Anda di halaman 1dari 32

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang
Semakin berkembang pesatnya dunia usaha di era globalisasi ini, dan

semakin banyaknya perusahaan baru. Sehingga menjadikan perusahaanperusahaan untuk lebih efektif dalam menjalankan roda organisasi perusahaan
sehingga tujuan perusahaan dalam mencapai target untuk memperoleh laba yang
tinggi dalam jangka panjang tercapai.
Bidang keuangan merupakan bidang yang sangat penting dalam suatu
perusahaan. Baik perusahaan yang bersekala besar maupunm kecil akan
memberikan perhatian yang sangat besar dalam bidang keuangan ini, terutama
demi meningkatkan daya saing dengan perusahaan-perusahaan lain. Suatu
perusahaan akan selalu terus meningkatkan posisi keuangan perusahaannya
supaya dapat teruis eksis dan mempunyai daya saing yang tinggi.
Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil akhir dari proses
akuntansi pada suatu periode tertentu yang merupakan hasil pengumpulan data
keuangan yang disajikan dalam bentuk laporan keuangan yang mengacu pada
Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yang berlaku. Laporan keuangan dapat di
analisis untuk melihat kondisi perusahaan, ada berbagai jenis teknik analisis yang
digunakan untuk melihat kondisi perusahaan tergantung dengan kepentingan
pihak-pihak yang melakukan analisis, Laporan keuangan memiliki banyak
manfaat antara lain dengan laporan keuangan dapat diketahui kinerja keuangan
perusahaan, salah satu cara untuk mengetahui kinerja perusahaan yaitu dengan
menganalisis laporan keuangan tersebut. Analisis melibatkan penilaian terhadap
laporan keuangan di masa lalu, masa sekarang dan masa akan datang. Suatu
perencanaan dengan mengadakan analisis laporan keuangan merupakan kunci
sukses bagi manajemen karena segala hal keputusan yang diambil oleh
manajemen berdasarkan kinerja yang dicapai oleh perusahaan.
Salah satu alat untuk menganalisis laporan keuangan adalah dengan
menggunakan rasio keuangan. Masing-masing rasio memiliki peran yang
berbeda-beda dalam mengukur kinerja keuangan suatu perusahaan. Analisa rasio
keuangan memiliki keuangan yang berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan para
1

pemakai. Pihak-pihak yang berkepentingan terhadap hasil analisa rasio keuangan


terbagi menjadi dua pemakai yaitu pihak intern dan ekstern. Pihak internter diri
pihak manajemen, pihak ekstern terdiri dari kreditor, investor (pemegang saham)
dan instansi pemerintah dan serta karyawan. Pihak intern dan ekstern
berkepentingan terhadap hasil analisis rasio keuangan karena dapat diambil
keputusan yang tepat dalam menghadapi kinerja perusahaan yang ada dan akan
datang.Aspek-aspekyang dinilai dalam rasio keuangan diklasifikasikan dalam
beberapa kategori dasar, yaitu rasio likuiditas, rasio laverage, rasio profirabilitas,
dan rasio aktivitas. Rasio likuiditas untuk menunjukkan kemampuan perusahaan
untuk memenuhi kewajiban jangka pendek yang berupa hutang-hutang jangka
pendek . Rasio laverage adalah yang mengukur kemampuan perusahaan untuk
membayar hutang apabila suatu saat perusahaan dilikuidasi. Rasio profitabilitas
dalah menunjukkan aktivitas kinerja manajemen dalam menghasilkan keuntungan
dari penjualan dan investasi. Rasio aktivitas untuk mengukur bagaimana
sumberdaya yang dimiliki telah dimanfaatkan secara efektif sesuai kebijakan yang
telah dikeluarkan oleh badan usaha. Dengan pengukuran menggunakan rasio
keuangan tersebut perushaan dapat menilai kinerja perusahaan, serta dapat
digunakan sebagai dasar untuk menarik investor dan kreditor. Selain itu pihak
manajemen dapat mengambil langkah yang tepat untuk memajukan perusahaan
baik kinerja jangka pendek maupun jangka panjang.
Berdasarkan Latar belakang di atas, maka judul yang digunakan dalam
tugas akhir ini adalahANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI
KINERJA PT ASURANSI RAMAYANA SYARIAH
1.2 Batasan Masalah
Agar laporan lebih terpusat dan terarah,maka laporan inimembahas tentang
laporan keuangan PT. ASURANSI RAMAYANA SYARIAH.

1.3 Rumusan Masalah

Adapun perumusan masalah yang akan digunakan oleh penelitiadalah


sebagai berikut:
1.Bagaimana prestasi keuangan PT. ASURANSI RAMAYANA SYARIAH
ditinjau dari rasio likuiditas?
2.Bagaimana prestasi keuangan PT. ASURANSI RAMAYANA SYARIAH
ditinjau dari rasio leverage?
3.Bagaimana prestasi keuangan PT. ASURANSI RAMAYANA SYARIAH
ditinjau dari rasio profitabilitas?
4.Bagaimana

prestasi

keuangan

PT. ASURANSI RAMAYANA

SYARIAH ditinjau dari rasio aktivitas


1.4 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut :
1.Untuk

mengetahui

kemampuan

perusahaan

ditinjaudari

rasio

kemampuan

perusahaan

ditinjaudari

rasio

kemampuan

perusahaan

ditinjaudari

rasio

kemampuan

perusahaan

ditinjaudari

rasio

likuiditasnya.
2.Untuk

mengetahui

leveragenya.
3.Untuk

mengetahui

profitabilitasnya.
4.Untuk

mengetahui

aktivittasnya

1.5

Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut :
1. Bagi penulis
Menambah wawasan dan dapat mempraktekkan segala bentuk teori yang

penulis peroleh di bangku kuliah. Serta memberikan pengalaman belajar kepada


mahasiswa dalam memecahkan masalah secara ilmiah dengan melakukan
penelitian. Dan untuk memenuhi salah satu persyaratan guna menyelesaikan studi
jenjang Doploma I Komputer Akuntansi Program Keahlian Bisnis dan Industri
Universitas Negeri Malang.
2. Bagi Perusahaan
Dengan

adanya

penelitian

ini

dapat

diharapkan

membantu

perusahaanuntuk memberi informasi tentang kondisi keuangannya. Dan sebagai


bahan

masukan

untuk

menentukan

kebutuhan

manajemen

dalamrangka

pengambilan keputusan di masa akan datang.


3. Bagi pihak lain
Sebagai informasi untuk mengetahui bagaimana kinerja perusahaan dianalisis
dan dievaluasi berdasarkan rasio keuangannya

BAB II Gambaran Umum Instansi


2.1 Sejarah PT Asuransi Ramayana Syariah
PT. Asuransi Ramayana Tbk. didirikan tanggal 6 Agustus 1956 dengan
Akta Notaris Raden Meester Soewandi No. 14 dan disahkan dengan Penetapan
Menteri Kehakiman Republik Indonesia tanggal 15 September 1956 No.
J.A.5/67/16 dengan nama PT. Maskapai Asuransi Ramayana. Tujuan didirikannya
perusahaan asuransi tersebut adalah untuk memenuhi kebutuhan proteksi atas
barang-barang impor dan ekspor NV. Agung yang saat itu dipimpin oleh F.S.
Harjadi dan R.G. Doeriat. Nama PT. Asuransi Ramayana mulai digunakan setelah
diadakan perubahan nama dengan Akta Notaris Muhani Salim, SH No. 95 dan
disahkan dengan Keputusan Menteri Kehakiman No. C.2.5040-HT01.04.TH 86
tanggal 19 Juli 1986.
Pada tahun 1990 Perusahaan memperoleh Surat Ijin Emisi Saham dari
Bapepam No. SI-078/SHM/MK.01/1990 tanggal 30 Januari 1990 untuk
melaksanakan penawaran umum saham kepada masyarakat sebanyak 2 (dua) juta
lembar saham. Pada tahun yang sama, Perusahaan mendapatkan persetujuan dari
Bapepam No.1638/PM/1990 tanggal 19 September 1990, untuk mencatatkan
sahamnya secara parsial pada Bursa Efek Jakarta sebanyak 1 (satu) juta lembar
saham dengan nilai nominal masing-masing Rp1.000persaham. Pada tanggal 8
Desember 2000 Perusahaan telah mencatatkan seluruh sahamnya di Bursa Efek
Jakarta dan Bursa Efek Surabaya. Pada tanggal 10 Desember 2001 Perusahaan
telah menandatangani Perjanjian tentang Pendaftaran Efek bersifat ekuitas di
Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) No. SP-108/PE/KSEI/2001 tanggal 10
Desember 2001 untuk melakukan konversi saham menjadi catatan elektronik
(scriptless trading). Dengan demikian, terhitung sejak tanggal 20 Pebruari 2002
perdagangan saham perusahaan yang terjadi di Bursa Efek akan diselesaikan
dengan menggunakan layanan C-BEST (The Central Depository and Book entry
Settlement System) atau dengan cara pemindahbukuan dalam Sistem KSEI. Pada
tanggal 5 Oktober 2005 dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa
pemegang saham menyetujui untuk membuka Kantor Cabang Syariah sebagai
tanggapaan atas semakin banyaknya permintaan jasa asuransi yang berbasis

