Anda di halaman 1dari 2

A. Dorothea E.

Orem (1971)
1. Teori Orem
Orem melihat individu sebagai suatu kesatuan utuh yang terdiri atas suatu yang
bersifat fisik, psikologik dan sosial, dengan derajat kemampuan mengasuh diri
sendiri (self care ability) yang berbeda-beda. Berdasarkan pandangan ini, ia
berpendapat bahwa kegiatan atau tindakan keperawatan ditujukan kepada upaya
memacu kemampuan mengasuh diri sendiri. Ia menyatakan bahwa teorinya,
yaitu “ self care deficit theory of nursing” merupakan teori umum (general
theory).
Pada teori ini, ia menggambarkan kapan keperawatan diperlukan, keperawatan
diberika jika: 1. Kemampuan kurang dibandingkan dengan kebutuhan. 2.
Kemampuan sebanding dengan kebutuhan, tetapi diprediksi untuk masa yang
akan datang kemungkinan terjadi penurunan kemampuan dan peningkatan
kebutuhan.

Lima metodebantuan menurut Orem:

a. Bertindak untuk orang lain


b. Membimbing
c. Memberikan dukungan fisik maupun psikis
d. Meciptakan lingkungan yang dapat meningkatkan perkembangan personal
dalam memenuhi kebutuhan saat ini yang akan datang
e. Mengajarkan

Lima area aktifitas untuk praktek keperawatan, meliputi:


1) Membina dan memelihara hubungan dengan individu, keluarga dan
kelompok sampai pasien mampu untuk merawat dirinya.
2) Menentukan kapan dapat dibantu.
3) Memberikan respon terhadap permintaan, keinginan, dan kebutuhan
pasien untuk bantuan perawat.
4) Memberikan dan mengatur bantua langsung.
5) Koordinasi dan integrasi keperawatn dengan pasien, sosial kultural, dan
edukasinya
Menurut Orem, manusia berbeda dari makhluk lain dalam kapasitas untuk
merefleksikan diri dan lingkungannya,menyimpulkan apa yang mereka alami,
menggunakan kreasi symbol (ide, kata-kata) dalam berpikir dan berkomunikasi
membimbing untuk melakukan sesuatu dan membuatnya berguna untuk dirinya
atau orang lain. Manusia mempunyai kemampuan untuk belajar dan
berkembang, fungsi manusia terintegrasi antara fisik, psikis, interpersonal dan
aspek sosial.

Orem mempertimbangkan manusia dari dua prespektif yang berbeda, yaitu: a)


bergerak menuju kematangan dan pencapaian potensi manusia dan b) perbedaan
struktur dan fungsi dalam kebutuhan manusianya. Untuk efektifitas
keperawatan, kedua perspektif diatas harus dilihat secara integrasi [ CITATION
Kus04 \l 1033 ]

Anda mungkin juga menyukai