Anda di halaman 1dari 8

PENGUKURAN

Pengertian

Ahmann dan Glock (Arifin, 2012 : 3) menjelaskan istilah pengukuran, sebagai berikut: “ in the
last analysis measurement is only a part, although a very substantial part of evaluation. It
provides information upon which an evaluation can be based … Educational measurement is
the process that attempts to obtain a quantified representation of the degree to which a trait is
possessed by a pupil.Pengukuran merupakan bagian penting dari evaluasi. Pengukuran
memberikan informasi yang dapat menjadi dasar evaluasi. Pengukuran dalam pendidikan
merupakan proses untuk memperoleh gambaran terukur mengenai sejauh mana siswa
menguasai suatu kompetensi.

Widoyoko (2014 : 2) menyebutkan pengukuran merupakan kuantifikasi atau penetapan angka


tentang karakteristik atau keadaan individu menurut aturan-aturan tertentu. Asmawi Zainul dan
Noehi Nasution (Hamzah, 2014 : 19) juga memberikan definisi yang serupa mengenai
pengukuran, yaitu pemberian angka kepada suatu atribut atau karakteristik tertentu menurut
aturan atau formulasi yang jelas. Dengan demikian, secara sederhana pengukuran dapat
dikatakan sebagai kegiatan pemberian atau penetapan angka pada objek yang diukur yang
disesuaikan dengan kriteria-kriteria tertentu sesuai dengan objek tersebut.

Pengukuran dapat dibedakan menjadi 3 macam (Sudijono, 2013 : 4), yaitu: 1) pengukuran
yang dilakukan bukan untuk menguji sesuatu, seperti pengukuran yang dilakukan oleh penjahit
pakaian; 2) pengukuran yang dilakukan untuk menguji sesuatu, misalnya pengukuran untuk
menguji daya tahan lampu pijar; dan 3) pengukuran untuk menilai, yang dilakukan dengan
menguji, misalnya mengukur kemajuan belajar peserta didik dalam rangka mengisi nilai rapor
yang dilakukan dengan menguji mereka dalam bentuk tes hasil belajar.

Jenis Jenis pengukuran

A. Pengukuran panjang dengan satuan baku

Ada beberapa jenis alat ukur panjang baku yang dapat digunakan untukmengukur
panjang suatu benda. Setiap alat ukur tersebut digunakan sesuai benda yang diukur.

Penggaris, salah satu jenis alat ukur yang dapat digunakan untuk mengetahui dimensi
panjang pada sebuah benda. Selain untuk mengetahui dimensi panjang, ada macam-
macam penggaris yang juga bisa dipakai untuk membuat berbagai bentuk garis, misalnya
garis lurus, lengkung, dan tegak lurus
meteran, Meteran juga dikenal sebagai pita ukur atau tape atau bisa disebut juga sebagai
Roll Meter ialah alat ukur panjang yang bisa digulung, dengan panjang 25 – 50 meter.
Meteran ini sering digunakan oleh tukang bangunan atau pengukur lebar jalan. Ketelitian
pengukuran dengan rollmeter hingga 0,5 mm.

B. Pengukuran berat benda dengan satuan baku

Untuk menentukan berat suatu benda dengan satuan baku dapat digunakan
alat yang disebut timbangan. Ada berbagai jenis timbangan sesuai dengan
kegunaannya masing-masing.

C. Pengukuran waktu dengan satuan baku

Untuk menentukan lama suatu kejadian berlangsung dapat digunakan beberapa


alat ukur waktu seperti berikut ini :
arloji, salah satu alat yang dapat mengukur waktu dengan ketelitian hingga satu sekon. Saat
ini, ada banyak arloji dengan tingkat ketelitian yang bervariasi, bahkan ada yang mampu
mencapai seperseratus sekon
stopwatch, sebuah alat yang digunakan untuk menghitung satuan waktu, berdasarkan

jarak yang ditempuh dengan kecepatan tertentu .

Pengertian Skala
Skala merujuk pada cara kita mengukur, membandingkan, dan mengklasifikasikan suatu
fenomena dalam bentuk angka atau ukuran. Skala digunakan dalam berbagai disiplin ilmu,
seperti statistik, sosiologi, psikologi, dan lain sebagainya.

Sifat dari skala bergantung pada jenis skala itu sendiri. Terdapat empat jenis skala utama yang
sering digunakan dalam penelitian, yaitu: skala nominal, skala ordinal, skala interval, dan skala
rasio.

Sifat-sifat Skala

Berikut ini adalah sifat-sifat skala yang perlu diketahui:

