Anda di halaman 1dari 12

Measuremen

t Theory
Kelompok 3
1. Dini Chaeri Febriyanti
2. Nur Afni Hidayati
3. Seftian Dwi Cahya
4. Sri Rizki Widia
Wulandari
Pengertian Pengukuran
Menurut Campbell, Pengukuran “The assignment of numerals to represent properties
of material systems other than numbers yang berarti penentuan angka-angka yang

01
menggambarkan sifat-sifat sistem material dan bilangan bilangan didasarkan pada
hukum yang mengatur tentang sifat-sifat”.
Sedangkan menurut Stevens pengukuran disebut sebagai: “assignment of numerals to
objects or events according to rules yang berarti penentuan angka-angka yang ada
kaitannya dengan objek-objek ataupun peristiwa- peristiwa sesuai dengan
peraturan”.
Pentingnya Pengukuran
Pengukuran sangat penting dilakukan karena dengan mengukur suatu objek,
maka kita dapat mengetahui nilai suatu objek sehingga dapat menjadi acuan

02
untuk dapat menentukan kebijakan yang berkaitan dengan objek tersebut. Untuk
memudahkan kita melakukan suatu pengukuran sehingga memperoleh suatu
hasil yang akurat dan dapat diandalkan maka kita dapat menggunakan skala
dan memilih tipe pengukuran yang sesuai dengan karakteristik objek yang
kita ukur.
Skala Pengukuran
Skala Nominal Skala Ordinal
Dalam skala nominal, nomor Skala ordinal dibuat ketika suatu operasi
hanya digunakan sebagai sebuah memeringkat objeknya sehubungan dengan
label. Contohnya adalah penomoran property yang diberikan.
pemain
sepak bola.

Skala Interval Skala Rasio


Skala Interval memberikan
Skala rasio adalah skala yang: • Memberikan
informasi yang lebih daripada skala orginal.
peringkat kepada objek atau kejadian • Interval
Tidak
peringkat kepadahanya member
objeknya, tetapi juga jarak antara
antar objek diketahui dan sama• Asal yang unik,
interval skalanya diketahui dan sama. Contohnya
titik nol yang alami, dimana jaraknya dengan objek
adalah pengukuran suhu ruangan dengan
terakhir diketahui
menggunakan thermometer celcius.
Penggunaan Skala yang Diperbolehkan
Dalam pengoperasian yang diperbolehkan dan
diizinkan yakni skala rasio dapat digunakan pada
operasi aritmatika, aljabar, analisis geometri, kalkulus
dan metode-metode statistika. Penggunaan skala rasio
disukai karena hasil pengukurannya lebih konsisten,
sehingga bila digunakan sebagai dasar
pengambilan keputusan akan menghasilkan
keputusan yang dapat diandalkan. Skala nominal
dan ordinal tidak dapat menggunakan operasi
aritmatika. Skala interval hanya dapat menggunakan
operasi penjumlahan dan pengurangan.
Tipe-Tipe Pengukuran
Pengukuran Pengukuran Pengukuran
Fundamental Turunan Formal
Menurut Campbell, sebuah Ini adalah tipe pengukuran
Pengukuran fundamental pengukuran turunan merupakan dalam ilmu sosial dan
merupakan pengukuran dimana pengukuran yang bergantung dari akuntansi, menggunakan
angka-angka bisa diterapkan pengukuran dua atau lebih benda
definisi yang dibangun
pada benda dengan mengacu lain. Contohnya adalah
pada hukum alam dan tidak pengukuran kepadatan, yang secara acak untuk
bergantung pada pengukuran bergantung pada pengukuran dihubungkan dengan hal-hal
variabel apapun. Hal-hal seperti massa dan volume. Dalam yang bisa diamati dengan
panjang, hambatan listrik, nomor, akuntansi, contoh pengukuran pasti (variabel) pada konsep
dan volume merupakan hal-hal turunan adalah keuntungan, yang yang telah ada, tanpa perlu
yang bisa diukur. diturunkan dari penambahan dan teori konfirmasi untuk
pengurangan pendapatan dengan
mendukung hubungan
beban.
tersebut.
Keandalan dan Ketepatan
Ketepatan atau kebenaran yang dapat dibuktikan walaupun dilakukan pada
waktu dan tempat yang berbeda.

Keandalan dan ketepatan dapat dibagi menjadi 3, yaitu:


1. Sumber kesalahan:
 Operasi pengkuran tidak tetap
 Pengukuran
 Instrument
 Lingkungan
 Atribut yang tidak jelas
 Resiko dan ketidakpastian
2. Pengukuran yg dapat
3. Pengukuran yang akurat
Pengukuran dalam Akuntansi
Pengukuran dalam akuntansi masuk ke dalam kategori pengukuran turunan untuk modal dan keuntungan.
Perhitungan yang paling fundamental dalam ilmu akuntansi adalah perhitungan modal dan laba.
• Modal dinilai berasal dari transaksi dan penilaian ulang yang terjadi di pasar modal.
• Laba berasal dari perbandingan dari beban dan pendapatan, juga perubahan modal dalam satu
periode akuntansi.
• Modal dapat dinilai dan dihitung dengan berbagai cara, contohnya : historical cost, operasional, keuangan,
atau nilai wajar.
Standar pelaporan keuangan internasional telah membuat konsep “nilai wajar”. Ada beberapa argumen
tentang konsep “nilai wajar” ini :
1. Bahwa konsep ini merubah konsep alokasi ke pendekatan penilaian, di mana akan menunjukkan
perbedaan tergantung atas situasi dan interpretasi yang subjektif.
2.Perubahan ini lebih fokus pada penilaian “Balance Sheet”, mengalihkan akuntansi dari perhitungan alokasi
laba yang sederhana dan lebih menekankan pada relevasi pada realita komersil dan pengambilan keputusan
oleh investor dibadingkan kebenarannya.
Permasalahan Pengukuran Bagi Auditor

Terdapat beberapa permasalahan pengukuran bagi Auditor:


1.Isu yang diciptakan untuk auditor oleh pergeseran fokus untuk
pengukuran
keuntungan dari pendapatan dan beban yang cocok untuk menilai
perubahan atas nilai wajar aktiva bersih.
2.Keuntungan ditentukan dengan cara mencocokkan transaksi
pendapatan dan beban untuk periode auditor dapat berkonsentrasi pada
pengumpulan bukti
bahwa transaksi tersebut telah ditangani dengan tepat oleh sistem
akuntansi klien.
3.Ketika keuntungan berasal dari perubahan nilai wajar pertanyaan
yang lebih sulit muncul
untuk auditor sekitar mengumpulkan bukti pada perkiraan manajemen.
Continue
Adanya berbagai alternatif metode penilaian atas aset
yang menimbulkan masalah tersendiri bagi auditor.
Terdapat banyak cara penilaian aset yang dapat
diterima oleh auditor jika memenuhi
persyaratan :
1. Metode penilaian diaplikasikan secara tepat dan
konsisten,
2. Menggunakan asumsi yang beralasan,
3. Data yang digunakan untuk penilaian
tersebut
valid.
KESIMPULAN
Elemen-elemen statement keuangan harus diukur untuk membentuk informasi semantic, yaitu elemen (object),
ukuran (size), dan hubungan (relationship). Atribut elemen harus diidentifikasi dan atribut pengukuran yang sesuai
dipilih untuk mendapatkan ketepatan penyimbolan. Pengukuran adalah penentuan besarnya unit pengukur yang akan
dilekatkan pada suatu object (elemen/pos) yang terlibat dalam suatu transaksi, kejadian, atau keadaan untuk
merepresentasi makna atribut objek tersebut. Sehingga dua objek atau lebih dapat dibedakan dan diperbandingkan atas
dasar makna tersebut. Setelah elemen-elemen diukur, apakah elemen harus disajikan melalui statement keuangan atau
media pelaporan yang lain. Oleh karena itu, diperlukan criteria pengakuan atas dasar elemen yang dipilih, pengukuran
yang tepat, dan karakteristik kualitatif. Empat kriteria pengakuan utama (fundamental) adalah definisi, keterukuran,
keberpautan, dan keterandalan dalam lingkup kualitas informasi batas atas dan batas bawah.Pengukuran mencakup
hubungan formal angka dengan sifat-sifat atau kejadian dengan berpedoman pada peraturan semantik. Peraturan yang
digunakan untuk menentukan jumlah dapat dientukan sesuai dengan keempat skala: nominal, ordinal, interval atau
rasio. Dalam akunting, kita dapat menggunakan skala rasio untuk mengukur sifat-sifat finansial pendapadtgan, aset dan
hutang. Namun demikian, kita juga dapast mengapplikasikan skala ordinal untuk jemperingkat projek-projek investasi
atau profitabilitas atau keutnungan perusahaan, atau skala interval dalam akunting biaya standar.
THANK
YOU

Anda mungkin juga menyukai