Anda di halaman 1dari 29

RINGKASAN MATERI KULIAH

TEORI AKUNTANSI KEUANGAN

Oleh:

Putu Intan Kalvika Sari 1881611033 (8)

Desak Made Mya Yudia Sari 1881611034 (9)

Titis Herlambang 1881611035 (10)

Anak Agung Sagung Dea Saraswati 1881611036 (11)

PROGRAM MAGISTER AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2018
CHAPTER 1- PERKENALAN TENTANG TEORI AKUNTANSI
MICHAEL G. TEARNEY

1. Teori Akuntansi dan Pembuatan Kebijakan


Teori Akuntansi didefinisikan sebagai aturan dasar, prinsip, dan konsep yang
mendasari penyusunan standar akuntansi yang tujuannya untuk meningkatkan
perhitungan dan pelaporan keuangan. Hubungan teori akuntansi dan pembuatan
kebijakan, pada dasarnya harus memahami standar yang cukup luas. Kondisi ekonomi
memiliki dampak terhadap faktor politik dan teori akuntansi. Demikian juga, faktor
politik memiliki dampak terhadap teori akuntansi.Lingkungan akuntansi keuangan
mempengaruhi proses penetapan kebijakan,yang pada akhirnya juga akan turut
menentukan proses pelaporan keuangan. Sebagai contoh, pernyataan standar akuntansi
keuangan (PSAK) Nomor 96 tentang alokasi pajak penghasilan muncul pada tahun 1987.
Sedangkan, teori akuntansi dikembangkan dan disempurnakan oleh proses penelitian
akuntansi. Terutama yang mana banyak orang membuat kebijakan tentang organisasi,
kantor akuntan publik, dan industri swasta juga memainkan peranan penting dalam proses
teori akuntansi dan pembuatan kebijakan. FASB dan SEC menjalankan fungsinya sebagai
badan pembuat kebijakan dalam bidang akuntansi keuangan sekaligus penetapan standar.

2. Peran Pengukuran Akuntansi


Pengukuran didefinisikan sebagai penetapan angka untuk atribut atau properti dari
objek yang diukur, dimana persis sama dengan apa yang akuntan lakukan. Adapun obyek
itu sendiri memiliki ukuran atribut dan properti. Sebagai contoh, asumsikan sebuah
perusahaan manufaktur memiliki mesin bubut. Mesin bubut memiliki sifat seperti ukuran
panjang, lebar, tinggi, dan bobotnya masing-masing. Atribut atau properti merupakan
karakteristik khusus dari obyek yang akan kita ukur, pengukuran ini harus jelas bahwa
kita tidak mengukur obyek itu sendiri melainkan sesuatu yang bisa saja disebut
bagaimana menentukan jumlah nominal yang berhubungan dengan obyek pengukuran
akuntansi.
2.1 Pengukuran Langsung dan Tidak Langsung
Apabila nomor yang ditugaskan untuk sebuah obyek yang sebenarnya adalah
sebuah pengukuran dari properti, maka disebut dengan pengukuran langsung. Namun, ini
tidak berarti bahwa itu akurat. Pengukuran tidak langsung atribut yang diinginkan adalah
salah satu yang dibuat berdasarkan perkiraan. Meskipun sebuah pengukuran tidak
langsung dari atribut yang diinginkan adalah salah satu yang harus dilakukan dengan cara
melakukan rotasi. Sebagai contoh, asumsikan bahwa kita ingin mengukur biaya
penggantian persediaan akhir untuk menjadi konsentrasi retail.

2.2 Penilaian dan Prediksi Tindakan


Langkah-langkah penilaian prihatin dengan atribut tertentu benda. Mereka bisa
menjadi baik secara langsung maupun tidak langsung. Prediksi tindakan, di sisi lain,
prihatin dengan faktor-faktor yang mungkin menunjukkan kondisi di masa depan.
Misalnya, pendapatan dari periode pada saat ini dapat digunakan sebagai prediksi
deviden untuk periode berikutnya. Dengan cara yang sama, pendapatan pada dasarnya
adalah ukuran penilaian karena menunjukkan seberapa baik perusahaan melakukannya
selama periode tersebut.

2.3 Proses Pengukuran


Sebuah pengukuran sederhana dari jenis ini, seperti jumlah uang tunai, tergantung
pada beberapa faktor seperti berikut: 1. Obyek itu sendiri, 2. Atribut yang diukur, 3.
Pengukur itu sendiri, 4. Menghitung atau pencacahan operasi, 5. Persediaan untuk tugas
pengukuran instrument,6. Kendala yang mempengaruhi pengukuran itu sendiri.

2.4 Jenis Pengukuran


Hubungan antara sistem pengukuran itu sendiri dan atribut dari objek yang diukur
menentukan jenis pengukuran. Tipe yang paling sederhana dalam mengukur sistem
adalah skala nominal. Sebuah skala nominal tidak lebih dari sebuah sistem klasifikasi
dasar dari sistem nama. Angka ditugaskan di Rangking ordinal mengindikasikan urutan
preferensi. Dalam skala interval, tidak seperti rangking ordinal, perubahan atribut diukur
antara nomor yang ditetapkan harus sama. Dalam skala rasio, titik nol harus memiliki
kualitas yang unik. Misalnya, dalam skala fahrenheit.
2.5 Kualitas Pengukuran
Ini adalah persis seperti Ijiri dan objektivitas Jaedicke pandangan. Objektivitas ini
kemudian didefinisikan sebagai berikut:
xi−x́
¿
1
n )2
V= ∑ ¿
n i=1
n = Jumlah pengukur dalam kelompok
xi = Pengukuran dari pengukur
x́ = Rata-rata dari semua xi untuk semua pengukur yang terlibat

3. Proses Pendekatan Penilaian Untuk Akuntansi Perusahaan Kecil


- Biaya Historis
Biaya historis adalah di mana sistem penilaiannya keduanya lebih obyektif
ditentukan dan lebih baik dipahami daripada bersaing sistem penilaian. Bahkan dalam
contoh sederhana, baik depresiasi angka tahun, garis lurus, presentase, saldo menurun
akan membuat neraca yang berbeda. Oleh karena itu, anggapan bahwa akan ada
konflik antara kelompok-kelompok yang bersaing atas distribusi pendapatan. Seperti
depresiasi, metode yang dipilih untuk pengukuran pendapatan dapat dengan mudah
diperdebatkan.
- Harga Umum Tingkat Penyesuaian
Meskipun kehilangan daya beli, ini benar-benar berbeda dari biaya lian-lain dan
kerugian lain-lain, yang ditunjukan dari pengurangan aset perusahaan yang bersifat
produktif atau tidak produktif. Kerugian daya beli tidak mengakibatkan penurunan
aktiva moneter sendiri, melainkan penurunan daya beli, ketika harga umum
mengalami kenaikan.
- Nilai Sistem
Nilai pada saat ini, sebagai istilah menyiratkan, mengacu pada upaya untuk
menetapkan nomor laporan keuangan komponen yang sesuai dengan beberapa atribut
yang ada pada elemen yang diukur. Ada sebuah sistem penilaian yang masuk dalam
kategori nilai sekarang: nilai keluar (sangat mirip dengan nilai realisasi bersih) dan
biaya pengganti (juga disebut nilai entri). Sebagaimana akan kita lihat, tujuan yang
sama sekali berbeda dengan kenyataan yang mendasar pada setiap sistem.

- Penilaian Keluar
Metode ini sering dirujuk sebagai proses likuidasi, di mana kewajiban akan sama
nilainya dengan jumlah yang dibutuhkan untuk melunasi pada tanggal laporan.
Dengan pendekatan ini neraca menjadi pernyataan besar likuiditas bersihnya yang
tersedia bagi adaptasi perusahaan, atau kemampuan untuk mengalihkan sumber daya
yang ada pada saat ini menjadi peluang baru.

- Penggantian Biaya atau Nilai Biaya Masuk


Biaya penggantian idealnya diukur di mana nilai pasar yang tersedia untuk aset
yang sama. Ini sering terjadi untuk persediaan barang dagangan yang diperoleh dan
stok bahan baku yang akan digunakan dalam proses produksi. Kendala biaya dapat
menghambat penggunaan penilaian, tetapi ada indeks spesifik berlaku untuk segmen
tertentu dari ekonomi. Misalnya, mesin dan peralatan yang digunakan dalam industri
baja. Kami juga harus dicatat bahwa penggantian biaya dan penilaian keluar dapat
dikombinasikan dengan umum harga dan tingkat penyesuaian untuk memberikan
analisis yang lebih lengkap dari efek inflasi terhadap perusahaan.

