Nama : NOVRIYADI
No. UKG : 201900792165
LPTK/KELAS PPG : UNIVERSITAS BENGKULU
PRODI/KELAS : PENDIDIKAN JASMANI & KESEHATAN (PJK) /PJOK B (002)
INSTANSI : SD NEGERI LUBUK RUMBAI KAB. MUSI RAWAS UTARA
PROVINSI SUMATERA SELATAN.
Perubahan mental :
⮚ a. Perubahan yang meliputi : memori, penalaran,
persepsi, emosi, sosial, dan imajinasi.
⮚ b. Hilangnya ciri-ciri sikap sosial yang lama dan berganti
dengan ciri-ciri sikap sosial yang baru, misalnya
egosentris yang hilang berganti dengan sikap prososial
Kegiatan Belajar 2
Media, Sarana dan Prasarana, Pemanfaatan Teknologi dan
Media Informasi serta Aplikasinya dalam Pembelajaran
Pendidikan Jasmani
A. Media pembelajaran dalam Pendidikan Jasmani
1. Defenisi Media
● Heinich dan kawan-kawan (2008) bahwa media merupakan
sesuatu yang memuat informasi da pengetahuan yang dapat
digunakan untuk melakukan proses belajar.
2. Jenis dan Klasifikasi Media
● Williams (2003) mengemukakan jenis dan klasifikasi media
sebagai sarana komuniaskai yang dapat digunakan dalam
aktivitas pembelajaran, sebagai berikut: Media yang tidak
diproyeksikan atau non-projected, Media yang
diproyeksikan atau projected media, media audio, Media
gambar gerak atau media video, Multimedia dan jaringan
komputer
● Heinich dan kawan-kawan (2005) juga mengemukakan
klasifikasi media yang digunakan untuk aktivitas
pembelajaran yang terdiri dari: (1) media cetak/ teks; (2)
media pameran/ display; (3) media audio; (4) gambar
bergerak/ motion pictures; (5) multimedia; dan (6) media
berbasis web atau internet
3. Tujuan Pemanfaatan Media
● Pemanfaatan media, baik untuk keperluan individual
maupun kelompok, secara umum mempunyai beberapa
tujuan, yaitu: (1) memperoleh informasi dan pengetahuan;
(2) mndukung aktivitas pembelajaran; dan (3) sarana
persuasi dan motivasi.
4. Kontribusi Media Pembelajaran
● penggunaan media untuk keperluan mengkomunikasikan
pengetahuan dan informasi akan memberikan beberapa
manfaat terhadap penggunanya, yaitu:
a. Penyampaian isi pesan dan pengetahuan menjadi bersifat
standar; b. Proses pembelajaran menjadi lebih jelas dan
menarik; c. Proses pembelajara berlansung lebih interaktif;
d. Penggunaan waktu dan tenaga dalam memperoleh
informasi dan pengetahuan menjadi lebih efisien; e.
Meningkatkan kuaitas proses belajar; f. Meningkatkan sikap
posifif terhadap isi atau materi pembelajaran.
Kegiatan Belajar 3
Persyaratan, Kualifikasi, Dan Kompetensi Guru Pendidikan
Jasmani
➢ syarat-syarat menjadi guru itu dapat diklasifikasikan
menjadi beberapa kelompok. a. Persyaratan administratif
b. Persyaratan ini bersifat formal c. Persyaratan psikis d.
Persyaratan fisik
➢ Menurut Oemar Hamalik (2006) yang dikutip bukunnya
oleh Ngainun Naim ada beberapa persyaratan untuk
menjadi seorang guru, yaitu: a. Harus memiliki bakat
seorang guru b. Harus memiliki keahlian seorang guru c.
Memiliki kepribadian yang baik dan terintegrasi d.
Memiliki pengalaman dan pengetahuan yang luas e.
Guru adalah manusia yang berjiwa pancasila dan f. Guru
adalah seorang warga Negara yang baik
➢ Berdasar UU Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan
Dosen, juga permendiknas Nomor 16 Tahun 2007,
Perauran Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008, dan
Permenag Nomor 16/2010 semua guru di Indonesia
minimal berkualifikasi akademik D-IV atau S-1 program
studi yang sesuai dengan bidang/ jenis mata pelajaran
yang dibinanya. Guru pada SD/ MI, SMP/MTs,
SMA/MA/SMK atau bentuk lain yang sederajat, harus
memiliki kualifikasi akademik pendidikan minimum
diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) program studi
yang terakreditasi. Adapun beberapa peraturan yang
mengatur kualifikasi guru diantaranya: 1. Psl 8: Guru
wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi,
sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta
memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan
pendidikan nasional. 2. Psl 9: Kualifikasi akademik
diperoleh melalui pendidikan tinggi program S1 atau D4.
