Anda di halaman 1dari 5

1.

Technically, what do we mean when we say X was measured?


Jawab
Katakanlah X adalah sebuah object ataupun event yang mempunyai sifat / karakteristik khusus
(properties). X was measured, artinya bahwa telah ditetapkan angka / bilangan yang dapat
mewakili sifat X tersebut.
Contoh: Ketika dikatakan bahwa profit perusahaan tahun ini Rp 1.000.000. Artinya, sifat-sifat profit
(mencerminkan kekayaan, menambah modal, dsb) telah diwakili dengan angka dan satuan rupiah
yang menyatakan sifat-sifat tersebut sesuai dengan aturan (rules) akuntansi yang berlaku.
2.
Jawab
3.
Describe the following scales: nominal, ordinal, interval, ratio. Give an example of
each. Which scales are applied in accounting and where?
Jawab
Jelaskan skala-skala berikut: skala nominal, ordinal, interval, rasio. Berikan contoh dari masingmasing skala. Skala yang mana yang diterapkan pada akuntansi, dan di mana skala tersebut
diterapkan?
Skala Nominal, angka pada skala ini digunakan sebagai pelabelan saja, angka tersebut tidak
melambangkan kuantitas atau karakteristik tertentu, misal angka nomor punggung pemain
sepak bola, angka nomor punggung semacam itu tidak mewakili sebuah pengukuran.
Skala Ordinal, penomoran yang dikenakan pada sebuah objek menunjukkan peringkat dari
objek tersebut dalam hal yang telah ditentukan sebelumnya. Misalnya pemberian nomor
urut/peringkat
investasi
dalam
hal
profitabilitasnya
(rate
of
return);
atau
penomoran/pemberian peringkat pelamar untuk suatu lowongan kerja berdasarkan pilihan
penilai. Kelemahan dari skala ini adalah jarak antar interval antara satu angka ke angka
berikutnya tidak serta merta seimbang/sama. Jadi nomor/peringkat ini tidak mewakili
kuantitas dari objek yang dikenai nilai.
Skala interval, untuk skala ini angka yang dikenakan pada sebuah objek menunjukkan
peringkat dari objek tersebut dalam hal yang telah ditentukan, seperti skala ordinal hanya
saja jarak antar intervalnya adalah sama. Titik nol terlebih dahulu ditentukan secara
arbitrari, atau dengan diskresi tertentu yang disepakati. Contohnya skala suhu Fahrenheit, di
mana titik beku (titik nol) ditentukan pada angka 32 derajat. Kelemahan dari skala interval
adalah titik nol yang bersangkutan ditentukan secara arbitrari/melalui diskresi. Dalam
akuntansi, standar biaya ditentukan dengan skala interval, karena kapasitasnya telah
ditentukan sebelumnya secara arbitrary/melalui diskresi.
Skala rasio. Skala rasio adalah skala yang mampu memberikan informasi secara lengkap.
Skala rasio terwujud ketika dalam pengukuran tersebut:
Urutan/peringkat objek berdasarkan sifat/karakteristik yang diukur sama dan diketahui
Jarak/interval antar objek adalah sama dan diketahui
Ada titik nol yang unik atau ada secara alamiah
Misalnya pengukuran jarak, di mana titik nol adalah ketika tidak ada jarak yang diukur.
Contoh lain dalam akuntansi misalnya penggunaan mata uang sebagai satuan pengukuran
biaya di mana nol artinya tidak ada biaya atau tidak ada nilainya.
Skala rasio adalah skala yang diterapkan pada akuntansi. Seluruh pengukuran pada
laporan keuangan memiliki nilai awal Rp 0.00. Jarak interval antar pengukuran adalah jumlah nilai
mata uang yang sama, dan diketahui. Peringkat atas nilai yang dimiliki antar objek diketahui secara
jelas. Meski demikian, ketika ada metode yang berbeda dipakai untuk melakukan pengukuran