4. Potongan Arus Kas


Dalam situasi nyata, metode ini hampir mustahil untuk diterapkan karena banyak
aset berkontribusi bersama-sama untuk produksi arus kas, penilaian aset sehingga
individu tidak dapat ditentukan. Sebuah alternatif pendekatan untuk aset lainnya, dimana
aset perusahaan akan dinilai dalam hal tersebut atribut diasumsikan perkiraan paling
dekat potongan arus kas mereka dalam hal penggunaan yang diharapkan telah dianjurkan.
CHAPTER 2 - TEORI AKUNTANSI DAN PENELITIAN AKUNTANSI
MICHAEL R. TEARNEY

Penelitian Akuntansi dan Metode Ilmiah


Teori bisa menjadi sangat berguna karena teori digunakan untuk menjelaskan hubungan
atau memprediksi kejadian. Meskipun teori akuntansi mempunyai makna yang luas, dalam
bagian ini kita berkonsentrasi pada teori yang dikembangkan secara resmi dan berasal dari proses
penelitian yang berarti teori akuntansi dapat dipergunakan untuk menjelaskan perbedaan-
perbedaan pandangan para ahli akuntansi.Teori ini dapat menjelaskan hubungan-hubungan antar
fenomena dan dapat digunakan untuk memprediksi fenomena-fenomena. Salah satu jalan untuk
mengembangkan teori akuntansi adalah memalui riset.
Dalam aturan metode ilmiah, suatu teori tidak lebih dari sekedar kalimat.Teori harus berisi
dasar premis.Bisa jadi premis merupakan self-evident atau tergabung sehingga dapat dites oleh
inferensi statistik, di mana dalam kasus ini biasanya disebut dengan hipotesis.Beberapa premis
mungkin tidak memerlukan penjelasan, namun ada beberapa yang memerlukan penjelasan yang
tepat. Pada akhirnya, dalam teori terdapat kesimpulan yang dihasilkan dari suatu
pendapat.Kesimpulan dapat ditentukan dari deduksi atau induksi.
Penalaran Deduksi dan Induksi
Penalaran deduksi adalah salah satu di mana nalar yang digunakan untuk memperoleh
satu kesimpulan atau lebih dari beberapa sekumpulan premis. Contoh yang singkat dapat dilihat
sebagai berikut:
- Pernyataan 1: kuda mempunyai empat kaki
- Pernyataan 2: John mempunyai dua kaki
- Kesimpulan 1: John bukan kuda

Dalam kasus yang sederhana ini hanya satu kesimpulan yang bisa dihasilan dari
pernyataan-pernyataan di atas. Lain halnya dengan sistem yang lebih kompleks, dimana
kesimpulan yang dihasilkan bisa lebih dari satu. Namun, kesimpulan hendaknya tidak
bertentangan satu dengan yang lainnya.
Jika kita menggunakan teori ini untuk yang bener-benar bernama John, sebagai lawan
untuk menganalisa logika dari serangkaian pernyataan ini, kita harus melihat dan jika diperlukan,
memeriksa John untuk menentukan statusnya.Dalam point ini kita berada dalam lingkup induktif
karena kita mungkin tidak menilai teori dengan logika internal namun mengobservasi bukti-bukti
tersebut.Contohnya, John mungkin kuda yang punya 2 kaki yang sudah diamputasi.Asumsikan
apabila alasan tersebut valid, hanya premis pertanyaan atau kesimpulan empiris yang bisa
mengubah teori deduktif.
Beberapa pendekatan deduktif untuk teori akuntansi telah menggunakan aksioma formal
sebagai premis dari berbagai aturan akuntansi yang dapat dihasilkan.Oleh aksioma formal kita
artikan satu aturan didefinisikan sesuai dengan aturan atau logika.Pendekatan deduktif formal
(kadang disebut metode analitikal deduktif) tidak menghasilkan kesimpulan yang baik dalam
teori akuntansi.
Penalaran induksi mengkaji atau menguji data, biasanya sampel dari suatu populasi, dan
membuat kesimpulan mengenai populasi tersebut.Dalam penelitian akuntansi, data didapat
melalui banyak metode dan sumber, termasuk kuisioner yang disebar ke responden atau pihak
lainnya, eksperimen dalam laboratorium, beberapa laporan keuangan yang dipublikasikan, dan
harga saham yang diperdagangkan.Penelitian harus berdasarkan hipotesis yang mampu diuji,
memilih sampel yang sesuai dari populasi yang diuji, mengumpulkan dan meneliti data yang
diperlukan, dan menggunakan cara statistik yang dianggap perlu untuk menguji hipotesis.
Teori Normatif dan Deskriptif
Teori juga dapat dikategorikan sebagai terori normatif dan teori deskriptif.Teori normatif
menggunakan nilai pertimbangan; terkandung didalamnya minimal satu premis yang memang
seharusnya terkandung didalamnya.Sebagai contoh, pelaporan akuntansi harus diukur
berdasarkan pada nilai bersih asset yang menunjukan sebuah sistem normatif.Sebaliknya teori
deskripsi mencoba untuk menemukan hubungan yang benar-benat ada.
Sistem deduktif sering merupakan hal yang normatif meskipun matematika dan logika
merupakan nilai yang bebas, sedangkan pendekatan induktif biasanya mencoba untuk
mendeskripsikan sesuatu.Karakteristik ini dihasilkan metode deduktif dan metode
induktif.Metode deduktif pada dasarnya menghasilkan kesimpulan yang sesuai dengan premis
sedangkan metode induktif berusaha untuk mencari dan menjelaskan hubungan yang sebenarnya.
Teori Global dan Partikular
Lebih mendalam didefinisikan perbedaan antara sistem deduktif dan induktif adalah sistem
deduktif terkadang bersifat global (makro), sedangkan induktif biasanya merupakan particular
(mikro). Dimana dalam konteks akuntansi pendekatan global atau premis sistem deduktif adalah
jumlah secara totalannya dan kesimpulan harus merupakan bagian dari semuanya.Sedangkan
sistem induktif, karena menjelaskan kenyataan mengenai hubungan yang sebenarnya, terfokus
hanya pada lingkup kecil dari lingkungan yang relevan, dengan kata lain riset induktif cenderung
untuk menguji lebih seksama definisi pertanyaan dan masalah yang ada.
Hubungan Komplementer Metode Deduktif dan Induktif
Sistem deduktif-induktif berbeda dalam penelitian, namun terlepas dari pendekatan
kompetitif, deduksi dan induksi sifatnya adalah komplementer dan sering digunakan bersama.
Hakansson menyatakan bahwa metode induktif dapat digunakan untuk menilai ketepatan dari
premis yang secara original terpilih melalui sistem deduktif. Penelitian induktif dalam akuntansi
dapat membantu untuk memberikan keterangan mengenai hubungan dan fenomena yang ada
dalam lingkungan bisnis. Sebaliknya, penelitian deduktif digunakan dalam proses pembuatan
kebijakan oleh sebab itu pemikiran deduktif berguna untuk membantu menentukan aturan yang
akan dirumuskan. Karena itu jelas bahwa metode deduktif dan induktif dapat digunakan
bersama-sama dan tidak merupakan pendekatan yang sama-sama eksklusif terlepas dari
ketidakmungkinan untuk mempertahankan penelitian induktif yang bebas nilai.
Apakah Akuntansi Itu Seni Atau Ilmu?
Banyak penulis yang menyatakan akuntansi sebagai suatu seni atau ilmu. Salah satu
penulis menyatakan bahwa akuntansi merupakan suatu ilmu, sedangkan yang lainnya,
menyatakan akuntansi sebagai bagian dari sebuah seni.Namun kedua penulis tersebut tidak
menyatakan kriteria yang nyata untuk menyatakan akuntansi sebagai seni atau ilmu.
Dalam suatu artikel yang penting, Sterling berusaha mengklarifikasi akuntansi sebagai
ilmu.Dia menunjukan bahwa seni sangat bergantung pada interpretasi dari praktisi. Sterling
percaya bahwa akuntansi menampilkan praktek yang jauh dari seni, karena akuntan adalah untuk
memecahkan masalah.Misalnya saja dalam depresiasi, jika dapat menentukan metode depresiasi,
umur aktiva, dan nilai sisa yang dimiliki oleh suatu asset, maka depreseasi dapat diukur secara
objektif.Penilaian tidak dapat dinyatakan secara objektik apabila tidak disajikan sesuai dengan
aturan yang berlaku.
Sesuai dengan pendapat Sterling, akuntansi memiliki potensi sebagai ilmu, namun secara
garis besar akuntansi itu sendiri tergantung pada elemen manusia karena sedikit lebih
dikendalikan daripada fenomena yang diukur dari ilmu alam.Konsekuensinya, kita dapat
mengharapkan akuntansi sebagai ekonomi dan ilmu sosial lainnya, untuk tepat sedikit dalam
pengukuran dan memprediksi daripada ilmu alam.

