Anda di halaman 1dari 28

TSM

Measurement Theory
Kelompok 10
202050022
Prayogo Bunnawa 202050028
201950050
Alvian Gunawan Ardi Liunardy
Anggota Kelompok
Kelompok 10
202050373 202050524
Noriyuki Haga Ferry Setiawan
Importance of Measurement
Importance of measurement
Pengukuran adalah proses pemberian angka atau label kepada unit analisis
untuk merepresentasikan atribut – atribut. konsep atribut adalah sesuatu
yang melekat pada suatu objek yang menggambarkan sifat atau ciri yang
dikandung objek tersebut.

Pengukuran sangat penting dilakukan karena dengan mengukur suatu


objek, maka kita dapat mengetahui nilai suatu objek sehingga dapat
menjadi acuan untuk dapat menentukan kebijakan yang berkaitan dengan
objek tersebut.
Skala Pengukuran

1. Skala Nominal
2. Skala Ordinal
3. Skala Interval
4. Skala Rasio
Skala Nominal & Skala Ordinal
Dalam skala nominal, nomor hanya diigunakan Skala ordinal dibuat ketika suatu operasi
sebagai sebuah label. memeringkat objeknya sehubungan dengan properti
yang diberikan.
Contohnya adalah penomoran pemain sepak
bola. Contohnya, investor melihat satu kemungkinan
jenis investasi untuk uangnya. Investasi tersebut
Torgerson menyatakan, “Dalam pengukuran, diperingkat 1,2,3 berdasarkan nilai bersihnya saat
nomor yang digunakan menunjuk kepada jumlah ini.
atau tingkat kepemilikan dari suatu objek, dan
bukan menunjukkan kepada objek itu sendiri, Kelemahan skala ordinal adalah interval antar
Sedangkan dalam skala nominal, nomor nomor tidak memberitahukan apa -apa tentang
menunjukkan kepada objek atau kelompok dari perbedaan kuantitas kepemilikan yang diwakilinya.
objek”
Skala Interval
Skala interval memberikan informasi peringkat kepada objeknya dan
juga jarak antara interval skalanya.

Contohnya adalah pengukuran suhu ruangan. Jika kita mengukur suhu


dua ruangan, misal ruangan A dan B, dimana suhu ruangan A 22 derajat
celsius dan ruangan B 30 derajat celsius, maka selain kita dapat
mengatakan bahwa suhu di ruangan B lebih panas, kita juga mengetahui
bahwa ruangan B lebih panas 3 derajat daripada ruangan A.

Kelemahan skala interval adalah titik nolnya dibuat dengan bebas.


Skala Rasio

Skala rasio adalah skala yang :


• memberikan peringkat kepada objek atau kejadian
• interval antar objek diketahui dan sama
• Asal yang unik, titik nol yang alami, dimana jaraknya dengan objek
terakhir diketahui.

Contoh dalam akuntansi adalah jika Asset A seharga $10.000 dan Asset B
harganya $20.000 kita bisa mengatakan bahwa biaya Asset B 2x lebih
besar dari A dan kita memahami poin 0 nya yaitu $ 0.
Operasi yang Diizinkan
pada Skala
Skala rasio dapat digunakan pada operasi aritmatika, aljabar,
analisis geometri, kalkulus dan metode-metode statistika.
Penggunaan skala rasio disukai karena hasil pengukurannya
lebih konsisten, sehingga bila digunakan sebagai dasar
pengambilan keputusan akan menghasilkan keputusan yang
dapat diandalkan. Skala nominal dan ordinal tidak dapat
menggunakan operasi aritmatika. Skala interval hanya dapat
menggunakan operasi penjumlahan dan pengurangan.
JENIS-JENIS PENGUKURAN
Sebelum melakukan pengukuran harus ada aturan untuk
membebankan angka. Aturan yang dimaksud dalam hal ini
ada rangkaian operasi perhitungan yang diturunkan dalam
bentuk formula. Campbell membagi jenis pengukuran
menjadi pengukuran fundamental dan penguruan turunan
(derived measurement).
Fundamental Dan Turunan

Pengukuran Fundamental Pengukuran Turunan


Pengukuran fundamental merupakan Merupakan pengukuran yang tergantung pada
pengukuran dimana angka – angka bisa pengukuran dua atau lebih pengukuran lain.
diterapkan pada benda dengan mengacu pada Misalnya pada pengukuran kepekatan benda
hukum alam dan tidak bergantungpada bergantung pada pengukuran massa dan volume
pengukuran variabel apapun. Contoh dapat benda. Dalam bidang akuntansi, contoh pengukuran
ditemui pada pengukuran panjang, volume, turunan ditemukan pada pengukuran profit yang
hambatan listrik dan lain-lain. merupakan penambahan income dikurangi expense.
Pengukuran Fiat
Merupakan pengukuran yang digunakan pada ilmu sosial dan akuntansi
yang mengaitkan hal-hal yang bisa diamati dengan pasti atau variabel
dengan konsep yang telah ada tanpa harus menggunakan teori untuk
mengkonfirmasinya. Misalnya untuk menghitung konsep laba dibutuhkan
variabel pendapatan, beban, keuntungan lainnya dan kerugian.
Campbell membuat klasifikasi bahwa pengukuran hanya dapat digunakan
bila memiliki teori yang menjadi dasarnya. Sehingga apa yang sudah
disampaikan di atas tidak dapat dijadikan pengukuran profit.
Sementara itu Torgerson menentang pernyataan Campbell karena
menurutnya banyak cara untuk mengkonstruksikan skala dan harus
menambahkan kategori pada pengukuran menurut Campbell, hal ini yang
terjadi pada pengukuran fiat. Permasalahan utama pada pengukuran fiat
adalah tidak berdasarkan teori. Sehingga saat menggunakan pengukuran
fiat perlu melakukan uji validitas atas ukuran yang digunakan.
Reability and Accuracy

