Anda di halaman 1dari 19

BANK PERKREDITAN

RAKYAT (BPR)
Munawaroh
163141514111001
Perbankan
PENGERTIAN

Lembaga keuangan bank yang menerima


simpanan hanya dalam bentuk deposito
berjangka tabungan & atau bentuk lainnya
yang dipersamakan dengan itu & menyalurkan
dana sebagai usaha BPR.

Namun, BPR juga boleh memberikan kredit


kepada masyarakat sebagaimana dilakukan
oleh bank umum.
Sejarah BPR
Waktu Perkembangan

Abad ke-19 Dibentuk Lumbung Desa, Bank Desa, Bank


Tani, dan Bank Dagang Desa.

Pasca Didirikan Bank Pasar, Bank Karya Produksi

kemerdekaa Desa (BKPD)


n
Indonesia
1970 Didirikan Lembaga Dana Kredit Pedesaan
(LDKP) oleh
Pemerintah Daerah.
1988 Pemerintah mengeluarkan Paket Kebijakan Oktober 1988 (PAKTO
1988) melalui Keputusan Presiden RI No.38 yang menjadi
momentum awal pendirian BPR-BPR baru. Kebijakan tersebut
memberikan kejelasan mengenai keberadaan dan kegiatan usaha
Bank Perkreditan Rakyat atau BPR
1992 Undang-Undang No.7 tahun 1992 tentang Perbankan, BPR
diberikan landasan hukum yang jelas sebagai salah satu jenis
bank selain Bank Umum.
PP No.71/1992 Lembaga Keuangan Bukan Bank yang telah
memperoleh izin usaha dari Menteri Keuangan dan lembaga-
lembaga keuangan kecil seperti Bank Desa, Lumbung Desa, Bank
Pasar, Bank Pegawai, LPN, LPD, BKD, BKK, KURK, LPK, BKPD, dan
lembaga-lembaga lainnya yang dipersamakan dengan itu dapat
diberikan status sebagai BPR dengan memenuhi persyaratan dan
tata cara yang ditetapkan untuk menjadi BPR dalam jangka waktu
sampai dengan 31
Oktober 1997.
Karakteristik BPR yang
membedakan dengan Bank
Umum
1. Segmen nasabah yang berbeda.

2. Proses yang lebih cepat

3. Ikatan emosional/personal yang lebih kuat


Fungsi Tujuan dan Sasaran
BPR
Fungsi sebagai penghimpun dan penyalur
dana masyarakat.
Kegiatan ini tidak hanya menyalurkan kredit
kepada para pengusaha mikro, kecil, dan
menengah, tetapi juga menerima simpanan
dari masyarakat.
Dalam penyaluran kredit kepada masyarakat
menggunakan prinsip 3T, yaitu tepat waktu,
tepat jumlah, tepat sasaran
lanjutan
Tujuan BPR adalah menunjang pelaksanaan
pembangunan nasional dalam rangka
meningkatkan pemerataan, pertumbuhan
ekonomi, dan stabilitas nasional ke arah
peningkatan kesejahteraan rakyat banyak.

Sasaran BPR dalam menjalankan usahanya


adalah melayani kebutuhan petani,
peternak, nelayan, pedagang, pengusaha
kecil, pegawai, dan pensiunan yang sampai
saat ini belum dapat terjangkau oleh Bank
umum.
Tugas dan Pengelolaan Dana
BPR
Tugas BPR:

Memberikan kredit
Menghimpun dana masyarakat berupa tabungan, deposito
berjangka ataupun lainnya yang serupa.
Menawarkan penempatan dana dan pembiayaan melalui
prinsip syariah, berdasarkan ketetapan dari Bank Indonesia.
Menempatkan dananya berbentuk Sertifikat Bank
Indonesia, sertifikat deposito, tabungan bank lain, dan
deposito berjangka.
lanjutan
Karakteristik kredit kepada usaha kecil dan mikro secara umum:

Memerlukan persyaratan penyerahan agunan yang lebih lunak.


Agunan yang paling mungkin untuk dijadikan jaminan
hanyalah agunan utama, atau obyek yang dibiayai dengan
fasilitas kredit.
Memerlukan metode monitoring kredit yang khusus.
Usaha kecil dan mikro biasanya memeiliki keterbatasan dalam
kemampuan administrative, pencatatan, dan perencanaan,
sehingga memerlukan metode monitoring yang khusus.
Cenderung menimbulkan biaya pelayanan kredit yang relative
lebih tinggi.
Memerlukan persyaratan persetujuan kredit yang lebih
sederhana.
BPR dilarang :
Menerima simpanan dalam bentuk Giro
Ikut serta dalam lalu lintas pembayaran
Melakukan kegiatan usaha valuta asing
Melakukan penyertaan modal
Melakukan usaha perasuransian
Melakukan usaha lain diluar kegiatan usaha
sebagaimana disebut di atas
Bentuk Badan Hukum BPR
Perseroan Terbatas
Perusahaan Daerah
Koperasi
Bentuk lain yang ditetapkan dengan
Peraturan Pemerintah
Perizinan BPR
Diberikan oleh Menteri Keuangan setelah mendengar
pertimbangan Bank Indonesia
Persyaratan yang harus dipenuhi untuk mendapatkan izin :
Susunan organisasi
Permodalan
Kepemilikan
Keahlian manajemen dibidang perbankan
Kelayakan rencana kerja
Berkedudukan di Kecamatan (diluar ibukota negara,
propinsi, kabupaten dan kota madya
kerjasama Bank Umum
dengan BPR

Pinjaman langsung dari bank


umum kepada BPR.

Pembiayaan bersama (joint


financing).

Penyaluran kredit (channeling).

Anjak piutang (factoring).


Kegiatan-Kegiatan BPR
Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk
simpanan berupa deposito berjangka, tabungan,
dan/atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu.

Memberikan kredit. Menyediakan pembiayaan bagi


nasabah berdasarkan prinsip bagi hasil sesuai dengan
ketentuan yang ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah.

Menempatkan dananya dalam bentuk Sertifikat Bank


Indonesia (SBI), deposito berjangka, sertifikat deposito,
dan/atau tabungan pada bank lain. SBI adalah sertifikat
yang ditawarkan Bank Indonesia kepada BPR apabila
BPR mengalami over liquidity atau kelebihan likuiditas
Kegiatan yang Tidak Boleh
Dilakukan BPR
Menerima simpanan berupa giro.
Mengikuti Kliring
Melakukan kegiatan usaha dalam valuta
asing.
Melakukan penyertaan modal dengan
prinsip prudent banking dan
fokusterhadap layanan kebutuhan
masyarakat menengah ke bawah.
Melakukan usaha perasuransian.
Melakukan usaha lain di luar kegiatan
usaha sebagaimana yang dimaksud
dalam usaha BPR.
Produk dan Layanan
Sebagian Besar BPR secara
Kredit Umum umum
Kredit Kelompok Pengusaha Mikro
Kredit Kelompok Swadaya Masyarakat
Kredit Pensiunan
Kredit Pegawai
Kredit Deposito Berjangka
Tabungan Kelompok
Tabungan Usaha
Tabungan Siswa
Tabungan Ekonomi
Tabungan SAE (Simpanan Arisan
Ekonomi)
Permasalahan BPR
Permasalah internal
Strktur permodalan lemah
Batasan badan hukum
Kualitas sumber daya manusia
Kendali manajemen
Pembatasan wilayah operasi
Permasalan eksternal
Pertumbuhan ekonomi pedesaan relatif lambat
Tingkat pendidikan masyarakat / nasabah rendah
Tingkat pendapatan masyarakat rendah
Monesitas ekonomi yang belum berkembang karena kegiatan
ekonomi masyarakat berskala kecil
Kelebihan dan Kekurangan
BPR

Kelebihan BPR Kekurangan BPR

memiliki hubungan personal tidak bisa melakukan


yang kuat dengan kegiatan usaha dalam lalu
nasabahnya. lintas pembayaran.
mampu memberi pelayanan tidak bisa memberikan jasa
yang prima karena simpanan dalam bentuk
pelayanan yang dilakukan giro
BPR adalah face to face. tidak bisa memberikan jasa
mampu menyesuaikan perasuransian .
kondisi, adat istiadat, tidak bisa ikut serta dalam
budaya dan penyertaan modal.
perikehidupan tidak melakukan kegiatan
masyarakat sekitarnya. usaha dalam bentuk valuta
asing.
THANKYOU

Anda mungkin juga menyukai