Anda di halaman 1dari 7

Judul Modul PENDIDIKAN KESEHATAN DAN ILMU PENUNJANG

KETERAMPILAN GERAK MANUSIA


Judul Kegiatan Belajar (KB) 1. Pendidikan kesehatan dan aplikasnya dalam pembelajaran
pendidikan jasmani
2. Anantomi manusia dan fisiologi olahraga dalam
pembelajaran pendidikan jasmani
3. Perkembangan dan belajar gerak, kinesiologi dan biomenika
olahraga serta aplikasinya dalam pembelajaran pendidikan
jasmani
4. Psikologi olahraga , sosiologi olahraga , pendidikan jasmani
adaftif, pendidikan luar kelas dan palikasinya dalam
pembelajaran pendidikan jasmani
No Butir Refleksi Respon/Jawaban
1 Garis besar materi yang KB. 1
dipelajari Pendidikan kesehatan dan aplikasinya dalam pembelajaran
pendidikan jasmani
A. Kebersihan diri dan lingkungan
a) World Health Organization (WHO) mendefinisikan
sehat adalah demikian, ‘Health as a state of complete
physical, mental, and social wellbeing, and not merely
the absence of disease or infirmity’. Well-being
merupakan kata kunci sehat yang sebenarnya, yaitu
mengarahkan keadaan supaya terhindar dari sakit.
b) Sehat memiliki arti yang cukup luas yang meliputi:
1. sehat jasmani (keadaan yang tertuju kepada
penampilan seseorang secara jasmaniah
sebagai orang yang kuat, terampil, energik, dan
luwes)
2. sehat mental ((rohani) tertuju kepada sikap dan
tingkah laku sehari-hari, terbuka, jujur, rajin,
hormat terhadap sesama, tanggung jawab
dalam bekerja, gambarannya merupakan ciri-
ciri pribadi yang positif)
3. sehat emosi (keadaan keseimbangan pikiran dan
perasaan, seperti tenang, tidak mudah mengeluh
yang merupakan ciri utamanya)
4. sehat sosial (keadaan yang menunjukkan
seseorang aktif dalam kegiatan di masyarakat
tanpa pamrih, ikhlas, penuhpersaudaraan dan
saling menghormati)
5. sehat secara spiritual (keadaan semangat,
pantang mundur dan teguh pendirian)
B. Bahaya narkoba, rokok dan psikotropika
a) Narkoba jenisnya: ganja, sabu, ekstasi, riklona,
alprazolam, thirex, tembakau gorila, mushroom
b) Psikotropika contoh: valium, amfetamine, magadon,
sedatin,
Rohypnol dll
c) zat adiktif contohnya: alkohol yang mengandung
ethanom, karbon, zat pelarut, lem/perekat, ether,
thinner, cat, lem kayu, dan lain-lain
d) dampak pengguna narkoba:
1. Halusinogen/ berhalusinasi menghayal
2. Stimulant/bertenaga, seang bergembira
3. Depresan/ tenang dan tidak sadarkan diri
4. Adiktif / bersifat pasif
5. kematian
e) cara meanggulangi penyalahgunaan narkoba:
1. pencegahan primer (penyuluhan,
Penerangan dandengan Pendidikan)
2. Pencegahan Skunder (deteksi dini, konseling,
bimbingan sosial, penerangan dan pendidikan
life skill)
3. Pencegahan Tertier (konseling dan bimbingan
sosial,menciptakan lingkungan kondusif)

C. Penyakit menular dan tidak menular


a) Faktor(internal) yang berasal dari dalam tubuh :
misalnya organ dalam tubuh, cairan, hormon, dan
sebagainya
b) Faktor (eksternal) yang berasal dari luar tubuh :
terdiri dari bibit penyakit, rangsangan dari suhu
(temperatur) udara, danbenturan karena kecelakaan
(ruda paksa)
c) Penyakit menular adalah penyakit yang mudah
menular kepada orang lain yang sehat karena
disebabkan oleh bibit penyakit seperti, virus, jamur,
bakteri dan lain-lain. Contohnya: tuberculosis,
diphtheria, partusis atau influenza,TCD (Thyphus,
Cholera dan Dysentry, ‘Gonorrhea’, ‘Syphilis, AIDS’
(Acquired Immune Deficiency Syndrome)
d) Penyakit tidak menular adalah penyakit
yang bukan disebabkan oleh bibit-bibit
penyakit
Contohnya: penyakit-penyakit degeneratif seperti
‘tekanan darah tinggi (hypertension)’, ‘atherosclerosis’,
‘heart attack’,obstruksi (hambatan) dan sebagainya
D. Kebersihan alat reproduksi dan memelihara diri dari
perbuatan tidak senonoh
E. Makanan bergizi, peran dan fungsi aktivitas fisik dalam
mengintrol berat badan dan pencegahan penyakit
F. Aplikasi prinsip pendidikan kesehatan dalam pembelajaran
pendidikan jasmani
G. Guru PJOK yang mengajarkan materi ‘pendidik
kesehatan’ harusmenjadikan dirinya sebagai fasilitator,
katalis, promotor,

KB. 2
Anantomi manusia dan fisiologi olahraga dalam pembelajaran
pendidikan jasmani
A. Tinjauan anatomi struktur tubuh
Anatomi adalah ilmu yang mempelajari tentang
struktur tubuh dan bagian-bagiannya serta
hubungannya antar bagian tubuh.
Ilmu anatomi ada 2 yaitu anatomi makroskopik
/gross anatomy (mempelajari struktur tubuh
tanpa menggunakan alat mikroskop tetapi
dengan menggunakan mata telanjang)
dan anatomi mikroskopik (mempelajari struktur
tubuh dengan menggunakan mikroskop misalnya
mempelajari tentang sel dan jaringan).
Cabang ilmu dalam anatomi :
1. Sitologi : ilmu tentang sel
2. Miologi : ilmu tentang otot
3. Osteologi : ilmu tentang tulang
4. Arthrologi : ilmu pengetahuan tentang sendi
5. Splankhologi: ilmu pengetahuan tentang organ
visera (organ dalam)
6. Neurologi : ilmu tentang saraf
7. Histologi : ilmu tentang jaringan
8. Artrologi : ilmu tentang
persendian dan persambungan
9. Hematologi : ilmu tentang darah
10. Kardiologi : ilmu tentang jantung

Sikap Anatomi
Sikap anatomi adalah suatu sikap dimana badan
berdiri tegak, kepala tegak, mata memandang
lurus ke depan, kedua anggota gerak lurus ke
bawah berada di samping badan dengan telapak
tangan menghadap kedepan, kedua anggota gerak
bawah lurus dan sejajar, kedua kaki sejajar dan
rapat.

Rongga tubuh :
Rongga tubuh adalah ruang dalam bagian aksial
tubuh yang berisi organ-organ atau visera internal.
Dua rongga utama yang terletak dalam bagian aksial
tubuh yaitu rongga dorsal dan rongga ventral.

H. Aplikasi fisiologi olahraga dalam pembelajaran pendidikan


jasmani
Fisiologi Olahraga adalah ilmu yang mempelajari
perubahan-perubahan fungsi organ-organ tubuh baik yang
bersifat sementara (respon) maupun yang bersifat
menetap (adaptasi) karena pengaruh dari latihan fisik baik
untuk tujuan kesehatan maupun untuk tujuan prestasi.
Misalnya bagaimana perubahan pada sistem otot setelah
melakukan latihan fisik selama beberapa bulan.
Olahraga/latihan fisik yang dilakukan secara teratur,
sistematis, sesuai dengan dosis latihan yang tepat,
menerapkan prinsip-prinsip latihan dan dilakukan dalam
waktu relatif lama akan memberikan dampak positif
terhadap berbagai sistem tubuh baik yang bersifat
sementara maupun yang bersifat menetap. Perubahan-
perubahan

