Anda di halaman 1dari 7

LK 0.

1: Lembar Kerja Belajar Mandiri

Nama : NOVRIYADI
No. UKG : 201900792165
LPTK/KELAS PPG : UNIVERSITAS BENGKULU
PRODI/KELAS : PENDIDIKAN JASMANI & KESEHATAN (PJK) /PJOK B (002)
INSTANSI : SD NEGERI LUBUK RUMBAI KAB. MUSI RAWAS UTARA
PROVINSI SUMATERA SELATAN.

Judul Modul 3 Pendidikan Kesehatan Dan Ilmu Penunjang


Keterampilan Gerak Manusia
Judul Kegiatan Belajar (KB) 1. Pendidikan Kesehatan dan Aplikasinya dalam
Pembelajaran Pendidikan Jasmani,
2. Anatomi Manusia dan Fisiologi Olahraga dalam
Pembelajaran Pendidikan Jasmani
3. Perkembangan dan Belajar Gerak, Kinesiologi, dan
Biomekanika Olahraga serta, Aplikasinya dalam
Pembelajaran Pendidikan Jasmani
4. Psikologi Olahraga, Sosiologi Olahraga, Pendidikan
Jasmani Adaptif, Pendidikan Luar Kelas dan Aplikasinya
dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani

No Butir Refleksi Respon/Jawaban


1 Garis besar materi yang Kegiatan Belajar 1
dipelajari 1. Pendidikan Kesehatan dan Aplikasinya dalam
Pembelajaran Pendidikan Jasmani
a. Kebersihan diri dan lingkungan
Pendidikan kesehatan sebagai meteri pelajaran PJOK
adalah usaha untuk meningkatkan kesadaran kepada
peserta didik agar berusaha memelihara dan
meningkatkan kesehatan diri dan lingkungannya
sehingga terhindar dari penyakit atau segala hal yang
berbahaya bagi kesehatannya. Sasarannya tertuju kepada
perubahan perilaku bagi setiap peserta didik agar status
kesehatannya menjadi lebih meningkat. Hasil perubahan
pola perilaku hidup sehat yang diajarkan di sekalah
selanjutnya diharapkan dapat berkembang di masyarakat
melalui contoh kehidupan yang sehat, Faktor-faktor yang
mengakibatkan terjadinya permasalahan dalam status
kesehatan dibagi kedalam dua unsur utama yang
mempengaruhinya, yaitu: 1) Faktor yang berasal dari
dalam tubuh, 2) Faktor yang berasal dari luar tubuh.
b. Bahaya narkoba, rokok dan psikotropika
Dampak langsung yang ditimbulkan terhadap
pemakaian narkoba dikelompokkan sebagai berikut:
➢ Halusinogen, yaitu efek narkoba yang bisa
mengakibatkan seseorang menjadi ber-halusinasi
dengan melihat suatu hal/benda yang sebenarnya tidak
ada/tidak nyata bila dikonsumsi dalam jumlah dosis
tertentu. Contohnya kokain & LSD.
➢ Stimulan, yaitu efek narkoba yang bisa mengakibatkan
kerj a organ tubuh seperti jantung dan otak lebih cepat
dari biasanya sehingga mengakibatkan penggunanya
lebih bertenaga serta cenderung membuatnya lebih
senang dan gembira untuk sementara waktu.
➢ Depresan, yaitu efek narkoba yang dapat menekan
sistem saraf pusat dan mengurangi aktivitas fungsional
tubuh, sehingga pemakai merasa tenang bahkan
tertidur dan tidak sadarkan diri. Contohnya 'putaw ’.
➢ Adiktif, yaitu efek narkoba yang dapat menimbulkan
kecanduan. Seseorang yang sudah mengonsumsi
narkoba biasanya akan ingin dan ingin lagi karena zat
tertentu dalam narkoba mengakibatkan seseorang
cenderung bersifat pasif, karena secara tidak langsung
narkoba memutuskan saraf-saraf dalam otak.
Contohnya: ganja, heroin, dan putaw.
➢ Jika terlalu lama dan sudah ketergantungan narkoba
maka lambat laun organ dalam tubuh akan rusak dan
jika sudah melebihi takaran maka pengguna itu akan
overdosis dan akhirnya mengakibatkan kematian