syariah. Perusahaan memiliki 28 Kantor Cabang / Unit dan 7 Perwakilan dengan


jumlah karyawan sebanyak 600 orang.
2.2 Visi
Mewujudkan rasa aman, nyaman dan terlindungi
2.3 Misi
Membangun perusahaan yang kokoh dan terpercaya dengan:
1. Memberikan layanan yang berkualitas kepada tertanggung.
2. Memastikan hasil yang optimal bagi Pemegang Saham.
3. Memenuhi ketentuan dan peraturan yang terkait dengan bisnis perusahaan.
4. Membangun hubungan yang saling menguntungkan dengan mitra bisnis.
5. Menciptakan interaksi kerja yang saling mendukung dan lingkungan kerja
yang kondusif.
6. Memastikan kesejahteraan karyawan

2.4 StrukturOrganisasi

2.5 Sumberdaya Manusia

PT Asuransi Ramayana Tbk. sebagai perusahaan yang bergerak dalam


bidang pengelolaan risiko sangat menyadari pentingnya sumber daya manusia
yang kompeten dalam bidang pekerjaannya. Setiap tahun Perusahaan
menganggarkan biaya pendidikan dan pelatihan untuk meningkatkan
kompetensi karyawan dalam bidang tugasnya minimal sebesar 5% dari biaya
pegawai. Pendidikan dan pelatihan yang dilakukan antara lain dalam bentuk
workshop, inhouse-training, mengirimkan karyawan untuk mengikuti kursus,
dan seminar mengenai perasuransian, manajemen, pemasaran, keuangan,
akuntansi, perpajakan, hukum, dan bidang-bidang lainnya yang relevan
dengan usaha Perusahaan baik di dalam maupun di luar negeri. Jumlah
tenaga ahli dalam bidang tugas masing-masing adalah 4 (empat) orang
bergelar Ahli Asuransi Indonesia - Kerugian (AAIK); 4 (empat) orang bergelar
Certified Islamic Insurance Specialist (CIIS); 35 (tiga puluh lima) orang
bergelar Ajun Ahli Asuransi Indonesia - Kerugian (AAAIK); 4 (empat)
kandidat Ahli Asuransi Indonesia - Kerugian (AAIK); 48 (empat puluh
delapan) orang kandidat Ajun Ahli Asuransi Indonesia - Kerugian (AAAIK);
dan 6 (enam) orang berregister akuntan.
2.6 Mitra Kerja
BADAN USAHA MILIK NEGARA MAUPUN SWASTA
1. Telekomunikasi
2. Rekayasa & Perkapalan
3. Pertambangan & Energi
4. Konstruksi & Logam
5. Penerbangan
6. Pupuk
7. Kertas
8. Dan sektor lainnya

PEMERINTAHAN
1. Pemerintah Daerah Tingkat Provinsi serta Kota & Kabupaten
2. Departemen dan Dinas
3. Badan Usaha Milik Daerah
PERBANKAN & LEMBAGA PEMBIAYAAN
1. Bank Pemerintah
2. Bank Swasta Nasional
3. Bank Swasta Asing
4. Lembaga Pembiayaan
BROKER
Broker Asuransi serta Broker Re-Asuransi, baik di dalam maupun luar
negeri, dengan reputasi baik
RE-ASURANSI
Dukungan Re-Asuransi dari dalam dan luar negeri dengan dengan reputasi
baik dan terpercaya.
KERJASAMA LAINNYA
1. Independent Loss Adjuster
2. Independent Surveyor
3. Bengkel Rekanan Kendaraan Bermotor

BAB III Layanan


3.1.

Kantor
MALANG
Jl. Ade Irma Suryani 19 A
Malang 65119
Tel: (0341) 320228, 7076969
Fax: (0341)350038

3.2.

Klaim
PELAPORAN KLAIM KENDARAAN BERMOTOR
Untuk klaim kendaraan bermotor di Jakarta
Hubungi langsung Layanan Klaim Kendaraan Bermotor dengan alamat :
Kantor Pusat
Jl. Kebon Sirih No. 49
Jakarta 10340 - P.O. Box 4685
Phone: (021) 319 37148 (Hunting)
Fax: (021) 319 34825
1. Untuk klaim kendaraan bermotor di luar Jakarta
o Hubungi langsung Kantor Cabang Asuransi Ramayana dimana
polis Asuransi Anda diterbitkan.
o Pelaporan klaim tidak lebih 3 x 24 jam sejak kejadian klaim.
o Dokumen-dokumen pendukung klaim yang diperlukan seperti :
Polis, Surat Keterangan Pihak Berwajib dan dokumen-dokumen
pendukung klaim lainnya.
PELAPORAN KLAIM NON KENDARAAN BERMOTOR
1. Untuk klaim diluar polis asuransi kendaraan bermotor baik di Jakarta
maupun di luar Jakarta, pelaporan awal dengan menghubungi Kantor
Cabang Asuransi Ramayana di mana polis diterbitkan.
2. Pelaporan klaim segera setelah kejadian sesuai dengan waktu
pelaporan klaim yang tercantum pada polis.
3. Dokumen-dokumen pendukung klaim yang diperlukan

