Anda di halaman 1dari 11

HUKUM BISNIS

PERTEMUAN IV

HUKUM PERBANKAN
PENGERTIAN BANK

• Pada Undang-undang Nomor 10 Tahun 1998


tentang Perbankan, Bank disebutkan sebagai badan
usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan
dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau
bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup
masyarakat..
Sejarah bank di dunia sudah dimulai sejak abad ke-18 Sebelum Masehi
(SM). Akan tetapi, bentuknya bukan bangunan kantor, tapi berupa
rumah ibadah. Di masa tersebut, aset yang disimpan adalah emas. Untuk
itu, rumah ibadah dipilih sebagai tempat penyimpanan emas karena kecil
kemungkinan untuk mencuri di dalamnya.

• Keluarga Medici mendirikan bank bernama Medici Bank

• Sejarah mencatat asal mula dikenalnya kegiatan perbankan adalah pada


zaman kerajaan tempo dulu di daratan Eropa. Kemudian usaha
perbankan ini berkembang ke Asia Barat oleh para pedagang.
PENGATURAN PERBANKAN

Tujuan pembinaan (pengaturan) dan pengawasan


bank oleh Bank Indonesia ini untuk menciptakan
sistem perbankan Indonesia yang sehat dan efisien serta taat
pada aturan, sehingga kesehatan tetap terjaga dan
kepercayaan masyarakat terhadap bank juga terpelihara dan
terjamin.
• pengaturan dan pengawasan mengenai kesehatan
bank yang meliputi:
• likuiditas, rentabilitas, solvabilitas, kualitas aset, rasio
kecukupan modal minimum, batas maksimum pemberian
kredit, rasio pinjaman terhadap simpanan, dan
pencadangan bank;
• laporan bank yang terkait dengan kesehatan dan
kinerja bank;
Jenis-jenis Bank

Tiga jenis ditinjau dari tugas atau fungsinya. Ketiga jenis Bank
tersebut adalah Bank Sentral, Bank Umum Konvensional atau
Syariah, dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) atau Bank Pembiayaan
Rakyat Syariah

Berdasarkan kepemilikannya, bank dibedakan menjadi bank


campuran, bank asing, bank pemerintah, bank swasta nasional, dan
bank koperasi.

Contohnya adalah persekutuan di antara para pengacara atau para


akuntan, yang biasanya dikenal dengan istilah associate, partner,
rekan atau Co. Persekutuan Perdata juga bisa merupakan kumpulan
dari orang-orang yang memiliki profesi yang sama.
Pendirian dan Likuidasi Bank

Hal tersebut diatur dalam Peraturan OJK (POJK) Nomor 12 /POJK. 03/2021
tentang Bank Umum. Dalam aturan tersebut dinyatakan bagi pendirian Bank
Berbadan Hukum Indonesia (BHI) menetapkan syarat modal minimal Rp 10
triliun. Nilai ini naik tinggi dibandingkan aturan sebelumnya yakni Rp 3
triliun.

Bank Umum hanya dapat didirikan dan menjalankan usaha dengan


izin Menteri Keuangan setelah mendengar pertimbangan Bank Indonesia.

Likuidasi Bank adalah tindakan penyelesaian seluruh aset dan kewajiban


Bank sebagai akibat pencabutan izin usaha dan pembubaran badan hukum
Bank

Faktor penyebab utama terjadinya likuidasi sebuah bank adalah


karena manajemen bank gagal/tidak dapat menjaga kesehatannya, seperti
yang distandarkan oleh Bank Indonesia yang saat ini kewenangannya telah
beralih kepada Otoritas Jasa Keuangan
Pendirian dan Likuidasi Bank

• Pencabutan izin usaha dilakukan oleh Bank Indonesia berdasarkan


ketentuan Pasal 37 ayat (2) dan atau Pasal 52 ayat (1) Undang-undang
Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan sebagaimana telah diubah dengan
Undang-undang Nomor 10 Tahun 1998.

