala ordinal dan ditambahkan dengan perbedaan yang sebanding antara
nilai-nilai. Ini berarti bahwa pada skala interval, kita dapat mengukur sejauh mana perbedaan antara dua poin data.
Contohnya adalah suhu dalam derajat Celsius.
• Skala Ratio: Skala ratio memiliki semua karakteristik skala interval, termasuk perbedaan yang sebanding antara nilai-nilai,
dan ditambah dengan memiliki nol yang mutlak. Nilai nol yang mutlak menunjukkan bahwa ketika nol tercapai pada skala
ini, itu berarti bahwa sifat yang diukur benar-benar tidak ada. Contoh dari skala ratio adalah tinggi badan, berat badan,
pendapatan, atau jumlah uang. Dalam skala ini, perbandingan, perbedaan, dan operasi aritmetika yang lebih kompleks,
seperti perbandingan antara dua nilai atau perhitungan rasio, dapat dijalankan
Skala Pengukuran
Permissible Operations of Scale

"Permissible Operations of Scale" mengacu pada jenis operasi matematika atau statistik yang dapat dilakukan pada data yang
diukur dengan skala tertentu. Jenis operasi yang diizinkan atau dapat digunakan pada data berbeda tergantung pada jenis skala
yang digunakan.
• Skala Nominal: Pada skala nominal, Anda hanya dapat melakukan operasi penghitungan yang sangat terbatas. Anda dapat
menghitung frekuensi atau persentase kategori-kategori yang berbeda. Misalnya, Anda dapat menghitung berapa banyak
pengamatan masuk ke dalam setiap kategori, tetapi Anda tidak dapat melakukan operasi matematika lainnya.
• Skala Ordinal: Pada skala ordinal, Anda dapat melakukan operasi yang melibatkan perbandingan relatif atau peringkat.
Anda dapat menghitung perbandingan yang lebih besar atau lebih kecil, serta menentukan median atau modus dari data.
• Skala Interval: Pada skala interval, Anda dapat melakukan semua operasi matematika dasar seperti penambahan,
pengurangan, perkalian, dan pembagian. Perbedaan antara nilai pada skala interval memiliki arti dan sebanding. Misalnya,
Anda dapat menghitung rata-rata (mean) dan deviasi standar dari data pada skala ini.
• Skala Ratio: Skala ratio memungkinkan operasi matematika yang paling lengkap. Semua operasi dasar seperti
penambahan, pengurangan, perkalian, pembagian, serta perhitungan rasio memiliki makna yang jelas pada skala ini. Anda
dapat mengatakan bahwa satu nilai dua kali lebih besar daripada yang lain karena skala ratio memiliki nol yang mutlak,
yang berarti bahwa nol pada skala ini mengindikasikan ketiadaan sifat yang diukur.
Types of Measurement
Fundamental, Derived and Fiat Measurement

• Pengukuran Fundamen (Fundamental Measurement): Pengukuran fundamen mengacu pada jenis pengukuran yang
mendasar atau dasar yang tidak memerlukan konsep atau satuan pengukuran tambahan. Pengukuran ini biasanya berkaitan
dengan sifat-sifat dasar yang tidak dapat dipecah lagi menjadi komponen yang lebih sederhana. Contoh pengukuran
fundamen adalah pengukuran panjang, berat, waktu, dan suhu. Panjang diukur dalam meter (m), berat dalam kilogram (kg),
waktu dalam detik (s), dan suhu dalam derajat Celsius (°C).
• Pengukuran Turunan (Derived Measurement): Pengukuran turunan merujuk pada pengukuran yang bergantung pada
atau dihasilkan dari pengukuran fundamen. Ini adalah pengukuran yang melibatkan perhitungan atau hubungan matematis
antara beberapa ukuran dasar. Misalnya, jika Anda ingin mengukur kecepatan, Anda dapat menggabungkan pengukuran
panjang dan waktu. Kecepatan dihitung sebagai perbandingan jarak (panjang) yang ditempuh terhadap waktu yang
diperlukan. Pengukuran turunan berguna untuk mendapatkan informasi tambahan dari data dasar yang sudah diukur.
• Pengukuran Fiat (Fiat Measurement): Pengukuran fiat merujuk pada jenis pengukuran di mana satuan pengukuran atau
definisi pengukuran ditetapkan berdasarkan kesepakatan atau kebijakan, bukan berdasarkan karakteristik alamiah.
Pengukuran ini sering digunakan untuk tujuan praktis atau administratif. Contohnya adalah mata uang, seperti Rupiah (IDR)
atau Dollar Amerika (USD). Nilai-nilai mata uang ini tidak berdasarkan karakteristik alamiah tertentu, melainkan
ditentukan oleh otoritas moneter atau pemerintah. Hal ini memungkinkan penggunaan praktis untuk perdagangan, transaksi,
dan keperluan ekonomi lainnya.
Reliability & Accuracy of Measurement