(misalnya historical cost, NRV dan present value) skalanya masih sama. Namun meski skalanya
adalah skala rasio, pengukuran yang terkait tersebut tidak selalu berarti karena atribut yang diukur
tidak selalu sama.
4.
Jawab
5.
Describe the following types of measurement: fundamental, derived, fiat. In what
sense are fiat measurements weak? What type of measurement is inventory costing?
Jawab:
Fundamental Measurement
Pengukuran dimana angka dapat ditentukan untuk sifat objek berdasarkan referensi hukum
alam yang tidak bergantung pada pengukuran variabel yang lain.
Contoh: pengukuran panjang, hambatan listrik, jumlah dan volume.
Derived Measurement
Pengukuran yang bergantung pada pengukuran dua atau lebih kuantitas, atau tergantung
paling tidak satu kuantitas lain. Pengukuran jenis ini masih berdasarkan hukum alam.
Contoh: pengukuran kepadatan, yang didasarkan pada pengukuran massa dan volume
Fiat Measurement
Pengukuran yang tergantung pada definisi yang berubah-ubah atau ditetapkan bukan pada
teori yang dikonfirmasi, atau dengan kata lain aturan pengukuran ini berdasarkan
kesepakatan.
Contoh: pengukuran pendapatan
Kelemahan Fiat Measurement: karena tidak ada teori yang dikonfirmasi mendasari pengukuran,
sehingga banyak cara yang dapat dilakukan untuk membangun skala untuk pengukuran sifat objek
tersebut. Sebagai contoh adalah terdapat banyak cara untuk mengukur pendapatan (income), lalu
cara manakah yang paling baik yaitu jenis pengukuran yang paling lazim di akuntansi. Dasar ini
dirumuskan oleh para ilmuwan sosial untuk membenarkan pengukuran dalam ilmu sosial, jika tidak
seperti itu, tidak ada pengukuran.
Terdapat pihak yang tidak percaya pada fiat measurement, oleh karenanya mereka
mempertanyakan penggunaan istilah pengukuran dalam akuntansi dan ilmu-ilmu sosial yang lain.
Apabila terori akuntansi dapat divalidasi secara empiris, maka bukan fiat measurement melainkan
fundamental measurement.
Inventory Costing : fiat measurement
6.
Jawab
7.
Explain whether the following statements are facts:
(a) Canberra is 320 kilometres from Sydney.
(b) Depreciation expense for Kambah Pty Ltd for 2001 was $1 294 000. (This is the amount
reported on the statement of financial performance.)
(c) Smoking leads to lung cancer.
(d) Sales revenue for Telex Ltd for 2002 was $2 800 000. (This is the amount reported on
the statement of financial performance.)
(e) Equipment (net of accumulated depreciation of $400 000) for McNair Ltd for 2000 was
worth $1 800 000. (This is the amount reported on the statement of financial position.)
Jawab
a. Fact, meskipun tidak mungkin 100% akurat, tetapi masih dapat ditolerir kesalahannya (karena
faktor-faktor yang tidak mungkin dapat 100% controllable)

b. Non-factual, depresiasi adalah hasil dari fiat measurement (tidak mencerminkan kondisi
sebenarnya).
c. Fact, apabila diikuti bukti empiris terkait konsumsi rokok dan penderita kanker paru-paru. Selain
itu pernyataan tersebut dapat dianggap faktual jika kita percaya bahawa terdapat bukti yang
meyakiinkan dan persuasif atas pernyataan tersebut.
d. Meskipun pernyataan tersebut didapat dari Income Statement (hasil dari proses akuntansi).
Namun sales revenue dapat diobservasi (counting). Dan counting selalu benar, maka jika
counting dan observasi sudah dilakukan dapat disimpulkan bahwa sales revenue tersebut
adalah fact.
e. Non factual, karena mengandung unsur accumulated depreciation yang merupakan hasil dari
fiat measurement dan tidak dapat diobservasi kebenaran empirisnya. Tapi jika pernyataan
tersebut dirubah menjadi equipment dicatat pada book value sebesar 1.800.000, maka dapat
menjadi fakta karena book valuenya sebesar itu. Yang membuat salah adalah equipment
dinyatakan bernilai (worth) 1.800.000
8.
Jawab
9.
Discuss whether accounting measurement is fiat or fundamental. Can accounting
numbers ever be related to fundamental values? If so, what are they?
Jawab
Pengukuran
Akuntansi
sebagian
besar
ditentukan
dengan
fiat,
dan
umumnya
dikenakan/dipaksakan pada masyarakat oleh akuntan atau komite pemerintah yang didominasi
oleh akuntan. Namun, output akuntansi harus memiliki beberapa nilai fundamental karena ada
korelasi antara faktor-faktor dari luar seperti harga saham, harga saat ini, arus kas masa depan
yang diharapkan dan risiko. Para teoris akuntansi tidak setuju
pada nilai fundamental karena ia berubah sesuai dengan sifat aset, penggunaan aset dan dimana
nilai tersebut digunakan. Manakah yang harus digunakan dari pilihan-pilihan berikut: biaya historis,
harga beli, harga jual, discounted value atau variasi dari nilai-nilai tersebut? Beberapa peneliti
empiris telah meneliti nilai-nilai ini untuk mencoba dan menentukan mana yang lebih dapat
diandalkan atau memiliki korelasi tertinggi dengan pasar atau harga saham.
10.
Jawab
11.
Why will international financial reporting standards induce an increased demand
for risk management techniques?
Jawab
karena pada IFRS mengandung unsur-unsur sebagai berikut:
Memerlukan Nilai wajar' yang tunduk pada interpretasi.
Kemungkinan besar terjadi overvaluation.
Penilaian bersifat berfluktuasi dan berderivasi karena melibatkan manajer yang menggunakan
lindung nulai di pasar
Manajemen lebih beresiko dalam melakukan penilaian kembali atas aset atau liabilitasnya, karena
didasari pada nilai wajar
12.
13.