Petunjuk Dalam Penelitian Akuntansi


Model Pendekatan Keputusan
Model pendekatan keputusan bertanya apa saja informasi yang dibutuhkan untuk
mengambil keputusan. Dalam poin ini, laporan keuangan berdasarkan nilai masuk, nilai keluar,
dan kualifikasi diskon aliran kas yang mungkin berguna. Pendekatan ini tidak meminta apa yang
informasi pengguna inginkan tapi lebih berkonsentrasi pada kegunaan informasi untuk
pengambilan keputusan. Pendeketan ini juga berorientasi normatif dan deduktif. Adapun
keputusan yang dihasilkan dari model pendekatan keputusan adalah memungkinkan pengguna
untuk memprediksi aliran kas yang lebih baik di masa yang akan datang dan menganalisis
efisiensi dan efektivitas manajemen sebagai sub kategori dari semua tipe major keputusan.
Model pendekatan keputusan dan fungsi pengaturan standar adalah tipe normatif operasi.
Penelitian Pasar Modal
Riset empiris (induktif) menggambarkan jumlah yang signifikan atas fluktuasi harga-harga
di bursa saham, tidak bias dan layak sebagai informasi yang aktual. Harga pasar diasumsikan
merefleksikan seluruh informasi yang tersedia di depan umum. Sebagai tambahan, hasil dari
sebuah saham merupakan fungsi dari resiko.Dalil ini secara prinsip berasal dari disiplin ilmu
keuangan yang bertujuan untuk mengetahui bagaimana hipotesis efisiensi pasar. Perputaran
saham menunjukkan fungsi resiko perputaran tingkat perubahan kepemilikan saham relatif
terhadap tingkat perubahan seluruh jumlah saham di bursa. Pengertian tersebut menekankan
pada tingkat kenaikan yang signifikan antara penanaman investasi dalam saham dengan harapan
harga pasar saham meningkat secara individu. Hipotesis pasar efisien mempunyai beberapa
implikasi potensi yang signifikan untuk akuntansi. Sejak hipotesis pasar efisien menyatakan
bahwa hasil sahamdidasarkan pada resiko, penelitian lain telah berusaha untuk menilai hubungan
akuntansi berbasis resiko dengan ukuran resiko pasar. Efek dari pilihan kebijakan akuntansi
harga pada saham juga telah secara efektif diuji.

Penelitian Perilaku
Penelitian perilaku adalah area penting lainnya dari penyelidikan. Konsentrasi untama
dalam penelitian perilaku adalah bagaimana pengguna informasi akuntansi membuat keputusan
dan informasi apa saya yang mereka butuhkan. McIntyre contohnya, berusaha untuk mencari
apakah informasi biaya pengganti lebih berguna daripada informasi biaya historis dalam
mengevaluasi nilai sebenarnya tingkat pengembalian tahunan. Tingkat pengembalian tahunan
yang sebenarnya dirumuskan sebagai berikut:
1 ∆ M +D
r=
n ( M )
dimana:
n = lama periode penyimpanan dalam tahun
D = deviden yang diterima selama periode peyimpanan
M = nilai pasar dari saham pada saat awal periode penyimpanan
∆M = perubahan nilai pasar saham selama periode penyimpanan.

Meskipun terdapat kualifikasi yang cukup, McIntyre gagal untuk menunjukan keuntungan
kepada pengguna biaya pengganti pada laporan keuangan.
Sementara penelitian perilaku masih pada tahap dini, terdapat beberapa hal yang menarik
ditemukan. Banyak penelitian yang menunjukan ketidakcocokan antara model keputusan
normatif dan proses keputusan yang sebenarnya dari pengguna. Sementara penelitian perilaku
merupakan pendekatan deskriptif dan positif, sangat mudah beralih pada kesimpulan normatif
bahwa penggunaan data akuntansi untuk tujuan pengambilan keputusan dapat diperbaiki.

Teori Keagenan
Teori keagenan sekarang merupakan jenis yang sangat penting untuk penelitian
akuntansi.Teori keagenan mempelajari deduktif atau induktif dan contoh khusus penelitian
perilaku, pemeriksaan laporan keuangan contohnya.Laporan keuangan merupakan laporan yang
dibuat oleh manajemen yang menunjukan kondisi perusahaan tersebut.Manajemen mempunyai
tujuan untuk mengelola perusahaannya sebaik mungkin untuk meningkatkan pendapatan dan
meingkatkan bonus.Sedangkan di satu sisi, para pemilik juga menginginkan hasil yang terbaik
dari perusahaan yang mereka miliki. Untuk itu pemilik mendatangkan tim pemeriksa eksternal
untuk memeriksa apakah laporan keuangan yang dibuat manajemen telah sesuai dengan kondisi
perusahaan yang sebenarnya. Kesenjangan tujuan antara manajemen dan pemilik inilah yang
dinamakan teori keagenan.
Informasi Ekonomi
Akuntan menjadi semakin sadar akan biaya yang diperoleh dalam menghasilkan informasi
akuntansi. Hal ini menyebabkan penelitian baru dalam akuntansi yaitu ekonomi
informasi.Penelitian informasi ekonomi selalu merupakan analitikal atau deduktif.Informasi
ekonomi baru-baru ini termasuk dalam asumsi teori keagenan dan situasi dalam analisisnya. Hal
ini dikarenakan pembagian resiko antara pokok dan agen terkait erat dengan masalah apakah
kedua belah pihak mempunyai informasi yang utuh atau apakah asimetri akuntansi ada di mana
salah satu pihak mempunyai informasi yang lebih dibanding pihak lain. Tujuan dari analisis teori
informasi adalah untuk menentukan bagaimana pengaturan optimal kontrak insentif dan
pembagian resiko bisa dinegosiasikan.Pendekatan ini juga telah menunjukkan pentingnya fungsi
kepengurusan akuntansi (mengevaluasi kinerja manajemen sangatlah penting sehubungan
dengan penentuan insentif dan penghargaan manajer).
Kritikal Akuntansi
Kritikal akuntansi merupakan cabang dari teori akuntansi yang melihat akuntansi memiliki
peran yang sangat penting dalam mengadili konflik antara perusahaan dan konstituen sosial
seperti pekerja, pembeli, dan masyarakat umum.Akuntansi kritik penggabungan dari dua bidang
akuntansi yang dikembangkan tahun 1960, yaitu akuntansi sektor publik dan akuntansi sosial.
Akuntansi sektor publik memfokuskan pada pekerjaan “pro bono” (gratis) pajak dan konsultasi
keuangan untuk kelompok, individu, dan usaha kecil yang tidak mampu membayar untuk
layanan ini. Akuntansi sosial berusaha untuk mengukur dan mengalokasikan biaya eksternal
seperti polusi ke dalam laporan pendapatan perusahaan. Akuntansi kritik jauh lebih luas daripada
akuntansi sektor publik dan akuntansi sosial. Dalam penelitian akuntansi kritik, terdapat sedikit
tekanan di atas model matematika dan statistik dan penjelas historis yang mendalam.

Sebuah Revolusi Ilmiah Dalam Akuntansi


Beberapa pandangan memprediksi bahwa revolusi ilmiah dalam akuntansi dikarenakan
adanya ketidakpuasan dalam paragdigma yang telah ada. Dalam akuntansi, paradigma yang telah
ada adalah biaya historis, di mana dasar dari konsep ini adalah kenyataan dan kecocokan.
Adanya inflasi mengakibatkan berkembangnya penelitian empiris dalam akuntansi sebaik
perspektif penelitian lainnya. Hal ini mengarahkan pada adanya paradigma baru dalam
akuntansi.
CHAPTER 1 - INTRODUCTION
WILLIAM R. SCOTT

1.1 Tujuan Penulisan Buku


Dalam Chapter 1 Introduction dijelaskan hubungan materi yang dibahas dalam buku
Financial Accounting Theory. Menjelaskan hubungan bagaimana kondisi ideal yang diinginkan
dalam akuntansi tidak dapat terjadi disebabkan karena adanya asimetri informasi yaitu suatu
kondisi dimana ada satu pihak memiliki informasi yang lebih baik dari pada pihak yang lain.
Hubungan tersebut digambarkan melalui bagan di bawah ini.Sesuai dengan Figure 1.1 dalam
Buku Teori Akuntansi Keuangan ini lebih menekankan kepada tiga hal utama yaitu kondisi ideal,
asimetri informasi, dan penyusunan standar.

