Kelompok 1 : 1. Jennifer Angliani (A031191091) 2. Yansen Pratama Kohar (A031191170) 3. Rina Putri Wardani (A031191179) A. Pentingnya Pengukuran
Definisi pengukuran menurut:
Campbell : “the assignment of numerals to represent properties of material systems
other than numbers, in virtue of the laws governing these properties” yang artinya penentuan angka-angka yang menggambarkan sifat-sifat sistem material dan bilangan-bilangan didasarkan pada hukum yang mengatur tentang sifat-sifat.
Stevens: “assignment of numerals to objects or events according to the rules” yang
berarti penentuan angka-angka yang ada kaitannya dengan objek-objek ataupun peristiwa- peristiwa sesuai dengan peraturan. B. Skala-skala C. Penggunaan Skala yang Diperbolehkan Setiap pengukuran dibuat berdasarkan sebuah skala. Invarian dalam skala berarti bahwa apapun Menurut Steven, skala dapat digambarkan secara umum metode pengukuran yang digunakan, maka menjadi: sistem pengukuran akan menghasilkan format ● Skala Nominal→nomor hanya diigunakan sebagai yang sama dari variabel-variabel yang digunakan sebuah label dan pengambilan keputusan akan membuat ● Skala Ordinal→memeringkat objek keputusan yang sama juga. Tapi hal ini tidak ● Skala Interval→tidak hanya memberi peringkat berlaku dalam akuntansi, setiap sistem yang kepada objeknya, tetapi juga jarak antara interval skalanya diketahui dan sama berbeda akan berbeda juga variabel-variabelnya. ● Skala Rasio→memberikan peringkat kepada objek Pengukuran pendapatan dengan cara yang atau kejadian, interval antar objek diketahui dan berbeda akan menghasilkan keputusan yang sama, dan asal yang unik, titik nol yang alami, berbeda juga. Metode-metode pengukuran yang dimana jaraknya dengan objek terakhir diketahui berbeda tersebut tidak memberikan informasi yang sama. D. Jenis Pengukuran Ada 3 jenis pengukuran antara lain : 1. Pengukuran Fundamental (Fundamental Measurement) ● Pengukuran dapat ditetapkan pada suatu objek tanpa memperhatikan pengukuran yang lain. Pengukuran fundamental terjadi ketika angka-angka (pengukuran) dapat ditetapkan kepada suatu sifat/kemampuan/objek dan tidak bergantung pada pengukuran variabel lain. 2. Pengukuran Turunan (Derived Measurement) ● Pengukuran dapat ditetapkan pada suatu objek dengan memperhatikan pengukuran yang lain. Menurut Campbell, sebuah pengukuran turunan merupakan pengukuran yang bergantung dari pengukuran dua atau lebih benda lain. 3. Pengukuran Fiat (Fiat Measurement) ● Jenis pengukuran pada ilmu sosial, termasuk akuntansi yaitu yang pengukurannya ditetapkan dari suatu observasi tanpa ada teori yang mendukungnya. E. Keandalan dan Akurasi Sumber kesalahan dalam Pengukuran : Pengukuran yang Dapat Diandalkan 1. Kegiatan pengukuran yang kurang akurat Apa yang dimaksud dengan pengukuran yang handal? Reliabilitas 2. Individu pengukurnya merujuk pada konsistensi terbukti baik operasi untuk menghasilkan hasil 3. Alat pengukur yang memuaskan atau hasil (angka) sendiri untuk penggunaan tertentu. 4. Lingkungan Dalam statistik, menuntut keandalan bahwa pengukuran harus diulang 5. Ketidakjelasan atribut atau direproduksi, sehingga menunjukkan konsistensi mereka. 6. Resiko dan ketidakpastian Keandalan menggabungkan dua aspek yaitu ketepatan dan kepastian pengukuran, dan kesetiaan perwakilan dari pengungkapan dalam kaitannya dengan transaksi ekonomi dan peristiwa yang mendasarinya.
Pengukuran yang Akurat
Dalam hal penentuan keakuratan dalam akuntansi, kita harus mengetahui atribut apa yang akan kita ukur untuk mencapai tujuan dari pengukuran tersebut. Tujuan dari akuntansi menyebutkan kebermanfaatan dari sebuah informasi. Keakuratan dari pengukuran berhubungan dengan pengertian pragmatic dari kebermanfaatan, namun akuntan tidak setuju. F. Pengukuran dalam Akuntansi
● Perhitungan yang paling fundamental
dalam ilmu akuntansi adalah perhitungan modal dan laba ● Modal dinilai berasal dari transaksi dan penilaian ulang yang terjadi di pasar modal. ● Laba berasal dari perbandingan dari beban dan pendapatan, juga perubahan modal dalam satu periode akuntansi. ● Terkini, standar pelaporan keuangan internasional telah membuat konsep lebih tepat yaitu konsep nilai wajar/fair value G. Masalah Pengukuran bagi Auditor
● Perubahan pengukuran profit dari ● Pedoman standar audit internasional
menghitung revenue dan expense ke untuk audit atas kerugian penurunan nilai penilaian atas nilai wajar aset bersih, dan estimasi nilai wajar lainnya menciptakan masalah bagi auditor. terkandung di dalam ISA 540 ● Ketika profit ditentukan dengan perubahan ● Auditor juga menghadapi masalah yang nilai wajar atas aset, sulit bagi auditor disebabkan oleh variabilitas dalam tingkat untuk mengumpulkan bukti atas estimasi keandalan dan akurasi pengukuran biaya manajemen. historis. ● Pengukuran profit dengan menilai perubahan nilai wajar dari aset bersih ditujukan oleh akuntansi standar IAS 36 / AASB 136.
Pendekatan sederhana untuk analisis teknikal di pasar keuangan: Cara membuat dan menafsirkan grafik analisis teknikal untuk meningkatkan aktivitas trading online Anda