Pengukuran yang Andal (Reliable Measurement): Pengukuran yang Tepat (Accurate Measurement):
Pengukuran yang andal merujuk pada kemampuan suatu Pengukuran yang tepat merujuk pada kemampuan suatu
pengukuran untuk memberikan hasil yang konsisten dan pengukuran untuk mendekati atau mencerminkan nilai
dapat diandalkan ketika diulang berkali-kali. Dalam konteks sebenarnya atau "kebenaran" dari objek atau fenomena yang
ini, andal berarti bahwa jika Anda melakukan pengukuran diukur. Dalam konteks ini, ketepatan menunjukkan sejauh
atau pengamatan yang sama terhadap objek atau fenomena mana hasil pengukuran mendekati nilai yang benar, yang
yang sama dalam situasi yang sama, Anda akan mungkin tidak selalu mudah ditentukan. Pengukuran yang
mendapatkan hasil yang hampir identik. Dengan kata lain, tepat mengacu pada ketidakberpihakan dan minimnya
keandalan pengukuran menunjukkan bahwa tingkat kesalahan sistematis dalam pengukuran. Hasil pengukuran
kesalahan atau variasi acak dalam hasil pengukuran sangat yang tepat memiliki tingkat kesalahan yang serendah
rendah. Pengukuran yang andal memberikan dasar yang kuat mungkin dan sesuai dengan nilai sebenarnya yang
untuk mengambil keputusan yang tepat dan memberikan diharapkan.
keyakinan bahwa pengukuran tersebut memang
mencerminkan sifat yang diukur.
Sources of Error

Kesalahan adalah perbedaan antara hasil pengukuran atau pengamatan dengan nilai yang tepat atau yang seharusnya terjadi.
• Kesalahan Manusia (Human Error): Kesalahan manusia dapat muncul karena kurangnya pelatihan, kurangnya perhatian,
atau kurangnya kesadaran akan teknik pengukuran yang benar.
• Kesalahan Instrumen (Instrumental Error): Instrumen pengukuran, seperti alat ukur atau perangkat elektronik, dapat
mengalami kesalahan teknis. Ini bisa disebabkan oleh kalibrasi yang buruk, kerusakan fisik pada instrumen, atau drift
(perubahan perlahan dalam kinerja instrumen seiring waktu).
• Kesalahan Metode (Methodological Error): Kesalahan metode berkaitan dengan ketidakcocokan antara metode
pengukuran yang digunakan dan karakteristik fenomena yang diukur. Kesalahan metode juga dapat muncul jika langkah-
langkah prosedur pengukuran tidak diikuti dengan benar.
• Kesalahan Lingkungan (Environmental Error): Faktor lingkungan, seperti suhu, kelembaban, tekanan udara, atau
cahaya, dapat memengaruhi hasil pengukuran. Perubahan dalam lingkungan di sekitar objek atau instrumen pengukuran
dapat menyebabkan perubahan dalam pengukuran.
• Kesalahan Pengambilan Sampel (Sampling Error): Kesalahan pengambilan sampel muncul ketika sampel yang diambil
untuk pengukuran tidak mewakili populasi yang akan diukur dengan baik.
• Kesalahan Model (Model Error): Dalam simulasi atau permodelan matematika, kesalahan muncul ketika model yang
digunakan untuk menggambarkan fenomena fisik tidak cukup akurat atau terlalu sederhana.
Reliable & Accurate of Measurement

Keandalan Pengukuran (Reliability of Measurement): Ketepatan Pengukuran (Accuracy of Measurement):


Ketepatan pengukuran mengacu pada sejauh mana
Keandalan pengukuran mengacu pada sejauh mana
pengukuran mendekati nilai sebenarnya atau nilai yang tepat
pengukuran dapat diandalkan atau konsisten. Dalam konteks
dari fenomena yang diukur. Ketepatan adalah tentang
ini, "konsisten" berarti bahwa pengukuran yang sama pada
seberapa dekat pengukuran kita dengan "kebenaran" atau
objek atau fenomena yang sama akan menghasilkan hasil
"nilai sejati" suatu objek atau fenomena. Ketepatan
yang serupa jika diulang berkali-kali. Keandalan penting
berkaitan dengan kesalahan sistematis dan kesalahan acak
karena kita ingin memastikan bahwa pengukuran yang
dalam pengukuran. Kesalahan sistematis adalah
dilakukan dapat dipercaya dan tidak terpengaruh oleh faktor-
ketidaksetaraan antara hasil pengukuran dengan nilai
faktor yang tidak terkait. Faktor-faktor seperti kesalahan
sebenarnya yang tidak berasal dari ketidakpastian acak,
manusia, peralatan yang tidak tepat, atau variabilitas alami
sedangkan kesalahan acak adalah variasi yang timbul secara
dalam fenomena yang diukur dapat mempengaruhi
acak pada setiap pengukuran yang tidak dapat dihindari.
keandalan. Metode pengukuran yang andal meminimalkan
Ketepatan adalah kualitas yang sangat penting dalam
variabilitas dan memberikan hasil yang konsisten.
pengukuran, terutama jika data akan digunakan untuk tujuan
ilmiah, teknis, atau keputusan kritikal.
Measurement in Accounting