1.2 Beberapa Perspektif Sejarah


Akuntansi memiliki sejarah yang panjang yaitu:
a) Pada Tahun 1949
Bookkeeping muncul pada tahun 1494, dikemukakan oleh Luca Pacioli, seorang
cendikia matematika sekaligus rohaniwan berkebangsaan Italia. Paciolo bukanlah yang
menemukan sistem ini, sebab hal ini telah berkembang dalam periode yang lama,
misalnya pengumpulan piutang. Kedua sisi transaksi mudah dilihat, sejak kas dan piutang
memiliki keberadaan fisik dan legal, dan jumlah kas yang meningkat setara dengan
penurunan piutang. Pencatatan jenis transaksi yang lain, seperti sale of goods,dan biaya-
biaya, memerlukan waktu lebih lama untuk berkembang. Dalam kasus penjualan, jelas
bahwa kas atau piutang meningkat, dan barang yang terdapat di tangan berkurang.
Namun, bagaimana dengan perbedaan antara harga jual dan biaya barang yang dijual?
Tidak terdapat bentuk fisik atau legal atas profit pada penjualan. Pada sistem double
entry, demi mengatasi masalah ini diperlukan konsep abstrak atas income dan modal.
Pada masa Paciolo, sebuah sistem double entry yang lengkap serupa dengan yang saat ini
sedang digunakan. Sistem Paciolo tersebut disebut “Metode Venice”, dan seringkali
menggunakan teks matematis.
b) Sesudah 1949
Sistem double entry tersebar di seluruh Eropa, dan pekerjaan Paciolo
diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris pada tahun 1543. Di negara Inggrislah, sebagian
dari perkembangan-perkembangan akuntansi yang penting terjadi. Di awal abad ke-18,
konsep joint stock company – penggabungan modal usaha- telah berkembang di Inggris
untuk menegaskan eksistensi permanen, kewajiban pemegang saham yang terbatas, dan
kemampuan mentransfer saham yang pada perkembangannya menciptakan pasar di mana
saham dapat dibeli dan dijual. Tentu saja investor memerlukan informasi keuangan
mengenai perusahaan yang sedang bertransaksi dengan mereka. Jadi, akuntansi keuangan
diawali dengan transisi yang panjang, dari sebuah sistem yang di mana pedagang dapat
mengatur sendiri pengoperasiannya, sampai kepada sistem untuk memberi informasi pada
investor siapa saja yang tidak terlibat dalam operasi perusahaan dari hari ke hari.
Sebagai perhatian, Pada tahun 1844, Companies Act – Undang-undang Perusahaan-
dibuat. Di dalam undang-undang inilah konsep neraca yang telah diaudit untuk pemegang
saham pertama kali muncul, meskipun syarat tersebut tidak dijalankan hingga awal tahun
1900-an. Selama itu, pembagian informasi dikembangkan, namun tidak terlalu efektif
akibat kurangnya prinsip-prinsip akuntansi. Contoh yang menggambarkan hal ini adalah
terjadinya kontroversi mengenai apakah amortisasi atas asset modal harus dikurangi
untuk dalam penentuan pendapatan bagi para dividen.

c) Abad 20
Perkembangan akuntansi berpindah ke United States, yang sedang mengalami
pertumbuhan ekonomi yang cepat. Pemasukan pajak kemudian diperkenalkan pada tahun
1909, yang pada akhirnya berpengaruh pada para manajer bisnis untuk menerima
amortisasi sebagai pengurangan pendapatan. Great depression yang terjadi pada tahun
1929 sebagai akibat kehancuran pasar saham membawa perubahan penting pada US,
termasuk pendirian Securities and Exchange Commission (SEC) oleh Securities Act pada
tahun 1934 dengan focus melindungi investor dengan cara disclosure –pengungkapan.

1.3 The 2007-2008 Market Meltdowns

Meskipun regulasi dan standar baru tersebut, Special Purpose Entities (SPE) masih
banyak digunakan, terutama oleh institusi finansial, yang mereka sering sebut sebagai
Structured Investment Vehicle (SIV). Kendaraan ini dibuat oleh pemberi pinjaman seperti
bank, perusahaan mortgage, dan institusi finansial lainnya unuk mengamankan pemegang
atas hipotik, saldo kartu kredit, pinjaman mobil, dan aset finansial lainnya. SIV kemudian
mengumpulkannya menjadi asset-backed securities (ABS). ABS kemudian disekuritaskan
sebagai collaterallized debt obligation (CDOs). Untuk membiayai aset yang dibeli oleh
sponsor,SIV meminjam uang dengan menerbitkan asset-backed commercial paper (ABCP).

Pembiayaan dengan ABS dengan uang pinjaman adalah strategi yang berisiko. SIV
kemudian mengurangi risiko nya dengan membeli credit default swaps (CDS).
Mulai tahun 2007, seluruh struktur seperti ini mulai hancur. Asset-backed securities kurang
transparan. Hal ini kemudian menimbulkan kecurigaan pasar yang menimbulkan penurunan
yang lebih jauh terhadap nilai pasar. Penurunan yang didaarkan kepada sedikitnya pembelian
saham oleh investor ini disebut sebagai risiko likuiditas. Semakin banyak kecurigaan
terhadap nilai sekuritas adalah dengan menurunkan harga penawaran, atau tidakmembeli
sama sekali.
Penjualan CDOs dan CDSs dan CDOs sintetis menjadi satu bagian yang disebut Shadow
Banking System. Singkatnya, risiko pihak lawan adalah hal utama yang menyebabkan
hancurnya pasar ABS. Citigroup mengembalikan $147,4 milyar aset kepada sponsor
SUVnya. Pembelian kembali dari para SUV tadi memberkan konsekuensi bahwa
pembayaran tersebut memperlemah sulvensi perusahaan dan pengetahuan mengenai aset
“beracun”. Musibah ini menimbulkan kritik keras terhadap akuntansi nilai wajar. IASB dan
FASB memulai pekerjaan ulang untuk nilai wajar standar akuntansi, dan juga standar
derekognisi, konsolidasi, dan pengakuan pendapatan.
Berdasarkan pemaparan di atas, terdapat 4 poin penting.
1) Pelaporan keuangan harus transparan, sehingga investor dapat melihat dengan jelas nilai
aset dan liabilitas
2) Akuntansi nilai wajar dapat menggantikan value-in-use ketika market collapse karena
nilai likuiditas yang menimbulkan penrunan terahadap kepercayaan diri investor.
3) Kegiatan off-balance sheet harus diungkapkan seluruhnya, meskipun tidak
dikonsolidasikan
4) Karena standar akuntansi adalah satu peraangka regulasi,perubahan yang substansil
terhadap standar yang ada, termasuk pengungkapan terhadap kompensasi manajer, telah
terjadi.

1.4 Kontribusi Efesien


Kritik tajam terhadap penerapan akuntansi berdasarkan fair value salah satunya muncul
dari pengguna paham efficient contracting. Kontribusi Efisien berpendapat bahwa kontrak
perusahaan menjadi dasar kebutuhan informasi akuntansi. Laporan keuangan menimbulkan
kepercayaan. Kebutuhan yang utama, lain dengan akuntansi nilai sekarang, adalah
reliabilitas.Perbedaan utama yang kedua adalah terkait dengan konservatisme pada pelaporan
keuangan. Berdasarkan konservatisme, kerugian yang belum terealisasi diakui pada saat itu
juga, sedangkan keuntungan tidak diakui sampai dengan terealisasi.

1.5 Catatan Perilaku Etis


Jatuhnya Enron dan World Com membuat kepercayaan masyarakat juga ikut jatuh. Hal
ini memicu pertanyaan mengenai bagaimana menghilangkan dan menjaga kepercayaan
public terhadap laporan keuangan. Salah satu cara adalah dengan meningkatkan regulasi atau
peraturan termsuk standard akuntansi yang baru. Namun bagimanapun, perilaku etis akuntan
dan auditor juga sangat dibutuhkan karena beberapa kasus banyak melibatkan mereka.
Denganperilakuetis, diharapkanakuntandan auditor melakukanhal yang benar. Dalam
konteks ini, akuntan dan auditor diharapkan bertindak dengan integritas dan bebas serta
menjadikan kepentingan publik di atas kepentingan pegawai maupun klien.

1.6 StandarAkuntansi Berdasarkan Aturan VS Berdasarkan Prinsip


Standar akuntansi Rules-Based mencoba untuk memberikan aturan detail atau rinci
mengenai bagaimana menghitung. Sebagai alternatif, standar akuntansi juga memberikan
dasar-dasar umum saja dan selanjutnya bergantung pada keputusan auditor professional
untuk meyakinkan bahwa penerapan standard tidak salah.
Saatini, dunia bergerak menuju standar Principles-Based.Namun, pada kenyataannya
meskipun kerangka kerja konseptual telah disusun dengan kuat, standar tersebut akan
menghadapi tekanan dari manajer dan bahkan pemerintahuntukmenyusun pelaporan
keuangan dengan keinginan mereka. Untuk menghindari tekanan tersebut, auditor dan
akuntan harus mengadopsi pandangan jangka panjang dari tanggung jawab mereka.