10

BAB IV Pembahasan
4.1 Jenis-Jenis Pelayanan Asuransi
4.1.1 Properti
a. Asuransi Kebakaran
Kegunaan
Polis ini menjamin kerugian atau kerusakan pada harta benda dan
atau kepentingan yang dipertanggungkan akibat risiko standar kebakaran.
Luas Jaminan
Menjamin atas risiko yang secara langsung disebabkan oleh risikorisiko kebakaran, petir, ledakan, kejatuhan pesawat terbang dan asap yang
berasal dari kebakaran harta benda yang dipertanggungkan dalam polis.
Jaminan Perluasan
Dengan tambahan premi, jaminan dalam polis Asuransi Kebakaran
dapat diperluas pula untuk risiko-risiko :

Kerugian disebabkan oleh Kerusuhan, Pemogokan, Penghalangan Bekerja,


Perbuatan Jahat, Huru-hara, Pencegahan sehubungan dengan risiko-risiko
tersebut dan Penjarahan yang terjadi selama Kerusuhan atau Huru-hara.

Kerugian

atau kerusakan harta benda dan atau kepentingan yang

dipertanggungkan yang secara langsung disebabkan oleh Gempa Bumi,


Letusan Gunung Berapi, Kebakaran dan Ledakan yang mengikuti
terjadinya Gempa Bumi dan atau Letusan Gunung Berapi dan Tsunami.

Angin Topan, Badai, Banjir Dan Kerusakan Akibat Air


Terorisme dan Sabotase.

11

Karakteristik Khusus
Asuransi Kebakaran dapat diikuti oleh dengan jaminan Gangguan
Usaha (Business Interruption atau Loss of Profit) sebagai section II dalam
polis material damage-nya. Business Interruption hanya dapat diberikan
bila polis Material Damage atas propertinya juga turut di-cover, karena
polis BI harus mengikuti polis propertinya.
b. Property/Industrial All Risk
Jaminan Asuransi Property All Risks (PAR) / Industrial All Risk (IAR)
termasuk :

Jaminan untuk Kerusuhan, Pemogokan, Perbuatan Jahat dan Huru


Hara

Jaminan untuk Angin Topan, Badai, Banjir dan Kerusakan akibat Air

Jaminan untuk Gempa Bumi, Letusan Gunung Berapi dan Tsunami

Jaminan untuk Tanah Longsor dan Pergerakan Tanah

Pengecualian

Perang, terorisme, nuklir dan radioaktif

Keterlambatan, kehilangan pangsa pasar atau gangguan usaha

Kesengajaan, ketidakjujuran karyawan

Kerusakan mekanik dan boiler

Aus, korosi, sifat barang itu sendiri

Polusi atau kontaminasi

Harta benda yang tidak dijamin

12

Harta benda yang sedang dikerjakan atau sedang dibangun

Harta benda dalam pengangkutan, kendaraan bermotor, kapal, pesawat


terbang

Perhiasan, batu mulia, karya seni

Pohon, tanaman, binatang, burung, ikan

Tanah, jalan, rel, rig, pipa jembatan

Benefit Tambahan

All Other Contents (Isi atau perlengkapan lainnya)

Average Relief (85%) Pertanggungan dibawah harga

Architects, Surveyors and Consulting Engineers (Biaya Arsitek, Survey


dan Konsultan)

Capital addition (10% of TSI) - Penambahan Kapital

Civil Authorities (Pejabat Sipil)

Claims Preparation (Biaya Pengurusan Klaim)

Fire Brigades Charges (Biaya Pasukan Pemadam Kebakaran)

Fire Extinguishing Costs (Biaya Pemadam Kebakaran)

Impact by own vehicle (Tabrakan oleh kendaraan sendiri)

Internal Removal (Pemindahan internal)

13

Outbuilding (Bangunan tambahan)

Public Authorities (Pejabat Umum)

Removal of Debris (Biaya pembersihan puing)

Reinstatement value (Biaya pemulihan)

Temporary Removal (pemindahan sementara)

