PENDAHULUAN
Masalah-masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah sebagai berikut :
2. Sejauh mana pentingnya HAM dalam kehidupan bernegara di Indonesia yang Majemuk
1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pelanggaran Hak Azasi Manusia
Menurut Pasal 1 Angka 6 No. 39 Tahun 1999 yang dimaksud dengan pelanggaran hak asasi
manusia adalah setiap perbuatan seseorang atau kelompok orang termasuk aparat negara, baik
disengaja maupun tidak disengaja atau kelalaian yang secara hukum mengurangi, menghalangi,
membatasi dan atau mencabut hak asasi manusia seseorang atau kelompok orang yang dijamin
oleh undang-undang dan tidak mendapatkan atau dikhawatirkan tidak akan memperoleh
penyesalan hukum yang adil dan benar berdasarkan mekanisme hukum yang berlaku.
Menurut UU no 26 Tahun 2000 tentang pengadilan HAM, Pelanggaran HAM adalah
setiap perbuatan seseorang atau kelompok orng termasuk aparat negara baik disengaja atau
kelalaian yang secara hukum mengurangi, menghalangi, membatasi, dan atau mencabut Hak
Asasi Manusia seseorang atau kelompok orang yang dijamin oleh Undang-Undang ini, dan tidak
didapatkan, atau dikhawatirksn tidak akan memperoleh penyelesaian hukum yang adil dan benar,
berdasarkan mekanisme hukum yang berlaku.
2
d. Menghalangi orang untuk mengekspresikan pendapatnya
e. Menghilangkan nyawa orang lain
Beberapa contoh kasus pelanggaran HAM berat di Indonesia
1. Kasus Ambon Berdarah (Tahun 1999)
Peristiwa yang terjadi di Ambon ni berawal dari masalah sepele yang merambat kemasalah
SARA, sehingga dinamakan perang saudara dimana telah terjadi penganiayaan dan
pembunuhan yang memakan banyak korban.
2. Sampit Berdarah (Tahun 2001)
Peristiwa yang terjadi antara suku Madura dan Dayak, karena adanya provokator yang
menghasut dan terjadi pembunuhan masal antara kedua suku tersebut
3. Pembakaran seorang pilot Turkey oleh kelompok ISIS (Tahun 2015)
ISIS yang membakar hidup-hidup pilot asal Yordania, Muath Kassesbeh, Kejadian itu telah
membuat pemerintah Yordania sangat marah, dan melakukan perlawanan terhadap ISIS.
Menurut berita yang beredar pilot tersebut terlebih dahulu diberi obat penenang, sehingga dia
tidak menyadari bahaya yang sedang mengancam dirinya pada saat itu.
3
genosida adalah kejahatan luar biasa yang tidak bisa ditangani dengan system peradilan pidana
biasa. Pengaturan yang sifatnya khusus ini didasarkan atas karakteristik kejahatan yang sifatnya
khusus sehingga memerlukan pengaturan dan mekanisme yang juga sifatnya khusus.
Pengaturan khusus ini dimulai sejak tahap penyelidikan dimana yang berwenang
adalah Komnas HAM sampai pengaturan tentang majelis hakim dimana komposisinya berbeda
dengan pengadilan pidana biasa. Dalam pengadilan HAM ini komposisi hakim adalah lima orang
yang mewajibkan tiga orang diantaranya adalah hakim ad hoc. Meskipun terdapat kekhususan
dalam penangananya, hokum acara yang digunakan masih menggunakan hokum acara pidana
terutama prosedur pembuktiannya.
4
Undang-Undang No. 1 Tahun 1974
Undang-Undang No.1 Tahun 1974 merupakan udang-undang yang berkaitan upaya pemerintah dalam
menegakkan HAM dengan hak asasi manusia yang mengatur tentang perkawinan di Indonesia.
TAP MPR Nomor XVII/MPR/1998
Penegakan hak asasi bagi warga negara Indonesia dalam keketapan MPR ini merupakan bentuk
perlindungan hak asasi yang menjunjung tinggi arti penting dan fungsi Pancasila sebagai pandangan
hidup bangsa Indonesia. Beberapa hak asasi manusia yang terdapat dalam ketetapan MPR ini antara lain:
Hak untuk hidup
Hak untuk berkeluarga
Hak untuk melakukan pengembangan diri
Hak untuk mendapatkan keadilan
Hak untuk mendapatkan kemerdekaan
Hak atas kebebasan informasi
Hak atas rasa aman
Hak atas kesejahteraan
5
Undang-Undang No. 35 Tahun 2014
Undang-Undang No. 35 Tahun 2014 merupakan undang-undang tentang perubahan atas UU No. 23
Tahun 2003 tentang Perlindungan Anak
6
perannya, pengadilan ini berperan khusus dalam mengadili kejahatan genosida dan kejahatan
terhadap kemanusiaan, sebagai berikut:
Keberadaan pengadilan HAM di Indonesia merupakan salah satu langkah dalam
megakkan keadilan bagi warga negara Indonesia khususnya yang berkaitan dengan
pelanggaran HAM.
Proses pelimpahan perkara yang terkait dengan pelanggaran HAM yang terjadi tentunya
dilakukan oleh pengadilan HAM sesuai dengan mekanisme pelaksanaan sistem peradilan
di Indonesia.
Alinea pertama menyatakan: "Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala
bangsa..." Pernyataan tersebut jelas menunjukkan bahwa setiap bangsa pada dasarnya
memiliki hak yang sama atas kebebasan (kemerdekaan) hidup. Pada dasarnya setiap
orang ingin terbebas dari segala macam pengekangan dan penindasan hidup.
7
Alinea kedua menyatakan, "...mengantarkan rakyat Indonesia ke depan pintu gerbang
kemerdekaan Negara Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur".
Dari pernyataan ini terdapat jaminan terhadap hak di bidang politik, ekonomi, dan
keadilan.
Alinea ketiga menyatakan, "Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa...supaya
berkehidupan kebangsaan yang bebas...". Pernyataan tersebut mengandung makna
pengakuan terhadap hak untuk hidup merdeka adalah pemberian Tuhan. Dengan
demikian, tidak boleh diingkari oleh siapapun.
Aline keempat menyatakan, "melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah
darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan
ikut serta melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian
abadi, dan keadilan sosial...". Pernyataan ini mengandung arti bahwa setiap warga negara
berhak atas jaminan hidup sejahtera, kehidupan yang aman, pendidikan, kemerdekaan,
kehidupan yang damai, dan perlakukan yang adil.
8
penting untuk ditegakkan untuk menjamin kehidupan masyarakat Indonesia yang majemuk
tersebut.
9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Hak Asasi Manusia(HAM) merupakan anugerah yang diberikan Tuhan YangMaha Esa kepada
seluruh manusia dan tak ada satupun orang pun yang dapat mengganggu gugat, tidak terkecuali
pemerintah. Jadi sudah sepatutnya pemerintahmemberikan apa yang seharusnya rakyat miliki
yang diantaranya adalah hak untuk mendapatkan keadilan dan kebenaran.
Pelanggaran HAM adalah setiap perbuatan seseorang atau kelompok orang termasuk aparat
negara baik disengaja ataupun tidak disengaja atau kelalaian yang secara hukum mengurangi,
menghalangi, membatasi dan atau mencabut HAM seseorang atau kelompok orang yang dijamin
oleh Undang-Undang ini, dan tidak didapatkan atau dikhawatirkan tidak akan memperoleh
penyelesaian hukum yang berlaku
3.2 Saran
Sebagai makhluk social kita harus mampu mempertahankan dan memperjuangkan HAM kita
sendiri. Disamping itu kita juga harus bisa menghormati dan menjaga HAM orang lain jangan
sampai kita melakukan pelanggaran HAM.
Untuk peradilan di Indonesia semoga tambah baik dan dalam pelaksanaannya tidak memandang
bulu, artinya siapapun dia yang melanggar HAM akan diperlakukan sama didepan Hukum yang
berlaku di Indonesia.
10
DAFTAR PUSTAKA
kasuskorupsimakananobatham.blogspot.com/2011/01/kasus-kasus-pelanggaran-ham-
di.html
gurupkn.wordpress.com/2008/02/22/pengertian-pengertian-hak-asasi-manusia/
Visimedia. 2007. Undang-Undang HAM: Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999
tentang Hak Asasi Manusia dan Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2000 tentang
Pengadilan Hak Asasi Manusia. Dilengkapi: Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 2 Tahun 2002 tentang Tata Cara Perlindungan Terhadap Korban dan Saksi
dalam Pelanggaran Hak Asasi Manusia yang Berat. Jakarta: Visimedia.
www.terpopuler.net/pengertian-hak-asasi-manusia-ham
11