Anda di halaman 1dari 18

TEORI PENGUKURAN

KELOMPOK 4
1. Waskito Agung Nugroho (142200162)
2. Zulfina Hasni Nabila (142200172)
3. Yurika Fadilla Ramadhani (142200178)
4. Muhammad Zidan AB (142200189)
5. Ainun Nisa Amalia (142200194)
6. Fadila Rima Jatiningtyas (142200197)
7. Azzahra Janesyela Putri (142200206)
A. Pentingnya Pengukuran

Campbell Penugasan angka untuk mewakili sifat sistem


material selain angka, berdasarkan hukum yang
mengatur sifat ini.

● Pengukuran melibatkan hubungan sistem bilangan formal ke beberapa


properti objek atau peristiwa melalui aturan semantik. Aturan semantik
dalam akuntansi diwakili oleh transaksi.
Dalam akuntansi, untuk mengukur laba dilakukan dengan :
● Menghitung/menilai modal
● Menghitung keuntungan sebagai perubahan modal selama periode
tersebut.
Simpulan :
Pengukuran adalah proses pemberian angka-angka atau label kepada unit
analisis untuk merepresentasikan atribut – atribut. konsep atribut adalah
sesuatu yang melekat pada suatu objek yang menggambarkan sifat atau ciri
yang dikandung objek tersebut.
B. Skala Pengukuran

Skala menunjukkan informasi apa yang diwakili oleh angka, sehingga memberikan arti
kepada angka tersebut. jenis skala yang dibuat tergantung kepada aturan semantik yang
digunakan. Menurut Steven, skala dapat dibagi menjadi nominal, ordinal, interval atau rasio.
1. Skala Nominal
Dalam skala nominal, nomor hanya diigunakan sebagai sebuah label. Contohnya adalah
penomoran pemain sepak bola. Banyak teori yang tidak sependapat dengan skala nominal.
Torgerson menyatakan, “Dalam pengukuran, nomor yang digunakan menunjuk kepada jumlah
atau tingkat kepemilikan dari suatu objek, dan bukan menunjukkan kepada objek itu sendiri,
Sedangkan dalam skala nominal, nomor menunjukkan kepada objek atau kelompok dari objek”
2. Skala Ordinal
Skala ordinal dibuat ketika suatu operasi memeringkat objeknya sehubungan dengan properti yang
diberikan. Contohnya, investor melihat satu kemungkinan jenis investasi untuk uangnya. Investasi tersebut
diperingkat 1,2,3 berdasarkan nilai bersihnya saat ini. Kelemahan skala ordinal adalah interval antar nomor
tidak memberitahukan apa -apa tentang perbedaan kuantitas kepemilikan yang diwakilinya.
3. Skala Rasio
Skala rasio adalah skala yang : (1) Memberikan peringkat kepada objek atau kejadian, (2) Interval
antar objek diketahui dan sama, dan (3) Asal yang unik, titik nol yang alami, dimana jaraknya dengan objek
terakhir diketahui. Varian dalam skala berarti bahwa apapun metode pengukuran yang digunakan, maka
sistem pengukuran akan menghasilkan format yang sama dari variabel -variabel yang digunakan dan
pengambil keputusan akan membuat keputusan yang sama juga.
4. Skala Interval
Skala interval memberikan informasi yang lebih daripada skala orginal. Tidak hanya memberi peringkat
kepada objeknya, tetapi juga jarak antara interval skalanya diketahui dan sama.
C . O p e r a s i Ya n g D i i z i n k a n
Dalam Pengukuran
Salah satu alasan untuk mendiskusikan pengukuran adalah
penerapan ilmu matematika tertentu hanya dapat menggunakan
pengukuran tertentu. Skala rasio dapat digunakan untuk semua operasi
aritmatik yang fundamental, skala rasio dapat digunakan pada:
● penjumlahan,
● pengurangan,
● pengkalian, dan
● pembagian.
Begitu juga dengan algebra, analisis geometri, kalkulus, dan metode
metode statistikal.
Skala rasio akan tetap bagaimanapun transformasi penggunaannya.
Kestabilan dari pengukuran membuat kita paham sampai dimana teori atau
peraturan pada dasarnya akan tetap sama, walaupun pengukuran digunakan
pada ukuran berbeda, seperti sentimeter ke meter. Dalam akuntansi,
pengukuran dari current cost adalah varian dari historical cost. Karena atribut
dari yang dihitung berbeda, bisa saja mesin A yang dihitung berdasarkan
historical cost seharga $90.000, namun menjadi seharga $110.000 apabila
dihitung berdasarkan current cost.
Tidak semua operasi aritmatik dapat digunakan dengan skala
interval. Penjumlahan dan pengurangan masih bisa digunakan dengan
skala interval, namun pengkalian dan pembagian tidak. dan tidak ada
operasi aritmatik yang dapat digunakan dengan menggunakan skala
ordinal. Kita tidak dapat menjumlah, mengurangi, mengkali, dan
membagi nomor atau interval dengan mengunakan skala ini. Oleh karena
itu, skala ordinal hanya dapat memberikan informasi yang terbatas.
D . Ti p e - Ti p e P e n g u k u r a n
Menurut Campbell, pengukuran bisa diakui hanya ketika ada konfirmasi teori-teori empiris
(hukum) untuk mendukung pengukuran. Tipe pengukuran yang lebih jauh, pengukuran fiat, yang
diungkapkan oleh Togerson menjadi tambahan atas pengukuran fundamental dan turunan yang
didiskusikan Campbell.

Pengukuran Fundamental Pengukuran Turunan


Pengukuran fundamental merupakan Menurut Campbell, pengukuran turunan
pengukuran dimana angka-angka bisa merupakan pengukuran yang bergantung dari
diterapkan pada benda dengan mengacu pada pengukuran dua atau lebih benda lain.
hukum alam dan tidak bergantung pada Contohnya : keuntungan yang diturunkan
pengukuran variabel apapun. dari penambahan dan pengukuran pendapatan
dengan beban.
Pengukuran Finansial
Pengukuran formal adalah tipe pengukuran
dalam ilmu sosial dan akuntansi
menggunakan definisi yang dibangun
secara acak untuk dihubungkan dengan hal-
hal yang bisa diamati dengan pasti
(variabel) pada konsep yang telah ada tanpa
perlu teori konfirmasi untuk mendukung
hubungan tersebut
E. Keandalan dan Akurasi

Perlu ditekankan bahwa tidak ada pengukuran yang bebas dari kesalahan kecuali
perhitungan. Sumber-sumber kesalahan berasal dari :
1. Operasi pengukuran ditetapkan dengan kurang tepat.
Aturan untuk menetapkan angka untuk suatu properti biasanya terdiri dari `seperangkat
operasi`. Seperangkat operasi mungkin tidak dinyatakan dengan tepat dan karena itu
mungkin dapat ditafsirkan dengan kurang tepat oleh orang yang mengukur.
2. Pengukur.
Pengukur mungkin saja salah mengartikan aturan, berat sebelah, atau menerapkan atau
membaca instrumennya secara tidak benar.
3. Instrumen.
Banyak operasi yang membutuhkan digunakannya instrumen fisik, seperti penggaris atau
termometer atau barometer, yang mungkin saja rusak.
4. Lingkungan.
Tempat dilaksanakannya operasi pengukuran dapat mempengaruhi hasilnya.
5. Atribut tidak jelas.
Apa yang akan diukur mungkin tidak jelas, terutama apabila pengukurannya melibatkan
sebuah konsep yang tidak dapat diukur secara langsung.
Pengukuran Yang Dapat Diandalkan
Seringkali diharuskan untuk unsur-unsur seperti aset, kewajiban, pendapatan dan beban
diakui di laporan keuangan, unsur tersebut seharusnya dapat diukur secara handal. Apa yang
dimaksud dengan pengukuran yang dapat diandalkan? Keandalan merujuk pada konsistensi
yang terbukti dari baik suatu operasi untuk menghasilkan hasil yang membanggakan maupun
dari hasil itu sendiri dalam penggunaan tertentu. Dalam statistik, keandalan menghendaki
pengukuran yang dapat berulang atau dapat dihasilkan kembali, dengan demikian menunjukkan
konsistensinya. Gagasan keandalan mencakup dua aspek: akurasi dan kepastian dari suatu
pengukuran dan kepercayaan perwakilan akan pernyataan dengan hubungannya dengan
transaksi ekonomi dan peristiwa yang terjadi. Aspek pengukurannya fokus pada presisi dari
pengukuran.
Pengukuran Yang Akurat
Konsistensi dari hasil, presisi dan kehandalan belum tentu menghasilkan akurasi.
Alasannya adalah akurasi berhubungan dengan seberapa dekat suatu pengukuran dengan
nilai sebenarnya (true value) dari atribut yang diukur. Hal-hal fundamental seperti panjang
suatu objek dapat ditentukan secara akurat dengan membandingkan objek tersebut dengan
standar yang mewakili “true value” dari objek tersebut, kita dapat menggunakan penggaris
misalnya sebagai standar tersebut. Untuk menentukan akurasi dalam akuntansi, kita perlu
mengetahui atribut apa yang harus kita ukur untuk mencapai tujuan dari pengukuran
tersebut. Tujuan dari akuntansi menyebutkan kegunaan dari suatu informasi, karena itu
akurasi dari suatu pengukuran berhubungan dengan “gagasan pragmatis” dari kegunaan
itu sendiri, akan tetapi akuntan tidak memiliki kesepakatan mengenai standar yang
spesifik dan kuantitatif yang tersirat.
F. P e n g u k u r a n P a d a A k u n t a n s i

