Anda di halaman 1dari 5

BAB 14 – ETIKA BISNIS DALAM BUDAYA JAWA DAN ISLAM

A. Etika dalam Budaya Jawa


Berbicara etika, moral, maupun akhlak, dalam budaya Jawa dikenal banyak
sekali ajaran atau filosofi hiduo yang mengajarkan tatanan kehidupan dalam
masyarakatnya secara arif dan bijaksana. Baik dalam melakukan kerukunan hidup
bersama warga/tetangga, melakukan perdagangan, maupun berhubungan dengan
sang pencipta. Filosofi hidup orang jawa ini tidak lepas dari etika dalam
kehidupan yang berisikan norma dan nilai yang mengjarkan kebaikan (bisa
disebut dengan ajaran kejawen). Bisa dimaknai bahwa pada hakikatnya ajaran
tersebut pada, apa yang diperbuat maka itulah yang akan dinikmati di kemudian
hari.
B. Etika dalam Islam

Dalam kehidupan sehari-hari penafsiran tentang benar dapat digolongkan


menjadi tiga hal berikut ini.

1. Benar menurit diri sendiri


2. Benar menurut orang banyak
3. Benar menurut tuhan

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa Allah Tuhan YME menyuruh


kita untuk selalu mencari kebenaran dan tidak berhenti dalam satu titik saja
melainkan terus-menerus.

Dalam agama islam, beberapa ayat Al-Qur’an yang melandasi dan


mengatur perdagangan (jual-beli) sebagai berikut).

1. Al-Baqarah [2]: 282


2. An-Nisa [4]: 29
3. At-Taubah [9]: 24
4. An-Nur [24]: 37
5. As-Shaff [37]: 10
Sebagai sejarah masa lalu, beberapa pemikiran barang yang kemudian
menjadi semboyang imperialism (politik untuk menguasai dunia dengan paksa)
yang dikenal dengan 3G yaitu Gold, Gospel, Glory.

1. Gold (Kekayaan)
2. Glory (Kejayaan)
3. Gospel (Agama)

Akibat dari revolusi ini dirasakan di seluruh dunia, sejarah mencatat


bahwa awal dari revolusi industry membawa perubahan besar pada dunia,
terutama akibat yang ditimbulkan di bidang ekonomi berikut ini.

1. Barang melimpah dan harga murah


2. Perusahaan kecil gulung tikar
3. Perdagangan makin berkembang
4. Transportasi semakin lancer
C. GCG dalam Islam

Prinsip penting dalam aktivitas dan kehidupan seorang Muslim, jauh sebelum
perumusan dan juga implementasi goog corporate governance. Islam sangatr itens
dan konsisten dalam mengajarkan untuk diterapkannya prinsip-prinsip kehidupan,
seperti

1. Adaalatun (keadilan), 2. Ihsan (professional),


3. Tawazun (Keseuimbangan), 4. Wasathan (kewajaran),
5. Mas’uliyah (akuntabilitas), 6. Ghirah (militansi syariah,
militansi syariah),
7. Akhlaq (moral), 8. Idarah (pengelolaan),
9. Shiddiq (kejujuran), 10. Khilafah (kepemimpinan),
11. Amanah (pemenuhan 12. Aqidah (keimanan),
kepercayaan),
13. Fathanah (kecerdasan), 14. Ijabiyah (berpikir positif),
15. Tabligh (transparansi, 16. Raqabah (pengawasan),
keterbukaan),
17. Hurriyah (independensi dan 18. Qira’ah dan ishlah (organisasi
yang tersu belajar dan selalu
kebebasan yang bertanggung
melakukan perbaikan).
jawab),
D. Pandangan Islam Tentang CSR

Pembahasan CSR menurut Islam, ada beberapa ayat dalam Al-Qur'an yang
secara jelas memerintahkan untuk melakukan tanggung jawab social kepada umat
manusia/masyarakat. (QS Al-Baqarah [2]:177)

Penafsiran dari ayat di atas dapat disimpulkan bahwa Islam adalah yang
mengedepankan pentingnya nilai-nilai sosial di masyarakat ketimbang hanya
sekadar menghadapkan wajah kita ke barat dan timur dalam salat (harus ada
keseimbangan hubungan antara Allah dan Manusia). Tanpa mengesampingkan
akan pentingnya shalat dalam Islam, Al-Qur'an mengintegrasikan makna dan
tujuan salat dengan nilai-nilai sosial.

E. Perspekstif Islam Tentang Pasar Modal

Produk syariah di pasar modal antara lain berupa surat beharga atau efek.
Berdasarkan undang-undang Nomor 8 tahun 1995 tentang pasar modal (UUPM),
efek adalah surat beharga, yaitu surat pengakuan utang, surat beharga komersial,
saham, obligasi, tanda bukti utang, unit penyertaan kontrak investasi kolektif,
kontrak berjangka atas efek, dan setiap derivative dari efek. Efek syariah
merupakan efek yang sebagaimana dimaksud dalam UUPM dan peraturan
pelaksanaannya akad, cara, dan kegiatan usaha yang menjadi landasan
pelaksanaanya tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip syariah di pasar modal.

1. Saham
2. Sukuk
3. Reksa Dana Syariah

Seperti hanya wahana investasi lainnya, disamping mendatangkan berbagai


peluang keuntungan, reksa danapun mengandung berbagai peluang resiko,
berikut ini.

a. Risiko berkurnagnya nilai unit penyertaan.


b. Risiko Likuiditas
c. Risiko Wanprestasi
d. Risiko Politik dan Ekonomi
Dengan adanya produk-produk yang ada pada pasar modal syariah,
masyarakat dapat memilah-milah dimana harus menentukan investasi atas
hartanya. Namun demikian, dalam investasi syariah ini ada prinsip-prinsip dan
kaidah yang harus dipahami dan di implementasikan yang berbeda dengan pasar
modal konvensional, yaitu sebagi berikut :

a. Pembiayaan atau investasi syariah hanya bias dilakuka pada asset atau
kegiatan usaha yang halal, spesifik dan bermanfaat.
b. Uang merupakan alay bantu pertukan nilai, di mana pemilik harta akan
memperoleh bagi hasil dari kegiatan usaha tersebut.
c. Akad yang terjadi antara pemilik harga dengan emiten harus jelas.
d. Baik penilik harga maupun emiten tidak boleh mengambil risiko yang
melebihi kemampuannya dan dapat menimbulkan kerugian.
e. Penekanan pada mekanisme yang wajar dan prinsip kehati-hatian baik
pada investor maupun emiten.

Di samping prinsip-prinsip di atas, terdapat konsekuensi terhadap pasar modal


syariah yang juga harus dipahami pada saat melakukan investi syariah, yaitu

a. Efek yang diperjualbelikan harus merupakan representasidari barang dan


jasa yang halal;
b. Informasi harus terbuka dan transparan, tidak boleh menyesatkan, dan
tidak ada manipulasi fakta;
c. Tidak boleh mempertukarkan efek sejenis dengan nilai nominal yang
berbeda;
d. Larangan terhadap rekayasa penawaran untuk mendapatkan keuntungan di
atas laba normal, dengan cara mengurangi supply agar harga jual naik;
e. Larangangan melakukan rekayasa permintaan untuk mendapatkan
keuntungan di atas laba normal, dengan cara menciptakan false harga jual
naik;
f. Larangan atas semua investasi yang tidak dilakukan secara spot
(langsung);
g. Boleh melakukan dua transaksi dalam satu akaf, dengan syarat obejk,
pelaku dan periode yang sama.
Namun hal yang merupakan etika yang perlu diketahui dan dihindari dalam
memperdagangkan sham syariah di pasar modal agar tidak keluar dari syariah
islam adalah:

a. Penjualan surat beharga yang tidak menjadi milik penjual, begitu juga
pembelian sesuatu yang tidak menjadi milik penjual;
b. Memperbesar volume transaksi short sale, karena mempunyao efek
negative dan membahayakan bagi pasar modal
c. Praktik-praktik yang tidak bermoral yang menyertai proses transaksi poin
d. Transaksi yang mengandung unsur judi dan taruhan yang diharamkan oleh
islam.

