MEASUREMENT THEORY
201670041
JURUSAN AKUNTANSI
BEKASI
2019
BAB 5
MEASUREMENT THEORY
A. PENTINGNYA PENGUKURAN
Campbell mendefiniskan pengukuran adalah “the assignment of numerals to represent
properties of material systems other thannumbers, in virtue of the laws governing these
properties”. Sedangkan menurut Stevens, pengukuran adalah “assignment of numerals to objects
or events according to the rules”
Dalam pengertian Campbell, “The System” sama dengan “object or events” dalam
pengertian Steven. Dalam hal ini contohnya adalah meja, manusia, aset, atau jarak perjalanan.
“Properties” yaitu spesifikasi atau karakteristik dari “The System” dalam pengertian Campbell.
Dalam hal ini maka Teori Pengukuran menurut 'ampbell lebih tepat.
Ketika kita melihat hubungan antara pernyataan secara matematika yang berkolerasi dengan
hubungan dari objek atau kejadian, maka pengukuran atas objek atau kejadian tersebut telah
terjadi. Dalam akuntansi, kita mengukur laba dengan langkah pertama yaitu menghitung/menilai
modal dan kemudian mengkalkulasikan laba sebagai pertukaran dalam modal selama periode
akuntansi untuk semua kejadian ekonomi yangmempengaruhi perusahaan
Pengukuran adalah proses pemberian angka - angka atau label kepada unit analisis untuk
merepresentasikan atribut – atribut. konsep atribut adalah sesuatu yang melekat pada suatu objek
yang menggambarkan sifat atau ciri yang dikandung objek tersebut
Dalam setiap aktivitas manusia, pengukuran senantiasa terjadi. Dapat berupa penilaian
subyektif, seperti persepsi seseorang tentang orang lain, yang dapat menentukan bentuk
hubungan antar keduanya pada masa mendatang, dapat pula berupa pengukuran yang lebih
obyektif ataupun data statistik. Saat transaksi jual - beli, merupakan situasi yang tepat sebagai
contoh tentang pengukuran. Sekantung gula yang kita beli, mungkin berukuran satu kilogram,
atau setengah kilogram, itulah pengukuran yang nyata sehari - hari. Sedangkan dalam akuntansi
contoh pengukuran yang dilakukan adalah ketika kita mengukur keuntungan dengan terlebih
dahulu menetapkan nilai terhadap modal dan kemudian menghitung keuntungan sebagai
perubahan modal selama periode setelah memperhitungkan semua peristiwa ekonomi yang
mempengaruhi kekayaan perusahaan.
Seluruh pengukuran dalam kehidupan itu memiliki tujuan - tujuan khusus untuk menentukan
langkah berikutnya. Pengukuran sangat penting dilakukan karena dengan mengukur suatu objek,
maka kita dapat mengetahui nilai suatu objek sehingga dapat menjadi acuan untuk dapat
menentukan kebijakan yang berkaitan dengan objek tersebut. Untuk memudahkan kita
melakukan suatu pengukuran sehingga memperoleh suatu hasil yang akurat dan dapat diandalkan
maka kita dapat menggunakan skala dan memilih tipe pengukuran yang sesuai dengan
karakteristik objek yang kita ukur.
B. SKALA PENGUKURAN
Setiap pengukuran dibuat berdasarkan sebuah skala. Sebuah skala dibuat ketika aturan
semantik digunakan untuk menghubungkan pernyataan matematika kepada objek atau kejadian.
Skala menunjukkan informasi apa yang diwakili oleh angka, sehingga memberikan arti kepada
angka tersebut. jenis skala yang dibuat tergantung kepada aturan semantik yang digunakan.
Menurut Steven, skala dapat dibagi menjadi nominal, ordinal, interval atau rasio.
1. Skala Nominal
Dalam skala nominal, nomor hanya diigunakan sebagai sebuah label. Contohnya adalah
penomoran pemain sepak bola. Banyak teori yang tidak sependapat dengan skala nominal.
Torgerson menyatakan, “Dalam pengukuran, nomor yang digunakan menunjuk kepada
jumlah atau tingkat kepemilikan dari suatu objek, dan bukan menunjukkan kepada objek itu
sendiri, Sedangkan dalam skala nominal, nomor menunjukkan kepada objek atau kelompok
dari objek”
2. Skala Ordinal
Skala ordinal dibuat ketika suatu operasi memeringkat objeknya sehubungan dengan properti
yang diberikan. Contohnya, investor melihat satu kemungkinan jenis investasi untuk
uangnya. Investasi tersebut diperingkat 1,2,3 berdasarkan nilai bersihnya saat ini.
Kelemahan skala ordinal adalah interval antar nomor tidak memberitahukan apa - apa tentang
perbedaan kuantitas kepemilikan yang diwakilinya.
3. Skala Interval
Skala interval memberikan informasi yang lebih daripada skala orginal. Tidak hanya
memberi peringkat kepada objeknya, tetapi juga jarak antara interval skalanya diketahui dan
sama. Contohnya adalah pengukuran suhu ruangan dengan menggunakan thermometer
Celsius. Jika kita mengukur suhu dua buah ruangan, misal ruangan A dan B, dimana suhu
ruangan A 22 derajat celsius dan ruangan B 30 derajat celsius, maka selain kita dapat
mengatakan bahwa suhu di ruangan B lebih panas, kita juga mengetahui bahwa ruangan B
lebih panas 3 derajat daripada ruangan A. Kelemahan skala interval adalah titik nolnya dibuat
dengan bebas.
4. Skala Rasio
Skala rasio adalah skala yang :
memberikan peringkat kepada objek atau kejadian
interval antar objek diketahui dan sama
Asal yang unik, titik nol yang alami, dimana jaraknya dengan objek terakhir diketahui
varian dalam skala berarti bahwa apapun metode pengukuran yang digunakan, maka sistem
pengukuran akan menghasilkan format yang sama dari variabel - variabel yang digunakan
dan pengambil keputusan akan membuat keputusan yang sama juga. Tapi hal ini tidak
berlaku dalam akuntansi, setiap sistem yang berbeda akan berbeda juga variabel -
variabelnya. Pengukuran pendapatan dengan cara yang berbeda akan menghasilkan
keputusan yang berbeda juga. Metode - metode pengukuran yang berbeda tersebut tidak
memberikan informasi yang sama.
C. OPERASI YANG DIIJINKAN DALAM PENGUKURAN
Salah satu alasan untuk mendiskusikan pengukuran adalah penerapan ilmu matematika
tertentu hanya dapat menggunakan pengukuran tertentu. Skala rasio dapat digunakan untuk
semua operasi aritmatik yang fundamental, yaitu penjumlahan, pengurangan, pengkalian, dan
pembagian. Begitu juga dengan algebra, analisis geometri, kalkulus, dan metode – metode
statistikal. Skala rasio akan tetap bagaimanapun transformasi penggunaannya
Kestabilan dari pengukuran membuat kita paham sampai dimana teori atau peraturan pada
dasarnya akan tetap sama, walaupun pengukuran digunakan pada ukuran berbeda, seperti
sentimeter ke meter.
Tanpa kestabilan, bisa saja X dua kali lebih panjang daripada Y apabila diukur dalam
sentimeter, namun tiga kali lebih panjang apabila diukur dalam meter. Dalam akuntansi,
pengukuran dari current cost adalah varian dari historical cost. Karena atribut dari yang dihitung
berbeda, bisa saja mesin A yang dihitung berdasarkan historical cost seharga $90.000, namun
menjadi seharga $110.000 apabila dihitung berdasarkan current cost.
Tidak semua operasi aritmatik dapat digunakan dengan skala interval. Penjumlahan dan
pengurangan masih bisa digunakan dengan skala interval, namun pengkalian dan pembagian
tidak.
Tidak ada operasi aritmatik yang dapat digunakan dengan menggunakan skala ordinal. Kita
tidak dapat menjumlah, mengurangi, mengkali, dan membagi nomor atau interval dengan
mengunakan skala ini. Oleh karena itu, skala ordinal hanya dapat memberikan informasi yang
terbatas
2. Pengukuran Turunan
Menurut Campbell, sebuah pengukuran turunan merupakan pengukuran yang bergantung
dari pengukuran dua atau lebih benda lain. contohnya adalah pengukuran kepadatan, yang
bergantung pada pengukuran massa dan volume. Dalam akuntansi,c"ontoh pengukuran
turunan adalah keuntungan, yang diturunkan dari penambahan dan pengurangan pendapatan
dengan beban.
3. Pengukuran Formal
Ini adalah tipe pengukuran dalam ilmu sosial dan akuntansi, menggunakan definisi yang
dibangun secara acak untuk dihubungkan dengan hal - hal yang bisa diamati dengan pasti
(variabel) pada konsep yang telah ada, tanpa perlu teori konfirmasi untuk mendukung
hubungan tersebut. Sebagai contoh, dalam akuntansi kita tidak tahu bagaimana cara untuk
mengukur konsep keuntungan secara langsung. Kita mengasumsikan variabel pendapatan,
laba, beban, dan kerugian dihubungkan dengan konsep keuntungan dan bagaimanapun bisa
digunakan untuk mengukur keuntungan secara tidak langsung.Untuk mengukur validitas
pengukurannya, ilmuwan sosial berusaha menghubungkan hal - hal yang dipelajari dengan
variabel lain untuk melihat manfaatnya. Contohnya, jika kita ingin mengukur kemampuan
aritmatik orang, kita mungkin memilih untuk menguji mereka dalam suatu tes aritmatik.
Bagaimanapun, tidak ada teori empiris yang konfirmasi untuk menilai tes yang kita lakukan,
dan kita membuat asumsi ketika kita membangun skala pengukuran.K&ita bisa
memprediksikan bahwa pada kebanyakan orang, yang mempunyai nilai tes yang tinggi juga
akan berprestasi dalam kuliah matematika.
DAFTAR PUSTAKA
Godfrey, Jayne, Allan Hodgson, Ann Tarca, Jane Hamilton, and Scott Holmes. Accounting
Theory, 7th Ed. John Wiley & Sons, Inc. 2010. (GOD)