Anda di halaman 1dari 33

P E R E N C A N A A N P E M U L A N G A N PA S I E N

“DISCHARGE PLANNING”

Annas Maghfiroh Akbar, S.Kep. Ns.


1
POKOK
BAHASAN
 Pendahuluan
 Pengertian Discharge Planning
 Tujuan Discharge Planning
 Manfaat Discharge Planning
 Teknik Pelaksanaan Discharge Planning
 Elemen Discharge Planning
 Tahapan Discharge Planning
 Contoh Discharge Planning

2
PELAYANAN PASIEN KOMPLEK

3
Riset MedicAid40 % pasien > 65 thn mengalami medication errors
setelah meninggalkan rumah sakit,18 % dari yang dipulangkan, dirawat
ulang dalam 30 haritidak baik bagi pasien, RS, Asuransi, Medicare,
Keuangan pasien
⯈Riset lain Discharge Planning & follow-up yang baik
Kesehatan pasien , readmissions , biaya pelayanan kesehatan

 READMISI (Lewis, et al, 2007)


 Kurang efektifnya program pemulangan pasien (discharge planning)
 Kegagalan petugas Kesehatan saat menentukan apakah
pasien tersebut memiliki risiko tinggi atau tidak
 Kurangnya informasi/ Pendidikan kesehatan yang pasien dapatkan

4
DISCHARGE PLANNING PENTING ?????

Discharge Planning Efektif:


 Meningkatkan outcome untuk pasien saat pindah ketingkat asuhan
selanjutnya.
 Menurunkan peluang pasien dirawat ulang di rumah sakit.
 Meningkatkan kesembuhan
 Memastikan obat medikamentosa yang diresepkan.
 Memberikan koreksi, persiapan yang memadai saat pindah asuhan ke
fasilitas Kesehatan lain

6
DISCHARGE PLANNING :

 Mengurangi risiko readmisi


 Meningkatan kepuasan kesehatan bagi pasien dan profesional
 Menurunkan lama rawat dirumah sakit
 Ada bukti bahwa perencanaan pulang mengurangi biaya
untuk
pelayanan kesehatan

6
PENGERTIAN
Discharge Planning Buku
MPP 2016

Pengertian : Perencanaan Pemulangan Pasien(P3) atau Discharge planning:


• Adalah kegiatan yang merencanakan dan memfasilitasi perpindahan pasien ke
fasyankes lain atau kerumah dengan lancar dan aman
• Merupakan suatu proses multidisiplin melibatkan PPA dan MPP
• Sasarannya adalah meningkatkan/menjaga kontinuitas pelayanan
• Proses dimulai saat admisi rawat inap
• Memastikan keselamatan pasien keluar dari rumah sakit dan memperoleh asuhan
yang tepat pada fase berikutnya di fasyankes lain atau dirumah
• Dasar atau filosofi P3 adalah : keberhasilan asuhan pasien dirawat inap agar
berlanjut juga dirumah

7
TUJUAN DISCHARGE PLANNING

• Menyiapkan pasien dan keluarga secara fisik, psikologis, dan sosial


• Meningkatkan kemandirian pasien dan keluarga
• Meningkatkan proses keperawatan yang berkelanjutan pada pasien
• Membantu rujukan pasien pada sistem pelayanan kesehatan yang lain
• Membantu pasien dan keluarga untuk memperoleh pengetahuan dan
keterampilan serta sikap dalam memperbaiki dan mempertahankan status
kesehatan
• Melaksanakan rentang keperawatan antara rumah sakit dan masyarakat

8
MANFAAT DISCHARGE
PLANNING
Nursalam, 2011 :

• Memberi kesempatan kepada pasien untuk mendapat informasi selama di rumah


sakit sehingga dapat dimanfaatkan sewaktu di rumah
• Tindak lanjut yang sistematis untuk menjamin kontinuitas perawatan
pasien
• Mengevaluasi pengaruh dari intervensi terhadap pasien selama di rumah sakit dan
mengidentifikasi kekambuhan atau kebutuhan keperawatan selanjutnya
• Membantu kemandirian & kesiapan melakukan keperawatan rumah

9
Beberapa prinsip pd pelaksanaan discharge planning
menurut Nursalam (2011), yaitu:
1. Pasien mrpk fokus dlm perencanaan pulang. Nilai keinginan dan kebutuhan dari pasien perlu dikaji
dan dievaluasi.

2. Kebutuhan dari pasien diidentifikasi. dikaitkan dgn masalah yg mungkin timbul pd saat pasien
pulang nanti, shg kemungkinan masalah yg mungkin timbul di rumah dpt segera diantisipasi.

3. Dilakukan secara kolaboratif. Dan mrpk pelayanan multidisiplin dan setiap tim harus saling
bekerja sama.

4. Disesuaikan dgn sumber daya dan fasilitas yg ada. Tindakan atau rencana yg akan dilakukan
setelah pulang disesuaikan dgn pengetahuan dari tenaga yg tersedia atau fasilitas yg tersedia di
masyarakat.

