Anda di halaman 1dari 8

LK 0.

1: Lembar Kerja Belajar Mandiri

Nama : NOVRIYADI
No. UKG : 201900792165
LPTK/KELAS PPG : UNIVERSITAS BENGKULU
PRODI/KELAS : PENDIDIKAN JASMANI & KESEHATAN (PJK) /PJOK B (002)
INSTANSI : SD NEGERI LUBUK RUMBAI KAB. MUSI RAWAS UTARA
PROVINSI SUMATERA SELATAN.

Judul Modul 1 MODUL 1.


PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK DAN
PROFESIONALITAS GURU PENDIDIKAN JASMANI
Judul Kegiatan Belajar 1. Teori Perkembangan Peserta Didik dan Konsep Belajar serta
(KB) Aplikasinya dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani,
2. Media, Sarana dan Prasarana, Pemanfaatan Teknologi dan
Media Informasi serta Aplikasinya dalam Pembelajaran
Pendidikan Jasmani
3. Persyaratan, Kualifikasi, dan Kompetensi Guru Pendidikan
Jasmani
4. Regulasi Kebijakan Nasional, Pandangan Yuridis dan Kode
Etik Guru
No Butir Refleksi Respon/Jawaban
1 Garis besar materi Kegiatan Belajar 1:
yang dipelajari Teori Perkembangan Peserta Didik dan Konsep Belajar serta
Aplikasinya dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani.
A. Teori Pertumbuhan dan perkembangan Peserta Didik
⮚ Santrock (2011) memberikan pendapat yang lebih
mendasar, yaitu bahwa perkembangan adalah pola
perubahan yang dimulai sejak pembuahan dan berlanjut
sepanjang rentang hidup. Disini Santrock
mendefinisikan perkembangan tidak hanya dalam
konteks evolusi, tetapi juga involusi. Pada awal
kehidupan manusia yang berperan adalah evolusi, dari
bayi tumbuh menjadi kakan-kanak kemudian dewasa.
Sedangkan involusi lebih berperan pada akhir
kehidupan, yaitu perubahan-perubahan yang bersifat
mundur, ditandai dengan kemunduran fungsi alat-alat
tubuh seperti pada system penglihatan, pendengaran dan
system gerak.
⮚ Pertumbuhan adalah perubahan secara fisiologis
sebagai hasil dari proses pematangan fungsifungsi fisik
yang berlangsung secara normal pada anak yang sehat
pada waktu yang normal.
⮚ Perkembangan bersifat psikologi dan merupakan suatu
proses yang dinamis, yang dalam proses tersebut sifat
individu dan sifat lingkungan menentukan tingkah laku
apa yang akan menjadi actual dan terwujud.
B. Perkembangan Peserta Didik
1. Desmita (2011), pengertian perkembangan menunjuk
pada suatu proses ke arah yang lebih sempurna dan tidak
begitu saja dapat diulang kembali. Perkembangan
menunjuk pada perubahan yang bersifat tetap dan tidak
dapat diputar kembali.
2. Prinsip-Prinsip Perkembangan antara lain perubahan
fisik dan mental.
Perubahan fisik yaitu
⮚ a. perubahan tinggi badan, berat badan, dan organ dalam
tubuh lainnya misalnya otak, jantung, dan lain
sebagainya.
⮚ b.Perubahan proporsi, misalnya perubahan perbandingan
antara kepala dan tubuh pada seorang anak

Perubahan mental :
⮚ a. Perubahan yang meliputi : memori, penalaran,
persepsi, emosi, sosial, dan imajinasi.
⮚ b. Hilangnya ciri-ciri sikap sosial yang lama dan berganti
dengan ciri-ciri sikap sosial yang baru, misalnya
egosentris yang hilang berganti dengan sikap prososial

Rousseau (Crain, 2007. Dalam Masganti 2012) membagi tahap


perkembangan manusia menjadi empat tahap, yaitu:
a) Masa Bayi (usia dari nol sampai dua tahun).
b) Masa Kanak-kanak Awal (usia dua sampai dua belas
tahun)
c) Masa Kanak-kanak Akhir (usia duabelas sampai
limabelas tahun) Masa ini transisi masa anak ke masa
dewasa. Anak berada pada tahap prasosial,
d) Masa Dewasa (usia limabelas sampai akhir hidup)

