0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
103 tayangan4 halaman
Perbankan di Indonesia telah mengalami perkembangan sejak masa kolonial hingga saat ini. Pada masa kolonial didirikan bank pertama, kemudian setelah kemerdekaan berdiri bank-bank pemerintah. Perbankan zaman transisi diwarnai krisis moneter 1997 yang menyebabkan runtuhnya kepercayaan masyarakat. Saat ini perbankan diatur dengan lebih ketat melalui undang-undang dan lembaga pengawas. Terdapat perbedaan antara perbankan
Perbankan di Indonesia telah mengalami perkembangan sejak masa kolonial hingga saat ini. Pada masa kolonial didirikan bank pertama, kemudian setelah kemerdekaan berdiri bank-bank pemerintah. Perbankan zaman transisi diwarnai krisis moneter 1997 yang menyebabkan runtuhnya kepercayaan masyarakat. Saat ini perbankan diatur dengan lebih ketat melalui undang-undang dan lembaga pengawas. Terdapat perbedaan antara perbankan
Perbankan di Indonesia telah mengalami perkembangan sejak masa kolonial hingga saat ini. Pada masa kolonial didirikan bank pertama, kemudian setelah kemerdekaan berdiri bank-bank pemerintah. Perbankan zaman transisi diwarnai krisis moneter 1997 yang menyebabkan runtuhnya kepercayaan masyarakat. Saat ini perbankan diatur dengan lebih ketat melalui undang-undang dan lembaga pengawas. Terdapat perbedaan antara perbankan
Nim : 043411786 Diskusi 3 Diskusikan dengan teman sejawat anda menganai perbedaan perbankan jaman dahulu, zaman transisi dan perbankan saat ini. Coverage bukan hanya perbankan konvensional, namun juga perbankan syariah. Jawaban
Perbankan Jaman Dahulu
Perjalanan sejarah perbankan di Indonesia dimulai sejak masa penjajahan Belanda. Dari arsip museum Bank Indonesia (Museum Bank Indonesia, www.bi.go.id), bank yang pertama kali didirikan adalah Bank Van Leening tahun 1746, kemudian diikuti Nederlandsche Handel Maatschapij yang berdiri tahun 1824. Pada masa kemerdekaan, industri perbankan Indonesia mengalami perubahan yang cukup signifikan seiring perubahan tata pemerintah dan tata politik di masa lepasnya Indonesia dari masa penjajahan. Pemerintah RI mulai mendirikan bank-bank pemerintah, seperti Bank Negara Indonesia (BNI), Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Industri Negara (BIN), dan Bank Tabungan Pos. Seiring dengan perkembangan institusi perbankan di Indonesia maka dirasa perlu adanya lembaga yang mengatur perbankan Indonesia. Pada masa itulah tepatnya pada 1 Juli 1953 berdiri Bank Indonesia. Pada tahun 1962 terjadi perubahan tatanan regulasi perbankan dan Dewan Moneter Indonesia. Pada saat itu, Gubernur Bank Indonesia diangkat kedudukannya sebagai Menteri Urusan Bank Sentral (MUBS) dan Dewan Moneter dinonaktifkan dan segala wewenangnya, termasuk pengawasan bank. Selanjutnya, sejak tahun 1965, struktur perbankan di Indonesia diarahkan kepada sistem "Bank Tunggal". Tujuan bank tunggal adalah untuk efisiensi dan efektivitas kontrol keuangan dan kebijakan moneter. Perbankan zaman transisi Pada masa peralihan dari era orde lama ke orde baru pada tahun 1966-1983 ini pemerintah membuat berbagai kebijakan untuk memperbaikai sistem ekonomi di Indonesia namun yang terjadi malah sebaliknya kebijakan tersebut tidak mampu memperbaikinya. Masalah yang terjadi di era transisi ini adalah tingkat pengemabalian kredit yang menurun, kredit macet sepenuh nya di tanggung oleh bank Indonesia dan departemen keuangan. Dan puncak nya terjadi pada tahun 1997 karean pada tahu ini terjadi krisis moneter yang melanda asia, krisis moneter tersesbut berdampak cukup besar bagi Indonesia, hal ini memicu terjadinya runtuhnya kepercayaan masyarakat terhadap bank – bank nasioanal, panic buying , nilai mata uang mengalamai depresi yang besar dan sulit di kendalikan. Pemerintah melakukan berbagai cara untuk bisa memulihkan kembali perbankan di idindonesia : Likuidasi bank Pengambungan bank Rekstrukturisasi perbanbakan Rekapitulasi perbankan Dan pada akhir nya 6 tahun kemudian sitem perbanka di di Indonesia mulai mebaik karena perbankan nasioanal memasuki pertumbuhan yang tinggi, serta kepercayaan masyarakat kembali meningkat pesat. Seperti pertumbuhan kredit di sector umkm dan konsumen. Perbankan saat ini Perbankan pada pemerintahan Orde Baru dimulai dengan memperkuat perundang- undangan yang mengatur perbankan baik berupa penggantian maupun membuat undang- undang yang baru, misalnya membuat peraturan yang