Pengukuran dalam akuntansi adalah proses mengukur dan mencatat data keuangan dan non-keuangan yang berkaitan dengan aktivitas bisnis
suatu entitas. Ini merupakan bagian integral dari sistem akuntansi yang membantu dalam pemantauan dan pelaporan kinerja keuangan serta
pengambilan keputusan yang tepat.
• Pengukuran Aset dan Kewajiban: Akuntansi mengukur aset (misalnya, uang tunai, properti, perlengkapan, saham) dan kewajiban
(misalnya, hutang, utang, pajak yang masih harus dibayar). Pengukuran aset dan kewajiban ini membantu entitas bisnis dalam menilai nilai
kekayaan bersih dan posisi finansial mereka.
• Pengukuran Pendapatan dan Biaya: Pendapatan dan biaya dicatat dalam akuntansi untuk mengukur kinerja keuangan suatu entitas. Ini
mencakup pengukuran pendapatan dari penjualan produk atau layanan serta biaya-biaya yang terkait dengan operasi perusahaan.
• Pengukuran Modal Pemilik (Owner's Equity): Modal pemilik adalah seberapa besar dana yang dimiliki pemilik entitas di perusahaan
mereka. Pengukuran ini mencakup laba bersih yang diperoleh dari operasi dan kontribusi pemilik.
• Penilaian Nilai Aset: Dalam beberapa situasi, akuntansi melibatkan penilaian atau pengukuran ulang aset, seperti properti atau investasi.
Nilai aset ini akan mencerminkan nilai pasar aktual mereka.
• Penilaian Nilai Wajar (Fair Value Measurement): Akuntansi sering melibatkan penilaian nilai wajar, yang merupakan nilai yang dapat
diperoleh dari transaksi pasar yang terkini atau nilai yang dapat diperkirakan dengan metode penilaian yang sesuai. Ini sering digunakan
untuk mengukur aset atau kewajiban tertentu, terutama dalam konteks laporan keuangan yang adil dan transparan.
• Pengukuran Rasio Keuangan: Rasio keuangan seperti rasio keuntungan bersih, rasio likuiditas, dan rasio hutang ekuitas digunakan dalam
akuntansi untuk mengukur kinerja keuangan dan keberlanjutan bisnis.
Measurement Issues for Auditors

• Nilai Wajar (Fair Value): Nilai wajar adalah isu yang kompleks dalam audit. Auditor harus memastikan bahwa entitas telah menggunakan
metode penilaian yang sesuai untuk menentukan nilai wajar aset dan kewajiban, terutama jika entitas memiliki aset yang dinyatakan dalam
laporan keuangan dengan nilai wajar (seperti investasi dalam sekuritas atau properti).
• Estimasi Akuntansi (Accounting Estimates): Banyak pos dalam laporan keuangan melibatkan estimasi, seperti estimasi penurunan nilai
aset, estimasi liabilitas pensiun, atau estimasi persyaratan jaminan produk. Auditor harus menilai apakah estimasi tersebut memadai,
relevan, dan mematuhi standar akuntansi yang berlaku.
• Kriteria Pengakuan Pendapatan (Revenue Recognition Criteria): Pendapatan adalah salah satu komponen kunci dalam laporan
keuangan. Auditor harus memeriksa apakah pendapatan diakui sesuai dengan prinsip pengakuan pendapatan yang relevan, seperti Revenue
Recognition Principle, dan apakah pengukuran pendapatan tersebut didasarkan pada transaksi yang sah dan terjadi.
• Kontinuitas Usaha (Going Concern): Auditor harus mengevaluasi apakah entitas bisnis dapat berlanjut sebagai usaha yang berkelanjutan.
Ini melibatkan pengukuran potensi risiko atas going concern dan apakah ada peristiwa atau kondisi yang mengancam kelangsungan usaha
tersebut. Auditor harus mengidentifikasi indikator yang menunjukkan ketidakpastian kontinuitas usaha dan mengukur dampaknya pada
laporan keuangan.
• Materialitas: Auditor perlu mengevaluasi apa yang dianggap materi atau signifikan dalam konteks laporan keuangan. Materialitas adalah
pengukuran sejauh mana kesalahan atau ketidakakuratan dalam laporan keuangan dapat memengaruhi pengambilan keputusan pemangku
kepentingan.
• Koreksi Kesalahan (Error Corrections): Auditor harus mengevaluasi apakah terdapat kesalahan material dalam laporan keuangan yang
memerlukan koreksi. Kesalahan yang ditemukan harus diukur dan diperlakukan secara konsisten dengan standar akuntansi yang berlaku.
Tugas

• Membentuk 5 kelompok dalam 1 kelas. Tugas setiap kelompok:


1. Explore dan buat bahan presentasi 2 lembar terkait Measurement in Accounting Theory(20 menit):
Kelompok 1: Nominal, Ordinal, Interval and Ratio Scale
Kelompok 2: Fundamental, Derived and Fiat Measurement
Kelompok 3: Reliability and Accuracy of Measurement
Kelompok 4: Measurement in Accounting
Kelompok 5: Measurement Issues for Auditors

Anda mungkin juga menyukai