c. Penyakit menular dan tidak menular


Jenis-jenis penyakit ini sangat mudah menular pada
orang-orang yang bekerja aktif dalam lingkungan
yang energik mengeluarkan tenaga atau kerja jasmani,
sebab pada saat mereka makan kadang-kadang kurang
memperhatikan kebersihan tangan dan makanan yang
akan dimakannya. Umumnya dalam keadaan haus dan
lapar mereka segera minum dan makan tanpa mencuci
tangan atau memakai alat makan yang bersih.
Penyakit yang tergolong menular sebenarnya bukan
hanya penyakit-penyakit yang telah diungkapkan
diatas saja, masih ada penyakit yang tergolong
menular lainnya seperti ‘Gonorrhea’, ‘Syphilis’ dan
yang lainnya termasuk 'AIDS’ pun tergolong penyakit
yang dapat menularpenyakit tidak menular. Penyakit
tidak menular adalah penyakit yang bukan disebabkan
oleh bibit-bibit penyakit yang telah dijelaskan pada
konsep penyakit menular. Penyakit tidak menular,
contohnya penyakit-penyakit degeneratif seperti
‘tekanan darah tinggi (hypertensiony,
‘atherosclerosis’, 'heart attack’ dan sebagainya.
Penyakit lainnya selain digolongkan penyakit
degenaratif namun tidak menular seperti ‘keseleo’,
‘dislokasi’, ‘memar’, ‘luka bakar’, ‘cedera akibat
berolahraga’dan sebagainya
d. Kebersihan alat reproduksi dan memelihara diri dari
perbuatan tidak senonoh
Menjaga kebersihan alat reproduksi :
➢ Memakai pakaian dalam / celana dalam berbahan
katun
➢ Rajin mengganti pakaian dalam jika dirasa sdh
lembab untuk mengurangi pertumbuhan bakteri
➢ Gunakan handuk yang bersih dan kering saat
mengelap organ intim
➢ Bagi wanita saat membersihkan organ intim dari arah
depan kebelakang
➢ Disaat menstruasi ganti pembalut setelah 3-4 jam
sekali
➢ Untuk kesehatan bagi pria untuk dikhitan

e. Makanan bergizi, peran dan fungsi aktivitas fisik


dalam mengontrol berat badan dan pencegahan
penyakit
➢ Mencegah penyakit-penyakit degeneratif seperti ini
adalah pemahaman yang benar-benar disadari akan
pentingnya keseimbangan dalam memelihara
kegiatan jasmani, asupan gizi yang memadai,
istirahat dan olahraga yang teratur. Penumpukan
lemak yang menyelimuti pembuluh darah dapat
diakibatkan karena penderita tidak berhasil dalam
mengontrol berat badan (obesitas).
➢ Obesitas sebenarnya bukan penyakit, namun
potensi awal terjadinya permasalahan penyakit
degeneratif umumnya adalah karena obesitas.
Latihan aktivitas fisik dan diet sangat dianjurkan
untuk mengontrol berat badan. Latihan aktivitas
fisik yang teratur dan benar memberi kontribusi
terhadap pencapaian status kesehatan yang optimal
f. Aplikasi prinsip pendidikan kesehatan dalam
pembelajaran Pendidikan Jasmani
➢ Guru PJOK dalam mengajar materi ‘pendidik
kesehatan’ harus memahami dan menguasai cara,
metode mengajar yang tepat bagi peserta didiknya.
Guru harus berkomunikasi dengan baik, efektif, dan
menarik dalam bahasa yang mudah dipahami, serta
didukung oleh penampilan yang sungguh-sungguh.
Guru PJOK yang mengajarkan materi ‘pendidik
kesehatan’ harus menjadikan dirinya sebagai
fasilitator, katalis, promotor, bahkan sebagai
generator. Guru sebagai fasilitator harus selalu
berusaha mengajak peserta didik untuk berbuat
sesuatu yang baik bagi kesehatannya

