Anda di halaman 1dari 6

Nama

: Dimas Gita Firmansyah

Kelas

: 9D/ 15

NPM

: 15460006585

1. a. Tujuan dari perusahaan pada pada dasarnya adalah meningkatkan kekayaan


pemilik. Entitas perusahaan hanyalah instrumen pemilik untuk mencapai tujuannya.
Pendapatan merupakan kenaikan kekayaan pemilik pada suatu periode tertentu.
b. Stewardship dalam teori kepemilikan ini tidak begitu penting, karena pemilik tahu
kinerja perusahaan dan tidak melibatkan pihak luar. Pemilik dan entitas perusahaan
tidak dibedakan. Kewajiban biasanya bersifat jangka pendek dan karena itu tidak
perlu memberikan informasi akuntansi terus menerus kepada kreditur.
c. Aset merupakan milik dari pemilik perusahaan dan liabilitas adalah kewajiban
pemilik. Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada pemisahana antara entitas dan
pemilik. Dalam persamaan akuntansi kekayaan bersih pemilik adalah aset dikurangi
dengan liabilitas.
d. Pendapatan dapat meningkatkan kekayaan pemilik, sedangkan beban dapat
menurunkan kekayaan pemilik. Profit adalah efek bersih dari pendapatan dikurangi
dengan beban, tidak termasuk modal yang disetor dan penarikan oleh pemilik. Akun
pendapatan dan beban adalah anak akun kekayaan bersih (P). Pendapatan dan
beban memiliki karakteristik aljabar yang sama dengan kekayaan bersih (apabila
terjadi peningkatan nilai kekayaan bersih akan dicatat di sisi kredit dan apabila
terjadi penurunan nilai kekayaan bersih akan dicatat di sisi debet). Pendapatan dan
beban merupakan output dari keputusan pemilik. Keuntungan perusahaan milik
pemilik.
e. Berikut ini adalah contoh dari pengaruh teori kepemilikan pada praktek akuntansi:
-

Dividen yang dibayarkan adalah distribusi pendapatan kepada pemilik, bukan


beban, sedangkan beban bunga atau beban pajak merupakan beban.

Dalam kepemilikan tunggal atau kemitraan, gaji pemilik yang bekerja sebagai
karyawan di perusahaan tunggal tersebut bukan merupakan beban, karena gaji
tersebut sama saja dibayarkan oleh perusahaan

Metode ekuitas pada investasi jangka panjang berfokus pada kepentingan


kepemilikan dari perusahaan induk

Teori induk perusahaan pada saat pengkonsolidasian laporan keuangan


memandang bahwa anak perusahaan merupakan milik induk perusahaan.
Apabila anak perusahaan memiliki keuntungan, maka keuntungan tersebut
harus didistribusikan kepada pemilik dalam hal ini adalah perusahaan induk.

Penggabungan perusahaan tunggal merupakan proses penyatuan dua


kepentingan pemilik

Istilah umum dari kepentingan pemilik adalah nilai buku per saham, laba per
saham, dan pendapatan kepada pemegang saham

Penggunaan indeks harga konsumen untuk menyesuaikan harga menunjukkan


keingingan dari pemilik.

f.

Teori kepemilikan tidak sesuai dengan realitas perusahaan besar. Perusahaan


mengakui korporasi perusahaan sebagai entitas yang terpisan dengan pemilik.
Korporasi memiliki kontrol aset dan bertanggung jawab terhadap penyelesaian
kewajiban. Untuk perusahaan besar, penarikan uang tunai atau aset lainnya oleh
pemegang

saham

merupakan

tindakan

yang

melanggar

hukum.

Hal

ini

menunjukkan hal kepemilikan pemegang saham terbatas. Akuntabilitas kepada


pemegang saham adalah signifikan, karena pemegang saham tidak memiliki status
dan operasi bisnis perusahaan. Teori kepemilikan tidak relevan kepada para
pemegang saham perusahaan besar

3. Liabilitas adalah present obligation untuk bertindak atau melakukan cara tertentu.
Liabilitas adalah kewajiban, tanggung jawab, atau requirement. Mungkin secara legal
hukum liabilitas dapat dipaksakan dan bersifat equitable atau constructive. Definisi
liabilitas dalam framework menekankan pada pengorbanan masa depan. Namun,
kewajiban yang sekarang diakui dari peristiwa atau transaksi masa lampau.

5. Unrealised foreign exchange gain or losses tidak memenuhi definisi kewajiban. Tidak
ada present obligation untuk mengorbankan manfaat ekonomi masa depan.

Sebaliknya ada aliran potensi manfaat ekonomi masa depan atau pengurangan
potensial dalam arus manfaat ekonomi masa depan dari pertukaran mata uang asing.
7. Prinsip konservatisme lebih mengarah pada pengakuan kewajiban daripada
pengakuan aset. Lebih aman mengakui aset yang underestimate daripada kewajiban
yang underestimate. Menurut framework, jika transaksi yang mengandung kewajiban
telah probable dan jumlahnya dapat diestimasi, maka kewajiban harus dicatat.
Framework menerapkan prinsip konservatisme, agar akuntan dapat bersikap lebih
berhati-hati. Tingkat kehati-hatian dalam pelaksanaan penilaian dibutuhkan untuk
membuat estimasi dalam kondisi ketidakpastian, sehingga aset, liabilitas, pendapatan,
dan beban dapat diakui secara probable dan measureble. Dengan demikian,
kewajiban harus diakui pada saat memang memungkinkan terjadi tanpa terlebih
dahulu mengidentifikasi penambahan atau pengurangan manfaat ekonomi masa
depan dan dapat diukur.
9. a. Account payable jelas merupakan suatu liabilitas, karena terjadi transaksi pembelian
dan kemungkinan adanya pembayaran yang dapat menurunkan manfaat ekonomi di
masa depan. Transaksi yang mengandung account payable merupakan proses
pencatatan akun kewajiban. Hal ini sesuai dengan isi IAS 39.
b. Put option (pemegangnya memiliki hak opsi untuk menjual, tetapi tidak
berkewajiban untuk menjual item yang mendasarinya). Sebuah instrumen keuangan
derivatif diatur pada IAS 139. Standard mengatakan pengakuan instrumen
keuangan berupa put option dicatat pada nilai wajar pada tanggal transaksi dan
pengukuran pada tanggal neraca berikutnya, dengan kenaikan dan penurunan nilai
option harus dicatat dalam laporan laba rugi. Derivatif ini termasuk ke dalam
kategori instrumen keuangan fair value through profit and loss pada IAS 139.
c. Call option hampir sama dengan put option terkait pengakuan dan pengukurannya.
Hanya saja perbedaan yang paling mendasar diantara keduanya adalah call option
merupakan hal opsi bagi para pemegangnya untuk membeli item yang
mendasarinya.
d. Raw material inventory. Jika perusahaan menggunakan sistem perpetual,
pembelian telah terjadi dan jumlah aset yang tersisa pada akhir periode dicatat
dalam kartu persediaan. Jika perusahaan menggunakan sistem periodik, jumlah
persediaan dicatat sebagai aset pada tanggal pembelian raw material.
e. Finance lease obligation. AASB 117 menetapkan bahwa dalam finance lease
obligation terjadi ketika lessor secara substansial telah mentransfer seluruh resiko
dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Standard mengatakan lessee
harus mengakui finance lease sebagai aset dan kewajiban dalam neraca mereka
sebesar nilai wajar aset sewaaan, atau jika lebih rendah dari present value dari

minimum lease payment yang masing-masing ditentukan pada awal masa sewa.
Lessor harus mengakui aset finance lease di neraca mereka dan sekarang mereka
f.

mengakui piutang pada jumlah yang sama dengan investasi bersih dari leasing.
Operating lease obligation. AASB 117 menetapkan bahwa pembayaran sewa
dicatat sebagai sewa operasi dan diakui sebagai beban dengan dasar garis lurus
selama masa sewa, kecuali dasar sistematis lain yang lebih mencerminkan
terhadap amortisasi aset. Untuk lessor, pendapatan sewa dari operating lease
diakui dalam laba rugi dengan dasar garis lurus selama masa sewa kecuali dasar

sistematis lain yang lebih mencerminkan terhadap amortisasi aset.


g. Warranty commitments. Kewajiban timbul dengan penjualan produk dan adanya
kontrak garansi. Pada tahap ini, jumlah dapat ditaksir secara wajar. Kontrak
menimbulkan kewajiban untuk pihak eksternal. Jumlah yang akan diklaim
merupakan hasil judgement berdasarkan pengalaman masa lalu perusahaan.
11. Sumber utama pendapatan suatu perusahaan merupakan kekayaan perusahaan yang
dihasilkan dari proses bisnis untuk periode tersebut. Pendapatan ini merupakan jumlah
maksimum yang dapat didistribusikan kepada pemilik dan tetap menyisihkannya untuk
perusahaan berupa retained earning sampai dengan akhir periode dan merupakan
saldo awal pada periode berikutnya. Jumlah maksimum yang dapat didistribusikan kita
sebut dengan pendapatan, tetapi jumlah yang dibutuhkan perusahaan untuk
menyisihkannya guna membiayai proses bisnis perusahaan kita sebut dengan
retained earning. Pada konsep capital maintenance, pendapatan yang didistribusikan
kepada pemegang saham tidak boleh merusak modal perusahaan. Modal perusahaan
tidak dapat didistribusikan sebagai deviden, hanya pendapatan saja. Current cost
accounting bertujuan untuk memastikan basis modal fisik/ operasi perusahaan, agar
tidak tergerus selama periode inflasi. Kenaikan inflasi dapat menyebabkan kenaikan
pembayaran dividen yang nantinya dapat mengurangi modal real perusahaan. Dalam
general price level accounting system, pendapatan diakui hanya setelah daya beli
modal pemilik di awal periode dapat dipertahankan. Kapasitas modal bersifat adaptif,
sehingga pendapatan tidak diakui sampai perusahaan memperoleh modal yang cukup
untuk mempertahankan kapasitas adaptif operasi, seperti yang tercermin dalam nilai
realisasi bersih aset (aset dikurangi dengan kewajiban).
13. Part (a)
Pencatatan kewajiban dibenarkan, karena:
- Terdapat present obligation. Perusahaan ini menggunakan uang pinjaman.
- Perusahaan akan membayar kas (aset) atau mineral aset) di masa mendatang
-

untuk menyelesaikan kewajiban


Kewajiban muncul dari peristiwa masa lalu yaitu penggunaan yang yang dipinjam

Transaksi tersebut juga memenuhi kriteria pengakuan kewajiban, karena terdapat arus
keluar masa depan yang dapat mengurangi manfaat ekonomi. Transaksi tersebut juga
dapat diukur secara andal. Walaupun tidak persis jumlah yang akan dibayarkan, hal
tersebut harus dibayar jika mineral diesktraksi memiliki nilai yang tinggi
Cash

xxx

Loan (PV of expected cash outflow)

xxx

Part (b)
Pencatatan kewajiban dibenarkan, karena
-

Terdapat present obligation. Perusahaan memiliki contractual commitment untuk

menyelesaikan restorasi
Akan ada arus keluar manfaat ekonomi masa depan dalam waktu sepuluh tahun

dalam kaitannya dengan kegiatan penambangan.


Kewajiban muncul dari peristiwa masa lalu, yaitu aktivitas pertambangan
Transaksi tersebut juga memenuhi kriteria pengakuan kewajiban, karena terdapat arus
keluar masa depan yang dapat mengurangi manfaat ekonomi. Transaksi tersebut juga
dapat diukur secara andal. Biaya restorasi dicatat sebesar $1.000.000. Perusahaan
harus mengkapitalisasi biaya restorasi atas aset pengembangan tambang dan
diamortisasi selama sepuluh tahun tambang (sehingga mengalokasikan biaya restorasi
sebelum sepuluh tahun dan meng-offset pada pendapatan produksi. Ketika
pertambangan dimulai, perusahaan mencatat jurnal
Mine Development asset

1.000.000

Provision for restoration

1.000.000

Setiap tahun proporsi dari total mine development asset (termasuk biaya lain yang
dikapitalisasi) dibebankan sebagai biaya produksi. Ketika pertambangan selesai biaya
restorasi dibayar sebesar
Provision restoration

1.000.000

Cash

1.000.000

15. Issue $50.000.000 masuk ke dalam kategori liabilitas, karena


- Memiliki jatuh tempo yang pasti yaitu 30 April 2015
- Memiliki jumlah tertentu yang harus dibayar pada tanggal jatuh tempo baik
-

$50.000.000 atau 30% dari kepemilikan pusat perbelanjaan, mana yang lebih tinggi.
Ini tidak memberi klaim residual dengan nilai perusahaan. Komponen variabel nilai
pinjaman berkaitan dengan nilai bagunan
Meskipun suku bunga disebutkan, ada jenis obligasi yang mirip dengan kasus di atas.
Nilai yang akan dibayarkan dapat memakai 30% dari pendapatan per tahun. Jumlah
tersebut setiap tahun tidak akan sama, tetapi ini juga berlaku untuk variabel rate
bonds.

Kepemilikan 30% dari pusat perbelanjaan oleh pemegang saham pada pasarnya
jaminan atas pinjaman. Kepemilikan pemegang saham bersifat sementara, hanya
sampai tanggal jatuh tempo, kecuali perusahaan berada dalam keadaan default.
Jurnal yang harus dientri perusahaan adalah
Tanggal 30 April 2000
Cash

$50.000.000
Loan payable

$50.000.000

Ketika pembayaran 30% dari pendapatan dibuat setiap tahun


Interest Expense

xxx

Cash

xxx

Jika nilai pembayaran kemungkinan jatuh tempo melebihi $50.000.000, pinjaman


harus disajikan kembali
Building

yyy
Loan payable

yyy

Setelah jatuh tempo


Loan payable
Cash

xxx+yyy
xxx+yyy

Anda mungkin juga menyukai