1.7 Kompleksitas Informasi Akuntansi Keuangan dan Pelaporan


Lingkungan akuntansi bersifat sangat kompleks dan menantang. Kompleksitas dalam
lingkungan akuntansi disebabkan karena produk akuntansi adalah informasi yang merupakan
komoditas kuat dan penting. Alasan utama kompleksitas ini adalah karena tidak adanya
konsep akuntansi yang sempurna dan standar. Akibatnya, individu tidak akan memiliki
reaksi yang sama meskipun informasi yang diperoleh sama. Misalnya, setiap investor
memiliki pertimbangan dalam melakukan investasi. Ada investor yang lebih memilih
penilaian asset dan kewajiban berdasar value-in-use dengan alasan akan membantu untuk
memprediksi kinerja perusahaan di masa depan. Investor lain mungkin lebih suka akuntansi
nilai wajar dengan pertimbangan mewakili pelayanan manager. Lainnya mungkin kurang
setuju terhadap segala bentuk akuntansi nilai sekarang karena dianggap tidak dapat
diandalkan atau hanya karena telah terbiasa menggunakan informasi biaya historis.
Alasan lain kompleksitas informasi adalah karena informasi akuntansi lebih dari
mempengaruhi keputusan individu. Informasi akuntansi selain mempengaruhi keputusan,
juga akan mempengaruhi kinerja pasar seperti pasar sekuritas dan pasar tenaga kerja
manajerial.
Tantangan bagi para akuntan keuangan adalah untuk bertahan dan berkembang dalam
lingkungan yang kompleks, ditandai dengan preferensi yang bertentangan dari kelompok
berbeda yang berbeda dengan pelaporan keuangan. Buku ini berpendapat bahwa prospek
bertahan hidup dan kemakmuran akan meningkat jika akuntan memiliki kesadaran kritis
mengenai dampak pelaporan keuangan pada investor, manajer, dan ekonomi.

1.8 Peran Riset Akuntansi


Terdapatduacara yang dapatdigunakanuntukmelihatperananpenelitian akuntansi,yaitu:
- Melihat pengaruh penelitian terhadap praktek akuntansi. Misalnya, Esensi dari
Pendekatan Keputusan Manfaat berdasarkan kerangka konseptual adalah untuk
membantu investor memperoleh informasi dalam membuat keputusan investasi yang baik
dan tepat.
- Meningkatkan pemahaman atas lingkungan akuntansi. Sebagai contoh, penelitian yang
fundamental menjadi model dari pemecahan konflik. Dalam memahami model teori
agency, kita memperoleh peningkatan pemahaman mengenai kepentingan manajer dalam
pelaporan keuangan, serta peranan perencanaan kompensasi eksekutif dalam memotivasi
dan mengendalikan operasi manajemen perusahaan, selain itu juga mengenai cara
menggunakan informasi akuntansi. Hal ini mengarahkan kepada peningkatan pemahaman
tentang kepentingan mnajaer dalam pemilihan kebijakan akuntansi dan mengapa mereka
ingin membiaskan atau memanipulasi laporan net income, atau, setidaknya untuk
memiliki kemampuan mengatur “bottom-line”. Penelitian seperti ini memungkinkan kita
untuk memahami batas-batas peranan manajemen yang sah dalam laporan keuangan, dan
mengapa akuntan seringkali terjebak di antara kepentingan investor dan kepentingan
manajer.

1.9 Pentingnya Asimetri Informasi


Akuntansi berperan mengurangi asimetri informasi.Terdapat dua macam asimetri informasi,
yaitu:
Adverse selection, yaitu suatu kondisi dimana terdapat beberapa orang, seperti manajer
dan orang-orang dalam lainnya, yang mempunyai lebih banyak informasi yang
menguntungkan dibandingkan investor pihak luar. Pada kasus ini, manajer dapat bertindak
oportunis dengan membuat bias informasi keuangan yang dirilis kepada investor lainnya
dengan menunda atau merilis informasi secara selektif di awal untuk kepentingan pihak-
pihak tertentu. Taktik ini dapat mempengaruhi keputusan yang akan diambil oleh investor
biasa.
Moral hazard, terjadi ketika ada satu pihak dalam sebuah hubungan kontraktual
melakukan tindakan yang tidak diketahui oleh pihak lainnya. Misalnya, manajer melakukan
tindakan di luar pengetahuan pemegang saham yang melanggar kontrak dan sebenarnya
secara etika atau norma mungkin tidak layak dilakukan.

1.10 Permasalahan Fundametal dalam Teori Akuntansi


Karena ketiadaan konsep akuntansi yang sempurna, ternyata pengukuran yang paling
berguna dari net income yaitu untuk menginformasikan investor – untuk mengendalikan
adverse selection- tidak sama dengan pengukuran terbaik untuk mengukur dan memotivasi
manager sebagai pelayan – untuk mengendalikan moral hazard. Kepentingan manajer terbaik
disajikan olehi nformasi yang memiliki korelasi tinggi dengan usaha mereka dalam
menjalankan perusahaan. Tetapi informasi yang relevan untuk investor, seperti nilai pasar
dari asset dan kewajiban, mungkin akan mudah berubah dan berdampak pada net income
yang dilaporkan dan juga terhadap tingkat dimana nilai pasar reliable tidak tersedia,
informasi yang berorientasi pada nilai mungkin menjadi lebih bias dan dapat dimanipulasi
dibandingkan informasi yang berdasarkan historical cost. Akibat dari kedua hal tersebut
mengurangi korelasi usaha manajer.
Masalah fundamental dalam teori akuntansi adalah bagaimana mendesain dan
mengimplementasikan konsep dan standard yang mengkombinasikan penginformasian
investor dan peran evaluasi kinerja manajer sebagai informasi akuntansi. Beberapa kebijakan
membutuhkan trade off di antara kedua peran ini. Kepentingan investor terbaik disajikan oleh
informasi yang menyajikan tradeoff yang berguna antara relevansi dan reliabilitas, dimana
informasi yang relevan adalah informasi yang memungkinkan investor
untukmenilaiprospekekonomiperusahaan di masa yang akandatang, daninformasi yang
reliable adalahinformasi yang tepatdanbebasdari bias ataumanipulasimanajerlainnya.

1.11 Reaksi Regulasi Asa Terhadap Masalah Fundamental


Ada dua lagi reaksi dasar terhadap masalah mendasar. Salah satunya adalah, pada
dasarnya, untuk bertanya, Apa masalahnya "Yaitu, mengapa tidak menjaga peraturan untuk
minimum yang diperlukan untuk menyediakan lingkungan yang stabil untuk perdagangan,
resolusi sengketa, dan hukuman atas kesalahan! Kemudian, biarkan kekuatan pasar
menentukan berapa banyak dan apa jenis informasi perusahaan harus dihasilkan. Kita dapat
berpikir tentang investor dan pengguna laporan keuangan lainnya sebagai penuntut informasi
dan manajer sebagai pemasok. Pada dasarnya, bahwa kekuatan pasar dapat mengendalikan
secara memadai seleksi yang merugikan dan masalah moral hazard sehingga para investor
dilindungi, dan pasar tenaga kerja manajerial dan pasar sekuritas akan bekerja dengan layak.
Akibatnya, menurut pandangan ini harga pasar yang tidak diatur secara wajar mencerminkan
nilai perusahaan dan manajer. Reaksi kedua adalah beralih ke peraturan untuk melindungi
investor, dengan alasan bahwa informasi adalah komoditas yang sangat kompleks dan
penting sehingga kekuatan pasar saja gagal untuk mengendalikan masalah moral hazard dan
adverse selection. Pada saat ini, kita tidak tahu mana dari dua reaksi di atas terhadap masalah
mendasar yang ada di jalur yang benar. Tentu saja, kita menyaksikan banyak peraturan dalam
akuntansi, dan tampaknya tidak ada penurunan dalam tingkat di mana standar baru akan
datang. Alasan mengapa penting untuk mempertanyakan sejauh mana peraturan dalam
akuntansi adalah bahwa regulasi memiliki biaya-fakta yang sering diabaikan.

1.12 Organisasi Buku ini


Pada bab 1 ini menjelaskan apa yang menjadi garis besar outline dalam teori akuntansi
keuangan pada buku ini. Terdapat empat komponen dasar yang akan dibahas pada buku ini.
1.12.1 Kondisi Ideal
Menurut Scott (2006) yang dimaksud kondisi ideal adalah suatu perekonomian
yang dicirikan oleh pasar sempurna dan lengkap, atau tidak adanya asimetri informasi
dan halangan-halangan lainnya bagi operasi pasar yang wajar dan efisien. Kondisi
tersebut juga disebut ‘first-best’. Selain itu, penilaian aset dan kewajiban berdasar nilai
tunai/sekarang harapan arus kas yang akan datang. Arbitrasi memastikan bahwa nilai-
nilai tunai dan nilai-nilai pasar sama. Laporan keuangan sangat relevan dan reliabel, serta
investor-investor dan manajer-manajer tidak ruangan untuk tidak sepakat atas pilihan
kebijakan akuntansi, dan tidak ada dorongan-dorongan untuk meminta regulasi.
Akuntansi berbasis nilai tunai atau nilai pasar adalah contoh-contoh yang lebih umum
konsep akuntansi nilai wajar (fair value), yang didefinisi sebagai jumlah dalam mana
pihak-pihak akan mau membeli dan menjual harta dan kewajiban secara bebas tanpa
campur tangan pihak ketiga (arm’s-length transaction).Dalam praktik, kondisi ideal tidak
ada/tidak berlaku. Namun begitu, kondisi ideal memberi sebuah patok-duga dalam mana
kondisi yang lebih realistis, kondisi akuntansi ‘second-best’, dapat diperbandingkan.
Studi akuntansi dalam kondisi ideal adalah berguna, karena dapat membantu untuk
melihat apakah masalah-masalah real dan seperti apakah tantangan-tantangan akuntansi
nilai wajar bila kondisi-kondisi ideal yang diperlukan tidak terpenuhi.
1.12.2 Pemilihan yang sulit
Kotak tiga atas menggambarkan komponen kedua dari rerangka kerja. Ini
mengenalkan masalah adverse selection, yakni masalah komunikasi dari perusahaan
kepada investor-investor luar. Di sini, peranan akuntansi memberi sebuah “level playing
field” melalui disklosur penuh informasi yang relevan, reliabel, tepat-waktu dan biaya
efektif kepada investor-investor dan pengguna-pengguna laporan keuangan
lainnya.Untuk memahami bagaimana akuntansi keuangan dapat membantu
mengendalikan masalah seleksi terbalik, maka penting untuk mengetahui bagaimana
investor-investor membuat keputusan. Pendekatan yang digunakan dalam buku ini adalah
dengan anggapan bahwa kebanyakan investor adalah rasional, yaitu, mereka membuat
keputusan sedemikian rupa untuk memaksimumkan utilitas/kepuasan harapan mereka,
dari kekayaan.Pelaporan informasi yang berguna bagi investor-investor rasional disebut
decision usefullness approach
1.12.3 Moral Hazard
Kotak tiga di bawah dalam Gambar diatas menggambarkan komponen ketiga
buku ini. Di sini masalah asimetri informasi adalah moral hazard, yang timbul dari upaya
manajer yang tak teramati di dalam menjalankan perusahaan. Peranan akuntansi adalah
untuk memberi sebuah ukuran kinerja untuk melaporkan hasil-hasil upaya manajer.
bagaimanakah moral hazard menarik perhatian manajer akan kebijakan akuntansi, dengan
menguraikan masalah konsekuensi-konsekuensi ekonomis. Konsekuensi ekonomis
mempunyai arti bahwa kebijakan-kebijakan akuntansi adalah berarti (matter). Masalah-
masalah moral hazard bisa dikendalikan, tetapi tidak dapat dihilangkan. Hal ini karena
pengenaan kontrak adalah mahal. Terutama, kontrak-kontrak tersebut membebankan
risiko pada manajer-manajer. Sebagai contoh, para manajer tidak dapat sepenuhnya
mengendalikan kinerja perusahaan dikarenakan kejadian seperti pemogokan kerja,
perubahan-perubahan tingkat bunga, dan lainnya.

1.12.4 Penyusunan Standar


Perlu adanya penyusunan standar akuntansi untuk memfasilitasi konflik kepentingan
antara investor dan manajer.
1.12.5 Proses Penyusunan Standar
The International Accounting Standar Board (IASB)
IASB dibentuk pada tahun 2001, merupakan badan yang bertanggung jawab
dalam penyusunan standar dari badan yang sebelumnya, yaitu International Accounting
Standards Committee. Badan ini dibentuk pada tahun 1973 dengan kesepakatan badan-
badan akuntansi di Australia, Canada, Prancis, Jerman, Jepang, Meksiko, Belanda,
Inggris, Irlandia, dan Amerika Serikat.
IASB merupakan lembaga yang independen yang berfungsi untuk menyusun standar
akuntansi berkaualitas tinggi, yang dapat diterima, diterapkan, dan diterima secara
internasional. IASB menghasilkan sebuah standar akuntansi yaitu IFRS. International
Finance Reporting Standards (IFRS) merupakan standar pencatatan dan pelaporan
akuntansi yang berlaku secara internasional.
The Financial Accounting Standards Boards (FASB)
FASB dibentuk pada tahun 1973 dengan tujuan untuk menyusun standar
akuntansi di negara Amerika Serikat. Sama dengan IASB, FASB didukung secara
finansial oleh sebuah lembaga yaitu Financial Accounting Foundation (FAF). Misi dari
FASB adalah untuk menetapkan dan meningkatkan standar akuntansi dan pedoman
pelaporan dan untuk pendidikan masyarakat.FASB mempunyai tujuh anggota yang terdiri
atas 3 orang berasal dari praktisi akuntansi professional, 2 orang dari industry dan
masing-masing satu orang dari akademi dan pemerintah.Dalam menyusun dan
memperbaharui akuntansi dan standar dan konsep pelaporan, FASB seperti IASB,
penekanan beratnya pada proses.
The Canadian Accounting Standards Board (AcSB)
The AcSB merupakan badan penyusun standar akuntansi di Kanada. The AcSB
terdiri dari dari sebuah kelompok dengan jumlah anggota maksimal Sembilan. Tidak
seperti anggota IASB dan FASB, dengan pengecualian dari ketua lembaganya, bertugas
dengan sukarela.
Securities Commissons
Jika sebuah badan penyusun standar menginginkan tujuan mereka tercapai,
laporan keuangan harus mematuhi GAAP. Securities Commissons adalah salah satu hal
yang penting dalam melaksanakan standar akuntansi.Securities and Exchange
Commission (SEC) merupakan sebuah badan independen dari pemerintah Amerika yang
memiliki tanggung jawab untuk mengawasi pelaksanaan peraturan-peraturan dibidang
perdagangan efek dan mengatur pasar perdagangan pada bursa efek.Tujuan utama
dibentuknya SEC adalah untuk mengatur bursa efek dan mencegah penyalahgunaan oleh
perseroansehubungan dengan penawaran saham dan penjualan efek serta pelaporan
keuangan perseroan.

1.13 Relevansi Teori Akuntansi Keuangan dengan Praktek Akuntansi


Kerangka kerja yang dideskripsikan hanya menyediakan suatu cara untuk
mengorganisir studi kita mengenai teori akuntansi keuangan. Dan mencoba membuktikan
bahwa teori tersebut relevan dengan praktek akuntansi. Hal ini terpenuhi dengan dua
cara. Pertama, berbagai riset dan teori yang mendasari akuntansi keuangan diuraikan dan
diterangkan dalam bahasa sederhana, dan keterkaitan mereka ditunjukkan oleh banyak
rekomendasi untuk praktik akuntansi. Pendekatan yang kedua untuk menunjukkan
keterkaitan akan pemasalahan tugas. Suatu usaha nyata telah dibuat dalam memilih
masalah penting
CHAPTER 2 - ACCOUNTING UNDER IDEAL CONDITION
WILLIAM R. SCOTT

2.1 Overview
Model nilai sekarang (present value model) menyediakan informasi yang relevan
sepenuhnya kepada pengguna laporan keuangan. Dalam konteks ini informasi yang relevan
didefinisikan sebagai informasi mengenai prospek ekonomi perusahaan di masa depan, terutama
terkait dengan dividen, arus kas, dan profitabilitas.

2.2 Model Nilai Sekarang (Present Value) di bawah Kepastian


Model nilai sekarang secara luas digunakan dalam ekonomi dan keuangan, dan memiliki
pengaruh yang dipertimbangkan pada akuntansi selama beberapa tahun. Pertama-tama kita
mempertimbangkan versi yang sederhana di bawah kondisi yang pasti. “Kepastian” diartikan
bahwa arus kas masadepan perusahaan dan tingkat bunga dalam ekonomi secara luas diketahui
dengan pasti. Hal ini disebut sebagai kondisi yang ideal.
Dibawah kondisi yang ideal dari arus kas masa depan yang diketahui dengan pasti dan
tingkat bungatetap yang bebas resiko dalam ekonomi, memungkinkan untuk menyiapkan laporan
keuangan yang relevan dan andal. Proses arbritase memastikan bahwa nilai pasar dari sebuah
aset setara dengan nilai sekarang dari arus kas masa depannya. Nilai pasar perusahaan kemudian
adalah nilai aset keuangannya ditambah nilai aset modalnya (dikurangi kewajiban).Laba bersih
untuk periode setara arus kas ditambah atau dikurangi perubahan dalam nilai keuangan ini dan
aset modal selama periode atau ekuivalen dengan nilai pasar awal perusahaan dikalikan dengan
tingkat bunga. Bagaimanapun juga, meskipun laba bersih dapat dihitung secara sempurna, ia
tidak berisi informasi, karena investor dapat dengan mudah menghitungnya sendiri. Seluruh
"tindakan" terdapat dalam neraca, yang menunjukkan nilai perusahaan.Karena
ketidakrelevansian deviden, keseluruhan kesimpulan ini bebas dari kebijakan deviden
perusahaan.