Pengukuran harus bebas dari kesalahan sehingga hasil yang


diperoleh akurat dan dapat diandalkan. Namun demikian
kesalahan ketika melakukan pengukuran masih dapat terjadi,
berikut beberapa sumber kesalahan yang umum.
Atribut pengukuran tidak jelas
Hal ini dapat menyebabkan kesalahan dalam pengukuran apalagi bila yang akan diukur tidak dapat ditelusuri secara

langsung.
Operasi Pengukuran yang dilakukan tidak secara
tepat
Hal ini dapat terjadi karena kekeliruan ketika melakukan operasi pengukuran

Pengukur
Kekeliruan yang terjadi disebabkan orang yang melakukan pengukuran salah dalam menginterpretasi suatu aturan atau

salam dalam membaca aturan.


Pengukuran yang reliabel
Pengukuran reliabel mengacu pada konsistensi hasil
pengukuran dari beragam operasi pengukuran yang
dilakukan.

Reliabilitas terdiri atas dua aspek yakni akurasi dan


ketepatan pengukuran dan menggambarkan
kebenaran pengungkapan dikaitkan dengan dasar
transaksi dan kejadian ekonomi.
Akurasi Pengukuran
Akurasi pengukuran bukan hanya
bermakna konsistensi hasil yang
dihasilkan namun juga seberapa
pengukuran dengan true value dari
atribut pengukuran.
Modal berasal dari ukuran bersih 'nilai wajar' aset
dan kewajiban. Artinya kita harus mengukur nilai
modal awal, jumlah pendapatan yang diterima,
jumlah penggunaan modal, dan perubahan nilai
wajar aset bersih.
Seribu Tahun Pertama
Masehi
Struktur ekonomi diwakili oleh wilayah kekuasaan
yang mandiri dan terdesentralisasi.

Tujuan dari akuntansi adalah untuk menghitung


dan melindungi aset dari pelayan menggunakan
akuntansi single-entry.
Setelah Perang Salib ke
Tanah Suci pada abad ke-11
Terbukanya jalur perdagangan Timur Tengah
dan Asia menciptakan permintaan akan
barang-barang yang dapat diperdagangkan
(sutra, rempah-rempah, karpet).
Abad ke-12 hingga ke-16
Penggunaan sistem penomoran arab bersama
dengan konsep modal yang dapat dikembalikan
menyebabkan evolusi pembukuan berpasangan.

Sistem ini digunakan secara luas oleh para


pedagang Italia dan pertama kali
didokumentasikan oleh Luca Pacioli sebagai
'Sistem Venesia' pada tahun 1494.
Abad ke-18
Di Inggris melihat perkembangan perusahaan
saham gabungan dengan kewajiban terbatas, kelas
manajemen yang terpisah, dan pengalihan saham.
Menyebabkan diberlakukannya Undang-undang
Peraturan dan Pendaftaran Perusahaan
Saham Gabungan tahun 1844. Undang-undang
ini menekankan perlindungan kreditur dan
penilaian akuntansi konservatif.
Abad ke-19
Konsep modal lain muncul menyusul perluasan jalur kereta api
di Amerika Serikat. Konsep modal ini berputar di sekitar
menjaga keutuhan stok aset kelangsungan (aset perkeretaapian
seperti mesin, gerbong, dan rel) sehingga dapat melanjutkan
kemampuan perkeretaapian untuk menyediakan tingkat layanan
transportasi yang sama.
Tahun 1940
Paton dan Littleton menghasilkan
pernyataan definitif pertama tentang konsep
kapital dan laba.
Mereka mendefinisikan keuntungan sebagai
berasal dari pencocokan atau alokasi biaya
historis terhadap pendapatan yang
diperoleh.
Tahun 1940
Pengukuran laba dipandang sebagai fokus utama
akuntansi dengan neraca yang diturunkan hanyalah
gudang dari semua biaya historis yang belum
dialokasikan.
Konsep dan prinsip sistem Paton dan Littleton
membentuk dasar dari sistem akuntansi biaya
historis konvensional yang merupakan sistem
dominan sebelum pengenalan standar akuntansi
internasional pada tahun 2005.
Tahun 1960
Periode normatif melihat sejumlah tantangan terhadap
prinsip penilaian biaya historis dan pemeliharaan modal.

Mereka mengembangkan beberapa sistem pemeliharaan


modal dan laba berdasarkan pemeliharaan modal awal
yang utuh yang disesuaikan dengan inflasi umum dan
khusus.

Dengan demikian, laba diperoleh setelah


mempertahankan keutuhan beberapa konsep modal 'harga
pasar', dan dipandang sebagai peningkatan nyata dalam
daya beli atau kemampuan untuk mempertahankan
pasokan barang dan jasa.
05
Measurement Issues For
Auditors
Measurement Issues For Auditors

• Permasalahan bagi Auditor adalah laba perusahaan yang berasal dari perubahan nilai wajar asset perusahaan.

• Auditor harus mengumpulkan bukti untuk menilai jika manajemen perusahaan telah mengikuti standar akuntansi dalam
penilaian harga wajar asset perusahaan.

• Auditor dapat menerima tekanan dari manager perusahaan klien untuk dapat menerima metode penilaian yang
diterapkan oleh perusahaan.
Thank You

Anda mungkin juga menyukai