Kegiatan Belajar 2
2. Anatomi Manusia dan Fisiologi Olahraga dalam
Pembelajaran Pendidikan Jasmani

1) Tinjauan Anatomi Struktur Tubuh


Ilmu anatomi dikelompokkan menjadi 2 bagian yaitu
anatomi makroskopik (gross anatomy) dan anatomi
mikroskopik. Anatomi makroskopik mempelajari
struktur tubuh tanpa menggunakan alat mikroskop tetapi
dengan menggunakan mata telanjang, misalnya
melakukan pengamatan, observasi dan pemeriksaan
fisik, sedangkan anatomi mikroskopik mempelajari
struktur tubuh dengan menggunakan mikroskop
misalnya mempelajari tentang sel dan jaringan
a) Cabang ilmu anatomi
b) Sikap anatomi
2) Aplikasi Fisiologi Olah Raga dalam Pembelajaran
Pendidikan Jasmani
Ilmu yang mempelajari tentang perubahan-perubahan
sistem tubuh karena adanya aktivitas fisik adalah
fisiologi olahraga.
Fisiologi atau ilmu faal adalah ilmu yang mempelajari
fungsi atau cara kerja organ-organ tubuh serta
perubahan-perubahan yang terjadi akibat pengaruh dari
dalam maupun luar tubuh. Artinya bagaimana organ-
organ tubuh bekerja sesuai dengan tugas masing-masing
dan keterkaitan antara organ yang satu dengan yang
lainnya sehingga membentuk suatu sistem dalam setiap
aktivitas tubuh. Misalnya, bagaimana organ jantung dan
paru-paru bekerja melaksanakan fungsinya masing-
masing dan kerjasama diantara keduanya di waktu
istirahat dan di waktu beraktivitas. Sedangkan yang
dimaksud dengan Fisiologi Olahraga adalah ilmu yang
mempelajari perubahan-perubahan fungsi organ-organ
tubuh baik yang bersifat sementara (respon) maupun
yang bersifat menetap (adaptasi) karena pengaruh dari
latihan fisik baik untuk tujuan kesehatan maupun untuk
tujuan prestasi. Misalnya, bagaimana perubahan pada
sistem otot setelah melakukan latihan fisik selama
beberapa bulan.
Fisiologi Olahraga penting sekali dipelajari dan
dipahami oleh setiap orang yang berkecimpung dalam
dunia aktivitas fisik seperti pelatih olahraga, guru
pendidikan jasmani, olahragawan itu sendiri. Pembina
olahraga sampai pada setiap orang yang mau latihan fisik
baik untuk tujuan kesehatan maupun prestasi. Tanpa
memahami fisiologi olahraga maka dikhawatirkan akan
terjadi kesalahan- kesalahan dalam penerapannya
sehingga bukan manfaat yang diperoleh tapi cedera baik
yang sementara maupun menetap