5. Dilakukam pd setiap sistem pelayanan kesehatan. Setiap pasien masuk tatanan pelayanan maka
perencanaan pulang harus dilakukan.
TEKNIK PELAKSANAAN
DISCHARGE PLANNING :

1) Perencanaan Pemulangan Pasien (P3) dimulai saat admisi rawat


inap dan dilanjutkan pada hari berikutnya sesuai
kebutuhan
• Identifikasi pasien dengan potensi masalah yang mungkin
dihadapi waktu pasien dipulangkan sehingga dapat disusun
rencana mengatasi masalah, sehingga proses pemulangan nanti
nyaaman dan lancar

11
LANJUTAN :

2) Identifikasi siapakah pasien memerlukan kebutuhan yang


sederhana atau kompleks untuk pemulangan atau transfernya
• Tidak membutuhkan pelayanan khusus dirumah, juga tidak
membutuhkan pelayanan sosial
• Atau sebaliknya tingkat ketergantungan untuk ADL (Activity
Daily Living) tinggi.

12
LANJUTAN :

3) Susun rencana klinis asuhan pasien (oleh PPA) dalam waktu 24


jam setelah masuk rawat inap
• Setelah asesmen lengkap, dengan metode IAR (Informasi,
Analisis, Rencana) tetapkan sasaran
• Asesmen dilakukan secara multidisiplin dan terintegrasi
• Perencanaan termasuk tentang kemungkinan edukasi/
pelatihan bagi pasien/ keluarga/ pemberi asuhan dirumah

13
LANJUTAN :

4) Koordinasikan proses pemulangan/ transfer melalui kepemimpinan dan


tanggung-jawab pengoperan tugas pada tingkat ruangan
• Perencanaan harus terintegrasi secara multidisiplin
• Ada keterkaitan dengan pertukaran shift
• Dokumentasi harus selalu di update dengan penyimpanan yang jelas
• Peranan MPP penting dalam koordinasi ini

14
LANJUTAN :

5) Tetapkan tanggal yang diharapkan untuk pemulangan / transfer 24 –48 jam


setelah admisi (EDD = expected discharge date) oleh PPA. MPP
mendiskusikannya dengan PPA, pasien dan keluarga/pemberi asuhan.
• Umumnya pasien ingin mendapatkan informasi tentang sampai
kapan dirawat
• Pasien, keluarga akan membuat sasaran untuk itu
• Pengecualian adalah bila pasien menjalani perawatan intensif, EDD
ditetapkan bila telah Kembali keruang rawat biasa

15
LANJUTAN :

6) Setiap hari dilakukan review atas rencana klinis asuhan dan juga
update EDD.
• PPA melakukan updating EDD Bersama pasien dan MPP
• Pendokumentasiannya harus jelas dan konsisten
• Pasien dan keluarga harus jelas tentang apa yang diharapkan selama
dirawat, menghindari kebingungan yang dapat menunda proses
pemulangannya

16
LANJUTAN :

7) Libatkan pasien, keluarga, pemberi asuhan dirumah untuk


keputusan dan pilihan pelayanan.
• Pasien, keluarga diedukasi / dilatih untuk memberdayakan
pelayanan individual sehingga memaksimalkan kemandiriannya
• Bila masuk dalam rencana, follow-up dapat dilakukan oleh staf
rumah sakit 1 –3 hari pertama dirumah.

17
LANJUTAN :

8) Rencanakan pelayanan sampai tujuh hari


P3 mencakup juga kontinuitas pelayanan sampai dengan tujuh
hari dirumah
9) Gunakan daftar tilik (check list) 24 –48 jam sebelum proses
pemulangan
10)Biasakan mempertimbangkan keputusan tentang rencana
pemulangan pasien setiap hari

18
KEYELEMENT of IDEA L
Discharge Planning

19
Include
 Libatkan pasien dan keluarga sebagai partner penuh dalam proses
pemulangan
 Selalu libatkan pasien dan keluarga dalam pertemuan tim tentang
pemulangan pasien.
 Identifikasi keluarga atau care giver yang akan memberikan
perawatan dirumah dan libatkan mereka dalam perencanaan
pemulangan

20
Discussed
Diskusikan dengan pasien dan keluarga 5 area kunci untuk melindungi masalah dirumah
1. Jelaskan bagaimana kehidupan dirumah akan terjadi. Termasuk lingkungan, dukungan yang dibutuhkan,
apa yang boleh dan tidak boleh dimakan, dan aktivitas apa saja yang boleh dan harus dihindari.
2. Review ttg obat-obatan. Gunakan rekonsiliasi daftar obat, jelaskan indikasi obat, dosis, cara, dan potensi
efek sampingnya.
3. Perhatikan tanda peringatan dan masalah. Tuliskan nama dan kontak informasi dari seseorang untuk
dipanggil jika ada masalah
4. Jelaskan hasil test pasien. Jika hasil test tidak tersedia saat pemulangan, pastikan mereka tahu kapan
mereka akan mengambil hasil test dan pastikan mereka tahu siapa yang harus dihubungi jika pada hari
hasil tidak tersedia
5. Tawarkan perjanjian follow up. Yakinkan bahwa pasien dan keluarga mengetahui tindak lanjut apa yg
diperlukan.