1. Skala nominal: Skala nominal tidak memiliki urutan atau ranking dalam
pengelompokannya, dan hanya digunakan untuk memberi label pada kategori atau
variabel. Contohnya adalah jenis kelamin, agama, atau warna. Skala nominal tidak
memiliki sifat matematis yang dapat dihitung, sehingga tidak dapat dilakukan
perhitungan statistik yang rumit seperti mean atau standard deviation.
2. Skala ordinal: Skala ordinal memiliki urutan atau ranking dalam pengelompokannya,
dan digunakan untuk mengukur tingkatan atau level variabel. Contohnya adalah
tingkatan pendidikan, kelas sosial, atau tingkat kepuasan. Namun, skala ordinal tidak
memiliki interval yang sama antara nilai-nilai yang diukur, sehingga perhitungan
statistik seperti rata-rata tidak dapat dilakukan.
3. Skala interval: Skala interval memiliki interval yang sama antara nilai-nilai yang diukur,
dan digunakan untuk mengukur suatu variabel dengan skala numerik. Contohnya
adalah skala suhu Celsius atau Fahrenheit. Skala interval memiliki titik nol yang bukan
mutlak, sehingga perhitungan statistik seperti rasio tidak dapat dilakukan.
4. Skala rasio: Skala rasio memiliki interval yang sama antara nilai-nilai yang diukur,
memiliki titik nol mutlak, dan digunakan untuk mengukur variabel dengan skala
numerik yang dapat dihitung dengan perhitungan matematis yang kompleks seperti
perbandingan atau rasio. Contohnya adalah berat badan atau panjang. Skala rasio
memungkinkan dilakukannya perhitungan statistik yang lebih rumit seperti mean,
standard deviation, dan perbandingan antar nilai yang diukur.
Ciri-ciri pada skala:

a. Skala Nominal: Skala ini digunakan untuk mengklasifikasikan variabel yang tidak
memiliki urutan atau nilai yang dapat dibandingkan. Contoh dari skala nominal adalah
jenis kelamin, agama, status perkawinan, dan sebagainya.
Ciri-ciri skala nominal adalah:

- Tidak memiliki nilai-nilai yang dapat dibandingkan


- Tidak memiliki urutan yang baku
- Hanya digunakan untuk mengklasifikasikan variable

b. Skala Ordinal: Skala ini digunakan untuk mengukur variabel dengan urutan yang baku,
namun tidak memiliki jarak antara nilai-nilai tersebut. Contoh dari skala ordinal adalah
kelas sosial, tingkat pendidikan, tingkat kepuasan, dan sebagainya.
Ciri-ciri skala ordinal adalah:

- Memiliki urutan yang baku


- Tidak memiliki jarak antara nilai-nilai
- Digunakan untuk mengukur variabel yang memiliki nilai-nilai yang dapat dibandingkan

c. Skala Interval: Skala ini digunakan untuk mengukur variabel yang memiliki jarak antara
nilai-nilai yang sama dan memiliki titik nol yang tidak mutlak. Contoh dari skala interval
adalah suhu dalam Celsius atau Fahrenheit, skala IQ, dan sebagainya.
Ciri-ciri skala interval adalah:

- Memiliki jarak antara nilai-nilai yang sama


- Tidak memiliki titik nol yang mutlak
- Dapat dilakukan operasi matematika seperti penjumlahan dan pengurangan
-
d. Skala Rasio: Skala ini memiliki sifat yang sama dengan skala interval, namun memiliki
titik nol yang mutlak. Contoh dari skala rasio adalah tinggi badan, berat badan, usia,
dan sebagainya.
Ciri-ciri skala rasio adalah:

- Memiliki jarak antara nilai-nilai yang sama


- Memiliki titik nol yang mutlak
- Dapat dilakukan operasi matematika seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian,
dan pembagian
Contoh penggunaan skala dalam penelitian dapat berupa pengukuran tinggi badan
seseorang dalam satuan sentimeter menggunakan skala rasio, pengukuran tingkat
kepuasan konsumen menggunakan skala ordinal, dan pengklasifikasian jenis kelamin
menggunakan skala nominal
Pengertian Debit

Debit adalah istilah yang sering digunakan dalam konteks matematika dan ilmu
pengetahuan alam. Secara umum, debit adalah jumlah air atau fluida yang mengalir melalui
suatu sistem pada suatu waktu tertentu. Dalam matematika SD, debit sering digunakan dalam
konteks mengukur laju aliran air atau fluida melalui saluran atau pipa.

Sifat-sifat debit antara lain:

a. Debit selalu diukur dalam satuan volume per waktu, misalnya liter per detik atau meter
kubik per jam.

b. Debit selalu mengacu pada suatu waktu tertentu, misalnya satu detik atau satu jam.

c. Debit dapat berubah-ubah seiring waktu, tergantung pada berbagai faktor seperti
ukuran saluran, tekanan air, dan tinggi permukaan air.

Debit dalam matematika SD memiliki beberapa ciri-ciri, antara lain:


- Debit selalu diukur dalam satuan volume per waktu, seperti liter per detik atau meter
kubik per jam.
- Debit mengacu pada aliran air atau fluida yang mengalir melalui suatu saluran atau
pipa pada suatu waktu tertentu.
- Debit dapat berubah-ubah seiring waktu, tergantung pada faktor-faktor seperti ukuran
saluran, tekanan air, dan tinggi permukaan air.
- Debit dapat dihitung dengan menggunakan rumus Debit = Luas Penampang x
Kecepatan.
- Debit dapat digunakan untuk mengukur kecepatan atau laju aliran air atau fluida dalam
berbagai sistem seperti sungai, pipa, atau kanal irigasi.
- Debit yang besar menunjukkan aliran air atau fluida yang lebih cepat, sedangkan debit
yang kecil menunjukkan aliran yang lebih lambat.
- Debit yang terlalu besar atau terlalu kecil dapat menyebabkan masalah dalam sistem
perpipaan, seperti kebocoran atau kerusakan. Oleh karena itu, pengukuran debit yang
akurat sangat penting untuk menjaga keandalan dan kinerja sistem perpipaan.

Anda mungkin juga menyukai