KB. 3
Perkembangan dan belajar gerak, kinesiologi dan biomenika
olahraga serta aplikasinya dalam pembelajaran pendidikan
jasmani.
A. Konsep belajar motorik
Belajar motorik adalah seperangkat proses yang bertalian
dengan latihan atau pengalaman yang mengantarkan ke arah
perubahan permanen dalam perilaku terampil
Ada tiga tahapan dalam belajar gerak (motor leraning) yaitu :
1. Tahapan verbal kognitif maksudnya kognitif dan proses
membuat keputusan lebih menonjol.
2. Tahapan gerak memiliki makna sebagai pola gerak yang
dikembangkan sebaik mungkin agar peserta didik atau
atlet lebih terampil.
3. Tahapan otomatisasi artinya memperhalus gerakan agar
performa peserta didik atau atlet menjadi lebih padu
dalam melakukan gerakannya.
Perkembangan belajar gerak dalam pembelajaran pendidkan
jasmani
Perilaku gerak dapat dibagi dalam tiga bagian, yaitu :
1. Teori gerak (motor control)
2. Belajar gerak (motor learning) (3)Perkembangan gerak
(motor development)
B. Kinesiologi dalam pembelajaran Pendidikan Jasmani
merupakan suatu ilmu yang mempelajari gerakan manusia yang
efesien, efektif dan aman didekati dari analisis rangka, otot dan
hukum mekanika.
1. Flexi, Extensi. Flexi adalah memperkecil sudut yang
dibentuk oleh sendi pada sumbu transversal atau bidang
sagital. Extensi adalah memperbesar sudut yang
dibentuk(lawan dari gerakan Flexi).
2. Abduksi, Adduksi. Abduksi gerakan segmen tubuh dalam
bidang lateral yang menjauhi garis tengah tubuh. Adduksi
adalah gerakan segmen tubuh ke arah garis tengah tubuh.
3. Rotasi. Rotasi adalah gerakan segmen tubuh yang yang
melingkari sumbu longitudinalnya sendiri. Elevasi adalah
apabila bahu terangkat ke atas. Depresi adalah apabila
bahu terdesak ke bawah.
4. Pronasi, Supinasi. Pronasi dan Supinasi adalah gerakan
pada sendi radius-ulna dimana pronasi adalah gerakan
dengan akhir telapak tangan menghadap ke bawah.
Sedangkan supinasi adalah gerakan dengan akhir telapak
tangan menghadap ke atas.
5. Eversi, Inversi. Eversi adalah mengangkat batas luar/
lateral kaki. Inversi adalah mengangkat kaki ke sebelah
medial.
6. Circumduksi. Circumduksi adalah kombinasi dari flexi,
abduksi, adduksi, dan rotasi.
C. Konsep Dasar Biomekanika olahraga
biomekanika olahraga adalah hal yang berurusan dengan
pengaruh daya hukum alam terhadap tubuh manusia selama
aktivitas fisik berlangsung.
Ruang lingkup biomekanika
1. Developmental biomechanics yaitu biomekanika yang
secara khusus mempelajari perubahan pola-pola gerak
selama hidup dan orang-orang cacat.
2. Biomechanics of exercise yaitu biomekanika yang
mempelajari usaha-usaha untuk meningkatkan
keuntungan yang diperoleh dari latihan dan mengurangi
kemungkinan terjadinya cedera.
3. Rehabilitation mechanics yaitu biomekanika yang
mempelajari pola gerak orang-orang yang mengalami
cedera.
4. Equipment design yaitu biomekanika yang mempelajari
desain peralatan yang digunakan dalam olahraga.
5. Sports Biomechanics yaitu ilmu biomekanika yang
digunakan untuk meningkatkan efisiensi gerak atlet
ketika menampilkan cabang olahraga.
Analisis biomekanik teknik olahraga dapat diklasifikasikan
sebagai berikut (Hay dan Red, 1982), adalah analisis kualitatif
dan analisis kuantitaif. Kedua jenis analisis tersebut sama-sama
bertujuan untuk mendeskripsikan bagaimana karakteristik dari
penampilan olahraga yang diobservasi dan dianalisis.

KB. 4
Psikologi olahraga, sosiologi olahraga, pendidikan jasmani
adaftif, pendidikan luar kelas dan aplikasinya dalam
pembelajaran pendidikan jasmani.

A. Psikologi olahraga adalah karakteristik prilaku yang


dihasilkan dalam proses kegiatan berolahraga merupakan
media untuk mengekspresikan “body and mind” secara
harmonis.
Faktor yang mempengaruhi motivasi peserta didik dalam
proses pembelajaran Pendidikan Jasmani:
1. Kesehatan fisik-psikis
2. Lingkungan yang sehat dan menyenangkan.
3. Fasilitas lapangan dan alat yang baik untuk latihan.
4. Aktivitas fisik yang sesuai dengan bakat dan naluri.
5. Menggunakan audio-visual.
6. Metode mengajar.
Teknik guru dalam meningkatkan motivasi belajar peserta
didik
1. Teknik verbal
2. Teknik tingkah laku
3. Teknik intensif
4. Supertisi
5. Citra mental
B. Sosiologi olahraga dan aplikasinya dalam pembelajaran
pendidikan olahraga
Pendidikan Jasmani mempunyai fungsi sosialisasi terhadap
penyadaran individu tentang moral dan nilai. Pendidikan
Jasmani yang dikelola dengan tepat akan membina
kepribadian yang patuh terhadap peraturan, daya saing yang
kuat, mental yang kuat, kesetiaan yang kental dan mendalam.
Keadaan masyarakat saat ini memberi gambaran bahwa
fungsi Pendidikan Jasmani semakin penting. Kemerosotan
moral, degradasi tanggung jawab, stabilitas emosi rendah,
tidak peduli pada aturan merupakan penyakit-penyakit sosial,
mental, dan budaya. Pendidikan Jasmani yang dikelola
dengan baik merupakan “prepentif” terhadap hal-hal
tersebut.
C. Pendidikan jasmani adaptif adalah
pendidikan jasmani khusus dengan sistem penyampaian
pelayanan komperehensif yang dirancang untuk
mengidentifikasi, dan memecahkan masalah dalam ranah
psikomotor peserta didik ABK.
Pesert didik ABK
1. Tunanetra adalah orang yang mengalami gangguan
penglihatan.
2. Tunarungu adalah orang yang mengalami gangguan
pendengaran.
3. Tunagrahita adalah keterhambatan fungsi kecerdasan.
4. Tunadaksa adalah orang yang mengalami bentuk
kelainan atau kecacatan pada sisitem otot, tulang,
persendian, dan syaraf yang disebabkan oleh penyakit,
virus, dan kecelakaan yang terjadi baik itu sebelum lahir,
saat lahir dan sesudah kelahiran.
5. Tunalaras diistillahkan sebagai orang yang bertingkah
laku kurang sesuai dengan lingkungannya.
Pendidikan Luar Kelas dan aplikasinya dalam pembelajaran
Pendidikan Jasmani
1. Berkemah
2. hiking

2 Daftar materi yang sulit 1. Sendi radius-ulna


dipahami di modul ini 2. Eversi dan Inversi
3. Gerak linear dan gerak angular
4. Analisis kualitatif dan Analisis kuantitatif
5. multisensori dan individualisasi
6. autisme dan skizofrenia
3 Daftar materi yang sering 1. Mengidentifikasi Nama-nama jenis penyakit
mengalami miskonsepsi 2. Mengartikan bahasa-bahasa istilah
3. Banyak istilah yang sulit dimengerti sehingga cenderung
menyebabkan miskonsepsi.
4. Elevasi dan Depresi
5. Pronasi dan Supinasi
6. Eversi dan Inversi

Anda mungkin juga menyukai