Anda di halaman 1dari 18

Kisruh Bank Global

01
07
13
19
25
31

Aronhot M Malau
Dian Ginanjar
Fery Alberto Marpaung
Hendy N Setiawan
Mufti Irfan
Pnuel Sukma Perdana

Topik
Perbankan dan Kegiatan Bisnisnya
Profil PT. Bank Global Internasional
Bentuk dan Jenis Fraud
Pihak yang Terlibat
Kronologi Kasus dan Penanganannya
Dampak Fraud

Perbankan dan Kegiatan Bisnisnya


Dasar Hukum
Undang-undang No. 10 Tahun 1998 tentang Perbankan

Kegiatan Usaha
Menghimpun Dana | Menyalurkan Dana | Jmemberikan Jasa Perbankan
lainnya

Manfaat
Menunjang pelaksanaan pembangunan nasional

Profil dan Kegiatan Usaha Bank Global


Pendirian
KMK Menkeu No. 1212/KMK.017/1992 | Jasa Perbankan dan Status
Sebagai Bank Umum

Shareholders
85% Lawu Budhin | 10% Hendra Setiawan | 5% Imam Munandar

Direktur Utama
1996: Irawan Salim

Sejarah dan Perkembangan


1997 : ISO 9001 | Sistem Manajemen Penjaminan Mutu
Prosedur kerja operasi dan kredit terstandarisasi

1997 : IPO
50juta saham, dan terdaftar di BEJ

1998 : Berhasil melewati krisis ekonomi 1998


Kecukupan modal memenuhi syarat --- DDAI

Sejarah dan Perkembangan


2000 : Obligasi

2003 : Obligasi Sbordinasi

2003 : Shareholders
78,78% Publik | 11,51% PT. Intermed Pharmatama | 9,09% PT. Pertama
Prima Jaya | 0,62% Irawan Salim

Pembeli:
PT II:2 M, PT IIM 3 M, Dapen Perumnas 1M, Dapen Krakatau Steel 1M

Jenis Fraud

Jenis Fraud
Financial statement fraud:
Pasal 49 ayat (1) huruf a dan b UU No 10/1998 Perbankan: pencatatan
laporan keuangan palsu
Manipulasi
Pasal 90 jo Pasal 104 UU No. 8/1995 Pasar Modal: Penipuan atau mengelabui pihak lain dalam
perdagangan efek,
Manipulasi reksa dana Prudence Assets Management palsu demi menutupi kekurangan modal
atau likuiditasnya yang berada dibawah 8%

Money Laundering
Transaksi kepada money changer, dan tidak tidak dilaporkan kepada
Bank Indonesia

Kronolgis Kasus

Bank Global melaporkan


kepemilikan surat
berharga senilai Rp 965
milyar

April 2004

Mei 2004
Bank Global menjual
produk reksadana
Prudence Dana Mantap
yang dikeluarkan
manajer investasi PT
Prudence Aset
Management dan
Deutsche Bank sebagai
bank kustodian

Bank Indonesia
mengirimkan laporan
kepemilikan surat
berharga Bank Global
ke Bapepam-LK

30 Juni
2004

11 Agustus
2004
Hasil pemeriksaan
Bapepam-LK
menunjukkan Bank
Global hanya memiliki
surat berharga senilai
Rp 207 milyar dengan
laba pada Laporan
Keuangan per 31
Desember 2003 sebesar
1,13 triliun

Kronolgis Kasus

Bank Indonesia
secara diam-diam
memasukkan Bank
Global ke dalam bank
pengawasan khusus
(special surveillance
unit) selama 6 bulan

27 Oktober
2004

November
2004
Nasabah Bank Global,
baik pemilik deposito
maupun reksadana
Prudence Dana Mantap
tidak dapat melakukan
penarikan dana dan
diminta untuk menunda
selama 1 bulan karena
masalah administrasi

PT Prudence Aset
Management
membantah telah
menjual produk
reksadana melalui
Bank Global