Kegiatan Belajar 3
3. Perkembangan dan Belajar Gerak, Kinesiologi, dan
Biomekanika Olahraga serta, Aplikasinya dalam
Pembelajaran Pendidikan Jasmani
1) Konsep Belajar Motorik
Ada beberapa istilah yang sebelumnya sering
digunakan pada studi tentang gerak manusia (human
movement). Istilah tersebut adalah ilmu gerak,
kinesiologi, performance manusia, dan pendidikan
jasmani.
Perilaku gerak (motor behavior) merupakan subdisiplin
yang lebih menekankan pada investigasi atau penelitian
mengenai prinsip-prinsip perilaku gerak manusia.
Secara lebih sepsifik Schmidt menjelaskan bahwa
perilaku gerak itu lebih menekankan pada prinsip-
prinsip keterampilan gerak manusia yang dihasilkan
pada tahap perilaku analisis.
Perilaku gerak dapat dibagi dalam tiga bagian, yaitu :
(1) Teori gerak (motor control)
Teori gerak adalah studi mengenai faktor-faktor fungsi
saraf yang mempengaruhi gerak manusia. Fungsi saraf
terkait erat dengan system saraf. Sistem saraf
merupakan bagian penting dalam memproduksi gerak
manusia sebab sel-sel saraf merangsang otot untuk
memproduksi gerak manusia yang diinginkan
(2) Belajar gerak (motor learning)
tiga tahapan dalam belajar gerak (motor leraning) yaitu
:
a) Tahapan verbal kognitif maksudnya kognitif dan
proses membuat keputusan lebih menonjol.
b) Tahapan gerak memiliki makna sebagai pola gerak
yang dikembangkan sebaik mungkin agar peserta
didik atau atlet lebih terampil.
c) Tahapan otomatisasi artinya memperhalus gerakan
agar performa peserta didik atau atlet menjadi
lebih padu dalam melakukan gerakannya
(3) Perkembangan gerak (motor development)
Perkembangan gerak pada seluruh jenjang usia akan
mengalami peningkatan apabila dilakukan melalui
proses pembelajaran seperti dalam pembelajaran
pendidikan jasmani di sekolah-sekolah. Proses
perkembangan ini akan terus berlangsung seiring
dengan bertambahnya umur.

2) Kinesiologi dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani


Konsep Dasar Biomekanika
Kinesiologi berasal dari kata kinesis dan logos.
Kinesis adalah gerak, logos adalah ilmu. Kinesiologi
merupakan suatu ilmu yang mempelajari gerakan
manusia yang efesien, efektif dan aman didekati dari
analisis rangka, otot dan hukum mekanika
Biomekanika merupakan salah satu disiplin ilmu yang
mempelajari bentuk dan macam-macam gerakan atas
dasar prinsip-prinsip mekanika dan menganalisis suatu
gerakan. Ruang lingkup Biomekanika meliputi
developmental biomechanics, biomechanics of
exercise, rehabilitation mechanics, equipment design
dan sport biomechanics (biomekanika olahraga).
Terdapat beberapa istilah yang berkaitan dengan
biomekanika olahraga, yaitu Statika dan Dinamika.
Statika merupakan bidang ilmu yang mengkaji keadaan
tubuh dalam keadaan statis (diam atau istirahat).
Dinamika merupakan bidang ilmu yang mengkaji
tubuh dalam keadaan dinamis atau bergerak dengan
akibat yang ditimbulkan dari gerakan tersebut. dalam
istilah dinamika terdapat istilah kinetika dan
kinematika. Kinetika merupakan faktor internal yang
berhubungan dengan waktu dan ruang dalam
Dinamika. Sedangkan Kinematika merupakan faktor
eksternal yang berhubungan dengan tenaga yang
menciptakan dan mengubahnya dalam dinamika.
Analisis biomekanik teknik olahraga dapat
diklasifikasikan sebagai berikut (Hay dan Red, 1982),
adalah analisis kualitatif dan analisis kuantitaif. Kedua
jenis analisis tersebut sama-sama bertujuan untuk
mendeskripsikan bagaimana karakteristik dari
penampilan olahraga yang diobservasi dan dianalisis