29
Educate
 Mendidik pasien & keluarga dalam bahasa sederhana ttg kondisi pasien, proses
pemulangan dan langkah selanjutnya disetiap kesempatan selama pasien di rumah
sakit. Perencanaan Pemulangan harus menjadi proses yang berkelanjutan karena
bukan hanya satu kali.
 Tentukan tujuan pasien & keluarga saat masuk dan perhatikan kemajuan
kearah tujuan mereka setiap hari
 Libatkan pasien & keluarga dalam bed side shift report Share a written list of
medicines every morning
 Jelaskan obat-obatan di setiap pemberian: jenis, dosis, cara dan efek
samping
 Mendorong pasien & keluarga untuk mengambil bagian dalam praktik
perawatan untuk mendukung kompetensi dan kepercayaan diri mereka dalam
pengasuhan di rumah
22
Assess

 Asses sebaik apa dokter dan perawat menjelaskan ttg diagnosa,


kondisi dan proses perencanaan pemulangan
 Berikan informasi kepada pasien dan keluarga dan ulangi
informasi selama pasien di rumah sakit
 Minta pasien dan keluarga untuk mengulangi apa yang dikatakan
kembali kepada Anda dalam kata-kata mereka sendiri untuk
memastikan bahwa Anda menjelaskan hal dengan baik
23
Listen
 Dengarkan hal-hal yg dihormati pasien & keluarganya, kesukaanya, observasi
dan kekhawatirannya.
 Mintalah pasien dan keluarga untuk menggunakan board di kamarnya agar
mereka menulis pertanyaan atau masalah
 Tanyakan dengan pertanyaan terbuka
 Gunakan dan siapkan check list, booklet untuk memastikan pasien dan keluarga
merasa siap untuk pulang
 Jadwalkan pertemuan dengan pasien, keluarga atau care givers minimal satukali
24
Tahapan Discharge Planning
Berdasarkan kajian dari berbagai literatur terdapat berbagai tahapan
discharge plannning meliputi:
1. Skrining
2.Pengkajian Kebutuhan
3.Perencanaan Program dan Tim,
4.Pelaksanaan
5.Hari Pemulangan / Evaluasi
25
1.SKRINING
 Proses seleksi pasien, termasuk kategori pasien dengan pemulangan kritis.
 Skrining merupakan kegiatan yang dilakukan oleh perawat untuk
mengidentifikasi faktor risiko yang dapat diatasi oleh pasien selama
perawatan dirumah.
 Faktor resiko meliputi status kognitif atau pengetahuan dari pasien
mengenai penyakit dan pengobatannya, keadaan tempat tinggal yang
dapat mendukung perawatan pasien, lingkungan masyarakat yang aman, faktor
kultur dan usia.

26
2.PENGKAJIAN KEBUTUHAN
Proses untuk mengetahui kebutuhan yang diperlukan oleh pasien
untuk kelanjutan perawatan di rumah/ lingkungan
Pengkajian adalah dimulainya mencari dan mengidentifikasi
kebutuhan pasien dengan mencari informasi melalui wawancara
pasien dan keluarga serta pemeriksaan fisik dan lingkungan yang
dapat membantu untuk menentukan tingkat ketergantungan dari pasien.
Hasil pengkajian tersebut untuk selanjutnya akan didiskusikan dengan tim
kesehatan lainnya untuk menyusun perencanaan pemulangan pasien ke
rumah.
27
3.Perencanaan Program dan Tim
 Menetapkan tim yang akan terlibat untuk memberikan informasi,
serta merencanakan program pemberian informasi sesuai dengan hasil
pengkajian kebutuhan pasien.
 Koordinasi merupakan bentuk komunikasi dan kerjasama antar tim dari
multi disiplin termasuk kerjasama dengan klien dan keluarga dalam
menyusun dan melaksanakan rencana pemulangan

28
4.Pelaksanaan Program:
Melakukan validasi terhadap program yang sudah dilaksanakan oleh tim yang
terlibat dalam rencana pemulangan

5.Hari Pemulangan/Evaluasi
 Validasi dan evaluasi terhadap pasien dan keluarga atas informasi
yang telah diperoleh selama pasien dirawat dirumah sakit untuk
kesiapan pasien dan keluarga dalam perawatan berkelanjutan
dirumah dan komunitas

29
DOKUMENTASI
DISCHARGE
PLANNING

30
31
KESIMPULAN
• Perencanaan pulang harus memastikan bahwa
pasien meninggalkan rumah sakit pada waktu yang
tepat didalam perawatannya dan mendapat
informasi/ edukasi yang memadai
• Penyediaan layanan post discharge
di organisasikan dengan baik

32
TERIMA KASIH
Biru laut seperti kolam
Ikan paus pandai menyelam
Dari lubuk hati yang paling dalam
Saya tutup presentasi dengan salam

4
0

Anda mungkin juga menyukai