14

4.1.2 Kendaraan
a.Kendaraan Bermotor
Kegunaan
Pertanggungan/polis ini memberikan jaminan ganti rugi kepada
Tertanggung terhadap kerugian atas dan atau kerusakan pada Kendaraan
Bermotor dan atau kepentingan yang dipertanggungkan
Luas Jaminan
1. Jaminan Standar
Kerugian dan atau kerusakan yang secara langsung disebabkan oleh:

tabrakan,benturan,terbalik,tergelincir,atau terperosok;
perbuatan jahat;
pencurian,termasuk pencurian yang didahului atau disertai atau

diikuti dengan kekerasan ataupun ancaman kekerasan.


kebakaran, termasuk :
1. kebakaran akibat kebakaran benda lain yang
berdekatan atau tempat penyimpanan Kendaraan
Bermotor;
2. kebakaran akibat sambaran petir;
3. kerusakan karena air dan atau alat-alat lain yang
dipergunakan untuk mencegah atau memadamkan
kebakaran;
4. dimusnahkannya seluruh atau sebagian Kendaraan
Bermotor atas perintah pihak yang berwenang
dalam upaya pencegahan menjalarnya kebakaran
itu.

15

Kerugian dan atau kerusakan yang disebabkan oleh peristiwa di


atas selama Kendaraan Bermotor yang bersangkutan berada
diatas kapal untuk penyeberangan yang berada di bawah
pengawasan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat, termasuk
kerugian

dan

atau

kerusakan

yang

diakibatkan

kapal

bersangkutan mengalami kecelakaan.


2. Jaminan Perluasan
Perluasan jaminan dalam asuransi Kendaraan Bermotor, berasal
dari:

Pengecualian polis, sebagian pengecualian dalam polis


dapat dimintakan sebagai perluasan dengan tambahan
premi, seperti:

Riot, Srike, Civil, Malicious Damage (RSMD 4.1A/2007)


atau

Riot,

Srike,

Civil,

Malicious

Damage,

Civil

Commotion (RSMDCC 4.1B/2007)

Gempa Bumi,Letusan Gunung Berapi, Tsunami.

Angin Topan, Badai, Banjir.

Terrorism & Sabotase

Perluasan jaminan diluar pengecualian polis, umumnya


dengan penggunaan klausula, seperti :

Tanggung Jawab Hukum Pihak III (TPL)

Tanggung Jawab Hukum Penumpang

Kecelakaan Diri Driver

16

Kecelakaan Diri Penumpang

Adapun kondisi pertanggungan asuransi kendaraan bermotor meliputi:

Komprehensif (Gabungan)
Memberikan perlindungan menyeluruh terhadap kerusakan atau

kerugian pada kendaraan baik sebagian maupun total sebagai akibat dari
kecelakaan yang datang secara tiba-tiba dan tak terduga, termasuk juga
hilangnya kendaraan atau bagian daripadanya karena pencurian maupun
musnah atau rusak karena terbakar.

Total Loss Only

Memberikan perlindungan terhadap kerugian atau kerusakan total pada


kendaraan sebagai akibat dari suatu kecelakaan yang datang secara tibatiba dan tak terduga, termasuk juga hilangnya kendaraan secara
menyeluruh karena pencurian maupun musnah atau rusak karena terbakar.
b. Alat Berat
Kegunaan
Pertanggungan/polis ini memberikan ganti rugi kepada Tertanggung
dalam hal terjadi kerugian, kerusakan dan atau kehilangan atas Peralatan
(equipment) yang umumnya berukuran besar, baik yang bisa berjalan
dengan mesin yang ada pada alat (equipment)-nya itu sendiri maupun
tidak, dan tidak dijalankan di jalan raya umum.
Contoh :

Buldozer

Excavator

Grapple Loader

17

Dump Truck

Forklift

Road Roller

Crawler Crane

Wheal Loader

Dan lain-lain

18

Luas Jaminan
1. Jaminan Standar
o Kesalahan

operasi,

kelalaian

atau

perbuatan

jahat

karyawan.
o Bencana Alam, seperti : Badai, banjir, hujan (batu) es,
genangan, tanah longsor.
o Kebakaran, petir dan ledakan.
o Perampokan dan Penjurian
o Tabrakan, benturan , terbalik, tergelincir.
o Peristiwa lainnya yang tidak dikecualikan di Pengecualian
Umum dan Khusus.
2.

Pengecualian Umum
o Perbuatan sengaja yang dilakukan oleh Tertanggung atau
orang yang mewakili tertanggung.
o Akibat ionisasi, radiasi atau pencemaran oleh radio aktif
yang berasal dari bahan bakar nukir atau limbah nuklir.
o Akibat perang, invasi, serangan musuh asing, peperangan
(yang dinyatakan atau tidak), perang sipil, pemberontakan,
kerusuhan, pemogokan, huru hara, gempa bumi, gunung
meletus, merebut kekuasaan atas pemerintahan yang sah
secara de facto dan de jure.

Jaminan Perluasan
Perluasan jaminan dalam Asuransi Marine Hull, berasal dari:

19

Pengecualian Polis, sebagian pengecualian dalam polis dapat


dimintakan sebagai perluasan dengan tambahan premi, seperti:

Riot, Srike, Civil, Malicious Damage (RSMD 4.1A/2007) atau


Riot,

Srike,

Civil,

Malicious

Damage,

Civil

Commotion

(RSMDCC 4.1B/2007)

Gempa Bumi,Letusan Gunung Berapi, Tsunami.

20

4.1.3. Pengangkutan
Asuransi Pengangkutan Laut
Kegunaan
Pertanggungan/polis ini memberikan jaminan untuk pengangkutan barang
dengan rute dari warehouse/port to warehouse.
Luas Jaminan

Jaminan Standar
o Pengangkutan Laut: Institute Cargo Clause (ICC) A, ICC B, ICC C
o Pengangkutan (Khusus) Darat: Cover A DAI, Cover B DAI
o Pengangkutan (Khusus) Udara: Institute Cargo Clause (Air)

Jaminan Perluasan
Perluasan jaminan dalam asuransi Marine Cargo, berasal dari:
o Pengecualian polis, sebagian pengecualian dalam polis dapat
dimintakan sebagai perluasan dengan tambahan premi, seperti:
Riot, Strike (Institute Strike Clause), War (Institute War Clause),
dan lain-lain.
o Perluasan jaminan diluar pengecualian polis, umumnya dengan
penggunaan klausula, seperti: Institute Replacement Clause, dan
lain-lain

21

4.1.4 Aneka
a.Asuransi Kecelakaan Diri
Kegunaan
Pertanggungan ini memberikan jaminan atas risiko Kematian, Cacat Tetap,
Biaya Perawatan dan atau Pengobatan yang secara langsung disebabkan oleh
suatu kecelakaan, termasuk :

Keracunan karena terhirup gas atau uap beracun, kecuali Tertanggung


dengan sengaja memakai obat-obat bius atau zat lain yang telah diketahui
akibat-akibat buruknya termasuk juga pemakaian obat-obatan terlarang,

Terjangkit virus atau kuman penyakit sebagai akibat Tertanggung dengan


tidak sengaja terjatuh ke dalam air atau suatu zat cair lainnya,

Mati lemas atau tenggelam,

Masuknya virus atau kuman penyakit ke dalam luka yang diderita sebagai
akibat dari suatu kecelakaan yang dijamin polis.

Komplikasi atau bertambah parahnya penyakit yang disebabkan oleh suatu


kecelakaan yang dijamin dalam polis selama dalam perawatan atau
pengobatan yang dilakukan oleh dokter.

Luas Jaminan
Jaminan Standar
O Kematian (Jaminan A)
Jaminan A akan diberikan dalam hal Tertanggung:
meninggal dunia dalam batas waktu 12 (dua belas) bulan sejak
terjadinya kecelakaan, atau

22

hilang dan tidak diketemukan dalam waktu sekurang- kurangnya 60


hari sejak terjadinya kecelakaan

23

O Cacat Tetap (Jaminan B)


Jaminan B akan diberikan dalam hal Tertanggung mangalami cacat tetap
sebagai akibat langsung dari suatu kecelakaan yang dijamin dalam polis,
yang terdiri dari :
Cacat Tetap Keseluruhan
Cacat Tetap Sebagian
O Biaya Perawatan Atau Pengobatan (Jaminan C)

Jaminan Perluasan Perluasan jaminan dalam Asuransi Kecelakaan Diri,

berasal dari:

Pengecualian Polis, sebagian pengeculaian dalam polis dapat


dimintakan sebagai perluasan dengan tambahan premi, seperti:
Riot, Srike, Civil, Malicious Damage (RSMD 4.1A/2007) atau
Riot, Srike, Civil, Malicious Damage, Civil Commotion
(RSMDCC 4.1B/2007).

b.Liability
Kegunaan
Memberikan perlindungan dalam hal Tertanggung mengalami kerugian
financial karena tanggung jawabnya untuk mengganti atau membayar kerugian
orang/pihak lain, baik berkenaan dengan bodily injury (termasuk sickness dan
death) maupun property damage dari orang/pihak lain tersebut.
Jenis-jenis Asuransi Tanggung Gugat

Comprehensive General Liability

Public Liability

Professional Indemnity

24

Automobile Liability

Golfer Indemnity

Director & Officer Liability

25

4.1.5 Surety Bond


1.Bid Bond / Jaminan Penawaran
Jaminan yang menjamin bahwa Principal telah memenuhi seluruh
persyaratan yang ditentukan oleh Obligee untuk mengikuti Tender dan apabila
Principal memenangkan Tender maka Principal dalam batas waktu yang
ditentukan akan sanggup menandatangani kontrak dan akan menyerahkan
Performance Bond (bila dipersyaratkan dalam kontrak) sebagai jaminan
penyelesaian pekerjaan sesuai kontrak, bila tidak maka Surety (Penjamin) akan
membayar ganti rugi kepada Obligee.
2.Performance Bond / Jaminan Pelaksanaan
Jaminan yang menjamin bahwa Principal akan melaksanakan dan
menyelesaikan pekerjaan yang diberikan oleh Obligee sesuai dengan persyaratan
dan ketentuan yang tertuang dalam kontrak, bila tidak maka Surety (Penjamin)
akan membayar ganti rugi kepada Obligee.
3.Advance Payment Bond / Jaminan Pembayaran Uang Muka
Jaminan yang menjamin bahwa Principal akan sanggup mengembalikan
uang muka yang telah diterimanya dari Obligee sesuai dengan ketentuan dalam
kontrak setelah terlebih dahulu memperhitungkan Progress Pekerjaan, bila tidak
maka Surety (Penjamin) akan membayar ganti rugi kepada Obligee.
4.Maintenance Bond / Jaminan Pemeliharaan
Jaminan yang menjamin bahwa Principal akan melakukan perbaikan,
penggantian atas kerusakan-kerusakan/cacat material dan ketidak sempurnaan
pekerjaan sesuai dengan ketentuan dalam kontrak setelah pekerjaan diserah
terimakan, bila tidak maka Surety (Penjamin) akan membayar ganti rugi kepada
Obligee

26

A. Syarat menjadi nasabah Surety Bond adalah menyerahkan:


1. Akte Pendirian Perusahaan.
2. Laporan Keuangan yang diaudit.
3. Copy Rekening Koran dua bulan terakhir. (khusus untuk perusahaan
yang baru berdiri).
4. Copy surat izin yang dimiliki dan masih berlaku seperti; SIUP/SIUJK,
TDR, NPWP, Surat Keterangan Domisili Perusahaan
5. Copy KTP/KITAS/Paspor masing-masing Direksi/Pengurus yang
masih berlaku.
6. Menyerahkan Perjanjian Ganti Rugi (apabila permohonan menjadi
nasabah Surety Bond disetujui)
B.Syarat mengajukan penerbitan SuretyBond:
Mengisi dan menyerahkan formulir Surat Permohonan Penerbitan
Surety Bond ( SPPSB ), berikut dokumen-dokumen sesuai jenis Surety
Bond yang diminta sbb:
1. Bid Bond (Jaminan Penawaran)

Undangan Tender
Surat Permohonan

2. Performance Bond (Jaminan Pelaksanaan)

Surat Kuasa Penagihan Prestasi Kerja


Surat Permohonan
Draft Kontrak
Surat Penunjukkan Pemenang
Surat Perintah Kerja.

3. Advance Payment Bond (Jaminan Uang Muka)

Surat PermohonanSurat Kuasa


Penagihan Prestasi Kerja
27

Kontrak Kerja.

4. Maintenance Bond (Jaminan Pemeliharaan)

Surat Permohonan
Berita Acara Serah Terima Pekerjaan I
Laporan mingguan terakhir
Surat Kuasa Penagihan Prestasi kerja.

B. Custom Bond
Jenis penjaminan yang diberikan oleh Perusahaan Asuransi Penjamin (Surety
Company), untuk kepentingan pihak Terjamin (Principal) yang terikat untuk
memenuhi suatu kewajiban kepada pihak lain yakni Penerima Jaminan/Bea Cukai
(Obligee) berdasarkan izin/fasilitas Bea Cukai berkaitan dengan kewajibankewajiban yang timbul dari ketentuan-ketentuan Bea Cukai atau Customs
Regulations, dalam hal ini adalah :
1. Bea Masuk (BM),
2. Bea Masuk Tambahan (BMT),
3. Pajak Pertambahan Nilai (PPN),
4. Pajak Pertambahan nilai Barang Mewah (Ppn BM)
5. Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 22
6. Biaya Administrasi yang diperhitungkan sejak tanggal Pemberitahuan
Impor Barang (PIB)
Fasilitas Bea dan Cukai yang dapat dijamin dengan Customs Bond:
1. Kite (Kemudahan Impor Tujuan Ekspor)
Impor bahan baku untuk diolah, dirakit atau dipasang pada barang lain
dengan tujuan untuk diekspor yang impornya mendapat pembebasan atau

28

pengembalian Bea Masuk atau Cukai serta Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak
Penjualan atas Barang Mewah tidak dipungut. Misal: Benang, Kulit, Garment, dll.
2.Ordonansi Bea Pasal 23 (Ob.23) Atau Impor Sementara.
Impor barang ke dalam daerah pabean yang bertujuan untuk diekspor
kembali dalam jangka waktu tertentu. Misal: Barang-barang untuk keperluan
pameran, kegiatan seminar, keperluan perlombaan, keperluan proyek, dll
3.Vooruitslag (Ijin Pengeluaran Lebih Dahulu)
Pengeluaran

barang

dari

pelabuhan/KPBC

dengan

penangguhan

pembayaran Bea Masuk, Cukai dan Pajak. Misal: Barang yang mendapat
kemudahan pembayaran berkala/PIB Berkala, Barang Impor untuk proyek yang
mendesak,

Barang

Impor

untuk

keperluan

penanggulangan

keadaan

darurat/bencana alam.
4.Kawasan Berikat (Kaber) / Epte
Suatu tempat atau kawasan dengan batas-batas tertentu yang didalamnya
dilakukan kegiatan usaha industri pengolahan barang dan bahan, kegiatan rancang
bangun, perekayasaan, penyortiran, pemeriksaan awal, pemeriksaan akhir dan
pengepakan atas barang dan bahan asal Impor atau barang dan bahan dari dalam
daerah pabean Indonesia lainnya yang hasilnya terutama untuk tujuan Ekspor.
5. Pengusaha Pengurusan Jasa Kepabeanan (Ppjk)
Pengusaha Pengurusan Jasa Kepabeanan (PPJK) untuk dapat melakukan
kegiatan di Kantor Pelayanan Bea Cukai (KPBC) wajib memiliki Nomor Pokok
PPJK yang dikeluarkan oleh Kepala Kantor Pelayanan BC setempat. Untuk
mendapatkan Nomor Pokok tersebut, PPJK mengajukan permohonan kepada
Kepala Kantor Pelayanan BC. Salah satu syaratnya adalah menyerahkan jaminan
senilai: di Tanjung Priok minimum Rp. 150 juta, di Belawan, Soekarno Hatta,
Tanjung Emas, Tanjung Perak minimum Rp. 100 juta, di Polonia minimum Rp. 50
juta, dan di tempat lain minimum Rp. 5 juta.
6.Spkpbm (Surat Pemberitahuan Kekurangan Pembayaran Bea Masuk)

29

Pungutan negara yang tertera dalam Surat Pemberitahuan Kekurangan


Pembayaran Bea Masuk, yang disingkat SPKPBM, dalam hal penagihan Bea
Cukai kepada Importir/PPJK yang salah dalam memberitahukan Nilai Pabean,
Jenis dan/atau jumlah barang dalam PIB yang mengakibatkan kekurangan
pembayaran Bea Masuk.

30

Importir dapat mengajukan keberatan atas SPKPBM yang diterima dengan


syarat:
1. Mengajukan surat keberatan
2. Pengajuan keberatan dalam waktu 30 hari sejak diterbitkannya SPKPBM
3. Menyerahkan Jaminan sebesar Jumlah tagihan dalam SPKPBM
4. Alasan keberatan
5. Bukti-bukti pendukung.
Pengangkutan Lanjut Barang Impor atau Barang Ekspor
Barang-barang impor atau ekspor yang diangkut dengan sarana
pengangkutan melalui suatu kantor Pelayanan Bea dan Cukai ke kantor Pelayanan
Bea dan cukai lain dengan dilakukan pembongkaran terlebih dahulu di suatu
tempat penimbunan sementara (TPS)
Syarat menjadi nasabah Customs Bond adalah menyerahkan:
o Akte Pendirian Perusahaan.
o Laporan Keuangan yang diaudit.
o Copy Rekening Koran dua bulan terakhir. (khusus untuk
perusahaan yang baru berdiri).
o Copy surat izin yang dimiliki dan masih berlaku seperti;
SIUP/SIUJK, NPWP, Surat Keterangan Domisili Perusahaan
o Copy KTP/KITAS/Paspor masing-masing Direksi/Pengurus yang
masih berlaku.
o Siklus produksi atas barang impor

31

o SKEP Fasilitas Bea Cukai


o Menyerahkan Perjanjian Ganti Rugi (apabila permohonan menjadi
nasabah Surety Bond disetujui)

32

Anda mungkin juga menyukai