Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam perkembangannya kondisi penegakan dan perlindungan Hak Asasi Manusia di Indonesia
semakin memprihatinkan dikarenakan semakin maraknya pelanggaran HAM berat yang terjadi.
Mulai dari kasus Tanjung Priok, Kerusuhan Ambon, kerusuhan Sampit sampai dengan tragedi
Pilot yang di bakar hidup-hidup.
Kejahatan atau pelanggaran Hak Asasi Manusia adalah kejahatan genosida dan kejahatan
terhadap kemanusiaan. Dikarenakan pelanggaran yang dilakukan berkaitan dengan hak-hak yang
dimiliki oleh individu, maka dari sini diperlukan sebuah pengadilan yang berfungsi untuk
mengadili perkara-perkara tertentu, dalam hal ini yaitu Hak Asasi Manusia. Pengadilan yang
dimaksud adalah pengadilan HAM. Pengadilan HAM dikatakan khusus karena dari segi
penamaannya sudah spesifik menggunakan istilah pengadilan HAM.
Pengertian dari perlunya peradilan yang bersifat khusus inilah yang menjadi landasan
pemikiran untuk adanya pengadilan khusus yang dikenal dengan pengadilan HAM. Oleh sebab
itu, dengan adanya makalah ini penulis bermaksud untuk membahas secara detail berkenaan
dengan pengadilan HAM di Indonesia, yang meliputi latar belakang lahirnya pengadilan HAM di
Indonesia, landasan yuridis pengadilan HAM di Indonesia, serta bagaimana penerapan dari
pengadilan HAM di Indonesia.

1.2 Rumusan Masalah

Masalah-masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana Pelanggaran, Pengadilan, Penegakan Ham di Indonesia?

2. Sejauh mana pentingnya HAM dalam kehidupan bernegara di Indonesia yang Majemuk

1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pelanggaran Hak Azasi Manusia
Menurut Pasal 1 Angka 6 No. 39 Tahun 1999 yang dimaksud dengan pelanggaran hak asasi
manusia adalah setiap perbuatan seseorang atau kelompok orang termasuk aparat negara, baik
disengaja maupun tidak disengaja atau kelalaian yang secara hukum mengurangi, menghalangi,
membatasi dan atau mencabut hak asasi manusia seseorang atau kelompok orang yang dijamin
oleh undang-undang dan tidak mendapatkan atau dikhawatirkan tidak akan memperoleh
penyesalan hukum yang adil dan benar berdasarkan mekanisme hukum yang berlaku.
Menurut UU no 26 Tahun 2000 tentang pengadilan HAM, Pelanggaran HAM adalah
setiap perbuatan seseorang atau kelompok orng termasuk aparat negara baik disengaja atau
kelalaian yang secara hukum mengurangi, menghalangi, membatasi, dan atau mencabut Hak
Asasi Manusia seseorang atau kelompok orang yang dijamin oleh Undang-Undang ini, dan tidak
didapatkan, atau dikhawatirksn tidak akan memperoleh penyelesaian hukum yang adil dan benar,
berdasarkan mekanisme hukum yang berlaku.

2.1.1 Jenis Pelanggaran Hak Asasi Manusia


Pelanggaran HAM dikategorikan dalam dua jenis, yaitu :
1. Kasus pelanggaran HAM yang bersifat berat, meliputi :
a. Pembunuhan masal (genosida)
Genosida adalah setiap perbuatan yang dilakukan dengan maksud untuk menghancurkan atau
memusnahkan seluruh atau sebagian kelompok bangsa, ras, etnis, dan agama dengan cara
melakukan tindakan kekerasan (UUD No.26/2000 Tentang Pengadilan HAM).
b. Kejahatan Kemanusiaan
Kejahatan kemanusiaan adalah suatu perbuatan yang dilakukan berupa serangan yang ditujukan
secara langsung terhadap penduduk sipil seperti pengusiran penduduk secara paksa,
pembunuhan,penyiksaan, perbudakkan dll.
2. Kasus pelanggaran HAM yang biasa, meliputi :
a. Pemukulan
b. Penganiayaan
c. Pencemaran nama baik