baru berupa Undang-undang Nomor 14 Tahun 1967 tentang Pokok-pokok Perbankan, sedangkan yang berupa penggantian peraturan yang lama, yaitu berupa Undang-undang Nomor 13 Tahun 1968 tentang Bank Sentral, guna mengganti Undang-undang Nomor 11 Tahun 1953 tentang Pokok-pokok Bank Indonesia. Perbaikan kelembagaan perbankan dengan memperkuat landasan hukumnya, adalah suatu pilar bagi terselenggaranya pembinaan, dan pengawasan yang mendukung peningkatan kemampuan perbankan dalam menjalankan fungsinya secara sehat, wajar, efisien, sekaligus memungkinkan perbankan. Indonesia melakukan penyesuaian yang diperlukan sejalan dengan berkembangnya norma- norma perbankan internasional. Sebagai langkah awal perbaikan ekonomi nasional, pemerintah Orde Baru melalui Undang-undang Nomor 14 Tahun 1967 tentang Pokok-pokok Perbankan ingin secara jelas mengatur usaha perbankan termasuk masalah perkreditan sehingga kesalahan pengelolaan , seperti ekspansi kredit yang tak terkendali dapat dihindari. Di samping itu untuk meningkatkan efektivitas, dan efisiensi penghimpunan dan penggunaan dana masyarakat. Selain itu pula dibuka lagi kesempatan untuk pendirian bank asing, yaitu melalui ketentuan Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 1968 tentang Bank Asing. Sifat umum pada bank umum adalah memberikan seluruh jasa perbankan yang ada dan beroperasi hampir di seluruh wilayah Indonesia. Bank perkreditan rakyat (BPR) Bank yang melaksanakan kegiatan perbankan secara konvensional maupun prinsip syariah di mana dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Kegiatan BPR lebih sempit dibandingkan bank umum. BPR hanya menghimpun dan dan penyaluran dana saja. Bahkan dalam menghimpun dana, BPR tidak boleh menerima simpanan giro. Perbedaan antara perbankan konvensional dengan syariah : Terdapat pada : Perolehan Keuntungan Bentuk Usaha Proses Transaksi Perbankan Perkreditan dan Pinjaman Sistem Bunga Pengertian dari bank konvensional adalah sebuah bank yang melaksanakan semua kegiatannya berdasarkan hukum yang berlaku dan diterapkan di bank tersebut Sedangkan bank syariah adalah sebuah bank yang peraturan nya berdasarkan peraturan dan tatanan yang telah di atur dalam agama islam Terdapat perbedaan diantara keduannya yaitu : 1. Perolehan Keuntungan Bank syariah : Keuntungan yang di dapatkan berasal dari laba atau keuntungan dari jasa yang diberikan seperti hasil bagi usaha, Sedangkan bank konvesional : Keuntungan ini diambil dari bunga dan penetapan biaya adminstrasi dalam setiap kegiatannya 2. Bentuk Usaha Bank syariah : Pada bank ini menganut sistem keuangan dalam islam dimana tidak ada yang namannya bunga tetapi keuntungan diambil dari dana bagi hasil yang rata kepada nasabah dan tidak dapat di perkirakan Sedangkan Bank konvensional : Keuntungan di ambil dari bunga yang telah ditetapkan oleh bank tersebut sehingga dapat diperkirakan nominal bunga nya 3. Proses Transaksi Perbankan Bank syariah : Transaksi ini dilakukan dengan dasar Al-Qur’an dan Hadist dan fatwa MUI sedangkan Bank Konvensional : Proses transaksi dilakukan dengan dasar hukum yang ada di indonesia 4. Perkreditan dan Pinjaman bank syariah : Jumlah yang akan dipinjamkan atau dikreditkan sudah ditetapkan sebelumnya dimana jika terjadi keterlambatan pembayaran maka kerugian di tanggung bank Sedangkan bank konvensional : Bank ini dalam proses peminjamannya terdapat bunga yang dibebankan kepada debitur atau peminjam dan jika terlambat maka akan dikenakan sanksi berupa denda 5. Sistem Bunga Bank syairah : Bank ini tidak menghalalkan bunga didalam transaksinya dan membuat keuntungan yang sama dimana nasabah mendapat kentungan maka bank juga akan mendapatkan keuntungan ataupun sebelumnya Bank konvensional : Bunga pada bank ini sudah di tentukan sebelumnya dimana nilai bunga akan tetap bahkan ketika keuntungan dan kerugian dari bank SMB ESPA4312/3SKS/MODUL 3 KEUANGAN DAN PERBANKAN INDONESIA EKSI4205/3SKS/MODUL 3 BANK INDONESAI, OTORITAS JASA KEUANGAN (OJK), DAN LEMBAGA PINJAMAN SIMPANAN (LPS)
Ekonomi makro menjadi sederhana, berinvestasi dengan menafsirkan pasar keuangan: Cara membaca dan memahami pasar keuangan agar dapat berinvestasi secara sadar berkat data yang disediakan oleh ekonomi makro
Pendekatan sederhana untuk investasi ekuitas: Panduan pengantar investasi ekuitas untuk memahami apa itu investasi ekuitas, bagaimana cara kerjanya, dan apa strategi utamanya