3. Psl 10 (1): Kompetensi guru sbgmana dimaksud psl 8
diperoleh melalui pendidikan profesi
➢ UU nomor 19 tahun 2005 tantang Standar Nasional
Pendidikan pasal 28 dijelaskan bahwa (1) Pendidik harus
memiliki kualifikasi akademik dan kompetensi sebagai
agen pembelajaran, sehat jasmani dan rohani, serta
memilki kemampuan untuk mewujudkan tujuan
pendidikan nasional; (2) Kualifikasi akademik
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah tingkat
pendidikan minimal yang harus dipenuhi oleh seorang
pendidik yang dibuktikan dengan ijazah dan/sertifikat
keahlian yang relevan sesuai ketentuan
perundangundangan yang berlaku; (3) Kompetensi
sebagai agen pembelajaran pada jenjang pendidikan
dasar dan menengah serta pendidikan anak usia dini
meliputi: (a) Kompetensi pedagogik, (b) Kompetensi
kepribadian, (c) Kompetensi profesional, dan (d)
Kompetensi sosial; (4) Seseorang yang tidak memiliki
ijazah dan/sertifikat keahlian sebagaimana dimaksud
pada ayat (2) tetapi memiliki keahlian khusus yang
diakui dan diperlukan dapat dianggap menjadi pendidik
setelah melewati uji kelayakan dan kesetaraan; (5)
Kualifikasi akademik dan kompetensi sebagai agen
pembelajaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
sampai dengan (4) dikembangkan oleh BNSP dan
ditetapkan dengan Peraturan Menteri
➢ Berdasar UU Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan
Dosen, juga permendiknas Nomor 16 Tahun 2007,
Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008, dan
Permenag Nomor 16/2010 semua guru di Indonesia
minimal berkualifikasi akademik D-IV atau S-1 program
studi yang sesuai dengan bidang/ jenis mata pelajaran
yang dibinanya. Guru pada SD/ MI, SMP/MTs,
SMA/MA/SMK atau bentuk lain yang sederajat, harus
memiliki kualifikasi akademik pendidikan minimum
diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) program studi
yang terakreditasi. Adapun beberapa peraturan yang
mengatur kualifikasi guru diantaranya: 1. Psl 8: Guru
wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi,
sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta
memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan
pendidikan nasional. 2. Psl 9: Kualifikasi akademik
diperoleh melalui pendidikan tinggi program S1 atau D4.
3. Psl 10 (1): Kompetensi guru sebagaimana dimaksud
psl 8 diperoleh melalui pendidikan profesi
➢ Dimensi kualifikasi merujuk dari Peraturan No. 19 tahun
2005, adapun dimensinya adalah : (1) Kualifikasi
akademik (2) Latar belakang pendidikan sesuai dengan
bidang atau mata pelajaran yang diajarkan; (3) Sertifikat
profesi guru (4) rencana pengajaran (teaching plans and
materials), (5) prosedur mengajar (classroom procedurs),
dan (6) hubungan antar pribadi (interpersonal skill).
➢ UU nomor 14 tahun 2005 pasal 1 ayat (10) tentang Guru
dan Dosen menjelaskan bahwa kompetensi adalah
“seperangkat pengetahuan, ketrampilan, dan perilaku
yang harus dimiliki, dihayati dan dikuasai oleh guru atau
dosen dalam melaksanakan tugas keprofesionalan”.
➢ Kompetensi guru sebagaimana dimaksud dalam pasal 8
Undang-Undang Republik Indonesia No 14 tahun 2005
meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi
kepribadian, kompetensi profesional dan kompetensi
sosial yang diperoleh dari lembaga Penyelenggara
Tenaga Kependidikan.
Kegiatan Belajar 4.
Regulasi kebijakan nasional, pandangan yuridis dan kode etik
guru
➢ Di dalam UU No. 14 tahun 2005 ini disebutkan bahwa
guru adalah pendidik professional dengan tugas utama
mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan,
melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada
pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal,
pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.
➢ Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional pada Pasal 1 angka 1 adalah: usaha
sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar
dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat,
bangsa dan negara.
➢ Standar nasional pendidikan terdiri atas standar isi,
proses, kompetensi lulusan, tenaga kependidikan, sarana
dan prasarana, pengelolaan, pembiayaan, dan penilaian
pendidikan yang harus ditingkatkan secara berencana
dan berkala.
➢ Tjerk Hooghiemstra, mengemukakan bahwa seorang
yang dikatakan professional adalah mereka yang sangat
kompeten atau memiliki kompetensi tertentu yang
mendasarinya kinerjanya.
➢ Menurut Djhar (2006), bila diperhatikan dari bidang
tugasnya, kode etik guru minimal meliputi tiga hal, yaitu
(1) kompeten dalam mengajarkan bidang studinya; (2)
professional dalam menjalankan tugasnya; (3) terampil
dan benar dalam melaksanakan kinerja.
➢ Kompetensi Pedagogik merupakan kemampuan dalam
mengelola pembeljaran peserta didik, yang meliputi: (a)
pemahaman peserta didik, (b) perancangan dan
pelaksananaan pembelajaran, (c) evaluasi pemeblajaran
dan (d) pengembangan peserta didik untuk
mengakutalisasikan berbagai potensi yang dimilikinya.
➢ Kompetensi Profesional merupakan kemampuan dalam
penguasaan materi pembelajaran secara luas dan
mendalam yang memunkinkannya membibimbing
peserta didik memenuhi standar kopetensi
➢ Kompetensi Kepribadian merupakan penguasaan
kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif dan
berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didik dan
berakhlak mulia.
➢ Kompetensi sosial merupakan kemampuan
berkomunikasi secara efektif dengan peserta didik,
sesama pendidik/tenaga kepenbdidikan lain, orang
tua/wakil peserta didik. Dan masyarakat sekitar.
2 Daftar materi yang 1. Teori Pertumbuhan dan perkembangan Peserta Didik
sulit dipahami di 2. Pemahaman dan penyusunan perangkat pembelajaran
modul ini berdasarkan karakteristik anak/individu