Pengukuran pada akuntansi termasuk pada Pada tahun-tahun pertama masehi, tujuan
kategori pengukuran turunan untuk kapital dan profit. akuntansi adalah menghitung dan mengamankan
Profit pada akuntansi termasuk turunan, menurut aset dengan menggunakan akuntansi satu-entri.
Dengan sistem ini kapital diukur dengan melihat
standar akuntansi internasional dari perubahan pada
luas tanah, ternak, produk agrikultur. Kapital
kapital dengan fair-value dari aset bersih. Nilai dihitung bukan dengan alasan finansial,
kapital diturunkan dari nilai bersih pengukuran fair melainkan hanya dihitung dan dirinci. Pada abad
value aset dan kewajiban sehingga kita harus ke-18 di Inggris terjadi perkembangan dalam
mengukur nilai awal kapital, nilai pendapatan yang bentuk perusahaan joint stock dengan kewajiban
diterima, penggunaan kapital, perubahan pada fair terbatas, kelas manajemen yang terpisah, dan
value pada aset bersih. Penambahan kapital selama saham yang dapat ditransfer. Banyak perusahaan
jenis ini bankrut, mengakibatkan kerugian besar
periode tersebut akan mengukur laba pada periode
bagi kreditor, yang membawa kepada Undang-
tersebut, yang datang dari berbagai sumber, seperti undang Pendaftaran dan Pengaturan Perusahaan
operasi dan pengukuran-kembali. Joint Stock.
Dua perkembangan yang penting untuk IASB belakangan ini telah memulai
dicatat pada pengaturan standar akuntansi kembali proyek pelaporan performa, tetapi
internasional oleh IASB yang disinyalir melalui beberapa isu yang baru-baru ini dibahas
standar akuntansi seperti IAS 39/AASB 139 adalah:
Instrumen Keuangan: Pengakuan dan 1. Informasi akuntasi semestinya mengarah
Pengukuran dan Agenda Proyek IASB: kepada pengambil keputusan yang membuat
Melaporkan Pendapatkan Komprehensif keputusan ekonomi sebuah entitas.
(Pelaporan Performa)— 2. Entitas harus menyajikan pernyataan
(1) bahwa pengukuran laba dan pengakuan tunggal tentang semua item pendapatan dan
pendapatan harus terhubung dengan pengakuan beban yang diakui sebagai kumpulan lengkap
tepat waktu. pernyataan finansial.
(2) bahwa pendekatan “fair vale” harus 3. Pernyataan tersebut harus sepenuhnya
diadopsi sebagai prinsip pengukuran kerja. inklusif
G. Pengukuran Isu Untuk Auditor

Adanya metode penilaian alternatif untuk beberapa aset menimbulkan


masalah bagi auditor. Mungkin ada banyak perbedaan nilai aset yang dapat
diterima oleh auditor jika metode valuasi diterapkan secara tepat dan
konsisten, asumsi yang masuk akal digunakan, dan data yang digunakan
untuk menghasilkan penilaian adalah valid. Auditor dapat menghadapi
tekanan dari manajer untuk menerima penilaian mereka atau entitas akan
mencari auditor lain. Ada juga masalah dalam mengaudit biaya historis,
seperti biaya persediaan standar, di mana biaya tersebut dinyatakan secara
tepat, tetapi berdasarkan asumsi tentang proses rekayasa yang dipengaruhi
oleh perubahan kondisi.
Pertanyaan
1. Nim
T E R I M A
KASIH

Anda mungkin juga menyukai