Kegiatan Belajar 4
4. Psikologi Olahraga, Sosiologi Olahraga, Pendidikan
Jasmani Adaptif, Pendidikan Luar Kelas dan
Aplikasinya dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani
a. Prinsip ilmu penunjang keterampilan gerak pada
aspek ‘Psikologi Olahraga dan Aplikasinya dalam
Pembelajaran Pendidikan Jasmani’.
b. Prinsip ilmu penunjang keterampilan gerak pada
aspek ‘Sosiologi Olahraga dan Aplikasinya dalam
Pembelajaran Pendidikan Jasmani’.
c. Prinsip ilmu penunjang keterampilan gerak pada
aspek ‘Pendidikan Jasmani Adaptif dan Aplikasinya
dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani’.
d. Prinsip ilmu penunjang keterampilan gerak pada
aspek ‘Pendidikan Luar Kelas dan Aplikasinya dalam
Pembelajaran Pendidikan Jasmani
Guru PJOK harus memiliki kemampuan bertransformasi
sebagai individu yang dapat memanifestasi kebutuhan
peserta didiknya. Guru yang ramah, supel akan
memenuhi kebutuhan peserta didik akan kebebasan dari
rasa takut atau cemas, peserta didik membutuhkan
pembelaan, perlindungan, keteraturan. Desain
pembelajaran yang dilakukan guru harus menggugah
peserta didik. Konten materi yang disampaikan harus
memenuhi kebutuhan peserta didik ketika itu atau suatu
kelak nanti yang benar-benar disadari oleh peserta didik,
dengan begitu motivasi belajar peserta didik akan
tumbuh, dan tumbuhnya motivasi ini memudahkan guru
untuk membelajarkan peserta didiknya.
Pendidikan Jasmani mempunyai fungsi sosialisasi
terhadap penyadaran individu tentang moral dan nilai.
Pendidikan Jasmani yang dikelola dengan tepat akan
membina kepribadian yang patuh terhadap peraturan,
daya saing yang kuat, mental yang kuat, kesetiaan yang
kental dan mendalam. Keadaan masyarakat saat ini
memberi gambaran bahwa fungsi Pendidikan Jasmani
semakin penting. Kemerosotan moral, degradasi
tanggung jawab, stabilitas emosi rendah, tidak peduli
pada aturan merupakan penyakit-penyakit sosial, mental,
dan budaya. Pendidikan Jasmani yang dikelola dengan
baik merupakan “preventif” terhadap hal- hal tersebut.
Pendidikan melalui aktivitas jasmani yang disesuaikan
hingga memungkinkan peserta didik ABK (Anak
Berkebutuhan Khusus) berpartisipasi dalam melakukan
aktivitas fisik dengan aman, nyaman, puas dan berhasil
sesuai dengan keterbatasannya diistilahkan sebagai
Pendidikan Jasmani Adaptif. Guru harus selalu
melakukan pengamatan dan evaluasi menyeluruh
terhadap kondisi fisik setiap peserta didiknya, ini
merupakan strategi dalam upaya memberi jenis aktivitas
fisik yang berbeda sehingga sesuai dengan tingkat
keterbatasan atau kecacatan dari masing-masing peserta
didik yang diajar. Kreativitas guru dalam memodifikasi
sangat diharapkan. Inspirasi untuk melakukan kreatifitas
tersebut harus berdasarkan kepada konsep dari jenis-
jenis kecacatan yang dialami peserta didik.
Pendidikan luar kelas merupakan bagian bidang studi
Pendidikan Jasmani. Konsep diri peserta didik dapat
dibentuk melalui program pendidikan luar kelas.
Kegiatan seperti ini dijadikan sebagai alternatif dalam
meningkatkan pengetahuan dan pencapaian kualitas diri.
Pendidikan luar kelas menjadikan ‘alam’ sebagai media
pendidikan. Alam dijadikan sebagai sarana efektif untuk
meningkatkan pengetahuan, pengembangan pola pikir
serta sikap mental positif peserta didik. Kegiatan belajar
dengan pendekatan seperti ini akan mengeksploitasi
potensi diri, memberi kontribusi terhadap perkembangan
fisik, keterampilan sosial, pengetahuan budaya, serta
perkembangan emosional dan intelektual.

2 Daftar materi yang sulit 1. Perkembangan dan Belajar Gerak, Kinesiologi, dan
dipahami di modul ini Biomekanika Olahraga serta, Aplikasinya dalam
Pembelajaran Pendidikan Jasmani
2. Psikologi Olahraga, Sosiologi Olahraga, Pendidikan
Jasmani Adaptif, Pendidikan Luar Kelas dan Aplikasinya
dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani

3 Daftar materi yang sering 1. Perbedaan pertumbuhan dan perkembangan gerak


mengalami miskonsepsi 2. Perbedaan pertumbuhan dan perkembangan gerak
3. Cabang ilmu anatomi
4. Belajar gerak dan pekembangan gerak
5. Kinesiologi dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani
Konsep Dasar Biomekanika

Anda mungkin juga menyukai