• Likuidasi bank sesuai dengan Pasal 16 Peraturan Pemerintah Nomor 25


Tahun 1999 dilakukan dengan cara pencairan harta dan atau penagihan
piutang kepada para debitur, diikuti dengan pembayaran
kewajiban bank kepada para kreditur dari hasil pencairan dan atau
penagihan tersebut atau pengalihan seluruh harta dan kewajiban

• Likuiditas sangat penting bagi keberlangsungan operasi bank karena itu di


perlu manajemen dan pengelolaan yang efektif untuk menghindari
terjadinya permasalahan yang serius dikemudian hari. Kekurangan
likuiditas pada suatu bank dapat mengakibatkan pengaruh yang lebih luas
dan berdampak negatif pada sistem perbankan
Kegiatan Usaha Bank
• Kegiatan usaha yang dapat dilaksanakan oleh Bank Umum:

• Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa giro,


deposito berjangka, sertifikat deposito, tabungan, dan atau bentuk lainnya
yang dipersamakan dengan itu.

• Memberikan kredit.

• Menerbitkan surat pengakuan utang.

• Bank Indonesia bertugas mengelola tiga bidang yaitu Moneter, Sistem


Pembayaran, dan Stabilitas Sistem Keuangan. Ketiga bidang tugas tersebut
perlu diintegrasi agar tujuan tunggal dapat dicapai secara efektif dan
efisien.Bank Indonesia disebut juga Bank sentral adalah institusi yang
bertanggung jawab untuk mengatur kebijakan moneter, mengatur sistem
pembayaran, dan mengelola cadangan devisa negara. Bank ini juga
bertugas untuk menjaga stabilitas harga dan mengawasi perbankan di
suatu negara.
Aspek Hukum Perkreditan
• Aspek hukum dalam administrasi kredit, meliputi perlakuan terhadap
debitur/calon debitur sesuai dengan bentuk kepemilikan usahanya,
proses analisa dan penuangan dalam Perjamjian Kredit serta meliputi
pengikatan jaminan kredit.
• 9 Unsur-Unsur Kredit yang Mendasari Pemberian Kredit
• Kepercayaan.
• Kesepakatan.
• Jangka Waktu.
• Risiko.
• Balas Jasa.
• Kreditur.
• Debitur.
• Jaminan.
Aspek Hukum Perbankan Syari’ah

• Adapun dasar hukum tentang bank syariah di Indonesia diatur


dalam UU Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan, yang kemudian diubah
dengan UU Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perubahan atas UU Nomor 7
Tahun 1992 tentang Perbankan dan UU Nomor 21 Tahun 2008
tentang Perbankan Syariah.

• Pada bank konvensional, sistem operasionalnya menggunakan suku bunga


dan perjanjian umum berdasarkan aturan nasional. Sementara pada bank
syariah, sistem operasional yang digunakan adalah bagi hasil atau nisbah.
Keuntungan yang diberikan kepada nasabah bergantung pada keuntungan
yang diterima oleh bank.
Aspek Hukum Bank Indonesia

• 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia. Dengan adanya UU No.23 Tahun


1999 tentang Bank Indonesia, Bank Indonesia ditetapkan sebagai Bank
Sentral yang bersifat independen. UU ini menetapkan tujuan tunggal BI
yaitu mencapai dan memelihara kestabilan nilai Rupiah, dan
menghapuskan tujuan sebagai agen pembangunan.

• Untuk mencapai tujuan tersebut, BI mempunyai tugas:

• menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter;

• mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran; dan.

• mengatur dan mengawasi bank.


Tugas
• 1. Cari Ada 5 Peran BI dalam sistem Pembayaran dan Penjelasannya

• 2. Cari Apa saja Wewenang BI

• 3. Cari tentang Bank Perkreditan Rakyat, Tujuan BPR dan


usaha-usaha yang tidak bisa dilakukan oleh BPR,

Anda mungkin juga menyukai