F. Korupsi dalam Perspektif Agama


Dalam hukum agama, manusia terkadang sering melupakan bahkan
cenderung mengabaikan. Hal tersebut karena hukum agama tidak
langsung bersangkutan atau langsung terkena hukuman apabila
dibandingkan hukum di dunia. Maka jangan heran manusia lebih takut
kepada manusia dibandingkan dengan Tuhannya. Hukuman di dunia
langsung berakibat pada manusia secara langsung, apabila melakukan
kesalahan maka hukuman akan langsung dikenakan padanya.
Manusia modern terkadang tidak mempercayai adanya hukum
akherat ini. Menurut mereka hidup sesungguhnya yang hidup dunia
ini, hidup yang nyata karena dapat dirasakan, semua terasa begitu
nyata dan dapat dilihat, didengar dan disaksikan.

Anda mungkin juga menyukai

  • Bab 10
    Bab 10
    Dokumen5 halaman
    Bab 10
    Muhamad Hatta
    Belum ada peringkat
  • Bab 12
    Bab 12
    Dokumen5 halaman
    Bab 12
    Muhamad Hatta
    Belum ada peringkat
  • Bab 13.
    Bab 13.
    Dokumen5 halaman
    Bab 13.
    Muhamad Hatta
    Belum ada peringkat
  • Makalah Metode Pengumpulan Data - 1
    Makalah Metode Pengumpulan Data - 1
    Dokumen14 halaman
    Makalah Metode Pengumpulan Data - 1
    Muhamad Hatta
    100% (1)
  • Metodologi Penelitian Tugas 8
    Metodologi Penelitian Tugas 8
    Dokumen23 halaman
    Metodologi Penelitian Tugas 8
    Muhamad Hatta
    Belum ada peringkat
  • Metodologi Penelitian Tugas 9
    Metodologi Penelitian Tugas 9
    Dokumen19 halaman
    Metodologi Penelitian Tugas 9
    Muhamad Hatta
    Belum ada peringkat
  • Kel 11 Metodologi Penelitian Bab 2
    Kel 11 Metodologi Penelitian Bab 2
    Dokumen19 halaman
    Kel 11 Metodologi Penelitian Bab 2
    Muhamad Hatta
    Belum ada peringkat
  • Akd Bab 7
    Akd Bab 7
    Dokumen3 halaman
    Akd Bab 7
    Muhamad Hatta
    Belum ada peringkat
  • Bab 4
    Bab 4
    Dokumen13 halaman
    Bab 4
    Muhamad Hatta
    Belum ada peringkat
  • Akd Bab 1
    Akd Bab 1
    Dokumen4 halaman
    Akd Bab 1
    Muhamad Hatta
    Belum ada peringkat
  • Akd Bab 3
    Akd Bab 3
    Dokumen2 halaman
    Akd Bab 3
    Muhamad Hatta
    Belum ada peringkat
  • Bab 5
    Bab 5
    Dokumen5 halaman
    Bab 5
    Muhamad Hatta
    Belum ada peringkat
  • AKP Bab 14
    AKP Bab 14
    Dokumen10 halaman
    AKP Bab 14
    Muhamad Hatta
    Belum ada peringkat
  • AKP Bab 13
    AKP Bab 13
    Dokumen17 halaman
    AKP Bab 13
    Muhamad Hatta
    Belum ada peringkat
  • AKP Bab 7
    AKP Bab 7
    Dokumen20 halaman
    AKP Bab 7
    Muhamad Hatta
    Belum ada peringkat
  • AKP Bab 3
    AKP Bab 3
    Dokumen11 halaman
    AKP Bab 3
    Muhamad Hatta
    Belum ada peringkat
  • AKP Bab 4
    AKP Bab 4
    Dokumen12 halaman
    AKP Bab 4
    Muhamad Hatta
    Belum ada peringkat