2
d. Menghalangi orang untuk mengekspresikan pendapatnya
e. Menghilangkan nyawa orang lain
Beberapa contoh kasus pelanggaran HAM berat di Indonesia
1. Kasus Ambon Berdarah (Tahun 1999)
Peristiwa yang terjadi di Ambon ni berawal dari masalah sepele yang merambat kemasalah
SARA, sehingga dinamakan perang saudara dimana telah terjadi penganiayaan dan
pembunuhan yang memakan banyak korban.
2. Sampit Berdarah (Tahun 2001)
Peristiwa yang terjadi antara suku Madura dan Dayak, karena adanya provokator yang
menghasut dan terjadi pembunuhan masal antara kedua suku tersebut
3. Pembakaran seorang pilot Turkey oleh kelompok ISIS (Tahun 2015)
ISIS yang membakar hidup-hidup pilot asal Yordania, Muath Kassesbeh, Kejadian itu telah
membuat pemerintah Yordania sangat marah, dan melakukan perlawanan terhadap ISIS.
Menurut berita yang beredar pilot tersebut terlebih dahulu diberi obat penenang, sehingga dia
tidak menyadari bahaya yang sedang mengancam dirinya pada saat itu.

2.2 Pengadilan dan Penegakan HAM di Indonesia


2.2.1 Pengadilan HAM
Pengadilan HAM merupakan pengadilan khusus yang berada dibawah peradilan
umum, dan merupakan lex specialis dari Kitab Undang Hukum Pidana. Pengadilan ini dikatakan
khusus karena dari segi penamaan bentuk pengadilannya sudah secara spesifik menggunakan
istilah Pengadilan HAM dan kewenangan pengadilan ini juga mengadili kejahatan-kejahatan
tertentu.
Kejahatan yang termasuk dalam pengadilan HAM ini adalah kejahatan genosida dan
keahatan terhadap kemanusiaan yang keduanya merupakan pelanggaran HAM berat. Penamaan
Pengadilan HAM yang mengadili kejahatan terhadap kemanusiaan dan kejahatan genosida ini
dianggap tidak tepat karena pelanggaran HAM yang berat dengan dua jenis kejahatan tersebut
adalah yang merupakan bagian dari hokum pidana internasional sehingga yang digunakan adalah
seharusnya terminology “pengadilan pidana”.
Lepas dari penamaan Pengadilan HAM yang kurang tepat tersebut, pembentuk
Undang-Undang menyadari bahwa penanganan kejahatan terhadap kemanusiaan dan kejahatan

3
genosida adalah kejahatan luar biasa yang tidak bisa ditangani dengan system peradilan pidana
biasa. Pengaturan yang sifatnya khusus ini didasarkan atas karakteristik kejahatan yang sifatnya
khusus sehingga memerlukan pengaturan dan mekanisme yang juga sifatnya khusus.
Pengaturan khusus ini dimulai sejak tahap penyelidikan dimana yang berwenang
adalah Komnas HAM sampai pengaturan tentang majelis hakim dimana komposisinya berbeda
dengan pengadilan pidana biasa. Dalam pengadilan HAM ini komposisi hakim adalah lima orang
yang mewajibkan tiga orang diantaranya adalah hakim ad hoc. Meskipun terdapat kekhususan
dalam penangananya, hokum acara yang digunakan masih menggunakan hokum acara pidana
terutama prosedur pembuktiannya.

2.2.2 Penegakan HAM di Indonesia


Hak asasi manusia merupakan hak yang paling hakiki yang dimiliki oleh manusia. Siapapun
tidak diberbolehkan untuk mengganggu atau mencampuri hak asasi orang lain karena hak asasi
in sifatnya sangat personal dan tidak bisa dilepaskan dari keberadaan manusia. Dalam perjalanan
kehidupan manusia, hak asasi manusia digolongkan menjadi beberapa macam, yaitu:
 Hak asasi pribadi (Personal Rights)
 Hak asasi politik (Political Rights)
 Hak asasi hukum (Rights of Legal Equality)
 Hak asasi ekonomi (Property Rights)
 Hak asasi peradilan (Procedural Rights)
 Hak asasi sosial budaya (Social-Culture Rights)
Beberapa upaya yang dapat dilakukan oleh pemeritah untuk upaya pemerintah dalam
menegakkan HAM bagi warga negara Indonesia antara lain:
1. Penegakan melalui undang-undang
Undang-undang merupakan produk hukum yang dimiliki oleh pemerintah Indonesia yang digunakan
sebagai pedoman atau aturan main dalam pelaksanaan suatu kebijakan atau tindakan yang menyangkut
kehidupan bermasyarakat dan bernegara di Indonesia.
Adapun undang-undang yang dimiliki oleh Indonesia dalam kaitannya dengan penegakan hak asasi
manusia bagi warga negaranya diantaranya:

4
Undang-Undang No. 1 Tahun 1974
Undang-Undang No.1 Tahun 1974 merupakan udang-undang yang berkaitan upaya pemerintah dalam
menegakkan HAM dengan hak asasi manusia yang mengatur tentang perkawinan di Indonesia.
TAP MPR Nomor XVII/MPR/1998
Penegakan hak asasi bagi warga negara Indonesia dalam keketapan MPR ini merupakan bentuk
perlindungan hak asasi yang menjunjung tinggi arti penting dan fungsi Pancasila sebagai pandangan
hidup bangsa Indonesia. Beberapa hak asasi manusia yang terdapat dalam ketetapan MPR ini antara lain:
 Hak untuk hidup
 Hak untuk berkeluarga
 Hak untuk melakukan pengembangan diri
 Hak untuk mendapatkan keadilan
 Hak untuk mendapatkan kemerdekaan
 Hak atas kebebasan informasi
 Hak atas rasa aman
 Hak atas kesejahteraan

Undang-Undang No. 39 Tahun 1999


penegakan hak asasi bagi seluruh masyarakat Indonesia lebih diperkuat sejalan dengan
pandangan bangsa mengenai Pancasila sebagai filsafat bangsa Indonesia. Karena Undang-
Undang No. 39 Tahun 1999 adalah penyempurnaan dari Ketetapan MPR MPR Nomor
XVII/MPR/1998, maka terdapat beberapa tambahan mengenai hak-hak asasi manusia sebagai
warga negara Indonesia. Penambahan cakupan hak-hak asasi tersebut antara lain:
 Hak untuk berperan serta dalam sistem pemeritnahan
 Hak-hak perempuan
 Hak-hak anak

Undang-Undang No. 23 Tahun 2004


Undang-Undang No. 23 Tahun 20014 adalah undang-undang yang berisikan tentang
penghapusan kekerasan dalam rumah tangga. Undang-undang ini merupakan sebuah tindak
lanjut dari Undang-Undang No. 1 Tahun 1974 yang mengatur tentang perkawinan. Seperti yang
kita ketahui, dalam kehidupan berumah tangga, setiap anggota keluarga berhak untuk
mendapatkan kebahagiaan dan rasa aman di dalam kehidupan berkeluarganya.

5
Undang-Undang No. 35 Tahun 2014
Undang-Undang No. 35 Tahun 2014 merupakan undang-undang tentang perubahan atas UU No. 23
Tahun 2003 tentang Perlindungan Anak

UUD 1945 Pasal 27 – 34


UUD 1945 pasal 27 sampai dengan pasal 34 mengatur dan menjamin hak-hak warga negara Indonesia
dalam berbagai aspek. Pada intinya, isi yang terkandung dalam UUD 1945 pasal 27 sampai dengan pasal
34 ini berkaitan dengan hak-hak asasi yang dimiliki oleh manusia secara umum.

2. Pembentukan Pemerintah Komisi Nasional


alam upaya pemerintah dalam menegakkan HAM terhadap hak asasi manusia bagi warga negara
Indonesia, pemerintah membentuk beberapa komisi nasional guna membantu pemerintah dalam
menegakkan hak asasi. Adapun komisi nasional tersebut antara lain:
a. Komisi Nasional Perempuan
Komisi Nasional Perempuan merupakan komisi nasional yang dibentuk oleh pemerintah dalam
melakukan upaya penegakan hak asasi manusia khususnya pada hak asasi perempuan. Dalam
menjalankan peran dan fungsinya, komisi ini mempunyai tujuan untuk:
 Menghapuskan bentuk-bentuk kekerasan terhadap kaum wanita.
 Menegakkan hak-hak asasi manusia khususnya perempuan di Indonesia.
 Meningkatkan upaya penanggulangan kekerasan terhadap perempuan.

b. Komisi Perlindungan Anak Indonesia


Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) merupakan komisi yang dibentuk oleh pemerintah
untuk melindungi dan menegakkan hak-hak yang oleh dimiliki seluruh anak di Indonesia tanpa
terkecuali. Dalam menjalankan peran dan fungsinya, komisi ini memiliki tugas pokok yaitu
melakukan pengawasan terhadap jalannya perlindungan anak yang di Indonesia baik di dalam
lingkungan keluarga, masyarakat, maupun pendidikan

3. Pembentukan pengadilan HAM


Keberadaan pengadilan HAM di Indonesia merupakan salah upaya pemerintah dalam
menegakkan hak asasi manusia bagi setiap warga negara Indonesia. Pengadilan HAM ini
dibentuk berdasarkan UU No. 26 Tahun 2000 tentang Pengadilan HAM. Dalam menjalankan

6
perannya, pengadilan ini berperan khusus dalam mengadili kejahatan genosida dan kejahatan
terhadap kemanusiaan, sebagai berikut:
 Keberadaan pengadilan HAM di Indonesia merupakan salah satu langkah dalam
megakkan keadilan bagi warga negara Indonesia khususnya yang berkaitan dengan
pelanggaran HAM.
 Proses pelimpahan perkara yang terkait dengan pelanggaran HAM yang terjadi tentunya
dilakukan oleh pengadilan HAM sesuai dengan mekanisme pelaksanaan sistem peradilan
di Indonesia.

4. Penegakan melalui proses pendidikan


Penegakan hak asasi manusia juga dapat dilakukan melalui proses pendidikan, baik itu dalam pendidikan
formal, informal, maupun non formal. Proses penegakan yang dilakukan melalui proses pendidikan
merupakan penanaman konsep tentang HAM itu sendiri kepada peserta didik yang ikut di dalam proses
pendidikan.
Beberapa alasan yang mendasari pentingnya penegakan HAM dilakukan di Indonesia, antara
lain:
1. Sejalan dengan Pancasila
Indonesia yang telah menjadikan Pancasila sebagai dasar bernegara meyakini bahwa manusia
diciptakan Allah SWT dengan menyandang dua aspek, yaitu aspek individual (pribadi) dan
aspek sosial (bermasyarakat). Oleh sebab itu, setiap orang berkewajiban untuk menghormati dan
mengakui hak asasi manusia orang lain. Keluhuran harkat dan martabat manusia sangat
dijunjung tinggi dalam Pancasila karena manusia adalah makhluk Tuhan.

2. Amanat dalam UUD 1945


Jaminan dan pengakuan terhadap hak asasi manusia (HAM) dapat juga dilihat dalam pembukaan
UUD 1945 alinea 1-4, yaitu:

 Alinea pertama menyatakan: "Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala
bangsa..." Pernyataan tersebut jelas menunjukkan bahwa setiap bangsa pada dasarnya
memiliki hak yang sama atas kebebasan (kemerdekaan) hidup. Pada dasarnya setiap
orang ingin terbebas dari segala macam pengekangan dan penindasan hidup.

7
 Alinea kedua menyatakan, "...mengantarkan rakyat Indonesia ke depan pintu gerbang
kemerdekaan Negara Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur".
Dari pernyataan ini terdapat jaminan terhadap hak di bidang politik, ekonomi, dan
keadilan.
 Alinea ketiga menyatakan, "Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa...supaya
berkehidupan kebangsaan yang bebas...". Pernyataan tersebut mengandung makna
pengakuan terhadap hak untuk hidup merdeka adalah pemberian Tuhan. Dengan
demikian, tidak boleh diingkari oleh siapapun.
 Aline keempat menyatakan, "melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah
darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan
ikut serta melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian
abadi, dan keadilan sosial...". Pernyataan ini mengandung arti bahwa setiap warga negara
berhak atas jaminan hidup sejahtera, kehidupan yang aman, pendidikan, kemerdekaan,
kehidupan yang damai, dan perlakukan yang adil.

3. Indonesia adalah Negara Hukum


Sebagai negara Hukum, Indonesia dituntut konsisten menjalankan segala hukum
perundang-undangan yang telah dibuat. Salah satunya adalah hukum tentang penegakan HAM
yang diatur lewat penetapan UU No. 39 Tahun 1999. Pengadilan terhadap pelanggaran HAM
pun telah dibentuk berdasarkan ketentuan yang di atur dalam UU No. 26 tahun 2000.
Pembentukan pengadilan HAM ini tidah hanya sekedar memenuhi kebutuhan nasional semata,
melainkan untuk memenuhi tuntuan masyarakat internasional. Oleh sebab itu, Indonesia harus
tetap berkomitmen terhadap penegakan HAM sebagai bentuk kepatuhan terhadap hukum
tersebut.

4. Demi terjaganya Persatuan dan Kesatuan


Masyarakat Indonesia yang hidup dalam perbedaan daerah, suku, agama, dan
kepentingan sangat rawan menimbulkan konflik. Sedikit saja gesekan yang timbul di masyarakat
dapat memicu kerusuhan yang lebih luas. Kasus yang pernah terjadi di Poso, Ambon, dan Sampit
adalah contoh tragedi yang menggambarkan kerawanan tersebut. Oleh sebab itu, HAM sangat

8
penting untuk ditegakkan untuk menjamin kehidupan masyarakat Indonesia yang majemuk
tersebut.

2.3 Pentingnya HAM dalam kehidupan bernegara di Indonesia yang Majemuk


Ada segudang alasan yang menjadi dasar mengapa sehingga penegakan HAM itu penting
dilakukan, bukan hanya di Indonesia tetapi di seluruh dunia. Kepentingan tersebut lahir dari
perjalanan sejarah yang panjang tentang nilai-nilai kemanusiaan universal yang selalu diimpikan
kehadirannya. Pada akhirnya, impian tersebut berhasil mewujud dalam konsep Hak Asasi
Manusia (HAM). Gagasan pokok tentang penghormatan terhadap manusia secara individual
terus dikembangkan sebagai suatu konsep etika politik.
Kerangka dasar berbangsa dan bernegara didasarkan pada nilai-nilai universal tersebut
sehingga pentingnya HAM menjadi wacana yang memunculkan kesadaran global. Manusia
sebagai makhluk tertinggi ciptaan Tuhan YME, ditempatkan sebagai titik sentral dalam
pembangunan. Sehingga, sangat perlu untuk menegakkan hak-hak dasarnya untuk menjamin
jalannya pembangunan itu sendiri.
Salah satu bentuk perhatian terhadap pentingnya HAM adalah peringatan terhadap HAM
sedunia yang dilaksanakan setiap tanggal 10 Desember. Peringatan tersebut telah berlangsung
cukup lama sejak tahun 1945 dalam sidang umum PBB 10 Desember saat itu. Di Indonesia
sendiri, baru beberapa tahun terakhir ini ikut melakukan peringatan tersebut. Namun, meskipun
terkesan terlambat tetapi hal tersebut tetap menggembirakan.
Hal tersebut menunjukkan masyarakat Indonesia telah memiliki kesadaran terhadap topik
yang telah lama mendapat perhatian khusus dalam masyarakat internasional. Indonesia telah
berkomitmen untuk ikut berada di barisan terdepan untuk menjamin terlaksananya penegakan
HAM. Komitmen tersebut ditunjukkan dengan pembentukan lembaga Komisi Nasional Hak
Asasi Manusia (KOMNAS HAM).

9
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Hak Asasi Manusia(HAM) merupakan anugerah yang diberikan Tuhan YangMaha Esa kepada
seluruh manusia dan tak ada satupun orang pun yang dapat mengganggu gugat, tidak terkecuali
pemerintah. Jadi sudah sepatutnya pemerintahmemberikan apa yang seharusnya rakyat miliki
yang diantaranya adalah hak untuk mendapatkan keadilan dan kebenaran.

Pelanggaran HAM adalah setiap perbuatan seseorang atau kelompok orang termasuk aparat
negara baik disengaja ataupun tidak disengaja atau kelalaian yang secara hukum mengurangi,
menghalangi, membatasi dan atau mencabut HAM seseorang atau kelompok orang yang dijamin
oleh Undang-Undang ini, dan tidak didapatkan atau dikhawatirkan tidak akan memperoleh
penyelesaian hukum yang berlaku

3.2 Saran

Sebagai makhluk social kita harus mampu mempertahankan dan memperjuangkan HAM kita
sendiri. Disamping itu kita juga harus bisa menghormati dan menjaga HAM orang lain jangan
sampai kita melakukan pelanggaran HAM.

Untuk peradilan di Indonesia semoga tambah baik dan dalam pelaksanaannya tidak memandang
bulu, artinya siapapun dia yang melanggar HAM akan diperlakukan sama didepan Hukum yang
berlaku di Indonesia.

10
DAFTAR PUSTAKA

 kasuskorupsimakananobatham.blogspot.com/2011/01/kasus-kasus-pelanggaran-ham-
di.html
 gurupkn.wordpress.com/2008/02/22/pengertian-pengertian-hak-asasi-manusia/
 Visimedia. 2007. Undang-Undang HAM: Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999
tentang Hak Asasi Manusia dan Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2000 tentang
Pengadilan Hak Asasi Manusia. Dilengkapi: Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 2 Tahun 2002 tentang Tata Cara Perlindungan Terhadap Korban dan Saksi
dalam Pelanggaran Hak Asasi Manusia yang Berat. Jakarta: Visimedia.
 www.terpopuler.net/pengertian-hak-asasi-manusia-ham

11

Anda mungkin juga menyukai