2.3 Model Nilai Sekarang di bawah Ketidakpastian


Ketidakpastian kejadian masa depan seperti keadaan ekonomi yang disebut keadaan alami
(states of nature), atau keadaan untuk jangka pendek (states for short). Karakteristik kondisi
yang ideal dibawah ketidakpastian, yaitu: (1) Tingkat bunga yang diberikan tetap pada arus kas
perusahaan masa depan yangdidiskontokan, (2) Susunan keadaan alami yang lengkap dan
diketahui secara publik, (3) Keadaan probabilitas yang objektif dan diketahui secara publik, dan
(4) Realisasi keadaan dapat diobservasi secara publik.
Perbedaan antara kondisi yang pasti dan kondisi yang tidak pasti adalah yang laba bersih
yang diharapkan dan direalisasi yang diperlukan tidak lagi sama dibawah kondisi yang tidak
pasti, dan perbedaan itu disebut laba abnormal (abnormal earning). Bagaimanapun, laporan
keuangan berdasarkan pada nilai sekarangyang diharapkan berlanjut relevan dan dapat
diandalkan. Laporan keuangan relevan karena didasarkan pada arus kas masa depan yang
diharapkan. laporan keuangan dapat diandalkan karena nilai laporan keuangan secara objektif
merefleksikan arus kas masa depan yang diharapkan dan, sebagai dalam kasus kepastian dan
tidak memungkinkan terjadinya manipulasi oleh manajemen. Keseluruhan dalam kesimpulan ini
independen dari kebijakan deviden perusahaan sejak ketidakrelevansian deviden berlanjut untuk
dipegang.

2.4 Reserve Recognition Accounting (RRA)

Pada kenyataannya kondisi ideal itu belum tercipta. Oleh sebab itu, praktek akuntansi
bergerak secara kuat ke arah peningkatan penggunaan nilai wajar dari kelas-kelas besar aset dan
kewajiban. Selain pergerakan ke arah nilai wajar, model nilai sekarang menghadapi
permasalahan keandalan yang serius ketika kita mencoba untuk menerapkannya tanpa kondisi
ideal.
Sulit dikatakan bahwa perusahaan minyak dan gas beroperasi dibawah kondisi yang pasti.
Konsekuensinya, kita seharusnya mempertimbangkan SFAS 69 dalam hubungannya terhadap
model nilai sekarang dibawah ketidakpastian. Akuntansi nilai sekarang diterapkan untuk
persediaan minyak dan gas dikenal sebagai reserve recognition accounting (RRA).

2.5 Kritik atas RRA


· Reaksi Manajemen: Perlu untuk membuat perubahan dalam estimasi yang kelihatannya
menjadi tulang punggung atas RRA. Manajer perusahaan minyak, khususnya, cenderung
menganggap RRA dengan menunggu dan penuh kecurigaan.
· Kegunaan untuk Para Investor: Disamping jelas bahwa manajemen berhati-hati terhadap
RRA, hal ini tidak berarti bahwa hal riil tidak menyediakan informasi yang berguna untuk
investor. Tentunya RRA lebih relevan dibandingkan informasi biaya historis, sehingga RRA
potensial untuk menjadi bermanfaat.
Di bawah akuntansi biaya historis, peningkatan dalam nilai cadangan yang terbukti tidak akan
tampak dalam laporan laba rugi sampai cadangan yang terbukti itu diproduksi dan dijual.
Sedangkan laporan laba rugi berdasarkan nilai sekarang mengakui peningkatan tersebut dengan
"segera". Sehingga, informasi nilai sekarang mempunyai potensi untuk kegunaan karena
relevansi yang lebih besar. Notes: dengan laporan laba rugi berdasarkan nilai sekarang, investor
akan mengetahui berapa potensi pendapatan yang akan mereka peroleh, jika laba rugi
berdasarkan biaya historis investor hanya mengetahui berapa pendapatan yang mereka peroleh
pada saat minyak dan gas tersebut telah terjual.

2.6 Akuntansi Biaya Historis yang Diperbaiki


Akuntansi biaya historis adalah relatif dapat diandalkan karena biaya atas aset atau
kewajiban pada sebuah perusahaan biasanya merupakan sebuah angka objektif, yang kurang
menjadi subjek untuk kesalahan dari estimasi dan bias daripada perhitungan nilai sekarang.
Bagaimanapun juga, biaya historis mungkin kurang relevan. Sementara biaya historis, nilai
pasar, dan nilai sekarang mungkin sama dengan tanggal perolehan/akuisisi, nilai pasar dan nilai
sekarang akan berubah selama waktu sebagai perubahan kondisi pasar. Bagaimanapun juga,
akuntan melanjutkan untuk menggunakan dasar akuntansi biaya historis untuk jenis aset-aset
besar karena mereka bersedia menghilangkan sejumlah nilai yang dipertimbangkan relevan
untuk memperoleh keandalan yang masuk akal. Konsekuensinya, akuntansi biaya historis
menyajikan trade off antara relevansi dan reliabilitas.

2.7 Tantangan Akuntansi Biaya Historis


Perbedaan yang penting antara akuntansi berdasarkan nilai sekarang seperti RRA dan
akuntansi berdasar biaya historis adalah perubahan waktu pengakuan dalam nilai aset. Akuntansi
nilai sekarang adalah sebuah pendekatan neraca terhadap akuntansi, juga disebut sebagai
perspektif pengukuran (measurement perspective). Hal ini meningkatkan (atau mengurangi)
nilai aset dan kewajiban yang diakui (diukur) pada saat mereka terjadi, dengan mendiskontokan
arus kas masa depan (inti dari nilai) dan mengkapitalisasi nilai tersebut dalam neraca.
Pendapatan kemudian pada dasarnya adalah perubahan bersih dalam nilai sekarang untuk
periode yang bersangkutan.
Akuntansi biaya historis adalah sebuah pendekatan laba rugi, juga disebut sebagai
perspektif informasi (information perspective). Di bawah perspektif ini, peningkatan nilai yang
belum direalisasi tidak diakui di neraca, dan laba bersih tertinggal di bawah kinerja ekonomi
yang sebenarnya. Sehingga para akuntan menunggu hingga peningkatan dalam nilai tervalidasi
melalui realisasi sebagai peningkatan penjualan atau arus kas. Pendapatan kemudian merupakan
proses untuk menyesuaikan pendapatan dengan biaya untuk memperoleh pendapatan tersebut.
Laporan laba rugi mengasumsikan sebuah peranan yang lebih penting, sejak ia menyediakan
informasi terhadap nilai saat ini yang diciptakan oleh perusahaan.
Ketika kondisi tidak ideal, akuntansi biaya historis masih dianggap menyediakan informasi
yang lebih baik mengenai prospek ekonomi masa depan perusahaan (kepentingan utama dari
para investor) daripada akuntansi berdasarkan nilai sekarang. Argument pertama adalah
keandalan relative dari biaya historis sebagaimana disebutkan di atas. Lebih fundamental,
akuntansi biaya historis merupakan cara untuk “menghaluskan” arus kas periode saat ini ke
dalam sebuah pengukuran jangka panjang atau kekuatan laba tetap yang diimplikasikan oleh arus
kas tersebut. Kekuatan laba tetap ini kemudian menjadi dasar untuk sebuah penilaian dari
prospek ekonomi masa depan.
Untuk menghaluskan arus kas periode saat ini, akuntan harus menghitung akrual untuk
mencocokkan biaya dan pendapatan. Bagaimanapun, pada titik ini biaya historis menghadapi
sebuah tantangan besar. Biasanya tidak terdapat cara unik untuk mencocokkan biaya dengan
pendapatan. Hal ini mempersulit kemampuan laba berdasarkan biaya historis untuk
menunjukkan kekuatan laba tetap.