November
2004

30
November
2004

Manajemen Bank
Global bertemu
dengan nasabah
dan menjelaskan
kondisi perusahaan
adalah sehat

Kronolgis Kasus

Manajemen
menggelar
konferensi pers
tetapi batal
dengan alasan
adanya rapat

1 Desember
2004

7 Desember
2004
Bank Indonesia
secara terbuka
menyatakan
Bank Global
masuk dalam
pengawasan
khusus

Bapepam-LK
meminta
penjelasan
kepada
manajemen
Bank Global
terkait kondisi
Desember
perusahaan

2004

11
Desember
2004
Direktur Utama Bank
Global, Irawan
Salim, melarikan diri
ke luar negeri
Manajemen Bank
Global
memusnahkan
dokumen

Kronolgis Kasus

Bank Indonesia
membekukan Bank
Global dan berstatus
sebagai Beku
Kegiatan Usaha (BKU)

12
Desember
2004

13 Januari
2005
Bank Indonesia
mencabut izin usaha
Bank Global melalui
Keputusan Gubernur
Bank Indonesia
Nomor 7/2/KEPGBI/2005

Kementerian
Keuangan
membekukan izin
akuntan publik Drs.
Joseph Susilo beserta
KAPselama 24 bulan
karena menyalahi
prosedur standar
audit

14 Januari
2005

Kronolgis Kasus

Majelis Hakim Pengadilan


Negeri Jakarta Selatan
menjatuhkan hukuman
kepada 7 mantan karyawan
Bank Global karena
berusaha untuk
menghilangkan berbagai
dokumen Bank Global yang
akan diperiksa BI berupaya
untuk mengambil sejumlah
dokumen dan uang sebesar
Rp 16,5 miliar

12
Desember
2004

2008
Kemenkeu membekukan izin
Akuntan Publik Drs. Thomas
Iguna selama 12 bulan
karena melakukan
pelanggaran terhadap SA
dan SPAP dalam
pelaksanaan audit atas
laporan keuangan Bank
Global untuk tahun buku
yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2002

Penyelesaian Kasus

Bank Indonesia membekukan dan mencabut izin usaha Bank Global.

Pemerintah meminta bantuan untuk pengembalian uang milik Irawan Salim yang
diduga hasil penggelapan dari salah satu bank di Swiss.

Pemerintah menunjukkan Bank BNI sebagai bank pembayar atas dana nasabah Bank
Global dengan ketentuan dana pihak ketiga yang akan dijamin dan dibayarkan adalah
dana pihak ketiga yang di luar dana pihak terkait. Selain itu tingkat bunganya tidak
lebih tinggi dari tingkat bunga penjaminan. Sedangkan jika nasabah memiliki simpanan
dan pinjaman maka harus terlebih dahulu diperhitungkan.

Beberapa investor melakukan gugatan terhadap Bank Global atas penipuan investasi
yang dilakukan.

Bank Indonesia mencabut izin usaha KAP dan Akuntan Publik Drs. Joseph Susilo.
Kementerian Keuangan mencabut izin usaha KAP Thomas Iguna.
Pengadilan Negeri menjatuhkan vonis kepada karyawan Bank Global.
Bank Indonesia mengalihkan pengelolaan Bank Global kepada Unit Pelaksana
Penjaminan Pemerintah (UP3).

Pihak yang Terlibat


Manajemen/Karyaw
an Bank Global

Auditor yang
Memeriksa Bank
Global

Bank Indonesia
sebagai Pengawas

Bapepam dan
Ditjen LK sebagai
regulator

Nasabah yang
dirugikan

Dampak Fraud
BI mencabut izin Bank Global per 13 Januari
2005
Akuntan Publik Joseph Susilo dibekukan
selama 24 bulan per tanggal 14 Jan 2005
PN Jakarta Selatan memvonis 7 karyawan
Bank Global per September 2005
Akuntan Publik Thomas Iguna dibekukan
selama 12 bulan pada putusan tahun 2008
Sebagian nasabah merugi dan memperkuat
dibentuknya LPS pada tahun 2005

Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai