Anda di halaman 1dari 24

Skandal Alat Kesehatan

Tangerang Selatan dan Prov.


Banten

Disusun Oleh:
1.Aaron
2.Dean
3.Fery
4.Hendy
5.Irfan
6.Pnuel
Kelas 9C Alih Program

Latar Belakang
1. Berawal dari kasus penangkapan Ketua MK Akil
Mochtar dan Tubagus Chaeri Wardana , oleh KPK
terkait dengan kasus suap sengketa Pilkada Lebak di
Mahkamah Konstitusi (MK) senilai Rp 2-3 miliar.
2. Gaya hidup glamor keluarga Atut
a. TCW memiliki koleksi sejumlah mobil mewah
b. Atut Chosiyah memiliki gaya hidup mewah dan
memiliki kegemeran shopping barang-barang
bermerek terkenal. Catatan PPATK tentang
pengguanaan kartu kredit.
c. memilik rumah mewah, 13 item tanah yang tersebar di
kota Serang, Bandung dan Cianjur dengan nilai
miliaran rupiah. Total kekayaan Atut mencapai Rp 41,9
miliar.

Yang terlibat
1. RATU ATUT CHOSIYAH
2. TUBAGUS CHAERI WARDANAv
3. MAMAK JAMAKSARI - PEJABAT
PEMBUAT KOMITMEN
4. DADANG PRIJATNA - PEJABAT PT.
MIKKINDO ADIGUNA PRATAMA

KRONOLOGIS
3 OKTOBER 2013 KPK MENANGKAP AKIL MOCHTAR,
KETUA MK, DALAM UPAYA MENERIMA SUAP HINGGA
3M DARI ANGGOTA DEWAN DAN PENGUSAHA
DALAM KASUS SENGKETA PILKADA LEBAK, BANTEN.
TUBAGUS CHAIRI WARDANA DITANGKAP BERSAMA
DENGAN PENGACARANYA SUSI TUR ANDAYANI
YANG KEDAPATAN MEMBAWA 1M YANG DIDUGA
AKAN DIBERIKAN KEPADA AKIL MOCHTAR
SETELAH AKIL MOCHTAR DAN WAWAN DITETAPKAN
SEBAGAI TERSANGKA, RATU ATUT DICEKAL KE
LUAR NEGERI.
11 OKTOBER 2013, KPK MEMANGGIL RATU ATUT
UNTUK DIPERIKSA SEBAGAI SAKSI UNTUK ADIKNYA
19 NOVEMBER 2013 ATUT KEMBALI DIPERIKSA DI
KPK. WAWAN DITETAPKAN SEBAGAI TERSANGKA
KORUPSI ALKES DI BANTEN.

LANJUTAN KRONOLOGIS
12 DESEMBER 2013 EKSPOSE KASUS ALKES
DI BANTEN
17 DESEMBER 2013 KPK MENGUMUMKAN
STATUS TERSANGKA RATU ATUT DAN
MENGGELEDAH RUMAH RATU ATUT. DARI
PENGGGELEDAHAN TERSEBUT, PENYIDIK
KPK MENYITA DUA KOPER BERISI DOKUMEN
20 DESEMBER 2013 RATU ATUT DITAHAN
USAI DIPERIKSA OLEH KPK

Jenis Fraud
1.
2.
3.
4.

Mark-up HPS
Korupsi
Pemerasan
Pelanggaran prosedur PBJ
mendelegasikan wewenang kepada
kepala dinas
5. Pengadaan fiktif
6. Manipulasi spesifikasi teknis
7. Nepotisme PBJ oleh kroni-kroni
pelaku

Alkes dan Pengadaannya


1. Berdasarkan laporan masyarakat dan hasil audit
BPK diduga banyak terjadi praktik dugaan
penyimpangan dan korupsi di Banten, baik di
tingkat Provinsi maupun Kabupaten/Kota (salah
satunya Kota Tangerang Selatan).
2. Dugaan praktik penyimpangan dan korupsi ini
diindikasikan banyak terjadi di bidang infrastruktur,
pendidikan, kesehatan dan lainnya.
3. Dalam pelaksanaan pekerjaan yang diduga
bermasalah, yang menjadi rekanan ditenggarai
merupakan perusahaan yang dimiliki oleh
keluarga Ratu Atut atau kroni-kroninya.

