Anda di halaman 1dari 16

SAHAM

Modul 4
EKSI4203-TPAI
KEGIATAN BELAJAR 1
Pemahaman Saham
A. MACAM-MACAM SAHAM
Kepemilikan perusahaan ditunjukkan dalam bentuk saham (stock). Perusahaan dapat
mengeluarkan saham biasa (common stock) dan saham preferen (preferred stock).
1. Saham Preferen
saham preferen mempunyai sifat gabungan (hybrid) antara obligasi (bond)
dan saham biasa. Seperti bond yang membayarkan bunga atas pinjaman,
saham preferen juga memberikan hasil yang tetap berupa dividen preferen.
Karakteristik saham preferen, yaitu:
 Preferen terhadap dividen
 Hak dividen kumulatif
 Preferen pada waktu likuidasi
2. Saham Biasa
Perusahaan yang hanya mengeluarkan satu kelas saham saja, saham
ini biasanya dalam bentuk saham biasa (common stock). Sebagai
pemilik perusahaan, pemegang saham biasa mempunyai beberapa
hak, yaitu:
• Hak pemegang saham biasa
a. Hak Kontrol
b. Hak Preemptif
c. Hak menerima pembagian keuntungan
• Pembayaran Dividen
Saham biasa dapat membayar dividen dan dapat tidak membayar dividen.
Dividen biasanya dibayar dari hasil laba perusahaan.
Hal yang penting dalam pembayaran dividen adalah tanggal-tanggal yang
terkait dengan pembayaran dividen. Ada beberapa tanggal yang perlu
diperhatikan sebgai berikut:
a. Tanggal deklarasi (declaration date) atau tanggal pengumuman
(announcement date)
b. Tanggal kum-dividen (cum date)
c. Tanggal ex-dividen (ex-date)
d. Tanggal catatan (record date)
e. Tanggal Pembayaran (payment date) atau tanggal distribusi (distribution
date)
KEGIATAN BELAJAR 2
Nilai-nilai Saham
A. NILAI NOMINAL
Nilai nominal (par value) dari suatu saham merupakan nilai kewajiban yang
ditetapkan tiap-tiap lembar saham. Kadang kala suatu saham tidak
mempunyai nilai nominal (no-par value stock). Untuk saham yang tidak
mempunyai nilai nominal, dewan direksi umumnya menetapkan nilai sendiri
(stated value) per lembarnya.
B. NILAI BUKU
Nilai buku (book value) per lembar saham menunjukkan aset bersih (net
assets) yang dimiliki oleh pemegang saham dengan memiliki satu lembar
saham.
B. NILAI BUKU
Nilai buku (book value) per lembar saham menunjukkan aset bersih (net
assets) yang dimiliki oleh pemegang saham dengan memiliki satu lembar
saham. Karena aset bersih adalah sama dengan totl ekuitas pemegang
saham, maka nilai buku per saham, yaitu:
Perusahaan mempunyai dua macam kelas saham, yaitu:
1. Nilai Buku Saham Preferen
nilai buku saham preferen dihitung dengan mengalihkan nilai tebus
(call price) ditambah dengan dividen yang di arrears dengan lembar
sagam preferen yang beredar
2. Nilai Buku Saham Biasa
nilai buku saham biasa dihitung dengan mengurangi nilai total ekuitas
dengan nilai buku saham preferen.
C. NILAI INTRINSIK
Nilai intrinsik adalah nilai sebenarnya yang diperkirakan. Nilai intrinsik
disebut juga dengan nilai fundamentar (fundamental value).
1. Metode Nilai Sekarang Aliran Kas Masa Datang
nilai perusahaan dicerminkan oleh nilai prospek di masa depan yang
menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan arus kas
di masa depan.
2. Model Diskon Dividen
model diskonto dividen (dividend discount model) merupakan model
alternatif untuk menghitung nilai intrinsik saham selain model nilai
sekarang arus kas masa depan. Bagi investor, nilai dividen banyak
digunakan untuk menggantikan nilai arus kas masa depan untuk
menghitung nilai intrinsiknya.
Sehingga rumus nilai intrinsiknya menjadi:

Rumus ini dapat juga dituliskan sebagai:


Ada tiga macam variasi dividen yang dibayarkan oleh perusahaan, yaitu:
a. Pembayaran Dividen Konstan
Pembayaran dividen konstan berarti D1, D2, dan seterusnya adalah
sama nilai konstan sebesar D, sehingga model diskon dividennya
dapat dirumuskan sebagai berikut:

Dapat disederhanakan menjadi:


b. Pembayaran Dividen Bertumbuh Konstan
Untuk pembayaran dividen bertumbuh konstan, dividen awal tahun
perlu diberi simbol D0. model diskonto dividennya akan menjadi
sebagai berikut:

Rumus ini dapat disederhanakan menjadi:

Untuk D1 = D0(1+g) maka rumus tersebut juga dapat dituliskan


menjadi:
c. Pembayaran Dividen Tidak Beraturan
Jika pembayaran dividen tidak beraturan dari waktu ke waktu maka
D1, D2, dan seterusnya tidak sama nilainya dan berbeda-beda
nilainya.. Untuk menghitung nilai intrinsik sahaam maka dividen yang
berbeda-beda nilainya ini perlu didiskontokan ke nilai sekarang satu
per satu dengan tingkat diskonto yang berlaku, misalnya k sebagai
berikut:
Karena tidak mungkin membayar dividen sampai tahun tak terhingga,
maka pembayaran dividen dapat hanya sampai tahun ke-n saja dan
nilai dividen tahun ke n+1 sampai tahun tak terhingga dapat diwakili
dengan nilai terminal (terminal value) atay nilai residual (residual
value), yaitu:
3. Metode Relatif
Alternatif lain menghitung nilai fundamental atau nilai intrinsik
saham adalah dengan menggunakan metode relatif. Metode relatif
ini menghitung nilai intrinsik saham dikaitkan secara relatif dengan
nilai yang lain, misalnya terhadap nilai penjualan (sales) atau nilai
laba perusahaan (earnings). Salah satu metode yang populer adalah
dengan mengaitkannya relatif terhadap laba. Metode ini dikenal
dengan nama earning multiplier. Dengan rumus:

nilai intrinsik saham metode earning multiplier ini juga dapat


dirumuskan, yaitu:

Anda mungkin juga menyukai