2.8 Penyusutan Aset Modal


Permasalahan utama dengan penandingan (matching) adalah amortisasi dari aset-aset
modal. Prinsip penandingan (matching principle) mempertimbangkan perlunya mengurangi
penyusutan aset modal dari penerimaan untuk periode yang mendatangkan laba bersih. Namun
tidak dinyatakan seberapa banyak penyusutan seharusnya diakrualkan kecuali untuk indikasi
yang samar-samar bahwa hal itu seharusnya sistematis dan rasional. Sebagai hasil ketidakjelasan
ini, metode penyusutan. yang bermacam-macam diterima untuk penggunaan dalam praktek,
seperti garis lurus dan metode saldo menurun, dan seterusnya.
Hal ini mempersulit perbandingan profitabilitas antar perusahaan karena karena kita harus
memastikan metode penyusutan yang digunakan perusahaan sebelum membuat perbandingan.
Hal ini juga berarti bahwa manajer perusahaan mempunyai beberapa ruangan untuk mengatur
profitabilitas mereka yang dilaporkan melalui pilihan metode penyusutan atau melalui perubahan
metode yang-digunakan. Dengan argumen bahwa laporan keuangan biaya historis tersebut
mungkin lebih dapat diandalkan daripada laporan keuangan yang disiapkan atas nilai sekarang
atau dasar nilai pasar, keandalan ini mungkin dapat terkikis karena manajer dapat memilih
sejumlah alternatif kebijakan akuntansi berbasis nilai biaya historis untuk mengatur laba bersih
yang dilaporkan untuk tujuan mereka.Dengan kata lain, disamping akuntansi biaya hisoris
mungkin lebih dapat dipercaya daripada metode berbasis nilai, hal ini bukan berarti dapat
dipercaya secara lengkap.

2.9 Kewajiban Pajak Penghasilan Masa Depan


Kontroversi akuntansi yang besar di Kanada timbul pada tahun 1953 ketika Undang-
Undang Pajak Penghasilan diamandemen untuk mengijinkan perusahaan memilih metode
penyusutan yang mereka inginkan untuk laporan keuangan yang dilaporkan, dengan mengklaim
penyisihan biaya modal maksimum terhadap pengembalian pajak mereka. Kontroversinya adalah
apakah untuk mencatat kewajiban pajak (dan menghasilkan beban pajak penghasilan yang lebih
tinggi) pada laporan keuangan perusahaan. Beberapa berpendapat bahwa kewajiban ini harus
dicatat, karena prinsip penandingan dari akuntansi biaya historis mensyaratkan agar beban pajak
penghasilan seharusnya ditandingkan dengan jumlah penyusutan yang sebenarnya tercatat di
laporan keuangan. Yang lain merasa bahwa pencatatan sebuah kewajiban tidak disyaratkan oleh
prinsip penandingan. Dalam kebanyakan kasus, pajak yang dihemat harus dibayarkan kembali
dalam tahun-tahun berikutnya secara terpisah. Mereka berpendapat bahwa tidak masuk akal
untuk menandingkan biaya yang tidak mungkin dibayar dengan pendapatan.
Perhatikan bahwa sumber penting dari pernyataan tentang kewajiban pajak masa depan
adalah multi problem yang timbul karena metode yang digunakan perusahaan pada laporan
keuangan mereka biasanya berbeda dengan metode yang diijinkan untuk tujuan pajak. Jika hanya
terdapat satu metode penyusutan, sebagaimana di bawah akuntansi nilai sekarang dengan kondisi
ideal, maka catatan perusahaan dan gambaran pajak akan sama dan permasalahan kewajiban
pajak untuk penyusutan tidak akan timbul.

2.10 Biaya Penuh (Full-Cost) Versus Usaha yang Berhasil (Successful-Efforts) dalam
Akuntansi Minyak dan Gas
Dibawah akuntansi biaya historis, kita perlu untuk mengetahui biaya aset, sehingga
mereka dapat amortisasi (dibandingkan) terhadap pendapatan selama masa manfaat mereka.
Biaya aset biasanya dapat ditentukan secara andal. Bagaimanapun juga, dalam beberapa kasus,
biaya atas aset adalah tidak jelas. Akuntansi minyak dan gas menyediakan contoh yang menarik
dan penting.
Terdapat dua metode dasar dalam menentukan biaya cadangan minyak dan gas. Metode
biaya penuh (full-cost) mengkapitalisasikan keseluruhan biaya dari penemuan cadangan
(subyek untuk pengecualian tertentu), termasuk biaya pengeboran yang tidak berhasil.
Anggapannya adalah bahwa biaya dari sumur yang berhasil adalah termasuk biaya dari lubang
kering yang dibor dalam rangka mencari yang sukses. Metode usaha yang
berhasil(successful-efforts) hanyamengkapitalisasi sumur yang sukes digali dan
membebankan lubang yang kering, alasannya adalah bahwa sulit untuk menghargai sebuah
lubang yang kering di dalam tanah sebagai sebuah aset.
Secara jelas, kedua pendekatan ini dapat menghasilkan perbedaan material dalam biaya
yang dicatat untuk cadangan minyak dan gas, yang menghasilkan beban penyusutan yang juga
berbeda secara material. Sebaliknya, hal ini mempersulit perbandingan dari laporan laba bersih
perusahaan minyak dan gas, karena perusahaan yang berbeda mungkin menggunakan metode
yang berbeda untuk menentukan biaya terhadap cadangan mereka. Untuk tujuan kita, secara
sederhana perlu dicatat bahwa basis akuntansi biaya historis tidak dapat menempatkan
pertanyaan dimana metode mana yang dapat dipilih. Dasar biaya historis yang mensyaratkan
hanya bahwa biaya dari cadangan minyak dan gas ditetapkan. Ia tidak mensyaratkan sebuah
metode khusus untuk menetapkan biaya apa yang seharusnya dicatat. Kenyataannya, CICA
Handbook (paragraf 3060.25) mengijinkan kedua metode untuk digunakan di Kanada (menjadi
subjek terhadap pengecualian tertentu).
Perhatikan bahwa penggunaan RRA dalam akun perusahaan akan mengeliminasi
kontroversi biaya penuh versus usaha yang berhasil. RRA menilai cadangan minyak dan gas
pada nilai sekarang. Hal ini bukanlah pendekatan berdasarkan biaya, sehingga pertanyaan
tentang bagaimana menentukan biaya tidak timbul. Dibawah RRA, beban penyusutan adalah
perubahan dalam nilai sekarang dari cadangan minyak dan gas selama periode.

2.11 Ketiadaan Laba Bersih yang Sebenarnya


Untuk mempersiapkan susunan laporan keuangan yang lengkap atas pada sebuah basis nilai
sekarang, perlu untuk menilai seluruh aset dan kewajiban perusahaan dalam jalan ini, dengan
laba bersih yang berubah dalam nilai sekarang perusahaan selama periode (disesuaikan untuk
transaksi modal seperti deviden). Sebelumnya, kita telah melihat dengan RRA beberapa
permasalahan timbul ketika kita mencoba menerapkan pendekatan nilai sekarang untuk kejadian
satu jenis aset. Beberapa permasalahan ini akan tergabung jika pendekatan diperluas untuk
seluruh harta dan kewajiban yang lain.
Hal ini membawa kesimpulan yang penting dan menarik, bahwa di bawah kondisi dunia
nyata dimana akuntansi beroperasi, laba bersih tidak ada sebagaimana sebuah konstruksi
perekonomian yang terdefinisikan dengan baik. Sebuah permasalahan yang fundamental adalah
kurangnya probabilitas keadaan objektif. Dengan probabilitas keadaan objektif, nilai sekarang
dari aset dan kewajiban secara benar merefleksikan ketidakpastian yang dihadapi perusahaan,
sejak nilai sekarang dimasukkan ke dalam seluruh kemungkinan kejadian masa depan dan
probabilitasnya. Dalam kasus ini, informasi akuntansi relevan secara lengkap sebagaimana andal
secara lengkap dan pendapatan ekonomi terjadi.

Sebuah pendekatan tidak langsung terhadap pendapatan ekonomi yang sebenarnya dari
mendasarkan atas perhitungan pendapatan atas perubahan nilai pasar dibandingkan dengan nilai
sekarang mengarahkan ke dalam dimana nilai pasar perlu ada untuk seluruh aset dan kewajiban
perusahaan, kondisi yang dikenal sebagai pasar yang tidak lengkap (incomplete markets). Jika
nilai pasar tidak tersedia untuk seluruh aset dan kewajiban perusahaan, sebuah pengukuran
pendapatan yang berdasar atas nilai pasar adalah tidak memungkinkan.
Kurangnya probabilitas keadaan objektif membuka pintu untuk estimasi subjektif atas
kinerja masa depan perusahaan. Beberapa estimasi ini dapat menjadi subjek untuk kurangnya
keakuratan dan bias yang mungkin terjadi. Sebagai hasilnya, estimasi akuntansi yang didasarkan
atas nilai sekarang kehilangan keandalan pada saat mereka berjuang untuk mempertahankan
relevansi. Kesimpulan kedua adalah bahwa akuntan merasa bahwa akuntansi berdasar biaya
historis untuk kelas-kelas besar dari aset dan kewajiban operasi menyajikan sebuah cara yang
berguna untuk mencatat, sejak kita melihat akuntansi biaya historis untuk kelas-kelas ini
mengakar kuat dalam praktek. Beberapa relevansi hilang, tetapi diharapkan keandalan
ditingkatkan.

Anda mungkin juga menyukai