Temuan Audit BPK


1.Pengelembungan dalam penyusunan Harga Perkiraan Sendiri (HPS)

Temuan Audit BPK


2.Pengadaan Alat Kesehatan di Dinas Kesehatan Tidak Sesuai
Ketentuan Sebesar Rp 30,257 miliar.
Dinas Kesehatan Provinsi Banten TA 2012 menganggarkan
Pengadaan Sarana dan Prasarana RS Rujukan Provinsi Banten
Serta Peningkatan Pelayanan Kesehatan RS dan Laboratorium
Daerah sebesar Rp146.273.229.360 dengan realisasi sebesar
Rp145.219.079.000 . Kegiatan pengadaan tersebut terbadi
dalam 19 paket pengadaan.
Dari sampling yang dilakukan oleh BPK pada 13 paket senilai
Rp 119,082 miliar ditemukan sebagai berikut :
oAlat Kesehatan Tidak Lengkap dengan Nilai Total Sebesar
Rp5,724 miliar terjadi pada 7 paket pengadaan (rincian pada
tabel berikut)

Temuan Audit BPK


3.Alat Kesehatan Tidak Sesuai dengan
Spesifikasi pada Kontrak dengan Nilai Total
Sebesar Rp 6,393 miliar.
dari 13 pengadaan yang telah dilakukan
pemeriksaan fisik diketahui antara lain
terdapat 9 pengadaan alat kesehatan yang
spesifikasi tidak sesuai dengan kontrak
(rincian pada tabel berikut)

Temuan Audit BPK


4.Alat Kesehatan Tidak Ada Saat
Pemeriksaan Fisik dengan Nilai Total
Sebesar Rp 18,139 miliar. Dari 13
pengadaan yang telah diperiksa fisiknya
terdapat 9 pengadaan yang memiliki kondisi
alat kesehatan yang tidak ada (rincian pada
tabel berikut)

Temuan Audit BPK


5.Tidak adanya jaminan aspek mutu,
layanan purna jual, serta petunjuk
pemakaian berupa tidak tersedia Kartu
Garansi, Buku Manual dan Certificate of
Origin.

Temuan Audit BPK


6. Berdasarkan Hasil Audit BPK terhadap LK
dan Belanja APBD Prov Banten dan Kota
Tangsel TA 2012, total dugaan Kerugian negara
pada pengadaan alkes senilai Rp 61,169 miliar
yang tersebar perusahaan yang diduga
merupakan kroni Atut. Dengan rincian sebagai
berikut :
Dari total Rp 61,169 miliar dugaan kerugian
negara pengadaan alkes TA 2012 hasil audit
BPK terbagi menjadi; Rp 48,779 miliar
pengadaan alkes pada Prov Banten dan Rp
12,389 miliar pada Kota Tangerang Selatan.

Modus Pencucian Uang


Tubagus Chaeri Wardana
1. Usaha Kerja sama dengan artis
a. Artis Irwansyah , dalam proyek pembuatan film.
b. Artis Jennifer Dunn, KPK menyita mobil Toyota Vellfire warna putih B
510 JDC dari kediaman Jennifer Dunn di Jalan Bangka, Jakarta
Selatan, Rabu (12/2/2014)
c. model Catherine Wilson

Modus Pencucian Uang


Tubagus Chaeri Wardana
2. Kepemilikan Saham perusahaan (300
Perusahaan), para pemegang sahamnya
merupakan karyawan TCW.
KPK memerksa Dirut PT Mikkindo Afiguna Pratama,
Agus Marwan, Direktur PT Bina Sadaya, Lukman,
Direktur PT Septha Pratama, Weby Tisna Hutian,
Direktur CV Alvin Karya Mukti, Aspinah, Direktut PT
Bari Mandiri Pratama, Dery Prima dan Deputi
Collection Division Head PT Mitsul Leasing Capital
Indonesia, Hermanto

Putusan Hakim Ratu Atut


1. Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor)
hukuman
pidana
empat
tahun
penjara,
diwajibkan membayar denda Rp 200 juta
subsider pidana kurungan 5 bulan
2. MA
menolak
permohonan
Kasasi
dan
memperberat hukuman tujuh tahun penjara dan
denda Rp 200 juta subsider 6 bulan kurungan.

Putusan Hakim Tubagus Chaeri Wardana


1. Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor)
hukuman pidana satu tahun penjara, diwajibkan
membayar denda sebesar Rp50 juta subsider
dua bulan kurungan
2. Pengadila Tinngi (PT) DKI Jakarta menguatkan
putusan pada tingkat pertama Pengadilan Tindak
Pidana Korupsi hukuman pidana 5 tahun penjara
dan denda Rp 150 juta subsider 3 bulan
kurungan.
3. MA
menolak
permohonan
Kasasi
dan
memperberat hukuman tujuh tahun penjara dan
denda Rp 200 juta subsider 6 bulan kurungan.

Dampak Kasus
1. Kerugian Keuangan Negara
2. Pengadaan Alat Kesehatan
Tangerang Selatan dan Prov.
Banten yang buruk, tidak sesuai
spesifikasi
3. Pelayanan Kesehatan di Provinsi
Banten yang tidak baik karena
didukung peralatan yang tidak
memadai

Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai