Anda di halaman 1dari 8

BANK UMUM

DAN
BANK PERKREDITAN RAKYAT

DOSEN : CIPTO PRASETIO, S.E., SHAFA AULIA S FITRI


M.M. 2212070028 RAHMAWATI
2212070030
PERBANKAN
Undang-undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan,
Bank disebutkan sebagai badan usaha yang menghimpun dana
dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya
kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk
lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup masyarakat.
BANK UMUM
Bank umum adalah bank yang melaksanakan
kegiatan usaha secara konvensional dan atau
berdasarkan prinsip syariah, yang dalam
kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas
pembayaran.

Menurut Peraturan Bank Indonesia No. 9/7/PBI/


BANK PERKREDITAN
2007, Pengertian bank umum adalah bank yang RAKYAT
kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas Bank Perkreditan Rakyat (BPR) adalah Bank yang
pembayaran, dalam usahanya secara melaksanakan kegiatan usaha secara
konvensional atau berdasarkan prinsip syariah. konvensional atau berdasarkan prinsip syariah,
yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa
dalam lalu lintas pembayaran.

Kegiatan BPR jauh lebih sempit jika dibandingkan


dengan kegiatan bank umum karena BPR dilarang
menerima simpanan giro, kegiatan valas, dan
perasuransian.
TUJUAN BANK UMUM TUJUAN BPR

Jika berdasarkan Undang‐Undang No. 10 Tahun Tujuan dari Bank Perkreditan Rakyat (BPR) adalah
1998, bank adalah badan usaha yang untuk fokus melayani masyarakat, khususnya
menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk masyarakat di daerah pelosok dan terpencil yang
simpanan dan menyalurkannya kepada selama ini belum terjangkau secara maksimal oleh
masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk layanan bank umum.
lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup
rakyat banyak. Pada Peraturan Otoritas Jasa Keuangan/POJK
Nomor 62/POJK.03/2020 tentang Bank Perkreditan
Maka dapat disimpulkan bank memiliki tujuan Rakyat (BPR) menjelaskan bagaimana syarat dan
untuk menghimpun dana masyarakat dan cara untuk mendirikan BPR.
menyalurkannya dalam bentuk kredit atau lainnya.

Pada Peraturan Pemerintah Republik Indonesia


Nomor 70 Tahun 1992 tentang Bank Umum
menjelaskan bagaimana syarat dan cara untuk
pendirian bank umum.
•  Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk
Kegiatan Usaha Bank Umum
simpanan berupa giro, deposito berjangka, sertifikat
deposito, tabungan, dan atau bentuk lainnya yang

Kegiatan Usaha BPR


dipersamakan dengan itu.
•  Memberikan kredit. •  Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk
•  Menerbitkan surat pengakuan utang. simpanan berupa deposito berjangka, tabungan, dan
•  Membeli, menjual, atau menjamin atas risiko sendiri atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu.
maupun untuk kepentingan dan atas perintah •  Memberikan kredit.
nasabahnya. •  Menyediakan pembiayaan dan penempatan dana
•  Memindahkan uang baik untuk kepentingan sendiri berdasarkan Prinsip Syariah,sesuai dengan ketentuan
maupun untuk kepentingan nasabah. yang ditetapkan oleh Bank Indonesia.
•  Menempatkan dana pada, meminjam dana dari, •  Menempatkan dananya dalam bentuk Sertifikat Bank
atau meminjamkan dana kepada bank lain, baik Indonesia (SBI), deposito berjangka, sertifikat
dengan menggunakan surat, sarana telekomunikasi deposito, dan atau tabungan pada bank lain.
maupun dengan wesel unjuk, cek atau sarana
lainnya.
•  Menerima pembayaran dari tagihan atas surat
berharga dan melakukan perhitungan dengan antar
pihak ketiga.
BANK UMUM
FUNGSI

Agent of Trust (Agen Kepercayaan) 1

Agent of Equity (Agen Ekuitas/Permodalan) 2

Agent of Development (Agen Pembangunan) 3

JENIS BANK UMUM


Bank Devisa
1
Bank devisa adalah bank yang mendapat persetujuan atau ditunjuk oleh Bank
Sentral (Bank Indonesia) untuk dapat melakukan kegiatan usaha bidang
perbankan dalam valuta asing. Bank devisa memiliki kelebihan yaitu bisa
menawarkan jasa-jasa bank yang berkaitan dengan mata uang asing tersebut.

Bank Non Devisa


2
Bank non devisa adalah jenis bank yang belum memiliki izin menjalankan
transaksi sebagai bank devisa, sehingga terbatas dalam lingkup transaksinya.
Karena belum memiliki izin, produk atau layanan dari bank non devisa tidak
dapat berkaitan dengan luar negeri. Atau dengan kata lain, nasabah tidak bisa
melakukan transaksi ekspor impor, transfer uang ke luar negeri, jual beli valuta
asing (valas), dan layanan bank devisa lainnya.
BANK PERKREDITAN RAKYAT (BPR)
FUNGSI

Mengenalkan layanan perbankan kepada masyarakat luas. 1

Memberikan akses keuangan kepada usaha mikro kecil. 2

Mempercepat pembangunan desa. 3


JENIS BPR

Badan Kredit Desa (BKD)


1 Badan kredit desa atau BKD adalah lembaga keuangan yang beroperasi di
wilayah pendesaan. Namun pada tahun 1992, melalui Undang-Undang
Perbankan, BKD ini diberikan status sebagai BPR namun dengan
karakteristik yang unik. Contoh BPR ini adalah Bank Desa dan Lumbang
Bukan Badan Kredit Desa
Desa.
Adapun contoh BPR bukan badan kredit desa ini yaitu LDKP
2
(Lembaga Dana Kredit Pedesaan), bank pasar, BKPD (Bank
Karya Produksi Desa), dan yang terakhir bank pegawai. LDKP (Lembaga Dana dan Kredit Pedesaan)
Jenis LDKP ini dapat berwujud perusahaan daerah (PD),
3 koperasi, perseroan terbatas (PT), dan bentuk lainnya yang
ditetapkan dengan peraturan pemerintah.
PERBANDINGAN KEGIATAN USAHA BANK UMUM DAN BPR

Bank  Umum BPR

Tidak  memiliki  layanan  kartu  kredit.  Nilai  


Memiliki  layanan  kartu  kredit.Nilai  plafon  kredit  tak  
Kredit plafon  kredit  umumnya  terbatas  hingga  
terbatas  bisa  mencapai  triliunan  rupiah
miliaran  rupiah

Umumnya  memiliki  layanan  transaksional  yang  


Tabungan <dak  sekompleks  bank  umum
lebih  lengkap  seper<  ATM,  internet  banking  dll.

Penjaminan  LPS  lebih  rendah  sampai  3.50%  (valas   Penjaminan  LPS  lebih  <nggi  hingga  6.00%  
Deposito  Berjangka
0.25%)  untuk  periode  29-­‐01-­‐2022  s/d  27-­‐05-­‐2022 untuk  periode  29-­‐01-­‐2022  s/d  27-­‐05-­‐2022

BPR  dilarang  melakukan  kegiatan  usaha  


Kegiatan  Valuta  Asing ü dalam  valuta  asing  kecuali  sebagai  Pedagang  
Valuta  Asing  dengan  izin  OJK

Menerima  simpanan  berbentuk  Giro  


(seper<  cek  dan  bilyet  giro)    dan  ikut   ü X
serta  dalam  lalu  lintas  pembayaran

Melakukan  usaha  perasuransian ü X

Penyertaan  modal ü X

Anda mungkin juga menyukai