C. Karakterisitik Individual Peserta Didik


⮚ Karakteristik fisik Pertumbuhan dan perkembangan
fisik pada seseorang merupakan gejala primer, yang
terjadi sejak anak lahir sampai usia lanjut. Pertumbuhan
fisikseperti; ukuran tubuh (berat dan tinggi badan),
perubahan proporsi tubuh, munculnya ciri-ciri kelamin
yang utama (primer) dan ciri kelamin kedua (sekunder),
sampai penurunan kondisi fisik pada usia dewasa dan
usia lanjut.
⮚ Perbedaan Intelegensi Manusia hakekatnya dilahirkan
dengan kemampuan kecerdasan yang berbeda. Howard
Gardner menyatakan ada delapan kecerdasan manusia
yaitu: (1) Kecerdasan verbal (linguistic), (2) Kecerdasan
matematika (logical mathematical), (3) Kecerdasan
spasial (visual), (4) Kecerdasan tubuh-kinestetik (bodily
and kinesthetic) (5) Kecerdasan music (musical), (6)
Kecerdasan sosial (intrapersonal), (7) Kecerdasan diri
(interpersonal), (8) Kecerdasan alam (naturalistic)

D. Perkembangan Kognitif, Psikis dan Sosial


⮚ Karakteristik Perkembangan Kognitif, Kemampuan
berpikir tersebut tercakup dalam aspek kognitif yang
sering disebut kecerdasan atau inteligensi (intelligence).
⮚ Karakteristik Perkembangan Psikis Peserta Didik
yaitu perkembangan yang berhubungan dengan
emosional peserta didik.
⮚ Karakteristik Perkembangan Sosial Peserta Didik,
Perkembangan Sosial Perkembangan sosial manusia
dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu: keluarga,
kematangan anak, status ekonomi keluarga, tingkat
pendidikan, dan kemampuan mental terutama emosi dan
intelegensi.

E. Aplikasi Perkembangan Motorik dan Konsep Belajar pada


Pendidikan Jasmani
⮚ Pendidikan jasmani mempunyai peran unik
dibandingkan denga bidang studi lain karena objek
kajiannya adalah manusia dalam gerak, gerak manusia
sebagai fenomena, mempunyai aplikasi secara praktik,
dan merupakan proses yang sifatnya interdiciplinaries
dan multidimention baik dari rumpun ilmu eksakta
maupun dari rumpun ilmu-ilmu sosial (KDI, 1988).
⮚ Thomas, dkk (2008) menyatakan bahwa pendidikan
jasmani dapat membantu untuk meningkatkan
keterampilan motoric, kesehatan, kebugaran,
pembentukan watak, kepribadian, kedisiplinan dan
penanaman nilai kejujuran, kerja sama serta tanggung
jawab

Kegiatan Belajar 2
Media, Sarana dan Prasarana, Pemanfaatan Teknologi dan
Media Informasi serta Aplikasinya dalam Pembelajaran
Pendidikan Jasmani
A. Media pembelajaran dalam Pendidikan Jasmani
1. Defenisi Media
● Heinich dan kawan-kawan (2008) bahwa media merupakan
sesuatu yang memuat informasi da pengetahuan yang dapat
digunakan untuk melakukan proses belajar.
2. Jenis dan Klasifikasi Media
● Williams (2003) mengemukakan jenis dan klasifikasi media
sebagai sarana komuniaskai yang dapat digunakan dalam
aktivitas pembelajaran, sebagai berikut: Media yang tidak
diproyeksikan atau non-projected, Media yang
diproyeksikan atau projected media, media audio, Media
gambar gerak atau media video, Multimedia dan jaringan
komputer
● Heinich dan kawan-kawan (2005) juga mengemukakan
klasifikasi media yang digunakan untuk aktivitas
pembelajaran yang terdiri dari: (1) media cetak/ teks; (2)
media pameran/ display; (3) media audio; (4) gambar
bergerak/ motion pictures; (5) multimedia; dan (6) media
berbasis web atau internet
3. Tujuan Pemanfaatan Media
● Pemanfaatan media, baik untuk keperluan individual
maupun kelompok, secara umum mempunyai beberapa
tujuan, yaitu: (1) memperoleh informasi dan pengetahuan;
(2) mndukung aktivitas pembelajaran; dan (3) sarana
persuasi dan motivasi.
4. Kontribusi Media Pembelajaran
● penggunaan media untuk keperluan mengkomunikasikan
pengetahuan dan informasi akan memberikan beberapa
manfaat terhadap penggunanya, yaitu:
a. Penyampaian isi pesan dan pengetahuan menjadi bersifat
standar; b. Proses pembelajaran menjadi lebih jelas dan
menarik; c. Proses pembelajara berlansung lebih interaktif;
d. Penggunaan waktu dan tenaga dalam memperoleh
informasi dan pengetahuan menjadi lebih efisien; e.
Meningkatkan kuaitas proses belajar; f. Meningkatkan sikap
posifif terhadap isi atau materi pembelajaran.