Jawab

What would be included in overhead costs assigned to inventory? How


many ways can you think of assigning these costs when there are multiple products
and departments? What are the audit implications?

Jawab
IAS 2 berkaitan dengan persediaan. Standar ini mengharuskan biaya overhead dialokasikan
untuk persediaan dengan membawa persediaan ke lokasi dan kondisi. Biaya standar menghitung
bahan dan perlengkapan, tenaga kerja, efisiensi, dan utilisasi kapasitas. Biaya overhead termasuk
penyusutan dan pemeliharaan bangunan pabrik, peralatan dan biaya manajemen pabrik dan
administrasi serta bahan baku dan tenaga kerja tidak langsung. IAS 2 membutuhkan biaya
overhead yang dialokasikan dengan dasar rasional dan konsisten. Hal ini dapat mencakup
menggunakan nilai penjualan relatif setiap produk. Auditor harus membuat keputusan tentang apa
yang rasional dalam setiap keadaan. Jika driver dari alokasi biaya overhead seperti tenaga kerja
tidak langsung, auditor perlu mengaudit biaya driver ini. Auditor juga harus memahami berapa
kapasitas normal produksi dan penyebab variasi dan apakah hal tersebut bersifat sementara atau
tidak.
Case Study 5.1
12 Ways to Value Intaqngibles and Brands
1.
12 Ways to Value
Intangibles and Brands

Advantages

1. Net present value (NPV)

Disadvantages
requires the valuer to estimate the
proportion of future cash flows (or
earnings) attributed to the brand and
its impact on risk.
You need to question how to sort out
the relative cash flows and how to
derive the discount rate

2. Capital asset pricing CAPM will provide the requires stock prices to estimate.
model (CAPM)
discount rate to apply to Most firms are not listed, and this
the NPV method
requires the valuer to use a surrogate
for unlisted firms (such as a similar
firm that is listed).
3. Cost of creation

its simplest form, just some costs are sunk, some are
means adding up all the irrelevant and some should be
costs of creating a brand.
expensed.

4.
Market-based Comparisons with listed
comparison
brand values used by other
corporations are valid if the
techniques used by them
are also valid and the asset

This technique may be acceptable for


tangible assets, like land or buildings;
but intangibles are not strictly
comparable and values are subjective.

being compared
same.
5. Royalty relief method

6. Relative value

is

the

This method is valid if the the market for these is limited and
brand can be leased or cash flow payments are unique to
licensed
because
the individual brands or intangibles.
payments are incremental
cash flows.
This method is subjective and
qualitative, and difficult to estimate
quantitatively.

7. Balanced scorecard

It enables the valuer to This method adds additional (mostly)


obtain a greater sense of qualitative measures.
the brands worth, but does
not provide value by itself.

8. Competency models
9. Benchmarking

This
provides
an It does not provide a market value.
assessment
of
your
performance
against
market leaders.
(Memberikan
penilaian
berdasarkan kinerja

10. Business worth

11.
Business
auditing

this technique provides benchmarks


and has the same problems.
(Memiliki masalah yang mirip dengan
benchmarking)
process

12. Knowledge bank

This method is subjective and lacks


structure.
(Metode ini subjektif dan tidak
memiliki struktur).
This involves valuation by fiat that
simply reverses
the
rules
of
accounting.
(Melibatkan penilaian oleh fiat yang
secara simpel hanya membalikkan
aturan akuntasi).

Anda mungkin juga menyukai