5. Pembelajaran Pendidikan Jasmani dengan Media


● Pendidikan jasmani merupakan pendidikan yang dilakukan
melalui aktivitas fisik sebagai media utama untuk mencapai
tujuan dengan memperhatikan perubahan kemampuan anak
dan dapat membantu mendorong perubahan tersebut.

B. Sarana dan Prasarana dalam Pendidikan Jasmani


➢ Sarana adalah “semua fasilitas yang dibutuhkan dalam proses
belajar mengajar yang baik yang bergerak maupun tidak
bergerak agar pencapaian tujuan pendidikan berjalan dengan
lancar, teratur, efektif, dan efisien” (Sukirman & dkk, 2005).
➢ Sarana olahraga dapat dibedakan menjadi dua kelompok
yaitu: a) Peralatan adalah sesuatu yang digunakan, contoh:
palang tunggal, palang sejajar, dan lain-lain. b) Perlengkapan
dibagi menjadi dua yaitu: (1) Sesuatu yang melengkapi
kebutuhan prasarana, misalnya: net, bendera atau tanda, garis
batas, dan lain-lain. (2) Sesuatu yang dimainkan oleh tangan
dan kaki, misalnya: bola, raket, pemukul, dan lain-lain.
➢ Menurut Soepartono prasarana berarti segala sesuatu yang
merupakan penunjang terselenggaranya suatu proses
(Soepartono, 2000). 10. Menurut Agus S. Suryobroto,
prasarana atau perkakas adalah sesuatu yang diperlukan
dalam pembelajaran pendidikan jasmani (Suryobroto, 2005).
➢ Prasarana atau perkakas adalah sesuatu benda yang sulit
digerakan pada saat digunakan dalam proses pembelajaran
pendidikan jasmani ataupun tidak yang mudah dipindahkan
dan sifatnya semi permanen. Contoh: lapangan tenis,
lapangan bola basket, gedung olahraga, lapangan sepakbola,
stadion atletik, dan lain-lain

C. Pemanfaatan Teknologi dalam Pendidikan Jasmani


➢ Pemanfaatan Teknologi dalam Pendidikan Jasmani Untuk
dapat memanfaatkan TIK dalam memperbaiki mutu
pembelajaran, ada tiga hal yang harus diwujudkan yaitu (1)
peserta didik dan guru harus memiliki akses kepada
teknologi digital dan internet dalam kelas, sekolah, dan
lembaga pendidikan guru, (2) harus tersedia materi yang
berkualitas, bermakna, dan dukungan kultural bagi peserta
didik dan guru, dan (3) guru harus memiliki pengetahuan
dan ketrampilan dalam menggunakan alat-alat dan sumber-
sumber digital untuk membantu peserta didik agar mencapai
standar akademik.

D. Media Informasi dalam Pendidikan Jasmani


Pada dasarnya, ragam media dan teknologi yang dapat
digunakan untuk memperoleh informasi dan pengetahuan dapat
diklasifikasikan menjadi:
➢ media yang tidak diproyeksikan atau non-projected
media seperti foto, diagram, bahan pameran atau display
media, dan model;
➢ media yang diproyeksikan;
➢ media audio seperti kaset, compact disc (CD) audio yang
berisi rekaman perkuliahan, ceramah narausmber, dan
rekaman music;
➢ media gambar gerak atau media video seperti VCD,
DVD, dan blue rays disc;
➢ pembelajaran berbasis komputer;
➢ multimedia dan jaringan komputer.

Semua ragam media ini memiliki kekhasan atau


karakteristik tersendiri untuk digunakan dalam
menyampaikan infomasi dan pengetahuan kepada
penggunanya Media pembelajaran PJOK
➢ Media Audio
➢ Media pembelajaran audio berfungsi untuk
menyampaikan pesan yang hanya didengar.
➢ Media Visual, Media pembelajaran visual adalah media
yang hanya engandalkan indera penglihatan. Jenis media
pembelajaran visual menampilan materialnya dengan
menggunakan alat proyeksi atau proyektor.
➢ Media Audio Visual, media audio visual dibedakan
menjadi 2 yaitu madia audio visual diam, dan media
audio visual gerak.
➢ Media Serbaneka merupakan suatu media yang
disesuaikan dengan potensi di suatu daerah, di sekitar
sekolah atau di lokasi lain atau di masyarakat yang dapat
dimanfaatkan sebagai media pengajaran. Contoh
macam-macam media pembelajaran serbaneka di
antaranya adalah papan tulis, media tiga dimensi, realita,
dan sumber belajar pada masyarakat.
➢ Gambar fotografi, Gambar fotografi diperoleh dari
beberapa sumber, misalnya dari surat kabar, lukisan,
kartun, ilustrasi, foto yang diperoleh dari berbagai
sumber tersebut dapat digunakan oleh guru secara efektif
dalam kegiatan belajar mengajar dengan tujuan tertentu.
➢ Peta dan Globe, peta dan globe ini berfungsi untuk
menyajikan data-data lokasi. Seperti keadaan permukaan
(bumi, daratan, sungai sungai, gunung-gunung), dan
tempat- tempat serta arah dan jarak

Kegiatan Belajar 3
Persyaratan, Kualifikasi, Dan Kompetensi Guru Pendidikan
Jasmani
➢ syarat-syarat menjadi guru itu dapat diklasifikasikan
menjadi beberapa kelompok. a. Persyaratan administratif
b. Persyaratan ini bersifat formal c. Persyaratan psikis d.
Persyaratan fisik
➢ Menurut Oemar Hamalik (2006) yang dikutip bukunnya
oleh Ngainun Naim ada beberapa persyaratan untuk
menjadi seorang guru, yaitu: a. Harus memiliki bakat
seorang guru b. Harus memiliki keahlian seorang guru c.
Memiliki kepribadian yang baik dan terintegrasi d.
Memiliki pengalaman dan pengetahuan yang luas e.
Guru adalah manusia yang berjiwa pancasila dan f. Guru
adalah seorang warga Negara yang baik
➢ Berdasar UU Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan
Dosen, juga permendiknas Nomor 16 Tahun 2007,
Perauran Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008, dan
Permenag Nomor 16/2010 semua guru di Indonesia
minimal berkualifikasi akademik D-IV atau S-1 program
studi yang sesuai dengan bidang/ jenis mata pelajaran
yang dibinanya. Guru pada SD/ MI, SMP/MTs,
SMA/MA/SMK atau bentuk lain yang sederajat, harus
memiliki kualifikasi akademik pendidikan minimum
diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) program studi
yang terakreditasi. Adapun beberapa peraturan yang
mengatur kualifikasi guru diantaranya: 1. Psl 8: Guru
wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi,
sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta
memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan
pendidikan nasional. 2. Psl 9: Kualifikasi akademik
diperoleh melalui pendidikan tinggi program S1 atau D4.
3. Psl 10 (1): Kompetensi guru sbgmana dimaksud psl 8
diperoleh melalui pendidikan profesi
➢ UU nomor 19 tahun 2005 tantang Standar Nasional
Pendidikan pasal 28 dijelaskan bahwa (1) Pendidik harus
memiliki kualifikasi akademik dan kompetensi sebagai
agen pembelajaran, sehat jasmani dan rohani, serta
memilki kemampuan untuk mewujudkan tujuan
pendidikan nasional; (2) Kualifikasi akademik
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah tingkat
pendidikan minimal yang harus dipenuhi oleh seorang
pendidik yang dibuktikan dengan ijazah dan/sertifikat
keahlian yang relevan sesuai ketentuan
perundangundangan yang berlaku; (3) Kompetensi
sebagai agen pembelajaran pada jenjang pendidikan
dasar dan menengah serta pendidikan anak usia dini
meliputi: (a) Kompetensi pedagogik, (b) Kompetensi
kepribadian, (c) Kompetensi profesional, dan (d)
Kompetensi sosial; (4) Seseorang yang tidak memiliki
ijazah dan/sertifikat keahlian sebagaimana dimaksud
pada ayat (2) tetapi memiliki keahlian khusus yang
diakui dan diperlukan dapat dianggap menjadi pendidik
setelah melewati uji kelayakan dan kesetaraan; (5)
Kualifikasi akademik dan kompetensi sebagai agen
pembelajaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
sampai dengan (4) dikembangkan oleh BNSP dan
ditetapkan dengan Peraturan Menteri
➢ Berdasar UU Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan
Dosen, juga permendiknas Nomor 16 Tahun 2007,
Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008, dan
Permenag Nomor 16/2010 semua guru di Indonesia
minimal berkualifikasi akademik D-IV atau S-1 program
studi yang sesuai dengan bidang/ jenis mata pelajaran
yang dibinanya. Guru pada SD/ MI, SMP/MTs,
SMA/MA/SMK atau bentuk lain yang sederajat, harus
memiliki kualifikasi akademik pendidikan minimum
diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) program studi
yang terakreditasi. Adapun beberapa peraturan yang
mengatur kualifikasi guru diantaranya: 1. Psl 8: Guru
wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi,
sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta
memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan
pendidikan nasional. 2. Psl 9: Kualifikasi akademik
diperoleh melalui pendidikan tinggi program S1 atau D4.
3. Psl 10 (1): Kompetensi guru sebagaimana dimaksud
psl 8 diperoleh melalui pendidikan profesi
➢ Dimensi kualifikasi merujuk dari Peraturan No. 19 tahun
2005, adapun dimensinya adalah : (1) Kualifikasi
akademik (2) Latar belakang pendidikan sesuai dengan
bidang atau mata pelajaran yang diajarkan; (3) Sertifikat
profesi guru (4) rencana pengajaran (teaching plans and
materials), (5) prosedur mengajar (classroom procedurs),
dan (6) hubungan antar pribadi (interpersonal skill).
➢ UU nomor 14 tahun 2005 pasal 1 ayat (10) tentang Guru
dan Dosen menjelaskan bahwa kompetensi adalah
“seperangkat pengetahuan, ketrampilan, dan perilaku
yang harus dimiliki, dihayati dan dikuasai oleh guru atau
dosen dalam melaksanakan tugas keprofesionalan”.
➢ Kompetensi guru sebagaimana dimaksud dalam pasal 8
Undang-Undang Republik Indonesia No 14 tahun 2005
meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi
kepribadian, kompetensi profesional dan kompetensi
sosial yang diperoleh dari lembaga Penyelenggara
Tenaga Kependidikan.

Kegiatan Belajar 4.
Regulasi kebijakan nasional, pandangan yuridis dan kode etik
guru
➢ Di dalam UU No. 14 tahun 2005 ini disebutkan bahwa
guru adalah pendidik professional dengan tugas utama
mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan,
melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada
pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal,
pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.
➢ Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional pada Pasal 1 angka 1 adalah: usaha
sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar
dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat,
bangsa dan negara.
➢ Standar nasional pendidikan terdiri atas standar isi,
proses, kompetensi lulusan, tenaga kependidikan, sarana
dan prasarana, pengelolaan, pembiayaan, dan penilaian
pendidikan yang harus ditingkatkan secara berencana
dan berkala.
➢ Tjerk Hooghiemstra, mengemukakan bahwa seorang
yang dikatakan professional adalah mereka yang sangat
kompeten atau memiliki kompetensi tertentu yang
mendasarinya kinerjanya.
➢ Menurut Djhar (2006), bila diperhatikan dari bidang
tugasnya, kode etik guru minimal meliputi tiga hal, yaitu
(1) kompeten dalam mengajarkan bidang studinya; (2)
professional dalam menjalankan tugasnya; (3) terampil
dan benar dalam melaksanakan kinerja.
➢ Kompetensi Pedagogik merupakan kemampuan dalam
mengelola pembeljaran peserta didik, yang meliputi: (a)
pemahaman peserta didik, (b) perancangan dan
pelaksananaan pembelajaran, (c) evaluasi pemeblajaran
dan (d) pengembangan peserta didik untuk
mengakutalisasikan berbagai potensi yang dimilikinya.
➢ Kompetensi Profesional merupakan kemampuan dalam
penguasaan materi pembelajaran secara luas dan
mendalam yang memunkinkannya membibimbing
peserta didik memenuhi standar kopetensi
➢ Kompetensi Kepribadian merupakan penguasaan
kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif dan
berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didik dan
berakhlak mulia.
➢ Kompetensi sosial merupakan kemampuan
berkomunikasi secara efektif dengan peserta didik,
sesama pendidik/tenaga kepenbdidikan lain, orang
tua/wakil peserta didik. Dan masyarakat sekitar.
2 Daftar materi yang 1. Teori Pertumbuhan dan perkembangan Peserta Didik
sulit dipahami di 2. Pemahaman dan penyusunan perangkat pembelajaran
modul ini berdasarkan karakteristik anak/individu

3 Daftar materi yang 1. Perbedaan antara sarana dan prasarana


sering mengalami 2. Perkembangan anak remaja
miskonsepsi

Anda mungkin juga menyukai